makalah ilmu lingkungan kelompok 4

Upload: mochammad-rezha-pachlevi

Post on 05-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    1/25

    MAKALAH

    ILMU LINGKUNGAN

    “PENCEMARAN UDARA”

    Disusun oleh :

     Nama : Mochammad Rezha Pachlevi

    Muhammad Afton Muhandis

    Muhammad Gading Permadi

    Muhammd Reza Al-Fath

     Nizar Kamil Perwira

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

    BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    YOGYAKARTA

    2016 

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    2/25

     

    ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

     berkat, rahmat, taufik dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah

    “Pencemaran Udara” ini dengan sebaik mungkin.

    Sesuai dengan materi pembelajaran mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk

    mengetahui dan memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilmu Lingkungan

    salah satunya mengenai Pencemaran Udara. Maka dari itu, kami membuat makalah ini

    agar mahasiswa lebih mengetahui tentang Pencemaran Udara.

    Kami sebagai manusia menyadari bahwa masih ada kelemahan dan kekurangan

    dalam penyusunan tugas makalah ini dan untuk menyempurnakannya kami sangat

    mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman maupun dosen.

    Atas perhatiannya kami ucapkan terimah kasih.

    Yogyakarta, 26 Maret 2016

    Penulis

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    3/25

    iii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ........................................................................................................ ii

    Daftar Isi ................................................................................................................. iii

    BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

    1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

    1.3 Tujuan .......................................................................................................... 3

    BAB II Pembahasan ............................................................................................... 4

    2.1 Pengertian Pencemaran Udara ..................................................................... 4

    2.2 Klasifikasi Bahan Pencemaran Udara ......................................................... 4

    2.3 Faktor Penyebab Penyemaran Udara ........................................................... 5

    2.4 Zat-zat Pencemaran Udara ........................................................................... 7

    2.5 Permasalahan Lingkungan dan Dampaknya ................................................ 9

    2.6 Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara ................................................ 17

    BAB III Penutup ..................................................................................................... 21

    3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 21

    3.2 Saran ............................................................................................................ 21

    Daftar Pustaka ............................................................................................................... 22

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    4/25

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    5/25

    2

    kontribusi besar dalam menurunkan kwalitas udara yang dapat mengganggu

    kenyamanan, kesehatan dan bahkan keseimbangan iklim global.

    Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang

    ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-masing

    sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan pengaruhnya bagi

    kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas bahan bakar

    yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang dilakukan.

    Hasil penelitian Bapedal (1992) di beberapa kota besar (Jakarta, Bandung,

    Semarang, Surabaya) menunjukkan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber

    utama pencemaran udara. Hal ini dapat dilihat dari persentase cemaran CO sebesar98,8%, NOx

     sebesar 73,4% dan HC sebesar 88,9%, Pb sebesar 100% yang semuanya

     berasal dari hasil pembakaran kendaraan bermotor. Untuk mengantisipasi hal ini,

     pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui Kepmen LH no 35 tahun 1993 tentang

    Baku Mutu Emisi kendaraan bermotor. Pemerintah Daerah juga merespon situasi ini

    seperti contoh keluarnya SK Gubernur DKI Jakarta no 1041 tahun 2000 dengan batasan

    yang lebih rendah.

    1.2 Rumusan Masalah

    Dari latar belakang permasalahan didapatkan suatu perumusan masalah, yaitu: 

    1. 

    Apakah pengertian dari pencemaran udara?

    2.  Bagaimana klasifikasi bahan pencemar udara?

    3.  Apakah factor-faktor penyebab pencemaran udara?

    4.  Apakah zat-zat yang dapat mencemari udara?

    5.  Bagaimana dampak dari pencemaran udara?

    6.  Bagaimana upaya penanggulangan pencemaran udara?

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    6/25

    3

    1.3 Tujuan

    Adapun tujuan penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 

    1. 

    Untuk mengetahui pengertian dari pencemaran udara

    2.  Untuk mengetahui klasifikasi bahan pencemar udara

    3.  Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab pencemaran udara

    4.  Untuk mengetahui sumber utama pencemaran udara

    5.  Untuk mengetahui dampak dari pencemaran udara

    6.  Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk menangulangi pencemaran udara

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    7/25

    4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Pencemaran Udara

    Pencemaran udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara menurut

    Akhmad (2000) diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara

    yang menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya.

    Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai macam zat kimia, baik berdampak

    langsung maupun tidak langsung yang semakin lama akan semakin mengganggu

    kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan.

    Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di

    dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut

    sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya

    terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai

     pencemaran di luar ruang (outdoor pollution).

    Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap

    tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang

    dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain

    itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan

     bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan

     NOx (nitrogenoksida).

    2.2 Klasifikasi Bahan Pencemar Udara

    Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian:

    1.  Polutan Primer

    Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu.

    Polutan primer berupa polutan gas dan partikel. Polutan gas terdiri dari:senyawa karbon,

    senyawa sulfur, senyawa nitrogen , senyawa halogen.

    Partikel yang di atmoser mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa

    zat padat maupun suspensi aerosol caor di atmosfer. Bahan partikel tersebut berasal

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    8/25

    5

    dari proses kondensasi, proses disperse, maupun proses erosi bahan tertentu. Asap

    sering kali dipakai untuk menunjukkan campuran bahan partikulat, uap, gas, dank abut.

    2. 

    Polutan Sekunder

    Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia

    di udara, Misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 dan O

    radikal. Sifat fisik dari polutan sekunder terbagi ats dua yaitu sifat fisik dan kimia yang

    tidak stabil. Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah Ozon ,Peroxy Acyl Nitrat

    (PAN), dan Formaldehid.

    2.3 Faktor Penyebab Pencemaran Udara

    Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

    1.  Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam, seperti:

    abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi

    gas-gas vulkanik

    debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin

    -   bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik

    2.  Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia, seperti:

    hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor

     bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia

    organik dan anorganik

     pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

    -   pembakaran sampah rumah tangga

     pembakaran hutan

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    9/25

    6

    Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang

    ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-masing

    sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan pengaruhnya bagi

    kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas bahan bakar

    yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang dilakukan.

    Sumber pencemaran umumnya dari kegiatan industri pengolahan, transportasi

    dan rumah tangga. Menurut Setyowidagdo (2000) dari beberapa penelitian yang telah

    dilakukan ternyata 70% dari total emisi yang dibuang ke udara berasal dari gas buang

    kendaraan bermotor. Pencemaran udara yang melampaui batas kewajaran akan

    menimbulkan dampak terhadap makhluk hidup yang hidup di atas bumi ini.

    Oleh sebab itu, maka perlu kita fahami dampak apa saja yang dapat

    ditimbulkan oleh pencemaran udara khususnya terhadap tumbuhan. Seiring dengan

    laju pertambahan kendaraan bermotor, maka konsumsi bahan bakar juga mengalami

     peningakatan dan berujung pada bertambahnya jumlah polutan yang dilepaskan ke

    udara. Di Indonesia kurang lebih 70 % pencemaran udara disebabkan oleh emisi

    kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

    memiliki dampak negatif baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap

    lingkungannya.

    Dalam beberapa tahun terakhir pencemaran udara terutama di kota-kota besar

    di Indonesia merupakan masalah yang serius, beberapa sumber pencemar udara utama

    Indonesia antara lain emisi gas buang kendaraan bermotor, emisi dari pabrikpabrik,

    rumah tangga dan kebakaran hutan, data penelitian menunjukkan bahwa lebih dari

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    10/25

    7

    80% pencemaran udara yang terjadi di kotakota besar di Indonesia di sebabkan oleh

    kendaraan bermotor.

    Kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara yaitu dengan

    dihasilkannya gas CO, HC, NOx  yang merupakan bahan logam timah yang

    ditambahkan kedalam bensin berkualitas rendah untuk meningkatkan nilai oktan guna

    mencegah terjadinya letupan pada bensin. Peningkatan polusi udara yang signifikan

    dari tahun ketahun disebabkan oleh naiknya angka pertumbuhan pemakaian

    kendaraan. kondisi ini diperparah dengan angka pertumbuhan jalan yang tidak

    sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang hanya 2% pertahun,

    semakin memperburuk kondisi udara diberbagai kota. Sektor transportasi telah dikenal

    sebagai salah satu sektor yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi yang

    menyeluruh. Penggunaan bahan bakar minyak secara intensif dalam sektor ini menjadi

     penyebab utama timbulnya dampak terhadap lingkungan udara terutama didaerah

     perkotaan.

    Pembangunan lebih banyak dicerminkan oleh adanya perkembangan fisik

     berupa bangunan sarana dan prasarana, misalnya pertokoan, pemukiman, tempat

    rekreasi dan industri otomotif. Dengan meningkatkan pembangunan tersebut

    mengakibatkan berkurangnya lahan yang seharusnya untuk penghisapan. Hal tersebut

    dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan sehingga udara menjadi

    tercemar dan kotor.

    2.4 Zat-zat Pencemar Udara

    Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:

    Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,

    Timbal dan Karbondioksida.

    1.  Karbon monoksida (CO)

    Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari

     pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan

     bermotor.

    2.  Nitrogen dioksida (NO2)

    Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,

     pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    11/25

    8

    3.  Sulfur dioksida (SO2)

    Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi.

    Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama

     batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan

     pembangkit tenaga listrik.

    4.  Partikulat (asap atau jelaga)

    Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan

    dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.

    Macam-macam partikel, yaitu :

    a. 

    Aerosol: partikel yang terhambur dan melayang di udara

     b. 

    Fog (kabut): aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara

    c.  Smoke (asap): aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan

    melayang berhamburan di udara

    5.  Hidrokarbon (HC)

    Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar

    yang tidak sempurna.

    6. 

    Chloro Fluoro Carbon (CFC)

    Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di

    atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC,

    alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada

     parfum dan hair spray.

    7.  Timbal (Pb)

    Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran

     pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbaloksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    12/25

    9

    8.  Karbon Dioksida (CO2)

    Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan

     bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

    2.5 Permasalahan Lingkungan dan Dampaknya

    Salah satu permasalahan lingkungan dapat terjadi karena polusi udara yang

    dihasilkan oleh industri. Meskipun saat ini telah banyak aturan yang diadakan perkenaan

    dengan asap yang dihasilkan oleh industri, namun hal ini tidak terjadi begitu saja.

    Manusia umumnya akan mengantisipasi, bila telah merasakan akibat dari perbuatannya.

    Ada beberapa peristiwa yang terjadi diakibatkan polusi udara yang sangat mematikan,

     bahkan menyebabkan kematian ribuan orang, yaitu great smoke of London (1952)

    dan Donora Smog (1948). 

    1.  Great Smoke of London

    Revolusi industri yang terjadi di Inggris telah membawa perubahan pada gaya

    hidup masyarakatnya, baik dalam skala rumah tangga maupun industri. Penggunaan

     bahan bakar berbasiskan batu bara menjadi sumber utama masyarakat di London pada

    sekitar tahun 1500-an. Semenjak penggunaan batu bara sebagai sumber bahan bakar,

    telah terjadi beberapa kali peristiwa kabut asap yang disebabkan oleh pembakaran batu

     bara.

    Pada Desember 1952 yang merupakan musim dingin, meningkatkan

     pembakaran di skala rumah tangga (untuk penghangat) dan industri. Ribuan rumah

    tangga menghasilkan asap yang berasal dari batu bara. Namun bukannya sebagai

     penghangat, lebih banyak asap yang dihasilkan dari pembakaran ini. Tidak pernah ada

     peristiwa yang lebih berbahaya dan mematikan dari pada peristiwa di tahun 1952 ini.

    Pada peristiwa ini ribuan ton jelaga hitam, tar, dan SO2 telah terakumulasi di

    udara akibat pembakaran batu bara. Konsentrasi bahan-bahan tersebut mencapai 3000-

    14.000 gr/m3 di udara, sekitar 50 kali diatas ambang batas normal pada saat itu. Sebuah

    kabut cahaya telah berdiam di kota itu sejak tanggal 5 Desember, asap dan uap dari

     pembakaran tetap bergerak dan membentuk asap padat. Salah satu faktor yang

    menyebabkan peristiwa ini juga adalah cuaca yang sangat dingin saat musim salju saat

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    13/25

    10

    itu. Terjadi inversi temperatur, sehingga asap yang dihasilkan dari pembakaran akan

    terjebak dan terakumulasi. Peristiwa mematikan yang terjadi disebabkan penyakit

     pneumonia, bronchitis, tubercolosis, kerusakan jantung, asma dan kematian karena

    keracunan yang berasal dari asap tersebut. Ketika asap menyebar ke seluruh London,

    4000 orang meninggal, beberapa berita menyatakan total korban jiwa dari peristiwa ini

    mencapai 12.000 jiwa.

    2.  Donora Smog

    Asap yang menyebabkan peristiwa ini pertama kali terlihat pada tanggal 27

    Oktober 1948 di Donora, Pennysylvania. Akibat dari peristiwa ini banyak kematian dan

     penyakit yang disebabkan oleh asma dan penyakit pernafasan lainnya, 20 orangmeninggal dan sepertiga dari penduduk kota sakit. Dampak dari peristiwa ini juga masih

    terlihat sepuluh tahun kemudian, dimana tingkat kematian di kota tersebut meningkat

    dengan pesat.

    Donora Zinc Works yang merupakanindustri besi di Amerika membuat emisi

    yang menghasilkan HF dan SO2 . Peristiwa ini disebabkan emisi tersebut terjebak

    karena terjadinya inversi temperatur, dimana asap manjadi bertemperatur lebih tinggi,

    udara terjebak di dalam bongkahan tersebut, serta tercampurnya polutan kedalam asap.

    Peristiwa ini berhasil diatasi dengan waktu yang cukup cepat, dengan

    menghentikan untuk sementara kegiatan di industri tsb. Dengan hal ini, jumlah korban

    yang lebih buruk dapat dicegah hingga tanggal 31 Oktober 1948. Donora

    smog merupakan salah satu peristiwa paling mematikan disebabkan oleh polusi udara.

    Dari peristiwa Great Smoke of London, pemerintah setempat langsung

    mengambil tindakan untuk membersihkan udara nasional. Peristiwa yang mematikan

    tersebut terjadi karena kelalaian masyarakat akan berbahayanya pembakaran bahan

     bakar, pulusi udara terhadap kesehatan. Pada tahun 1968 Clean Air Act memberikan

    standar polusi udara yang dapat dibuang ke udara bebas, serta menyarankan rumah

    tangga untuk menggunakan bahan bakar pemanas yang lebih ramah lingkungan seperti

    gas, minyak, dan listrik.

    Peristiwa Donora Smog yang juga mengakibatkan kematian yang fatal, telah

    mendapat perhatian serius dari pemerintah AS saat itu. Industri besi yang merupakan

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    14/25

    11

    sumber pencemaran telah dihukum, dan dikenakan denda, juga pelaku sebanyak 80

    orang yang terlibat. Semenjak peristiwa itu juga aksi dan tindakan untuk menjaga

    lingkungan khususnya polusi udara terus digalakkan.

    Dari kedua peristiwa di atas, dapat dilihat bahwa peningkatan polusi udara dan

    zat beracun dalam asap tsb terjadi di kota-kota besar di dunia. Meskipun peristiwa

    mematikan seperti itu tidak terjadi lagi hari-hari ini, namun permasalahan lingkungan

    karena polusi udara di kota-kota besar tetap terjadi.

    Untuk mencegah dan mengurangi dampak dari polusi udara yang terjadi dan

    semakin pesat di berbagai belahan dunia, maka pada tahun 1974 UNEP (The United

     Nations of Environment Programme) dan WHO (World HealthOrganizations) menginisiasi program sistem pengawasan terhadap keadaan lingkungan

    global. Organisasi ini telah memantau keadaan udara di lebih dari 50 kota di 35 negara

     berkembang. Fokus pertama adalah memantau kadar SO2 yang terakumulasi

    dengan high-volume sample matter serta Pb dalam polutan. Hasil dari pendataan ini

    sangat bermanfaat untuk menganalisa permasalahan udara secara global. Pantauan

    dilanjutkan dengan mendata kandungan NO2, CO dan O3 di udara.

    Selain itu pada konferensi Lingkungan Internasional yang diadakan pada tahun

    1992 di Rio de Janeiro, permasalahan polusi udara di perkotaan juga mendapat sorotan

    yang penting. Meskipun polusi udara hanya merupakan salah satu permasalahan yang

    terjadi selain kontaminasi perairan, hal ini merupakan salah satu kontroversi politik

    yang menjadi fokus di kota-kota besar. Pemantauan terhadap kandungan polutan udara

    yang ada di beberapa kota besar terus dilakukan. Umumnya polutan yang tinggi terjadi

    di negara-negara berkembang, yang polutan nya berasal dari industri ataupun

     pembakaran melalui kendaraan bermotor.

    Hingga saat ini, usaha pengurangan polutan di kota-kota besar dilakukan secara

     parsial oleh kebijakan masing-masing kota. Peraturan mengenai udara buang yang

     boleh dihasilkan industri, filtrasi asap yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, hingga

     pengurangan penggunaan kendaraan bermotor terus dilakukan. Selain itu penanaman

     pohon yang dapat mengurangi polutan di perkotaan merupakan salah satu kebijakan di

     berbagai kota. Sistem pengawasan lokal di masing-masing kota juga dilakukan dengan

     pemasangan alat pemantauan komposisi udara di perkotaan.

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    15/25

    12

    A.  Dampak Pencemaran Udara Bagi Alam

    Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam,

    antara lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.

    1.  Hujan Asam

    Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH (derajat keasaman)

    kurang dari 5,6.

    SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan

     bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit

    energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan O2 yang

    dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga

    mencemari air dan mineral tanah. SO2 dan NOx  (NO2 dan NO3) yang menguap ke

    udara akan bercampur dengan embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa

    tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi

    sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat

    dan halus turun ke permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa

    ini disebut dengan deposisi asam.

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    16/25

    13

    2.  Penipisan Lapisan Ozon

    Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil.

    Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada

    ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk

    melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan

     berbahaya bagi kehidupan.

     Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone

     Depleting Substances) atau BPO ( Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak

    lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena

    zat kimia buatan  tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan

    mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang disebut

    sebagai lubang ozon (ozone hole).

    Diyakini bahwa penyebab menipisnya lapisan ozon ini adalah gas CFC baik

    CFC-11(CFCl2) dan CFC-12 (CF2Cl2). Gas ini banyak dipergunakan dalam industri

    untuk pendingin yang lebih dikenal dengan istilah  freon (Graedel and Crutzen,

    1990).

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    17/25

    14

    3.  Pemanasan Global

    Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan

    menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.

    Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke

     bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2  di lapisan

    atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang

    dan akan kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi

    menjadi semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi

    di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di dalam ruangan rumah kaca menjadi

    lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi

    matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar.

    B.  Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia

    Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga

    membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan,

    tumbuhan dan manusia. Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    18/25

    15

    1.  Karbon monoksida (CO)

    Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan

    tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa

    sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan

     penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi

    lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO),

    dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.

    2.   Nitrogen dioksida (SO2)

    Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.

    3.  Hidrokarbon (HC)

    Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.

    4.  Chlorofluorocarbon (CFC)

    Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit

    terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh

    5.  Timbal (Pb)

    Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta

    mempengaruhi kecerdasan otak.

    6.  Ozon (O3)

    Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil

     paru-paru.

    7.   NOx

    Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    19/25

    16

    C.  Dampak Pencemaran Bagi Hewan

    1.  Penipisan lapisan ozon

    Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya

    rantai makanan pada tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan

     jumlah fitoplankton.

    2. 

    Hujan asam

    Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air

    terganggu.

    3.  Pemanasan global

    Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif pada

    kehidupan hewan, pencemaran udara juga mampu merusakkan bangunan dan candi-

    candi. Iklim dunia yang berubah polanya mengakibatkan timbulnya kemarau

     panjang, bencana alam dan naiknya permukaan laut. Kemarau panjang memicu

    terjadinya kebakaran hutan dan menurunnya produksi panen, bencana alam (banjir,

    gempa, tsunami) banyak terjadi dan permukaan laut yang meninggi akan

    mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.

    D.  Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan

    Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain:

    1.  Hujan Asam

    Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan

    (karena memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan

    mengganggu pertumbuhan tanaman.

    Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah

    sehingga tanah akan berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati.

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    20/25

    17

    2.  Penipisan Lapisan Ozon

    Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan, seperti

     beras, jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang merupakan produsen

     bagi rantai makanan di laut.

    3.  Pemanasan Global

    Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman hayati.

    Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan setiap jenis tumbuhan

    untuk bertahan hidup berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.

    4. 

    Gas CFC

    Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi

    mutasi genetic (perubahan sifat organisme).

    2.6. Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara

    Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan sesudah  

    terjadinya pencemaran.

    1.  Usaha Preventif (sebelum pencemaran)

    mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan

    mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat

    mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

     bagi industry atau usaha yang menghasilkan limbah

    -  tidak membakar sampah di pekarangan rumah

    -  tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi

     penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    21/25

    18

    -  tidak merokok di dalam ruangan

    -  menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot

    ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan

    -  ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung

    -  tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara

    sembarangan

    mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan

    ruang

    -  menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC

    -  mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC

    -  mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4

    2. 

    Usaha kuratif (sesudah pencemaran)

    Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan

     beberapa usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:

    -  menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran

    lingkungan.

    kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk membersihkan

    lingkungan dari polutan.

    -  melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik

    daur ulang.

    -  menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong di kilang minyak atau pabrik

    yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara.

    mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat

    guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian akibat

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    22/25

    19

     pencemaran udara, misalnya menemukan bahan bakar dengan kandungan timbal

    yang rendah (BBG).

    Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya polusi udara, maka perlu

    dilakukan usaha-usaha sebagai berikut, antara lain :

      Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan terlebih dahulu terhadap asap

     pabriknya sebelum di buang ke udara bebas. Pengolahan yang dapat dilakukan

    adalah:

    1. 

    Untuk udara yang mengandung gas atau uap :

    Dengan cara mencuci, yaitu udara dialirkan ke dalam air atau cairan yang

    mudah bereaksi dengan gas atau uap yang terdapat dalam udara kotor

    tersebut sehingga terikat.

    - Dengan jalan membakar, yaitu udara yang kotor di lewatkan pada alat

     pembakar agar terbakar semua.

    2.  Untuk udara yang mengandung debu atau alcohol

    - Udara kotor yang akan di buang di alirkan dalam satu kamar khusus, yang

    di sebut kamar pengendap agar debu-debunya mengendap.

    - Udara kotor di lewatkan pada alat khusus perangkap kelembapan sehingga

     partikel yang ada di dalamnya tidak ikut bersama aliran udara.

    - Udara kotor di lewatkan pada ruangan khusus secara melingkar-lingkar

    (cyclone) sehingga partikel yang terdapat di dalamnya melekat di dinding

    Dengan presipitasi dinamis, alat yang bentuknya seperti baling-balingyang

    menyebabkan partikel-partikel yang terdapat pada udara kotor terhempas

    dan terkumpul di sekitar baling-baling.

    Partikel-partikel yang terdapat dalam udara kotor di saring dengan suatu

    filter khusus. Partikel dalam udara kotor di endapkan secara elektrik karena

    adanya perbedaan tegangan listrik diantara dua kutub listrik.

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    23/25

    20

    3. 

    Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya

    mencemari udara, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar matahari.

    Bagi kendaraan bermotor yang sisa pembakarannya lebih banyak, sebaiknya

    menggunakan jalan-jalan di pinggir kota.

    4.  Melakukan penghijauan kota, karena tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan

    oksigen pada siang hari di samping menyerap karbon dioksida dari udara.

    Oleh alam, hujan yang turun menyebabkankotoran di udara berkurang dan

    angin akan menyebabkan kotoran di udara tersebar luas, sehinggatidak

    terkonsentrasi pada daerah tertentu.

    Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlumencanangkan programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan

     pencemaran, khususnya pencemaran udara, yaitu;

    PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996.

    Bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar,

    misalnya dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.

    Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.

    -  Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan

    menggantinya dengan energy alternatif lainnya.

    -  Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan

    tidak layak pakai.

    Larangan menggunakan gas CFC

    Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil

    trikhloro etana).

    Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika.

    -  Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan

    lapisan ozon (secara nasional dan internasional).

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    24/25

    21

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan

    (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat

    mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan). 

    Sumber pencemaran dapat berasal dari gejala alam seperti letusan gunung,

    emisi industri dan buangan gas dari kendaraan bermotor yang dapat mencemari

    udara. Hujan asam menyebabkan menurunnya pH perairan dan mengendapnya zat

    asam di tanah, yang menyebabkan kerusakan bagi tanaman.

    Zat-zat yang berasal dari kegiatan industri maupun kendaraan separti Karbon

    monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur dioksida (SO2), Partikulat (asap

    atau jelaga), Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), karbon dioksida (CO2)

    Pencemaran udara tersebut akan mengakibatkan Hujan Asam, Penipisan

    Lapisan Ozon Dan Pemanasan Global. Dan berdampak pada lingkungan, manusia,

    hewan dan tumbuhan.

    3.2 Saran

    Untuk mengendalikan pencemaran Pb tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan pembakaran sempurna dan mencari

     bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi yang strategis untuk

    melakukan pendekatan planatologi, administrasi dan hukum. Sedangkan untuk

    meningkatkan kedisiplinan perawatan dan cara pengemudian yang baik dan benar

    dapat dilakukan melalui pendekatan edukatif.

  • 8/16/2019 Makalah Ilmu Lingkungan Kelompok 4

    25/25

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 1948. “ Donora Smog”. http://en.wikipedia.org/wiki/1948_Donora_smog#Sources 

    diakses pada tanggal 25 Maret 2016.

    Asih Nindi. 2009. “ Akibat Pencemaran Udara”.

    http://nindiasih.files.wordpress.com/2009/05/akibat-pencemaran-udara.pdf . di akses

     pada tanggal 25 Maret 2016.

    Depkes. “Parameter pencemar udara Dan dampaknya terhadap kesehatan”.

    http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF. diakses pada tanggal 25 Maret 2016.

    http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=8&vnomor=7. diakses pada tanggal

    25 Maret 2016.

    http://www.smallcrab.com/kesehatan/520-5-macam-penyakit-akibat-pencemaran-partikel-

    debu-di-udara diakses pada tanggal 25 Maret 2016.

    Karliansyah. 2011. “ Mendorong Peningkatan Kualitas udara perkotaan dari pencemaran

    udara”. http://www.menlh.go.id/langit-biru-mendorong-peningkatan-kualitas-udara-

     perkotaan-dari-pencemaran-udara/ diakses pada tanggal 25 Maret 2016.

    Mukono. 2006. “Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Ed. 2”. Airlangga University Press:

    Surabaya.

    Rahmawaty. 2002. Dampak pencemar udara terhadap tumbuhan.

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/857/1/hutan-rahmawaty2.pdf . diakses

     pada tanggal 25 Maret 2016.

    Sutiman. 2004. “Upaya Pengendalian Pencemaran Udara Melalui Pengembangan Teknologi

    Motor Bensin Dan Ems“

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bahan%20Seminar%20Nasional%20KPRN_1

    .pdf . Diakses pada tanggal 25 Maret 2016.