makalah pkn pers perkembangan pers di indonesia

26
KATA PENGANTAR Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas PKn ini dapat kami selesaikan dengan baik. Penyusun juga mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, baik materi maupun penyajian serta penulisan yang tidak sesuai. Untuk itu saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, dan saya juga mengharapkan kritik dan juga sarannya kepada semua pihak demi kesempurnaan penulisan makalah ini dan perbaikan- perbaikan dimasa yang akan datang. Terima kasih. i

Upload: karya-komputer-birayang

Post on 29-Dec-2015

1.034 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas PKn ini dapat

kami selesaikan dengan baik. Penyusun juga mengucapkan terima kasih bagi seluruh

pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini.

Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

kekurangan, baik materi maupun penyajian serta penulisan yang tidak sesuai. Untuk

itu saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, dan saya juga mengharapkan kritik

dan juga sarannya kepada semua pihak demi kesempurnaan penulisan makalah ini

dan perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang. Terima kasih.

i

Page 2: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1

C. Tujuan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

A. HAKIKAT PERS .......................................................................... 2

1. PENGERTIAN PERS ............................................................... 2

2. CIRI-CIRI PERS........................................................................ 2

3. FUNGSI PERS ......................................................................... 3

4. Peran pers .................................................................................. 5

5. Prinsip-prinsip pers ................................................................... 5

B. PERKEMBANGAN PERS DI INDONESIA ............................... 6

1. Pers di Era Kolonial (1744 sampai awal abad 19) .................... 6

2. Pers di masa pergerakan (1908 - 1942)..................................... 6

3. Pers di masa Penjajahan Jepang (1942 - 1945) ......................... 7

4. Pers di masa revolusi fisik (1945 - 1949) ................................. 8

5. Pers dimasa Orde Lama (1957 – 1965) .................................... 9

6. Pers di masa Orde Baru ............................................................ 10

7. Pers di masa pasca Reformasi .................................................. 12

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 14

A. Kesimpulan .................................................................................. 14

B. Saran ............................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

ii

Page 3: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Istilah pers tidak asing terdengar di telinga kita semua, berbicara tentang

pers berarti akan menyangkut aktivitas jurnalistik. Terkadang istilah pers,

jurnalistik, dan komunikasi massa menjadi tercampur baur dan saling tertukar

pengertiannya. Apabila pers merupakan salah satu bentuk komunikasi mass,

maka jurnalistik merupakan kegiatan untuk mengisinya. Beberapa ahli politik

berpendapat bahwa pers merupakan kekuatan keempat dalam sebuah negara

setelah legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Pendapat tersebut sekiranya tidak

berlebihan karena kenyataannyapersdapat menciptakan/membentuk opini

masyarakat luas, sehingga mampu menggerakkan kekuatan yang sangat

besar.

Dalam era demokratisasi ini,pers telah merasakan kebebasan sehingga

peranan dan fungsipersdapat dirasakan dan dinikmati masyarakat. Pada masa

reformasi ini, kebebasanperstelah di buka lebar-lebar.Pers mendapatkan

kebebasan untuk melakukan kritik social terhadap pemerintah.Pers bebas

untuk bergerak dalam melakukan pemberitaan. Meskipun bebas, tetapi pers

tetap bertanggung jawab dalam pemberitaannya. Pemerintah pun tetap

melakukan control terhadap kebebasan pers dalam kehidupan sehari-hari.

B.  RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah pengertian, fungsi dan peranan pers?

2. Bagaimanakah perkembangan pers di Indonesia ?

C.  TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian, fungsi dan peranan pers.

2. Untuk mengetahui perkembangan pers di Indonesia.

1

Page 4: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT PERS

1. PENGERTIAN PERS

a.Pengertian pers secara umum

kata pers berasal dari bahasa belanda, yang dalam bahasa inggris berarti perss.

Pers dalam bahasa latin, pressareyang berarti tekan atau cetak. Secara harfiah

pers berarti cetak dan secara ilmiah berarti penyiaran yang dilakuan secara

tercetak.

Dalam perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yaitu pers dalam

pengertiaan luas dan pers dalam pengertian sempit. Dalam arti luas pers meliputi

segala penerbitan, bahkan termasuk media massa elektronik, radio siaran, dan

telivisi siaran. Adapun pers dalam pengrertian sempit hanya terbatas pada media

cetak, yaitu surat kabar majalah dan bulletin. Pengertian pers menurut ilmu

komunikasi yaitu usaha percetakan atau penrbitan, usaha pengumpulan dan

penyiaran berita, penyiaran berita melalui surat kabar, majalah, radio, dan

telivisi, orang-orang yang bergerak dalam penyiaran berita, serta media

penyiaran berita, yaitu surat kabar, majalah, radio, dan telivisi

b.Pengertian menurut para ahli

1) Menurut L. Taufik, seorang ahli jurnalistik, pers adalah usaha-usaha dari

alat komunikas massa untuk memenuhi kebutuhan anggota-anggota

masyarakat terhadap penerangan, hiburan, keinginan, mengetahui

peristiwa-peristiwa, atau berita-berita yang telah atau akan terjadi disekitar

mereka khususnya dan didunia umumnya

2) Menurut Weiner, seorang ahli jurnalistik, pers memiliki tiga arti. Pertama,

wartawan media cetak. Kedua, publisitas atau peliputan. Ketiga, mesin

cetak-naik cetak

2. CIRI-CIRI PERS

a.Periodesitas, artinya pers terbit secara teratur dan periodic. Periodesitas

mengedepankan irama terbit, jadwal terbit, dan konsistensi atau keajekan.

b.Publisitas, artinya pers ditujukan atau disebarkan kepada khalayak dengan

sasaran yang sangat heterogen, baik dari segi geografis maupun psikografis.

2

Page 5: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

c.Akutualitas, artinya informasi apapun yang disuguhkan media pers harus

mengandung unsur kebaruan, menunjuk pada peristiwa yang benar-benar baru

atau sedang terjadi.

d.Universilitas, artinya memandang pers dari sumbernya dan keanekaragaman

materi isinya.

e.Objektivitas, merupakan nilai etika dan moral yang harus dipegang teguh oleh

surat kabar dalam menjalankan profesi jurnalistiknya.

3.FUNGSI PERS

Fungsi pers menurut menurut undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers

antara lain sebagai media informasi, media pendidikan, media hiburan, dan media

control social. Pers nasional dapat berfungsi pula sebagai lembaga ekonomi

komersial.

Pada pasal 4 undang-undang nomor 40 tahun 1999 disebutkan hak-hak pers sebagai

berikut:

a. Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi Negara.

b. Pers nasional tidak dikenakan sensor, pemberedalan, dan pelarangan penyiaran.

c. Pers nasioanal mempunyai hak mencari, menyampaikan ‘gagasan, dan

informasi kepada masyarakat.

Pada pasal 5 undang-unadang nomor 40 tahun 1999 tentang pers dijelaskan

bahwa kewajiban pers adalah memberitakan peristiwa dan opini dengan

menghormati:

a. Norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat.

b. Asas praduga tidak bersalah, pers wajib melayani hak jawab dan hak koreksi.

Secara umum, fungsi pers meliputi hal-hal berikut:

a. Fungsi menyiarkan infomasi ( to infrom )

Menyiarkan informasi merupakan fungsi pers yang utama. Indicator penyiaran

informasi adalah adanya informasi dari sumber informasi melalui media keoada

konsumen atau penikmat informasi

b. Fungsi mendidik ( to educate )\

Proses pendidikan atau mendidik bukan sebatas pada transfer ilmu atau

menyalurkan ilmu, melainkan mencakup proses mengajarakan dan

menanamkan nilai-nilai. Sebagai sarana pendidikan massa, surat kabar dan

3

Page 6: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

majalah memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga

khalayak pembaca bertambah pengetahuannya.

c. Fungsi menghibur ( to intertain )

Menghibur berarti memberikan atau menyuguhkan sesuatu yang

menyenangkan bersifat ringan dan menyegarkan untuk menghilangkan

kejenuhan. Tidak jarang berupa berita yang mengandung minat insane (human

interest) dan tajuk rencana.

d. Fungsi memengaruhi ( to influence )

Fungsi memengaruhi menyebabkan pers memegang peranan penting dalam

kehidupan masyarakat, yaitu sebagai fungsi control sosial. Fungsi control sosial

pers mempunyai banyak tujuan seperti beikut:

1) Menjaga agar undang-undang yang telah dibuat oleh wakil-wakil

rakyat dijalankan sebaik-baiknya oleh semua pihak

2) Melindungi hak-hak asasi manusia

3) Melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat

4) Menjaga agar jalannya pemerintahan sesuai dengan undang-undang

dasar dan undang-undang

5) Mewujudkan agar perencanaan Negara, baik perencanaan politik,

ekonomi, sosial, maupun budaya.

Dalam fungsi control sosial pers, terkandung makna demokratis yang

didalamnya terdapat unsur- unsur sebagai berikut:

1) Sosial participation, yaitu keikutsertaan rakyat dalam pemerintah

2) Sosial responsibility, yaitu pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat

3) Sosial support, yaitu dukungan rajyat terhadap pemerintah

4) Sosial control, yaitu control masyarakat terhadap tindakan-tindakan

pemerintah

e. Fungsi menghubungkan atau menjembatani ( to mediate )\

Di Indonesia kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat. Akan tetapi dengan

rakyat yang snagat banyak tadaklah mungkin satu per satu rakyat mendatangi

gedung perwakilan untuk menyampaikan asprasinya. Dalam hal ini pers

mempunyai fungsi sebagai penghubung atau jembatan antara masyarkat dan

pemerintah atau sebaliknya. Komunikasi yang tidak dapat tersalurkan melalui

jalur kelembagaan yang ada dapat disalurkan mealui pers.

4

Page 7: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

4. Peran pers

Pada pasal 6 undang-undang nomor 40 tahun 1999 disebutkan peran pers

meliputi hal-hal berikut:

Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui. Hal ini dilakukan melalui transfer

informasi dalm bebagai bidang (ekonomi, poltik, sosial dan budaya)

Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi. Berkaitan dengan penyampaian aspirasi

rakyat guna mewujudkan pemerintahan dari rakyat sesuai dengan Negara

demokrasi yang mngedepankan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk

rakyat

Mendorong terwujudnya supremasi hokum dan hak asasi manusia (HAM). Hal ini

berkaitan dengan kebebasan mengemukakan pendapat dan persamaan dihaapan

hokum atau menjunjung tinggi hokum

Menghormati kebhinekaan. Kebhinekaan mengundang pengertiaan walaupun

berbeda tetapi tetap satu jua. Dalam hal ini pers mengadepankan persatuan

dengan menyampaikan informasi yang memperlihatkan norma agama,

kesusilaan yang hidup dalam masyarakat, dan asas praduga yang tak bersalah

Pers menitikberatkan kepada prinsip objektivitas dalam menyampaikan informasi

kepada khalayak banyak.

Melalukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan

dengan kepentingan umum. Pers dalam hal ini memerankan fungsi sebagai

jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan pemerintah atau sebaliknya

Memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Peran pers dalam mewujudkan

keadilan dan kebenaran adalah dengan cara menyampaikan kebenaran kepada

publaik berwujud berita atau informasi dan mengajak masyarakat berfikir kritis

dalam menanggapi masalah-masalah yang terjadi di Indonesia

5. Prinsip-prinsip pers

a. Idialisme artinya cita-cita, obsesi, atau sesuatu yang terus dikejar untuk

dijangkau dengan segala daya dan cara yang dibenarkan menurut etika dan

norma profesi yang berlaku serta diakui masyarakat dan Negara

b. Komersialisme artinya pers harus mempunyai mempunyai kekuatan untuk

mencapai cita-cita dan keseimbangan dalam mempertahankan nilai-nilai

profesi yang diyakininya

5

Page 8: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

c. Profesionalisme artinya paham yang menilai tinggi keahlian professional

khususnya atau kemampuan pribadi pada umumnya, sebagai alat utama untuk

mencapai keberhasilan.

B. PERKEMBANGAN PERS DI INDONESIA

1. Pers di Era Kolonial (1744 sampai awal abad 19)Era kolonial memiliki batasan hingga akhir abad 19. Pada mulanya

pemerintahan kolonial Belanda menerbitkan surat kabar berbahsa belanda yaitu

Memories.

Dalam era ini dapat diketahui bahwa Bataviasche Nuvelles en politique

Raisonnementen yang terbit pada Agustus 1744 di Batavia (Jakarta)

merupakan surat kabar pertama di Indonesia. Namun pada Juni 1776 surat

kabar ini dibredel. Sampai pertengahan abad 19, setidaknya ada 30 surat kabar

yang dterbitkan dalam bahasa Belanda, 27 surat kabar berbahasa Indonesia,

satu surat kabar berbahasa Jawa yaitu surat kabar Bromartani di Surakarta

(1855) dan surat kabar berbahasa Melayu yaitu Soerat Kabar Bahasa Meajoe di

Surabaya (1856) dan di Jakarta (1858).

2. Pers di masa pergerakan (1908 - 1942)Setelah muncul pergerakan modern Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908,

surat kabar yang dikeluarkan orang Indonesia lebih berfungsi sebagai alat

perjuangan. Masa pergerakan ditandai dengan adanya :

Munculnya wadah persatuan wartawan Indische Journalisten Bond

(1919)

Munculnya Perkoempoelan Kaoem Indonesia (1931)

Munculnya Persatuan Djoernalis Indonesia (1933)

Berdirinya kantor berita ANTARA

Pers saat itu merupakan “terompet” dari organisasi pergerakan orang

Indonesia. Pers menjadi pendorong bangsa Indonesia dalam perjuangan

memperbaiki nasib dan kedudukan bangsa. Contoh harian yang terbit pada

masa pergerakan, antara lain:

Harian Sedio Tomo sebagai kelanjutan harian Budi Utomo terbit di

Yogyakarta didirikan bulan Juni 1920.

6

Page 9: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

Harian Darmo Kondo terbit di Solo dipimpin Sudarya Cokrosisworo.

Harian Utusan Hindia terbit di Surabaya dipimpin HOS Cokroaminoto.

Harian Fadjar Asia terbit di Jakarta dipimpin Haji Agus Salim.

Majalah mingguan Pikiran Rakyat terbit di Bandung dipimpin Ir.

Soekarno.

Majalah berkala Daulah Rakyat dipimpin Mocb. Hatta dan Sutan Syahrir.

Hingga menjelang berakhirnya masa kekuasaan kolonial, terdapat 33

suratkabar dan majalah berbahasa Indonesia dengan tiras keseluruhan sekitar

47.000 eksemplar.

Dalam era ini juga tercatat bahwa 27 surat kabar kaum nasionalis

dibreidel pemerintah pada tahun 1936 karena adanya ordonansi pers untuk

membatasi kebangkitan gerakan nasionalis.

3. Pers di masa Penjajahan Jepang (1942 - 1945)

Era ini berlangsung dari 1942 hingga 1945, yakni selama penjajahan

Jepang. Selam periode ini situasi politik Indonesia mengalami perubahan

yang radikal.

Dalam era ini juga pers Indonesia belajar tentang kemapuan media

massa sebagi alat mobilisasi massa untuk tujuan tertentu. Pada era ini pers

Indonesia mengalami kemajuan dalam hal teknis namun juga mulai

diberlakukannya izin penerbitan pers.

Dalam masa ini surat kabar berbahasa Belanda diberangus dan

beberapa surat kabar baru diterbitkan meskipun dikontrol ketata oleh

Jepang. Selain itu Jepang juga mendirikan Jawa Shinbun Kai dan cabang

kantor berita Domei dengan menggabungkan dua kantor berita yang ada di

Indonesia yakni Aneta dan Antara. Selama masa ini, terbit beberapa media

(harian), yaitu:

Asia Raya di Jakarta

Sinar Baru di Semarang

Suara Asia di Surabaya

Tjahaya di Bandung

7

Page 10: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

Pers nasional masa pendudukan Jepang mengalami penderitaan dan

pengekangan lebih dari zaman Belanda, Namun begitu, hal ini justru

memberikan banyak keuntungan bagi pers Indonesia, diantaranya adalah

Pengalaman karyawan pers Indonesia bertambah, Adanya pengajaran bagi

rakyat agar berpikir kritis terhadap berita yang disajikan oleh sumber resmi

Jepang, serta meluasnya penggunaan bahasa Indonesia.

4. Pers di masa revolusi fisik (1945 - 1949)

Periode ini antara tahun 1945 sampai 1949 saat itu bangsa Indonesia

berjuang mempertahankan kemerdekaan yang baru diraih tanggal 17

Agustus 1945. Belanda ingin kembali menduduki sehingga terjadi perang

mempertahankan kemerdekaan. Saat itu pers terbagi menjadi dua golongan

yaitu:

Pers yang diterbitkan dan diusahakan oleh tentara Sekutu dan Belanda

yang dinamakan Pers Nica (Belanda).

Pers yang terbit dan diusahakan oleh orang Indonesia atau disebut Pers

Republik.

Kedua golongan pers ini sangat berlawanan. Pers Republik yang

disuarakan kaum Republik berisi semangat mempertahankan kemerdekaan

dan menentang usaha pendudukan sekutu. Pers Nica berusaha

mempengaruhi rakyat agar menerima kembali Belanda. Contoh koran

Republik yang muncul antara lain: harian Merdeka, Sumber, Pemandangan,

Kedaulatan Rakyat, Nasional, dan Pedoman. Pers Nica antara lain: Warta

Indonesia di Jakarta, Persatuan di Bandung, Suluh Rakyat di Semarang,

Pelita Rakyat di Surabaya, dan Mustika di Medan. Pada masa ini Persatuan

Wartawan Indonesia (PWI) dan Serikat.

Pengusaha Surat Kabar (SPS) lahir, kedua organisasi ini mempunyai

kedudukan penting dalam sejarah pers Indonesia.

Untuk menangani pers, pemerintah mcmbentuk Dewan Pers tanggal 17 Maret

1959. Dewan terdiri dari orang-orang persuratkabaran, cendekiawan, dan

pejabat pemerintah, dengan tugas:

8

Page 11: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

Penggantian undang-undang pers kolonial.

a. Pemberian dasar sosial-ekonomis yang lebih kuat kepada pers Indonesia

(artinya fasilitas kredit dan mungkin juga bantuan pemerintah)

b. Peningkatan mutu jurnalisme Indonesia.

c. Pengaturan yang memadai tentang kedudukan sosial dan hukum bagi

wartawan Indonesia (tingkat hidup dan tingkat gaji, perlindungan hukum,

etika jurnalistik, dll).

5. Pers dimasa Orde Lama (1957 – 1965)

Perkembanagan pers masa orde lama sebagai berikut :

Pada tahun 1950-1956 dianut system pers liberal

Pada tahun 1956-1960 dianut system pers otoriter dalam demokrasi

terpimpin dibawah kekuasaan Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

Terdapat empat surat kabar yang dioplah tertinngi sebagai berikut:

a) Harian Rakyat (organ PKI)

b) Pedoman (organ PSI)

c) Suluh Indonesia (organ PNI)

d) Abadi (organ Masyumi)

Dekret Presiden pada tanggal 5 Juli 1959

Departemen mengeluarkan aturan tentang norma-norma pokok

pengusahaan pers tanggal 26 maret 1965

Dalam ulang tahun ke-19 PWI

Lebih kurang 10 hari setelah Dekrit Presiden RI menyatakan kembali ke

UUD 1945, tindakan tekanan pers terus berlangsung, yaitu pembredelan

terhadap kantor berita PIA dan surat kabar Republik, Pedoman, Berita

Indonesia, dan Sin Po dilakukan oleh penguasa perang Jakarta. Hal ini

tercermin dari pidato Menteri Muda Penerangan Maladi dalam menyambut

HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-14, antara lain: “Hak kebebasan

individu disesuaikan dengan hak kolektif seluruh bangsa dalam melaksanakan

kedaulatan rakyat.

Hak berpikir, menyatakan pendapat, dan memperoleh penghasilan

sebagaimana dijamin UUD 1945 harus ada batasnya: keamanan negara,

9

Page 12: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

kepentingan bangsa, moral dan kepribadian Indonesia, serta tanggung jawab

kepada Tuhan Yang Maha Esa”.

Awal tahun 1960 penekanan kebebasan pers diawali dengan peringatan

Menteri Muda Maladi bahwa “langkah-langkah tegas akan dilakukan

terhadap surat kabar, majalah-majalah, dan kantor-kantor berita yang tidak

menaati peraturan yang diperlukan dalam usaha menerbitkan pers nasional”.

Masih tahun 1960 penguasa perang mulai mengenakan sanksi-sanksi

perizinan terhadap pers.

Tahun 1964 kondisi kebebasan pers makin buruk: digambarkan oleh E.C.

Smith dengan mengutip dari Army Handbook bahwa Kementerian

Penerangan dan badan-badannya mengontrol semua kegiatan pers. Perubahan

ada hampir tidak lebih sekedar perubahan sumber wewenang, karena sensor

tetap ketat dan dilakukan secara sepihak.

6. Pers di masa Orde Baru

Era ini terjadi pada akhir tahun 1980 an dimana situasi politik mulai

berubah. Faktor yang melatarblekangi perubahan ini antara lain adalah

kaenyataan bahwa Soeharto akan mencapai usia 70 tahun dalam 1991

sehingga muncul perkiraan bahwa perubahan di rezim orde baru hanya

soal waktu. Namun tak ada yang berubah dalam kebijakan pers karean

lembaga SIUPP yang mengontrol pers dengan ketat tidak dihapus.

Pers dimata negara memiliki peranan sebagai pendorong kesatuan

nasional dan pembangunan sambil menrapkan system perijinan.

Pemerintah juga tidak menjamin dengn tegas kebebasan pers di Indoensia,

hal ini terbukti dengan kontrol ketat pemerintah dengan mendirikan dewan

pers dan PWI, selain itu pemerintah juga ikut campur tangan dalam

keredaksian.

Dalam pemerintahan Orde Baru ini setidaknya ada tiga macam cara

yang digunakan wartawan untuk menghindari peringatan dan atau

pembredeilan dari pemrintah, yakni eufimisme, jurnalisme rekaman dan

jurnalisme amplop.

Teknik eufeumisme adalah teknik mengungkapkan fakta secara

tersirat bukan tersurat. Penggunaan kata-kata ini adalah upaya

10

Page 13: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

meringankan akibat politik dari suatu pemberitaan.. Fakta dalam sebuah

berita berbahaya senantiasa ditup oleh pers dengan ungkapan yang sopan.

Jurnalisme rekaman adalah budaya wartawan untuk mentranskrip setepat

tepatnya apa yang dikatakan sumber berita dan tidak mengertikannya

sendiri. Budaya ini tentu saja membuat wartwan Indonesia semakin malas.

Jurnalisme amplop adalah budaya pemberian amplop bagi wartawan oleh

sumber berita. Meskipun pemberian ini dikecam dan berusah dihindari

namun pada prakteknya tetap saja terjadi.

Pada masa orde baru ini juga diketemukan adanya monopoli media massa

oleh keluraga para pejabat. Hal ini tentu saja membuat sudut pandang

pemberitaan yang hampir sama dan sangat berhati-hati karena takut

menyinggung pemilik saham.

Pada awal tahun 1990-an pemerintah mulai bersikap terbuka,

begitupun dengan pers meskipun tetap harus bersikap hati-hati.

Keterbukaan ini merupakan pengaruh dari perubahan situasi politik di

Indonesia dan juga tuntutan pembaca kelas menengah yang jumlahnya

semkain banyak di Indonesia.

Pada 21 Juni 1994 pemerintah Indonesia membredel tiga mingguan

terkemuka yaitu Tempo, Ediotr dan Detik. Ada tiga teori tentang

pembreidelan tersebut yakni teori permusuhan Habibie-Tempo, dalam

kasus ini Tempo memberitakan rencana produksi pesawat terbang dan

pembelian bekas kapal perang yang mengkritik habibie, teori intrik politik

yang berspekulasi bahwa ketiga penerbitan itu bekerjasam dengan Benni

Moerani dan pengikutnya di ABRI untuk menjatuhkan dan menyingkirkan

Habibie dan teori Intimiasi yang berspekulasi bahwa kepemimpinan

nasional ingin memperlambat laju perubahan masayrakat dan media yang

semkain bergerak menuju kebebasan yang lebih lebar. Pembreidelan ini

mengakibatkan terjadinya protes dan demo di kalangan wartawan

Indonesia.

Sebagai penyelesaian kasus pembreidelan ini menteri penerangan

mengelurakan dua izin penrbitan baru untuk menmpung wartawan yang

11

Page 14: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

kehilangan pekerjaannya yakni mingguan Gtra untuk ex-Tempo dan Tiras

untuk wartawan eks Editor.

Pasca pembreidelan inilah yang merupakan titik balik kondisi per

Indonesia karena wartawan-wartawannya mulai cenderung memberontak

pada pemerintah meskipun dengan cara yang berbeda-beda. Meski

demikian SIUPP tetap merupakan ganjalan terbesar dalam kehidupan pers

Indonesia saat itu.

7. Pers di masa pasca Reformasi

Pada tanggal 21 Mei 1998 orde baru tumbang dan mulailah era

reformasi. Tuntutan reformasi bergema ke semua sektor kehidupan,

termasuk sektor kehidupan pers. Selama rezim orde lama dan ditambah

dengan 32 tahun di bawah rezim orde baru, pers Indonesia tidak berdaya

karena senantiasa ada di bawah bayang-bayang ancaman pencabutah surat

izin terbit.

Sejak masa reformasi tahun 1998, pers nasional kembali menikmati

kebebasan pers. Hal ini sejalan dengan alam reformasi, keterbukaan, dan

demokrasi yang diperjuangkan rakyat Indonesia. Akibatnya, awal

reformasi banyak bermunculan penerbitan pers atau koran, majalah, atau

tabloid baru. Di Era reformasi pemerintah mengeluarkan Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers. Hal ini disambut gembira dikalangan

pers, karena tercatat beberapa kemajuan penting dibanding dengan

undang-undang sebelumnya, yaitu Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1982

tentang Pokok-Pokok Pers (UUPP).

Dalam Undang-Undang ini, dengan tegas dijamin adanya

kemerdekaan pers sebagai hak asasi warga negara (pasal 4). Itulah

sebabnya mengapa tidak lagi disinggung perlu tidaknya surat ijin terbit,

yaitu terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan,

dan pelarangan penyiaran sebagaimana tercantum dalam pasal 4 ayat 2.

Pada masa reformasi, Undang-Undang tentang pers No. 40 1999,

maka pers nasional melaksanakan peranan sebagai berikut:

12

Page 15: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan

informasi.

Menegakkan nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi

hukum dan hak asasi manusia, serta menghormati kebhinekaan.

Mengembangkan pendapat umum berdasar informasi yang tepat,

akurat, dan benar.

Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal

yang berkaitan dengan kepentingan umum.

Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum,

wartawan mempunyai hak tolak. Tujuannya agar wartawan dapat

melindungi sumber informasi, dengan cara menolak menyebutkan identitas

sumber informasi. Hal ini digunakan jika wartawan dimintai keterangan

pejabat penyidik atau dimintai menjadi saksi di pengadilan.

13

Page 16: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat kita ambil kesimpulkan bahwa

Perkembangan Pers di Indonesia tak dapat dipungkiri, pers sangat

berpengaruh terhadap bangsa ini, mulai dari kemerdekaan, pengakuan

kedaulatan, sampai kini msa reformasi, semuanya dipengaruhi ole pers. maka

tak heran jika dunia Pers memegang peranan penting dalam perjalanan

bangsa ini.

Perkembangan Pers di indonesia pun bisa dibilang sebagai salah satu

perkembangan pers paling kompleks, kenapa? karena perkembangan Pers di

Indonesia terbagi menjadi beberapa periode, dimana setiap periodenya

mewakili satu masa atau era.

Dan seorang wartawan bebas memilih menentukan dan mengerjakan

tugasnya tetapi harus ada kesadaran bahwa ada aturan rambu-rambu yang

harus diperhatikan dalam kinerjanya.

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini tentulah masih banyak kekurangan dan

kelemahan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca untuk perbaikan penulisan kami di masa yang akan

datang.

14

Page 17: Makalah Pkn Pers Perkembangan Pers Di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

“pers dan tantangan profesinalisme dalam www.manajamenqolbu.comAdji , oemar seno. 1990. Perkembangan pers IndonesiaBudiyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas XII.

Erlangga : Jakarta.BukuPendidikanKewarganegaraan SMA kelas XIIDewi Lestari.blogspot.com Kebebasan Pers dan Dampak Penyalahgunaannyahttp://edukasi.kompasiana.com/2012/09/26/kebebasan-pers-indonesia-dan-rambu-

rambu-jurnalistikhttp://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/perkembangan-pers-di-Indonesia/. Http://KODE ETIK JURNALISTIK « Fuadmje's Blog.htmHttp://MATERI PKN SMK KLAS XII.htmhttp://mbahkarno.blogspot.com/2011/11/perkembangan-pers-di-indonesia.htmlHttp://TeoriPers _ pendibarcelonistas.htmhttp://www.google.comHttp:/SchoolpediaContohSoalMateri Pers.htmKompassiana Sharing. Connecting.Suprapto, dkk. 2005. Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas 3. Bumi Aksara:

Jakarta.Suprihatini, Amin, Yudi Suparyanto, dan Khilya Fa’izia. 2012. Pendidikan

Kewarganegaraan untuk SMA/MA kelas XII. Klaten: Intan PariwaraWikipedia Kebebasan Pers di Indonesia

15