makalah kn, perkembangan pers di indonesia

11
Kata Pengantar : Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat Rahmat dan Hidayah- Nya jualah kami dapat menyelesaikan tugas makalah Mengenai “Perkembangan Pers di Indonesia”. kami berharap makalah ini nanti dapat bermanfaat bagi banyak pihak,terutama oleh para siswa SMA Negeri 1 Simpang Empat. Kami pun menyadari bahwa tugas makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap seluruh siswa atau pembaca dapat memakluminya. Mengingat bahwa kami masih dangkal akan ilmu. Terutama kami minta kepahaman dari Bapak Suryadi agus atas tugas makalah kami, jika terdapat kesalahan baik itu dari materi, pengetikan, ataupun kata-kata yang kurang tepat. Kami harapkan kemaklumannya. Mengingat kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kekurangan dan kesalahan. Kami harapkan Anda bisa memberikan kritik atau saran kepada kami. Kami ucapkan banyak terimakasih atas semua bantuan dan kritik atau saran dari semua pihak. Salam hormat, Kelompok IV Fenny Hadiyati Ramadhani Imran Irma Aryanti Syahrijal Kelas XII IPA

Upload: syahrijal-asc

Post on 26-Jun-2015

2.138 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah KN, Perkembangan Pers Di Indonesia

Kata Pengantar :

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya jualah kami dapat menyelesaikan tugas makalah Mengenai “Perkembangan Pers di Indonesia”.

kami berharap makalah ini nanti dapat bermanfaat bagi banyak pihak,terutama oleh para siswa SMA Negeri 1 Simpang Empat.

Kami pun menyadari bahwa tugas makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap seluruh siswa atau pembaca dapat memakluminya. Mengingat bahwa kami masih dangkal akan ilmu. Terutama kami minta kepahaman dari Bapak Suryadi agus atas tugas makalah kami, jika terdapat kesalahan baik itu dari materi, pengetikan, ataupun kata-kata yang kurang tepat. Kami harapkan kemaklumannya. Mengingat kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kekurangan dan kesalahan.

Kami harapkan Anda bisa memberikan kritik atau saran kepada kami. Kami ucapkan banyak terimakasih atas semua bantuan dan kritik atau saran dari semua pihak.

Salam hormat,

Kelompok IV

Fenny Hadiyati RamadhaniImranIrma AryantiSyahrijal

Kelas XII IPA

Page 2: Makalah KN, Perkembangan Pers Di Indonesia

Perkembangan Pers di Indonesia

a.Pers Zaman Penjajahan Belanda

Sejak pemerintah penjajahan Belanda menguasai Indonesia, mereka mengetahui dengan baik pengaruh surat kabar terhadap masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, mereka memandang perlu membuat undang-undang khusus untuk membendung pengaruh pers Indonesia karena merupakan momok yang harus diperangi.

Saruhum, dalam tulisannya yang berjudul “ Perjuangan Surat Kabar Indonesia “ yang dimuat dalam sekilas : “Perjuangan Surat Kabar”, menyatakan : “ Maka untuk membatasi pengaruh momok ini, pemerintah Hindia Belanda memandang tidak cukup mengancamnya saja dengan kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Setelah ternyata dengan KUHP itu saja tidak mempan,maka diadakanlah pula artikel-artikel tambahan seperti artikel 153 bis dan ter. 161 bis dan ter. Dan artikel 154 KUHP. Hal itupun belum dianggap cukup, sehingga diadakan pula Persbreidel Ordonantie, yang memberikan hak kepada pemerintah penjajah Belanda untuk menghentikan penerbitan surat kabar / majalah Indonesia yang dianggap berbahaya “.

Tindakan lain di samping Persbreidel Ordonantie adalah Haatzai Artikelen ,karena pasal-pasalnya mengancam hukuman terhadap siapa pun yang menyebarkan perasaan permusuhan ,kebencian,serta penghinaan terhadap pemerintah Nederland dan Hindia

Page 3: Makalah KN, Perkembangan Pers Di Indonesia

Belanda ( pasal 154 dan 155 ) dan terhadap sesuatu atau sejumlah kelompok penduduk di Hinadia Belanda (pasal 156 dan 157 ).Akibatnya banyak korban berjatuhan, antara lain S.K. Trimurti sampai melahirkan di penjara , bahkan ada yang sampai di buang ke Boven Digul.

Demikian juga zaman zaman pendudukan Jepang yang totsliter daan fasistis , orang –orang surat kabar ( Pers ) Indonesia banyak yang berjuang tidak dengan ketajaman penanya ( tulisan),melainkan menempuh cara dan jalan lain(misalnya melalui organisasi keagamaan,pendidikan,politik,dan sebagainya). Hal ini menggambarkan bahwa kehidupan pers ketika itu sangat tertekan.

b.Pers di masa Pergerakan

Masa pergerakan adalah masa bangsa Indonesia berada pada detik-detik terakhir penjajahan Belanda sampai saat masuknya Jepang menggantikan belanda. Setelah muncul pergerakan modern Budi Utomo tanggal 20 mei 1908, surat kabar yang di keluarkan orang Indonesia lebih banyak berfungsi sebagai alat perjuangan. Pers menyuarakan kepedihan ,penderitaan ,dan merupakan refleksi dari isi hati bangsa terjajah. Pers menjadi pendorong bangsa Indonesia dalam perjuangan memperbaiki nasib dan kedudukan bangsa.

Beberapa contoh harian yang terbit pada masa pergerakan ,antara lain sebagai berikut :

Harian “Sedio Tomo “ sebagai kelanjutan harian Budi Utomo yang terbit di Yogyakarta ,didirikan bulan juni 1920.Harian “ Darmo Kondo ” terbit di Solo,yang dipimpin oleh Sudarya Cokrosisworo.Harian “ Utusan Hindia “ terbit di Surabaya, yang dipimpin oleh HOS.Cokroaminoto.

Page 4: Makalah KN, Perkembangan Pers Di Indonesia

Karena sifat dan isi pers pergerakan antipenjajahan, pers mendapat tekanan dari pemerintah Hindia Belanda. Salah satu cara pemerintah Hindia Belanda saat itu adalah dengan memberikan hak kepada pemerintah untuk mmberantas dan menutup usaha penerbitan pers pergerakan. Pada masa pergerakan itu berdirilah Kantor Berita Nasional Antara pada tanggal 13 Desember 1937.

c.Pers di Masa Penjajahan Jepang

Untuk meraih simpati rakyat Indonesia, Jepang melakukan Propaganda tentang Asia Timur Raya. Pers di masa kedudukan Jepang semata-mata menjadi alat pemerintah Jepang dan bersifat Pro-Jepang. Beberapa harian yang muncul pada masa itu :

Asia Raya di JakartaSinar Baru di SemarangSuara Asia di SurabayaTjahaya di Bandung

Pers nasional masa pendudukan Jepang memang mengalami penderitaan dan pengekangan kebebasan yang lebih daripada zaman Belanda. Namun, ada beberapa keuntungan yang didapat oleh para wartawan atau insan pers di Indonesia yang bekerja pada penerbitan Jepang, antara lain sebagai berikut :

Pengalaman yang diperoleh para karyawan pers Indonesia bertambah.Penggunaan bahasa Indonesia dalam pemberitaan makin sering dan luas.

Page 5: Makalah KN, Perkembangan Pers Di Indonesia

Adanya pengajaran untuk rakyat agar berpikir kritis terhadap berita yang disajikan oleh sumber-sumber resmi Jepang.

d.Pers di masa revolusi fisik

Periode revlusi terjadi antara tahun 1945 sampai 1949. Masa itu adalah masa bangsa Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaan yang berhasil diraihnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu pers terbagi menjadi dua golongan ,yaitu :

Pers yang diterbitkan dan di usahakan oleh tentara pendudukan Sekutu dan Belanda yang selanjutnya dinamakan Pers Nica (Belanda).Pers yang diterbitkan dan diusahakan oleh orang Indonesia yang disebut Pers Republik.

Kedua golongan ini sangat berlawanan . Pers Republik disuarakan oleh kaum Republik yang berisi semangat mempertahankan kemerdekaan dan menentang usaha pendudukan Sekutu. Pers ini benar-benar menjadi alat perjuangan masa itu. Sebaliknya, pers Nica berusaha mempengaruhi rakyat Indonesia agar menerima kembali Belanda untuk berkuasa di Indonesia. Pada masa revolusi fisik inilah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Serikat Pengusaha Surat kabar (SPS) lahir. Kedua organisasi ini mempunyai kedudukan penting dalam sejarah pers Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia untuk pertama kali mengeluarkan peraturan yang membatasi kemerdekaan pers pada tahun 1948.

Untuk menangani masalah-masalah pers, pemerintah membentuk Dewan Pers pada tanggal 17 Maret 1950. Dewan Pers tersebut terdiri dari orang-orang persuratkabaran,cendikiawan, dan pejabat-pejabat pemerintah,dengan tugas :

Page 6: Makalah KN, Perkembangan Pers Di Indonesia

Penggantian undang-undang pers kolonial,Pemberian dasar sosial – ekonomis yang lebih kuat kepada pers Indonesia (artinya fasilitas-fasilitas kredit dan mungkin juga bantuan pemerintah ),Peningkatan mutu jurnalisme Indonesia,Pengaturan yang memadai tentang kedudukan sosial dan hukum bagi wartawan Indonesia (artinya, tingkat hidup dan tingkat gaji ,perlindungan hukum,etika jurnalistik,dan lain-lain)

e. Pers di Era Demokrasi Liberal (1949-1959)

Di era demokrasi liberal ,landasan kemerdekaan pers adalah konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS 1949) dan Undang–Undang Dasar Sementara (1950). Dalam Konstitusi RIS–yang isinya banyak di ambil dari Piagam Pernyataan Hak Asasi Manusia Sedunia.

Awal perbatasan terhadap kebebasan pers adalah efek samping dari keluhan para wartawan terhadap pers Belanda dan Cina. Pemerintah mulai mencari cara membatasi penerbitan itu karena Negara tidak akan membiarkan ideologi “asing” merongrong Undang-Undang Dasar. Pada akhirnya pemerintah melakukan pembreidelan pers dengan tindakan –tindakannya yang tidak terbatas pada pers asing saja.

f. Pers di Zaman Orde Lama atau Pers Terpimpin

Lebih kurang 10 hari setelah Dekrit Presiden RI yang menyatakan kembali ke UUD 1945, tindakan tekanan terhadap pers terus berlangsung, yaitu pembreidelan terhadap kantor berita PIA dan Surat Kabar Republik, Pedoman, Berita Indonesia, dan Sin Po yang dilakukan oleh penguasa perang Jakarta.

Page 7: Makalah KN, Perkembangan Pers Di Indonesia

Pada awal 1960 ,penekanan pada kebebasan pers diawali dengan peringatan Menteri Muda Penerangan Maladi bahwa “ langkah-langkah tegas akan dilakukan terhadap surat kabar, majalah-majalah, dan kantor-kantor berita yang tidak menaati peraturan yang diperlukan dalam usaha menerbitkan pers nasional”. Masih pada tahun 1960, penguasa perang mulai mengenakan sanksi-sanksi perizinan terhadap pers. Demi kepentingan pemeliharaan ketertiban umum dan ketenagan, penguasa perang mencabut izin terbit Harian Republik.

Tindakan–tindakan penekanan terhadap kemerdekaan pers oleh penguasa Orde Lama bertambah bersamaan dengan meningkatnya ketegangan dalam pemerintahan. Tindakan-tindakan penekanan terhadap kebebasan pers merosot ketika ketegangan dalam pemerintah menurun.Lebih-lebih setelah percetakan –percetakan diambil alih oleh pemerintah dan para wartawan diwajibkan untuk berjanji mendukung politik pemerintah ,sehingga sangat sedikit pemerintah melakukan tindakan penekanan kepada pers.

g.Pers di Era demokrasi Pancasila dan Orde Baru

Di awal masa kepemimpinannya, pemerintahan Orde Baru menyatakan bahwa akan membuang jauh-jauh praktik demokrasi terpimpin dan dan menggantinya dengan Demokrasi Pancasila. Pernyataan tersebut tentu saja membuat para tokoh plitik ,kaum intelektual,tokoh umum, tokoh pers terkemuka, dan lain-lain menyambutnya dengan antusias sehingga lahirlah istilah pers pancasila.

Peristiwa Malari tahun1974 menyebabkan beberapa surat kabar dilarang terbit. Pers pasca-Malari merupakan pers yang cenderung “mewakili” kepentingan

Page 8: Makalah KN, Perkembangan Pers Di Indonesia

penguasa ,pemerintah ,atau Negara. Pada saat itu,pers jarang, malah tidak pernah melakukan kontrol sosial secara kritis ,tegas,dan berani. Pers pasca-Malari tidak artikulatif dan mirip dengan zaman rezim Demokrasi Terpimpin . Perbedaannya hanya pada kemasan , yakni rezim Orde Baru melihat pers tidak lebih dari sekedar institusi politik yang harus diatur dan dikontrol seperti halnya dengan organisasi masa dan partai politik.

Memasuki era Orde Baru, pers menyambutnya dengan penuh suka cita, karena pemerintah memberikan kebebasan penuh kepada pers setelah mengalami masa traumatik selama tujuh tahun di zaman Orde Lama. Apalagi apabila pemberitaan menyoroti masalah kebobrokan rezim Orde Lama.

h.Kebebasan pers di Era Reformasi

Kalangan pers mulai bernafas lega ketika di Era Reformasi pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Kendati belum sepenuhnya memenuhi keinginan kalangan pers, kelahiran undang-undang pers tersebut disambut gembira karena tercatat beberapa kemajuan penting dibanding dengan undang-undang sebelumnya, yaitu Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1982 tentang Pokok-Pokok Pers(UUPP).

Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai hak tolak yg bertujuan agar wartawan dapat melindungi sumber informasi, dengan cara menolak menyebutkan identitas sumber informasi. Hak tersebut dapat dipergunakan jika wartawan dimintai keterangan oleh pejabat penyidik dan/ atau dimintai menjadi saksi pengadilan.

Page 9: Makalah KN, Perkembangan Pers Di Indonesia

Pada masa reformasi ini, dengan keluarnya Undang-Undang tentang Pers, yaitu Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, maka pers nasional melaksanakan peranan sebagai berikut:

Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan informasi.

Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia, serta menghormati kebhinnekaan.

Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benar.

Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.

Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.