makalah kimia amami zahra

19
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Air merupakan sebuah komponen terpenting dalam kehidupan kita sehari-hari, dimana tidak satupun makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini yang tidak membutuhkan air. Namun dengan makin berkembangnya teknologi di zaman sekarang ini telah menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, tidak terkecuali air. Hal terpenting yang harus di ketahui bahwa dalam air terdapat oksigen yang memiliki peranan penting bagi seluruh makhluk hidup, dimana . Air yang tidak mengandung oksigen tidak dapat memberikan kehidupan bagi mikro organisme, ikan dan hewan air lainnya.Oksigen yang terlarut di dalam air sangat penting artinya bagi kehidupan. Pada zaman sekarang ini kemajuan industri dan teknologi seringkali berdampak pula terhadap keadaan air lingkungan, baik air sungai, air laut, air danau maupun air tanah. Dampak ini disebabkan oleh adanya pencemaran air yang disebabkan oleh berbagai hal dan salah satu cara untuk menilai seberapa jauh air lingkungan telah tercemar adalah dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut di dalam air. Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat rendah. Hal itu karena oksigen yang terlarut di dalam air diserap oleh mikroorganisme untuk memecah/mendegradasi bahan 1

Upload: nagysaaz

Post on 13-Sep-2015

45 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

kimia amami

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGAir merupakan sebuah komponen terpenting dalam kehidupan kita sehari-hari, dimana tidak satupun makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini yang tidak membutuhkan air. Namun dengan makin berkembangnya teknologi di zaman sekarang ini telah menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, tidak terkecuali air. Hal terpenting yang harus di ketahui bahwa dalam air terdapat oksigen yang memiliki peranan penting bagi seluruh makhluk hidup, dimana . Air yang tidak mengandung oksigen tidak dapat memberikan kehidupan bagi mikro organisme, ikan dan hewan air lainnya.Oksigen yang terlarut di dalam air sangat penting artinya bagi kehidupan.Pada zaman sekarang ini kemajuan industri dan teknologi seringkali berdampak pula terhadap keadaan air lingkungan, baik air sungai, air laut, air danau maupun air tanah. Dampak ini disebabkan oleh adanya pencemaran air yang disebabkan oleh berbagai hal dan salah satu cara untuk menilai seberapa jauh air lingkungan telah tercemar adalah dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut di dalam air.Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat rendah. Hal itu karena oksigen yang terlarut di dalam air diserap oleh mikroorganisme untuk memecah/mendegradasi bahan buangan organik sehingga menjadi bahan yang mudah menguap (yang ditandai dengan bau busuk).Selain dari itu, bahan buangan organik juga dapat bereaksi dengan oksigen yang terlarut di dalam air organik yang ada di dalam air, makin sedikit sisa kandungan oksigen yang terlarut di dalamnya. Bahan buangan organik biasanya berasal dari industri kertas, industri penyamakan kulit, industri pengolahan bahan makanan (seperti industri pemotongan daging, industri pengalengan ikan, industri pembekuan udang, industri roti, industri susu, industri keju dan mentega), bahan buangan limbah rumah tangga, bahan buangan limbah pertanian, kotoran hewan dan kotoran manusia dan lain sebagainya. Dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut dalam air dapat menentukan tingkat pencemaran air yang telah terjadi. Untuk mengetahui itu kita dapat menggunakan pemeriksaan DO (Disolve Oxygen), BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD ( Chemical Oxygen Demand).B. TUJUAN MASALAH

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Kimia Amami sekaligus bisa menjadi pembelajaran buat kami.

C. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

1. Defenisi DO (Disolve Oxygen) dan prosedur pemeriksaannya,2. Defenisi BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan prosedur pemeriksaannya,3. Defenisi COD (Chemical Oxygen Demand) dan prosedur pemeriksaannya.

BAB IIPEMBAHASANA. DEFENISI DO DAN PEMERIKSAANNYA.a. Pengertian DOOksigen terlarut ( DO ) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Oksigen terlarut di suatu perairan sangat berperan dalam proses penyerapan makanan oleh mahkluk hidup dalam air. Umtuk mengetahui kualitas air dalam suatu perairan, dapat dilakukan dengan mengamati beberapa parameter kimia seperti aksigen terlarut (DO). Semakin banyak jumlah DO (dissolved oxygen ) maka kualitas air semakin baik.jika kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang mungkin saja terjadi. Satuan DO dinyatakan dalam persentase saturasi. Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut (SALMIN. 2000). Kecepatan difusi oksigen dari udara tergantung dari beberapa faktor seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arcs, gelombang dan pasang surut. ODUM (1971) menyatakan bahwa kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas. Pada lapisan permukaaan, kadar oksigen akan lebih tinggi, karena adanya proses difusi antar air dengan udara bebas serta adanya proses fotosintesis. Dengan bertambahnya kedalaman akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, karena proses fotosintesis semakin berkurang dan kadar oksigen yang ada banyak digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan bahan organik dan anorganik. Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung pada lems, stadium dan aktifitasnya. Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam keadaan diam relatif lebih sedikit dibandingkan dengan ikan pada saat bergerak. Kandungan oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan normal dan tidak tercemar oleh senyawa beracun. Idealnya, kandungan oksigen terlarut dan tidak boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat kejenuhan sebesar 70 % (HUET, 1970). KLH menetapkan bahwa kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk kepentingan wisata bahari dan biota laut (ANONIMOUS,2004). Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik. Selain itu, oksigen juga menentukan biologik yang dilakukan oleh organisme aerobik dan anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen adalah untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah nutrien yang ada pada akhirnya dapat memberikan kesuburan perairan. Dalam kondisi anaerobik oksigen yang dihasilkan akan mereduksi senyawa senyawa kimia menjadi lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas. Karena proses oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut sangat penting untuk membantu mengurangi beban pencemaran pada perairan secara alami maupun secara perlakuan aerobik yang ditujukan untuk memurnikan air buangan industri dan rumah tangga. b. Pemeriksaan

Prinsip Metode WinklerDengan dasar reaksi pembebasan Iodium, (yodometri) yang equivalen dengan O2 yang ada dengan mengukur I2 dengan larutan. Larutan baku yang biasanya digunakan NaS2O3 dan larutan pati untuk menentukan titik akhir titrasi sebagai indikator karena daya serapnya terhadap iodium biru cerah.Pada akhor reaksi berubah jadi tidak berwarna karena I2 telah habis. Jadi prinsip reaksinya meliputi reduksi oksidasi. ReaksiMnCl2 + 2 NaOH Mn(OH)2 putih + NaClMn (OH)2 + O2 MnO2 coklat + H2OMnO2 + 2 NaI + 2 H2SO4 MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O +I2I2 + 2 Na2S2O3 2 NaI + Na2S4O6 Gangguan NO3, Fe mengoksidasi I menjadi I2 hasil Fe2+ , SO3, S, politionat, mereduksi I2 menjadi I hasil

Cara mengatasi

Na N(Na azida)KmnO4 dalam suasana asam, kelebihan dihilangkan dengan K oksalat.

KF ( Kalium Flourida) Basa-hipochlorit, kelebihan dihilangkan dengan KI dan Na2SO3 Sukar dan jarang dilakukan. Peralatan Botol oksigen volume 250 ml atau 50 ml Erlenmeyer, pipet, buret dll alat gelas.

Pereaksi H2SO4 pekat KmnO4 0,1 N K2CrO4 0,1 N atau asamnya Larutan MnSO4 20 % Pereaksi oksigen

( 16 gram KI 13 gram NaOH dilarutkan dengan 100 ml aquades)

Na2S2O3 0,025 N Indikator amylum 1 % Prosedur Contoh air dimasukan ke dalam botol oksigen, tak ada gelembung udara dalam botol (volumenya sudah diketahui) Tambahkan 1,0 ml MnSO4 20 % dan 1,0 ml pereaksi oksigen, botol ditutup Kocok dan biarkan selama 15 menit pada ruangan gelap Larutan dalam botol dibagi menjadi dua bagian (pada waktu menuang larutan diusahakan kontak dengan udara dihindarkan) Ke dalam masing-masing cairan tambahkan 1 ml H2SO4 pekat dan segera titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,025 N Catat pemakaian Na2S2O3 0,025 N dari titrasi kedua larutan tadi Perhitungan

1000 x (VxN) Na2S2O3 x 8

V tera -2= ....................mg O2/lB. PENGERTIAN BOD DAN PEMERIKSAANNYA

a. Pengertian BODBOD merupakan suatu analisa empiris yang mendekati secara global prose-proses mikro-biologis yang benar-benar terjadi dalam air. Jadi angka BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraiakn atau mengoksidasikan hampir semua zat organik yang terlarut dan sebagian zat-zat organik tersuspensi dalam air selama lima hari pada temperatur 20 C.Pemeriksaan BOD perlu :

Menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atau industri, Mendesain sistem-sistem pengolahan biologis bagi air yang tercemar.

Penguraian zat organik adalah peristiwa alamiah, kalau suatu badan air dicemari oleh zat organis, bakteri akan menghabiskan O2 terlarut, akibatnya ikan-ikan jadi mati dalam air keadaan menjadi anaerobik dapat menimbulkan bau busuk pada air tersebut.

Untuk penguraian zat organik perlu bakteri. Untuk buangan industri yang mengandung : fenol, detergen, minyak dll, bakteri perlu waktu penyesuaian melalui kontak dengan air tersebut sebelum digunakan sebagai benih pada analisa BOD air. Zat organis dan organis yang bersifat racun terhadap bakteri yaitu CN, Cu dan sebagainya.

b. Pemeriksaan BOD Prinsip analisa

Pemeriksaan BOD berdasarkan reaksi oksidasi zat organik dengan O2 dalam air dan proses ini berlangsung karena adanya bakteri aerobik.

Cn Ha Ob Nc + (n + a b 3c ) O2 bakteri 4 2 4Zat org oksigen n CO2 + ( a 3c ) H2O + c NH3

2 2

Atas dasar reaksi tersebut diperkirakan reaksi 50 % terjadi setelah 2 hari, 75 % terjadi setelah 2 hari, 75 % terjadi setelah 5 hari, setelah itu reaksi berjalan sangat lambat dan reaksi selesai 100 % setelah 20 hari ( diperkirakan zat organik telah habis ). Gangguan

Proses nitrifikasi membutuhkan O2 hasil BOD, terjadi setelah 2 10 hari, 2 NH4 + 3 O2 bakt 2 NO2 + 4 H+ + 2H2O2 NO2 + O2 bakt 2 NO3 Zat beracun memperlambat reaksi BOD hasil BOD 800 mg/l, sampel yang harus diencerkan terlebih dahulu sp nilai COD < 800 mg/l.

Pipet 20,0 sampel asli atau yang sudah diencerkan, masukkan batu didih. Tambahkan 0,4 g HgSO4 dan K2Cr2O7 0,25 N sebanyak 10,0 ml. Siapkan 30 ml reagen asam sulfat, masukkan perlahan-lahan lewat dinding erlenmeyer. Kocok perlahan-lahan, agar tak terjadi penguapan dan sampel tercampur. Langsung kondensor terpasang. Lakukan reflux, diatas pemanas selama 2 jam dan pada temperatur 80 C. Setelah dingin bilas kondensor dengan air suling 25-50 ml, reflux dilepas dan sampel didinginkan, kemudian encerkan dengan air suling sebanyak 150-200 ml. Dinginkan sp suhu ruangan. Tambahkan indikator feroin. Titrasi sisa K2Cr2O7 dengan larutan FAS 0,1 N dari warna hijau-biru menjadi coklat merah. Lakukan blangko dari 20 ml aquades, tambah reagen yang sama dan direflux dengan cara yang sama. Bila COD kurang 70 mg/l, digunakan K2Cr2O7 0,025 N bila C1 > 2000 mg/l, sangat sukar dilakukan dengan cara ini sebab hasil akan >>> dapat diatasi dengan cara oksidasi dengan KMnO4. Perhitungan

COD mg/dl = (a b) x N x 8 x 1000

ml sampel

a = titrasi blangkob = titrasi sampelN = normalitas FAS1 ml FAS 8 mg O2BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian diatas bahwa untuk mengetahui seberapa besar pencemaran air yang terjadi dapat dilakukan dengan pemeriksaan DO (Disolve Oxygen), BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand).Dimana :1. Disolve Oxygen (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara.

2. BOD merupakan suatu analisa empiris yang mendekati secara global prose-proses mikro-biologis yang benar-benar terjadi dalam air.

3. COD merupakan kadar oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada dalam 1 l sampel air, dengan pengoksidasi K2Cr2O7 sebagai sumber oksigen (oxidizing agent).13