makalah kedudukan media dalam pembelajaran

28
KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN A. Media sebagai Satu Komponen dalam Sistem Pembelajaran Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Pada saat itu teori tingkah-laku (behaviorism theory) ajaran B.F. Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini mendorong orang untuk lebih memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut teori ini, mendidik adalah mengubah tingkah-laku siswa. Perubahan tingkah-laku ini harus tertanam pada diri siswa, melalui tiga ranah belajar, yaitu: 1) Kognitif – pengetahuan dasar yang berfungsi mengingat informasi. 2) Afektif – nilai dasar yang berfungsi untuk pembentukan kebiasaan. 3) Psikomotor – reaksi dasar yang berfungsi untuk merespons terhadap stimulus. sehingga tiga ranah belajar tersebut menjadi adat kebiasaan yang tidak bisa dipisahkan. Supaya tingkah-laku tersebut menjadi adat kebiasaan, maka setiap ada perubahan tingkah-laku positif ke arah tujuan yang dikehendaki, harus diberi penguatan (reinforcement), berupa pemberitahuan bahwa tingkah-laku tersebut telah betul. Pada tahun 1965-1970 pendekatan sistem (system aproach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam program pembelajaran. Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa. Dalam perencanaan ini media yang akan dipakai

Upload: waqhyoe-arryee

Post on 22-Jun-2015

5.085 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

A. Media sebagai Satu Komponen dalam Sistem Pembelajaran

Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar.

Pada saat itu teori tingkah-laku (behaviorism theory) ajaran B.F. Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini mendorong orang untuk lebih memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut teori ini, mendidik adalah mengubah tingkah-laku siswa. Perubahan tingkah-laku ini harus tertanam pada diri siswa, melalui tiga ranah belajar, yaitu:

1) Kognitif – pengetahuan dasar yang berfungsi mengingat informasi.

2) Afektif – nilai dasar yang berfungsi untuk pembentukan kebiasaan.

3) Psikomotor – reaksi dasar yang berfungsi untuk merespons terhadap stimulus.

sehingga tiga ranah belajar tersebut menjadi adat kebiasaan yang tidak bisa dipisahkan. Supaya tingkah-laku tersebut menjadi adat kebiasaan, maka setiap ada perubahan tingkah-laku positif ke arah tujuan yang dikehendaki, harus diberi penguatan (reinforcement), berupa pemberitahuan bahwa tingkah-laku tersebut telah betul.

Pada tahun 1965-1970 pendekatan sistem (system aproach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam program pembelajaran. Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa. Dalam perencanaan ini media yang akan dipakai dan cara menggunakannya telah dipertimbangkan dan ditentukan dengan seksama.

B. Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi.

Page 2: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media; salurannya media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.

Ada kalanya penafsiran tersebut berhasil, ada kalanya tidak. Penafsiran yang gagal atau kurang berhasil berarti kegagalan atau kekurangberhasilan dalam memahami apa-apa yang didengar, dibaca, atau dilihat dan diamatinya. Ketidakberhasilan dalam penggunaan media pembelajaran bagi seorang pendidik harus dapat mengetahui, solusi yang digunakan adalah mengganti atau merubah media tersebut dengan cara yang lain seperti melihat situasi belajar, materi apa yang akan disampaikan sesuai dengan anak didik.

Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang proses komunikasi. Penghambat tersebut biasa dikenal dengan istilah barriers, atau noises. Kita kenal adanya hambatan psikologis, seperti misalnya minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi, pengetahuan dan hambatan fisik seperti misalnya kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera dan cacat tubuh.

Dua jenis hambatan yang lain adalah hambatan kultural seperti misalnya perbedaan adat-istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan; dan hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan situasi dan kondisi keadaan sekitar.

Karena adanya berbagai jenis hambatan tersebut baik dalam guru maupun siswa; baik sewaktu mengencode pesan maupun mendecodenya, proses komunikasi belajar mengajar seringkali berlangsung secara tidak efektif dan efisien.

Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan dapat membantu mengatasi hal tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan.

Keberhasilan belajar dapat kita ukur dengan beberapa cara dan metode, seperti: mengukur keberhasilan setelah selesai materi yang diajarkan dengan penyampaian kesimpulan metode tanya jawab, pengukuran keberhasilan dengan melihat durasi penyampaian beberapa materi ajar (apakah per-judul, per-bab) dengan metode post test, sumative test atau dalam jangka panjang UTS, UAS, UAN.

Diposkan oleh Sofi AS di 08.39

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

http://tuti-alies.blogspot.com/2013/03/kedudukan-media-dalam-pembelajaran.html

Page 3: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

Media Pembelajaran : Jenis, Klasifikasi, Kedudukan dan Pengembangannya

Posted on June 9, 2012 by Mirza Ahmad

Oleh : Mirza Bashiruddin Ahmad

Media pembelajaran dewasa ini memiliki memegang peran penting dalam proses pembelajaran peserta didik. Media saat ini fungsinya bukan hanya sebagai perantara dalam proses pendidikan, media bisa menjadi sebuah sumber belajar yang efektif dan efisien mengingat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat. Perkembangan tersebut telah mampu menggeser peran media pembelajaran ke arah yang lebih baik. Jarak dan waktu tampanya sekarang bukan lagi sebuah halangan untuk mendapatkan pendidikan berkat perkembangan teknologi.

Di dalam artikel ini akan dibahas beberapa hal, yaitu :

Apa saja jenis dan klasifikasi media?

Bagaimana kedudukan media dalam sistem pembelajaran?

Bagaimana media pembelajaran dalam teknologi pembelajaran?

Bagaimana arti penting pengembangan media pembelajaran?

1. Jenis dan Klasifikasi Media

Sebelum menguraikan tentang Jenis klasifikasi Media, lebih baik jika mengetahui dulu tentang arti dari Media. :

Media Cetak

Teks

Teks seringkali kita jumpai diberbagai lingkungan saat ini. Tidak hanya banyak di lingkungan khusus seperti lingkungan akademik namun lingkungan umum pun dapat kita temukan banyak media yang tergolong dalam bentuk teks. Hal ini menjadikan Teks adalah golongan media yang paling umum digunakan. Teks merupakan karakter alfanumerik yang mungkin ditampilkan dalam bentuk format apa pun seperti misalnya buku, poster, papan tulis, layar computer, dan sebagainya. (Smaldino dkk, 2011:7).

Page 4: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

Grafis

Banyak kita mendengar dari masyarakat tentang Desain Grafis, namun Pengertian dari grafis itu sendiri belum tentu semua orang mengetahuinya.

Graphics (from Greek γραφικός graphikos) are visual presentations on some surface, such as a wall, canvas, screen, paper, or stone to brand, inform, illustrate, or entertain. Examples are photographs, drawings, Line Art, graphs, diagrams, typography, numbers, symbols, geometric designs, maps, engineering drawings, or other images. Graphics often combine text, illustration, and color. (Wikipedia, 2012).

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Grafis adalah sebuah presentasi visual pada permukaan seperti dinding, kanvas, layar, kertas, atau batu, yang bertujuan untuk menginformasikan, mengilustrasikan, atau menghibur. Contohnya adalah foto, gambar, Seni Line, grafik, diagram, tipografi, angka, simbol, desain geometris, peta, gambar teknik, atau gambar lainnya. Grafis sering menggabungkan teks, ilustrasi, dan warna.

Fotografis

Berasal dari kata Foto dan Grafis, Istilah foto menurut Wikipedia adalah :

A photograph (often shortened to photo) is an image created by light falling on a light-sensitive surface, usually photographic film or an electronic imager such as a CCD or a CMOS chip (Wikipedia, 2012).

Dari pengertian yang diatas dapat kita ketahui bahwa fotografis adalah gambar adalah yang dibuat oleh cahaya yang jatuh pada permukaan peka cahaya, film atau sensor CCD yang kemudian dituangkan ke permukaan khusus seperti kertas foto atau secara digital dalam layar LCD.

Media Audiovisual

Media Audiovisual menggunakan perangkat keras yang memungkinkan pemroyeksian gambar hidup dan pemutaran suara. Contoh dari media Audiovisual adalah seperti video pembelajaran, SlideShow dalam PowerPoint. Acara di TV, dan Giant Screen di pinggir jalan kota.

Media Interaktif / Berbasis computer (Computer-Based)

Page 5: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

Media interaktif atau media berbasis computer dibedakan dengan media lainnya karena kemampuannya untuk berinteraksi langsung dengan pengguna. Tentu saja media ini membutuhkan perangkat tertentu untuk memasukan perintah atau respon dari pengguna dan memberikan respon sesuai yang dikehendaki. (Seels & Richey, 1994)

Media Terpadu

Media Terpadu adalah media yang memadukan beberapa jenis Media menjadi satu biasanya dikelola oleh computer. (Seels & Richey, 1994) Contoh dari Media ini adalah Pembelajar interaktif dengan memadukan jaringan, Papan informasi yang berupa Media Cetak dipadukan dengan Audio pengiring dan sebagainya

2. Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran

Kemajuan teknologi saat ini memang tak terbendung hal ini harus disikapi bijaksana terkait salah satu funginya sebagai sebuah media sumber belajar. Media pembelajaran sendiri merupakan alat bantu dalam sebuah proses pembelajaran. Kedudukannya dalam sebuah proses pembelajaran merupakan hal yang penting dikarenakan kemampuannya menjembatani antara pendidik dan peserta didik. Setiap media mempunyai kemampuan dan kegunaan masing-masing dalam menjembatani antara pendidik dan peserta didik, tergantung dari bentuk apa pengetahuan yang akan diberikan kepada siswa. Pemilihan media yang tepat mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam sebuah proses pembelajaran.

Kedudukan media dalam sistem pendidikan hanyalah sebagai media penyampaian atau media pembawa pesan. Namun hal tersebut rupanya menjadi sebuah alat penting dalam proses pembelajaran yang telah mengalami pergeseran. Media pembelajaran saat ini haruslah sebuah media yang bukan hanya bersifat media sebagai penyampaian pesan, namun media harus mampu menjadi sebuah pengalaman belajar. Media sendiri dibuat agara peserta didik tidak hanya mendapatkan pengetahuan lewat verbalistik melainkan dibuat untuk memberikan sebuah pengalaman belajar dan pengaktifan ranah kognitif dan psikomotorik dalam sebuah proses pembelajaran.

3. Media Pembelajaran dalam Teknologi Pembelajaran

Dalam teknologi pembelajaran, media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. Media juga sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.

Page 6: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

1. Portofolio Elektronik

Portofolio elektronik atau sering disebut eportofolio merupakan sebuah portofolio individu yang dikemas dalam bentuk elektronik. Yang dimaksud dengan eportofolio merupakan suatu kumpulan hasil karya pembelajar (mahasiswa, pengajar maupun karyawan) yang dikemas dalam berbagai bentuk/format elektronik (video, audio, situs web, dokumen, dsb). Mengingat bahwa eportofolio sebagaimana layaknya portofolio dalam bentuk cetakan merupakan proses perekaman/pencatatan yang terus-menerus (berkelanjutan) dari pembelajar, ia merefleksikan banyak hal yang tidak dapat direkam dalam dokumen-dokumen resmi selama ini (transkrip, surat keterangan, dsb.) Keunggulan sebuah eportfolio adalah ia dapat menampilkan kemampuan/skill pemiliknya, pencapaian yang dimilikinya tidak saja yang berasal dari pembelajaran formal namun juga yang berasal dari situasi informal seperti pemikiran, aktifitas kurikuler atau pengalaman bekerja. ePortfolio juga dapat merupakan sebuah refleksi pengalaman belajar itu sendiri, suatu cara yang lebih lengkap dalam menilai seorang mahasiswa. Bahkan jika dipersiapkan dengan baik, eportfolio dapat digunakan untuk melamar pekerjaan.

2. Teknologi untuk Pembelajaran Tematik

Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik cenderung menekankan pada penerapan konsep belajar. Oleh karena itu, guru harus merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. (Defantri, 2009)

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. (Akhmad Sudrajat, 2007).

Dari beberapa sumber diatas dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran Tematik berpusat pada siswa dan menekankan pengalaman belajar sehingga siswa dapat memaknai pengetahuan. Dalam pembelajaran tematik sebuah materi dikemas dengan tema yang sesuai. Teknologi Pembelajaran Tematik dilakukan dengan menggunakan berbagai variasi metode. Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, atau sekedar bercakap-cakap. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa: Pemilihan tema dalam pembelajaran tematik sebaiknya disusun dengan aturan dan lingkungan yang terdekat dengan siswa :

Dari yang termudah menuju yang sulit

Dari yang sederhana menuju yang kompleks

Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.

Page 7: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa.

Dalam Pembelajaran tematik, Penilaian dilakukan secara terus menerus dan selama proses belajar mengajar berlangsung, misalnya sewaktu peserta didik bercerita pada kegiatan awal, membaca pada kegiatan inti, dan menyanyi pada kegiatan akhir. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya (Akhmad Sudrajat, 2007).

3. Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran jarak jauh banyak digunakan oleh pendidik dan peserta didik yang tidak dapat berinteraksi secara langsung, tepisah jarak dan waktu tetapi masih dapat melakukan proses belajar dengan cara memanfaatkan cara pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh juga dapat membantu pebelajar untuk mengakses pendidikan kapan saja tidak hanya saat di sekolah maupun saat bertemu dengan pengajar.

Dalam sistem pendidikan jarak jauh, interaksi merupakan faktor penting sebagai sarana penunjang aktivitas pembelajaran. Interaksi memungkinkan pebelajar mengatasi masalah yang dihadapi dalam upaya memahami materi. Interaksi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap hasil belajar yang dicapai oleh pebelajar. Selain itu, interaksi dapat digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki kesalahan (remedial) pada waktu mengikuti proses pembelajaranInteraksi dapat juga digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan materi yang perlu dipelajari secara mendalam oleh pebelajar (elaborasi). Heinich dkk. (1986) mengemukakan enam bentuk interaksi pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam merancang sebuah media pembelajaran interaktif untuk sistem pendidikan jarak jauh. Bentuk-bentuk interaksi tersebut antara lain berupa praktik dan latihan (drill and practice), tutorial, permainan (games), simulasi (simulation), penemuan (discovery), dan pemecahan masalah (problem solving).Praktik dan Latihan Bentuk interaksi ini digunakan untuk melatih pebelajar menggunakan konsep, aturan (rules) atau prosedur yang telah diajarkan sebelumnya. Melalui serangkaian contoh dari konsep dan pengetahuan yang dipelajari, pebelajar diberi kesempatan untuk berlatih agar terampil dalam menerapkan konsep dan pengetahuan tersebut.

4. Arti Penting Pengembangan Media Pembelajaran

Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu untuk proses pengajaran saat ini adalah sebagai salah satu upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Peran penting media sebagai salah satu alat pembelajaran sudah jelas adanya. Media pembelajaran mampu mengaktifkan ranah kognitif siswa secara serntak jika tepat jenis dan waktu penggunaannya. Media pembelajaran membuat sebuah proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif, dengan adanya media pembelajaran maka pendidik mampu mempersingkat waktu penyampaian sebuah pengetahuan, tentunya dengan sederhana, tidak verbalistik

Page 8: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

dan memperjelas pesan yang disampaikan kepada peserta didik. Dalam hal ini jelas adanya jika peserta didik zaman sekarang harus mampu menuntut kejelasan informasi ataupun pengetahuan yang dismpaikan kepadanya. Pencapaian tujuan pembelajaran pun lebih mudah dicapai karena media sudah mampu menjadikan dirinya sebagai sumber belajar. Apalagi ditunjang percepatan teknologi informasi era modern ini, peserta didik mampu mengakses setiap informasi dan pengetahuan dengan mudahnya. Maka jelaslah sudah jika media pembelajaran meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam sebuah proses pembelajaran saat ini guna mencapai sebuah tujuan pembelajaran

Kesimpulan

Media merupakan perantara (medium) atau dapat juga disebut sarana komunikasi. Istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Media dapat diklasifikasikan menjadi 4 bagian, yaitu media cetak, media cetak, media audiovisual, media interaktif dan media terpadu.

Kedudukan media dalam sistem pendidikan hanyalah sebagai media penyampaian atau media pembawa pesan. Namun hal tersebut rupanya menjadi sebuah alat penting dalam proses pembelajaran yang telah mengalami pergeseran. Media pembelajaran saat ini haruslah sebuah media yang bukan hanya bersifat media sebagai penyampaian pesan, namun media harus mampu menjadi sebuah pengalaman belajar.

Dalam teknologi pembelajaran, media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. Media juga sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.

Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu untuk proses pengajaran saat ini adalah sebagai salah satu upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Peran penting media sebagai salah satu alat pembelajaran sudah jelas adanya. Media pembelajaran mampu mengaktifkan ranah kognitif siswa secara serntak jika tepat jenis dan waktu penggunaannya. Media pembelajaran membuat sebuah proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif, dengan adanya media pembelajaran maka pendidik mampu mempersingkat waktu penyampaian sebuah pengetahuan, tentunya dengan sederhana, tidak verbalistik dan memperjelas pesan yang disampaikan kepada peserta didik.

http://mynamemirza.wordpress.com/2012/06/09/media-pembelajaran-jenis-klasifikasi-kedudukan-dan-pengembangannya/

Page 9: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran (V)

Media dalam pengertiannya adalah, secara bahasa media dari bahasa Latin ‘MEDIUS’ berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Bahasa Arab (وسائل) berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Secara khusus media diartikan alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi viual atau verbal (Gerlach & Ely, 1971).

Selain itu media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi (AECT, 1977). Media/mediator adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya (Flemming, 1987). Medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima (Heinich, dkk, 1982). Media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju (Hamidjojo & Latuheru, 1993).

Media dalam Kedudukannya di Dunia Pendidikan

Belajar melalui stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Belajar melalui stimulus verbal membuahkan hasil belajar yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan yang berurut-urutan. Belajar dengan menggunakan indera ganda (pandang dan dengar) akan memberikan keuntungan bagi siswa.

Dengan menggabungkan beberapa media akan memberikan pengalaman yang mencerminkan suatu pengalaman belajar dalam kehidupan sehari-hari. Suatu pengalaman belajar akan diperoleh karena adanya penggabungan aneka media itu akan menjadi satu kesatuan kerja yang menghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai komunikasi yang sangat tinggi; artinya informasi bahkan tidak hanya dilihat sebagai hasil cetakan, melainkan juga dapat didengar, membentuk simulasi dan animasi yang dapat membangkitkan minat dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam penyajiannya.

Manfaat Media

Page 10: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

Dapat memberikan kemudahan dalam pembuatan konsep-konsep pendidikan dari hal konkrit ke yang abstrak. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar di dapat ke dalam lingkungan belajar. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.

Aspek lainnya adalah memberikan kejelasan pesan agar tidak terlalu verbalistis sehingga mudah dimengerti oleh siswa dalam proses pendidikan. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dan sumber belajar. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

http://taufiq-saifuddin.blogspot.com/2011/11/kedudukan-media-dalam-sistem.html

Page 11: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

Kamis, 29 November 2012

Kedudukan Media Pembelajaran Dalam Konteks Komunikasi Pendidikan dan Dalam Sistem Pembelajaran

Oleh : Maedi

A. Pendahuluan

Disadari atau tidak era globalisasi sudah berada ditengah-tengah kita. Keberadaanya sangat berpengaruh terhadap pola fikir atau cara pandang masyarakat . Hal ini harus direspon dan ditanggapai secara serius sehingga kita tidak ketinggalan informasi dan wawasan pengetahuan. Terlebih bagi seseorang yang konsen terhadap dunia pendidikan , maka harus diperhatikan dan direspons secara serius. Kalau kita bersikap apatais maka kita akan ketinggalan didalam mengakses informasi dan wawasan keilmuan.

Didunia pendidikan dinamika kelimuan yang syarat dengan wawasan dan informasi begitu pesat, maka diperlukan ide kreatif didalam mengemas dan mengelola sebuah lembaga pendidikan yang berorientasi pada mutu peserta didik. Untuk menunjang dan menyeimbangkan harus ditopang dengan sarana dalam hal ini media pembelajaran.

Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi. Komunikasi adalah proses pengiriman informasi dari satu pihak kepada pihak lain untuk tujuan tertentu. Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu dengan munculnya feedback dari pihak penerima pesan.[1]

Peran media pembelajaran sangat penting didalam proses pembelajaran dikelas untuk memudahkan anak didalam menerima informasi lewat pesan yang disampaikan guru ketika menyampaikan materi. Seorang peserta didik akan dapat memperoleh pemahaman atau pengetahuan dengan cara mengelola rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh inderanya, baik indera penglihatan, pendengaran, maupun indera lainnya. Semakin tanggap seseorang tentang obyek orang atau kejadian semakin baik pula proses pengetahuan atau pemahaman yang dialami.Pada konteks inilah, media memainkan perannya dengan membantu dan memfasilitasi peserta didik lebih mudah memahami dan mengelola apa yang diterimanya. Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar secara tepat dapat membantu menjadikan pengalaman belajar lebih jelas. Edgar Dale (dalam Lataheru; 1988: 23)[2] menyebutkan beberapa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, sebagai berikut: (1) Perhatian anak terhadap materi tinggi:(2) Anak didik mendapatkan pengalaman kongkret; (3) Mendorong anak untuk belajar secara mandiri; (4) Hasil yang dipelajari atau diperoleh anak didik sulit dilupakan.

Page 12: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

B. Peran dan Fungsi Media dalam Pembelajaran

Ada tiga kemampuan atau fungsi media menurut Gerlach dan Ely (dalam Ibrahim, 1982 : 10-11 ) [3]yang meliputi :

1. Kemampuan fiksatif ( Fixatif property)

Media memiliki mkemampuan menangkap, menyimpan, dan kemudian menampilkankembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini berarti suatu obyek atau kejadian dapat digambar , dpotret, difilmkan, atau direkam kemudian disimpan lama pada saat yang diperlukan dapat ditunjukkan lagi dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.

2. Kemampuan manipulatif (manipulative property)

Media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan. Artinya, penampilan suatu obyek atau kejadian dapat dirubah-rubah ukurannya, kecepatannya serta dapat diulang-ulang.

a. Kemampuan distributive ( Distributive Property)

Media dapat menjangkau audience yang sangat banyak dalam sekali penampilan obyek atau kejadian .

Sementara dalam konteks berlangsungnya proses belajar dengan segala dinamikanya, media mempunyai fungsi atau peran untuk menghindari hambatan atau gangguan komunikasi dalam poroses kegiatan belajar mengajar (idem, 1982: 12). Secara garis besar peranan media yang dimaksud antara lain:

a. Menghindari terjadinya verbalisme

b. Membangkitkan minat atau motivasi siswa;

c. Menarik perhatian siswa;

d. Mengatasi keterbatasan: ruang, waktu, dan ukuran;

e. Mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar: dan

f. Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.

Media dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran baik secara klasikal maupun individual. Dalam pembelajaran klasikal, media menjadi bagian integral dari proses pembelajaran itu sendiri. Melalui penggunaan media, siswa dapat terlibat langsung dengan materi yang sedang dipelajari. Misalnya, penggunaan media realia atau benda nyata akan memberikan pengalaman belajar (learning experiences) yang sesungguhnya kepada siswa. Siswa dapat menyentuh dan mengobservasi benda tersebut dan memperoleh informasi yang diperlukan. Dalam mata pelajaran biologi, contoh benda nyata adalah flora dan fauna yang dapat diobservasi secara langsung oleh siswa.Selain tahu pentingnya penggunaan media pembelajaran, Anda juga harus mengetahui karakteristik setiap media, potensi apa

Page 13: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

yang dimilikinya, apa kelebihan dan apa kekurangannya. Hal ini penting untuk mendapatkan hasil yang optimal dari penggunaan media tertentu dalam pembelajaran. Setelah mengetahui karakteristik berbagai media, kita dapat menyeleksi media mana yang cocok untuk digunakan pada proses belajar mengajar tertentu. Terdapat tiga karakteristik media secara umum menurut Kemp (1985) yaitu: fixative, manipulative, dan distributive. Fixative property mengacu pada kemampuan media untuk merekam peristiwa, menyimpan, dan mereproduksi informasi bilamana diperlukan. Contoh media ini adalah: pita kaset audio dan video, sekarang ditambah dengan cd, vcd, dan dvd. Alat rekam dan putarnya adalah tape recorder, kamera, video player, cd/vcd/dvd player, televisi dan komputer.[4]

Sementara fungsi dari media pembelajaran menurut McKnow ( Sihkabuden, 2005:19 )[5] media terdiri dari fungsi yaitu Mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya dengan media pembelajaran yang sebelumnya abstrak menjadi kongkret, pembelajaran yang sebelumnya teoritis menjadi fungsional praktis. Membangkitkan motivasi belajar Memperjelas penyajian pesan dan informasi. Memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu.

Fungsi media, khususnya media visual juga dikemukakan oleh Levie dan Lentz, seperti yang dikutip oleh Arsyad (2002) [6]bahwa media tersebut memiliki empat fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Dalam fungsi atensi, media visual dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran.

C. Proses Komunikasi dalam pembelajan

Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya. Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai pengajar dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.Komunikasi adalah suatu proses, bukan sesuatu yang bersifat statis. Komunikasi memerlukan tempat, dinamis, menghasilkan perubahan dalam usaha mencapai hasil, melibatkan interaksi bersama, serta melibatkan suatu kelompok.Ketercapaian tujuan merupakan keberhasilan komunikasi. Keberhasilan komunikasi tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut :

a. Komunikator (Pengirim Pesan)

Komunikator merupakan sumber dan pengirim pesan. Kredibilitas komunikator yang membuat komunikan percaya terhadap isi pesan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi.

b. Pesan yang disampaikan

Pesan harus memiliki daya tarik tersendiri, sesuai dengan kebutuhan penerima pesan, adanya kesamaan pengalaman tentang pesan, dan ada peran pesan dalam memenuhi kebutuhan penerima.

Page 14: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

c. Komunikan (Penerima Pesan)

Agar komunikasi berjalan lancar, komunikan harus mampu menafsirkan pesan, sadar bahwa pesan sesuai dengan kebutuhannya, dan harus ada perhatian terhadap pesan yang diterima.

d. Konteks

Komunikasi berlangsung dalam setting atau lingkungan tertentu. Lingkungan yang kondusif sangat mendukung keberhasilan komunikasi.

e. Sistem Penyampaian

Sistem penyampaian berkaitan dengan metode dan media. Metode dan media yang digunakan dalam proses komunikasi harus disesuaikan dengan kondisi atau karakterisitik penerima pesan. (IGAK Wardani : 2005)[7]

Menurut Endang Lestari G dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi yang Efektif” ada dua model proses komunikasi[8], yaitu :

a. Model linier

Model ini mempunyai ciri sebuah proses yang hanya terdiri dari dua garis lurus, dimana proses komunikasi berawal dari komunikator dan berakhir pada komunikan. Berkaitan dengan model ini ada yang dinamakan Formula Laswell. Formula ini merupakan cara untuk menggambarkan sebuah tindakan komunikasi dengan menjawab pertanyaan: who, says what, in wich channel, to whom, dan with what effect.

a. Model sirkuler

Model ini ditandai dengan adanya unsur feedback. Pada model sirkuler ini proses komunikasi berlangsung dua arah. Melalui model ini dapat diketahui efektif tidaknya suatu komunikasi, karena komunikasi dikatakan efektif apabila terjadi umpan balik dari pihak penerima pesan.

Dengan demikian informasi dapat dilakukan bukan saja satu arah, hal ini akan melahirkan efektifitas dalam berkomunikasi. Sehingga pesan yang disampaikan akan mengenai sasaran.

D. Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapatlah disimpulkan bahwa peran media sangat efektif didalam proses pemebelajaran , ketika dikomunikasikan dengan baik. Sebab proses komunikasi yang baik akan menimbulkan daya tangkap dan interaktif yang efektif serta mengena pada sasaran yang dituju. Media pembelajaran lewat komunikasi yang efktif akan menyampaikan pesan pemahaman dan pendalaman

Page 15: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

didalam proses pembelajaran dikelas. Siswa pun akan mengalami semangat dan rasa ingin tahu ketika dalam proses pembelajaranya di lengkapi dengan sarana media yang baik dan komunkasi yang efektif.

Daftar Pustaka

1. www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia

2. http://tirman.wordpress.com/komunikasi-efektif-dalam-pembelajaran/[1]

3. http://massofa.wordpress.com/2008/11/05/peranan-media-pembelajaran-dan-pemilihannya-dalam-pembelajaran/

4. http://hafismuaddab.wordpress.com/2010/01/13/fungsi-dan-peran-media-dalam-pembelajaran/

5. http://tirman.wordpress.com/komunikasi-efektif-dalam-pembelajaran/

[1]http://tirman.wordpress.com/komunikasi-efektif-dalam-pembelajaran/

[2]http://hafismuaddab.wordpress.com/2010/01/13/fungsi-dan-peran-media-dalam-pembelajaran/

[3] Ibid

[4]http://massofa.wordpress.com/2008/11/05/peranan-media-pembelajaran-dan-pemilihannya-dalam-pembelajaran/

[5]www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia

[6] Ibid

[7]http://tirman.wordpress.com/komunikasi-efektif-dalam-pembelajaran/

[8]Ibid

Diposkan oleh maedi di 21.43

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThi

http://maediani.blogspot.com/2012/11/kedudukan-media-pembelajaran-dalam.html

Page 16: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/196507081991032-YOYOH_JUBAEDAH/Materi_Perkuliahan_Media_Pembelajaran.pdf

Home

SUBSCRIBE

tas import

Home » Media Pembelajaran » Pengertian, Kedudukan Media Dalam Proses Belajar Mengajar Fungsi dan Manfaat, Jenis – jenis Media Pengajaran

Pengertian, Kedudukan Media Dalam Proses Belajar Mengajar Fungsi dan Manfaat, Jenis – jenis Media Pengajaran

Posted by admin on Tuesday, October 23, 2012 at 3:36 AM

4

1. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Heinich (1993, dalam Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2008:6)

media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti

“perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a

receiver).

Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar

mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai

proses dan hasil belajar mengajar secara efektif dan efesien serta tujuan

instruksional dapat dicapai dengan mudah.

Page 17: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

Manfaat yang diperoleh dengan adanya media pembelajaran. Berikut ini

fungsi dari Media Pembelajaran yang dikemukakan oleh Nana Sudjana dan

Ahmad Rivai dalam media pengajaran:

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2. Materi pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pengajaran lebih baik.

3. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata - mata

komunikasi verbal melalui penuturan - penuturan kata - kata oleh

guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru kehabisan tenaga.

4. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi beraktivitas lain sepeti

mengamati melakukan kegiatan, mendemonstrasikan dan lain – lain.

2. Kedudukan Media Dalam Proses Belajar Mengajar

Dalam proses belajar mengajar yang menghantarkan peserta didik agar

memiliki pengetahuan dan kemampuan yang digariskan oleh kurikulum

memerlukan media. Media yang relevan akan menjadikan proses belajar

mengajar berlangsung efektif dan efisien (Arifin, 2000).

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat

yang baru, membangkitkan motivasi belajar dan rangsangan kegiatan belajar,

Page 18: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat

membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi

pembelajaran.

Encyclopedia of Education Research dalam Hamalik (1994:15)

merinci manfaat media pendidikan sebagai berikut :

a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena

itu mengurangi verbalisme.

b. Memperbesar perhatian siswa.

c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar.

d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan

berusaha sendiri di kalangan siswa.

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan, terutama

melalui gambar hidup.

f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu

perkembangan kemampuan berbahasa.

g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak

dalam belajar.

4. Jenis – jenis Media Pengajaran

Media pengajaran sangat beraneka ragam tetapi pada dasarnya dapat

diklasifikasikan kedalam menurut :

1) Jenisnya media pengajaran dibagi menjadi :

a) Media audio, yaitu media yang hanya mengandalkan

Page 19: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

kemampuan suara saja. Misalnya radio, cassette recorder,

piringan audio. Media ini tidak cocok untuk orang yang tuli atau

mempunyai kelainan dalam pendengaran.

b) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera

penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar

diam seperti strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto,

gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang

menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film

bisu, film kartun.

c) Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara

dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang

lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan

yang kedua. Media ini dibagi lagi kedalam (a) audiovisual diam,

yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti

film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara,

dan (b) audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan

unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan

video cassette.

2) Menurut daya liputnya, media dibagi kedalam :

a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak.

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruangan

serta dapat menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu

yang sama. Contohnya radio dan televisi.

b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan

tempat, yaitu media yang dalam penggunaannya membutuhkan

Page 20: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film

rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan

gelap.

c) Media untuk pengajaran individual seperti modul berprogram

dan pengajaran melalui komputer.

Download file aslinya disini

artikel sebelumnya Perkembangan Kognitif Anak Usia Taman Kanak-Kanak

1 Comments

0 Comments

Newer Post Older Post

Home

Cara Cepat Hamil

kursus bahasa inggris cepat Tutorial Desain Theme

belajar komputer

Popular Posts

Unsur-unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen

Pengertian Cerpen dan Ciri-ciri Cerpen

Dapatkan New iPad, iPod Touch, BlackBerry Torch & PS Vita

Download Silabus dan RPP SMA Lengkap

Download Standar Isi Kurikulum KTSP SD

Page 21: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

Pengertian Menulis dan Tujuan Menulis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar dan Motivasi

Blog Archive

► 2013 (2)

▼ 2012 (153)

► 12/09 - 12/16 (35)

► 12/02 - 12/09 (20)

► 11/25 - 12/02 (4)

► 11/11 - 11/18 (1)

► 11/04 - 11/11 (2)

► 10/28 - 11/04 (11)

▼ 10/21 - 10/28 (16)

Bermain Peran

Bermain

Keterampilan Sosial

Tugas-Tugas Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun

Perkembangan Emosi

Perkembangan Sosial

Perkembangan Bahasa

Perkembangan Kognitif

Perkembangan Fisik atau Motorik

Karakteristik Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun

Page 22: Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran

Pengertian Pembelajaran komputer Model Games

Pemanfaatan CBI dalam Pembelajaran

Komputer Sebagai Media Pembelajaran

Pengertian, Kedudukan Media Dalam Proses Belajar M...

Perkembangan Kognitif Anak Usia Taman Kanak-Kanak

Karakteristik Perkembangan Anak Usia Taman Kanak-K...

► 10/07 - 10/14 (29)

► 09/30 - 10/07 (9)

► 09/23 - 09/30 (23)

► 09/16 - 09/23 (1)

► 09/02 - 09/09 (2)

kursus bahasa inggris murah | Cara cepat hamil | ebook menjadi teknisi komputer | belajar bahasa inggris | gezlab

© Download Gratis Area All Rights Reserved

Get smart with the Thesis Blogger Template from Forblogger.net.

http://downloadgratisarea.blogspot.com/2012/10/pengertian-kedudukan-media-dalam-proses.html