modul kn gabung_review

Upload: kevin-dyan-yudha-pramudya

Post on 07-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    1/52

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam suatu negara

    merupakan suatu kebutuhan yang tak terelakkan. Pemerintah a!ib menerapkan

    kaidah"kaidah yang baik dalam men!alankan roda pemerintahan# termasuk di

    dalamnya kaidah"kaidah dalam bidang pengelolaan keuangan negara yang

    diu!udkan dalam bentuk penerapan prinsip good governance. Dalam rangka

    meu!udkan tata kelola pemerintahan yang baik itulah# pemerintah $epublik

    Indonesia melakukan re%ormasi di bidang pengelolaan keuangan negara.

    &elain itu# re%ormasi pengelolaan keuangan ini !uga dilatarbelakangi masih

    digunakannya peraturan perundang"undangan peninggalan pemerintah kolonial.

    'alau kehendak menggantikan aturan bidang keuangan arisan telah lama

    dilakukan agar selaras dengan tuntutan !aman# baru pada tahun ())* hal itu

    teru!ud dengan terbitnya Undang"undang Nomor +,-())* tentang euangan

    Negara. Hal itu senada dengan makin besar nya belan!a negara yang dikelola oleh

    pemerintah sehingga diperlukan suatu metode pengaasan yang memadai. &alah

    satu bentuknya adalah keterlibatan masyarakat-stakeholders.

    eterlibatan masyarakat ini !uga seiring dengan makin besarnya porsi pa!ak dalam

    mendanai operasional pemerintahan. &umber daya alam yang selama ini besar 

    porsinya dalam penerimaan negara makin lama makin berkurang oleh karena !umlah

    sumber yang terbatas. Pada satu pihak# biaya penyelenggaraan pemerintahan

    semakin besar. &atu"satunya sumber adalah pa!ak dari masyarakat. Agar 

    masyarakat tidak merasa dirugikan# maka diperlukan suatu pertanggung!aaban

    penggunaan pa!ak dari masyarakat oleh pemerintah dengan transparan.

    Berkenaan dengan perubahan paradigma sistem pemerintahan dan tuntutan

    masyarakat# maka perlu dilakukan re%ormasi di bidang keuangan sebagai perangkat

    pendukung terlaksananya penerapan good governance. $e%ormasi pengelolaan

    keuangan dilakukan dengan /ara0

    0

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    2/52

    • Penataan peraturan perundang"undangan sebagai landasan hukum1

    • Penataan kelembagaan1

    • Penataan sistem pengelolaan keuangan negara1 dan

    • Pengembangan sumber daya manusia di bidang keuangan.

    Dengan demikian re%ormasi mana!emen keuangan ini tidak hanya melibatkan

    Pemerintah Pusat dalam pelaksanaannya# tetapi sekaligus berlaku bagi Pemerintah

    Daerah.

    B. Tujuan Pembelajaran

    +. Tu!uan Pembela!aran Umum

    &etelah mempela!ari materi ini# peserta diharapkan  mampu memahami

    pengelolaan keuangan negara# termasuk keuangan daerah se/ara umum danmampu men!adi instruktur pelatihan keuangan negara.

    (. Tu!uan Pembela!aran husus

    &etelah mempela!ari modul ini diharapkan peserta0

    •2emahami garis besar dan lingkup pengelolaan keuangan negara1

    •2emahami siklus keuangan negara1

    • 2emahami pengelolaan aset pemerintah

    •2emahami pelaporan keuangan negara1 dan

    •2emahami proses pemeriksaan dan pertanggung!aaban keuangan negara.

    C. Deskripsi Ringkas

    2ateri 2odul Pandangan Umum Pengelolaan euangan Negara ini disusun dalam

    rangka memberikan pemahaman umum mengenai pengelolaan keuangan negara.

    &esuai dengan siklus pengelolaan keuangan negara# materi dimulai dengan

    peren/anaan# kemudian dilan!utkan dengan penganggaran. &elan!utnya dalam

    tataran pelaksanaan anggaran dibahas mengenai perbendaharaan# pengelolaan

    aset# akuntansi dan dilan!utkan dengan pemeriksaan# serta berakhir dengan

    pertanggung!aaban hasil pengelolaan keuangan negara.

    D. Metode Pembelajaran

    2etode pembela!aran dalam pelatihan ini dilakukan dengan /ara pemaparan

    konsep"konsep pokok undang"undang di bidang keuangan negara 3UU +,-())*# UU

    1

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    3/52

    +-())4# UU +5-())4 dan UU (5-())46. eberhasilan pembela!aran ini !uga sangat

    tergantung pada partisipasi akti% dari para peserta latih dalam akti7itas tanya !aab

    dan diskusi.

    2

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    4/52

    BAB II

    PERENCANAAN

    Pembangunan nasional merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

    bangsa dalam men/apai tu!uan bernegara. Agar pembangunan nasional dapat ber!alan

    dengan baik tidak dapat dilepaskan dari tataran demokrasi dan menga/u pada prinsip"

    prinsip penting yang tidak boleh diabaikan. Prinsip"prinsip tersebut adalah

    kebersamaan# berkeadilan# berkelan!utan# beraasan lingkungan# serta kemandirian

    dengan men!aga keseimbangan kema!uan dan kesatuan nasional. Agar kegiatan

    pembangunan ber!alan e%ekti%# e%isien# dan bersasaran diperlukan adanya suatu

    peren/anaan pembangunan yang matang.

    Peren/anaan# sebagaimana ditetapkan dalam Undang"undang Nomor (5 tahun ())4

    tentang &istem Pembangunan Pembangunan Nasional 3&PPN6 merupakan suatu

    8 proses untuk mementukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan,

    dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.9 Peren/anaan sangat penting

    sebagai salah satu proses dalam pengelolaan keuangan negara. Peren/anaan sangat

    berman%aat dalam 3a6 mengurangi ketidakpastian serta perubahan di masa datang1 3b6

    mengarahkan semua akti7itas pada pen/apaian 7isi dan misi organisasi1 3/6 sebagai

    ahana untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan kiner!a suatu organisasi.

    A. istem Peren!anaan Pembangunan Nasional

    &istem Peren/anaan pembangunan nasional diharapkan dapat men!amin

    ter/apainya tu!uan dalam bernegara. &PPN men/akup penyelenggaraan

    peren/anaan makro dari semua %ungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang

    kehidupan se/ara terpadu dalam 'ilayah Negara esatuan $epublik Indonesia.

    Untuk itu diperlukan adanya sistem peren/anaan pembangunan nasional. &PPN

    adalah satu kesatuan tata /ara peren/naan pembangunan untuk menghasilkan

    ren/ana"ren/ana pembangunan dalam !angka pan!ang# !angka menengah# dan

     !angka pendek yang akan dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan

    masyarakat baik di tingkat pusat maupun daerah.

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    5/52

    Dalam /akupan aktu# &PPN disusun dalam /akupan tiga periode peren/anaan#

    yaitu0

    a. :angka pan!ang dalam

    bentuk $en/ana Pembangunan :angka Pan!ang 3$P:P6 dengan !angka aktu

    () tahun1

    b. :angka menengah dalam

    bentuk $en/ana Pembangunan :angka 2enengah 3$P:26 yang ber!angka

    aktu 5 tahun# dan

    /. :angka pendek dalam bentuk

    $en/ana er!a Pemerintah 3$P6 dengan periode tahunan.

    &PPN disusun dalam rangka men/apai tu!uan sebagai berikut 0

    a. men!amin adanya koordinasi di antara pelaku pembangunan# baik

    ditingkat pusat# pusat dengan daerah maupun antar daerah1

    b. men!amin ter/iptanya intergrasi# sinkronisasi# dan sinergi baik antar 

    daerah# antarruang# antaraktu# antar%ungsi pemerintah maupun antara Pusat

    dan daerah1

    /. men!amin keterkaitan dan konsistensi antara peren/anaan#

    penganggaran# pelaksanaan# dan pengaasan1

    d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat1 dan

    e. men!amin ter/apainya penggunaan sumber daya se/ara e%isien# e%ekti%#

    berkeadilan# dan berkelan!utan.

    Dalam suatu peren/anaan pembangunan sebagai suatu siklus ada empat tahapan

    yang dilalui# yakni0

    a. penyusunan ren/ana1

    b. penetapan ren/ana1

    /. pengendalian pelaksanaan ren/ana1 dan

    d. e7aluasi pelaksanaan ren/ana.

    eempat tahapan diselenggarakan se/ara berkelan!utan sehingga se/ara

    keseluruhan membentuk satu siklus peren/anaan yang utuh. Penyusunan ren/ana

    1

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    6/52

    dilaksanakan untuk menghasilkan ran/angan lengkap suatu ren/ana yang siap

    untuk ditetapkan yang terdiri dari 4 3empat6 langkah. Langkah pertama adalah

    penyiapan ran/angan ren/ana pembangunan yang bersi%at teknokratik# menyeluruh#

    dan terukur. Langkah kedua# masing"masing instansi pemerintah menyiapkan

    ran/angan ren/ana ker!a dengan berpedoman pada ran/angan ren/ana

    pembangunan yang telah disiapkan. Langkah berikutnya adalah melibatkan

    masyarakat 3stakeholders6 dan menyelaraskan ren/ana pembangunan yang

    dihasilkan masing"masing !en!ang pemerintahan melalui musyaarah peren/anaan

    pembangunan. &edangkan langkah keempat adalah penyusunan ran/angan akhir 

    ren/ana pembangunan. &elan!utnya adalah penetapan ren/ana men!adi produk

    hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya.

    Pengendalian pelaksanaan ren/ana pembangunan dimaksudkan untuk men!amin

    ter/apainya tu!uan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam ren/ana melalui

    kegiatan"kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan ren/ana tersebut

    oleh pimpinan ementerian-Lembaga. &elan!utnya 2enteri Peren/anaan

    menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan ren/ana

    pembangunan dari masing"masing pimpinan ementerian-Lembaga sesuai dengan

    tugas dan keenangannya. E7aluasi pelaksanaan ren/ana adalah bagian dari

    kegiatan peren/anaan pembangunan yang se/ara sistematis mengumpulkan dan

    menganalisis data dan in%orrnasi untuk menilai pen/apaian sasaran# tu!uan dan

    kiner!a pembangunan. E7aluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran

    kiner!a yang ter/antum dalam dokumen ren/ana pembangunan. Indikator dan

    sasaran kiner!a men/akup masukan 3input 6# keluaran 3output 6# hasil 3result 6# man%aat

    3benefit 6 dan dampak 3impact 6. Dalam rangka peren/anaan pembangunan# setiap

    ementerian-Lembaga# baik Pusat maupun Daerah# berkea!iban untuk

    melaksanakan e7aluasi kiner!a pembangunan yang merupakan dan atau terkait

    dengan %ungsi dan tanggung!aabnya. Dalam melaksanakan e7aluasi kiner!a proyek

    pembangunan# ementerian-Lembaga-&atuan er!a# baik Pusat maupun Daerah#

    mengikuti pedoman dan petun!uk pelaksanaan e7aluasi kiner!a untuk men!amin

    keseragaman metode# materi# dan ukuran yang sesuai untuk masing"masing !angka

    aktu sebuah ren/ana.

    B. Ren!ana Pembangunan "angka Panjang

    2

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    7/52

    $en/ana Pembangunan :angka Pan!ang 3$P:P6 merupakan suatu dokumen

    peren/anaan pembangunan daerah untuk periode () 3dua puluh6 tahun.

    Peren/anaan ini bersi%at makro yang memuat 8 penjabaran dari tujuan dibentuknya

     pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang 

    Dasar Negara epublik Indonesia !ahun "#$%, dalam bentuk visi, misi, dan arah

     pembangunan Nasional.&   Proses penyusunan $P:P dilakukan se/ara partisipati% 

    dengan melibatkan seluruh unsur pelaku pembangunan.

    Penyusunan $P:P dilakukan dalam 4 tahap# yaitu0

    a. Penyiapan $an/angan $P:P# dimana kegiatan ini dibutuhkan guna mendapatkan

    gambaran aal dari 7isi# misi# dan arah pembangunan nasional.

    b. 2usyaarah peren/anaan pembangunan 32usrenbang6 !angka pan!ang yang

    dilaksanakan untuk mendapatkan masukan dan komitmen dari seluruh

    pemangku kepentingan-stakeholders terhadap ran/angan $P:P.

    /. Penyusunan $an/angan Akhir $P:P. &eluruh masukan dan komitmen hasil

    2usrenbang men!adi masukan utama penyempurnaan ran/angan.

    d. Penetapan undang"undang tentang $P:P# di baah koordinasi Bappenas yang

    bertanggung !aab terhadap pelaksanaan tugas dan %ungsi hukum. $an/angan

    akhir $P:P beserta lampirannnya disampaikan kepada DP$ sebagai inisiati% 

    Pemerintah# untuk diproses lebih kan!ut men!adi undang"undang tentang $P:P

    Nasional.

    C. Ren!ana Pembangunan "angka Menenga#

    $P:2 Nasional merupakan pen!abaran dari 7isi# misi# dan program kepala negara

    terpilih yang a!ib disusun dalam aktu tiga bulan setelah dilantik. Dalam

    penyusunannya# $P:2N harus berpedoman pada $P:P Nasional# yang memuat

    strategi pembangunan Nasional# kebi!akan umum# program baik di dalam maupun

    lintas ementerian-Lembaga# dalam satu maupun lintas keilayahan# serta kerangka

    ekonomi makro. Termasuk di dalamnya adalah arah kebi!akan %iskal dalam ren/ana

    ker!a yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersi%at

    indikati%.

    Tahapan Penyusunan $P:2

    3

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    8/52

    a. Penyiapan $an/angan aal $P:2 Nasional oleh 2enteri Peren/anaan dalam

    hal ini dilaksanakan oleh Bappenas sebagai lembaga yang bertanggung !aab

    mengkoordinasikan peren/anaan pembangunan se/ara nasional.

    b. Penyiapan ran/angan $en/ana &trategis ementrian-Lembaga 3ran/angan

    $enstra"L6# yang dilakukan oleh seluruh kementerian dan lembaga.

    Penyusunan ran/angan $enstra ini bertu!uan untuk merumuskan 7isi# misi#

    tu!uan# strategi# kebi!akan# program dan kegiatan pembangunan yang sesuai

    dengan tugas dan %ungsi kementeria-lembaga# agar selaras dengan program

    prioritas kepala negara terpilih.

    /. Penyusunan ran/angan $P:2 Nasional oleh ementerian Peren/anaan. Tahap

    ini merupakan upaya mengintegrasikan ran/angan aal $P:2 Nasioal dengan

    ran/angan $enstra"L# yang menghasilkan ran/angan $P:2 Nasioal.

    d. Penyelenggaraan 2usyaarah Peren/anaan Pembangunan 32usrenbang6

     !angka menengah nasional. egiatan yang dilaksanakan paling lambat dua bulan

    setelah presiden dilantik ini dilaksanakan guna memperoleh berbagai masukan

    dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan 3stakeholders6 atas

    ran/angan $P:2 Nasional.

    e. Penyusunan $an/angan Akhir $P:2 Nasional# dimana seluruh masukan dan

    komitmen hasil 2usrenbang :angka 2enengah Nasional men!adi masukan

    utama penyempurnaan ran/angan $P:2 Nasional.

    %. Penetapan Peraturan Presiden tentang $P:2 Nasional# di baah koordinasi

    keenterian yang bertanggung !aab terhadap pelaksanaan tugas dan %ungsi

    hukum.

    D. Ren!ana trategis $ementerian%Lembaga

    $enstra ementerian-Lembaga 3L6 memuat 7isi# misi# tu!uan# strategi# kebi!akan#

    program# dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan %ungsi

    L serta berpedoman kepada $P:2 Nasional dan bersi%at indikati%. Tahapan

    Penyusunan $enstra"L adalah sebagai berikut0

    a. 2empela!ari ;isi# 2isi# dan program kepala negara terpilih terhadap tugas dan

    %ungsi kementerian-lembaga yang dipimpinnya. Dalam hal ini menteri-kepala

    4

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    9/52

    lembaga mengka!i implikasi 7isi# misi# dan program presiden terpilih terhadap

    tugas pokok dan %ungsi -L yang dipimpinnya dalam bentuk0

    2emberikan penilaian keterkaitan 7isi# misi# dan program dalam $enstra

    -L pada periode lalu1

    2engidenti%ikasikan program presiden terpilih terhadap /apaian kiner!a

    program -L periode sebelumnya

    2embuat kesimpulan.

    b. 2enyusun $an/angan $enstra -L dengan berpedoman pada $an/angan Aal

    $P:2 Nasional.

    E. Ren!anan Pembangunan "angka Ta#unan

    $en/ana Pembangunan :angka Tahunan adalah peren/anaan yang meliputi periode

    satu tahun yang dalam hal ini disebut sebagai $en/ana er!a Pemerintah dan

    merupakan pen!abaran dari $P:2 Nasional. $P berisi prioritas pembangunan#

    ran/angan kerangka ekonomi makro yang men/akup gambaran perekonomian yang

    menyeluruh termasuk kebi!akan %iskal# serta program -L# lintas -L# keilayahan

    dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang masih bersi%at

    indikati%.

    &elain $P# pada tingkat kemeterian-lembaga disusun $en/ana er!a

    ementerian-Lembaga 3$en!a"L6. $en!a"L disusun berpedoman pada $enstra"L

    yang telah ada lebih dulu dan menga/u pada prioritas pembangunan Nasional.

    Penyusunan $en!a"L dilakukan se/ara bersamaan dengan penyusunan $P

    karena keduanya saling terkait. Adapun tahap penyusunan $P adalah sebagai

    berikut0

    a. penyiapan ran/angan aal $P sebagai pen!abaran $P:2 Nasional1

    b. penyiapkan ran/angan $en!a"L sesuai dengan tugas pokok dan %ungsinya

    dengan menga/u kepada ran/angan aal $P1

    /. Bappenas mengkoordinasikan penyusunan ran/angan $P dengan

    menggunakan ran/angan $en!a"L1

    d. musyaarah peren/anaan pembangunan 32usrembang61

    e. penyusunan ran/angan akhir ren/ana ker!a berdasarkan hasil 2usrembang1 dan

    5

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    10/52

    %. Penetapan $P dengan Peraturan Presiden.

    &elan!utnya# $P ini men!adi pedoman dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan

    Belan!a Negara 3APBN6 dan $en!a"L men!adi pedoman untuk menyusun $en/ana

    er!a dan Anggaran ementerian-Lembaga 3$A"L6.

    6

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    11/52

    BAB III

    PENinan dan birokrasi#

    bimbingan dan kebi!akan yang diarahkan kepada ter/apainya pembangunan. =ungsi ini

    dibagi lebih lan!ut dalam dua peran. Pertama pemerintah sebagai stabilisator apabila di

    dalam pembangunan ter!adi adanya ketidakstabilan dalam bidang politik# ekonomi dan

    sosial budaya. edua adalah pemerintah sebagai ino7ator. Artinya pemerintah harus

    7

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    12/52

    dapat mengadakan penemuan"penemuan baru dalam metode maupun sistem dalam

    rangka pembangunan masyarakat dan negara.

    &elain men!alankan %ungsi reguler dan agent of development # pemerintah memiliki tugas

    yang lain dan sangat penting yaitu sebagai pengelola keuangan negara yang harusdilaksanakan sesuai dengan tata aturan dan prosedur yang berlaku didalam

    pemerintahan. Berdasarkan UU No. +,-())*# euangan Negara adalah 8semua hak

    dan kea!iban negara yang dapat dinilai dengan uang# serta segala sesuatu baik berupa

    uang maupun berupa barang yang dapat di!adikan milik negara berhubung dengan

    pelaksanaan hak dan kea!iban tersebut.9

    Hak negara men/akup untuk memungut pa!ak# mengeluarkan dan mengedarkan uang#

    dan melakukan pin!aman. ea!iban negara men/akup untuk menyelenggarakan tugas

    layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga. Pelaksanaan

    pengelolaan keuangan negara-daerah adalah peren/anaan 3yang didalamnya terdapat

    proses penyusunan anggaran6.

    Untuk itu# pemerintah setiap tahun memiliki hak dan sekaligus kea!iban untuk

    menyusun anggaran. Anggaran yang disusun oleh pemerintah merupakan u!ud

    peren/anaan pembangunan tahunan sekaligus sebagai pedoman pelaksanaan tugas

    kenegaraan selama satu tahun.

    A. Pengertian Anggaran

    ata anggaran merupakan ter!emahan dari kata bahasa Inggris budget   yang

    sebenarnya berasal dari bahasa Peran/is bougette. ata ini mempunyai arti sebuah

    tas ke/il. Berdasar dari arti kata asalnya# anggaran men/erminkan adanya unsur 

    keterbatasan. Pada dasarnya anggaran perlu disusun karena keterbatasan sumber 

    daya yang dimiliki pemerintah# baik dana# &D2 maupun sumber daya lainnya.

    arena terbatasnya dana misalnya# maka diperlukan alokasi sesuai dengan prioritas

    dan dalam kurun aktu yang telah ditentukan. Ada beberapa pengertian angaranyang dapat dikutip.

     Anggaran negara 3state budget 6 menurut :ohn =. Due dalam 9

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    13/52

    statement of proposed e(penditures and e(pected revenues for the coming period,

    together )ith data of actual e(penditures and revenues for current and past period .9

    2enurut *ildavsky # anggaran adalah0

    -

    /atatan masa lalu1- ren/ana masa depan1

    - mekanisme pengalokasian sumber daya1

    - metode untuk pertumbuhan1

    - alat penyaluran pendapatan1

    - mekanisme untuk negosiasi1

    - harapan"aspirasi"strategi organisasi1

    - satu bentuk kekuatan kontrol1

    -

    alat atau !aringan komunikasi.

    Berdasarkan pengertian"pengertian tersebut# anggaran negara meliputi0

    - ren/ana keuangan mendatang yang berisi pendapatan dan belan!a1

    - gambaran strategi pemerintah dalam pengalokasian sumber daya untuk

    pembangunan1

    - alat pengendalian1

    - instrumen politik1 dan

    - disusun dalam periode tertentu.

    &elan!utnya# Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara 3APBN6 menurut UU

    +,-())* merupakan ren/ana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetu!ui

    oleh Dean Perakilan $akyat.

     APBN selalu dinanti oleh berbagai kalangan untuk dika!i se!auh mana kemampuan

    pemerintah dalam mengambil kebi!akan untuk men/apai tu!uan pembangunan dari

    sumber daya yang terbatas. Anggaran pemerintah setiap tahun selalu berubah"ubah

    baik !umlah nominal# !enis pendapatan dan alokasi belan!a# serta proporsi

    alokasinya. Pada tahun tertentu# pemerintah memprioritaskan sektor peker!aan

    umum# tapi ditahun berikutnya pemerintah memprioritaskan sektor pendidikan dan

    kesehatan. Hal ini ter!adi diakibatkan berbagai %aktor# antara lain perkembangan

    politik# dinamika perekonomian dunia-nasional-daerah# peristia sosial-alam#

    tuntutan masyarakat# dan lain sebagainya.

    9

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    14/52

    B. Prinsip&Prinsip Penganggaran

     Anggaran merupakan ren/ana keuangan yang se/ara sistematis menun!ukkan

    alokasi sumber daya manusia# material dan sumber daya lainnya. Berbagai 7ariasi

    dalam sistem penganggaran pemerintah dikembangkan untuk melayani berbagai

    tu!uan termasuk guna pengendalian keuangan# ren/ana mana!emen# prioritas dari

    penggunaan dana dan pertanggung!aaban kepada publik.

    &e/ara umum# prinsip"prinsip penganggaran adalah sebagai berikut0

    +. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran

     APBN harus dapat menya!ikan in%ormasi yang !elas mengenai tu!uan# sasaran#

    hasil dan man%aat yang diperoleh masyarakat dari suatu progam dan kegiatan

    yang dianggarkan. Anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama

    untuk mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan

    kepentingan masyarakat terutama pemenuhan kebutuhan"kebutuhan hidup

    masyarakat. 2asyarakat !uga berhak untuk menuntut pertanggung!aaban atas

    ren/ana ataupun pelaksanaan anggaran tersebut.

    (. Disiplin Anggaran

    Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan asas e%isiensi# tepat

    guna# tepat aktu pelaksanaan dan penggunaannya dapat dipertanggung"

     !aabkan.

    Pendapatan yang diren/anakan merupakan perkiraan yang terukur se/ara

    rasional yang dapat di/apai untuk setiap sumber pendapatan# sedangkan belan!a

    yang dianggarkan pada setiap pos-pasal merupakan batas tertinggi pengeluaran

    belan!a.

    Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedia

    penerimaan dalam !umlah yang /ukup dan tidak dibenarkan melaksanakan

    progam dan kegiatan yang belum-tidak tersedia anggarannya.

    *. eadilan Anggaran

    Pemerintah a!ib mengalokasikan penggunaan anggaran se/ara adil agar dapat

    dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian

    pelayanan. Hal ini dikarenakan sumber daya yang digunakan dalam anggaran

    10

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    15/52

    berupa pendapatan negara pada hakekatnya diperoleh melalui peran serta

    seluruh anggota masyarakat.

    4. E%isiensi dan E%ekti%itas Anggaran

    Dana yang tersedia harus diman%aatkan sebaik mungkin agar dapatmenghasilkan peningkatan dan kese!ahteraan yang maksimal untuk kepentingan

    masyarakat

    5. Disusun dengan pendekatan kiner!a

     APBN disusun dengan pendekatan kiner!a# yaitu mengutamakan upaya

    pen/apaian hasil ker!a 3keluaran dan hasil6 dari peren/anaan atas alokasi biaya

    atau masukan-input  yang telah ditetapkan. Hasil ker!a harus sepadan atau lebih

    besar dari biaya atau masukan. &elain itu !uga harus mampu menumbuhkan

    pro%esionalisme ker!a pada setiap unit ker!a yang terkait.

    C. Anggaran Berbasis $inerja

     Anggaran berbasis kiner!a merupakan metode penganggaran bagi mana!emen

    untuk mengaitkan setiap biaya yang dituangkan dalam kegiatan"kegiatan dengan

    man%aat yang dihasilkan. 2an%aat tersebut didiskripsikan pada seperangkat tu!uan

    dan dituangkan dalam target kiner!a pada setiap unit ker!a.

    Bagaimana /ara agar tu!uan itu dapat di/apai# dituangkan dalam program diikuti

    dengan pembiayaan pada setiap tingkat pen/apaian tu!uan. Program pada anggaran

    berbasis kiner!a dide%inisikan sebagai keseluruhan akti7itas# baik akti7itas langsung

    maupun tidak langsung yang mendukung program sekaligus melakukan estimasi

    biaya"biaya berkaitan dengan pelaksanaan akti7itas tersebut. Akti7itas tersebut

    disusun sebagai /ara untuk men/apai kiner!a tahunan. Dengan kata lain# integrasi

    dari ren/ana kiner!a tahunan 3$en!a6 yang merupakan ren/ana operasional dari

    $enstra dan anggaran tahunan merupakan komponen dari anggaran berbasis

    kiner!a

    Elemen"elemen yang penting untuk diperhatikan dalam penganggaran berbasis

    kiner!a adalah0

    Tu!uan yang disepakati dan ukuran pen/apaiannya1

    11

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    16/52

    Pengumpulan in%ormasi yang sistematis atas realisasi pen/apaian kiner!a dapat

    diandalkan dan konsisten# sehingga dapat diperbandingkan antara biaya dengan

    prestasinya

    Penyediaan in%ormasi se/ara terus menerus sehingga dapat digunakan dalam

    mana!emen peren/anaan# pemograman# penganggaran dan e7aluasi

    ondisi yang harus disiapkan sebagai %aktor pemi/u keberhasilan implementasi

    penggunaan anggaran berbasis kiner!a# yaitu0

    a. epemimpinan dan komitmen dari seluruh komponen organisasi

    b. =okus penyempurnaan administrasi se/ara terus menerus

    /. &umber daya yang /ukup untuk usaha penyempurnaan tersebut 3uang# aktu

    dan orang6

    d. Penghargaan 3re)ard 6 dan sanksi 3 punishment 6 yang !elas

    e. einginan yang kuat untuk berhasil.

    D. Peren!anaan $inerja

    Peren/anaan iner!a adalah akti7itas analisis dan pengambilan keputusan ke depan

    untuk menetapkan tingkat kiner!a yang diinginkan di masa mendatang. Pada

    prinsipnya peren/anaan kiner!a merupakan penetapan tingkat /apaian kiner!a yan

    dinyatakan dengan ukuran kiner!a dalam rangka men/apai sasaran atau target yang

    telah ditetapkan.

    Peren/anaan merupakan komponen kun/i untuk lebih menge%ekti%kan dan

    menge%isienkan Pemerintah Daerah. &edangkan peren/anaan kiner!a membantu

    pemerintah untuk men/apai tu!uan yang sudah diidenti%ikasikan dalam ren/ana

    strate!ik# termasuk didalamnya pembuatan terget kiner!a dengan menggunakan

    ukuran"ukuran kiner!a.

    Tingkat pelayanan yang diinginkan pada dasarnya merupakan indikator kiner!a yang

    diharapkan dapat di/apai oleh Pemerintah Daerah dalam melaksanakan

    keenangannya. &elan!utnya untuk penilaian kiner!a dapat digunakan ukuran

    penilaian didasarkan pada indikator sebagai berikut0

    '. Masukan (Input ). 

    2asukan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan

    dapat ber!alan untuk menghasilkan keluaran. Indikator ini merupakan tolok ukur 

    12

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    17/52

    kiner!a berdasarkan tingkat atau besaran sumber"sumber0 dana# sumber daya

    manusia# material# aktu# teknologi# dan sebagainya yang digunakan untuk

    melaksanakan program atau kegiatan. Dengan menin!au distribusi sumber daya#

    suatu lembaga dapat menganalisis apakah alokasi sumber daya yang dimiliki

    telah sesuai dengan ren/ana strategik yang telah ditetapkan. Tolok ukur ini dapat

     !uga digunakan untuk perbandingan 3benchmarking 6 dengan lembaga"lembaga

    lain yang rele7an. ?ontoh indikator masukan untuk kegiatan @penyuluhan

    lingkungan sehat untuk daerah pemukiman masyarakat kurang mampu adalah

     !umlah dana yang dibutuhkan dan tenaga penyuluh kesehatan.

    'alaupun tolok ukur masukan relati% mudah diukur serta telah digunakan se/ara

    luas# namun seringkali dipergunakan se/ara kurang tepat sehingga dapat

    menimbulkan hasil e7aluasi yang ran/u atau bahkan menyesatkan. Beberapa hal

    berikut ini sering di!umpai dalam menetapkan tolok ukur masukan yang dapat

    menyesatkan0

    • Pengukuran &umber Daya 2anusia tidak menggambarkan intensitas

    keterlibatannya dalam pelaksanaan kegiatan.

    • Pengukuran biaya tidak akurat karena banyak biaya"biaya yang

    dibebankan ke suatu kegiatan tidak mempunyai kaitan yang kuat dengan

    pen/apaian sasaran kegiatan tersebut.

    • Banyaknya biaya"biaya masukan 3input 6 seperti ga!i bulanan personalia

    pelaksana# biaya pendidikan dan pelatihan# dan biaya penggunaan

    peralatan dan mesin seringkali tidak diperhitungkan sebagai biaya

    kegiatan.

    *. $eluaran (output )

    eluaran adalah produk berupa barang atau !asa yang dihasilkan dari program

    atau kegiatan sesuai dengan masukan yang digunakan. Indikator keluaran

    adalah sesuatu yang diharapkan langsung di/apai dari suatu kegiatan yang

    dapat berupa %isik dan - atau non %isik.

    Dengan membandingkan indikator keluaran instansi dapat menganalisis se!auh

    mana kegiatan terlaksana sesuai dengan ren/ana. Indikator keluaran hanya

    dapat men!adi landasan untuk menilai kema!uan suatu kegiatan apabila tolok

    ukur dikaitkan dengan sasaran"sasaran kegiatan yang terde%inisi dengan baik

    13

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    18/52

    dan terukur. leh karenanya indikator keluaran harus sesuai dengan lingkup dan

    si%at kegiatan instansi. Untuk kegiatan yang bersi%at penelitian berbagai indikator 

    kiner!a yang berkaitan dengan keluaran paten dan publikasi ilmiah sering

    dipergunakan baik pada tingkat kegiatan maupun instansi. Untuk kegiatan yang

    bersi%at pelayanan teknis# indikator yang berkaitan dengan produk# pelanggan#

    serta pendapatan yang diperoleh dari !asa tersebut mungkin lebih tepat untuk

    digunakan.

    Beberapa indikator keluaran !uga berman%aat untuk mengidenti%ikasikan

    perkembangan instansi. &ebagai /ontoh besarnya pendapatan yang diperoleh

    melalui pelayanan teknis# kontrak riset# besarnya retribusi yang diperoleh# serta

    perbandingannya dengan keseluruhan anggaran instansi# menun!ukkan

    perkembangan kemampuan instansi memenuhi kebutuhan pasar# serta

    mengindikasikan tingkat ketergantungan instansi yang bersangkutan pada

     APBN.

    Dalam mempergunakan indikator keluaran# beberapa permasalahan berikut

    perlu dipertimbangkan0

    • Perhitungan keluaran seringkali /enderung belum menentukan kualitas.

    &ebagai /ontoh !umlah layanan medik di $&U mungkin belum

    memperhitungkan kualitas layanan yang diberikan.

    • Indikator keluaran sering kali tidak dapat menggambarkan semua

    keluaran kegiatan# terutama yang bersi%at intangible. &ebagai /ontoh#

    banyak hasil penelitian yang alaupun mengandung penemuan yang

    baru# namun karena berbagai pertimbangan tertentu tidak dapat

    dipatenkan.

    +. ,asil (outcome)

    Hasil adalah segala sesuatu yang men/erminkan ber%ungsinya keluaran kegiatan

    pada !angka menengah 3e%ek langsung6. Indikator hasil adalah sesuatu man%aat

    yang diharapkan diperoleh dari keluaran. Tolok ukur ini menggambarkan hasil

    nyata dari keluaran suatu kegiatan. Pada umumnya para pembuat kebi!akan

    paling tertarik pada tolok ukur hasil dibandingkan dengan tolok ukur lainnya.

    Namun untuk mengukur indikator hasil# in%ormasi yang diperlukan seringkali tidak

    lengkap dan tidak mudah diperoleh. leh karenanya setiap instansi perlu

    14

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    19/52

    mengka!i berbagai pendekatan untuk mengukur hasil dari keluaran suatu

    kegiatan.

    Pengukuran indikator hasil seringkali ran/u dengan pengukuran indikator 

    keluaran. &ebagai /ontoh @penghitungan !umlah bibit unggul yang dihasilkan

    oleh suatu kegiatan merupakan tolok ukur keluaran. Namun @penghitungan besar 

    produksi per hektar yang dihasilkan oleh bibit"bibit unggul tersebut atau

    @penghitungan kenaikan pendapatan petani pengguna bibit unggul tersebut

    merupakan tolok ukur hasil. Dari /ontoh tersebut# dapat pula dirasakan baha

    penggunaan tolok ukur hasil seringkali tidak murah dan memerlukan aktu yang

    tidak pendek# karena 7aliditas dan reliabilitasnya tergantung pada skala

    penerapannya. ?ontoh nyata yang membedakan antara indikator output   dan

    indikator outcome adalah pembangunan gedung sekolah dasar. &e/ara output 

    gedung sekolah dasar tersebut telah seratus persen berhasil dibangun. Akan

    tetapi belum tentu gedung tersebut diminati oleh masyarakat setempat.

    Indikator  outcome lebih utama dari pada sekedar output . 'alaupun produk telah

    di/apai dengan baik# belum tentu se/ara outcome  kegiatan tersebut telah

    di/apai. +utcome  menggambarkan tingkat pen/apaian atas hasil yang lebih

    tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak. Dengan indikator 

    outcome# organisasi akan mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam

    bentuk output   memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan

    memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat banyak.

    Pen/apaian indikator kiner!a outcome ini belum tentu akan dapat terlihat dalam

     !angka aktu satu tahun. &eringkali outcome baru terlihat setelah meleati kurun

    aktu lebih dari satu tahun# mengingat si%atnya yang bukan hanya sekedar hasil.

    Dan mungkin !uga indikator outcome  tidak dapat dinyatakan dalam ukuran

    kuantitati% akan tetapi lebih bersi%at kualitati%.

    E. Target $inerja

    &etelah indikator kiner!a ditentukan# mulailah disusun target kiner!a untuk setiap

    indikator kiner!a yang telah ditentukan. Target kiner!a adalah tingkat kiner!a yang

    diharapkan di/apai terhadap suatu indikator kiner!a dalam satu tahun anggaran

    tertentu dan !umlah pendanaan yang telah ditetapkan. Target kiner!a harus

    mempertimbangkan sumber daya yang ada dan !uga kendala"kendala yang mungkin

    15

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    20/52

    timbul dalam pelaksanaannya. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam

    menentukan target kiner!a yang baik# seperti dapat di/apai# ekonomis# dapat

    diterapkan# konsisten# menyeluruh# dapat dimengerti# dapat diukur# stabil# dapat

    diadaptasi# legitimasi# seimbang# dan %okus kepada pelanggan.

    Beberapa %aktor yang harus dipertimbangkan dalam penetapan target kiner!a0

    • 2emiliki dasar penetapan sebagai !usti%ikasi penganggaran yang

    diprioritaskan pada setiap %ungsi-bidang pemerintahan

    • 2emperhatikan tingkat pelayanan minimum yang ditetapkan oleh

    Pemerintah Daerah terhadap suatu kegiatan tertentu.

    • elan!utan setiap program# tingkat in%lasi# dan tingkat e%isiensi men!adi

    bagian yang penting dalam menentukan target kiner!a.

    • etersediaan sumber daya dalam kegiatan tersebut0 dana# &D2# sarana#

    prasarana pengembangan teknologi# dan lain sebagainya.

    • endala yang mungkin dihadapi di masa depan

    Penetapan target kiner!a kiner!a harus memenuhi kriteria sebagai berikut0

    a. &pesi%ik

    Berarti unik# menggambarkan obyek-subyek tertentu# tidak berdimakna atau

    diinterpretasikan lain

    b. Dapat diukur  

    &e/ara obyekti% dapat diukur baik yang bersi%at kuantitati% maupun kualitati% 

    /. Dapat Di/apai 3attainable6

    &esuai dengan usaha"usaha yang dilakukan pada kondisi yang diharapkan

    akan dihadapi

    d. $ealistis1

    e. erangka aktu pen/apaian 3time %rame6 !elas1

    dan

    %. 2enggambarkan hasil atau kondisi perubahan

    yang ingin di/apai.

    -. tandar Analisis Belanja

    16

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    21/52

    &tandar Analisa Belan!a 3&AB6 merupakan salah satu komponen yang harus

    dikembangkan sebagai dasar pengukuran kiner!a keuangan dalam penyusunan

     APBN dengan pendekatan kiner!a. &AB adalah standar untuk menganalisis

    anggaran belan!a yang digunakan dalam suatu program atau kegiatan untuk

    menghasilkan tingkat pelayanan tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

    &AB digunakan untuk menilai kea!aran beban ker!a dan biaya setiap program atau

    kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Unit er!a dalam satu tahun anggaran.

    Penilaian terhadap usulan anggaran belan!a dikaitkan dengan tingkat pelayanan

    yang akan di/apai melalui program atau kegiatan. Usulan anggaran belan!a yang

    tidak sesuai dengan &AB akan ditolak atau dire7isi sesuai standar yang ditetapkan.

    $an/angan APBN disusun berdasarkan hasil penilaian terhadap anggaran belan!a

    yang diusulkan unit ker!a.

    Dalam rangka menyiapkan ran/angan APBN# &AB merupakan standar atau

    pedoman yang berman%aat untuk menilai kea!aran atas beban ker!a dan biaya

    terhadap suatu kegiatan yang diren/anakan oleh setiap unit ker!a. &AB dalam hal ini

    digunakan untuk menilai dan menentukan ren/ana program# kegiatan dan anggaran

    belan!a yang paling e%ekti% dan upaya pen/apaian kiner!a. Penilaian kea!aran

    berdasarkan &AB berkaitan dengan kea!aran biaya suatu program atau kegiatan

    yang dinilai berdasarkan hubungan antara ren/ana alokasi biaya dengan tingkat

    pen/apaian kiner!a program atau kegiatan yang bersangkutan. Disamping atas

    dasar &AB# dalam rangka menilai usulan anggaran belan!a dapat !uga dilakukan

    berdasarkan kea!aran beban ker!a yang dinilai berdasarkan kesesuaian antara

    program atau kegiatan yang diren/anakan oleh suatu unit ker!a dengan tugas pokok

    dan %ungsi unit ker!a yang bersangkutan.

    Penerapan &AB pada dasarnya akan memberikan man%aat antara lain0 3+6

    mendorong setiap unit ker!a untuk lebih selekti% dalam meren/anakan program dan

    atau kegiatannya# 3(6 menghindari adanya belan!a yang kurang e%ekti% dalam upaya

    pen/apaian kiner!a# 3*6 mengurangi tumpang tindih belan!a dalam kegiatan in7estasidan non in7estasi.

    . tandar Bia/a

    &tandar biaya merupakan komponen lain yang harus dikembangkan sebagai dasar 

    untuk mengukur kiner!a keuangan dalam sistem anggaran kiner!a# selain &tandar 

    17

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    22/52

     Analisa Biaya dan tolok ukur kiner!a. &tandar biaya adalah harga satuan unit biaya

    yang berlaku. Penerapan standar biaya ini membantu penyusunan anggaran belan!a

    suatu program atau kegiatan bagi setiap -L dan unit ker!a yang ada agar kebutuhan

    atas suatu kegiatan yang sama tidak berbeda biayanya. Pengembangan standar 

    biaya akan dilakukan dan diperbaharui se/ara terus menerus sesuai dengan

    perubahan harga yang berlaku.

    ,. Ren!ana $erja dan Anggaran $ementerian%Lembaga

    Penyusunan $A"-L dilakukan dengan tiga pendekatan# yaitu pendekatan

    pengeluaran !angka menengah# terpadu dan prestasi ker!a. Pendekatan kerangka

    pengeluaran !angka menengah 3P:26 dilaksanakan dengan menyusun prakiraan

    ma!u yang berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan yang

    diren/anakan dalam tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang

    diren/anakan dan merupakan implikasi kebutuhan dana untuk pelaksanaan program

    dan kegiatan tersebut pada tahun berikutnya.

    Penyusunan $A"L dengan pendekatan penganggaran terpadu dilakukan dengan

    mengintegrasikan seluruh proses peren/anaan dan penganggaran di lingkungan -L

    untuk menghasilkan dokumen ren/ana ker!a dan anggaran.

    Penyusunan $A"L dengan pendekatan prestasi ker!a dilakukan dengan

    memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran yang diharapkan

    dari kegiatan dan hasil yang diharapkan dari program termasuk e%isiensi dalam

    pen/apaian hasil dan keluaran tersebut.

    $A"L# memuat ren/ana pendapatan# belan!a untuk masing"masing program dan

    kegiatan menurut %ungsi untuk tahun yang diren/anakan# dirin/i sampai dengan

    rin/ian ob!ek pendapatan# belan!a# serta prakiraan ma!u untuk tahun berikutnya.

    Penyusunan $A"L diaali dengan penyusunan $en!a"L yang memuat kebi!akan#

    program# dan kegiatan yang dilengkapi sasaran kiner!a dengan menga/u pada

    prioritas pembangunan nasional dan pagu indikati% serta prakiraan ma!u untuk tahunanggaran berikutnya. Tahap ini merupakan tahap dimulainya mengaitkan ren/ana

    ker!a dengan !umlah anggaran yang tersedia dan persiapan untuk menyusun $A"

    L. &elan!utnya $en!a dimaksud ditelaah oleh Bappenas berkoordinasi dengan

    2enteri euangan. oordinasi ini dilakukan atas pendaanan dan pengkodean.

    18

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    23/52

    Berdasarkan hasil pembahasan pokok"pokok kebi!akan umum %iskal dan $P antara

    pemerintah dengan DP$# 2enteri euangan menerbitkan &urat Edaran tentang

    Pagu &ementara bagi masing"masing program pada -L pada pertengahan bulan

    :uni. Pagu &ementara ini merupakan dasar bagi -L untuk menyesuakan $en/ana

    er!a mereka men!adi $A"L yang dirin/i per kegiatan untuk setiap unit ker!a yang

    ada di -L. &elan!utnya hasil penyusunan $A ini akan dibahas oleh -L dengan

    komisi di DP$ yang mitra ker!anya.

    $A"L hasil pembahasan kemudian diserahkan kepada 2enteri Peren/anaan

    untuk ditelaah. Penelaahan dilakukan oleh 2enteriPeren/anaan untuk kesesuaian"

    nya dengan $P dan oleh 2enkeu untuk kesesuaiannya dengan Pagu &ementara.

    Hal ini dilakukan untuk men!aga konsistensi penganggaran dengan peren/anaan

    dan prioritas pembangunan nasional serta tidak melampaui pagu.

    Tahap akhir dari penyusunan $A"L ini adalah menghimpun seluruh $A hasil

    telaahan untuk di!adikan bahan menysusun ran/angan APBN dan nota keuangan.

    Tahap ini dilakukan oleh 2enkeu dan hasilnya akan dibahas dalam sidang kabinet.

    I. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara

     Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara 3APBN6 terdiri dari Pendapatan# Belan!a#

    dan Pembiayaan. Anggaran Pendapatan merupakan estimasi pendapatan yang

    mungkin di/apai dalam periode yang bersangkutan. elompok anggaran

    pendapatan terdiri dari penerimaan dalam negeri dan hibah.

     Anggaran belan!a merupakan batas tertinggi pengeluaran yang dapat dibebankan

    pada APBN. Belan!a klasi%ikasikan menurut organisasi# %ungsi# program dan

    kegiatan# serta !enis belan!a. lasi%ikasi belan!a menurut organisasi disesuaikan

    dengan susunan organisasi pemerintahan.

    lasi%ikasi belan!a menurut %ungsi yang digunakan untuk tu!uan terdiri dari0

    a. pelayanan umum1

    b. ketertiban dan keamanan1

    /. pertahanan1

    d. ekonomi1

    e. lingkungan hidup1

    %. perumahan dan %asilitas umum1

    19

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    24/52

    g. kesehatan1

    h. pariisata dan budaya1

    i. agama1

     !. pendidikan1 serta

    k. perlindungan sosial.

    lasi%ikasi belan!a menurut program dan kegiatan disesuaikan dengan ren/ana ker!a

    masing"masing kementerian-lembaga.

    lasi%ikasi belan!a menurut !enis belan!a terdiri dari0

    a. belan!a pegaai1

    b. belan!a barang dan !asa1

    /. belan!a modal1

    d. bunga1

    e. subsidi1

    %. hibah1

    g. bantuan sosial1 dan

    h. belan!a lainnya.

    &elain !enis belan!a di atas# terdapat kelompok belan!a ke daerah yang terdiri dari

    Dana Perimbangan dan Dana tonomi husus dan Penyesuaian.

    Dari uraian di atas# siklus penganggaran yang merupakan kelan!utan dari

    peren/anaan se/ara terintegrasi dan kaitannya dengan proses peran/anaan dan

    penganggaran oleh pemerintah daerah dapat digambarkan se/ara utuh seperti

    gambar berikut ini.

    20

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    25/52

    BAB I0

    PELA$ANAAN ANARAN

    A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

     Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara 3APBN6 merupakan suatu dokumen

    yang sangat penting artiya dalam penyelenggaraan pemerintahan suatu Negara.

    UndangCUndang APBN men/erminkan otorisasi yang diberikan oleh Dean

    Perakilan $akyat 3DP$6 kepada Pemerintah untuk melaksanakan program"

    program pembangunan dalam batas"batas anggaran yang telah ditetapkan.

     Anggaran pendapatan merupakan estimasi penerimaan 3estimated revenue6 yang

    diperkirakan akan diterima dalam satu tahun anggaran# sedangkan anggaran

    belan!a merupakan pagu anggaran belan!a yang disediakan untuk membiayai

    program dan kegiatan selama satu tahun anggaran 3appropriation6. Undang"undang

     APBN inilah yang mengatur program dan kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh

    Pemerintah dalam suatu tahun anggaran.

    &elan!utnya Undang"Undang APBN di!abarkan lebih lan!ut dalam Peraturan Presiden

    tentang $in/ian APBN# yang dalam istilah keuangan Negara dikenal sebagai

    apportionment . Peraturan Presiden dimaksud diperlukan sebagai landasan

    operasional bagi Pemerintah untuk melaksanakan APBN.

    Periode pelaksanaan APBN adalah satu tahun# yaitu dari + :anuari sampai dengan

    *+ Desember. Dalam rangka men!aga agar APBN dapat dilaksanakan se/ara tepat

    aktu maka dalam Undang"Undang +,-())* maupun PP (+-())4 telah ditentukan

    kalender anggarannya# yaitu APBN harus sudah diundangkan paling lambat bulan

    ktober tahun sebelumnyan demikian diperlukan agar Pemerintah mempunyai

    aktu yang /ukup untuk menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran. Demikian

    pula bagi Pemerintah Daerah# diharapkan dengan ditetapkannya APBN pada bulan

    ktober# mereka dapat menyelesaikan Anggaran Pendapatan dan Belan!a Daerah

    se/ara tepat aktu.

    21

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    26/52

    B. Dokumen Pelaksanaan Anggaran

    Dokumen pelaksanaan anggaran memuat alokasi anggaran yang disediakan kepada

    pengguna anggaran. Alokasi anggaran pendapatan disebut Estimasi pendapatan

    yang dialokasikan dan alokasi anggaran belan!a disebut allotment. Dokumen

    pelaksanaan anggaran di Pemerintah Pusat disebut Da%tar Isian Pelaksanaan

     Anggaran 3DIPA6 sedangkan di Pemerintah daerah disebut Dokumen Pelaksanaan

     Anggaran &atuan er!a Perangkat Daerah 3DPA &PD6.

    Paradigma baru dalam pengelolaan keuangan Negara adalah beralihnya konsep

    administrasi keuangan 3financial administration6 ke mana!emen keuangan 3financial 

    management 6. Hal ini memerlukan pembaharuan pada setiap %ungsi mana!emen#

    baik pada tataran peren/anaan# pengangaran# pelaksanaan anggaran# akuntansi

    dan pertanggung!aaban# serta pemeriksaan. &emua %ungsi diarahkan pada

    peman%aatan sumber daya se/ara e%isien dan e%ekti% dalam penyelenggaraan

    pemerintahan.

    &alah satu pendekatan yang digunakan dalam re%omasi mana!emen keuangan

    Negara adalah 8let the managers manage9. Dengan pendekatan ini kepada

    pengguna anggaran diberikan %leksibilitas untuk melaksanakan anggaran. Pengguna

    anggaran diberikan keenangan untuk menyusun DIPA sesuai dengan program dan

    kegiatan yang telah ditetapkan serta pla%on anggaran yang telah disediakan. Dengan

    mekanisme yang demikian maka kepada para pengguna anggaran diberikan%leksibilitas yang seluas"luasnya untuk mengatur anggarannya# dituangkan dalam

    DIPA sesuai dengan kebutuhan.

    Namun demikian mekanisme check and balance tetap dilaksanakan sehingga DIPA

    yang disusun oleh pengguna anggaran tidak serta merta langsung diberlakukan#

    namun harus dibahas dulu dengan ementerian euangan# dalam hal ini

    dilaksanakan oleh Direktorat Pelaksanaan Anggaran# Direktorat :enderal

    Perbendaharaan untuk memperoleh pengesahan. Pembahasan ini merupakan

    pelaksanaan %ungsi pengendalian# dilakukan untuk meyakini baha DIPA disusun

    sesuai dengan Undang"Undang APBN serta menggunakan standar harga yang

    a!ar sesuai dengan ketentuan.

     Anggaran dalam DIPA diklasi%ikasikan terin/i sampai organisasi# %ungsi# sub %ungsi#

    program# kegiatan# dan !enis belan!a. Dengan demikian maka a>as spesialitas

    22

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    27/52

    benar"benar digunakan di sini# yaitu anggaran se/ara spesi%ik disediakan untuk

    membiayai kegiatan tertentu dan tidak dapat digeser tanpa mekanisme re7isi DIPA

    sesuai ddengan ketentuan.

    &ehubungan dengan diberlakukannya mana!emen keuangan dalam pengelolaan

    keuangan Negara maka setiap pengguna anggaran a!ib menyusun ren/ana

    penarikan dana untuk setiap progam-kegiatan yang ada dalam DIPA. Hal yang sama

    berlaku untuk penerimaan# yaitu ren/ana penerimaan pendapatan !uga disiapkan

     !ika penguna anggaan tersebut mempunyai alokasi anggaran pendapatan. In%ormasi

    tentang ren/ana penarikan dana serta ren/ana penerimaan ini diperlukan oleh

    Bendahara Umum Negara untuk menyusun anggaran kas.

    &uatu hal yang perlu diingat dalam anggaran adalah digunakannya pendekatan

    anggaran berbasis kiner!a. Anggaran berbasis kiner!a mengamanatkan baha

    anggaran dialokasikan berdasarkan prestasi ker!a yang akan di/apai. ang

    dimaksud dengan prestasi ker!a adalah output atau out/ome yang dihasilkan atau

    akan dihasilkan dari pelaksanaan suatu kegiatan atau program. Dengan demikian

    maka dalam dokumen pelaksanaan anggaran perlu adanya in%ormasi tentang

    indikator kiner!a berikut target yang akan di/apai dari suatu kegiatan atau program

    dengan dana yang disediakan dalam anggaran.

    Pada Pemerintah Pusat# pelaksanaan APBN dimulai dengan diterbitkannya DIPA.

    Dalam rangka men!aga agar anggaran dapat dimulai segera pada aal tahun

    23

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    28/52

    anggaran maka DIPA harus diselesaikan dalam bulan Desember tahun sebelumnya.

    &egera setelah suatu tahun anggaran dimulai# maka DIPA harus segera diterbitkan

    untuk dibagikan kepada satuan"satuan ker!a sebagai pengguna anggaran pada

    kementrian-lembaga. &etelah masa transisi pada TA ())5# maka mulai TA ())#

    DIPA telah dapat serentak dibagikan pada aal tahun anggaran dimulai# tepatnya

    tanggal ( :anuari tahun bersangkutan.  &eperti pada pemerintah pusat# pada

    pemerintah daerah pun digunakan mekanisme yang sama dengan penyesuaian

    terhadap ketentuan"ketentuan yang berlaku di daerah.

    &etelah terbit Peraturan Daerah tentang APBD# &PD a!ib menyusun Dokumen

    Pelaksanaan Anggaran 3DPA6. Dengan demikian maka %leksibilitas penggunaan

    anggaran diberikan kepada Pengguna Anggaran. DPA disusun se/ara rin/i sampai

    dengan organisasi# %ungsi# program# kegiatan# dan !enis belan!a disertai indikator 

    kiner!a. Dokumen ini disertai dengan ren/ana penarikan dana untuk mendanai

    kegiatan dan apabila dari kegiatan tersebut menghasilkan pendapatan maka

    ren/ana penerimaan kas !uga dilampirkan. DPA disampaikan kepada kepala &PD

    untuk dimintakan pengesahan.

    :ika DIPA bagi kementerian-lembaga sudah dapat di!adikan dokumen untuk segera

    melaksanakan anggaran Pemerintah Pusat# pada pemerintah daerah masih

    diperlukan &urat Penyediaan Dana 3&PD6. &PD merupakan suatu dokumen yang

    menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan. &PD ini diperlukan

    untuk memastikan baha dana yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan telah

    tersedia pada saat kegiatan berlangsung. &etelah DPA dan &PD terbit# maka

    masing"masing satuan ker!a a!ib melaksanakan kegiatan yang men!adi tanggung

     !aabnya.

    C. Pembagian $e1enangan

    Dalam rangka pelaksanaan anggaran# Presiden mendelegasikan keenangannya

    kepada menteri-pimpinan lembaga sebagai pengguna anggaran. &edangkan

    keenangan untuk pengelolaan keuangan didelegasikan kepada 2enteri euangan

    selaku Bendahara Umum Negara. Pembagian keenangan tersebut dapat dilihat

    pada gambar berikut0

    24

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    29/52

    2enteri teknis-pimpinan lembaga merupakan chief of opertional officer   sedangkan

    2enteri euangan merupakan chief of financial officer . Dalam pelaksanaan

    anggaran# mereka mempunyai kedudukan yang seimbang dalam rangka men!aga

    terlaksananya mekanisme check and balance.  uasa Pengguna Anggaran dapat

    ditun!uk sehubungan dengan kompleksitas kegiatan# rentang kendali yang luas#

     !umlah anggaran yang besar# atau karena lokasi kegiatan. Demikian pula di

    pemerintah daerah# dapat ditetapkan adanya uasa Pengguna Anggaran yang

    diusulkan oleh pengguna anggaran dan ditetapkan oleh kepala daerah karena

    alasan yang sama.

    D. istem Penerimaan

    &eluruh penerimaan negara-daerah harus disetor ke $ekening as Umum

    Negara-Daerah dan tidak diperkenankan digunakan se/ara langsung oleh satuan

    ker!a yang melakukan pemungutan 3A>as Bruto6. Pendapatan diakui setelah uang

    disetor ke rekening as Umum Negara-Daerah 3basis kas6. leh karena itu

    penerimaan a!ib disetor ke $ekening as Umum selambat"lambatnya pada hari

    berikutnya. Dalam rangka memper/epat penerimaan pendapatan# Bendahara Umum

    Negara-Daerah dapat membuka rekening penerimaan pada bank. Bank yang

    bersangkutan a!ib menyetorkan penerimaan pendapatan setiap sore hari ke

    $ekening as Umum Negara-Daerah.

    25

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    30/52

    E. istem Pemba/aran 

    Belan!a membebani anggaran daerah setelah barang-!asa diterima. leh karena itu

    terdapat pengaturan yang ketat tentang sistem pembayaran. Pada dasarnya alokasi

    anggaan kepada satuan ker!a 3DIPA6 akan diberikan !ika sudah tersedia alokasinya

    dalam APBN. Berdasarkan DIPA satuan ker!a dapat melakukan kegiatan perolehan

    barang-!asa. Barang-!asa yang diperoleh harus di7eri%ikasi kebenarannya. &etelah

    di7eri%ikasi barulah dilakukan pembayaran. Urut"urutan tahapan yang harus dilalui

    dalam pelaksanaan anggaran belan!a tersebut dapat dilihat pada gambar berikut0

    Dalam pelaksanaan anggaran# pengguna anggaran diberikan keenangan untuk

    membebani anggaran. &ebagai konsekuensinya pengguna anggaran dituntut untuk

    melakukan 7eri%ikasi atau pengu!ian atas kebenaran %ormil maupun materiil atas

    pelaksanaan anggaran serta mempertanggung!aabkannya. Apabila 7eri%ikasi

    terhadap belan!a telah dilakukan dan sah maka pengguna anggaran menyampaikan

    &urat Perintah 2embayar ke PPN. Berhubung mereka harus

    mempertanggung!aabkannya maka bukti"bukti pengeluaran tetap disimpan di

    kementerian-lembaga dan tidak dikirim ke PPN. PPN tetap melakukan pengu!ian

    26

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    31/52

    untuk menge/ek ketepatan !umlah# peruntukan# maupun penerimanya. 2ekanisme

    pembayaran ini dapat dilihat pada gambar berikut0

    Proses pengu!ian yang dilakukan pada pengguna anggaran dan pada Bendahara

    Umum Negara dapat dilihat pada gambar berikut0

    Terdapat dua /ara pembayaran# yaitu pembayaran yang dilakukan se/ara langsung

    oleh Bendahara Umum Negara kepada yang berhak menerima pembayaran atau

    27

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    32/52

    lebih dikenal dengan sistem L&. Pembayaran ini dilakukan untuk pengeluaran yang

    telah pasti# baik !umlah# peruntukan# maupun penerimanya. ?ara lainnya adalah

    dengan menggunakan Uang Persediaan melalui Bendahara Pengeluaran.

    Pengeluaran dengan UP dilakukan untuk belan!a yang nilainya ke/il di baah !umlah

    tertentu untuk membiayai keperluan sehari"hari perkantoran.

    28

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    33/52

    BAB ;

    PEN

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    34/52

    tidak teridenti%ikasi dapat berupa sumber daya alam dan sumber daya manusia.

    Bagan aset pemerintah dapat dilihat pada gambar berikut0

    B. Pengelolaan $as

    as merupakan sumber daya yang mutlak diperlukan untuk men!alankanpemerintahan. as seringkali dikatakan bagaikan darah bagi suatu organisasi. Tanpa

    kas suatu organisasi tidak akan ber!alan dengan baik. leh karena itu Pemerintah

    dituntut melakukan pengelolaan kas dengan baik.

    Pengelolaan kas di pemerintah terutama bertu!uan untuk dapat melaksanakan

    anggaran se/ara e%isien serta melakukan mana!emen sumber daya keuangan yang

    baik. Pengelolaan kas yang baik dapat menghasilkan pengendalian pengeluaran

    se/ara e%isien# meminimumkan biaya pin!aman# dan memaksimumkan hasil yang

    diperoleh dari penempatan kas. Hal ini dilakukan melalui0

    • Peren/anaan kas 3cash planing 6 dan peren/anaan kebutuhan kas 3cash

    forecasting 6

    • 2emperpendek aktu yang diperlukan untuk penagihan dan pembayaran

    dilakukan se/ara tepat aktu 3float management 6

    30

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    35/52

    • 2ana!emen rekening bank dengan melakukan pemusatan saldo kas 3Treasury

    &ingle A//ount-T&A6.

    • Pembentukan dana kas ke/il  dengan sistem dana tetap 3imprest fund 6 untuk

    membiayai keperluan sehari"hari perkantoran

    • Penempatan saldo kas yang belum digunakan dalam bentuk setara kas atau

    penanaman sementara temporary investment.

    Hal ini telah diatur dalam Undang"Undang No. +-())4 tentang Perbendaharaan

    Negara. Pada prinsipnya pemerintah harus dapat men!amin ketersediaan dana yang

    diperlukan se/ara tepat aktu dan aman dalam rangka pelaksanaan anggaran.

     Agar kas tersedia pada saat diperlukan maka perlu adanya ren/ana penarikan dana

    dan ren/ana penerimaan dari pengguna anggaran. Dari ren/ana ini dapat disusun

    budget kas sehingga dapat diketahui !umlah arus masuk dan arus keluar kas untuk

    suatu periode serta surplus-de%isit kas yang ter!adi. Dengan in%ormasi demikian maka

    Bendahara Umum Negara dapat mengatur penempatan saldo kas yang

    menganggur serta menerapkan strategi pin!aman untuk menutup de%isit kas.

    C. Pengelolaan Piutang

    Piutang merupakan hak pemerintah untuk menagih pada pihak lain Piutang ini

    dapat ter!adi karena hubungan perdata# seperti adanya !ual beli atau pin!am

    memin!am# namun bisa !uga ter!adi karena ketentuan perundang"undangan# sepertipiutang pa!ak.

    Dalam Undang"undang diatur baha kementerian-lembaga yang mempunyai

    piutang a!ib mengupayakan penerimaannya kembali se/ara tepat aktu. Dalam hal

    terdapat piutang tak tertagih penyelesainnya dilakukan sesuai dengan peraturan

    perundang"undangan.

    Dalam rangka men!aga agar piutang dapat diterima kembali se/ara tepat aktu#

    kementerian-lembaga dituntut untuk mengatur berbagai hal yang terkait dengan

    piutang se/ara seksama. Hal"hal seperti peren/anaan# pemberian pin!aman atau

    pen!ualan se/ara kredit atau penerbitan surat ketetapan# pen/atatan# pelaporan#

    penilaian# penagihan# dan penghapusan piutang harus diatur se/ara tegas.

    Pengendalian intern harus ter/ermin dan melekat se!ak proses timbulnya piutang

    sampai dengan berakhirnya# karena pembayaran atau penghapusan.

    31

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    36/52

    Piutang pemerintah !enis tertentu# seperti piutang pa!ak# mempunyai hak

    mendahului. Penyelesaian piutang yang ter!adi karena hubungan keperdataan dapat

    dilakukan melalui perdamaian ke/uali untuk piutang yang penyelesaiannya diatur 

    sendiri dalam undang"undang. Penyelesaian piutang yang demikian ditetapkan oleh

    2enteri euangan untuk !umlah sampai dengan $p +) milyar# oleh Presiden untuk

     !umlah diatasnya sampai dengan $p +)) milyar# dan !umlah diatasnya oleh Presiden

    dengan persetu!uan DP$.

    Dalam hal terdapat piutang tak tertagih dapat dihapuskan se/ara mutlak atau

    bersyarat dari pembukuan. Penghapusan piutang tak tertagih sampai dengan $p +)

    milyar dapat dilakukan oleh 2enteri euangan. Penghapusan piutang di atas $p +)

    milyar sampai dengan $p +)) milyar dilakukan oleh Presiden# sedangkan di atas $p

    +)) milyar oleh Presiden dengan persetu!uan DP$.

    D. Pengelolaan 2tang

    &ehubungan diberlakukannya anggaran de%isit 3 I A//ount6 berarti anggaran

    pendapatan tidak harus sama dengan anggaran belan!a. Dalam UU +,-())*

    ditekankan baha dalam meman%aatkan surplus anggaran atau membiayai de%isit

    anggaran harus mempertimbangkan keseimbangan generasi. De%isit anggaran

    antara lain dapat dibiayai dari pin!aman. Berdasarkan UU +,-())* de%isit anggaran

    dalam suatu tahun anggaran maksimum sebesar * 3tiga6 persen dari Pendapatan

    Domestik Bruto# dan akumulasi utang maksimum sebesar ) 3enam puluh6 persendari Pendapatan Domestik Bruto. Dalam rangka pengendalian de%isit anggaran dan

    akumulasi pin!aman se/ara nasional# 2enteri euangan mempunyai keenangan

    untuk mengaturnya. etentuan tentang besarnya de%isit serta !umlah utang yang

    dapat dimiliki oleh suatu pemerintah daerah diatur setiap tahun dengan Peraturan

    2enteri euangan.

    Dalam melakukan pengelolaan utang harus diperhatikan struktur proto%olio utang

    berikut biaya serta risikonya. $isiko"risiko yang perlu dipertimbangkan antara lain

    risiko pasar# risiko pendanaan kembali# risiko likuiditas# risiko kredit# risiko

    penyelesaian# dan risiko operasional. Hal ini perlu dilakukan untuk memperoleh

    pin!aman yang paling e%isien dan untuk meyakini baha pemerintah mampu

    membayar bunga dan angsuran se/ara tepat aktu.

    32

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    37/52

    2enteri euangan selaku Bendahara Umum Negara mempunyai keenangan untuk

    mengadakan pin!aman. Pin!aman dapat berupa pin!aman yang dilakukan se/ara

    bilateral atau multilateral. Pin!aman ini dapat diteruspin!amkan kepada pemerintah

    daerah-BU2N-BU2D. Pin!aman ini dituangkan dalam suatu naskah per!an!ian

    pin!aman. &e!alan dengan a>as bruto maka biaya yang ter!adi karena penarikan

    pin!aman dibebankan pada anggaran belan!a. Disamping itu pemerintah !uga dapat

    menerbitkan surat utang negara.

    Disamping ada utang yang berasal dari pin!aman# pemerintah !uga bisa mempunyai

    utang karena kegiatan operasional atau utang perhitungan pihak ketiga 3P=6. Utang

    operasional antara lain timbul sehubungan dengan adanya pengadaan barang-!asa

    yang telah diterima tetapi pada akhir tahun anggaran belum dibayar. Dengan

    demikian utang yang berasal dari kegiatan operasional ini dapat ter!adi di

    kementerian negara-lembaga. Utang P= timbul karena adanya uang yang dipungut

    oleh pemerintah untuk kepentingan pihak lain dan belum disampaikan kepada pihak

    tersebut.Terhadap utang"utang ini# pengguna anggaran atau kuasa pengguna

    anggaran !uga a!ib menatausahakan dan melaporkannya dalam laporan keuangan.

    Pengguna Anggaran atau uasanya berkea!iban mengelola utang dalam

    kepengurusannya dan mengu!i setiap klaim sebelum memerintahkan pembayaran

    atas beban anggaran

    Utang dibayar se/ara tepat aktu sesuai dengan ketentuan. Hak tagih atas utang

    sebagai beban negara kedaluarsa setelah 5 3lima6 tahun se!ak utang tersebut !atuh

    tempo# ke/uali ditetapkan lain dalam undang"undang. edaluarsa ini akan tertunda

     !ika pihak yang berpiutang menga!ukan tagihan kepada negara sebelum berakhirnya

    masa kedaluarsa. etentuan kedaluarsa ini tidak berlaku untuk pembayaran

    bunga dan pokok utang yang timbul karena pin!aman.

    E. Pengelolaan In3estasi

    Pemerintah dapat melakukan in7estasi karena berbagai alasan# antara lain

    meman%aatkan surplus anggaran untuk memperoleh pendapatan atau

    meman%aatkan dana yang belum digunakan dalam bentuk in7etasi !angka pendek

    dalam rangka mana!emen kas. In7estasi !angka pendek yang dilakukan pemerintah

    harus memenuhi karakteristik dapat segera di/airkan# ditu!ukan dalam rangka

    mana!emen kas# dan berisiko rendah.

    33

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    38/52

    In7estasi !angka pan!ang dapat berupa in7estasi permanen dan in7estasi non

    permanen. In7estasi ini dapat dilakukan oleh pemerintah melalui pasar modal atau

    in7estasi langsung pada bidang usaha tertentu. In7estasi melalui pasar modal dapat

    dilakukan dengan membeli saham atau surat utang. In7estasi yang dilakukan oleh

    pemerintah tidak semata"mata bertu!uan untuk memperoleh man%aat ekonomi#

    seperti diperolehnya keuntungan# tetapi bisa !uga karena diperolehnya man%aat

    sosial# atau man%aat lainnya.

    In7estasi permanen merupakan in7estasi !angka pan!ang yang dimaksudkan untuk

    dimiliki se/ara berkelan!utan# misalnya penyertaan modal pemerintah pada BU2N.

    In7estasi nonpermanen adalah in7estasi !angka pan!ang yang dimaksudkan untuk

    dimiliki se/ara tidak berkelan!utan. Dengan demikian in7estasi nonpermanen ini

    dimaksudkan akan di/airkan kembali suatu saat# misalnya dana bergulir.

    -. Pengelolaan Barang Milik Negara

    Barang milik negara men/akup semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban

     APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Perolehan ini antara lain dapat

    dilakukan melalui pembelian# pembangunan# pertukaran# ker!a sama# hibah-donasi#

    dan rampasan.

    Dalam rangka menertibkan pengelolaan barang milik negara# maka dilakukan

    pembagian keenangan yang !elas atas barang milik negara. 2enteri euangan

    adalah sebagai pengelola barang berenang mengatur pengelolaan barang milik

    negara berdasarkan peraturan perundang"undangan. 2enteri-pimpinan lembaga

    berkedudukan sebagai pengguna barang pada instansi yang dipimpinnya. Para

    pengguna barang a!ib mengelola dan menatausahakan barang milik negara yang

    berada dalam penguasaannya dengan sebaik"baiknya.

    Pengelolaan barang milik negara dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan.

    Pada suatu negara yang masih menganut line item budgeting# pada umumnya

    belum memperhatikan kebutuhan barang untuk melaksanakan %ungsinya se/ara

    e%isien. Hal ini dikarenakan belum dilakukan perhitungan biaya layanan se/ara benar 

    dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pengukuran kiner!anya

    belum dilakukan se/ara utuh dengan menerapkan %ull /osting. Di negara yang telah

    menerapkan anggaran berbasis kiner!a# pengelolaan barang pada umumnya

    dilakukan dengan /ara lebih e%isien karena seluruh komponen biaya dimasukkan

    34

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    39/52

    sebagai unsur biaya layanan. Dengan demikian maka barang yang diminta dan

    digunakan benar"benar sesuai dengan kebutuhan.

    Dalam rangka men!aga kesinambungan pelayanan kepada masyarakat# dilakukan

    pengaturan atas penghapusan serta pemindahtanganan barang milik negara.

    Barang milik negara yang diperlukan dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan

    tidak dapat dipindahtangankan. Pengahapusan barang milik negara pada prinsipnya

    harus mendapat persetu!uan DP$. Pemindahtangan dapat dilakukan setelah

    mendapat persetu!uan DP$.

    Dengan memperhatikan baha tanah dan bangunan merupakan kekayaan negara

    yang sangat penting artinya serta nilainya signi%ikan maka pemindahtanganan tanah

    dan bangunan harus mendapat persetu!uan DP$ ke/uali untuk tanah dan bangunan

    yang tidak sesuai lagi dengan tata ruang ilayah atau penataan kota. Demikian pula

    untuk bangunan yang sudah memperoleh alokasi anggaran untuk menggantinya#

    diperuntukkan bagi pegaai negeri# untuk kepentingan umum# ataupun yang !ika

    status kepemilikannya dipertahankan tidak layak se/ara ekonomis.Hal in ter!adi

    karena pada dasarnya DP$ telah menyetu!uinya pada saat pembahasan tata ruang

    ataupun pembahasan APBN.

    Dalam rangka e%isiensi pengelolaan barang selain tanah dan bangunan# proses

    penghapusan dan pemindahtangannya dapat dilakukan dengan /ara yang lebih

    sederhana. Pemindahtanganan barang milik negara selain tanah dan bangunandengan nilai sampai dengan $p +) milyar dilakukan oleh 2enteri euangan# di atas

    $p +) milyar sampai dengan $p +)) milyar oleh Presiden# sedangkan di atas $p

    +)) milyar oleh Presiden dengan persetu!uan DP$. Apabila pemindahtanganan ini

    dilakukan dengan pen!ualan maka harus dilakukan dengan lelang. Dengan

    pengaturan demikian diharapkan pengelolaan barang dapat dilakukan dengan lebih

    e%isien.

    Pengamanan barang milik negara merupakan salah satu sasaran pengendalian

    intern# baik dari aspek %isik# administrasi# maupun hukum. leh karena tanah dan

    bangunan harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan dan ditatausahakan dengan

    tertib. Tanah harus diserti%ikatkan atas nama Pemerintah $I. Tanah dan bangunan

    yang tidak lagi digunakan untuk men!alankan tugas dan %ungsi pemerintahan a!ib

    dikembalikan kepada 2enteri euangan. Barang milik negara tidak diperkenankan

    untuk digadaikan atau digunakan sebagai !aminan dan tidak boleh diserahkan

    35

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    40/52

    kepada pihak lain sebagai pembayaran utang. Disamping itu barang milik negara

    atau barang pihak lain yang dikuasai negara yang diperlukan untuk

    penyelenggaraan tugas pemerintahan tidak dapat disita.

    . Pengelolaan $euangan Badan La/anan 2mum

    Dalam rangka mema!ukan kese!ahteraan umum dan men/erdaskan kehidupan

    bangsa# Pemerintah dapat membentuk Badan Layanan Umum 3BLU6. ekayaan

    BLU merupakan kekayaan negara yang tidak dipisahkan serta dapat dikelola

    sepenuhnya untuk pelayanan kepada masyarakat# leh karena itu BLU tetap

    menyusuna anggaran sebagaimana instansi pemerintah pada umumnya untuk

    digabungkan dalam $en/ana er!a dan Anggaran ementerian negara-lembaga

    maupun APBN. Pendapatan dan belan!a yang dilakukan dilaprkan dalam laporan

    keuangan kementerian negara-lembaga yang membaahinya dan dikonsolidasikan

    dalam laporan euangan Pemerintah Pusat.

    Upaya peningkatan kiner!a pelayanan maupun kiner!a keuangan dilakukan dengan

    memberikan %leksibilitas dalam pengelolaan keuangan.

    Pendapatan BLU dapat bersumber dari APBN# !asa layanan# hibah atau sumbangan

    dari masyarakat. Pendapatan BLU dapat digunakan se/ara langsung untuk

    membiayai belan!anya. Dalam pelaksanaan anggaran belan!a# BLU !uga diberikan

    penge/ualian untuk tidak mengikuti ketentuan pengadaan barang-!asa sebagaimana

    yang berlaku di pemerintahan karena alasan e%isiensi dan produkti7itas. Di samping

    itu BLU !uga diperkenankan memperoleh pin!aman untuk mendanai kegiatannya.

    Untuk men!aga kiner!a pelayanan dan kiner!a keuanga BLU maka diperlukan adanya

    pembinaan. Pembinaan keuangan BLU dilakukan oleh 2enteri euangan

    sedangkan pembinaan teknis dilakukan oleh kementerian teknis yang

    membaahinya.

    36

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    41/52

    BAB ;I

    PE$TAN

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    42/52

    Laporan pertanggung!aaban atas pelaksanaan APBN berupa Laporan euangan.

    Laporan keuangan setidak"tidaknya terdiri dari0

    • Nera/a1

    • Laporan $ealisasi Anggaran1

    • Laporan Arus as1 dan

    • ?atatan atas laporan euangan.

    Laporan keuangan yang disampaikan dalam $UU Pertanggung!aaban atas

    Pelaksanaan APBN adalah laporan keuangan yang telah diaudit BP $I. Laporan

    keuangan ini paling lambat disampaikan ke DP$ pada akhir bulan :uni tahun

    berikutnya. Laporan keuangan dilampiri dengan Laporan iner!a dan laporan

    keuangan Badan Usaha 2ilik Negara dan badan lainnya. Laporan keuangan disertai

    dengan &urat Pernyataan Tanggung !aab atau &tatement = $esponsibility 3&$6.

    Laporan keuangan pertanggung!aaban atas pelaksanaan APBN tersebut dapat

    dilihat pada gambar berikut0

    38

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    43/52

    Dari gambar tersebut tampak baha terdapat lampiran yang bersi%at a!ib dan

    diamanatkan dalam undang"undang# yaitu laporan kiner!a dan laporan keuangan

    BU2N dan badan lainnya. ang dimaksud dengan badan lainnya# saat ini yang ada

    di Pemerintah adalah Badan Layanan Umum 3BLU6 dan Badan Hukum 2ilik Negara

    3BH2N6.

    Laporan euangan Pemerintah disusun dengan menggabungkan seluruh laporan

    keuangan emeneterian negara-Lembaga selaku pengguna anggaran dengan

    laporan keuangan Bendahara Umum Negara. Laporan keuangan kementerian

    negara-lembaga ini harus disampaikan ke Presiden melalui 2enteri euangan paling

    lambat ( 3dua6 bulan setelah tutup tahun anggaran.

    Dengan memperhatikan pengaturan tentang pengelolaan kas negara yang dilakukan

    oleh Bendahara Umum Negara maka kementerian negara-lembaga sebagai

    pengguna anggaran tidak dia!ibkan menyusun Laporan Arus as. ang menyusun

    Laporan Arus as hanya Bendahara Umum Negara.

    B. tandar Akuntansi Pemerinta#an

    Laporan keuangan disusun dan disa!ikan sesuai dengan &tandar Akuntansi

    Pemerintahan 3&AP6. Dalam hal ini tampak !elas baha tidak hanya penya!iannya

    yang harus sesuai dengan &AP tetapi !uga penyusunannya. Dengan demikian

    sistem akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan !uga harus

    dibangun sesuai dengan &AP.

    39

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    44/52

    &AP merupakan pedoman umum dalam penyusunan dan penya!ian laporan

    keuangan. esesuaian dengan &AP men/erminkan tingkatan akuntabilitas dan

    transparansi dalam pengelolaan keuangan negara. leh karena itu penyusunan dan

    penya!ian laporan keuangan yang sesuai dengan &AP merupakan salah satu kriteria

    bagi BP $I dalam melmberikan opini atas kea!aran penya!ian laporan keuangan.

    Berdasarkan UU +,-())* tentang euangan Negara dan UU +-())4 tentang

    Perbendaharaan Negara# &AP disusun oleh omite &tandar Akuntansi Pemerintah

    3&AP6. &AP merupakan suatu komite yang independen dengan komite ker!a.

    beranggotakan F orang. &AP telah mengeluarkan &AP yang tertuang dalam PP

    (4-())5.

    C. istem Akuntansi Pemerinta#an

    &istem akuntansi pemerintahan merupakan rangkaian se/ara sistematik dari

    prosedur# penyelenggara# peralatan# dan elemen lain untuk meu!udkan %ungsi

    akuntansi se!ak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan

    organisasi pemerintah. Dengan demikian sistem akuntansi merupakan suatu adah

    untuk memproses data keuangan sampai dihasilkannya in%ormasi keuangan yang

    disa!ikan dalam laporan keuangan.

    &istem akuntansi untuk Pemerintah Pusat ditetapkan oleh 2enteri euangan.

    &istem akuntansi ini disusun susuai dengan &tandar Akuntansi Pemerintahan.

    Dengan demikian maka laporan keuangan yang dihasilkan akan sesuai dengan

    &tandar Akuntansi Pemerintahan.

     Akuntansi Pemerintahan pada dasarnya merupakan akuntansi anggaran. leh

    karena itu sistem akuntansi yang baik seharusnya terintegrasi dengan sistem

    anggaran. Apabila hal ini di!alankan# maka akan terdapat konsistensi dalam

    peren/anaan# penganggaran# pelaksanaan# akuntansi dan pertanggung!aaban

    anggaran.

    &istem akuntansi Pemerintah ditetapkan oleh 2enteri euangan dan berlaku untukseluruh kementerian negara-lembaga. &istem ini diperlukan untuk tu!uan tiga hal.

    Pertama adalah untuk menetapkan prosedur yang harus diikuti oleh pihak"pihak

    yang terkait sehingga !elas pembagian ker!a dan tanggung !aab diantara mereka.

    edua adalah untuk terselenggarakannya pengendalian intern untuk menghindari

    ter!adinya penyeleengan. Terakhir adalah untuk menghasilkan laporan keuangan

    40

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    45/52

    sebagai bentuk pertanggung!aaban pengelolaan keuangan dimana !enis dan isi

    diatur oleh PP (4-())5 tentang &AP. Pertanggung!aaban atas pengelolaan

    keuangan tersebut# se/ara umum tata /ara dan tanggung !aab pelaporan diatur 

    dalam PP G-()) tentang Pelaporan euangan dan iner!a Instansi Pemerintah.

    41

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    46/52

    BAB ;II

    PE2E$I&AAN ATA& PEN

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    47/52

    men/akup seluruh unsur keuangan negara. leh karena itu kepada BP diberikan

    keenangan untuk melakukan * 3tiga6 !enis pemeriksaan# yaitu0

    +. Pemeriksaan keuangan

    (. Pemeriksaan kiner!a

    *. Pemeriksaan dengan tu!uan tertentu

    B. Pemeriksaan $euangan

    Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah.

    Pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka pemberian opini atas kea!aran penya!ian

    laporan keuangan. Hasil pemeriksaan keuangan oleh BP akan menghasilkan opini

    yang merupakan pernyataan pro%esional pemeriksa mengenai kea!aran in%ormasi

    keuangan yang disa!ikan. riteria untuk pemberian opini adalah sebagai berikut0

    a. esesuaian dengan &tandar Akuntansi Pemerintahan1

    b. e/ukupan pengungkapan1

    /. epatuhan terhadap peraturan perundang"undangan1 dan

    d. E%ekti7itas sistem pengendalian intern.

    Penilaian atas empat hal di atas akan menentukan suatu opini. Ada empat ma/am

    opini yang diberikan pemeriksa# yaitu0

    a. 'a!ar tanpa penge/ualian 3unuali%ied opinion61

    b. 'a!ar dengan penge/ualian 3uali%ied opinion61

    /. Tidak a!ar 3ad7ersed opinion61

    d. Pernyataan menolak memberikan opini 3dis/laimer o% opinion6.

    pini a!ar tanpa penge/ualian diberikan !ika pos"pos laporan keuangan tidak

    mengandung salah sa!i material dan laporan keuangan se/ara keseluruhan disa!ikan

    se/ara a!ar. pini a!ar dengan penge/ualian !ika terdapat pos"pos tertentu dalam

    laporan keuangan mengandung salah sa!i se/ara material namunse/ara

    keseluruhan tidak mengganggu kea!aran laporan keuangan. pini tidak a!ar 

    diberikan !ika pos"pos laporan keuangan mengandung salah sa!i material sehingga

    laporan keuangan se/ara keseluruhan tidak a!ar. pini dis/laimer diberikan !ika

    43

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    48/52

    pemeriksa tidak dapat memperoleh keyakinan atas kea!aran in%ormasi yang

    disa!ikan dalam laporan keuangan.

    C. Pemeriksaan $inerja

    Pemeriksaan kiner!a sering !uga disebut 7alue %or money audit. Pemeriksaan kiner!aadalah pemeriksaan atas aspek ekonomi dan e%isiensi# serta pemeriksaan atas

    e%ekti7itas. Pemeriksaan ini la>im dilakukan oleh aparat penaasan intern untuk

    kepentingan !a!aran mana!emen. Namun demikian UUD $I tahun +F45 !uga

    mengamanatkan kepada BP untuk melakukan pemeriksaan kiner!a# terutama untuk

    mengidenti%ikasi area"area yang potensial untuk peningkatan kiner!a yang men!adi

    perhatian lembaga perakilan.

    Hasil pemeriksaan kiner!a adalah temuan# kesimpulan# dan rekomendasi.

    Pemeriksaan kiner!a antara lain dilakukan dengan melakukan e7aluasi atas e%isiensi

    pelaksanaan kegiatan serta e%ekti7itas suatu program# pemeriksaan kiner!a tidak

    dapat dilepaskan dari hierarki kriteria dan indikator kiner!a. Hierarki tersebut dapat

    dilihat pada gambar berikut0

    44

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    49/52

     Adapun bagi pemerintah# pemeriksaan kiner!a ini dimaksudkan untuk mengarahkan

    agar sumber daya yang tersedia diman%aatkan se/ara e%isien dan e%ekti% untuk

    pelayanan kepada masyarakat.

    D. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu

    Pemeriksaan dengan tu!uan tertentu adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan

    tu!uan khusus# di luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kiner!a. Termasuk

    dalam pemeriksaan ini adalah pemeriksaan pemeriksaan atas hal"hal lain yang

    bersi%at keuangan# pemeriksaan atas sistem pengendalian intern# dan pemeriksaan

    in7estigati%.

    Hasil pemeriksaan dengan tu!uan tertentu adalah kesimpulan. Dalam hal

    pemeriksaan in7estigati%# apabila diketemukan adanya indikasi tindak pidana atau

    tindakan yang membaa dampak pada kerugian negara# BP segera

    melaporkannya kepada instansi yang berenang sesuai dengan peraturan

    perundang"undangan.

    E. Pelaksanaan Pemeriksaan

    BP mempunyai kebebasan dan kemandirian dalam melaksanakan pemeriksaan.

    emandirian ini termasuk dalam peren/anaan pemeriksaan# pelaksanaan

    pemeriksaan# maupun penyusunan dan penya!ian laporan hasil pemeriksaan.

    ebebasan dalam peren/anaan men/akup penetapan obyek pemeriksaan 3auditee6#

    ke/uali untuk obyek pemeriksaan yang telah diatur dalam undang"undang atau

    berdasarkan permintaan khusus dari lembaga perakilan.

    Dalam pelaksanaan pemeriksaan# BP dapat meman%aatkan in%ormasi dari berbagai

    pihak yang kompeten dan terkait# seperti hasil pemeriksaan aparat pengaasan

    intern pemerintah# masukan dari lembaga legislati%# serta in%ormasi dari pihak lain

    yang andal. Dalam pelaksanaan pemeriksaan# BP dapat meman%aatkan anggaran

    serta sumber daya yang dimiliki se/ara mandiri dan akuntabel. Dengan mekanisme

    yang demikian diharapkan BP dapat mem%okuskan pemeriksaannya pada hal"halyang men!adi perhatian lembaga legislati% serta pada berbagai hal yang berdampak

    pada kea!aran penya!ian laporan keuanga# e%isiensi# dan e%ekti%itas program dan

    kegiatan.

    &elama men!alankan pemeriksaan BP dapat nmengakses data yang diperlukan#

    meminta in%ormasi dari orang"orang terkait# memperoleh bukti dokumen#

    45

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    50/52

    aan/ara# maupun bukti %isik untuk mendukung hasil pemeriksaannya# termasuk

    melakukan penyegelan tempat penyimpanan uang# barang# atau dokumen !ika

    dipandang perlu.

    &tandar Pemeriksaan euangan Negara mengamanatkan baha pemeriksaan

    harus dilaksanakan oleh pemeriksa yang kompeten. Apabila BP tidak mempunyai

    tenaga ahli pada bidang tertentu# sementara keahlian ini diperlukan# maka BP

    dapat menggunakan bantuan tenaga ahli dari luar BP.

    -. ,asil Pemeriksaan Dan Tindak Lanjut

    Hasil pemeriksaan BP dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan 3LHP6 segera

    setelah berakhirnya pemeriksaan. LHP ini disampaikan kepada lembaga perakilan

    sesuai dengan keenangannya. Di samping itu pada saat yang bersamaan# LHP ini

     !uga disampaikan kepada Presiden-

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    51/52

    . Pidana4 anksi4 Dan anti Rugi

    Dalam rangka akuntabilitas pengelolaan keuangan negara# menteri-pimpinan

    lembaga selaku pengguna anggaran bertanggung !aab atas pelaksanaankebi!akan yang ditetapkan dalam UU APBN. ebi!akan pemerintah dituangkan dalam

    bentuk program. Dengan demikian maka menteri-pimpinan lembaga bertanggung

     !aab atas out/ome yang di/apai. Program pemerintah dilaksanakan oleh kegiatan.

    egiatan dilaksanakan oleh unit organisasi atau satuan ker!a tertentu. leh karena

    itu pimpinan unit organisasi bertanggung !aab atas pelaksanaan kegiatan. Dengan

    demikian pimpinan unit organisasi bertangging !aab atas /apaian ouput atas

    kegiatan yang men!adi tanggung !aabnya. Dalam UU +,-())* ditegaskan baha

    menteri-pimpinan lembaga ataupun pimpinan unit organisasi yang melakukan

    penyimpangan program-kegiatan dikenakan sanksi. &anksi di sini dapat berupa

    sanksi administrati%# pidana# atau denda sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang"undangan. etentuan tentang sanksi ini merupakan upaya pre7enti% 

    yang ber%ungsi sebagai !aminan atas ditaatinya UU APBN.

    &elan!utnya terhadap pe!abat negara# pegaai negeri bukan bendahara# atau

    pe!abat lain yang melanggar hukum atau melalaikan kea!ibannya baik langsung

    maupun tidak langsung yang merugikan keuangan negara dia!ibkan mengganti

    kerugian. &etiap kerugian negara a!ib dilaporkan oleh atasan langsung atau kepalakantor kepada menteri-pimpinan lembaga dan diberitahukan kepada BP paling

    lambat , 3tu!uh6 hari ker!a setelah kerugian diketahui.epada mereka yang

    mengakibatkan kerugian negara segera dimintakan surat pernyataan kesanggupan

    untuk mengganti kerugian dimaksud. Apabila surat kesanggupan tidak diperoleh

    maka menteri-pimpinan lembaga dapat menerbitkan surat keputusan pembebanan

    penggantian kerugian sementara kepada yang bersangkutan.

    Disamping itu terdapat prinsip yang berlaku uni7ersal baha siapa yang diberi

    eenang untuk menerima# menyimpan# dan membayar atau menyerahkan uang#

    surat berharga# atau barang milik negara bertanggung !aab se/ara pribadi atas

    kekurangan yang ter!adi dalam pengurusannya. Pengenaan ganti kerugian untuk

    bendahara dilakukan oleh BP.

    47

  • 8/19/2019 Modul KN Gabung_review

    52/52

    Modul Pelatihan Standar Akuntansi Pemerintahan

    DAFTAR BACAAN

    1. UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara;

    2. UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;

    3. UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan anggung !a"ab

    Keuangan Negara;

    4. UU No. 25/2004 tentang #istem Peren$anaan Pembangunan Nasional;

    5. UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

    dan Pemerintahan %aerah;

    &. PP No. 14/2005 tentang ata 'ara Pengha(usan Piutang Negara/%aerah)

    sebagaimana telah diubah dengan PP No. 33/200&;

    7. PP No. 20/2004 tentang *en$ana Ker+a Pemerintah;

    ,. PP No. 21/2004 tentang Pen-usunan *en$ana Ker+a dan nggaranKementerian Negara/ embaga;

    . PP No. 23/2005 tentang Pengelolaan Keuangan U;

    10. PP No. 24/2005 tentang #tandar kuntansi Pemerintahan;

    11. PP No. 54/2005 tentang Pin+aman %aerah;

    12. PP No. 55/2005 tentang Perimbangan Keuangan;

    13. PP No. 5&/2005 tentang #istem normasi Keuangan %aerah;

    14. PP No. 57/2005 tentang ibah Ke(ada %aerah;

    15. PP No. 5,/2005 tentang Pengelolaan Keuangan %aerah;

    1&. PP No. &5/2005 tentang Peraturan Pemerintah tentang PedomanPen-usunan dan Penera(an #tandar Pela-anan inimal;

    17. PP No. 2/200& tentang ata 'ara Pengadaan Pin+aman dan/atau

    Penerimaan ibah serta Penerusan Pin+aman dan/atau ibah uar Negeri;

    1,. PP No. &/200& tentang Pengelolaan arang ilik Negara/%aerah;

    1. PP No. ,/200& tentang Pela(oran Keuangan dan Kiner+a nstansi

    Pemerintah;

    20. PP No. 3/2007 tentang Peraturan Pemerintah tentang a(oranPen-elenggaraan Pemerintahan %aerah Ke(ada Pemerintah) a(oran

    Keterangan Pertanggung+a"aban Ke(ala %aerah Ke(ada %e"an Per"akilan*ak-at %aerah dan normasi a(oran Pen-elenggaraan Pemerintahan

    %aerah Ke(ada as-arakat

    21. PP No. ,/2007 tentang n6estasi Pemerintah;

    22. PP No. 3/2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/%aerah.