makalah lab sdm

14
MAKALAH PERENCANAAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN MAJELIS PERWAKILAN KELAS SMA NEGERI 1 BANJARMASIN OLEH : AKHMAD HARIO SAFAQI (125020200111000) BAYU WAGEANTENG RISTIAN (125020201111004) FARIN SEPTIA LIKWANSA (125020200111102) PUSPITA WIKANANDHA (125020200111000) SADJIDA RAHMAWI (125020202111006) TRY AWANG SOFYAN (125020200111039) JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Upload: bayu-tian

Post on 26-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Tugas mata kuliah lab sdm tentang pembuatan pengembangan ekskul di sma.

TRANSCRIPT

MAKALAHPERENCANAAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGANMAJELIS PERWAKILAN KELASSMA NEGERI 1 BANJARMASIN

OLEH :AKHMAD HARIO SAFAQI(125020200111000)BAYU WAGEANTENG RISTIAN(125020201111004)FARIN SEPTIA LIKWANSA(125020200111102)PUSPITA WIKANANDHA(125020200111000)SADJIDA RAHMAWI(125020202111006)TRY AWANG SOFYAN (125020200111039)

JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015I. PROFIL ORGANISASI

Nama organisasi:Majelis Perwakilan Kelas (MPK)Visi Organisasi:Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang beriman, bertaqwa, intelektual, berbudi pekerti luhur, dan memiliki kemampuan organisasi yang baik sejalan dengan Visi Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 BanjarmasinTugas Utama:Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan seluruh ekstrakurikuler yang ada dibawah naungan OSIS.Struktur Fungsional:

Program Kerja dari masing-masing jabatan:Ketua Umum:1. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja organisasi dan kegiatan MPK dan OSIS SMAN 1 Banjarmasin selama satu periode.2. Menerapkan peraturan dan tata tertib sekolah di dalam organisasi dan kegiatan organisasi pada MPK maupun OSIS SMAN 1 Banjarmasin3. Melakukan pertanggungjawaban kepada pihak sekolah atas kinerja organisasi termasuk kegiatan yang dilakukan selama satu periode.Wakil ketua I:1. Membantu tugas dari ketua umum dalam mengawasi dan mengevaluasi kinerja OSIS dan MPK Sman 1 Banjarmasin.2. Memimpin rapat evaluasi Kegiatan Dies Natalis SMAN 1 Banjarmasin yang diadakan oleh Wakil Ketua I OSIS SMAN 1 Banjarmasin.3. Melakukan pertanggungjawaban kepada pihak sekolah atas laporan hasil kegiatan Dies Natalis SMAN 1 Banjarmasin.Wakil ketua II:1. Membantu tugas dari ketua umum dalam mengawasi dan mengevaluasi kinerja OSIS dan MPK SMAN 1 Banjarmasin.2. Memimpin rapat evaluasi Kegiatan Wisuda dan Perpisahan Siswa Kelas XII SMAN 1 Banjarmasin yang diadakan oleh Wakil Ketua II OSIS SMAN 1 Banjarmasin.3. Melakukan pertanggungjawaban kepada pihak sekolah atas laporan hasil Kegiatan Wisuda dan Perpisahan Siswa Kelas XII SMAN 1 Banjarmasin.Komisi A:1. Mengawasi, memberi saran, dan mengevaluasi jalannya bidang 1-7 yang membawahi masing-masing ekstrakurikuler di dalam OSIS.2. Mengesahkan AD ART MPK/OSIS selama masa jabatan berdasarkan hasil rapat inti MPK/OSIS.3. Menyusun dan mengajukan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) ekstrakurikuler berdasarkan rapat dengan pengurus ekstrakurikuler sebelumnya.Komisi B:1. Mengesahkan Garis Besar Program Kerja OSIS (GBPKO) berdasarkan hasil rapat inti MPK dan OSIS.2. Melakukan seleksi pemilihan Ketua OSIS dan seluruh Jabatan inti di dalam struktur OSIS untuk satu periode.3. Menyalurkan Laporan kinerja tiap bulan kepada wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.Komisi C:1. Menindaklanjuti pengurus OSIS yang bermasalah dengan memberikan surat peringatan (SP) sesuai dengan berat kesalahan.2. Membuat angket survei kinerja OSIS terhadap siswa siswi SMAN 1 Banjarmasin.3. Melaksanakan jalannya tata tertib siswa siswi SMAN 1 Banjarmasin khususnya MPK dan OSISKomisi D:1. Melakukan rapat pertanggungjawaban kegiatan yang dilakukan oleh OSIS maupun ekstrakurikuler di bawah naungan OSIS.2. Melakukan auditing terhadap laporan pendanaan dan permintaan dana kegiatan yang dilakukan oleh OSIS dan Ekstrakurikuler di bawah naungan OSIS.3. Menyalurkan Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan OSIS dan Ekstrakurikuler kepada wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

II. PROGRAM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN:Analisis Organisasi:Berdasarkan Job Description pada masing-masing jabatan di MPK, dapat dilihat bahwa sumber daya manusia yang diperlukan dalam organisasi tersebut harus memiliki beberapa kriteria dan kemampuan seperti: Kemampuan menganalisa yang tinggi dan cermat. Jeli dan teliti dalam memeriksa laporan khususnya di bagian keuangan. Paham dan mengerti seluk beluk organisasi dan berpengalaman banyak dalam organisasi. Memiliki komunikasi publik yang baik dan memiliki kemampuan debat yang baik. Memiliki pendirian yang teguh dan kuat.Berdasarkan analisa tersebut, ada beberapa opsi program pelatihan dan pengembangan yang dapat diterapkan pada pengurus organisasi MPK SMAN 1 Banjarmasin yaitu:1. Study kasus (case study)Salah satu pelatihan simulasi dengan cara pemberian suatu kasus yang dinarasikan dan anggota pelatihan diminta untuk menganalisa kasus yang diberikan dan diminta untuk memberikan solusi atau pemecahan masalah atas kasus yang diberikan. Pelatihan ini berguna untuk mengasah kemampuan analisa dari masing-masing anggota organisasi agar mampu berpikir secara mendalam dan memunculkan ide-ide terhadap solusi dari masalah yang disajikan. Dalam pelaksanaannya, kasus yang diberikan merupakan kasus nyata yang sering dialami oleh anggota organisasi MPK terdahulu dan dibuat menjadi sebuah kasus untuk anggota baru. Ini bertujuan agar mereka memiliki pemecahan masalah terhadap kasus yang pernah terjadi dan kemungkinan di masa yang akan datang juga akan dihadapi oleh anggota baru. Sasaran yang ingin dicapai ialah:a. Menemukan masalah dari suatu kasus.b. Memiliki kemampuan untuk memisahkan fakta yang penting dari yang tidak penting.c. Menganalisis pokok masalah dan menggunakan logika untuk menjembatani kesenjangan yang ada dalam fakta.d. Menemukan berbagai cara untuk memecahkan masalah.Waktu yang diperlukan untuk pelatihan ini adalah sekitar 1 minggu atau 2 kali pelaksanaan pada saat proses seleksi penerimaan anggota dan pengurus dan pada saat setelah pelantikan pengurus baru. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola pikir anggota dalam menghadapi kasus yang belum pernah dihadapi dan sebagai penilaian untuk penerimaan pengurus agar sesuai dengan kriteria.2. Bermain Peran (role playing)Salah satu pelatihan berupa simulasi yang dimana pealtihan bermain peran ini digunakan untuk mengasah kecakapan wawancara, negosiasi, konseling, pekerjaan, pendisplinan, penilaian kinerja, penjualan dan tugas pekerjaan lain yang melibatkan komunikasi antar pribadi. Peserta diharapkan memiliki pemahaman pada situasi tertentu dan kondisi tertentu pula, melalui pengalihan dan pengalaman. Penjelasan tersebut sesuai dengan kebutuhan dari sumber daya manusia di MPK yaitu mempunyai komunikasi yang baik antar pribadi, pendirian yang teguh, dan memahami seluk beluk organisasi yang diikuti. Dalam pelaksanaannya, anggota pelatihan diberikan peran masing-masing dengan jabatan yang berbeda-beda untuk dapat mempraktekkan dan menunjukkan seperti apa hal yang harus dilakukan untuk jabatan yang dimiliki. Sehingga anggota pelatihan juga mengerti seberapa besar tanggung jawab yang dimiliki untuk masing-masing jabatan yang diperankan. Cara menggali pengalaman/pengetahuan yang dapat dicapai dengan metode bermain peran, yaitu :a. Menguasai pengalaman/pengetahuan praktis.b. Menguasai pengalaman/pengetahuan dengan cara meniru perilaku yang dikehendaki.c. Menguasai pengalaman/pengetahuan dengan observasi dan umpan balik.d. Menguasai pengalaman/pengetahuan melalui analisis dan konseptual.Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan ini adalah 1 minggu atau 2 kali pelaksanaan pada saat seleksi penerimaan pengurus baru. Pelatihan ini berguna untuk mengetahui posisi yang cocok dan tepat bagi anggota yang nantinya akan diterima dan ditempatkan pada jabatan yang tersedia.3. Pelatihan Mental dan Kepercayaan DiriPelatihan yang diberikan bertujuan untuk membentuk anggota yang memiliki mental yang kuat dan sehat serta menumbuhkan rasa percaya diri dari setiap anggota agar dalam melaksanakan tugasnya dapat memberikan kinerja yang maksimal dan berkontribusi penuh kepada organisasi. Pelatihan ini biasanya dilakukan pada saat Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang dimana pelatihan mental dan kepercayaan diri, bermain peran, dan studi kasus merupakan rangkaian dari acara ini. Pelatihan ini menempa mental anggota dengan cara memberikan pertanyaan seputar organisasi dan pengetahuan umum dan melakukan debat pendapat yang berguna untuk melihat mental dari anggota dalam membalas opini serta keteguhan pendiriannya dalam menyampaikan jawaban yang diberikan kepada dari trainer yaitu alumni dari organisasi. Tentu saja terdapat tekanan dalam berhadapan dengan orang yang lebih tua dan memiliki intelektualitas yang lebih tinggi daripada anggota sehingga pelatihan disini melatih kepercayaan diri dan mental dari anggota. Waktu yang diperlukan untuk pelatihan ini adalah 1-2 kali pelaksanaan pada awal seleksi penerimaan anggota.

4. Pelatihan KepemimpinanSalah satu pelatihan dimana anggota pelatihan diberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai kepemimpinan dan bagaimana memunculkan sifat dan sikap kepemimpinan pada masing-masing diri anggota pelatihan. Dalam pelatihan ini, biasanya juga dilakukan praktek kerjasama tim yang berguna untuk memunculkan sifat dominasi oleh orang-orang tertentu dari seluruh anggota pelatihan dengan tujuan untuk melihat benih-benih pemimpin organisasi dan kemampuan lebih dari anggota. Pelatihan ini dapat dilakukan kepada seluruh pengurus organisasi mulai dari pengurus inti hingga anggota organisasi. Waktu yang diperlukan untuk pelatihan ini adalah 2-3 kali pelaksanaan yang dimana sesi awal adalah sebagai penyampaian materi dan pemahaman mengenai konsep kepemimpinan, kemudian sesi selanjutnya dapat dilanjutkan dengan praktek seperti permainan kerjasama tim dan lainnya yang sesuai dengan materi yang disampaikan. Pelatihan ini biasanya dilakukan diawal terbentuknya kepengurusan yang baru sehingga pemikiran mereka masih segar dan dapat diberikan ilmu-ilmu berguna yang berhubungan dengan organisasi.

5. Pelatihan Penulisan Proposal yang BakuPelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para anggota mengenai bagaimana cara menulis laporan dan proposal secara baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sekolah. Pelatihan ini memerlukan narasumber yang memiliki pengetahuan mengenai tata cara penulisan proposal yang baik. Narasumber dapat dipilih dari internal sekolah yaitu guru bahasa indonesia atau mengambil narasumber dari luar yaitu dari dinas pemerintahan terkait yang mengurus bagian pelaporan pendanaan publik dan lain-lain. Pelatihan ini memerlukan waktu yang cukup banyak dan pertemuan yang cukup banyak untuk mendalami dan memahami sistematika penulisan yang baik dan benar apalagi untuk proposal yang diajukan ke instansi pemerintahan. Pelatihan ini membantu anggota dalam mencapai kriteria yang sesuai dengan keinginan organisasi dan meningkatkan produktivitas dari masing-masing anggota karena dengan kemampuan penulisan ini, anggota mampu membantu kerja dari anggota lain dalam pelaporan pertanggungjawaban kegiatan yang diserahkan berupa laporan.

6. Pelatihan Public SpeakingPelatihan public speaking memberikan ilmu kepada anggota bagaimana cara untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain atau antar pribadi secara baik agar informasi yang akan disampaikan sesuai dengan apa yang dipikirkan atau tersampaikan secara benar. Tujuan dari diadakannya pelatihan ini adalah meningkatkan kepercayaan diri anggota dalam berbicara dihadapan orang banyak maupun dihadapan orang-orang penting yang memiliki derajat lebih tinggi sehingga mampu memberikan keyakinan akan hal yang disampaikan. Sehingga tidak terjadi kesalahan penerimaan informasi dari yang disampaikan. Pelatihan ini juga sesuai dengan kebutuhan organisasi yang dimana memerlukan anggota yang memiliki komunikasi antar pribadi yang baik. Dalam pelatihan ini, diperlukan trainer yang menguasai kemapuan public speaking yang baik sehingga selain penyampaian materi, dapat pula dilakukan praktek terhadap masing-masing anggota agar kemampuannya dapat terasah dan menumbuhkan rasa percaya diri dari damal diri anggota organisasi. Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaanpelatihan ini adalah 4-5 kali pertemuan selama kepengurusan berjalan. Hal ini bertujuan untuk dapat mengasah kemampuan dari masing-masing anggota selama menjabat di organisasi MPK.