makalah kelompok 1
DESCRIPTION
Berikut dilampirkan makalah EPKPTRANSCRIPT
![Page 1: MAKALAH KELOMPOK 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf989b550346d033989eb3/html5/thumbnails/1.jpg)
MAKALAH
EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN
MONITORING DAN EVALUASI DALAM PENYULUHAN
Disusun oleh :
1. Ardi Yuda Pratama (11123)
2. Gagar Mewasdinta (12044)
3. Dwi Ayu Setiawati (12057)
4. Yuhan Farah M. (12162)
5. Tirta Perwitasari (12167)
Dosen : Prof. Dr. Ir. Sunarru Samsi Hariadi, M.Sc
PROGRAM STUDI PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
![Page 2: MAKALAH KELOMPOK 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf989b550346d033989eb3/html5/thumbnails/2.jpg)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No.16 Tahun 2006, penyuluhan pertanian, perikanan,
kehutanan yang selanjutnya disebut penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku
utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan,
dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi
usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan oleh petugas
penyuluh dengan sasaran petani (pelaku utama) dan pelaku usaha.
Pelaksanaan penyuluhan pertanian dilakukan harus sesuai dengan program
penyuluhan pertanian. Program penyuluhan pertanian dimaksudkan untuk memberikan
arahan, pedoman, dan sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan
penyuluhan pertanian, Program penyuluhan pertanian terdiri dari program penyuluhan
pertanian desa, program penyuluhan pertanian kecamatan, program penyuluhan pertanian
kabupaten/kota, program penyuluhan pertanian propinsi dan program penyuluhan
pertanian nasional.
Usaha pencapaian tujuan program penyuluhan harus selalu diupayakan oleh
kelembagaan penyuluhan yang erat kaitannya dengan tahap persiapan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi program. Berbagai program yang telah dan akan dilaksanakan
suatu lembaga penyuluhan memerlukan peningkatan kinerja pimpinan dan staf penyuluh
baik dalam sistem perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasinya. Keberhasilan suatu
program dapat dilihat dari kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaannya, terukur
atau akuntabel hasilnya, serta ada keberlanjutan aktivitas yang merupakan dampak dari
program itu sendiri.
Monitoring merupakan aktivitas yang dilakukan suatu lembaga untuk melihat,
memantau jalannya suatu program kegiatan yang sedang berlangsung, dan menilai
ketercapaian tujuan, melihat faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program.
Sedangkan evaluasi adalah proses untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data
dan menganalisis data, menyimpulkan hasil yang telah dicapai, menginterpretasikan hasil
menjadi rumusan kebijakan, dan menyajikan informasi (rekomendasi) untuk pembuatan
keputusan berdasarkan pada aspek kebenaran hasil evaluasi (Moerdiyanto, 2010).
![Page 3: MAKALAH KELOMPOK 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf989b550346d033989eb3/html5/thumbnails/3.jpg)
Perbedaan antara monitoring dan evaluasi adalah monitoring dilakukan pada saat
program masih berjalan sedangkan evaluasi dapat dilakukan baik sewaktu program itu
masih berjalan ataupun program itu sudah selesai. Atau dapat juga bila dilihat dari
pelakunya, monitoring biasanya dilakukan oleh pihak internal sedangkan evaluasi
dilakukan oleh fihak internal maupun eksternal. Melalui kegiatan monitoring dan
evaluasi maka keberhasilan, dampak dan kendala pelaksanaan suatu program penyuluhan
dapat diketahui.
B. Tujuan
Mengetahui pengertian dan konsep monitoring dan evaluasi dalam penyuluhan
![Page 4: MAKALAH KELOMPOK 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf989b550346d033989eb3/html5/thumbnails/4.jpg)
II. MONITORING DAN EVALUASI DALAM PENYULUHAN
Monitoring dan evaluasi merupakan dua kegiatan yang sangat berkaitan dalam
pelaksanaan suatu program. Kedua konsep tersebut bertujuan untuk memperoleh informasi
berharga yang dapat dijadikan pedoman bagi suatu lembaga untuk mengambil keputusan
pengembangan program penyuluhan yang sedang berjalan atau sudah dilaksanakan.
A. Monitoring dalam Penyuluhan
Monitoring dimaksudkan sebagai suatu upaya untuk mengumpulkan data dan fakta
nyata sebagai akibat dilaksanakannya penyuluhan. Montoring mengarahkan aktivitas proyek
dan memberikan informasi pada staf manajemen proyek. Hal itu mebuat mereka dapat
mengetahui sejauh mana aktivitas berdampak dan sesuai dengan jadwal. Monitoring juga
bermanfaat untuk memastikan apakah penyuluhan tersampaikan sesuai dengan waktu yang
direncanakan, manfaatnya digunakan secara terus-menerus, dan manfaatnya sesuai dengan
yang direncanakan.
Jadi pada dasarnya monitoring adalah aktivitas internal, proses yang berkelanjutan,
dan merupakan laporan tentang hal-hal administratif.
Menurut Dery (2011), Monitoring dimaksudkan untuk memastikan ketepatan
sumberdaya penyuluhan pertanian serta pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan sesuai
dengan jadwal kerja dan hasil yang ditargetkan dan mengambil tindakan koreksi yang
diperlukan bila terjadi penyimpangan dalam proses yang sedang berjalan.
B. Penyusunan Sistem Monitoring
Ada 2 faktor yang mempengaruhi penyusunan sistem monitoring.
1. Desain dan perencanaan yang spesifik.
2. Prioritas informasi yang diperlukan mengenai dampak penyuluhan.
Penyusunan sistem monitoring memerlukan perhatian yang mendalam dan perlu
dikonsultasikan dengan pemangku kebijakan. Tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan
data se-objektif mungkin. Penyusunan dari sistem monitoring terbagi menjadi 3 bagian
utama, yaitu
1. Data atau informasi apa yang dikumpulkan.
2. Bagaimana mengumpulkan data atau informasi.
3. Bagaimana menyajikan data atau analisis yang sesuai kebutuhan.
![Page 5: MAKALAH KELOMPOK 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf989b550346d033989eb3/html5/thumbnails/5.jpg)
C. Material Yang Dikumpulkan
Untuk memperoleh biaya sistem monitoring berjalan efektif ada 2 hal yang perlu
diingat dalam mengumpulkan informasi. Yang pertama adalah perkiraan informasi yang
dibutuhkan manager pada berbagai level (informasi apa, dalam bentuk apa, pada level mana,
seberapa sering dan tujuannya apa). Yang kedua adalah perkiraan yang objektif yang
diperlukan untuk penyusunan proyek dan tujuan kerja. Pada dasarnya ada beberapa data dan
informasi yang penting untuk dikumpulkan, antara lain.
1. Penyampaian input: Jumlah dan biaya yang diperlukan dalam penyuluhan merupakan
data dasar yang harus dikumpulkan. Penarikan sampel pada populasi dapat diterapkan
untuk memperkirakan penggunaan input.
2. Akivitas: Aktivitas peyuluhan harus disesuaikan dengan norma dan standar yang
berlaku.
3. Hasil: Apakah proyek tersebut mendatangkan hasil dan secara kualitas dan kuantitas
apakah sesuai dengan desain proyek.
4. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Proyek: Termasuk didalamnya harga masukan
dan keluaran, perubahan pada kelembagaan, dan masukan yang disediakan oleh
agensi lain di lokasi yang sama.
D. Bagaimana Mengumpulkan Data Dan Informasi
Sebagian besar informasi penting monitoring dapat diperoleh secara internal melalui
pekerjaan proyek, keuangan, atau laporan teknis. Sumber penting lainnya adalah rekening
atau informasi, catatan, dan arus data dari sumber eksternal untuk proyek dan survei khusus
termasuk wawancara, kuesioner, pengukuran langsung, dan teknik pendekatan pedesaan
cepat.
Persiapan untuk pengumpulan data dan analisis melibatkan identifikasi:
1. Siapa yang akan mengumpulkan data?
2. Siapa yang akan memproses data tersebut?
3. Siapa yang akan melaporkan data, kapan dan dalam bentuk apa?
4. Apakah mekanisme umpan balik dapat digunakan untuk memeriksa bahwa informasi
yang diberikan cukup akurat, tepat waktu dan relevan?
5. Bagaimana informasi akan disampaikan pada berbagai pengguna?
Menurut Casley dan Lury (1981) monitoring juga bisa menggunakan kombinasi dari
metode yang berbeda. Kombinasi ini sering menggabungkan antara analisis catatan
administrasi, penilaian cepat, survei sampel pada tingkat adopsi, dan studi kasus berorientasi
![Page 6: MAKALAH KELOMPOK 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf989b550346d033989eb3/html5/thumbnails/6.jpg)
masalah. Metode ini sebenarnya bersumber dari data suatu proyek tertentu. Penjelasan
kombinasi metode monitoring adalah sebagai berikut:
1. Catatan Administrasi (Administrative Records)
Banyak informasi yang diperlukan untuk kemajuan monitoring suatu proyek termasuk
dalam berkas-berkas proyek seperti rekening keuangan, catatan konstruksi dan jasa,
aplikasi kredit dan pencairan. Tidak ada survei yang dilakukan tanpa melakukan
penyelidikan terlebih dahulu apakah data yang dibutuhkan tersedia dalam catatan
proyek.
2. Pengamatan Cepat (Rapid Observation)
Pengamatan cepat merupakan perjalanan singkat di suatu daerah untuk mendapatkan
gambaran umum situasi yang berlaku saat itu. Misalnya saja, petugaas pertanian yang
secara berkala mengunjungi kabupatennya dan melaporkan keadaan/situasi umum saat
itu
3. Survei Sampel (Sample Surveys)
Sampel dapat menjadi tujuan deskriptif atau analitis. Mereka dapat berkisar dari cepat
belajar yang melibatkan satu topik dalam satu area keseluruhan proyek, penelitian
multiguna. Sebuah survei mungkin memerlukan hanya satu kunjungan untuk
wawancara singkat, atau banyak kunjungan yang tersebar di jangka waktu yang
panjang.
4. Studi Kasus (Case Studies)
Studi kasus merupakan studi lapangan rumah tangga atau orang yang mengkaji secara
mendalam kehidupan dan perilaku, atau beberapa aspek yang dipilih. Jenis
Komunikasi studi kasus meliputi studi masyarakat dan studi rincian kegiatan. Selama
proyek, studi kasus sangat berguna dalam menentukan apa yang salah jika proyek
mengalami beberapa masalah. Mereka membantu untuk menentukan penyebab dari
masalah selama pelaksanaan.
E. Evaluasi Dalam Penyuluhan
Evaluasi adalah kegiatan program yang dirancang untuk memperoleh informasi yang
obyektif tentang kegiatan program atau proyek untuk menilai efektivitas, signifikansi, dan
efisiensi program tersebut.
Evaluasi penyuluhan pertanian merupakan penilaian dari dampak keseluruhan
program penyuluhan pertanian atau proyek berkaitan dengan tingkat produksi dan
kesejahteraan petani. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proyek mencapai
![Page 7: MAKALAH KELOMPOK 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf989b550346d033989eb3/html5/thumbnails/7.jpg)
tujuan sosial, ekonomi, dan teknis. Evaluasi ini menilai tingkat adopsi petani dari berbagai
praktek yang telah disarankan, dan efektivitas mereka di lapangan. Selain itu, evaluasi juga
menilai konsekuensi sosial, budaya, dan kelembagaan lain dari program penyuluhan pada
masyarakat desa.
Evaluasi diharapkan dapat mengidentifikasi alasan untuk kinerja yang memuaskan
atau tidak memuaskan atau hasil proyek. Hal ini dapat digunakan untuk menarik keluar isu-
isu kritis dan pelajaran yang relevan untuk masa depan proyek atau lainnya untuk pergi atau
proyek masa depan yang serupa.
Oleh karena suatu evaluasi digunakan untuk tujuan yang berbeda-beda, pada publikasi
Pedoman untuk evaluasi program/proyek kerjasama teknis, FAO menguraikan beberapa
tujuan dari evaluasi, antara lain :
1. Untuk Tujuan Operasional:
Untuk memeriksa sejauh mana sebuah proyek mencapai atau telah mencapai
output yang diinginkan dan damapak dari pelaksanaannya untuk menentukan
faktor-faktor kritis yang terlibat dalam proyek.
Untuk memberikan justifikasi/alasan bagi kelanjutan, modifikasi, atau
pengawasan proyek.
Untuk memberikan informasi yang obyektif dan analitik untuk laporan
pertanggungjawaban
2. Sebagai Alat Analisis Untuk Meningkatkan Rancangan Proyek:
Untuk meningkatkan dan mempertajam tujuan proyek dan rancangan proyek.
Untuk memeriksa anggapan proyek dan menjadikan mereka lebih tegas.
Untuk melayani sebagai kerangka kerja untuk meninjau seluruh proses dari cara
dan hasilnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Untuk Tujuan Kebijakan:
Untuk memastikan valliditas dari strategi pembangunan, pendekatan, anggapan
atau hipotesis yang diberikan.
Untuk menyebarkan dan/atau mendapatkan pengetahuan lebih tentang
keterkaitan beberapa tindakan atau keputusan kebijakan yang mempengaruhi
efiseiensi dan keefektifan dari kelompok-kelompok proyek, pendekatan, atau
strategi secara komparatif
III. KESIMPULAN
![Page 8: MAKALAH KELOMPOK 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf989b550346d033989eb3/html5/thumbnails/8.jpg)
1. Monitoring adalah aktivitas internal, proses yang berkelanjutan, dan merupakan
laporan tentang hal-hal administratif. Sedangkan Evaluasi adalah kegiatan yang
dirancang untuk memperoleh informasi yang obyektif tentang kegiatan program atau
proyek untuk menilai efektivitas, signifikansi, dan efisiensi program tersebut.
2. Ada 2 faktor yang mempengaruhi penyusunan sistem monitoring, yaitu desain dan
perencanaan yang spesifik serta prioritas informasi yang diperlukan mengenai dampak
penyuluhan.
3. Dalam sistem monitoring, ada empat informasi/data yang penting untuk dikumpulkan
yaitu penyampaian input, aktivitas, hasil dan faktor luar yang mempengaruhi proyek.
4. Ada empat kombinasi metode pengumpulan informasi, yaitu laporan administrasi,
pengamatan cepat, survei sampel, dan stui kasus.
5. Evaluasi dalam penyuluhan memiliki 3 tujuan pokok yang berkaitan untuk tujuan
operasional, sebagai alat analitis untuk meningkatkan rancangan proyek dan tujuan
kebijakan.
![Page 9: MAKALAH KELOMPOK 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082518/55cf989b550346d033989eb3/html5/thumbnails/9.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Dery, Antony. 2011. Penyuluhan Komunikasi Pertanian. <http://antoni-derry.blogspot.com/2011/09/laporan-penyuluhan-komunikasi-pertanian.html>. Diakses pada14 September 2013.
Moerdiyanto. 2010. Teknik Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Dalam Rangka Memperoleh Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Manajemen. <staff.uny.ac.id/sites/..../ARTIKEL%20MONEV.pdf>. Diakses tanggal 14 September 2013.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan.