makalah kedudukan biologi di sklh
DESCRIPTION
kedudukan biologi dalam kurikulumTRANSCRIPT
TELAAH KURIKULUM
“KEDUDUKAN MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM
KURIKULUM SEKOLAH DI SMP DAN SMA”
Oleh :
Kelompok : 2
Nama angggota
1. Shelly Afrilia Arista (A1D013010)
2. Aminah Tri Putri (A1D013013)
3. Yemi Ulviani (A1D013016)
4. Sarah Marta Ningsih (A1D013029)
5. Maryati (A1D013038)
Dosen pengampu : Dra. Sri Irawati, M.Pd/ Irdam Idrus, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
i
Kata pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini berisis tentang “kedudukan mata pelajaran biologi dalam
kurikulum smp dan sma”.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktu dan kesempatannya untuk membimbing
serta memberiarahan kepada penulis dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa pula
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi kelainan maupun penyusunan kata. Dengan demikian
penyusunan sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun dari kesempurnaan makalah selanjutnya.
Bengkulu, september 2015
Penulis
ii
Daftar isi
Halaman judul............................................................................................................i
Kata pengantar...........................................................................................................ii
Daftar isi.....................................................................................................................iii
BABI PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Tujuan .................................................................................................................2
1.3 Rumusan masalah.................................................................................................2
BAB II ISI
A. Peranan biologi dan focus biologi di SMP & SMA............................................3
B. Keterkaitan anatar fungdi dan tujuan pembelajaran
biologi di SMP & SMA.....................................................................................5
C. Alasan mengapa 4 pilar pendidikan, inquiri,
kotruktivisme, SALINGTEMAS, pemecahan masalah
dan pembelajaran bermuatan n ilai menjadi pertimbangan
penting dalam penyususnan pengalaman belajar siswa di SMP, & SMA.........7
D. Peranan guru biologi diSMP dan SMA dalam menetukan
pola belajar mengajar..........................................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan...........................................................................................................13
3.2 saran ...................................................................................................................13
Daftar pustaka............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat diartikan secara berbeda menurut sudut
pandang yang dipergunakan. IPA sering di definisikan sebagai kumpulan informasi
ilmiah. Ada ilmuan yang memandang IPA sebagai suatu metode untuk menguji
hipotesis. Sedangkan seorang filsuf memandangnya sebagai cara bertanya tentang
kebenaran dari apa yang kita ketahui. Para ilmuan IPA dalam mempelajari gejala alam,
menggunakan proses dan sikap ilmiah. Proses ilmiah yang dimaksud misalnya melalui
pengamatan, eksprimen, dan analisis yang bersifat rasional. Sikap ilmiah contohnya
adalah objektif dan jujur dalam mengumpulkan data yang diperoleh. Dengan
menggunakan proses dan sikap ilmiah itu scientist memperoleh penemuan-penemuan
atau produk yang berupa fakta, konsep, prinsip dan teori.
Mata pelajaran biologi bertujuan untuk menumbuhkan sikap spritual dan sikap
sosial, membekali pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik yang relevan
dengan biologi agar peserta didik mampu untuk menyelesaikan persoalan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai pribadi dan sebagai warga negara. Belajar biologi sama
dengan mempelajari diri sendiri karena biolohi di SMA banyak membahas tentang
struktur dan fungsi jaringan penyusunan organ, peran makhluk hidup dalam lingkungan,
dan hubungannya dengan kelestarian makhluk hidup di bumi. Sehingga belajar biologi
merupakan kegiatan yang menarik dan menyenangkan dan membentuk pribadi yang
mencintai lingkungaan alam dan sosial. Sikap sosial yang ditumbuhkan dalam IPA
memuat nilai-nilai karakter yang bersifat sangat ‘’halus’’, sebagai hasil dampak
pengiring dari sebuah proses pembelajaran saintifik. Sikap sosial yang dapat
ditumbuhkan melalui IPA antara lain yaitu menghayati dan mengamalkan prilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalah dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
1
Ilmu Pengetahuan Alam dengan karakteristiknya merupakan mata pelajaran yang
sangat mendukung peningkatan dan keseimbangan antara soft skill dan hard skill pada
diri peserta didik melalui pembelajaran langsung (direct teaching) dan pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching).
1.2 Tujuan
1. Mengetahui Apa peranan biologi dan fokus pendidikan biologi di SMP,SMA
2 Mengetahui Apa keterkaitan antara fungsi dan tujuan pembelajaran biologi di
SMP,SMA
3 Mengetahui Mengapa 4 pilar pendidikan, inkuiri, konstruktivisme,
SALINGTEMAS, pemecahan masalah dan pembelajaran bermuatan nilai menjadi
pertimbangan penting dalam penyusunan pengalaman belajar siswa di SMP dan
SMA
4 Mengetahui Apa peranan guru biologi di SMP, SMA dalam menentukan pola
kegiatan belajar mengajar
1.3 Rumusan Masalah
2. Apa peranan biologi dan fokus pendidikan biologi di SMP,SMA ?
3. Apa keterkaitan antara fungsi dan tujuan pembelajaran biologi di SMP,SMA ?
4. Mengapa 4 pilar pendidikan, inkuiri, konstruktivisme, SALINGTEMAS,
pemecahan masalah dan pembelajaran bermuatan nilai menjadi pertimbangan
penting dalam penyusunan pengalaman belajar siswa di SMP dan SMA ?
5. Apa peranan guru biologi di SMP, SMA dalam menentukan pola kegiatan
belajar mengajar ?
2
BAB II
ISI
A. Peranana biologi dan fokus biologi di SMP & SMA
1. Peranan biologi di SMP
Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan
Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta
kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman
tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih
bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu
pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, IPA memiliki peran yang sangat penting. Kemajuan IPTEK yang
begitu pesat sangat mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan terutama
pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju
2. Peranan biologi di SMA
Mata pelajaran Biologi pada Sekolah Menengah Atas (SMA) diajarkan untuk
membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah kemampuan untuk
memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan
teknologi. Oleh karena itu, pembelajaran Biologi dilaksanakan dengan menekankan
pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah (BSNP, 2006:143).
3. Fokus Pendidikan IPA di SMP
Mata pelajaran IPA di SMP menekankan pada pengamatan fenomena alam dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, isu-isu fenomena alam terkait dengan
kompetensi produktif dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
1) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan :
2) Meliputi objek IPA, klasifikasi makhluk hidup, organisasi kehidupan, energi
dalam kehidupan, interaksi makhluk hiup dengan lingkungannya, pencemaran
3
lingkungan, pemanasan global, sistem gerak pada manusia, struktur tumbuhan,
sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem reproduksi, hereditas, dan
perkembangan penduduk.
3) Benda/zat/Bahan dan Sifatnya Meliputi karakteristik zat, sifat bahan, bahan
kimia, atom, ion,dan molekul.
4) Energi dan Perubahannya .Meliputi energi dalam kehidupan, suhu, pemuaian,
dan kalor, gerak lurus, gaya dan Hukum Newton, pesawat sederhana, tekanan
zat cair, getaran, gelombang dan bunyi, cahaya dan alat optik, listrik statis dan
dinamis, kemagnetan dan induksi elektromagnetik.
5) Bumi dan Alam Semesta. Meliputi struktur bumi, tata surya, gerak edar bumi
dan bulan
4. Fokus Pendidikan IPA di SMA
Ruang lingkup Mata Pelajaran Biologi SMA dan MA terdiri dari 2 bagian yaitu:
Bekerja Ilmiah dan Pemahaman Konsep (Materi Pokok) dan Penerapannya. Bekerja
Ilmiah diajarkan dan dilatihkan pada awal tahun kelas X tetapi untuk selanjutnya
terintegrasi dengan materi pada kompetensi yang telah ditetapkan.
Mata pelajaran biologi di SMA merupakan kelanjutan IPA di SMP yang juga
menekankan pada fenomena alam dan penerapannya meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
1) Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk hidup,
hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan perubahan energi,
peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
2) Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan
dan manusia serta penerapannya dalam konsep sains, lingkungan,teknologi dan
masyarakat.
3) Proses yang tejadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi,
bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
(Depdiknas.2003).
4
B. Keterkaitan antara fungsi dan tujuan pembelajaran biologi di SMP & SMA
Mata Pelajaran Biologi berfungsi untuk menanamkan kesadaran terhadap
keindahan dan keteraturan alam sehingga siswa dapat meningkatkan keyakinan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa sebagai warga negara yang menguasai sains dan teknologi untuk
meningkatkan mutu kehidupan dan melanjutkan pendidikan.
Dari fungsi tersebut terdapat kaitannya dengan tujuan pembelajaran Biologi
berdasarkan kurikulum KTSP (Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi IPA
SMP) dan K.13 (Permendikbud No.58 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP) di
Sekolah SMP, yaitu:
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kretaif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan pengamatan, percobaan dan diskusi
3. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
4. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehar-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan guna
memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerja
sama dengan orang lain
5. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif
dengan menggunakan prinsip IPA untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan
menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif
6. Menguasai konsep dan prinsip IPA serta mempunyai keterampilan mengembangkan
pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi
5
Dan juga berkaitan dengan tujuan pembelajaran Biologi berdasarkan kurikulum
KTSP (Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi Biologi SMA) dan K.13
(Permendikbud No.59 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMA) di Sekolah SMA,
yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan :
1. Menumbuhkan kesadaran terhadap kompleksitas, keteraturan, keindahan,
keanekaragaman hayati dan bioproses, dan penerapan biologi, serta kepekaan dan
kepedulian terhadap permasalahan lingkup hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manifestasi pengalaman dan penghayatan ajaran agama yang
dianut peserta didik untuk mengungkapkan kebesaran Tuhan YME
2. Membentuk skema pegetahuan biologi peserta didik berupa pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural dan metakognitif dalam ranah konkret dan abstrak
3. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama dengan orang lain
4. Meningkatkan kesadaran tentang aplikasi sains dan teknologi yang bermanfaat bagi
individu, masyarakat dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan
melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat
5. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pada metode ilmiah dan aspek
keselamatan kerja dengan mempraktekan metode ilmiah melalui tahapan
pengamatan dan percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan
pengujian hipotesis dengan merancang melakukan, mengolah data, dan
mengkomunikasikan hasil eksperimen secara lisan dan tulisan untuk menumbuhkan
pola pikir ilmiah sebagai bekal dalam kehidupan abad 21
6. Menumbuhkan hard skill dan soft skill dalam bidang biologi secara seimbang untuk
membekali peserta didik menjadi pribadi yang memiliki kemmapuan kolaboratif,
komunikatif, kretaif dan inovatif serta melek media (media literacy) melalui
pembelajaran berbasis inquiri, berbasis permasalahan, dan berbasis proyek (Inquiry
based, problem based, dan project based learning).
7. Membentuk sikap positif terhadap ilmu Biologi, yaitu merasa tertarik untuk
memepelajari Biologi sebagai kebutuhan, lebih lanjut sebagai alat pemecahan
masalah dalam kehidupan baik secara individu dan masyarakat.
Sehingga siswa secara sadar ikut berperan dalam menjaga dan melestarikan
lingkungan.
6
Jadi, berdasarkan keterkaitannya dengan fungsi pembelajaran Biologi baik di SMP
maupun SMA, mata pelajaran IPA Biologi bertujuan untuk menumbuhkan sikap
spiritual, sikap ilmiah dan sikap sosial, membekali pengetahuan dan keterampilan
kepada peserta didik yang relevan dengan Biologi, agar peserta didik mampu untuk
menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pribadi dan warga
negara.
C. Alasan mengapa 4 pilar pendidikan, inkuiri, konstruktivisme, SALINGTEMAS,
Pemecahan masalah dan pembelajaran bermuatan nilai menjadi pertimbangan
penting dalam penyusunan pengalaman belajar siswa di SMP dan SMA
1. 4 Pilar Pendidikan merupakan upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa melalui
peningkatan mutu pendidikan. Adapun 4 Pilar pendidikan menurut UNESCO
yaitu :
a. Learning to know (belajar mengetahui)
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha untuk mencari agar
mengetahui informasi yang dibutuhkan dan berguna bagi kehidupan. Belajar untuk
mengetahui (learning to know) dalam prosesnya tidak sekedar mengetahui apa yang
bermakna tetapi juga sekaligus mengetahui apa yang tidak bermanfaat bagi
kehidupannya. Untuk mengimplementasikan “learning to know” (belajar untuk
mengetahui), Guru harus mampu menempatkan dirinya sebagai fasilitator. Di
samping itu guru dituntut untuk dapat berperan ganda sebagai teman berdialog bagi
siswanya dalam rangka mengembangkan penguasaan pengetahuan siswa.
b. Learning to be (belajar melakukan sesuatu)
Pendidikan juga merupakan proses belajar untuk bisa melakukan sesuatu
(learning to do). Proses belajar menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif,
peningkatan kompetensi, serta pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap
nilai, sikap, penghargaan, perasaan, serta kemauan untuk berbuat atau merespon
suatu stimulus. Pendidikan membekali manusia tidak sekedar untuk mengetahui,
tetapi lebih jauh untuk terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga
menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan.
7
Sekolah sebagai wadah masyarakat belajar seyogyanya memfasilitasi
siswanya untuk mengaktualisasikan keterampilan yang dimiliki, serta bakat dan
minatnya agar “Learning to do” (belajar untuk melakukan sesuatu) dapat
terrealisasi. Walau sesungguhnya bakat dan minat anak dipengaruhi faktor
keturunan namun tumbuh dan berkembangnya bakat dan minat juga bergantung
pada lingkungan. Seperti kita ketahui bersama bahwa keterampilan merupakan
sarana untuk menopang kehidupan seseorang bahkan keterampilan lebih dominan
daripada penguasaan pengetahuan semata.
c. Learning to be (belajar menjadi sesuatu)
Penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses
menjadi diri sendiri (learning to be). Hal ini erat sekali kaitannya dengan bakat,
minat, perkembangan fisik, kejiwaan, pengelompokkan pribadi anak serta kondisi
lingkungannya. Misal : bagi siswa yang agresif, akan menemukan jati dirinya bila
diberi kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Dan sebaliknya bagi siswa yang
pasif, peran guru sebagai kompas penunjuk arah sekaligus menjadi fasilitator sangat
diperlukan untuk menumbuh kembangkan potensi diri siswa secara utuh dan
maksimal. Menjadi diri sendiri diartikan sebagai proses pemahaman terhadap
kebutuhan dan jati diri. Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah yang
berlaku di masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya
merupakan proses pencapaian aktualisasi diri.
d. Learning to live together (belajar hidup bersama)
Pada pilar keempat ini, kebiasaan hidup bersama, saling menghargai,
terbuka, memberi dan menerima perlu dikembangkan disekolah. Kondisi seperti
inilah yang memungkinkan tumbuhnya sikap saling pengertian antar ras, suku, dan
agama
Dengan kemampuan yang dimiliki, sebagai hasil dari proses pendidikan, dapat
dijadikan sebagai bekal untuk mampu berperan dalam lingkungan di mana individu
tersebut berada, dan sekaligus mampu menempatkan diri sesuai dengan perannya.
Pemahaman tentang peran diri dan orang lain dalam kelompok belajar merupakan
bekal dalam bersosialisasi di masyarakat (learning to live together). Untuk itu
8
semua, pendidikan di Indonesia harus diarahkan pada peningkatan kualitas
kemampuan intelektual dan profesional serta sikap, kepribadian dan moral. Dengan
kemampuan dan sikap manusia Indonesia yang demikian maka pada gilirannya
akan menjadikan masyarakat Indonesia masyarakat yang bermartabat di mata
masyarakat dunia.
2. Inkuiri
Inkuiri merupakan suatu pendekatan pada pembelajaran yang melibatkan
suatu proses penyelidikan yang alami atau material world, yang mendorong siswa
untuk bertanya, membuat penemuan dan menguji penemuan itu melalui penelitian
dalam pencarian suatu pemahaman baru. Pada pendekatan inkuiri, permasalahan
dilontarkan oleh guru, cara pemecahan masalah ditentukan oleh siswa, penemuan
kesimpulan juga dilakukan oleh siswa. Dengan demikian, siswa menjadi lebih aktif.
3. Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan suatu pendekatan yang mana peserta didik
harus mampu menemukan dan mentransformasikan suatu infomasi komplek ke
situasi lain, dan apabila dikehendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri
dengan menciptakan sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Dalam proses
pembelajaran peserta didik membangun sendiri pengetahuan mereka melalui
keterlibatan aktif dalam pembelajaran.
4. SALINGTEMAS
Merupakan pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan isu – isu
sosial dan teknologi yang ada di lingkungan, dimana siswa sebagai pemicu dalam
pembelajaran suatu konsep. Penambahan unsur lingkungan dalam pendekatan ini
didasarkan karena tidak menutup kemungkinan bahwa sains dan teknologi juga
akan mempengaruhi lingkungan. Jadi, dalam hal ini pendekatan Sains Teknologi
Sosial (STS) ditambahkan unsur Lingkungan (L) dalam konteksnya agar
perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memberikan dampak
yang positif terhadap lingkungan.
9
5. Pemecahan masalah
Pemecahan masalah adalah sebuah proses dimana suatu situasi yang diamati
siswa kemudian bila ditemukan ada masalah dibuat penyelesaiannya dengan cara
menentukan masalah, mengurangi atau menghilangkan masalah atau mencegah
masalah tersebut terjadi. Pemecahan masalah merupakan salah satu keterampilan
yang paling penting diperoleh siswa dimana siswa dapat memiliki 2 aspek
keterampilan jika siswa tersebut dapat memecahkan suatu masalah yaitu
keterampilan menemukan masalah dan keterampilan membuktikan masalah.
6. Pembelajaran bermuatan nilai
Pembelajaran bermuatan nilai adalah pembelajaran yang berisikan nilai –
nilai baik itu nilai yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa berupa nilai
karakter religius, nilai yang berhubungan dengan diri sendiri berupa nilai karakter
disiplin, kerja keras, tanggung jawab, dan mandiri, serta nilai yang berhubungan
dengan sesama berupa nilai karakter kerja sama. Ketiga aspek ini diharapkan
mampu membentuk sikap siswa dan dipraktekkan dalam kehidupannya. Nilai
karakter yang telah diambil tertulis secara eksplisit dalam bahan ajar dengan
harapan siswa dapat membaca, merasakan, dan menanamkan nilai-nilai tersebut
dalam kesehariannya, khususnya dalam kegiatan belajar. Dengan demikian, bahan
ajar bermuatan nilai-nilai karakter ini diharapkan dapat membuat pembelajaran
terasa lebih bermakna, memberikan motivasi kepada siswa dalam mengembangkan
seluruh potensinya secara optimal, serta meningkatkan kemampuan berpikirnya.
D.Peranan guru biologi di SMP dan SMA dalam menetukan pola kegiatan belajar
mengajar
Faktor keberhasilan penerapan kurikulum 2013 adalah kualitas guru. Karena
peran guru adalah orang yang mengimplementasikan kurikulum dalam satuan
pendidikan. Bila guru tidak bisa mendalami kurikulum yang berlaku, maka tujuan
pendidikan yang diinginkan tidak akan tercapai. Kurikulum yang sebaik apapun tidak
mampu terdengar gaungnya jika guru tidak mampu melaksanakannya.
Meskipun pemerintah mensinyalir jika kurikulum 2013 tidak akan membebani
siswa dan para guru. Untuk itulah, peran guru khususnya guru IPA menjelang
10
penerapan kurikulum 2013 antara lain, guru harus dapat menentukan ”apa yang akan
dipelajari” ke ”bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman siswa”.
Pengalaman belajar dapat diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi
lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan dan narasumber lain.
Guru juga harus mampu meningkatkan keempat unsur kompetensi yang dimiliki
yaitu kompetensi di bidang pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional. Adanya
perubahan paradigma penerapan teknologi informasi komunikasi yang terintegrasi di
tiap mata pelajaran, guru wajib menguasai dan terus meningkatkan kemampuannya
untuk melek teknologi.
Guru IPA harus senantiasa untuk mempersiapkan mental dan fisiknya dalam
mengupgrade perkembangan ilmu IPA dibarengi dengan terus mengikuti pelatihan-
pelatihan yang berkaitan dengan penerapan kurikulum 2013. Hal ini sejalan dengan
pemerintah yang menerapkan science atau IPA bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu
semata, namun pendidikan IPA harus berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan
berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan alam.
Kurikulum 2013 yang sedang memasuki tahap uji publik, sebenarnya
merupakan suatu konsep kurikulum yang mendorong pembelajaran berpusat pada siswa.
Siswa dituntut untuk aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran dan guru dengan
segala keilmuannya tidak hanya berperan sebagai pengajar tapi dituntut untuk menjadi
inspirator.
Karakteristik Guru Biologi
Seorang guru harus mampu berkomunikasi dengan baik, berkomunikasi dengan
siswa, dengan rekan kerja, dan dengan kepala sekolah
Guru biologi di SLTP perlu menguasai kedalaman materi yang sesuai dengan
karakteristik siswa SLTP yang senang humor dan masih kekanak-kanakan
Guru biologi di SMU perlu menguasai biologi secara lebih mendalam dan
metode-metode biologi dan keterampilan-keterampilan dasar biologi
Guru biologi juga perlu dapat berkomunikasi dengan alam, khususnya makhluk
hidup, gejala dan ciri hidup
11
Mampu merencanakan dan melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan
untuk mengajar biologi
Mampu menjelaskan dan mendemonstrasikan hal-hal yang dilakukan atau yang
terjadi dalam tubuh makhluk hidup, tingkah laku makhluk hidup dalam
berinteraksi dengan sesama makhluk hidup atau dengan lingkungannya.
Seorang guru juga perlu memiliki kemampuan bertanya dan memberikan tugas
atau kegiatan yang perlu dilakukan siswa di kelas dan di luar kelas.
Memberikan masukan atau umpan balik, serta melakukan asesemen dan evaluasi
Memiliki kemampuan untuk mengelola kelas dan laboraturium
Guru biologi perlu memotivasi siswanya agar senang belajar biologi,
memberikan penguatan, atau memperlihatkan bahwa belajar biologi yang baik
bukan dengan cara menghafal(Setyawan.2012).
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga
perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan
minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang
Fokus pendidikan biologi di SMP & SMA yaitu menekankan pada fenomena
alam dan penerapannya
2. fungsi dan tujuan pembelajaran Biologi baik di SMP maupun SMA saling
keterkaitan, mata pelajaran IPA Biologi bertujuan untuk menumbuhkan sikap
spiritual, sikap ilmiah dan sikap sosial, membekali pengetahuan dan
keterampilan kepada peserta didik yang relevan dengan Biologi, agar peserta
didik mampu untuk menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari
sebagai pribadi dan warga negara.
3. pilar pendidikan, inkuiri, konstruktivisme, SALINGTEMAS, Pemecahan
masalah dan pembelajaran bermuatan nilai menjadi pertimbangan penting
dalam penyusunan pengalaman belajar siswa di SMP dan SMA dikarenakan
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Biologi berorientasi pada
siswa. Peran guru bergeser dari menentukan “apa yang akan dipelajari” ke
‘bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa”.
Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk
mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan,
dan nara sumber lain.
4. Peran guru biologi di SMP dan SMA dalam menetukan pola kegiatan belajar
mengajar yaitu berpengaruh membentuk karakter siswa yang dituntut harus
bersikap ilmiah serta menciptakan pola belajar yang sistematis atau terstruktur.
3.2 SARAN
Bagi pembaca untuk dapat lebih memperdalam materi mengenai kedudukan mata
pelajaran biologi dalam kurikulum dengan referensi lain yang mendukung.
13
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional.2003.KURIKULUM 2004. Jakarta : Pusat kurikulum,
Balitbang
Mohammad Nur. 2004. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan
Konstruktivisme dalam Pengajaran. Jakarta: Universitas Negeri Surabaya
Mustofa, Ridwan.2013.http://ridwanmustofa2403.blogspot.co.id/2013/04/pendekatan-
inkuiri-dalam-pembelajaran.html(diakses 16 september 2015)
Nurhadi. 2004. Pembelajaran kontekstual dan Penerapan dalam KBK. Malang:
Universitas Negeri Malang
Permendikbud No.58 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 SMP/MTs
Permendikbud No.59 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 SMA/MA
Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi IPA SMP/MTs dan SMA/MA
Setyawa,kharis. 2012. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BIOLOGI DAN RUANG
LINGKUP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR.
http://goth-id.blogspot.co.id/2012/08/karakteristik-pembelajaran-biologi-
dan.html(diakses 17 september 2015)
Repository.upi.edu/5885/4/S_KIM_0900765_Chapter1.pdf.http://digilib.unila.ac.id/
8315/14/BAB%20I.pdf(diakses 15 september.2015)
14