makalah kesehatan kerja kel.7

13
TUGAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT ‘’ KESEHATAN KERJA’’ PENYUSUN: SITI RADIA AMISARI SUTRIYANI WINDY AULIA CHAIRUNNISSA YAYA WIDYATMOKO YOGI KURNIAWAN ZULFA HERIYANI Dosen Pengampu : Drg. Yeni Maryani, MPH TAHUN AJARAN 2014/2015 DIII KEPERAWATAN GIGI

Upload: zulfaheryanii

Post on 14-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TUGAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN KERJA

PENYUSUN:SITI RADIA AMISARISUTRIYANIWINDY AULIA CHAIRUNNISSAYAYA WIDYATMOKOYOGI KURNIAWANZULFA HERIYANI

Dosen Pengampu :

Drg. Yeni Maryani, MPH

TAHUN AJARAN 2014/2015DIII KEPERAWATAN GIGI

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karuniaNya kami dapat mengerjakan tugas kelompok makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, meskipun kami juga menyadari segala kekurangan yang ada di dalam makalah ini. Makalah ini kami susun berdasarkan materi yang telah diberikan dalam proses pembelajaran yang telah di lakukan ditambah dengan berbagai sumber dan litaratur yang ada. Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah di mengerti.Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat mmberikan manfaat kepada kita semua. Amin

Pontianak, November 2014

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANGDi era globalisasi mendatang, kesehatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggotanya, termasuk bangsa Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja Indonesia, ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2015 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.Pelaksanaan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat atau lingkungan kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja suatu perusahaan atau tempat kerja.Dalam penjelasan undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan telah diamanatkan antara lain bahwa setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas maka terdapat beberapa rumusan masalah,yaitu:1. Apakah yang dimaksud dengan kesehatan kerja?2. Bagaimana kapasitas kerja, lingkungan kerja, dan beban kerja?3. Bagaimanakah strategi kesehatan kerja?4 Jenis jenis pelayanan kesehatan kerja?

C. TUJUAN1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kesehatan kerja.2. Dapat membedakan antara kapasitas kerja, lingkungan kerja, dan beban kerja.3. Dapat mengetahui apa yang menjadi strategi kesehatan kerja.4 Mengetahui Jenis jenis pelayanan kesehatan kerjaBAB IIPEMBAHASAN

A. KESEHATAN KERJA

Ilmu kesehatan kerja mendalami masalah hubungan dua arah antara pekerjaan dan kesehatan. Ilmu tidak hanya menyangkut hubungan antara efek lingkungan kerja dengan kesehatan pekerja, tetapi hubungan antara status kesehatan pekerja dengan kemampuan untuk melakukan tugas yang harus dikerjakan.Menurut International Labor Organization ( ILO) salah satu upaya dalam menanggulangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja adalah dengan penerapan peraturan perundangan antara lain melalui :a. Adanya ketentuan dan syarat-ayarat K3 yang selalu mengikuti perkembanganilmu pengetahuan, teknik dan teknologi ( up to date )b. Penerapan semua ketentuan dan persyaratan keselamatan dan kesehatankerja sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sejak tahap rekayasa.c. Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3 melalui pemeriksaan pemeriksaan langsung di tempat kerja

ILO dan WHO (1995) menyatakan kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja disemua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya.Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya. Selanjutnya dinyatakan bahwa fokus utama kesehatan kerja , yaitu:1) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pekerja dan kapasitas kerja 2) Perbaikan lingkungan kerja dan pekerjaan yang mendukung keselamatandan kesehatan3) Pengembangan organisasi kerja dan budaya kerja kearah yang mendukung kesehatan dan keselamatan di tempat kerja juga meningkatkan suasana sosial yang positif dan operasi yang lancar serta meningkatkan produktivitas perusahaan.Dalam Permenaker No.3 tahun 1982 disebutkan tugas pokok kesehatan kerja antara lain:1. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja 2. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja 3. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitasi 4. Pembinaan danpengawasan perlengkapan kesehatan kerja 5. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempatkerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja 6. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada pengurus7. Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dan fungsi terkait terhadap permasalahan yang berhubungan dengan aspek kesehatan kerja

B. KAPASITAS KERJA, BEBAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA

Kapasitas kerja,beban kerja, dan lingkungan kerja merupakan tiga komponen utama dalam system kesehatan kerja. Dimana hubungan interaktif dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan menghasilkan kesehatan kerja yang baik dan optimal. Kapasitas kerja yang baik seperti status kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik serta kemampuan fisik yang prima diperlukan agar pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seseorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja. Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan lingkungan tempat kerja pada saat bekerja, misalnya panas,debu,zat kimia dan lain-lain, dapat merupakan bebam tambahan trhadap pekerja. Beban beban tambahan tersebut secara sendiri-sendiri atau bersama sama menjadi gangguan atau penyakit akibat kerja.Perhatian yang baik pada kesehatan kerja dan perlindungan risiko bahaya di tempat kerja menjadikan pekerja dapat lebih nyaman dalam bekerja. Dalam Undang-undang No. 36 tahun 2009 dinyatakan bahwa kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja

C. KEBIJAKAN UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK)

Di Indonesia kebanyakan yang dilakukan dalam pelayanan upaya kesehatan kerja di tempat pelayanan kerja yaitu :1. UKK dilaksanakan secara paripurna, berjenjang dan terpadu.2. Pelayanan kesehatan kerja merupakan kegiatan integral dari pelayanan kesehatan pada kesehatan tingkat primer maupun rujukan.3. Pelayanan kesehatan kerja diperkuat dengan sistem informasi, surveilans & standar pelayanan sesuai dengan peraturan undang-undang dan IPTEK.4. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan kerja paripurna5. Promosi K3 dilaksanakan secara optimal6. Peningkatan koordinasi pelaksanaan UKK pada Tingkat Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan & Kelurahan/Desa.7. Memberdayakan Puskesmas sebagai jejaring pelayanan yang efektif dibidang kesehatan kerja pada masyarakat pekerja utamanya di sektor informal.8. Pengembangan wadah partisipatif kalangan pekerja informal (Pos UKK) sebagai mitra kerja PKM dalam rangka membudayakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

D. STRATEGI UPAYA KESEHATAN KERJA

1) Pembinaan Program Perluasan jangkauan pelayanan ke seluruh lapisan masyarakat pekerja formal & informal melalui sistem yankes yang sudah berjalan & potensi pranata sosial yang sudah ada. Peningkatan mutu pelayanan dengan standardisasi, akreditasi & SIM (Sistem Informasi Manajemen) Promosi K3 dilaksanakan dengan pendekatan Advokasi, Bina Suasana, dan Pemberdayaan & Pembudayaan K3 dikalangan dunia usaha & keluarganya serta masyarakat sekelilingnya. Pengembangan program Upaya Kesehatan Kerja melalui Kabupaten/Kota Sehat

2) Pembinaan Institusi Pengembangan jaringan yankesja yg meliputi Pos UKK, Klinik Perusahaan, Puskesmas, BKKM (Balai Kesehatan Kerja Masyarakat) & Rumah Sakit Pengembangan jaringan kerjasama & penunjang yankesja, baik lintas program maupun lintas sektor Pelembagaan K3 di tempat kerja yang merupakan wahana utama penerapan program K3 Memperjelas peran manajemen & serikat pekerja dalam program K3.

3) Peningkatan Profesionalisme Penambahan tenaga ahli K3 di tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota. Peningkatan Kemampuan & Keterampilan K3 petugas kesehatan melalui Diklat. Pengembangan profesionalisme K3 bekerjasama dengan ikatan profesi terkait.

E. PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di tempat kerja dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap tenaga kerja yang berdampak positif bagi peningkatan produktifitas kerja.Syarat pengadaan pelayanan kesehatan kerja, didasarkan pada : UU NO.36 tahun 2009 tentang Kesehatan Kepmenkes No. 920 tahun 1986 tentang upaya pelayanan swasta di bidang medik. Permenakertrans RI No.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan kerja dimana Pelayanan Kesehatan kerja diadakan tergantung pada jumlah tenaga kerja & tingkat bahayanya

RUANG LINGKUP KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Pemeriksaan dan seleksi calon pekerja & pekerja Pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif & rehabilitatif) Peningkatan mutu & kondisi tempat kerja Penyerasian kapasitas kerja, beban kerja & lingkungan kerja Pembentukan & pembinaan partisipasi masyarakat pekerja dalam pelayanan kesehatan kerja

JENIS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJAProgram Pelayanan kesehatan kerja lebih ditekankan pada pelayanan: 1. PromotifPelayanan Kesehatan Kerja Promotif, meliputi : Pendidikan dan penyuluhan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pemeliharaan berat badan yang ideal Perbaikan gizi, menu seimbang & pemilihan makanan yang sehat & aman, Higiene Kantin. Pemeliharaan lingkungan kerja yang sehat (Hygiene & sanitasi) Kegiatan fisik : Olah raga, kebugaran Konseling berhenti merokok /napza Koordinasi Lintas Sektor Advokasi

2. PreventifPelayanan Kesehatan Kerja Preventif, meliputi : Pemeriksaan kesehatan (awal, berkala, khusus) Imunisasi Identifikasi & pengukuran potensi risiko Pengendalian bahaya (Fisik, Kimia, Biologi, Psikologi, Ergonomi) Surveilans Penyakit Akibat Kerja (PAK), Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK), Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) & penyakit lainnya. Monitoring Lingkungan Kerja .

3. KuratifPelayanan Kesehatan Kerja Kuratif, meliputi : Pertolongan pertama pada kasus emergency. Pemeriksaan fisik dan penunjang Melakukan rujukan Pelayanan diberikan pada pekerja yang sudah mengalami gangguankesehatan Pelayanan diberikan meliputi pengobatan terhadap penyakit umummaupun penyakit akibat kerja Terapi Penyakit Akibat Kerja (PAK) dengan terapi kasual/utama & terapi simtomatis

4. RehabilitatifPelayanan Kesehatan Kerja Rehabilitatif, meliputi : Rehabilitasi medik Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuannya yang masih ada secara maksimal. Penempatan kembali pekerja yang cacat secara selektif sesuai kemampuannya.

5. Pelayanan RujukanPelayanan Kesehatan Kerja Rujukan yaitu Rujukan pasien /penderita ke sarana kesehatan yang lebih tinggi. RUJUKAN MEDIK > pengobatan & rehabilitasi > Pos UKK > Puskesmas > BKKM > RSU/RS.Khusus RUJUKAN KESEHATAN :1. Sampel Lingkungan > Balai Teknik Kesehatan Lingkungan/Balai Kesehatan dan Keselamatan Kerja2. Sampel Laboratorium > Balai Latihan Kerja3. Kasus Pencemaran > Kabupaten/Ko

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANKesehatan kerja adalah ilmu yang mendalami masalah hubungan dua arah antara pekerjaan dan kesehatan.Kapasitas kerja merupakan status kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik serta kemampuan fisik yang prima diperlukan agar pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.Beban kerja merupakan beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seseorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan lingkungan tempat kerja, misalnya panas,debu,zat kimia dan lain-lain, dapat merupakan bebam tambahan trhadap pekerja. Beban - beban tambahan tersebut secara sendiri-sendiri atau bersama sama menjadi gangguan atau penyakit akibat kerjaStrategi dalam Kesehatan kerja meliputi :1. Pembinaan program2. Pembinaan institusi3. Peningkatan profesionalisme.

Program Pelayanan kesehatan kerja lebih ditekankan pada pelayanan:

1. Promotif2. Preventif3. Kuratif4. Rehabilitatif dan5. Pelayanan Rujukan

Sasaran kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi Tenaga Kerja & orang lain yg berada di tempat kerja , terjadinya kecelakaan kerja , peledakan, penyakit akibat kerja kebakaran, & polusi yang memberi dampak negatif terhadap korban, keluarga korban, perusahaan, teman sekerja korban, pemerintah, & masyarakat.

B. SARAN Agar tercipta tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, perlu dilakukan pelaksanaan upaya Kesehatan sehingga dapat mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja . Lebih memperdalam lagi pengetahuan tentang Kesehatan melalui Pendidikan dan Pelatihan terkait Kesehatan kerja

DAFTAR PUSTAKA

Harington. 2005. Buku saku Kesehatan Kerja. Jakarta: EGCSumamur. 1990 Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta: CV Haji MasagungBuqhari. 2007 Manajement Kesehatan Kerja & Alat Pelindung Diri. USU REPOSITORI.