persentasi kn (1)

Upload: ainun-mawaddah-abdal

Post on 06-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    1/36

    TUGAS KELOMPOK

    SISTEM POLITIK DAN

    KETATAANEGARAAN INDONESIA

    DISUSUN OLEH :

    Prodi : Matematika

    KELO MPOK 5

    REZKI SETIAWAN B

    AINUN MAWADDAH ABDAL

    FREDERIX BETTANG

    ASDAR

    ANGGIPRAMITRA

    NURUL TAQWIN

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2012

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    2/36

    2

    PENGERTIAN POLITIK, STRATEGI DAN POLITIK

    STRATEGI NASIONAL (POLSTRANAS).

    1.Pengertian Politik.Kata politik secara etimologis berasal dari bahasa

    Yunani yaitu "Politeai". "Politeai"berasal dari kata

    "polis"yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri

    sendiri, yaitu negara dan "teai"yang berarti urusan.

    Bahasa Indonesia menerjemahkan dua kata Bahasa

    Inggris yang berbeda yaitu "politics" dan "policy"

    menjadi satu kata yang sama yaitu politik. Politics

    adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara

    dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan

    atau cita-cita tertentu. Policy diartikan kebijakan,

    adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    3/36

    3

    yang dianggap dapat lebih menjamin tercapainya

    suatu usaha, cita-cita atau keinginan atau tujuan yang

    dikehendaki. Politik secara umum adalah bermacam-

    macam kegiatan dalam suatu sistem politik (negara)

    yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan

    dari sistem tersebut dan melaksanakan tujuan-tujuan

    tersebut, meliputi Pengambilan Keputusan (decision

    making), mengenai apakah yang menjadi tujuan dari

    sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa

    alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-

    tujuan yang telah dipilih. Untuk melaksanakan tujuan-

    tujuan itu perlu ditentukan Kebijaksanaan-

    kebijaksanaan Umum (public policies) yang

    menyangkut pengaturan dan pembagian dari

    sumber-sumber dan resources yang ada. Untuk

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    4/36

    4

    melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan itu perlu

    memiliki kekuasaan (power) dan wewenang

    (authority), yang digunakan untuk membina

    kerjasama dan untuk menyelesaikan konflik yang

    timbul dalam proses ini. Hal itu dilakukan baik

    dengan cara meyakinkan (persuasif) maupun paksaan

    (coercion). Tanpa adanya unsur paksaan maka

    kebijaksanaan hanya merupakan perumusan

    keinginan (statement of intent) belaka. Dari uraian

    tersebut diatas, politik membicarakan hal-hal yang

    berkaitan dengan :

    - Negara;- Kekuasaan;- Pengambilan Keputusan;- Kebijakan;

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    5/36

    5

    - Distribusi dan alokasi sumber daya;a.Negara

    Negara adalah suatu organisasi dalam suatu

    wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah

    dan ditaati oleh rakyatnya. Boleh dikatakan negara

    merupakan bentuk masyarakat yang paling utama

    dan negara merupakan organisasi politik yang

    paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.

    b.KekuasaanKekuasaan adalah kemampuan seseorang atau

    kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku

    seseorang atau kelompok lain sesuai dengan

    keinginnannya. Dalam politik perlu diperhatikan

    bagaimana kekuasaan itu diperoleh, dilaksanakan

    dan dipertahankan.

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    6/36

    6

    c.Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan sebagai aspek utama dari

    politik, dan dlam pengambilan keputusan perlu

    diperhatikan siapa pengambil keputusan itu dan

    untuk siapa keputusan itu dibuat. Jadi politik adalah

    pengambilan keputusan melalui sarana umum.

    Keputusan yang diambil menyangkut sektor publik

    dari suatu negara.

    d.Kebijakan UmumKebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan

    keputusan yang diambil seseorang atau kelompok

    politik dalam rangka memilih tujuan dan cara

    mencapai tujuan itu. Dasar pemikirannya adalah

    bahwa masyarakat memiliki beberapa tujuan

    bersama yang ingin dicapai secara bersama pula

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    7/36

    7

    oleh karena itu diperlukan rencana yang mengikat

    yang dirumuskan dalam kebijakan-kebijakan oleh

    pihak yang berwenang.

    e.DistribusiDistribusi adalah pembagian dan penjatahan nilai-

    nilai (Values) dalam masyarakat. Nilai adalah

    sesuatu yang diinginkan, atau yang penting dengan

    demikian nilai harus dibagi secara adil. Jadi politik

    itu membicarakan bagaimana pembagian dan

    pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.

    2.Pengertian StrategiKata strategi berasal dari kata "strategia" berasal

    dari bahasa Yunani yang berarti "the art of

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    8/36

    8

    general" atau seni seorang panglima yang biasa

    digunakan dalam peperangan.

    Karl Von Clausewitz (1780-1831) berpendapat

    bahwa startegi adalah pengetahuan tentang

    penggunaan pertempuran untuk memenangkan

    peperangan. Sedangkan perang itu sendiri

    merupakan kelanjutan dari politik.

    Dalam abad modern sekarang ini penggunaan

    kata strategi tidak lagi terbatas pada konsep atau

    seni seorang panglima dalam peperangan saja,

    akan tetapi sudah digunakan secara luas termasuk

    dalam ilmu ekonomi maupun di bidang olah raga.

    Arti strategi dalam pengertian umum adalah cara

    untuk mendapatkan kemenangan atau tercapainya

    suatu tujuan termasuk politik.

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    9/36

    9

    Dengan demikian kata strategi tidak hanya

    menjadi monopoli para jenderal atau bidang

    militer saja, tetapi telah meluas ke segala bidang

    kehidupan. Strategi pada dasarnya merupakan seni

    dan ilmu yang menggunakan dan

    mengembangkan kekuatan-kekuatan (ideologi,

    politik, ekonomi, sos bud dan hankam) untuk

    mencapai tujuan yang telah ditetapkan

    sebelumnya.

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    10/36

    10

    3.Pengertian Politik Dan Strategi Nasional(Polstranas)

    a.Pengertian Politik NasionalPolitik Nasional adalah asas, haluan, usaha serta

    kebijaksanaan negara tentang pembinaan

    (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan

    dan pengendalian) serta penggunaan secara

    kekuatan nasional untuk mencapai tujuan

    nasional. Dalam melaksanakan politik nasional

    maka disusunlah strategi nasional. Misalnya

    strategi jangka penedek, jangka menengah dan

    jangka panjang. Strategi Nasional adalah cara

    melaksanakan politik nasional dalam mencapai

    sasaran-sasaran dan tujuan yang ditetapkan

    oleh politik nasional.

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    11/36

    11

    b.Dasar Pemikiran Penyusunan Politik DanStrategi Nasional

    Dasar pemikirannya adalah pokok-pokok pikiran

    yang terkandung dalam sistem manajemen

    nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila,

    UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan

    Nasional. Landasan pemikiran dalam sistem

    manajemen nasional ini penting artinya

    karenadidalamnya terkandung dasar negara,

    cita-cita nasional dan konsep strategis bangsa

    Indonesia.

    c.Penyusunan Politik Dan Strategi NasionalPolitik dan strategi nasional yang telah

    berlangsung selama ini disusun berdasarkan

    sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    12/36

    12

    tahun 1985 telah berkembang pendapat dimana

    jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang

    tersebut dalam UUD 1945 disebut sebagai

    "Suprastruktur Politik", yaitu MPR, DPR, Presiden,

    BPK dan MA. Sedangkan badan-badan yang ada

    dalam masyarakat disebut sebagai "Infrastruktur

    Politik", yang mencakup pranata-pranata politik

    yang ada dalam masyarakat, seperti partai

    politik, organisasi kemasyarakatan, media massa,

    kelompok kepentingan (interest group) dan

    kelompok penekan (pressure group). Antara

    suprastruktur dan infrastruktur politik harus

    dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang

    seimbang.

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    13/36

    13

    d.Mekanisme penyusunan politik dan strateginasional ditingkat suprastruktur politik diatur

    oleh Presiden (mandataris MPR).

    Dalam melaksanakan tugasnya ini presiden

    dibantu oleh lembaga-lembaga tinggi negara

    lainnya serta dewan-dewan yang merupakan

    badan koordinasi seperti Dewan Stabilitas

    Ekonomi Nasional, Dewan Pertahanan

    Keamanan Nasional, Dewan Tenaga Atom,

    Dewan Penerbangan dan antariksa Nasional RI,

    Dewan Maritim, Dewan Otonomi Daerah dan

    dewan Stabitas Politik dan Keamanan.

    Sedangkan proses penyusunan politik dan

    strategi nasional di tingkat suprastruktur politik

    dilakukan setelah Presiden menerima GBHN,

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    14/36

    14

    selanjutnya Presiden menyusun program

    kabinetnya dan memilih menteri-menteri yang

    akan melaksanakan program kabinet tersebut.

    Program kabinet dapat dipandang sebagai

    dokumen resmi yang memuat politik nasional

    yang digariskan oleh presiden.

    Jika politik nasional ditetapkan Presiden (mandataris

    MPR) maka strategi nasional dilaksanakan oleh para

    menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non

    departemen sesuai dengan bidangnya atas petunjuk

    dari presiden. Apa yang dilaksanakan presiden

    sesungguhnya merupakan politik dan strategi

    nasional yang bersifat pelaksanaan, maka di dalamnya

    sudah tercantum program-program yang lebih

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    15/36

    15

    konkrit untuk dicapai, yang disebut sebagai

    Sasaran Nasional.

    Proses politik dan strategi nasional di infrastruktur

    politik merupakan sasaran yang akan dicapai oleh

    rakyat Indonesia dalam rangka pelaksanaan strategi

    nasional yang meliputi bidang ideologi, politik,

    ekonomi, sos bud dan hankam.Sesuai dengan

    kebijakan politik nasional maka penyelenggara negara

    harus mengambil langkah-langkah untuk melakukan

    pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat

    dengan mencantumkan sebagai sasaran sektoralnya.

    Melalui pranata-pranata politik masyarakat ikut

    berpartisipasi dalam kehidupan politik nasional.

    Dalam era reformasi saat ini peranan masyarakat

    dalam mengontrol jalannya politik dan strategi

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    16/36

    16

    nasional yang telah ditetapkan MPR maupun yang

    dilaksanakna oleh presiden sangat besar sekali.

    Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik,

    ekonomi, sos bud maupun hankam akan selalu

    berkembang hal ini dikarenakan oleh:

    - Semakin tingginya kesadaran bermasyarakatberbangsa dan bernegara.

    - Semakin terbukanya akal dan pikiran untukmemperjuangkan haknya.

    - Semakin meningkatnya kemampuan untukmenentukan pilihan dalam pemenuhan

    kebutuhan hidup.

    - Semakin meningkatnya kemampuan untukmengatasi persoalan seiring dengan semakin

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    17/36

    17

    tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang

    kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    - Semakin kritis dan terbukanya masyarakatterhadap ide-ide baru.

    STRATIFIKASI POLITIK NASIONAL

    Berdasarkan stratifikasi dari politik nasional

    dalam negara RI, sebagai berikut:

    1.Tingkat Penentu Kebijakan Puncak.a.Tingkat kebijakan puncak meliputi kebijakan

    tertinggi yang lingkupnya menyeluruh secara

    nasional yang mencakup : penentuan UUD,

    penggarisan masalah makro politik bangsa

    dan negara untuk merumuskan tujuan

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    18/36

    18

    nasional (national goals) berdasarkan Pancasila

    dan UUD 1945. Kebijakan puncak ini

    dilakukan oleh MPR dengan hasil

    rumusannya dalam berbagai GBHN dengan

    Ketetapan MPR.

    b.Dalam hal-hal dan keadaan tersebut yangmenyangkut kekuasaan kepala negara seperti

    tercantum dalam pasal 10 s/d 15 UUD 1945,

    maka dalam penentu tingkat kebijakan

    puncak ini termasuk pula kewenangan

    Presiden sebagai Kepala Negara. Bentuk

    hukum dari kebijakan nasional yang

    ditentukan oleh Kepala negara itu dapat

    dikeluarkan berupa: Dekrit, Peraturan atau

    Piagam Kepala Negara.

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    19/36

    19

    2.Tingkat Kebijakan Umum.a.Tingkat kebijakan umum merupakan tingkat

    kebijakan di bawah tingkat kebijakan puncak,

    yang lingkupnya juga menyeluruh nasional

    dan berupa penggarisan mengenai masalah-

    masalah makro strategis guna mencapai

    tujuan nasional dalam situasi dan kondisi

    tertentu. Hasil-hasilnya dapat berbentuk :

    - Undang-Undang yang kekuasaan

    pembuatannya terletak ditangan Presiden

    dengan persetujuan DPR (UUD 1945 pasal 5

    (1))atau Peraturan Pemerintah Pengganti

    Undang-Undang (Perpu) dalam hal ihwal

    kegentingan yang memaksa.

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    20/36

    20

    - Peraturan Pemerintah untuk mengatur

    pelaksanaan Undang-Undang yang

    wewenang penerbitannya berada di tangan

    Presiden (UUD 1945 pasal 5 (2)).

    - Keputusan atau Instruksi Presiden yang

    berisi kebijakan-kebijakan penyelenggaraan

    pemerintahan yang wewenang

    pengeluarannya berada di tangan Presiden

    dalam rangka pelaksanaan kebijakan

    nasional dan perundang-undangan yang

    berlaku (UUD 1945 pasal 4 (1)).

    - Dalam keadaan tertentu dapat pula

    dikeluarkan Maklumat Presiden.

    3.Tingkat Penentu Kebijakan Khusus.

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    21/36

    21

    Kebijakan khusus merupakan penggarisan

    terhadap suatu bidang utama (major area)

    pemerintah sebagai penjabaran terhadap

    kebijakan umum guna merumuskan strategi,

    administrasi, sistem dan prosedur dalam bidang

    utama tersebut.

    Wewenang kebijakan khusus terletak pada

    Menteri, berdasarkan dan sesuai dengan

    kebijakan pada tingkat diatasnya. Hasilnya

    dirumuskan dalam bentuk Peratuan Menteri

    atau Instruksi Menteri dalam bidang

    pemerintahan yang dipertanggungjawabkan

    kepadanya. Dalam keadaan tertentu dapat

    dikeluarkan pula Surat Edaran Menteri.

    4.Tingkat Penentu Kebijakan Teknis.

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    22/36

    22

    Kebijakan teknis meliputi penggarisan dalam

    suatu sektor dibidang utama tersebut diatas

    dalam bentuk prosedur dan teknis untuk

    mengimplementasikan rencana, program dan

    kegiatan.

    Wewenang pengeluaran kebijakan teknis terletak

    ditangan Pimpinan Eselon Pertama Departemen

    Pemerintahan dan Pimpinan Lembaga-Lembaga

    Non Departemen. Hasil penentuan kebijakan

    dirumuskan dalam bentuk Peraturan, Keputusan

    atau Instruksi Pimpinan Lemabaga Non

    Departemen atau Direktorat Jenderal dalam

    masing-masing sektor atau segi administrasi

    yang dipertanggungjawabkan kepadanya.

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    23/36

    23

    Didalam tata laksana pemerintahan, Sekretaris

    Jenderal (Sekjen) sebagai pembantu utama

    Menteri bertugas untuk mempersiapkan dan

    merumuskan kebijakan khusus Menteri dan

    Pimpinan Rumah Tangga Departemen. Selain itu

    Inspektur Jenderal dalam suatu Departemen

    berkedudukan sebagai Pembantu Utama Menteri

    dalam penyelenggaraan pengendalian ke dalam

    Departemen. Ia mempunyai wewenang pula

    untuk mempersiapkan kebijakan khusus Menteri.

    5.Kekuasaan Membuat Aturan Di Daerah.Kekuasaan membuat aturan di daerah dikenal

    dua macam:

    a.Penentuan kebijakan mengenai pelaksanaanPemerintahan Pusat di daerah yang wewenang

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    24/36

    24

    pengeluarannya terletak pada Gubernur,

    dalam kedudukannya sebagai Wakil

    Pemerintahan Pusat Di Daerah yuridiksinya

    masing-masing, bagi daerah tingkat I pada

    Gubernur dan bagi daerah tingkat II pada

    Bupati atau Wali Kota. Perumusan hasil

    kebijakan tersebut dikeluarkan dalam

    keputusan dan instruksi Gubernur untuk

    propinsi dan instruksi Bupati atau Wali Kota

    untuk kabupaten atau kota madya.

    b.Penentuan kebijakan pemerintah daerah(otonom) yang wewenang pengeluarannya

    terletak pada Kepala Daerah dengan

    persetujuan DPRD. Perumusan hasil kebijakan

    tersebut diterbitkan sebagai kebijakan daerah

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    25/36

    25

    dalam bentuk Peraturan Daerah Tingkat I atau

    II, keputusan dan instruksi Kepala Daerah

    Tingkat I atau II.

    Menurut kebijakan yang berlaku sekarang,

    maka jabatan Gubernur dan Bupati atau Wali

    Kota dan Kepala Daerah Tingkat I atau II

    disatukan dalam satu jabatan yang disebut

    Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I,

    Bupati/Kepala Daerah Tingkat II atau Wali

    Kota/Kepala Daerah Tingkat II.

    POLITIK PEMBANGUNAN NASIONAL DAN

    MANAJEMEN NASIONAL

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    26/36

    26

    Politik merupakan cara untuk mencapai tujuan

    yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan politik

    bangsa Indonesia telah tercantum dalam Pembukaan

    UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa

    Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

    memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

    kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban

    dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

    dan keadilan sosial.

    Tujuan politk bangsa Indonesia harus dapat dirasakan

    oleh rakyat Indonesia, untuk itu pembangunan di

    segala bidang perlu dilakukan. Dengan demikian

    pembangunan nasional harus berpedoman pada

    Pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    27/36

    27

    Makna Pembangunan Nasional

    Pembangunan Nasional merupakan usaha

    peningkatan kualitas manusia dan masyarakat secara

    berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu

    pengetahuan dan teknologi.

    Manajemen Nasional

    Sistem manajemen Nasional merupakan perpaduan

    antara tata nilai struktur dan proses untuk mencapai

    kehematan daya guna dan hasil guna sebesar

    mungkin dalam menggunakan sumber dana dan

    daya nasional demi mencapai tujuan nasional. Sebuah

    sistem sekurang-kurangnya harus dapat menjelaskan

    unsur, struktur, proses, fungsi, serta lingkungan yang

    mempengaruhinya.

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    28/36

    28

    OTONOMI DAERAH

    Konsep otonomi luas, nyata, dan bertanggung

    jawab tetap seperti yang dirumuskan saat ini yaitu

    memberdayakan daerah, termasuk masyarakatnya,

    mendorong prakarsa dan peran serta, masyarakat

    dalam proses pemerintahan dan pembangunan.

    Pemerintahan juga tidak lupa untuk lebih

    meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas

    penyelanggaraan fungsi-fungsi seperti pelayanan,

    pembangunan dan perlindungan terhadap

    masyarakat dalam ikatan NKRI. Asas-asas

    penyelenggaraan pemerintahan seperti desentralisasi,

    dekonsentrasi, dan tugas pembantuan,

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    29/36

    29

    diselenggarakan secara proposional sehingga saling

    menjunjung.

    Melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003

    tentang Pemilihan Umum anggota Dewan Perwakilan

    Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan

    Perwakilan Rakyat Daerah. Komisi Pemilihan Umum

    Daerah(KPUD) provinsi, kabupaten, dan kota diberikan

    kewenangan sebagai penyelenggara pemilihan kepala

    daerah. Agar penyelenggaraan pemilihan dapat

    berlangsung dengan baik, maka DPRD membentuk

    panitia pengawasan. Kewenangan KPUD provinsi,

    kabupaten, dan kota dibatasi sampai dengan

    penetapan calon terpilih dengan berita acara yang

    selanjutnya KPUD menyerahkan kepada DPRD untuk

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    30/36

    30

    diproses pengusulannya kepada Pemerintah guna

    mendapatkan pengesahan.

    Dalam UU No.32 Tahun 2004 terlihat adanya

    semangat untuk melibatkan partisipasi publik. Di satu

    sisi, pelibatan publik(masyarakat) dalam pemerintahan

    atau politik lokal mengalami peningkatan luar biasa

    dengan diaturnya pemilihan kepala daerah(Pilkada)

    langsung. Dari anatomi tersebut, jelaslah bahwa revisi

    yang dilakukan terhadap UU No.22 Tahun 1999

    dimaksudkan untuk menyempurnakan kelemahan-

    kelemahan yang selama ini muncul dam pelaksanaan

    otomoni daerah. Sekilas UU No.32 Taun 2004 masih

    menyisakan banyak kelemahan, tetapi harus diakui

    pula banyak peluang dari UU tersebut untuk

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    31/36

    31

    menciptakan good govemance (pemerintahan yang

    baik).

    IMPLEMENTASI POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

    YANG MENCAKUP BIDANG-BIDANG

    PEMBANGUNAN NASIONAL

    1.Visi dan Misi GBHN 1999-2004Visi politik dan strategi nasional yang tertuang

    dalam GBHN 1999-2004 adalah terwujudnya

    masyarakat yang damai, demokratis, berkeadilan

    dan sejahtera dalam wadah negara kesatuan RI.

    Implementasi Polstranas di Bidang Hukum

    1.Mengembangkan budaya hukum nasional disemua lapisan masyarakat.

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    32/36

    32

    2.Menegakkan hukum secara konsisten.3.Menyelenggarakan proses pengadilan secara

    cepat, mudah dan terbuka.

    Implementasi Polstranas di Bidang Ekonomi

    1.Mengembangkan sistem eknomi kerakyatanyang bertumpu pada mekanisme pasar

    2.Meningkatkan pembangunan danpemeliharaan sarana dan prasarana

    3.Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenagakerja

    Implementasi Polstranas di Bidang Politik

    a.Politik Dalam Negeri

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    33/36

    33

    Memperkuat keberadaan dan kelangsungan

    negara kesatuan RI.

    Menyempurnakan UUD 45

    Meningkatkan pendidikan politik secara

    intensif dan komprehensif kepada

    masyarakat

    b.Politik Luar Negri Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur

    luar negri

    Meningkatkan kualitas diplomasi

    Meningkatkan kerjasama dalam segala

    bidang dengan negara tetangga

    Komunikasi, Informasi dan Media Massa

    Meningkatkan pemanfaatan peran

    komunikasi

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    34/36

    34

    Meningkatkan kualitas komunikasi di

    berbagai bidang

    Meningkatkan peran pers yang bebas

    Pendidikan

    Meningkatkan kemampuan akademis,

    profesionalisme dan jaminan kesejahteraan

    para pendidik

    Melakukan pembaruan sistem pendidikan

    Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan

    Mengembangkan kualitas sumber daya

    manusia sedini mungkin.

    Implementasi di bidang pertahanan dan

    keamanan

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    35/36

    35

    1.Menata Tentara Nasional Indonesia sesuaiparadigma baru.

    2.Mengembangkan kemampuan sistempertahanan keamanan rakyat semesta yang

    bertumpu pada kekuatan rakyat dengan

    Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara

    Repuiblik Indonesia sebagai kekuatan utama.

    3.Meningkatkan kualitas keprofesionalanTentara Nasional Indonesia, meningkatkan

    rasio kekuatan komponen utama serta

    mengembangkan kekuatan pertahanan

    keamanan nega

    4.Menuntaskan upaya memandirikan KepolisianNegara Republik Indonesia dalam rangka

  • 8/2/2019 Persentasi Kn (1)

    36/36

    pemisahan dari Tentara Nasional Indonesia

    secara bertahap dan berlanjut.