modul kn gabung_review
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
1/52
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam suatu negara
merupakan suatu kebutuhan yang tak terelakkan. Pemerintah a!ib menerapkan
kaidah"kaidah yang baik dalam men!alankan roda pemerintahan# termasuk di
dalamnya kaidah"kaidah dalam bidang pengelolaan keuangan negara yang
diu!udkan dalam bentuk penerapan prinsip good governance. Dalam rangka
meu!udkan tata kelola pemerintahan yang baik itulah# pemerintah $epublik
Indonesia melakukan re%ormasi di bidang pengelolaan keuangan negara.
&elain itu# re%ormasi pengelolaan keuangan ini !uga dilatarbelakangi masih
digunakannya peraturan perundang"undangan peninggalan pemerintah kolonial.
'alau kehendak menggantikan aturan bidang keuangan arisan telah lama
dilakukan agar selaras dengan tuntutan !aman# baru pada tahun ())* hal itu
teru!ud dengan terbitnya Undang"undang Nomor +,-())* tentang euangan
Negara. Hal itu senada dengan makin besar nya belan!a negara yang dikelola oleh
pemerintah sehingga diperlukan suatu metode pengaasan yang memadai. &alah
satu bentuknya adalah keterlibatan masyarakat-stakeholders.
eterlibatan masyarakat ini !uga seiring dengan makin besarnya porsi pa!ak dalam
mendanai operasional pemerintahan. &umber daya alam yang selama ini besar
porsinya dalam penerimaan negara makin lama makin berkurang oleh karena !umlah
sumber yang terbatas. Pada satu pihak# biaya penyelenggaraan pemerintahan
semakin besar. &atu"satunya sumber adalah pa!ak dari masyarakat. Agar
masyarakat tidak merasa dirugikan# maka diperlukan suatu pertanggung!aaban
penggunaan pa!ak dari masyarakat oleh pemerintah dengan transparan.
Berkenaan dengan perubahan paradigma sistem pemerintahan dan tuntutan
masyarakat# maka perlu dilakukan re%ormasi di bidang keuangan sebagai perangkat
pendukung terlaksananya penerapan good governance. $e%ormasi pengelolaan
keuangan dilakukan dengan /ara0
0
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
2/52
• Penataan peraturan perundang"undangan sebagai landasan hukum1
• Penataan kelembagaan1
• Penataan sistem pengelolaan keuangan negara1 dan
• Pengembangan sumber daya manusia di bidang keuangan.
Dengan demikian re%ormasi mana!emen keuangan ini tidak hanya melibatkan
Pemerintah Pusat dalam pelaksanaannya# tetapi sekaligus berlaku bagi Pemerintah
Daerah.
B. Tujuan Pembelajaran
+. Tu!uan Pembela!aran Umum
&etelah mempela!ari materi ini# peserta diharapkan mampu memahami
pengelolaan keuangan negara# termasuk keuangan daerah se/ara umum danmampu men!adi instruktur pelatihan keuangan negara.
(. Tu!uan Pembela!aran husus
&etelah mempela!ari modul ini diharapkan peserta0
•2emahami garis besar dan lingkup pengelolaan keuangan negara1
•2emahami siklus keuangan negara1
• 2emahami pengelolaan aset pemerintah
•2emahami pelaporan keuangan negara1 dan
•2emahami proses pemeriksaan dan pertanggung!aaban keuangan negara.
C. Deskripsi Ringkas
2ateri 2odul Pandangan Umum Pengelolaan euangan Negara ini disusun dalam
rangka memberikan pemahaman umum mengenai pengelolaan keuangan negara.
&esuai dengan siklus pengelolaan keuangan negara# materi dimulai dengan
peren/anaan# kemudian dilan!utkan dengan penganggaran. &elan!utnya dalam
tataran pelaksanaan anggaran dibahas mengenai perbendaharaan# pengelolaan
aset# akuntansi dan dilan!utkan dengan pemeriksaan# serta berakhir dengan
pertanggung!aaban hasil pengelolaan keuangan negara.
D. Metode Pembelajaran
2etode pembela!aran dalam pelatihan ini dilakukan dengan /ara pemaparan
konsep"konsep pokok undang"undang di bidang keuangan negara 3UU +,-())*# UU
1
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
3/52
+-())4# UU +5-())4 dan UU (5-())46. eberhasilan pembela!aran ini !uga sangat
tergantung pada partisipasi akti% dari para peserta latih dalam akti7itas tanya !aab
dan diskusi.
2
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
4/52
BAB II
PERENCANAAN
Pembangunan nasional merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa dalam men/apai tu!uan bernegara. Agar pembangunan nasional dapat ber!alan
dengan baik tidak dapat dilepaskan dari tataran demokrasi dan menga/u pada prinsip"
prinsip penting yang tidak boleh diabaikan. Prinsip"prinsip tersebut adalah
kebersamaan# berkeadilan# berkelan!utan# beraasan lingkungan# serta kemandirian
dengan men!aga keseimbangan kema!uan dan kesatuan nasional. Agar kegiatan
pembangunan ber!alan e%ekti%# e%isien# dan bersasaran diperlukan adanya suatu
peren/anaan pembangunan yang matang.
Peren/anaan# sebagaimana ditetapkan dalam Undang"undang Nomor (5 tahun ())4
tentang &istem Pembangunan Pembangunan Nasional 3&PPN6 merupakan suatu
8 proses untuk mementukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan,
dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.9 Peren/anaan sangat penting
sebagai salah satu proses dalam pengelolaan keuangan negara. Peren/anaan sangat
berman%aat dalam 3a6 mengurangi ketidakpastian serta perubahan di masa datang1 3b6
mengarahkan semua akti7itas pada pen/apaian 7isi dan misi organisasi1 3/6 sebagai
ahana untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan kiner!a suatu organisasi.
A. istem Peren!anaan Pembangunan Nasional
&istem Peren/anaan pembangunan nasional diharapkan dapat men!amin
ter/apainya tu!uan dalam bernegara. &PPN men/akup penyelenggaraan
peren/anaan makro dari semua %ungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang
kehidupan se/ara terpadu dalam 'ilayah Negara esatuan $epublik Indonesia.
Untuk itu diperlukan adanya sistem peren/anaan pembangunan nasional. &PPN
adalah satu kesatuan tata /ara peren/naan pembangunan untuk menghasilkan
ren/ana"ren/ana pembangunan dalam !angka pan!ang# !angka menengah# dan
!angka pendek yang akan dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat baik di tingkat pusat maupun daerah.
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
5/52
Dalam /akupan aktu# &PPN disusun dalam /akupan tiga periode peren/anaan#
yaitu0
a. :angka pan!ang dalam
bentuk $en/ana Pembangunan :angka Pan!ang 3$P:P6 dengan !angka aktu
() tahun1
b. :angka menengah dalam
bentuk $en/ana Pembangunan :angka 2enengah 3$P:26 yang ber!angka
aktu 5 tahun# dan
/. :angka pendek dalam bentuk
$en/ana er!a Pemerintah 3$P6 dengan periode tahunan.
&PPN disusun dalam rangka men/apai tu!uan sebagai berikut 0
a. men!amin adanya koordinasi di antara pelaku pembangunan# baik
ditingkat pusat# pusat dengan daerah maupun antar daerah1
b. men!amin ter/iptanya intergrasi# sinkronisasi# dan sinergi baik antar
daerah# antarruang# antaraktu# antar%ungsi pemerintah maupun antara Pusat
dan daerah1
/. men!amin keterkaitan dan konsistensi antara peren/anaan#
penganggaran# pelaksanaan# dan pengaasan1
d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat1 dan
e. men!amin ter/apainya penggunaan sumber daya se/ara e%isien# e%ekti%#
berkeadilan# dan berkelan!utan.
Dalam suatu peren/anaan pembangunan sebagai suatu siklus ada empat tahapan
yang dilalui# yakni0
a. penyusunan ren/ana1
b. penetapan ren/ana1
/. pengendalian pelaksanaan ren/ana1 dan
d. e7aluasi pelaksanaan ren/ana.
eempat tahapan diselenggarakan se/ara berkelan!utan sehingga se/ara
keseluruhan membentuk satu siklus peren/anaan yang utuh. Penyusunan ren/ana
1
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
6/52
dilaksanakan untuk menghasilkan ran/angan lengkap suatu ren/ana yang siap
untuk ditetapkan yang terdiri dari 4 3empat6 langkah. Langkah pertama adalah
penyiapan ran/angan ren/ana pembangunan yang bersi%at teknokratik# menyeluruh#
dan terukur. Langkah kedua# masing"masing instansi pemerintah menyiapkan
ran/angan ren/ana ker!a dengan berpedoman pada ran/angan ren/ana
pembangunan yang telah disiapkan. Langkah berikutnya adalah melibatkan
masyarakat 3stakeholders6 dan menyelaraskan ren/ana pembangunan yang
dihasilkan masing"masing !en!ang pemerintahan melalui musyaarah peren/anaan
pembangunan. &edangkan langkah keempat adalah penyusunan ran/angan akhir
ren/ana pembangunan. &elan!utnya adalah penetapan ren/ana men!adi produk
hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya.
Pengendalian pelaksanaan ren/ana pembangunan dimaksudkan untuk men!amin
ter/apainya tu!uan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam ren/ana melalui
kegiatan"kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan ren/ana tersebut
oleh pimpinan ementerian-Lembaga. &elan!utnya 2enteri Peren/anaan
menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan ren/ana
pembangunan dari masing"masing pimpinan ementerian-Lembaga sesuai dengan
tugas dan keenangannya. E7aluasi pelaksanaan ren/ana adalah bagian dari
kegiatan peren/anaan pembangunan yang se/ara sistematis mengumpulkan dan
menganalisis data dan in%orrnasi untuk menilai pen/apaian sasaran# tu!uan dan
kiner!a pembangunan. E7aluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran
kiner!a yang ter/antum dalam dokumen ren/ana pembangunan. Indikator dan
sasaran kiner!a men/akup masukan 3input 6# keluaran 3output 6# hasil 3result 6# man%aat
3benefit 6 dan dampak 3impact 6. Dalam rangka peren/anaan pembangunan# setiap
ementerian-Lembaga# baik Pusat maupun Daerah# berkea!iban untuk
melaksanakan e7aluasi kiner!a pembangunan yang merupakan dan atau terkait
dengan %ungsi dan tanggung!aabnya. Dalam melaksanakan e7aluasi kiner!a proyek
pembangunan# ementerian-Lembaga-&atuan er!a# baik Pusat maupun Daerah#
mengikuti pedoman dan petun!uk pelaksanaan e7aluasi kiner!a untuk men!amin
keseragaman metode# materi# dan ukuran yang sesuai untuk masing"masing !angka
aktu sebuah ren/ana.
B. Ren!ana Pembangunan "angka Panjang
2
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
7/52
$en/ana Pembangunan :angka Pan!ang 3$P:P6 merupakan suatu dokumen
peren/anaan pembangunan daerah untuk periode () 3dua puluh6 tahun.
Peren/anaan ini bersi%at makro yang memuat 8 penjabaran dari tujuan dibentuknya
pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara epublik Indonesia !ahun "#$%, dalam bentuk visi, misi, dan arah
pembangunan Nasional.& Proses penyusunan $P:P dilakukan se/ara partisipati%
dengan melibatkan seluruh unsur pelaku pembangunan.
Penyusunan $P:P dilakukan dalam 4 tahap# yaitu0
a. Penyiapan $an/angan $P:P# dimana kegiatan ini dibutuhkan guna mendapatkan
gambaran aal dari 7isi# misi# dan arah pembangunan nasional.
b. 2usyaarah peren/anaan pembangunan 32usrenbang6 !angka pan!ang yang
dilaksanakan untuk mendapatkan masukan dan komitmen dari seluruh
pemangku kepentingan-stakeholders terhadap ran/angan $P:P.
/. Penyusunan $an/angan Akhir $P:P. &eluruh masukan dan komitmen hasil
2usrenbang men!adi masukan utama penyempurnaan ran/angan.
d. Penetapan undang"undang tentang $P:P# di baah koordinasi Bappenas yang
bertanggung !aab terhadap pelaksanaan tugas dan %ungsi hukum. $an/angan
akhir $P:P beserta lampirannnya disampaikan kepada DP$ sebagai inisiati%
Pemerintah# untuk diproses lebih kan!ut men!adi undang"undang tentang $P:P
Nasional.
C. Ren!ana Pembangunan "angka Menenga#
$P:2 Nasional merupakan pen!abaran dari 7isi# misi# dan program kepala negara
terpilih yang a!ib disusun dalam aktu tiga bulan setelah dilantik. Dalam
penyusunannya# $P:2N harus berpedoman pada $P:P Nasional# yang memuat
strategi pembangunan Nasional# kebi!akan umum# program baik di dalam maupun
lintas ementerian-Lembaga# dalam satu maupun lintas keilayahan# serta kerangka
ekonomi makro. Termasuk di dalamnya adalah arah kebi!akan %iskal dalam ren/ana
ker!a yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersi%at
indikati%.
Tahapan Penyusunan $P:2
3
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
8/52
a. Penyiapan $an/angan aal $P:2 Nasional oleh 2enteri Peren/anaan dalam
hal ini dilaksanakan oleh Bappenas sebagai lembaga yang bertanggung !aab
mengkoordinasikan peren/anaan pembangunan se/ara nasional.
b. Penyiapan ran/angan $en/ana &trategis ementrian-Lembaga 3ran/angan
$enstra"L6# yang dilakukan oleh seluruh kementerian dan lembaga.
Penyusunan ran/angan $enstra ini bertu!uan untuk merumuskan 7isi# misi#
tu!uan# strategi# kebi!akan# program dan kegiatan pembangunan yang sesuai
dengan tugas dan %ungsi kementeria-lembaga# agar selaras dengan program
prioritas kepala negara terpilih.
/. Penyusunan ran/angan $P:2 Nasional oleh ementerian Peren/anaan. Tahap
ini merupakan upaya mengintegrasikan ran/angan aal $P:2 Nasioal dengan
ran/angan $enstra"L# yang menghasilkan ran/angan $P:2 Nasioal.
d. Penyelenggaraan 2usyaarah Peren/anaan Pembangunan 32usrenbang6
!angka menengah nasional. egiatan yang dilaksanakan paling lambat dua bulan
setelah presiden dilantik ini dilaksanakan guna memperoleh berbagai masukan
dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan 3stakeholders6 atas
ran/angan $P:2 Nasional.
e. Penyusunan $an/angan Akhir $P:2 Nasional# dimana seluruh masukan dan
komitmen hasil 2usrenbang :angka 2enengah Nasional men!adi masukan
utama penyempurnaan ran/angan $P:2 Nasional.
%. Penetapan Peraturan Presiden tentang $P:2 Nasional# di baah koordinasi
keenterian yang bertanggung !aab terhadap pelaksanaan tugas dan %ungsi
hukum.
D. Ren!ana trategis $ementerian%Lembaga
$enstra ementerian-Lembaga 3L6 memuat 7isi# misi# tu!uan# strategi# kebi!akan#
program# dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan %ungsi
L serta berpedoman kepada $P:2 Nasional dan bersi%at indikati%. Tahapan
Penyusunan $enstra"L adalah sebagai berikut0
a. 2empela!ari ;isi# 2isi# dan program kepala negara terpilih terhadap tugas dan
%ungsi kementerian-lembaga yang dipimpinnya. Dalam hal ini menteri-kepala
4
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
9/52
lembaga mengka!i implikasi 7isi# misi# dan program presiden terpilih terhadap
tugas pokok dan %ungsi -L yang dipimpinnya dalam bentuk0
2emberikan penilaian keterkaitan 7isi# misi# dan program dalam $enstra
-L pada periode lalu1
2engidenti%ikasikan program presiden terpilih terhadap /apaian kiner!a
program -L periode sebelumnya
2embuat kesimpulan.
b. 2enyusun $an/angan $enstra -L dengan berpedoman pada $an/angan Aal
$P:2 Nasional.
E. Ren!anan Pembangunan "angka Ta#unan
$en/ana Pembangunan :angka Tahunan adalah peren/anaan yang meliputi periode
satu tahun yang dalam hal ini disebut sebagai $en/ana er!a Pemerintah dan
merupakan pen!abaran dari $P:2 Nasional. $P berisi prioritas pembangunan#
ran/angan kerangka ekonomi makro yang men/akup gambaran perekonomian yang
menyeluruh termasuk kebi!akan %iskal# serta program -L# lintas -L# keilayahan
dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang masih bersi%at
indikati%.
&elain $P# pada tingkat kemeterian-lembaga disusun $en/ana er!a
ementerian-Lembaga 3$en!a"L6. $en!a"L disusun berpedoman pada $enstra"L
yang telah ada lebih dulu dan menga/u pada prioritas pembangunan Nasional.
Penyusunan $en!a"L dilakukan se/ara bersamaan dengan penyusunan $P
karena keduanya saling terkait. Adapun tahap penyusunan $P adalah sebagai
berikut0
a. penyiapan ran/angan aal $P sebagai pen!abaran $P:2 Nasional1
b. penyiapkan ran/angan $en!a"L sesuai dengan tugas pokok dan %ungsinya
dengan menga/u kepada ran/angan aal $P1
/. Bappenas mengkoordinasikan penyusunan ran/angan $P dengan
menggunakan ran/angan $en!a"L1
d. musyaarah peren/anaan pembangunan 32usrembang61
e. penyusunan ran/angan akhir ren/ana ker!a berdasarkan hasil 2usrembang1 dan
5
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
10/52
%. Penetapan $P dengan Peraturan Presiden.
&elan!utnya# $P ini men!adi pedoman dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan
Belan!a Negara 3APBN6 dan $en!a"L men!adi pedoman untuk menyusun $en/ana
er!a dan Anggaran ementerian-Lembaga 3$A"L6.
6
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
11/52
BAB III
PENinan dan birokrasi#
bimbingan dan kebi!akan yang diarahkan kepada ter/apainya pembangunan. =ungsi ini
dibagi lebih lan!ut dalam dua peran. Pertama pemerintah sebagai stabilisator apabila di
dalam pembangunan ter!adi adanya ketidakstabilan dalam bidang politik# ekonomi dan
sosial budaya. edua adalah pemerintah sebagai ino7ator. Artinya pemerintah harus
7
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
12/52
dapat mengadakan penemuan"penemuan baru dalam metode maupun sistem dalam
rangka pembangunan masyarakat dan negara.
&elain men!alankan %ungsi reguler dan agent of development # pemerintah memiliki tugas
yang lain dan sangat penting yaitu sebagai pengelola keuangan negara yang harusdilaksanakan sesuai dengan tata aturan dan prosedur yang berlaku didalam
pemerintahan. Berdasarkan UU No. +,-())*# euangan Negara adalah 8semua hak
dan kea!iban negara yang dapat dinilai dengan uang# serta segala sesuatu baik berupa
uang maupun berupa barang yang dapat di!adikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kea!iban tersebut.9
Hak negara men/akup untuk memungut pa!ak# mengeluarkan dan mengedarkan uang#
dan melakukan pin!aman. ea!iban negara men/akup untuk menyelenggarakan tugas
layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga. Pelaksanaan
pengelolaan keuangan negara-daerah adalah peren/anaan 3yang didalamnya terdapat
proses penyusunan anggaran6.
Untuk itu# pemerintah setiap tahun memiliki hak dan sekaligus kea!iban untuk
menyusun anggaran. Anggaran yang disusun oleh pemerintah merupakan u!ud
peren/anaan pembangunan tahunan sekaligus sebagai pedoman pelaksanaan tugas
kenegaraan selama satu tahun.
A. Pengertian Anggaran
ata anggaran merupakan ter!emahan dari kata bahasa Inggris budget yang
sebenarnya berasal dari bahasa Peran/is bougette. ata ini mempunyai arti sebuah
tas ke/il. Berdasar dari arti kata asalnya# anggaran men/erminkan adanya unsur
keterbatasan. Pada dasarnya anggaran perlu disusun karena keterbatasan sumber
daya yang dimiliki pemerintah# baik dana# &D2 maupun sumber daya lainnya.
arena terbatasnya dana misalnya# maka diperlukan alokasi sesuai dengan prioritas
dan dalam kurun aktu yang telah ditentukan. Ada beberapa pengertian angaranyang dapat dikutip.
Anggaran negara 3state budget 6 menurut :ohn =. Due dalam 9
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
13/52
statement of proposed e(penditures and e(pected revenues for the coming period,
together )ith data of actual e(penditures and revenues for current and past period .9
2enurut *ildavsky # anggaran adalah0
-
/atatan masa lalu1- ren/ana masa depan1
- mekanisme pengalokasian sumber daya1
- metode untuk pertumbuhan1
- alat penyaluran pendapatan1
- mekanisme untuk negosiasi1
- harapan"aspirasi"strategi organisasi1
- satu bentuk kekuatan kontrol1
-
alat atau !aringan komunikasi.
Berdasarkan pengertian"pengertian tersebut# anggaran negara meliputi0
- ren/ana keuangan mendatang yang berisi pendapatan dan belan!a1
- gambaran strategi pemerintah dalam pengalokasian sumber daya untuk
pembangunan1
- alat pengendalian1
- instrumen politik1 dan
- disusun dalam periode tertentu.
&elan!utnya# Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara 3APBN6 menurut UU
+,-())* merupakan ren/ana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetu!ui
oleh Dean Perakilan $akyat.
APBN selalu dinanti oleh berbagai kalangan untuk dika!i se!auh mana kemampuan
pemerintah dalam mengambil kebi!akan untuk men/apai tu!uan pembangunan dari
sumber daya yang terbatas. Anggaran pemerintah setiap tahun selalu berubah"ubah
baik !umlah nominal# !enis pendapatan dan alokasi belan!a# serta proporsi
alokasinya. Pada tahun tertentu# pemerintah memprioritaskan sektor peker!aan
umum# tapi ditahun berikutnya pemerintah memprioritaskan sektor pendidikan dan
kesehatan. Hal ini ter!adi diakibatkan berbagai %aktor# antara lain perkembangan
politik# dinamika perekonomian dunia-nasional-daerah# peristia sosial-alam#
tuntutan masyarakat# dan lain sebagainya.
9
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
14/52
B. Prinsip&Prinsip Penganggaran
Anggaran merupakan ren/ana keuangan yang se/ara sistematis menun!ukkan
alokasi sumber daya manusia# material dan sumber daya lainnya. Berbagai 7ariasi
dalam sistem penganggaran pemerintah dikembangkan untuk melayani berbagai
tu!uan termasuk guna pengendalian keuangan# ren/ana mana!emen# prioritas dari
penggunaan dana dan pertanggung!aaban kepada publik.
&e/ara umum# prinsip"prinsip penganggaran adalah sebagai berikut0
+. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran
APBN harus dapat menya!ikan in%ormasi yang !elas mengenai tu!uan# sasaran#
hasil dan man%aat yang diperoleh masyarakat dari suatu progam dan kegiatan
yang dianggarkan. Anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama
untuk mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan
kepentingan masyarakat terutama pemenuhan kebutuhan"kebutuhan hidup
masyarakat. 2asyarakat !uga berhak untuk menuntut pertanggung!aaban atas
ren/ana ataupun pelaksanaan anggaran tersebut.
(. Disiplin Anggaran
Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan asas e%isiensi# tepat
guna# tepat aktu pelaksanaan dan penggunaannya dapat dipertanggung"
!aabkan.
Pendapatan yang diren/anakan merupakan perkiraan yang terukur se/ara
rasional yang dapat di/apai untuk setiap sumber pendapatan# sedangkan belan!a
yang dianggarkan pada setiap pos-pasal merupakan batas tertinggi pengeluaran
belan!a.
Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedia
penerimaan dalam !umlah yang /ukup dan tidak dibenarkan melaksanakan
progam dan kegiatan yang belum-tidak tersedia anggarannya.
*. eadilan Anggaran
Pemerintah a!ib mengalokasikan penggunaan anggaran se/ara adil agar dapat
dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian
pelayanan. Hal ini dikarenakan sumber daya yang digunakan dalam anggaran
10
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
15/52
berupa pendapatan negara pada hakekatnya diperoleh melalui peran serta
seluruh anggota masyarakat.
4. E%isiensi dan E%ekti%itas Anggaran
Dana yang tersedia harus diman%aatkan sebaik mungkin agar dapatmenghasilkan peningkatan dan kese!ahteraan yang maksimal untuk kepentingan
masyarakat
5. Disusun dengan pendekatan kiner!a
APBN disusun dengan pendekatan kiner!a# yaitu mengutamakan upaya
pen/apaian hasil ker!a 3keluaran dan hasil6 dari peren/anaan atas alokasi biaya
atau masukan-input yang telah ditetapkan. Hasil ker!a harus sepadan atau lebih
besar dari biaya atau masukan. &elain itu !uga harus mampu menumbuhkan
pro%esionalisme ker!a pada setiap unit ker!a yang terkait.
C. Anggaran Berbasis $inerja
Anggaran berbasis kiner!a merupakan metode penganggaran bagi mana!emen
untuk mengaitkan setiap biaya yang dituangkan dalam kegiatan"kegiatan dengan
man%aat yang dihasilkan. 2an%aat tersebut didiskripsikan pada seperangkat tu!uan
dan dituangkan dalam target kiner!a pada setiap unit ker!a.
Bagaimana /ara agar tu!uan itu dapat di/apai# dituangkan dalam program diikuti
dengan pembiayaan pada setiap tingkat pen/apaian tu!uan. Program pada anggaran
berbasis kiner!a dide%inisikan sebagai keseluruhan akti7itas# baik akti7itas langsung
maupun tidak langsung yang mendukung program sekaligus melakukan estimasi
biaya"biaya berkaitan dengan pelaksanaan akti7itas tersebut. Akti7itas tersebut
disusun sebagai /ara untuk men/apai kiner!a tahunan. Dengan kata lain# integrasi
dari ren/ana kiner!a tahunan 3$en!a6 yang merupakan ren/ana operasional dari
$enstra dan anggaran tahunan merupakan komponen dari anggaran berbasis
kiner!a
Elemen"elemen yang penting untuk diperhatikan dalam penganggaran berbasis
kiner!a adalah0
Tu!uan yang disepakati dan ukuran pen/apaiannya1
11
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
16/52
Pengumpulan in%ormasi yang sistematis atas realisasi pen/apaian kiner!a dapat
diandalkan dan konsisten# sehingga dapat diperbandingkan antara biaya dengan
prestasinya
Penyediaan in%ormasi se/ara terus menerus sehingga dapat digunakan dalam
mana!emen peren/anaan# pemograman# penganggaran dan e7aluasi
ondisi yang harus disiapkan sebagai %aktor pemi/u keberhasilan implementasi
penggunaan anggaran berbasis kiner!a# yaitu0
a. epemimpinan dan komitmen dari seluruh komponen organisasi
b. =okus penyempurnaan administrasi se/ara terus menerus
/. &umber daya yang /ukup untuk usaha penyempurnaan tersebut 3uang# aktu
dan orang6
d. Penghargaan 3re)ard 6 dan sanksi 3 punishment 6 yang !elas
e. einginan yang kuat untuk berhasil.
D. Peren!anaan $inerja
Peren/anaan iner!a adalah akti7itas analisis dan pengambilan keputusan ke depan
untuk menetapkan tingkat kiner!a yang diinginkan di masa mendatang. Pada
prinsipnya peren/anaan kiner!a merupakan penetapan tingkat /apaian kiner!a yan
dinyatakan dengan ukuran kiner!a dalam rangka men/apai sasaran atau target yang
telah ditetapkan.
Peren/anaan merupakan komponen kun/i untuk lebih menge%ekti%kan dan
menge%isienkan Pemerintah Daerah. &edangkan peren/anaan kiner!a membantu
pemerintah untuk men/apai tu!uan yang sudah diidenti%ikasikan dalam ren/ana
strate!ik# termasuk didalamnya pembuatan terget kiner!a dengan menggunakan
ukuran"ukuran kiner!a.
Tingkat pelayanan yang diinginkan pada dasarnya merupakan indikator kiner!a yang
diharapkan dapat di/apai oleh Pemerintah Daerah dalam melaksanakan
keenangannya. &elan!utnya untuk penilaian kiner!a dapat digunakan ukuran
penilaian didasarkan pada indikator sebagai berikut0
'. Masukan (Input ).
2asukan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan
dapat ber!alan untuk menghasilkan keluaran. Indikator ini merupakan tolok ukur
12
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
17/52
kiner!a berdasarkan tingkat atau besaran sumber"sumber0 dana# sumber daya
manusia# material# aktu# teknologi# dan sebagainya yang digunakan untuk
melaksanakan program atau kegiatan. Dengan menin!au distribusi sumber daya#
suatu lembaga dapat menganalisis apakah alokasi sumber daya yang dimiliki
telah sesuai dengan ren/ana strategik yang telah ditetapkan. Tolok ukur ini dapat
!uga digunakan untuk perbandingan 3benchmarking 6 dengan lembaga"lembaga
lain yang rele7an. ?ontoh indikator masukan untuk kegiatan @penyuluhan
lingkungan sehat untuk daerah pemukiman masyarakat kurang mampu adalah
!umlah dana yang dibutuhkan dan tenaga penyuluh kesehatan.
'alaupun tolok ukur masukan relati% mudah diukur serta telah digunakan se/ara
luas# namun seringkali dipergunakan se/ara kurang tepat sehingga dapat
menimbulkan hasil e7aluasi yang ran/u atau bahkan menyesatkan. Beberapa hal
berikut ini sering di!umpai dalam menetapkan tolok ukur masukan yang dapat
menyesatkan0
• Pengukuran &umber Daya 2anusia tidak menggambarkan intensitas
keterlibatannya dalam pelaksanaan kegiatan.
• Pengukuran biaya tidak akurat karena banyak biaya"biaya yang
dibebankan ke suatu kegiatan tidak mempunyai kaitan yang kuat dengan
pen/apaian sasaran kegiatan tersebut.
• Banyaknya biaya"biaya masukan 3input 6 seperti ga!i bulanan personalia
pelaksana# biaya pendidikan dan pelatihan# dan biaya penggunaan
peralatan dan mesin seringkali tidak diperhitungkan sebagai biaya
kegiatan.
*. $eluaran (output )
eluaran adalah produk berupa barang atau !asa yang dihasilkan dari program
atau kegiatan sesuai dengan masukan yang digunakan. Indikator keluaran
adalah sesuatu yang diharapkan langsung di/apai dari suatu kegiatan yang
dapat berupa %isik dan - atau non %isik.
Dengan membandingkan indikator keluaran instansi dapat menganalisis se!auh
mana kegiatan terlaksana sesuai dengan ren/ana. Indikator keluaran hanya
dapat men!adi landasan untuk menilai kema!uan suatu kegiatan apabila tolok
ukur dikaitkan dengan sasaran"sasaran kegiatan yang terde%inisi dengan baik
13
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
18/52
dan terukur. leh karenanya indikator keluaran harus sesuai dengan lingkup dan
si%at kegiatan instansi. Untuk kegiatan yang bersi%at penelitian berbagai indikator
kiner!a yang berkaitan dengan keluaran paten dan publikasi ilmiah sering
dipergunakan baik pada tingkat kegiatan maupun instansi. Untuk kegiatan yang
bersi%at pelayanan teknis# indikator yang berkaitan dengan produk# pelanggan#
serta pendapatan yang diperoleh dari !asa tersebut mungkin lebih tepat untuk
digunakan.
Beberapa indikator keluaran !uga berman%aat untuk mengidenti%ikasikan
perkembangan instansi. &ebagai /ontoh besarnya pendapatan yang diperoleh
melalui pelayanan teknis# kontrak riset# besarnya retribusi yang diperoleh# serta
perbandingannya dengan keseluruhan anggaran instansi# menun!ukkan
perkembangan kemampuan instansi memenuhi kebutuhan pasar# serta
mengindikasikan tingkat ketergantungan instansi yang bersangkutan pada
APBN.
Dalam mempergunakan indikator keluaran# beberapa permasalahan berikut
perlu dipertimbangkan0
• Perhitungan keluaran seringkali /enderung belum menentukan kualitas.
&ebagai /ontoh !umlah layanan medik di $&U mungkin belum
memperhitungkan kualitas layanan yang diberikan.
• Indikator keluaran sering kali tidak dapat menggambarkan semua
keluaran kegiatan# terutama yang bersi%at intangible. &ebagai /ontoh#
banyak hasil penelitian yang alaupun mengandung penemuan yang
baru# namun karena berbagai pertimbangan tertentu tidak dapat
dipatenkan.
+. ,asil (outcome)
Hasil adalah segala sesuatu yang men/erminkan ber%ungsinya keluaran kegiatan
pada !angka menengah 3e%ek langsung6. Indikator hasil adalah sesuatu man%aat
yang diharapkan diperoleh dari keluaran. Tolok ukur ini menggambarkan hasil
nyata dari keluaran suatu kegiatan. Pada umumnya para pembuat kebi!akan
paling tertarik pada tolok ukur hasil dibandingkan dengan tolok ukur lainnya.
Namun untuk mengukur indikator hasil# in%ormasi yang diperlukan seringkali tidak
lengkap dan tidak mudah diperoleh. leh karenanya setiap instansi perlu
14
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
19/52
mengka!i berbagai pendekatan untuk mengukur hasil dari keluaran suatu
kegiatan.
Pengukuran indikator hasil seringkali ran/u dengan pengukuran indikator
keluaran. &ebagai /ontoh @penghitungan !umlah bibit unggul yang dihasilkan
oleh suatu kegiatan merupakan tolok ukur keluaran. Namun @penghitungan besar
produksi per hektar yang dihasilkan oleh bibit"bibit unggul tersebut atau
@penghitungan kenaikan pendapatan petani pengguna bibit unggul tersebut
merupakan tolok ukur hasil. Dari /ontoh tersebut# dapat pula dirasakan baha
penggunaan tolok ukur hasil seringkali tidak murah dan memerlukan aktu yang
tidak pendek# karena 7aliditas dan reliabilitasnya tergantung pada skala
penerapannya. ?ontoh nyata yang membedakan antara indikator output dan
indikator outcome adalah pembangunan gedung sekolah dasar. &e/ara output
gedung sekolah dasar tersebut telah seratus persen berhasil dibangun. Akan
tetapi belum tentu gedung tersebut diminati oleh masyarakat setempat.
Indikator outcome lebih utama dari pada sekedar output . 'alaupun produk telah
di/apai dengan baik# belum tentu se/ara outcome kegiatan tersebut telah
di/apai. +utcome menggambarkan tingkat pen/apaian atas hasil yang lebih
tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak. Dengan indikator
outcome# organisasi akan mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam
bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan
memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat banyak.
Pen/apaian indikator kiner!a outcome ini belum tentu akan dapat terlihat dalam
!angka aktu satu tahun. &eringkali outcome baru terlihat setelah meleati kurun
aktu lebih dari satu tahun# mengingat si%atnya yang bukan hanya sekedar hasil.
Dan mungkin !uga indikator outcome tidak dapat dinyatakan dalam ukuran
kuantitati% akan tetapi lebih bersi%at kualitati%.
E. Target $inerja
&etelah indikator kiner!a ditentukan# mulailah disusun target kiner!a untuk setiap
indikator kiner!a yang telah ditentukan. Target kiner!a adalah tingkat kiner!a yang
diharapkan di/apai terhadap suatu indikator kiner!a dalam satu tahun anggaran
tertentu dan !umlah pendanaan yang telah ditetapkan. Target kiner!a harus
mempertimbangkan sumber daya yang ada dan !uga kendala"kendala yang mungkin
15
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
20/52
timbul dalam pelaksanaannya. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam
menentukan target kiner!a yang baik# seperti dapat di/apai# ekonomis# dapat
diterapkan# konsisten# menyeluruh# dapat dimengerti# dapat diukur# stabil# dapat
diadaptasi# legitimasi# seimbang# dan %okus kepada pelanggan.
Beberapa %aktor yang harus dipertimbangkan dalam penetapan target kiner!a0
• 2emiliki dasar penetapan sebagai !usti%ikasi penganggaran yang
diprioritaskan pada setiap %ungsi-bidang pemerintahan
• 2emperhatikan tingkat pelayanan minimum yang ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah terhadap suatu kegiatan tertentu.
• elan!utan setiap program# tingkat in%lasi# dan tingkat e%isiensi men!adi
bagian yang penting dalam menentukan target kiner!a.
• etersediaan sumber daya dalam kegiatan tersebut0 dana# &D2# sarana#
prasarana pengembangan teknologi# dan lain sebagainya.
• endala yang mungkin dihadapi di masa depan
Penetapan target kiner!a kiner!a harus memenuhi kriteria sebagai berikut0
a. &pesi%ik
Berarti unik# menggambarkan obyek-subyek tertentu# tidak berdimakna atau
diinterpretasikan lain
b. Dapat diukur
&e/ara obyekti% dapat diukur baik yang bersi%at kuantitati% maupun kualitati%
/. Dapat Di/apai 3attainable6
&esuai dengan usaha"usaha yang dilakukan pada kondisi yang diharapkan
akan dihadapi
d. $ealistis1
e. erangka aktu pen/apaian 3time %rame6 !elas1
dan
%. 2enggambarkan hasil atau kondisi perubahan
yang ingin di/apai.
-. tandar Analisis Belanja
16
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
21/52
&tandar Analisa Belan!a 3&AB6 merupakan salah satu komponen yang harus
dikembangkan sebagai dasar pengukuran kiner!a keuangan dalam penyusunan
APBN dengan pendekatan kiner!a. &AB adalah standar untuk menganalisis
anggaran belan!a yang digunakan dalam suatu program atau kegiatan untuk
menghasilkan tingkat pelayanan tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
&AB digunakan untuk menilai kea!aran beban ker!a dan biaya setiap program atau
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Unit er!a dalam satu tahun anggaran.
Penilaian terhadap usulan anggaran belan!a dikaitkan dengan tingkat pelayanan
yang akan di/apai melalui program atau kegiatan. Usulan anggaran belan!a yang
tidak sesuai dengan &AB akan ditolak atau dire7isi sesuai standar yang ditetapkan.
$an/angan APBN disusun berdasarkan hasil penilaian terhadap anggaran belan!a
yang diusulkan unit ker!a.
Dalam rangka menyiapkan ran/angan APBN# &AB merupakan standar atau
pedoman yang berman%aat untuk menilai kea!aran atas beban ker!a dan biaya
terhadap suatu kegiatan yang diren/anakan oleh setiap unit ker!a. &AB dalam hal ini
digunakan untuk menilai dan menentukan ren/ana program# kegiatan dan anggaran
belan!a yang paling e%ekti% dan upaya pen/apaian kiner!a. Penilaian kea!aran
berdasarkan &AB berkaitan dengan kea!aran biaya suatu program atau kegiatan
yang dinilai berdasarkan hubungan antara ren/ana alokasi biaya dengan tingkat
pen/apaian kiner!a program atau kegiatan yang bersangkutan. Disamping atas
dasar &AB# dalam rangka menilai usulan anggaran belan!a dapat !uga dilakukan
berdasarkan kea!aran beban ker!a yang dinilai berdasarkan kesesuaian antara
program atau kegiatan yang diren/anakan oleh suatu unit ker!a dengan tugas pokok
dan %ungsi unit ker!a yang bersangkutan.
Penerapan &AB pada dasarnya akan memberikan man%aat antara lain0 3+6
mendorong setiap unit ker!a untuk lebih selekti% dalam meren/anakan program dan
atau kegiatannya# 3(6 menghindari adanya belan!a yang kurang e%ekti% dalam upaya
pen/apaian kiner!a# 3*6 mengurangi tumpang tindih belan!a dalam kegiatan in7estasidan non in7estasi.
. tandar Bia/a
&tandar biaya merupakan komponen lain yang harus dikembangkan sebagai dasar
untuk mengukur kiner!a keuangan dalam sistem anggaran kiner!a# selain &tandar
17
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
22/52
Analisa Biaya dan tolok ukur kiner!a. &tandar biaya adalah harga satuan unit biaya
yang berlaku. Penerapan standar biaya ini membantu penyusunan anggaran belan!a
suatu program atau kegiatan bagi setiap -L dan unit ker!a yang ada agar kebutuhan
atas suatu kegiatan yang sama tidak berbeda biayanya. Pengembangan standar
biaya akan dilakukan dan diperbaharui se/ara terus menerus sesuai dengan
perubahan harga yang berlaku.
,. Ren!ana $erja dan Anggaran $ementerian%Lembaga
Penyusunan $A"-L dilakukan dengan tiga pendekatan# yaitu pendekatan
pengeluaran !angka menengah# terpadu dan prestasi ker!a. Pendekatan kerangka
pengeluaran !angka menengah 3P:26 dilaksanakan dengan menyusun prakiraan
ma!u yang berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan yang
diren/anakan dalam tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang
diren/anakan dan merupakan implikasi kebutuhan dana untuk pelaksanaan program
dan kegiatan tersebut pada tahun berikutnya.
Penyusunan $A"L dengan pendekatan penganggaran terpadu dilakukan dengan
mengintegrasikan seluruh proses peren/anaan dan penganggaran di lingkungan -L
untuk menghasilkan dokumen ren/ana ker!a dan anggaran.
Penyusunan $A"L dengan pendekatan prestasi ker!a dilakukan dengan
memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran yang diharapkan
dari kegiatan dan hasil yang diharapkan dari program termasuk e%isiensi dalam
pen/apaian hasil dan keluaran tersebut.
$A"L# memuat ren/ana pendapatan# belan!a untuk masing"masing program dan
kegiatan menurut %ungsi untuk tahun yang diren/anakan# dirin/i sampai dengan
rin/ian ob!ek pendapatan# belan!a# serta prakiraan ma!u untuk tahun berikutnya.
Penyusunan $A"L diaali dengan penyusunan $en!a"L yang memuat kebi!akan#
program# dan kegiatan yang dilengkapi sasaran kiner!a dengan menga/u pada
prioritas pembangunan nasional dan pagu indikati% serta prakiraan ma!u untuk tahunanggaran berikutnya. Tahap ini merupakan tahap dimulainya mengaitkan ren/ana
ker!a dengan !umlah anggaran yang tersedia dan persiapan untuk menyusun $A"
L. &elan!utnya $en!a dimaksud ditelaah oleh Bappenas berkoordinasi dengan
2enteri euangan. oordinasi ini dilakukan atas pendaanan dan pengkodean.
18
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
23/52
Berdasarkan hasil pembahasan pokok"pokok kebi!akan umum %iskal dan $P antara
pemerintah dengan DP$# 2enteri euangan menerbitkan &urat Edaran tentang
Pagu &ementara bagi masing"masing program pada -L pada pertengahan bulan
:uni. Pagu &ementara ini merupakan dasar bagi -L untuk menyesuakan $en/ana
er!a mereka men!adi $A"L yang dirin/i per kegiatan untuk setiap unit ker!a yang
ada di -L. &elan!utnya hasil penyusunan $A ini akan dibahas oleh -L dengan
komisi di DP$ yang mitra ker!anya.
$A"L hasil pembahasan kemudian diserahkan kepada 2enteri Peren/anaan
untuk ditelaah. Penelaahan dilakukan oleh 2enteriPeren/anaan untuk kesesuaian"
nya dengan $P dan oleh 2enkeu untuk kesesuaiannya dengan Pagu &ementara.
Hal ini dilakukan untuk men!aga konsistensi penganggaran dengan peren/anaan
dan prioritas pembangunan nasional serta tidak melampaui pagu.
Tahap akhir dari penyusunan $A"L ini adalah menghimpun seluruh $A hasil
telaahan untuk di!adikan bahan menysusun ran/angan APBN dan nota keuangan.
Tahap ini dilakukan oleh 2enkeu dan hasilnya akan dibahas dalam sidang kabinet.
I. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara 3APBN6 terdiri dari Pendapatan# Belan!a#
dan Pembiayaan. Anggaran Pendapatan merupakan estimasi pendapatan yang
mungkin di/apai dalam periode yang bersangkutan. elompok anggaran
pendapatan terdiri dari penerimaan dalam negeri dan hibah.
Anggaran belan!a merupakan batas tertinggi pengeluaran yang dapat dibebankan
pada APBN. Belan!a klasi%ikasikan menurut organisasi# %ungsi# program dan
kegiatan# serta !enis belan!a. lasi%ikasi belan!a menurut organisasi disesuaikan
dengan susunan organisasi pemerintahan.
lasi%ikasi belan!a menurut %ungsi yang digunakan untuk tu!uan terdiri dari0
a. pelayanan umum1
b. ketertiban dan keamanan1
/. pertahanan1
d. ekonomi1
e. lingkungan hidup1
%. perumahan dan %asilitas umum1
19
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
24/52
g. kesehatan1
h. pariisata dan budaya1
i. agama1
!. pendidikan1 serta
k. perlindungan sosial.
lasi%ikasi belan!a menurut program dan kegiatan disesuaikan dengan ren/ana ker!a
masing"masing kementerian-lembaga.
lasi%ikasi belan!a menurut !enis belan!a terdiri dari0
a. belan!a pegaai1
b. belan!a barang dan !asa1
/. belan!a modal1
d. bunga1
e. subsidi1
%. hibah1
g. bantuan sosial1 dan
h. belan!a lainnya.
&elain !enis belan!a di atas# terdapat kelompok belan!a ke daerah yang terdiri dari
Dana Perimbangan dan Dana tonomi husus dan Penyesuaian.
Dari uraian di atas# siklus penganggaran yang merupakan kelan!utan dari
peren/anaan se/ara terintegrasi dan kaitannya dengan proses peran/anaan dan
penganggaran oleh pemerintah daerah dapat digambarkan se/ara utuh seperti
gambar berikut ini.
20
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
25/52
BAB I0
PELA$ANAAN ANARAN
A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara 3APBN6 merupakan suatu dokumen
yang sangat penting artiya dalam penyelenggaraan pemerintahan suatu Negara.
UndangCUndang APBN men/erminkan otorisasi yang diberikan oleh Dean
Perakilan $akyat 3DP$6 kepada Pemerintah untuk melaksanakan program"
program pembangunan dalam batas"batas anggaran yang telah ditetapkan.
Anggaran pendapatan merupakan estimasi penerimaan 3estimated revenue6 yang
diperkirakan akan diterima dalam satu tahun anggaran# sedangkan anggaran
belan!a merupakan pagu anggaran belan!a yang disediakan untuk membiayai
program dan kegiatan selama satu tahun anggaran 3appropriation6. Undang"undang
APBN inilah yang mengatur program dan kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh
Pemerintah dalam suatu tahun anggaran.
&elan!utnya Undang"Undang APBN di!abarkan lebih lan!ut dalam Peraturan Presiden
tentang $in/ian APBN# yang dalam istilah keuangan Negara dikenal sebagai
apportionment . Peraturan Presiden dimaksud diperlukan sebagai landasan
operasional bagi Pemerintah untuk melaksanakan APBN.
Periode pelaksanaan APBN adalah satu tahun# yaitu dari + :anuari sampai dengan
*+ Desember. Dalam rangka men!aga agar APBN dapat dilaksanakan se/ara tepat
aktu maka dalam Undang"Undang +,-())* maupun PP (+-())4 telah ditentukan
kalender anggarannya# yaitu APBN harus sudah diundangkan paling lambat bulan
ktober tahun sebelumnyan demikian diperlukan agar Pemerintah mempunyai
aktu yang /ukup untuk menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran. Demikian
pula bagi Pemerintah Daerah# diharapkan dengan ditetapkannya APBN pada bulan
ktober# mereka dapat menyelesaikan Anggaran Pendapatan dan Belan!a Daerah
se/ara tepat aktu.
21
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
26/52
B. Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Dokumen pelaksanaan anggaran memuat alokasi anggaran yang disediakan kepada
pengguna anggaran. Alokasi anggaran pendapatan disebut Estimasi pendapatan
yang dialokasikan dan alokasi anggaran belan!a disebut allotment. Dokumen
pelaksanaan anggaran di Pemerintah Pusat disebut Da%tar Isian Pelaksanaan
Anggaran 3DIPA6 sedangkan di Pemerintah daerah disebut Dokumen Pelaksanaan
Anggaran &atuan er!a Perangkat Daerah 3DPA &PD6.
Paradigma baru dalam pengelolaan keuangan Negara adalah beralihnya konsep
administrasi keuangan 3financial administration6 ke mana!emen keuangan 3financial
management 6. Hal ini memerlukan pembaharuan pada setiap %ungsi mana!emen#
baik pada tataran peren/anaan# pengangaran# pelaksanaan anggaran# akuntansi
dan pertanggung!aaban# serta pemeriksaan. &emua %ungsi diarahkan pada
peman%aatan sumber daya se/ara e%isien dan e%ekti% dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
&alah satu pendekatan yang digunakan dalam re%omasi mana!emen keuangan
Negara adalah 8let the managers manage9. Dengan pendekatan ini kepada
pengguna anggaran diberikan %leksibilitas untuk melaksanakan anggaran. Pengguna
anggaran diberikan keenangan untuk menyusun DIPA sesuai dengan program dan
kegiatan yang telah ditetapkan serta pla%on anggaran yang telah disediakan. Dengan
mekanisme yang demikian maka kepada para pengguna anggaran diberikan%leksibilitas yang seluas"luasnya untuk mengatur anggarannya# dituangkan dalam
DIPA sesuai dengan kebutuhan.
Namun demikian mekanisme check and balance tetap dilaksanakan sehingga DIPA
yang disusun oleh pengguna anggaran tidak serta merta langsung diberlakukan#
namun harus dibahas dulu dengan ementerian euangan# dalam hal ini
dilaksanakan oleh Direktorat Pelaksanaan Anggaran# Direktorat :enderal
Perbendaharaan untuk memperoleh pengesahan. Pembahasan ini merupakan
pelaksanaan %ungsi pengendalian# dilakukan untuk meyakini baha DIPA disusun
sesuai dengan Undang"Undang APBN serta menggunakan standar harga yang
a!ar sesuai dengan ketentuan.
Anggaran dalam DIPA diklasi%ikasikan terin/i sampai organisasi# %ungsi# sub %ungsi#
program# kegiatan# dan !enis belan!a. Dengan demikian maka a>as spesialitas
22
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
27/52
benar"benar digunakan di sini# yaitu anggaran se/ara spesi%ik disediakan untuk
membiayai kegiatan tertentu dan tidak dapat digeser tanpa mekanisme re7isi DIPA
sesuai ddengan ketentuan.
&ehubungan dengan diberlakukannya mana!emen keuangan dalam pengelolaan
keuangan Negara maka setiap pengguna anggaran a!ib menyusun ren/ana
penarikan dana untuk setiap progam-kegiatan yang ada dalam DIPA. Hal yang sama
berlaku untuk penerimaan# yaitu ren/ana penerimaan pendapatan !uga disiapkan
!ika penguna anggaan tersebut mempunyai alokasi anggaran pendapatan. In%ormasi
tentang ren/ana penarikan dana serta ren/ana penerimaan ini diperlukan oleh
Bendahara Umum Negara untuk menyusun anggaran kas.
&uatu hal yang perlu diingat dalam anggaran adalah digunakannya pendekatan
anggaran berbasis kiner!a. Anggaran berbasis kiner!a mengamanatkan baha
anggaran dialokasikan berdasarkan prestasi ker!a yang akan di/apai. ang
dimaksud dengan prestasi ker!a adalah output atau out/ome yang dihasilkan atau
akan dihasilkan dari pelaksanaan suatu kegiatan atau program. Dengan demikian
maka dalam dokumen pelaksanaan anggaran perlu adanya in%ormasi tentang
indikator kiner!a berikut target yang akan di/apai dari suatu kegiatan atau program
dengan dana yang disediakan dalam anggaran.
Pada Pemerintah Pusat# pelaksanaan APBN dimulai dengan diterbitkannya DIPA.
Dalam rangka men!aga agar anggaran dapat dimulai segera pada aal tahun
23
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
28/52
anggaran maka DIPA harus diselesaikan dalam bulan Desember tahun sebelumnya.
&egera setelah suatu tahun anggaran dimulai# maka DIPA harus segera diterbitkan
untuk dibagikan kepada satuan"satuan ker!a sebagai pengguna anggaran pada
kementrian-lembaga. &etelah masa transisi pada TA ())5# maka mulai TA ())#
DIPA telah dapat serentak dibagikan pada aal tahun anggaran dimulai# tepatnya
tanggal ( :anuari tahun bersangkutan. &eperti pada pemerintah pusat# pada
pemerintah daerah pun digunakan mekanisme yang sama dengan penyesuaian
terhadap ketentuan"ketentuan yang berlaku di daerah.
&etelah terbit Peraturan Daerah tentang APBD# &PD a!ib menyusun Dokumen
Pelaksanaan Anggaran 3DPA6. Dengan demikian maka %leksibilitas penggunaan
anggaran diberikan kepada Pengguna Anggaran. DPA disusun se/ara rin/i sampai
dengan organisasi# %ungsi# program# kegiatan# dan !enis belan!a disertai indikator
kiner!a. Dokumen ini disertai dengan ren/ana penarikan dana untuk mendanai
kegiatan dan apabila dari kegiatan tersebut menghasilkan pendapatan maka
ren/ana penerimaan kas !uga dilampirkan. DPA disampaikan kepada kepala &PD
untuk dimintakan pengesahan.
:ika DIPA bagi kementerian-lembaga sudah dapat di!adikan dokumen untuk segera
melaksanakan anggaran Pemerintah Pusat# pada pemerintah daerah masih
diperlukan &urat Penyediaan Dana 3&PD6. &PD merupakan suatu dokumen yang
menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan. &PD ini diperlukan
untuk memastikan baha dana yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan telah
tersedia pada saat kegiatan berlangsung. &etelah DPA dan &PD terbit# maka
masing"masing satuan ker!a a!ib melaksanakan kegiatan yang men!adi tanggung
!aabnya.
C. Pembagian $e1enangan
Dalam rangka pelaksanaan anggaran# Presiden mendelegasikan keenangannya
kepada menteri-pimpinan lembaga sebagai pengguna anggaran. &edangkan
keenangan untuk pengelolaan keuangan didelegasikan kepada 2enteri euangan
selaku Bendahara Umum Negara. Pembagian keenangan tersebut dapat dilihat
pada gambar berikut0
24
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
29/52
2enteri teknis-pimpinan lembaga merupakan chief of opertional officer sedangkan
2enteri euangan merupakan chief of financial officer . Dalam pelaksanaan
anggaran# mereka mempunyai kedudukan yang seimbang dalam rangka men!aga
terlaksananya mekanisme check and balance. uasa Pengguna Anggaran dapat
ditun!uk sehubungan dengan kompleksitas kegiatan# rentang kendali yang luas#
!umlah anggaran yang besar# atau karena lokasi kegiatan. Demikian pula di
pemerintah daerah# dapat ditetapkan adanya uasa Pengguna Anggaran yang
diusulkan oleh pengguna anggaran dan ditetapkan oleh kepala daerah karena
alasan yang sama.
D. istem Penerimaan
&eluruh penerimaan negara-daerah harus disetor ke $ekening as Umum
Negara-Daerah dan tidak diperkenankan digunakan se/ara langsung oleh satuan
ker!a yang melakukan pemungutan 3A>as Bruto6. Pendapatan diakui setelah uang
disetor ke rekening as Umum Negara-Daerah 3basis kas6. leh karena itu
penerimaan a!ib disetor ke $ekening as Umum selambat"lambatnya pada hari
berikutnya. Dalam rangka memper/epat penerimaan pendapatan# Bendahara Umum
Negara-Daerah dapat membuka rekening penerimaan pada bank. Bank yang
bersangkutan a!ib menyetorkan penerimaan pendapatan setiap sore hari ke
$ekening as Umum Negara-Daerah.
25
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
30/52
E. istem Pemba/aran
Belan!a membebani anggaran daerah setelah barang-!asa diterima. leh karena itu
terdapat pengaturan yang ketat tentang sistem pembayaran. Pada dasarnya alokasi
anggaan kepada satuan ker!a 3DIPA6 akan diberikan !ika sudah tersedia alokasinya
dalam APBN. Berdasarkan DIPA satuan ker!a dapat melakukan kegiatan perolehan
barang-!asa. Barang-!asa yang diperoleh harus di7eri%ikasi kebenarannya. &etelah
di7eri%ikasi barulah dilakukan pembayaran. Urut"urutan tahapan yang harus dilalui
dalam pelaksanaan anggaran belan!a tersebut dapat dilihat pada gambar berikut0
Dalam pelaksanaan anggaran# pengguna anggaran diberikan keenangan untuk
membebani anggaran. &ebagai konsekuensinya pengguna anggaran dituntut untuk
melakukan 7eri%ikasi atau pengu!ian atas kebenaran %ormil maupun materiil atas
pelaksanaan anggaran serta mempertanggung!aabkannya. Apabila 7eri%ikasi
terhadap belan!a telah dilakukan dan sah maka pengguna anggaran menyampaikan
&urat Perintah 2embayar ke PPN. Berhubung mereka harus
mempertanggung!aabkannya maka bukti"bukti pengeluaran tetap disimpan di
kementerian-lembaga dan tidak dikirim ke PPN. PPN tetap melakukan pengu!ian
26
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
31/52
untuk menge/ek ketepatan !umlah# peruntukan# maupun penerimanya. 2ekanisme
pembayaran ini dapat dilihat pada gambar berikut0
Proses pengu!ian yang dilakukan pada pengguna anggaran dan pada Bendahara
Umum Negara dapat dilihat pada gambar berikut0
Terdapat dua /ara pembayaran# yaitu pembayaran yang dilakukan se/ara langsung
oleh Bendahara Umum Negara kepada yang berhak menerima pembayaran atau
27
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
32/52
lebih dikenal dengan sistem L&. Pembayaran ini dilakukan untuk pengeluaran yang
telah pasti# baik !umlah# peruntukan# maupun penerimanya. ?ara lainnya adalah
dengan menggunakan Uang Persediaan melalui Bendahara Pengeluaran.
Pengeluaran dengan UP dilakukan untuk belan!a yang nilainya ke/il di baah !umlah
tertentu untuk membiayai keperluan sehari"hari perkantoran.
28
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
33/52
BAB ;
PEN
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
34/52
tidak teridenti%ikasi dapat berupa sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Bagan aset pemerintah dapat dilihat pada gambar berikut0
B. Pengelolaan $as
as merupakan sumber daya yang mutlak diperlukan untuk men!alankanpemerintahan. as seringkali dikatakan bagaikan darah bagi suatu organisasi. Tanpa
kas suatu organisasi tidak akan ber!alan dengan baik. leh karena itu Pemerintah
dituntut melakukan pengelolaan kas dengan baik.
Pengelolaan kas di pemerintah terutama bertu!uan untuk dapat melaksanakan
anggaran se/ara e%isien serta melakukan mana!emen sumber daya keuangan yang
baik. Pengelolaan kas yang baik dapat menghasilkan pengendalian pengeluaran
se/ara e%isien# meminimumkan biaya pin!aman# dan memaksimumkan hasil yang
diperoleh dari penempatan kas. Hal ini dilakukan melalui0
• Peren/anaan kas 3cash planing 6 dan peren/anaan kebutuhan kas 3cash
forecasting 6
• 2emperpendek aktu yang diperlukan untuk penagihan dan pembayaran
dilakukan se/ara tepat aktu 3float management 6
30
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
35/52
• 2ana!emen rekening bank dengan melakukan pemusatan saldo kas 3Treasury
&ingle A//ount-T&A6.
• Pembentukan dana kas ke/il dengan sistem dana tetap 3imprest fund 6 untuk
membiayai keperluan sehari"hari perkantoran
• Penempatan saldo kas yang belum digunakan dalam bentuk setara kas atau
penanaman sementara temporary investment.
Hal ini telah diatur dalam Undang"Undang No. +-())4 tentang Perbendaharaan
Negara. Pada prinsipnya pemerintah harus dapat men!amin ketersediaan dana yang
diperlukan se/ara tepat aktu dan aman dalam rangka pelaksanaan anggaran.
Agar kas tersedia pada saat diperlukan maka perlu adanya ren/ana penarikan dana
dan ren/ana penerimaan dari pengguna anggaran. Dari ren/ana ini dapat disusun
budget kas sehingga dapat diketahui !umlah arus masuk dan arus keluar kas untuk
suatu periode serta surplus-de%isit kas yang ter!adi. Dengan in%ormasi demikian maka
Bendahara Umum Negara dapat mengatur penempatan saldo kas yang
menganggur serta menerapkan strategi pin!aman untuk menutup de%isit kas.
C. Pengelolaan Piutang
Piutang merupakan hak pemerintah untuk menagih pada pihak lain Piutang ini
dapat ter!adi karena hubungan perdata# seperti adanya !ual beli atau pin!am
memin!am# namun bisa !uga ter!adi karena ketentuan perundang"undangan# sepertipiutang pa!ak.
Dalam Undang"undang diatur baha kementerian-lembaga yang mempunyai
piutang a!ib mengupayakan penerimaannya kembali se/ara tepat aktu. Dalam hal
terdapat piutang tak tertagih penyelesainnya dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang"undangan.
Dalam rangka men!aga agar piutang dapat diterima kembali se/ara tepat aktu#
kementerian-lembaga dituntut untuk mengatur berbagai hal yang terkait dengan
piutang se/ara seksama. Hal"hal seperti peren/anaan# pemberian pin!aman atau
pen!ualan se/ara kredit atau penerbitan surat ketetapan# pen/atatan# pelaporan#
penilaian# penagihan# dan penghapusan piutang harus diatur se/ara tegas.
Pengendalian intern harus ter/ermin dan melekat se!ak proses timbulnya piutang
sampai dengan berakhirnya# karena pembayaran atau penghapusan.
31
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
36/52
Piutang pemerintah !enis tertentu# seperti piutang pa!ak# mempunyai hak
mendahului. Penyelesaian piutang yang ter!adi karena hubungan keperdataan dapat
dilakukan melalui perdamaian ke/uali untuk piutang yang penyelesaiannya diatur
sendiri dalam undang"undang. Penyelesaian piutang yang demikian ditetapkan oleh
2enteri euangan untuk !umlah sampai dengan $p +) milyar# oleh Presiden untuk
!umlah diatasnya sampai dengan $p +)) milyar# dan !umlah diatasnya oleh Presiden
dengan persetu!uan DP$.
Dalam hal terdapat piutang tak tertagih dapat dihapuskan se/ara mutlak atau
bersyarat dari pembukuan. Penghapusan piutang tak tertagih sampai dengan $p +)
milyar dapat dilakukan oleh 2enteri euangan. Penghapusan piutang di atas $p +)
milyar sampai dengan $p +)) milyar dilakukan oleh Presiden# sedangkan di atas $p
+)) milyar oleh Presiden dengan persetu!uan DP$.
D. Pengelolaan 2tang
&ehubungan diberlakukannya anggaran de%isit 3 I A//ount6 berarti anggaran
pendapatan tidak harus sama dengan anggaran belan!a. Dalam UU +,-())*
ditekankan baha dalam meman%aatkan surplus anggaran atau membiayai de%isit
anggaran harus mempertimbangkan keseimbangan generasi. De%isit anggaran
antara lain dapat dibiayai dari pin!aman. Berdasarkan UU +,-())* de%isit anggaran
dalam suatu tahun anggaran maksimum sebesar * 3tiga6 persen dari Pendapatan
Domestik Bruto# dan akumulasi utang maksimum sebesar ) 3enam puluh6 persendari Pendapatan Domestik Bruto. Dalam rangka pengendalian de%isit anggaran dan
akumulasi pin!aman se/ara nasional# 2enteri euangan mempunyai keenangan
untuk mengaturnya. etentuan tentang besarnya de%isit serta !umlah utang yang
dapat dimiliki oleh suatu pemerintah daerah diatur setiap tahun dengan Peraturan
2enteri euangan.
Dalam melakukan pengelolaan utang harus diperhatikan struktur proto%olio utang
berikut biaya serta risikonya. $isiko"risiko yang perlu dipertimbangkan antara lain
risiko pasar# risiko pendanaan kembali# risiko likuiditas# risiko kredit# risiko
penyelesaian# dan risiko operasional. Hal ini perlu dilakukan untuk memperoleh
pin!aman yang paling e%isien dan untuk meyakini baha pemerintah mampu
membayar bunga dan angsuran se/ara tepat aktu.
32
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
37/52
2enteri euangan selaku Bendahara Umum Negara mempunyai keenangan untuk
mengadakan pin!aman. Pin!aman dapat berupa pin!aman yang dilakukan se/ara
bilateral atau multilateral. Pin!aman ini dapat diteruspin!amkan kepada pemerintah
daerah-BU2N-BU2D. Pin!aman ini dituangkan dalam suatu naskah per!an!ian
pin!aman. &e!alan dengan a>as bruto maka biaya yang ter!adi karena penarikan
pin!aman dibebankan pada anggaran belan!a. Disamping itu pemerintah !uga dapat
menerbitkan surat utang negara.
Disamping ada utang yang berasal dari pin!aman# pemerintah !uga bisa mempunyai
utang karena kegiatan operasional atau utang perhitungan pihak ketiga 3P=6. Utang
operasional antara lain timbul sehubungan dengan adanya pengadaan barang-!asa
yang telah diterima tetapi pada akhir tahun anggaran belum dibayar. Dengan
demikian utang yang berasal dari kegiatan operasional ini dapat ter!adi di
kementerian negara-lembaga. Utang P= timbul karena adanya uang yang dipungut
oleh pemerintah untuk kepentingan pihak lain dan belum disampaikan kepada pihak
tersebut.Terhadap utang"utang ini# pengguna anggaran atau kuasa pengguna
anggaran !uga a!ib menatausahakan dan melaporkannya dalam laporan keuangan.
Pengguna Anggaran atau uasanya berkea!iban mengelola utang dalam
kepengurusannya dan mengu!i setiap klaim sebelum memerintahkan pembayaran
atas beban anggaran
Utang dibayar se/ara tepat aktu sesuai dengan ketentuan. Hak tagih atas utang
sebagai beban negara kedaluarsa setelah 5 3lima6 tahun se!ak utang tersebut !atuh
tempo# ke/uali ditetapkan lain dalam undang"undang. edaluarsa ini akan tertunda
!ika pihak yang berpiutang menga!ukan tagihan kepada negara sebelum berakhirnya
masa kedaluarsa. etentuan kedaluarsa ini tidak berlaku untuk pembayaran
bunga dan pokok utang yang timbul karena pin!aman.
E. Pengelolaan In3estasi
Pemerintah dapat melakukan in7estasi karena berbagai alasan# antara lain
meman%aatkan surplus anggaran untuk memperoleh pendapatan atau
meman%aatkan dana yang belum digunakan dalam bentuk in7etasi !angka pendek
dalam rangka mana!emen kas. In7estasi !angka pendek yang dilakukan pemerintah
harus memenuhi karakteristik dapat segera di/airkan# ditu!ukan dalam rangka
mana!emen kas# dan berisiko rendah.
33
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
38/52
In7estasi !angka pan!ang dapat berupa in7estasi permanen dan in7estasi non
permanen. In7estasi ini dapat dilakukan oleh pemerintah melalui pasar modal atau
in7estasi langsung pada bidang usaha tertentu. In7estasi melalui pasar modal dapat
dilakukan dengan membeli saham atau surat utang. In7estasi yang dilakukan oleh
pemerintah tidak semata"mata bertu!uan untuk memperoleh man%aat ekonomi#
seperti diperolehnya keuntungan# tetapi bisa !uga karena diperolehnya man%aat
sosial# atau man%aat lainnya.
In7estasi permanen merupakan in7estasi !angka pan!ang yang dimaksudkan untuk
dimiliki se/ara berkelan!utan# misalnya penyertaan modal pemerintah pada BU2N.
In7estasi nonpermanen adalah in7estasi !angka pan!ang yang dimaksudkan untuk
dimiliki se/ara tidak berkelan!utan. Dengan demikian in7estasi nonpermanen ini
dimaksudkan akan di/airkan kembali suatu saat# misalnya dana bergulir.
-. Pengelolaan Barang Milik Negara
Barang milik negara men/akup semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Perolehan ini antara lain dapat
dilakukan melalui pembelian# pembangunan# pertukaran# ker!a sama# hibah-donasi#
dan rampasan.
Dalam rangka menertibkan pengelolaan barang milik negara# maka dilakukan
pembagian keenangan yang !elas atas barang milik negara. 2enteri euangan
adalah sebagai pengelola barang berenang mengatur pengelolaan barang milik
negara berdasarkan peraturan perundang"undangan. 2enteri-pimpinan lembaga
berkedudukan sebagai pengguna barang pada instansi yang dipimpinnya. Para
pengguna barang a!ib mengelola dan menatausahakan barang milik negara yang
berada dalam penguasaannya dengan sebaik"baiknya.
Pengelolaan barang milik negara dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan.
Pada suatu negara yang masih menganut line item budgeting# pada umumnya
belum memperhatikan kebutuhan barang untuk melaksanakan %ungsinya se/ara
e%isien. Hal ini dikarenakan belum dilakukan perhitungan biaya layanan se/ara benar
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pengukuran kiner!anya
belum dilakukan se/ara utuh dengan menerapkan %ull /osting. Di negara yang telah
menerapkan anggaran berbasis kiner!a# pengelolaan barang pada umumnya
dilakukan dengan /ara lebih e%isien karena seluruh komponen biaya dimasukkan
34
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
39/52
sebagai unsur biaya layanan. Dengan demikian maka barang yang diminta dan
digunakan benar"benar sesuai dengan kebutuhan.
Dalam rangka men!aga kesinambungan pelayanan kepada masyarakat# dilakukan
pengaturan atas penghapusan serta pemindahtanganan barang milik negara.
Barang milik negara yang diperlukan dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan
tidak dapat dipindahtangankan. Pengahapusan barang milik negara pada prinsipnya
harus mendapat persetu!uan DP$. Pemindahtangan dapat dilakukan setelah
mendapat persetu!uan DP$.
Dengan memperhatikan baha tanah dan bangunan merupakan kekayaan negara
yang sangat penting artinya serta nilainya signi%ikan maka pemindahtanganan tanah
dan bangunan harus mendapat persetu!uan DP$ ke/uali untuk tanah dan bangunan
yang tidak sesuai lagi dengan tata ruang ilayah atau penataan kota. Demikian pula
untuk bangunan yang sudah memperoleh alokasi anggaran untuk menggantinya#
diperuntukkan bagi pegaai negeri# untuk kepentingan umum# ataupun yang !ika
status kepemilikannya dipertahankan tidak layak se/ara ekonomis.Hal in ter!adi
karena pada dasarnya DP$ telah menyetu!uinya pada saat pembahasan tata ruang
ataupun pembahasan APBN.
Dalam rangka e%isiensi pengelolaan barang selain tanah dan bangunan# proses
penghapusan dan pemindahtangannya dapat dilakukan dengan /ara yang lebih
sederhana. Pemindahtanganan barang milik negara selain tanah dan bangunandengan nilai sampai dengan $p +) milyar dilakukan oleh 2enteri euangan# di atas
$p +) milyar sampai dengan $p +)) milyar oleh Presiden# sedangkan di atas $p
+)) milyar oleh Presiden dengan persetu!uan DP$. Apabila pemindahtanganan ini
dilakukan dengan pen!ualan maka harus dilakukan dengan lelang. Dengan
pengaturan demikian diharapkan pengelolaan barang dapat dilakukan dengan lebih
e%isien.
Pengamanan barang milik negara merupakan salah satu sasaran pengendalian
intern# baik dari aspek %isik# administrasi# maupun hukum. leh karena tanah dan
bangunan harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan dan ditatausahakan dengan
tertib. Tanah harus diserti%ikatkan atas nama Pemerintah $I. Tanah dan bangunan
yang tidak lagi digunakan untuk men!alankan tugas dan %ungsi pemerintahan a!ib
dikembalikan kepada 2enteri euangan. Barang milik negara tidak diperkenankan
untuk digadaikan atau digunakan sebagai !aminan dan tidak boleh diserahkan
35
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
40/52
kepada pihak lain sebagai pembayaran utang. Disamping itu barang milik negara
atau barang pihak lain yang dikuasai negara yang diperlukan untuk
penyelenggaraan tugas pemerintahan tidak dapat disita.
. Pengelolaan $euangan Badan La/anan 2mum
Dalam rangka mema!ukan kese!ahteraan umum dan men/erdaskan kehidupan
bangsa# Pemerintah dapat membentuk Badan Layanan Umum 3BLU6. ekayaan
BLU merupakan kekayaan negara yang tidak dipisahkan serta dapat dikelola
sepenuhnya untuk pelayanan kepada masyarakat# leh karena itu BLU tetap
menyusuna anggaran sebagaimana instansi pemerintah pada umumnya untuk
digabungkan dalam $en/ana er!a dan Anggaran ementerian negara-lembaga
maupun APBN. Pendapatan dan belan!a yang dilakukan dilaprkan dalam laporan
keuangan kementerian negara-lembaga yang membaahinya dan dikonsolidasikan
dalam laporan euangan Pemerintah Pusat.
Upaya peningkatan kiner!a pelayanan maupun kiner!a keuangan dilakukan dengan
memberikan %leksibilitas dalam pengelolaan keuangan.
Pendapatan BLU dapat bersumber dari APBN# !asa layanan# hibah atau sumbangan
dari masyarakat. Pendapatan BLU dapat digunakan se/ara langsung untuk
membiayai belan!anya. Dalam pelaksanaan anggaran belan!a# BLU !uga diberikan
penge/ualian untuk tidak mengikuti ketentuan pengadaan barang-!asa sebagaimana
yang berlaku di pemerintahan karena alasan e%isiensi dan produkti7itas. Di samping
itu BLU !uga diperkenankan memperoleh pin!aman untuk mendanai kegiatannya.
Untuk men!aga kiner!a pelayanan dan kiner!a keuanga BLU maka diperlukan adanya
pembinaan. Pembinaan keuangan BLU dilakukan oleh 2enteri euangan
sedangkan pembinaan teknis dilakukan oleh kementerian teknis yang
membaahinya.
36
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
41/52
BAB ;I
PE$TAN
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
42/52
Laporan pertanggung!aaban atas pelaksanaan APBN berupa Laporan euangan.
Laporan keuangan setidak"tidaknya terdiri dari0
• Nera/a1
• Laporan $ealisasi Anggaran1
• Laporan Arus as1 dan
• ?atatan atas laporan euangan.
Laporan keuangan yang disampaikan dalam $UU Pertanggung!aaban atas
Pelaksanaan APBN adalah laporan keuangan yang telah diaudit BP $I. Laporan
keuangan ini paling lambat disampaikan ke DP$ pada akhir bulan :uni tahun
berikutnya. Laporan keuangan dilampiri dengan Laporan iner!a dan laporan
keuangan Badan Usaha 2ilik Negara dan badan lainnya. Laporan keuangan disertai
dengan &urat Pernyataan Tanggung !aab atau &tatement = $esponsibility 3&$6.
Laporan keuangan pertanggung!aaban atas pelaksanaan APBN tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut0
38
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
43/52
Dari gambar tersebut tampak baha terdapat lampiran yang bersi%at a!ib dan
diamanatkan dalam undang"undang# yaitu laporan kiner!a dan laporan keuangan
BU2N dan badan lainnya. ang dimaksud dengan badan lainnya# saat ini yang ada
di Pemerintah adalah Badan Layanan Umum 3BLU6 dan Badan Hukum 2ilik Negara
3BH2N6.
Laporan euangan Pemerintah disusun dengan menggabungkan seluruh laporan
keuangan emeneterian negara-Lembaga selaku pengguna anggaran dengan
laporan keuangan Bendahara Umum Negara. Laporan keuangan kementerian
negara-lembaga ini harus disampaikan ke Presiden melalui 2enteri euangan paling
lambat ( 3dua6 bulan setelah tutup tahun anggaran.
Dengan memperhatikan pengaturan tentang pengelolaan kas negara yang dilakukan
oleh Bendahara Umum Negara maka kementerian negara-lembaga sebagai
pengguna anggaran tidak dia!ibkan menyusun Laporan Arus as. ang menyusun
Laporan Arus as hanya Bendahara Umum Negara.
B. tandar Akuntansi Pemerinta#an
Laporan keuangan disusun dan disa!ikan sesuai dengan &tandar Akuntansi
Pemerintahan 3&AP6. Dalam hal ini tampak !elas baha tidak hanya penya!iannya
yang harus sesuai dengan &AP tetapi !uga penyusunannya. Dengan demikian
sistem akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan !uga harus
dibangun sesuai dengan &AP.
39
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
44/52
&AP merupakan pedoman umum dalam penyusunan dan penya!ian laporan
keuangan. esesuaian dengan &AP men/erminkan tingkatan akuntabilitas dan
transparansi dalam pengelolaan keuangan negara. leh karena itu penyusunan dan
penya!ian laporan keuangan yang sesuai dengan &AP merupakan salah satu kriteria
bagi BP $I dalam melmberikan opini atas kea!aran penya!ian laporan keuangan.
Berdasarkan UU +,-())* tentang euangan Negara dan UU +-())4 tentang
Perbendaharaan Negara# &AP disusun oleh omite &tandar Akuntansi Pemerintah
3&AP6. &AP merupakan suatu komite yang independen dengan komite ker!a.
beranggotakan F orang. &AP telah mengeluarkan &AP yang tertuang dalam PP
(4-())5.
C. istem Akuntansi Pemerinta#an
&istem akuntansi pemerintahan merupakan rangkaian se/ara sistematik dari
prosedur# penyelenggara# peralatan# dan elemen lain untuk meu!udkan %ungsi
akuntansi se!ak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan
organisasi pemerintah. Dengan demikian sistem akuntansi merupakan suatu adah
untuk memproses data keuangan sampai dihasilkannya in%ormasi keuangan yang
disa!ikan dalam laporan keuangan.
&istem akuntansi untuk Pemerintah Pusat ditetapkan oleh 2enteri euangan.
&istem akuntansi ini disusun susuai dengan &tandar Akuntansi Pemerintahan.
Dengan demikian maka laporan keuangan yang dihasilkan akan sesuai dengan
&tandar Akuntansi Pemerintahan.
Akuntansi Pemerintahan pada dasarnya merupakan akuntansi anggaran. leh
karena itu sistem akuntansi yang baik seharusnya terintegrasi dengan sistem
anggaran. Apabila hal ini di!alankan# maka akan terdapat konsistensi dalam
peren/anaan# penganggaran# pelaksanaan# akuntansi dan pertanggung!aaban
anggaran.
&istem akuntansi Pemerintah ditetapkan oleh 2enteri euangan dan berlaku untukseluruh kementerian negara-lembaga. &istem ini diperlukan untuk tu!uan tiga hal.
Pertama adalah untuk menetapkan prosedur yang harus diikuti oleh pihak"pihak
yang terkait sehingga !elas pembagian ker!a dan tanggung !aab diantara mereka.
edua adalah untuk terselenggarakannya pengendalian intern untuk menghindari
ter!adinya penyeleengan. Terakhir adalah untuk menghasilkan laporan keuangan
40
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
45/52
sebagai bentuk pertanggung!aaban pengelolaan keuangan dimana !enis dan isi
diatur oleh PP (4-())5 tentang &AP. Pertanggung!aaban atas pengelolaan
keuangan tersebut# se/ara umum tata /ara dan tanggung !aab pelaporan diatur
dalam PP G-()) tentang Pelaporan euangan dan iner!a Instansi Pemerintah.
41
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
46/52
BAB ;II
PE2E$I&AAN ATA& PEN
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
47/52
men/akup seluruh unsur keuangan negara. leh karena itu kepada BP diberikan
keenangan untuk melakukan * 3tiga6 !enis pemeriksaan# yaitu0
+. Pemeriksaan keuangan
(. Pemeriksaan kiner!a
*. Pemeriksaan dengan tu!uan tertentu
B. Pemeriksaan $euangan
Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah.
Pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka pemberian opini atas kea!aran penya!ian
laporan keuangan. Hasil pemeriksaan keuangan oleh BP akan menghasilkan opini
yang merupakan pernyataan pro%esional pemeriksa mengenai kea!aran in%ormasi
keuangan yang disa!ikan. riteria untuk pemberian opini adalah sebagai berikut0
a. esesuaian dengan &tandar Akuntansi Pemerintahan1
b. e/ukupan pengungkapan1
/. epatuhan terhadap peraturan perundang"undangan1 dan
d. E%ekti7itas sistem pengendalian intern.
Penilaian atas empat hal di atas akan menentukan suatu opini. Ada empat ma/am
opini yang diberikan pemeriksa# yaitu0
a. 'a!ar tanpa penge/ualian 3unuali%ied opinion61
b. 'a!ar dengan penge/ualian 3uali%ied opinion61
/. Tidak a!ar 3ad7ersed opinion61
d. Pernyataan menolak memberikan opini 3dis/laimer o% opinion6.
pini a!ar tanpa penge/ualian diberikan !ika pos"pos laporan keuangan tidak
mengandung salah sa!i material dan laporan keuangan se/ara keseluruhan disa!ikan
se/ara a!ar. pini a!ar dengan penge/ualian !ika terdapat pos"pos tertentu dalam
laporan keuangan mengandung salah sa!i se/ara material namunse/ara
keseluruhan tidak mengganggu kea!aran laporan keuangan. pini tidak a!ar
diberikan !ika pos"pos laporan keuangan mengandung salah sa!i material sehingga
laporan keuangan se/ara keseluruhan tidak a!ar. pini dis/laimer diberikan !ika
43
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
48/52
pemeriksa tidak dapat memperoleh keyakinan atas kea!aran in%ormasi yang
disa!ikan dalam laporan keuangan.
C. Pemeriksaan $inerja
Pemeriksaan kiner!a sering !uga disebut 7alue %or money audit. Pemeriksaan kiner!aadalah pemeriksaan atas aspek ekonomi dan e%isiensi# serta pemeriksaan atas
e%ekti7itas. Pemeriksaan ini la>im dilakukan oleh aparat penaasan intern untuk
kepentingan !a!aran mana!emen. Namun demikian UUD $I tahun +F45 !uga
mengamanatkan kepada BP untuk melakukan pemeriksaan kiner!a# terutama untuk
mengidenti%ikasi area"area yang potensial untuk peningkatan kiner!a yang men!adi
perhatian lembaga perakilan.
Hasil pemeriksaan kiner!a adalah temuan# kesimpulan# dan rekomendasi.
Pemeriksaan kiner!a antara lain dilakukan dengan melakukan e7aluasi atas e%isiensi
pelaksanaan kegiatan serta e%ekti7itas suatu program# pemeriksaan kiner!a tidak
dapat dilepaskan dari hierarki kriteria dan indikator kiner!a. Hierarki tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut0
44
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
49/52
Adapun bagi pemerintah# pemeriksaan kiner!a ini dimaksudkan untuk mengarahkan
agar sumber daya yang tersedia diman%aatkan se/ara e%isien dan e%ekti% untuk
pelayanan kepada masyarakat.
D. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan dengan tu!uan tertentu adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan
tu!uan khusus# di luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kiner!a. Termasuk
dalam pemeriksaan ini adalah pemeriksaan pemeriksaan atas hal"hal lain yang
bersi%at keuangan# pemeriksaan atas sistem pengendalian intern# dan pemeriksaan
in7estigati%.
Hasil pemeriksaan dengan tu!uan tertentu adalah kesimpulan. Dalam hal
pemeriksaan in7estigati%# apabila diketemukan adanya indikasi tindak pidana atau
tindakan yang membaa dampak pada kerugian negara# BP segera
melaporkannya kepada instansi yang berenang sesuai dengan peraturan
perundang"undangan.
E. Pelaksanaan Pemeriksaan
BP mempunyai kebebasan dan kemandirian dalam melaksanakan pemeriksaan.
emandirian ini termasuk dalam peren/anaan pemeriksaan# pelaksanaan
pemeriksaan# maupun penyusunan dan penya!ian laporan hasil pemeriksaan.
ebebasan dalam peren/anaan men/akup penetapan obyek pemeriksaan 3auditee6#
ke/uali untuk obyek pemeriksaan yang telah diatur dalam undang"undang atau
berdasarkan permintaan khusus dari lembaga perakilan.
Dalam pelaksanaan pemeriksaan# BP dapat meman%aatkan in%ormasi dari berbagai
pihak yang kompeten dan terkait# seperti hasil pemeriksaan aparat pengaasan
intern pemerintah# masukan dari lembaga legislati%# serta in%ormasi dari pihak lain
yang andal. Dalam pelaksanaan pemeriksaan# BP dapat meman%aatkan anggaran
serta sumber daya yang dimiliki se/ara mandiri dan akuntabel. Dengan mekanisme
yang demikian diharapkan BP dapat mem%okuskan pemeriksaannya pada hal"halyang men!adi perhatian lembaga legislati% serta pada berbagai hal yang berdampak
pada kea!aran penya!ian laporan keuanga# e%isiensi# dan e%ekti%itas program dan
kegiatan.
&elama men!alankan pemeriksaan BP dapat nmengakses data yang diperlukan#
meminta in%ormasi dari orang"orang terkait# memperoleh bukti dokumen#
45
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
50/52
aan/ara# maupun bukti %isik untuk mendukung hasil pemeriksaannya# termasuk
melakukan penyegelan tempat penyimpanan uang# barang# atau dokumen !ika
dipandang perlu.
&tandar Pemeriksaan euangan Negara mengamanatkan baha pemeriksaan
harus dilaksanakan oleh pemeriksa yang kompeten. Apabila BP tidak mempunyai
tenaga ahli pada bidang tertentu# sementara keahlian ini diperlukan# maka BP
dapat menggunakan bantuan tenaga ahli dari luar BP.
-. ,asil Pemeriksaan Dan Tindak Lanjut
Hasil pemeriksaan BP dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan 3LHP6 segera
setelah berakhirnya pemeriksaan. LHP ini disampaikan kepada lembaga perakilan
sesuai dengan keenangannya. Di samping itu pada saat yang bersamaan# LHP ini
!uga disampaikan kepada Presiden-
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
51/52
. Pidana4 anksi4 Dan anti Rugi
Dalam rangka akuntabilitas pengelolaan keuangan negara# menteri-pimpinan
lembaga selaku pengguna anggaran bertanggung !aab atas pelaksanaankebi!akan yang ditetapkan dalam UU APBN. ebi!akan pemerintah dituangkan dalam
bentuk program. Dengan demikian maka menteri-pimpinan lembaga bertanggung
!aab atas out/ome yang di/apai. Program pemerintah dilaksanakan oleh kegiatan.
egiatan dilaksanakan oleh unit organisasi atau satuan ker!a tertentu. leh karena
itu pimpinan unit organisasi bertanggung !aab atas pelaksanaan kegiatan. Dengan
demikian pimpinan unit organisasi bertangging !aab atas /apaian ouput atas
kegiatan yang men!adi tanggung !aabnya. Dalam UU +,-())* ditegaskan baha
menteri-pimpinan lembaga ataupun pimpinan unit organisasi yang melakukan
penyimpangan program-kegiatan dikenakan sanksi. &anksi di sini dapat berupa
sanksi administrati%# pidana# atau denda sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang"undangan. etentuan tentang sanksi ini merupakan upaya pre7enti%
yang ber%ungsi sebagai !aminan atas ditaatinya UU APBN.
&elan!utnya terhadap pe!abat negara# pegaai negeri bukan bendahara# atau
pe!abat lain yang melanggar hukum atau melalaikan kea!ibannya baik langsung
maupun tidak langsung yang merugikan keuangan negara dia!ibkan mengganti
kerugian. &etiap kerugian negara a!ib dilaporkan oleh atasan langsung atau kepalakantor kepada menteri-pimpinan lembaga dan diberitahukan kepada BP paling
lambat , 3tu!uh6 hari ker!a setelah kerugian diketahui.epada mereka yang
mengakibatkan kerugian negara segera dimintakan surat pernyataan kesanggupan
untuk mengganti kerugian dimaksud. Apabila surat kesanggupan tidak diperoleh
maka menteri-pimpinan lembaga dapat menerbitkan surat keputusan pembebanan
penggantian kerugian sementara kepada yang bersangkutan.
Disamping itu terdapat prinsip yang berlaku uni7ersal baha siapa yang diberi
eenang untuk menerima# menyimpan# dan membayar atau menyerahkan uang#
surat berharga# atau barang milik negara bertanggung !aab se/ara pribadi atas
kekurangan yang ter!adi dalam pengurusannya. Pengenaan ganti kerugian untuk
bendahara dilakukan oleh BP.
47
-
8/19/2019 Modul KN Gabung_review
52/52
Modul Pelatihan Standar Akuntansi Pemerintahan
DAFTAR BACAAN
1. UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara;
2. UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan anggung !a"ab
Keuangan Negara;
4. UU No. 25/2004 tentang #istem Peren$anaan Pembangunan Nasional;
5. UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan %aerah;
&. PP No. 14/2005 tentang ata 'ara Pengha(usan Piutang Negara/%aerah)
sebagaimana telah diubah dengan PP No. 33/200&;
7. PP No. 20/2004 tentang *en$ana Ker+a Pemerintah;
,. PP No. 21/2004 tentang Pen-usunan *en$ana Ker+a dan nggaranKementerian Negara/ embaga;
. PP No. 23/2005 tentang Pengelolaan Keuangan U;
10. PP No. 24/2005 tentang #tandar kuntansi Pemerintahan;
11. PP No. 54/2005 tentang Pin+aman %aerah;
12. PP No. 55/2005 tentang Perimbangan Keuangan;
13. PP No. 5&/2005 tentang #istem normasi Keuangan %aerah;
14. PP No. 57/2005 tentang ibah Ke(ada %aerah;
15. PP No. 5,/2005 tentang Pengelolaan Keuangan %aerah;
1&. PP No. &5/2005 tentang Peraturan Pemerintah tentang PedomanPen-usunan dan Penera(an #tandar Pela-anan inimal;
17. PP No. 2/200& tentang ata 'ara Pengadaan Pin+aman dan/atau
Penerimaan ibah serta Penerusan Pin+aman dan/atau ibah uar Negeri;
1,. PP No. &/200& tentang Pengelolaan arang ilik Negara/%aerah;
1. PP No. ,/200& tentang Pela(oran Keuangan dan Kiner+a nstansi
Pemerintah;
20. PP No. 3/2007 tentang Peraturan Pemerintah tentang a(oranPen-elenggaraan Pemerintahan %aerah Ke(ada Pemerintah) a(oran
Keterangan Pertanggung+a"aban Ke(ala %aerah Ke(ada %e"an Per"akilan*ak-at %aerah dan normasi a(oran Pen-elenggaraan Pemerintahan
%aerah Ke(ada as-arakat
21. PP No. ,/2007 tentang n6estasi Pemerintah;
22. PP No. 3/2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/%aerah.