makalah lab sederhana dan sp2tp

26
BAB 1 PENDAHULUAN Semua kegiatan program pokok yang dilaksanakan di Puskesmas dikembangkan berdasarkan program pokok pelayanan kesehatan dasar (basic health care services), seperti yang dianjurkan oleh badan kesehatan dunia (WHO), yang dikenal dengan basic seven WHO. Basic Seven tersebut terdiri dari : a. Maternal and Child Health Care (MCHC) b. Medical Care (MC) c. Environmental Sanitation (ES) d. Health Education (HE) untuk kelompok-kelompok masyarakat e. Simple Laboratory (Laboratorium Sederhana) f. Communicable Disease Control (CDC) g. Simple Statistic (recording and reporting atau pencatatan dan pelaporan) Basic seven ini kemudian dikembangkan menjadi 12 program pokok, dan jika kemampuan staf puskesmas memadai maka dapat 1

Upload: davidchristo

Post on 26-Dec-2015

150 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Modul Manajemen Pelayanan Kedokteran Gigi

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

BAB 1

PENDAHULUAN

Semua kegiatan program pokok yang dilaksanakan di Puskesmas dikembangkan

berdasarkan program pokok pelayanan kesehatan dasar (basic health care services), seperti

yang dianjurkan oleh badan kesehatan dunia (WHO), yang dikenal dengan basic seven WHO.

Basic Seven tersebut terdiri dari :

a. Maternal and Child Health Care (MCHC)

b. Medical Care (MC)

c. Environmental Sanitation (ES)

d. Health Education (HE) untuk kelompok-kelompok masyarakat

e. Simple Laboratory (Laboratorium Sederhana)

f. Communicable Disease Control (CDC)

g. Simple Statistic (recording and reporting atau pencatatan dan pelaporan)

Basic seven ini kemudian dikembangkan menjadi 12 program pokok, dan jika

kemampuan staf puskesmas memadai maka dapat berkembang menjadi 18 program pokok.

Program-program pokok tersebut yakni :

a. Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA)

b. Keluarga Berencana (KB)

c. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M)

d. Usaha Peningkatan Gizi

e. Kesehatan Lingkungan

f. Pengobatan, termasuk Pelayanan Darurat karena kecelakaan

1

Page 2: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

g. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

h. Laboratorium Sederhana

i. Kesehatan Sekolah

j. Perawatan Kesehatan Masyarakat

k. Kesehatan Jiwa

l. Kesehatan Gigi dan Mulut

m. Kesehatan Mata

n. Kesehatan Olahraga

o. Kesehatan Lanjut Usia

p. Kesehatan Kerja

q. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

r. Pembinaan Pengobatan Tradisional

Dari 18 program puskesmas yang tertera di atas, dalam makalah ini kami sebagai

penyusun makalah akan menbahas tentang dua program dari 18 program puskesmas, yaitu

Laboratorium Sederhana dan SP2TP. Pembahasan mengenai kedua program tersebut terdapat

pada bab selanjutnya.

2

Page 3: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

BAB 2

PEMBAHASAN

1. Laboratorium Sederhana

a. Pengertian

Pelayanan laboratorium sederhana adalah pelayanan dasar esensial di

bidang laboratorium kesehatan yang diperlukan di tingkat puskesmas. Pelayanan

tersebut diselenggarakan secara khusus atau terpadu dengan kegiatan pokok

puskesmas lainnya. Pelayanan laboratorium tersebut untuk mendukung mutu upaya

pelayanan di puskesmas dengan menggunakan teknologi yang disesuaikan menurut

kondisi dan kebutuhan di tingkat puskesmas. Pelayanan tersebut ditujukan kepada

perorangan, kelompok masyarakat maupun lingkungannya.

b. Tujuan

Tujuan umum diselenggarakannya pelayanan laboratorium kesehatan secara

efisien dan efektif adalah untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan,

pencegahan penyakit, diagnosa dini maupun monitoring terapi dalam rangka

penyembuhan. Dalam hal ini dituntut peran aktif dari petugas laboratorium untuk

mencari dan menemukan kasus-kasus yang berhubungan dengan kesehatan

masyarakat. (Depkes RI, 1992)

c. Fungsi

1) Melaksanakan pemeriksaan laboratorium sederhana sesuai dengan standar

kemampuan yang telah ditentukan, atau merujuk ke laboratorium yang lebih

mampu untuk menemukan tanda-tanda adanya penyakit yang mungkin akan

3

Page 4: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

menimbulkan masalah bagi kesehatan masyarakat setempat, misalnya

penyakit-penyakit umum seperti anemia dan lain-lain.

2) Mengumpulkan dan merujuk spesimen untuk diperiksa lebih lanjut antara

lain :

Spesimen feses, untuk menemukan penyebab penyakit saluran

pencernaan.

Serum, untuk keperluan tes antibody guna menentukan penyakit-penyakit

tertentu.

Spesimen-spesimen untuk keperluan kultur/biakan maupun tes sensitivitas

dalam pengobatan maupun pencegahan lebih lanjut.

Spesimen untuk pemeriksaan kimia klinik sehubungan dengan penyakit-

penyakit yang merupakan masalah umum bagi masyarakat, seperti

penyakit hati, penyakit ginjal, gangguan metabolisme dan penyakit kurang

gizi.

Spesimen lain, misalnya dalam kasus keracunan, program perlindungan

akseptor dan lain-lain.

3) Memberikan kepada petugas pelayanan kesehatan sedini mungkin adanya

penemuan laboratories yang menyangkut kepentingan kesehatan masyarakat

bdanb mengupayakan pemeriksaan cross check ke laboratorium yang lebih

mampu untuk konfirmasi.

4) Melaksanakan pemeriksaan penyaringan (screening) terhadap ibu hamil untuk

kemungkinan adanya anemia, proteinuria dan malaria dan bila perlu merujuk

untuk tes antibodi guna meyakinkan tidak adanya bahaya yang mengancam

kelangsungan hidup sang bayi, misalnya sifilis aktif.

4

Page 5: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

5) Melaksanakan pemeriksaan laboratorium untuk mendukung program-program

lain seperti :

Penanggulangan KB

Survei penyakit-penyakit tertentu

6) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan baik untuk keperluan intern

puskesmas maupun untuk keperluan perencanaan kesehatan.

7) Dalam keadaan darurat/kondisi tertentu, melaksanakan rujukan specimen

secara horizontal antara puskesmas di wilayahnya.

8) Melaksanakan penyuluhan kesehatan, dengan jalan memberikan

pengertian/petunjuk misalnya tentang pengenalan terhadap spesimennya

sendiri (tinja, urin) antara yang normal dan yang tidak normal, cara

mempersiapkan diri untuk pemeriksaan laboratorium dan sebagainya.

d. Petugas

Petugas laboratorium sederhana di puskesmas adalah 1 (satu) orang

Analisis Kesehatan (lulusan Sekolah Pengatur Analis/Sekolah Menengah Analis

Kesehatan/ Akademi Analis Kesehatan) yang bekerja sepenuhnya di laboratorium.

Dapat juga petugas laboratorium sederhana di puskemas adalah sseorang pembantu

analis yaitu seorang lulusan SMA/SMP yang memepunyai minat di bidang

laboratorium kemudian dilatih khusus di bidang laboratorium selama 1 (satu)

tahun. Apabila keadaan tidak memungkinkan, dapat dilakukan pelatihan dengan

sistem modul. Pelaksanaan pelatihan terpisah tetapi berkesinambungan atau dengan

cara lain disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan setempat.

5

Page 6: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

e. Tugas dan Tanggungjawab

Tugas dan tanggungjawab pelaksana teknis laboratorium adalah sebagai

berikut :

1) Melaksanakan pelayanan laboratorium sesuai dengan pola kerja dan

prosedur kerja yang ditetapkan.

2) Mengatur penyediaan alat tulis, formulir untuk penyediaan spesimen.

3) Mengatur penyediaan peralatan untuk pengambilan/pengumpulan

spesimen.

4) Mengatur penyediaan peralatan untuk pemeriksaan seperti pipet,

reagen, lampu spirtus, formulir-formulir hasil, dll.

5) Melayani pasien, mencatat identitasnya dan permintaan pemeriksaan

yang diperlukan.

6) Mengambil/mengumpulkan spesimen sesuai dengan kebutuhan

pemeriksaan yang diminta.

7) Menangani spesimen sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan.

8) Melakukan pemeriksaan dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur

kerja serta menjaga mutu hasil pemeriksaannya.

9) Mencatat hasil pemeriksaan.

10) Mengontrol dan mengecek hasil akhir dari pemeriksaan.

11) Bersama-sama dengan penanggungjawab laboratorium, berusaha

mencari dan memecahkan persoalan-persoalan apabila ada hasil

pemeriksaan yang kurang baik.

12) Menangani, mengemas dan mengirimkan spesimen rujukan lengkap

dengan surat pengantar/berita acaranya.

6

Page 7: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

13) Mengambil dan mencatat hasil pemeriksaan spesimen rujukan dan

menyampaikannya kepada yang berkepentingan.

14) Menjaga keamanan kerja maupun lingkungan kerja.

15) Meningkatkan pelayanan melalui peningkatan kecepatan kerja tanpa

meninggalkan ketelitian dan kecermatan.

16) Merawat dan memelihara perawatan laboratorium sesuai dengan

petunjuk yang digariskan.

17) Melaporkan hal-hal yang menyangkut pemeriksaan laboratorium yang

perlu segera dilaporkan kepada penanggungjawab laboratorium yang

dalam hal ini adalah Kepala Puskesmas.

18) Menyusun usulan kebutuhan laboratorium (reagen ,bahan peralatan

habis pakai, alat tulis, dll) untuk diajukan kepada penanggungjawab

laboratorium.

f. Kegiatan

1) Kegiatan di dalam gedung puskesmas, di ruang laboratorium terhadap

specimen yang dapat diperiksa sendiri (jenis-jenis pemeriksaan standar

puskesmas) meliputi kegiatan penerimaan pasien, pengambilan, pengumpulan,

penanganan spesimen, pelaksanaan pemeriksaan, penanganan sisa spesimen,

pencatatan hasil pemeriksaan, pengecekan/pengontrolan hasil pemeriksaan dan

penyampaian hasil pemeriksaan.

2) Kegiatan terhadap spesimen yang harus dirujuk meliputi

pengambilan/pengumpulan spesimen, penanganan, pengemasan, pengiriman

spesimen, pengambilan hasil pemeriksaan (dari laboratorium rujukan),

pencatatan hasil pemeriksaan, penyampaian hasil pemeriksaan.

7

Page 8: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

3) Di luar gedung puskesmas seperti puskesmas pembantu atau posyandu

meliputi kegiatan test screening HB, pengambilan spesimen kemudian dikirim

ke laboratorium puskesmas, memberikan penyuluhan.

2. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpatu Puskesmas (SP2TP)

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) merupakan instrumen vital

dalam sistem kesehatan. Informasi tentang kesakitan, penggunaan pelayanan kesehatan

di puskesmas, kematian, dan berbagai informasi kesehatan lainnya berguna untuk

pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan di tingkat kabupaten atau kota

maupun kecamatan (Santoso, 2008).

Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa

ada pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak

akan terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data

dan informasi yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan

benar. Jadi, data dan informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah

organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau

perkembangan organisasi tersebut (Tiara, 2011).

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas mencakup 3 hal :

1) Pencatatan, pelaporan, dan pengolahan;

2) Analisis; dan

3) Pemanfaatan.

Pencatatan hasil kegiatan oleh pelaksana dicatat dalam buku-buku register

yang berlaku untuk masing-masing program. Data tersebut kemudian direkapitulasikan

ke dalam format laporan SP3 yang sudah dibukukan. Koordinator SP3 di puskesmas

menerima laporan-laporan dalam format buku tadi dalam 2 rangkap, yaitu satu untuk

8

Page 9: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

arsip dan yang lainnya untuk dikirim ke koordinator SP3 di Dinas Kesehatan

Kabupaten. Koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Kabupaten meneruskan ke masing-

masing pengelola program di Dinas Kesehatan Kabupaten. Dari Dinas Kesehatan

Kabupaten, setelah diolah dan dianalisis dikirim ke koordinator SP3 di Dinas

Kesehatan Provinsi dan seterusnya dilanjutkan proses untuk pemanfaatannya. Frekuensi

pelaporan sebagai berikut :

1) Bulanan

2) Triwulan

3) Tahunan

Laporan bulanan mencakup data kesakitan, gizi, KIA, imunisasi, KB, dan

penggunaan obat-obat. Laporan tribulanan meliputi kegiatan puskesmas antara lain

kunjungan puskesmas, rawat tinggal, kegiatan rujukan puskesmas pelayanan medik

kesehatan gigi. Laporan tahunan terdiri dari data dasar yang meliputi fasilitas

pendidikan, kesehatan lingkungan, peran serta masyarakat dan lingkungan kedinasan,

data ketenagaan puskesmas dan puskesmas pembantu. Pengambilan keputusan di

tingkat kabupaten dan kecamatan memerlukan data yang dilaporkan dalam SP3 yang

bernilai, yaitu data atau informasi harus lengkap dan data tersebut harus diterima tepat

waktu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, sehingga dapat dianalisis dan diinformasikan

(Santoso, 2008).

Puskesmas merupakan ujung tombak sumber data kesehatan khususnya bagi

dinas kesehatan kota dan Sitem Pencatatan dan Pelaporan Terpadi Puskesmas juga

merupakan fondasi dari data kesehatan. Sehingga diharapakan terciptanya sebuah

informasi yang akurat, representatif dan reliable yang dapat dijadikan pedoman dalam

penyusunan perencanaan kesehatan. Setiap program akan menghasilkan data. Data

yang dihasilkan perlu dicatat, dianalisis dan dibuat laporan. Data yang disajikan adalah

9

Page 10: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

informasi tentang pelaksanaan progam dan perkembangan masalah kesehatan

masyarakat. Informasi yang ada perlu dibahas, dikoordinasikan, diintegrasikan agar

menjadi pengetahuan bagi semua staf puskesmas. Pencatatan harian masing-masing

progam Puskesmas dikombinasi menjadi laporan terpadu puskesmas atau yang disbut

dengan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP) (Tiara, 2011).

Muninjaya (2004) berpendapat bahwa “untuk pengembangan efektifitas

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, standar mutu (Input, Proses, Lingkungan dan

Output) perlu dikaji dan dirumuskan kembali, masing-masing komponen terutama

proses pencatatan dan pelaporannya perlu ditingkatkan”.

a. Pengertian SP2TP

SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana,

tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang bertujuan agar didapatnya

semua data hasil kegiatan Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan tempat tidur,

Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling, bidan di Desa dan Posyandu) dan data

yang berkaitan, serta dilaporkannya data tersebut kepada jenjang administrasi

diatasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang

pengelolaan upaya kesehatan masyarakat (Ahmad, 2005).

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah kegiatan

pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan

di Puskesmas yang ditetapkan melalui SK MENKES/SK/II/1981. Data SP2PT

berupa Umum dan demografi, Ketenagaan, Sarana, Kegiatan pokok Puskesmas.

Menurut Yusran (2008) Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

(SP2TP) merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan puskesmas secara

menyeluruh (terpadu) dengan konsep wilayah kerja puskesmas. Sistem pelaporan ini

10

Page 11: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

ini diharapkan mampu memberikan informasi baik bagi puskesmas maupun untuk

jenjang administrasi yang lebih tinggi, guna mendukung manajemen kesehatan

(Tiara, 2011).

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas merupakan sumber

pengumpulan data dan informasi ditingkat puskesmas. Segala data dan informasi

baik faktor utama dan tenaga pendukung lain yang menyangkut puskesmas untuk

dikirim ke pusat serta sebagai bahan laporan untuk kebutuhan. Menurut Bukhari

Lapau (1989) data yang dikumpul oleh puskesmas dan dirangkum kelengkapan dan

kebenaranya. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) ialah

laporan yang dibuat semua puskesmas pembantu, posyandu, puskesmas keliling

bidan-bidan desa dan lain-lain yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas.

Pencatatan dan pelaporan mencangkup: b.1: Data umum dan demografi wilayah

kerja puskesmas, b.2: Data ketenagaan puskesmas, dan b.3: Data sarana yang

dimiliki puskesmas (Syaer, 2011).

b. Tujuan SP2TP

Tujuan Sistem Informasi Manajemen di Puskesmas adalah untuk

meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas secara lebih berhasil guna dan

berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal data SP2TP dan informasi lain

yang menunjang. Tujuan dimaksud dapat terwujud apabila : (Ahmad, 2005).

1) Data SP2TP dan data lainnya diolah disajikan dan diinterprestasikan

sesuai dengan petunjuk Pengolahan dan Pemanfaatan data SP2TP.

2) Pengolahan, analisis, interprestasi dan penyajian dilakukan oleh para

penanggung jawab masing-masing kegiatan di Puskesmas dan

mengelola program disemua jenjang administrasi.

11

Page 12: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

3) Informasi yang diperoleh dari pengolahan dan interprestasi data SP2TP

dan sumber lainnya dapat bersifat kualitatif (seperti meningkat,

menurun, dan tidak ada perubahan) dan bersifat kuantitatif dalam

bentuk angka seperti jumlah, persentase dan sebagainya.

Tujuan umum dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

(SP2TP) ini ialah data dan informasi yang akurat tepat waktu dan mutakhir secara

periodik dan teratur pengolahan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas

di berbagai tingkat administrasi. Adapun tujuan khususnya ialah : (Syaer, 2011).

1) Tersedianya data secara akurat yang meliputi segala aspek.

2) Terlaksananya pelaporan yang secara teratur diberbagai jenjang

administrasi sesuai dengan prosedur yang berlaku.

3) Digunakan data tersebut sebagai alat pengambilan keputusan dalam

rangka pengelolaan rencana dalam bidang program kesehatan.

c. Pelaporan SP2TP

Pelaporan terpadu Puskesmas menggunakan tahun kalender yaitu dari bulan

Januari sampai dengan Desember dalam tahun yang sama. Adapun formulir Laporan

yang digunakan untuk kegiatan SP2TP adalah: 1) Laporan bulanan, yang mencakup:

Data Kedakitan (LB.1), Data Obat-Obatan (LB.2), Gizi, KIA, Imunisasi dan

Pengamatan Penyakit menular (LB.3) serta Data Kegiatan Puskesmas (LB.4); 2)

laporan Sentinel, yang mencakup: Laporan Bulanan Sentinel (LB1S) dan, Laporan

Bulanan Sentinel (LB2S); 3) Laporan Tahunan, yang mencakup: Data dasar

Puskesmas (LT-1), Data Kepegawaian (LT-2) dan, Data Peralatan (LT-3). Laporan

Bulanan (LB) dilakukan setiap bulan dan baling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

12

Page 13: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

dikirim ke Dinas Kesehatan Dati II. Laporan bulanan sentinel LB1S dan LB2S

setiap tanggal 10 bulan berikutnya dikirim ke Dinas Kesehatan Dati II, Dati I dan

Pusat (untuk LB1S ke Ditjen PPM dan LB2S ke Ditjen Binkesmas), sedangkan

Laporan Tahunan (LT) dikirim selambat-lambatnya tanggal 31 januari tahun

berikutnya. Khusus untuk laporan LT-2 (data Kepegawaian) hanya di isi bagi

pegawai yang baru/belum mengisi formulir data Kepegawaian (Ahmad, 2005).

Ada juga jenis laporan lain seperti laporan triwulan, laporan semester dan

laporan tahunan yang mencakup data kegiatan progam yang sifatnya lebih

komprehensif disertai penjelasan secara naratif. Yang terpenting adalah bagaimana

memanfaatkan semua jenis data yang telah dibuat dalam laporan sebagai masukan

atau input untuk menyusun perencanaan puskesmas ( micro planning) dan lokakarya

mini puskesmas (LKMP). Analisis data hasil kegiatan progam puskesmas akan

diolah dengan menggunakan statistic sederhana dan distribusi masalah dianalisis

menggunakan pendekatan epidemiologis deskriptif. Data tersebut akan disusun

dalam bentuk table dan grafik informasi kesehatan dan digunakan sebagai masukkan

untuk perencanaan pengembangan progam puskesmas. Data yang digunakan dapat

bersumber dari pencatatan masing-masing kegiatan progam kemudian data dari

pimpinan puskesmas yang merupakan hasil supervisi lapangan (Tiara, 2011).

Dinas kesehatan kabupaten/kota mengolah kembali laporan puskesmas dan

mengirimkan umpan baliknya ke Dinkes Provinsi dan Depkes Pusat. Feed back

terhadap laporan puskesmas harus dikirimkan kembali secara rutin ke puskesmas

untuk dapat dijadikan evaluasi keberhasilan program. Sejak otonomi daerah mulai

dilaksanakan, puskesmas tidak wajib lagi mengirimkan laporan ke Depkes Pusat.

Dinkes kabupaten/kotalah yang mempunyai kewajiban menyampaikan laporan

rutinnya ke Depkes Pusat (Muninjaya, 2004).

13

Page 14: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

d. Pengorganisasian Puskesmas

Untuk kelancaran kegiatan SP2TP di Puskesmas, maka dibentuk

pengorganisasian yang terdiri dari : (Ahmad, 2005).

1) Penanggungjawab Puskesmas (Kepala Puskesmas)

Tugas penanggung jawab adalah memberikan bimbingan kepada

koordinator SP2TP dan para pelaksana kegiatan di Puskesmas.

2) Koordinator (Petugas yang ditunjuk Kepala Puskesmas)

Koordinator SP2TP bertugas :

Mengumpulkan laporan dari masing-masing pelaksana kegiatan.

Bersama dengan para pelaksana kegiatan membuat laporan

bulanan SP2TP dan mengirimkan laporan tersebut ke DInas

Kesehatan Dati II paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Bersama dengan para pelaksana kegiatan membuat laporan

tahunan SP2TP dan mengirimkan laporan tersebut ke Dinas Dati II

paling lambat 31 Januari tahun berikutnya.

Menyimpan arsip laporan SP2TP dari masing-masing pelaksana

kegiatan.

Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan SP2TP kepada

Kepala Puskesmas.

Mempersiapkan pertemuan berkala setiap 3 bulan yang dipimpin

oleh Kepala Puskesmas dengan pelaksanaan kegiatan untuk

menilai pelaksanaan kegiatan SP2TP.

3) Anggota (Pelaksana Kegiatan di Puskesmas)

Pelaksana kegiatan SP2TP bertugas :

14

Page 15: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

Mencatat setiap kegiatan pada kartu individu dan register yang

ada.

Mengadakan bimbingan terhadap Puskesmas Pembantu dan Bidan

di Desa.

Melakukan rekapitulasi data dari hasil pencatatan dan laporan

Puskesmas Pembantu serta Bidan di Desa menjadi laporan

kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Hasil dari rekapitulasi

ini merupakan bahan untuk mengisi/membuat laporan SP2TP.

Setiap tanggal 5 mengisi/membuat laporan SP2TP dari hasil

kegiatan masing-masing dalam 2 rangkap dan disampaikan kepada

coordinator SP2TP Puskesmas. Dengan rincian satu rangkap untuk

arsip coordinator SP2TP Puskesmas dan satu rangkap oleh

Koordinator SP2TP Puskesmas disampaikan ke Dinas Kesehatan

Dati II.

Mengolah dan memanfaatkan data hasil rekapitulasi untuk tindak

lanjut yang diperlukan dalam rangka meningkatkan kinerja

kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

Bertanggung jawab atas kebenaran isi laporan kegiatannya.

15

Page 16: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

BAB 3

PENUTUP

Laboratorium sederhana dan SP2TP merupakan dua program yang termasuk ke

dalam 18 program puksesmas. Pelaksanaan kedua program tersebut sama halnya dengan

program pokok puskesmas yang lain yaitu diarahkan kepada keluarga sebagai satuan

masyarakat terkecil. Kedua program tersebut juga termasuk dalam basic seven WHO dan

harus diprioritaskan untuk dikembangkan sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat yang

potensial berkembang di wilayah kerja puskesmas, kemampuan sumber daya manusia (staf)

yang dimiliki puskesmas, dukungan sarana/prasarana yang tersedia di puskesmas, dan peran

serta masyarakat.

16

Page 17: Makalah Lab Sederhana Dan SP2TP

DAFTAR PUSTAKA

1. Lutiarsi, R.T. (2002). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Petugas

Laboratorium Puskesmas di Kabupaten Semarang Tahun 2002. Tesis Magister Ilmu

Kesehatan Masyarakat pada Program Pasca Sarjana UNDIP Semarang : tidak

diterbitkan.

2. http://fadlianeukatjeh.wordpress.com/2012/01/23/sistem-pencatatan-dan-pelaporan-

tingkat-puskesmas-sp2tp/

3. http://www.ligianakhamalasantiya.wordpress.com/2013/06/10/puskesmas/

17