makalah kelompok 1_bab 9

20
BAB IX PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan terstruktur pada mata kuliah Auditing II yang dibimbing oleh Bapak Nasikhin, SE., Ak Disusun oleh : 1. AL HABIB FAJAR. K 115020307111052 2. FARIZ PRATAMA. S 115020307111040 3. I WAYAN KRISNA. W 115020300111098 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: isnin-nadjama-fitri

Post on 28-Dec-2015

283 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kelompok 1_Bab 9

BAB IX

PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS

Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan terstruktur pada mata kuliah Auditing II

yang dibimbing oleh Bapak Nasikhin, SE., Ak

Disusun oleh :

1. AL HABIB FAJAR. K 115020307111052

2. FARIZ PRATAMA. S 115020307111040

3. I WAYAN KRISNA. W 115020300111098

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

BAB 9

Page 2: Makalah Kelompok 1_Bab 9

PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS

SIFAT DAN CONTOH KAS DAN SETARA KAS

Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah

untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang menyangkut

penerimaan dan pengeluaran kas. Karena itu, untuk memperkecil kemungkinan

terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas

perusahaan diperlukan adanya pengendalian intern yang baik.

Menurut SAK 1994:

a. Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk

membiayai kegiatan umum perusahaan.

b. Bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara

bebas untuk membiayai kegiatan mum perusahaan.

Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai kas dari bank

adalah:

a. kas kecil

b. saldo rekening giro di bank.

c. Bon sementara

d. Bon2 kas kecil yang belum direimbursed

e. Check tunai yang akan didepositokan

Yang tidak dapat digolongkan sebagai bagian dari kas & bank dalam neraca

adalah:

a. deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 bln

Page 3: Makalah Kelompok 1_Bab 9

b. check kosong dan check mundur

c. dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund)

d. rekening giro yang tidak dapat segera digunakan baik di dalam maupun di

luar negeri, misalnya karena dibekukan

Menurut PSAK no.2 kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.

Setara kas (cash equivalent) : Investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka

pendek dan yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa

menghadapi resiko perubahan nilai yang sangat signifikan.

Cerukan (bank overdraft) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

pengelolaan kas perusahaan.

Menurut SAK ETAP (IAI:2002:28)

Setara kas (cash equivalent) : Investasi yang sifatnya sangat liquid yang dimiliki

untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi

lainnya.

TUJUAN PEMERIKSAAN KAS DAN SETARA KAS

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas

kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan

bank.

Beberapa ciri internal control:

a. adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab antara yang

menerima dan yang mengeluarkan kas dengan yang melakukan

pencatatan, memberikan otoritas atas pengeluaran dan penerimaan

kas dan bank

b. pegawai yang membuat rekonsiliasi bank harus lain dari

pegawai yang mengerjakan buku bank. Rekonsiliasi bank dibuat

setiap bulan dan harus ditelaah oleh kepala bagian akuntansi

Page 4: Makalah Kelompok 1_Bab 9

c. digunakannya impress fund system untuk mengelola kas kecil

d. penerimaan kas, cek & giro harus di setor ke bank dalam jumlah

seutuhnya

e. uang kas disimpan di tempat yang aman

f. uang kas harus dikelola dengan baik

2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca

pertanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki oleh perusahaan,

maksudnya auditor harus meyakinkan dirinya bahwa kas dan setara kas

yang dimiliki perusahaan betul-betul ada dan dimiliki perusahaan dan

bukan milik pribadi direksi atau pemegang saham. Karena itu auditor

harus melakukan kas opname dan mengirim konfirmasi ke bank

3. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan kas dan

setara kas. Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki

untuk keperluan pelunasan obligasi berikut bunganya maka dana tersebut

tidak dapat dilaporkan sebagai bagian dari kas di harta lain. Begitu juga

jika ada saldo rekening giro yang dibekukan karena perusahaan

tersangkut suatu masalah hukum, maka saldo tersebut tidak boleh

dilaporkan sebagai bagian dari kas di harta lancar.

4. Untuk memeriksa seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta

asing, apakah saldo tersebut sudah dikonversikan terhadap rupiah dengan

menggunakan kurs dengan Bank Indonesia pada tanggal neraca dan

apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke

laba rugi tahun berjalan.

5. Untuk memeriksa apakah penyajiannya neraca sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Page 5: Makalah Kelompok 1_Bab 9

PROSEDUR PEMERIKSAAN KAS DAN SETARA KAS

1. Pahami dan evaluasi internal control atas kas dan setara kas serta

transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank

2. Buat Top Schedule kas dan setara kas per tanggal neraca (misal: 31

Desember 20XX), atau kalau belum selesai, boleh per 31 Oktober 20XX

atau 30 November 20XX, penambahan mutasi akan diperiksa kemudian,

apakah ada hal-hal yang unusual (diluar kebiasaan) atau tidak.

3. Lakukan Cash Count (perhitungan fisik uang kas) per tanggal neraca, bias

juga sebelum atau sesudah tanggal neraca.

4. Kirim Konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari kasir dalam hal

tidak dilakukan kas opname.

5. Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan.

6. Minta Rekonsiliasi bank per tanggal neraca (misalkan per 31 Desember

20XX), kalau terpaksa, kalau belum selesai yang Desember, dapat

diminta per 30 November 20XX.

7. Lakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut,

8. Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredit

untuk mengetahui apakah ada pembatasan dari rekening bank yang

dimiliki perusahaan.

9. Periksa inter bank transfer +/-minggu sebelum dan sesudah tanggal

neraca, untuk mengetahui adanya kitting dengan tujuan untuk window

dressing.

10. Periksa transaksi kas sesuai tanggal neraca, sampai mendekati tanggal

selesainya pemeriksaan lapangan.

11. Seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing per

tanggal neraca, periksa apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke

dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca

Page 6: Makalah Kelompok 1_Bab 9

dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan

pada laba rugi tahun berjalan.

12. Periksa apakah penyajian kas dan setara kas di neraca dan catatan atas

laporan keuangan, sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang

berlaku di Indonesia (SAK, ETAP, IFRS)

13. Buat Kesimpulan di Top Schedule kas dan setara kas atau di memo

tersendiri mengenai kewajaran dari cash on hand dan in bank, setelah kita

menjalankan seluruh prosedur audit di atas.

Penjelasan prosedur pemeriksaan kas dan setara kas

Pahami dan evaluasi internal control kas dan setara kas serta transaksi

penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.

Proses memahami dan mengevalusi inetrnal control atas kas dan setara kas serta

transaksi penerimaan dan pengeluran kas dan Bank merupakan bagian yang

sangat penting dalam suatu proses pemeriksaan akuntan. Kas dan setara kas

dalam perusahaan sering dikatakan sebagai darah dalam tubuh manusia.

Jika perusahaan mengalami kesulitan uang, sama seperti manusia yang “lesu

darah“ atau “kekurangan darah“.

Langkah berikutnya, auditor harus melakukan compliance test ( pengujian

ketaatan), namun sebelumnya perlu disusun audit program untuk pengujian

ketaatan atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas/bank sebagai berikut :

Penerimaan Kas/bank

1) Ambil sample bukti penerimaan kas/bank secara random : misal semua

penerimaan kas yang berjumlah > Rp 10 juta ditambah 10 penerimaan kas/Bank

yang berjumlah < Rp 10 juta.

2) Periksa apakah bukti penerimaan kas tersebut :

Sudah diotorisasi pejabat perusahaan yang berwenang

Page 7: Makalah Kelompok 1_Bab 9

Lengkap bukti pendukungnya (misal kwitansi bernomor urut cetak,

deposit slip)

Mencantumkan nomor perkiraan yang kredit dengan benar dan

perhitungan mathematisnya sudah benar.

3) Periksa apakah posting ke buku kas ( untuk penjualan tunai ) dan piutang

( untuk pelunasan piutang) serta buku besar penjualan sudah dilakukan dengan

benar. Begitu juga posting ke sub buku besar piutang .

4) Tarik kesimpulan mengenai hasil compliance test.

Pengeluaran kas/bank

1) Ambil sample bukti pengeluaran kas/bank secara random : semua

pengeluaran kas yang misalnya berjumlah > RP 5 juta ditambah 10 pengeuaran

kas/bank berjumlah < Rp 5 juta.

2) Periksa apakah bukti pengeluaran kas tersebut :

Sudah diotorisasi pejabat perusahaan yang berwenang.

Lengkap bukti pendukungnya ( misal PR,PO, supplier invoice, RR,

kwitansi dari supplier dan lain-lain).

Mencantumkan nomor perkiraan yang di debit dengan benar

Perhitungan mathematisnya sudah benar.

3) Periksa apakah posting ke buku besar dan sub buku besar ( misalnya hutang)

sudah dilkakukan dengan benar.

4) Tarik kesimpulan mengenai hasil compliance test.

Flow chart

No. URAIAN DILAKUKAN

OLEH

1 Memeriksa faktur-faktur yang jatuh tempo untuk tagihan Bagian

Page 8: Makalah Kelompok 1_Bab 9

keuangan

2 Membuat daftar penagihan dalam rangkap dua Bagian

Keuangan

3 Memeriksa daftar penagihan dan faktur yang disiapkan untuk

ditagih, kemudian menyerahkan kepada kasir.

Manajer

Keuangan

4 Membuat kwitansi dalam rangkap tiga, yang kemudian disetujui dan

ditandatangani oleh manajer keuangan, dimana lembar pertama dan

kedua diserahkan kepenagih sedangkan kepenagih, sedangkan

lembar ketiga untuk arsip.

Kasir

5 Menyerahkan faktur, daftar penagihan kwitansi ke penagih. Kasir.

6 Melakukan penagihan kelapangan dan meminta pelanggan yang

sudah membayar untuk menandatangani kwitansi.

Penagih

7 Menerimauang/cek/giro dan kwitansi lembar kedua yang sudah

ditandatangani

Penagih

8 Mengisi daftar penagih dalam rangkap dua tentang jumlah yang

dapat ditagih dan tidak dapat ditagih

Penagih

9 Menyerahkan kwitansi lembar kedua, uang/cek/giro beserta daftar

penagih yang sudahdi isi kepada kasir, dimana daftar penagih lembar

pertama untuk bagian akuntansi dan lembar kedua untuk arsip kasir

Penagih

10 Membuat voucer penerimaan dalam rangkap dua dan menyerahkan

cek/giro yang diterima bersama voucer penerimaan ke pada manajer

keuangan.

Kasir

11 Menandatangani voucer penerimaan dan menyimpan cek/giro yang

diterima untuk disetor ke bank pada saat jatuh tempo

Manajer

Keuangan

12 Menyerahkan voucer penerimaan yang sudah ditandatangani kepada

kasir, dimana lembar pertama untuk bagian akuntansi dan lembar

kedua untuk arsip kasir

Manajer

Keuangan

13 Membuat bukti penerimaan kas dalam rangkap dua, dimana lembar Kasir

Page 9: Makalah Kelompok 1_Bab 9

pertama untuk bagian akuntansi dan lembar kedua untuk arsip.

14 Membuat laporan kas harian dalam rangkap dua, yang akan diperiksa

dan ditandatangani oleh manajer keuangan. Lembar pertama untuk

bagian akuntansi dan lembar kedua untuk arsip kasir

Kasir

15 Menyerahkan kwitansi lembar kedua, daftar penagihan lembar

pertama, voucer penerimaan, bukti penerimaan kas dan laporan kas

harian lembar pertama kepada bagian akuntansi

Kasir

16 Mencocokkan kwitansi, daftar penagihan, voucer penerimaan kas,

laporan kas, laporan kas harian dan faktur, kemudian mencatatnya

dalam buku jurnal penerimaan kas yang secara periodic diposting

kemasing-masing buku besar dan juga dicatat ke kartu piutang.

Bagian

Akuntansi

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

Kertas kerja pemeriksaan adalah semua berkas-berkas yang dikumpulkan

olehauditor dalam menjalankan pemeriksaan, yang berasal dari pihak klien,

analisayang dibuat oleh auditor, dan dari pihak ketiga.

Tujuan Kertas Kerja Pemeriksaan

1. Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan.

Opini yang diberikan harus sesuai dengan pemeriksaan yang dicantumkan

dalam kertas kerja di perusahaan.

2. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanaan pemeriksaan sesuai

denganstandar professor akuntan public. Dalam kertas kerja pemeriksaan

harus terlihat bahwa apa yang diatur dalam SPAP sudah diikuti dengan

baik oleh auditor.

3. Sebagai referesi dalam hal ada pertanyaan dari: pihak pajak, pihak

bank, pihak klien

4. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten sehingga dapat dibuat

evaluasi mengenai kemampuan asisten sampai dengan partner sesudah

selesai suatu penugasan

Page 10: Makalah Kelompok 1_Bab 9

5. Sebagai pegangan untuk audit tahun berikunya. Untuk persiapan

audit tahun berikunya kertas kerja tersebut dapat dimanfaatkan antara

lain: Untuk mengecek saldo awal, untuk dipelajari oleh audit staf yang

baru ditugaskanuntuk memeriksa klien tersebut, untuk mengetahui

masalah-masalah yangterjadi di tahun lalu dan berguna untuk penyusunan

audit plan tahun berikutnya.

SISTEM PENGENDALAIAN INTERN

Sistem pengendalian dilakukan dengan tujuan sebagai berikut ini:

a. Keandalan pelaporan keuangan

b. Efektifitas dan efisiensi operasi, dan

c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian intern terdiri dari 5 komponen:

1. Lingkungan Pengendalian

Menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran

pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar

untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan

struktur lingkungan pengendalian mencakup: integritas dan nilai etika,

komitmen terhadap kompetensi, partisipasi dewan komisaris atau komite

audit, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab, dan

kebijakan dan praktek SDM

2. Penaksiran Resiko

Identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relefan untuk

mncapai tujuannya, membentuk suatu dasar unutuk menentukan bagaimana

resiko harus dikelola. Resiko dapat timbul/berubah karena keadaan berikut:

perubahan dalam lingkungan operasi, sistem informasi yang baru/yang

diperbaiki, teknologi baru, restrukturisasi korporasi, standar akuntansi baru.

3. Aktivitas Pengendalian

Page 11: Makalah Kelompok 1_Bab 9

Kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan

manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa

tindakan yang diperlukan untuk menangulangi resiko dalam pencapaian

tujuan entitas sudah dilaksanakan. Umumya aktivitas pengendalian berkaitan

dengan: Review terhadap kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik,

dan pemisahan tugas.

4. Informasi dan Komunikasi

Sistem informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan yang

meliputi sistem akuntansi, terdiri dari metode dan catatan yang di bangun

untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melapokan transaksi entitas.

Komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman tentangperan dan

tanggung jawab individual berkaitan dengan pengendalian internterhadap

pelaporan keuangan. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai

tentang sistem informasi yang relefan dengan pelaporan keuangan

5. Pemantauan

Proses penentuan kualitas kinrja pengendalian intern sepanjang waktu.

Pemantauan ini mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat

waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui

kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah,

atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Aktivitas pengendalian yang

relevan dengan audit atas L/K dapat digolongkan kedalam berbagai

kelompok.

PENGUJIAN AUDIT

Suatu program audit terdiri dari pengujian audit yang dirancang untuk

memenuhisalah satu atau kedua tujuan utama berikut:

Pengujian pengendalian (test of control) menentukan efektivitas

perancangan danoperasi pengendalian internal.

Page 12: Makalah Kelompok 1_Bab 9

Pengujian substansi (substantive test) menentukan apakah ada salah

saji angkayang material atau pengungkapan dalam laporan keuangan

Jenis Utama Pengujian

Auditor mencapai tujuan pengujian pengendalian dan pengujian substantif

denganmelaksanakan pengujian yang dapat dibagi menjadi 4 kategori utama:

a. Pengujian analitis

Prosedur analitis meliputi perbandingan dari jumlah yang tercatat dengan

dengan angka tertentu yang dikembangkan oleh auditor. Prosedur ini

biasanya menggunakan kalkulasi rasio yang dibandingkan dengan rasio

tahun sebelumnya atau rasio perusahaan sejenis atau rasio average

industry

b. Observasi dan tanya jawab

- Observasi (observation) berarti auditor menyaksikan aktivitas fisik

klien. Sebagai contoh, auditor dapat mengobservasi penghitungan

persediaan klien untuk menilai tingkat kemahiran yang digunakan.

- Teknik tanya jawab atau mengajukan pertanyaan (inquiry) digunakan

secaraekstensif dalam audit. Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa

dilakukan secara lisan atau tulisan.

c. Pengujian transaksi

Bertujuan untuk menentukan apakah transaksi akuntansi klien telah

diotorisasi dengan pantas, dicatat dan diiktisarkan dalam jurnal dengan

benar dan diposting ke buku besar dan buku tambahan dengan benar.

d. Pengujian saldo

Pengujian Terinci atas Saldo merupakan prosedur yang digunakan untuk

menguji salah saji moneter (monetary misstatement). Berfokus pada saldo

akhir buku besar, baik untuk neraca maupun laba-rugi, dengan penekanan

utama pada angka-angka di neraca saldo. Pengujian terinci atas saldo

Page 13: Makalah Kelompok 1_Bab 9

akhir tersebut penting dalam pelaksanaan audit, karena bahan bukti

diperoleh dari sumber yang independen dari klien sehingga dinilai

berkualitas tinggi.