makalah kelompok 1 wawasan dan masalah lingkungan

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar dengan 17.000 pulau yang mengisi wilayahnya. Indonesia membentang diantara dua kawasan biogeografis Indomelayu dan Australia dan mendukung berbagai jenis kehidupan flora dan fauna dalam hutan basah yang asli dan kawasan pesisir laut yang kaya. Sekitar 3.305 spesies hewan amfibi, burung, mamalia dan reptil dan sedikitnya 29.375 spesies tanaman tersebar di Indonesia (Suratmo, 1999). Namun sangat disayangkan bahwa dibalik kekayaan alam yang melimpah tersebut Indonesia masih banyak mengalami masalah lingkungan hidup yang cukup parah. Masalah tersebut seperti masalah air bersih, polusi udara, penebangan liar, dan sebagainya. Lingkungan alam yang indah dan sumber daya yang kaya harus terus menghadapi tantangan dari fenomena alam maupun kegiatan perusak manusia yang sangat tidak terkontrol. Tekanan yang meningkat dalam memenuhi tuntutan penduduk dan pengelolaan lingkungan yang tidak memadai merupakan tantangan yang merugikan rakyat miskin dan perekonomian di Indonesia. Misalnya, total kerugian perekonomian akibat keterbatasan akses ke air bersih dan sanitasi yang aman setidaknya mencapai 2 persen dari PDB setiap tahun sedangkan biaya tahunan yang ditimbulkan polusi udara bagi perekonomian Indonesia telah diperhitungkan mencapai sekitar $400 juta per tahun. Biaya ini secara tidak proporsional ditanggung oleh

Upload: dinarajengnuraziza

Post on 03-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

pengling

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar dengan 17.000 pulau yang mengisi

wilayahnya. Indonesia membentang diantara dua kawasan biogeografis Indomelayu dan

Australia dan mendukung berbagai jenis kehidupan flora dan fauna dalam hutan basah yang

asli dan kawasan pesisir laut yang kaya. Sekitar 3.305 spesies hewan amfibi, burung,

mamalia dan reptil dan sedikitnya 29.375 spesies tanaman tersebar di Indonesia (Suratmo,

1999). Namun sangat disayangkan bahwa dibalik kekayaan alam yang melimpah tersebut

Indonesia masih banyak mengalami masalah lingkungan hidup yang cukup parah. Masalah

tersebut seperti masalah air bersih, polusi udara, penebangan liar, dan sebagainya.

Lingkungan alam yang indah dan sumber daya yang kaya harus terus menghadapi tantangan

dari fenomena alam maupun kegiatan perusak manusia yang sangat tidak terkontrol.

Tekanan yang meningkat dalam memenuhi tuntutan penduduk dan pengelolaan

lingkungan yang tidak memadai merupakan tantangan yang merugikan rakyat miskin dan

perekonomian di Indonesia. Misalnya, total kerugian perekonomian akibat keterbatasan akses

ke air bersih dan sanitasi yang aman setidaknya mencapai 2 persen dari PDB setiap tahun

sedangkan biaya tahunan yang ditimbulkan polusi udara bagi perekonomian Indonesia telah

diperhitungkan mencapai sekitar $400 juta per tahun. Biaya ini secara tidak proporsional

ditanggung oleh rakyat miskin karena kemungkinan besar harus menghadapi polusi dan sulit

melakukan tindakan untuk mengurangi dampaknya (Suratmo, 1999). Tantangan sumber daya

alam terus terjadi dan menjadi lebih rumit setelah desentralisasi. Misalnya, sektor kehutanan

telah lama memainkan peranan yang sangat penting dalam mendukung pembangunan

perekonomian dan mata pencaharian masyarakat pedesaan serta dalam menyediakan

pelayanan lingkungan, tetapi belum dikelola secara berkelanjutan atau adil. Untuk

memperbaiki situasi ini, diperlukan sebuah visi baru yang dipimpin oleh pemerintah serta

masyarakat dalam menanggulangi masalah lingkungan yang teramat serius.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dibuat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. apakah pengertian dari wawasan lingkungan?

2. apa saja yang menjadi penyebab kerusakan lingkungan?

3. apa saja masalah lingkungan yang dihadapi Indonesia?

Page 2: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

4. apa saja isu–isu lingkungan lokal, nasional dan global saat ini?

5. bagaimana solusi atau langkah yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya?

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah diatas, tujuan dari pembuatan makalah

ini, yaitu:

1. mengetahui pengertian dari wawasan lingkungan

2. mengetahui akar penyebab dari kerusakan lingkungan

3. mengetahui masalah lingkungan yang ada di Indonesia

4. mengetahui isu–isu lingkungan lokal, nasional dan global

5. mengetahui solusi dan cara penanggulangan masalah lingkungan di Indonesia

D. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dengan ditulisnya makalah ini adalah :

1. sebagai sumber informasi tentang pengertian wawasan lingkungan

2.

Page 3: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wawasan Lingkungan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wawas atau wawasan berarti

tinjauan, pandangan atau konsepsi cara pandang. Sedangkan lingkungan hidup adalah istilah

yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di bumi atau

bagian dari bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.

Sedangkan dalam sumber lain, yaitu Undang Undang No. 23 Tahun 1997, disebutkan bahwa

lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk

hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan

dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dalam lingkungan hidup terdapat

ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh

dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas

lingkungan hidup. Merujuk pada dua definisi di atas, maka pengertian dari wawasan

lingkungan adalah pandangan tentang wilayah atau ruang dengan semua komponen yang ada

didalamnya, baik hidup maupun mati, yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya tanpa ada

komponen yang mengganggu keseimbangan ruang tersebut. Meskipun bersifat merusak

keseimbangan, bencana alam tidak termasuk dalam komponen pengganggu tersebut, karena

merupakan hukum alam yang memang telah “dikehendaki” oleh alam.

Sedangkan komponen perusak lainnya, yang merupakan hasil campur tangan dari

umat manusia, termasuk dalam komponen penghambat ruang lingkup lingkungan, sehingga

masalah ini harus segera diselesaikan dan ditanggulangi. Bila dikaitkan dengan lingkungan

Negara Indonesia, lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara,

yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan

cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan

strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan

bernegara dalam segala aspeknya (Nugroho, 2002).

2.2 Akar Penyebab Kerusakan Lingkungan

Bagi kebanyakan orang, penyebab dari banyak kerusakan lingkungan adalah

overpopulation, yaitu meledaknya jumlah populasi manusia dimuka bumi. Bagi yang lain,

Page 4: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

kerusakan lingkungan adalah kesalahan dari perusahaan tamak yang menempatkan aspek

lingkungan dibawah ketertarikannya untuk menghasilkan uang. Sisanya mungkin

berpendapat bahwa pihak pemerintahlah yang patut disalahkan, atau mungkin banyak yang

berpendapat bahwa kerusakan lingkungan adalah hasil dari overconsumption atau konsumsi

berlebihan (Chiras, 1998). Hal ini tidak sepenuhnya salah. Namun bila dirangkum menjadi

beberapa kata, maka akar penyebab dari kerusakan lingkungan adalah Crisis of

Unsustainability atau krisis ketidakseimbangan (Chiras, 1998). Krisis tersebut adalah hasil

dari banyak faktor. Beberapa mungkin lebih penting dan lebih menonjol dari yang lainnya,

tetapi itu semua berkontribusi dalam makin maraknya kerusakan lingkungan dimuka bumi.

Bila dipecah menjadi beberapa bagian, krisis ketidakseimbangan berawal dari beberapa

faktor umum seperti sejarah, ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, psikologi, anthropologi,

theologi dan lain lain (Chiras, 1998). Faktor–faktor tersebut memiliki masalah awal yang

beragam, antara lain:

1. Faktor Agama dan Psikologi di dalam ajaran beberapa agama, disebutkan bahwa

manusia adalah pemimpin dimuka bumi. Bumi diciptakan oleh Tuhan untuk

kepentingan hidup manusia. Hal ini menyebabkan beberapa orang menganggap bahwa

manusia dapat mendominasi bumi. Dengan pola pikir seperti itu, kebanyakan orang

menjadi hilang kendali dalam mengeruk potensial alam yang ada, padahal maksud dari

ajaran beberapa agama tersebut adalah agar manusia dapat memanfaatkan sumber daya

alam seoptimal mungkin, tanpa lupa merawat melestarikannya. Selain itu, tingkat

kesadaran banyak orang tentang kebersihan dan kelestarian lingkungan saat ini sangatlah

rendah. Kurangnya wawasan lingkungan serta kesadaran ini mengakibatkan keadaan

dimuka bumi semakin parah.

2. Faktor Demokrasi dan Pemerintahan Demokrasi dalam hal ini adalah sistem

pemerintahan suatu negara, pemerintahan tertinggi dipegang oleh banyak orang. Dalam

kata lain, sumber daya alam yang dimiliki oleh negara tersebut otomatis akan digunakan

untuk menghidupi hajat hidup seluruh rakyatnya. Secara tidak langsung, hal seperti ini

sama saja seperti mengeksploitasi kekayaan alam yang ada. Bila tidak dimanfaatkan

secara optimal, maka akan tercipta krisis ketidakseimbangan yang akan memperluas dan

memperparah kerusakan lingkungan.

3. Faktor IPTEK dan Industri Sudah menjadi rahasia umum bahwa perkembangan iptek dan

industri akan berbanding terbalik dengan kelestarian lingkungan. Semakin

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak bertanggungjawab akan

menyebabkan kerusakan lingkungan yang makin parah. Semakin iptek berkembang,

Page 5: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

maka akan diikuti oleh perkembangan industri. Semakin industri berkembang, maka

semakin banyak bahan baku dari alam yang akan dikeruk. Setelah industri berkembang

dan telah kehabisan bahan baku, maka industri akan mencari lahan baru yang memiliki

bahan baku melimpah. Tanpa memperdulikan kerusakan lingkungan disekitarnya.

4. Faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya Modern semakin lama, jumlah populasi manusia

akan semakin bertambah. Semakin banyak manusia berarti akan semakin banyak

kebutuhan yang perlu dipenuhi untuk memuaskan keinginan manusia. Salah satu cara

untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan bekerja dan menghasilkan uang.

Dalam mencari uang, kebanyakan manusia akan berbuat apapun untuk menghasilkan

keuntungan yang lebih besar. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara mengolah sumber

daya alam yang ada tanpa memperhatikan kerusakan alam yang disebabkannya. Sifat

dasar manusia, yaitu selalu menginginkan sesuatu, tidak pernah puas, telah membutakan

manusia untuk terus berbuat kerusakan dimuka bumi agar dapat memenuhi keinginannya

yang tanpa batas. Dalam budaya tradisional, nenek moyang kita selalu mengajarkan

untuk menghormati alam dan sadar bahwa mereka dapat hidup hanya karena alam yang

menyediakan kebutuhan. Sehingga tak jarang, dalam beberapa aturan adat budaya

tradisional, diterapkan mitos mengerikan atau hukuman yang sangat berat apabila ada

anggota yang melanggar peraturan untuk menghormati alam. Semakin berkembangnya

jaman, semakin pudar pula aturan budaya tradisional. Gaya hidup modern yang lebih

mengedepankan logika seakan tidak terpengaruh oleh aturan adat tradisional, sehingga

dengan mudahnya mereka mengeksploitasi kekayaan alam tanpa memperhatikan

dampaknya bagi lingkungan.

5. Faktor Pembangunan Tingginya angka pembangunan merupakan dampak dari

pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terkendali. Semakin tinggi jumlah penduduk,

maka rumah, sarana dan prasarana yang dibangun akan semakin banyak. Pembangunan

akan menyebabkan penggundulan hutan untuk membuka lahan baru untuk tempat

tinggal, hal ini jelas sangat merusak lingkungan secara tak terkendali.

2.3 Masalah Lingkungan di Indonesia

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar dengan 17.000 pulau yang mengisi

wilayahnya. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara dengan hutan hujan tropis terbesar

ketiga dan merupakan negara dengan biodeversitas terbesar kedua setelah Brasil. Namun

sangat disayangkan bahwa dibalik kekayaan alam yang melimpah tersebut Indonesia masih

banyak mengalami masalah–masalah lingkungan hidup yang bisa dibilang cukup parah.

Page 6: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

Masalah tersebut antara lain seperti masalah air bersih, polusi udara, penebangan liar, dan

sebagainya (Soemarwoto, 1994).

2.3.1 Masalah Air Bersih

Air merupakan hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Tidak ada manusia

yang dapat hidup tanpa air. Bahkan fakta membuktikan bahwa manusia dapat menahan lapar

lebih lama daripada menahan haus, namun hal itulah yang menimpa sebagian besar wilayah

Indonesia saat ini. Menurut data dari Bank Dunia, Indonesia merupakan salah satu dari 10

negara yang memiliki persediaan air terbesar di dunia. Cadangan air tawar yang dimiliki

Inonesia adalah sekitar 15.500 meter kubik per kapita per tahun. Jumlah tersebut jauh

melebihi jumlah ketersediaan air negara–negara lain yang hanya sekitar 8.000 meter kubik

per kapita per tahun. Namun dengan jumlah yang begitu besar, sekitar 119 juta dari total 200

juta penduduk Indonesia masih menghadapi kekurangan air bersih. Dan hanya 20% penduduk

Indonesia yang bisa setiap hari memenuhi kebutuhan akan air bersih. Itu pun hanya terpusat

pada daerah perkotaan terutama kota–kota besar dan daerah–daerah elit. Sedangkan

presentase akses daerah pedesaan di Indonesia terhadap air bersih adalah yang paling randah

di antara negara–negara Asia Tenggara. Dengan kata lain, penyebaran air bersih di Indonesia

masih jauh untuk disebut merata. Selain masalah penyebaran air, hal yang merupakan salah

satu faktor penting penyebab masalah kelangkaan air bersih adalah pencemaran dan

perusakan lingkungan. Jumlah dan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah

tentunya akan kebutuhan masyarakat akan air bersih. Namun disamping meningkatnya

kebutuhan tersebut, pencemaran yang dapat merusak sumber air bersih pun akan semakin

meningkat. Masyarakat pada umumnya tidak atau belum mengerti mengenai prinsp

perlindungan air bersih dan penggunaan air yang bertanggungjawab. Sebagian besar

masyarakat masih berpikir bahwa masalah air minum adalah urusan pemerintah atau PDAM

saja tanpa membantu untuk mendukung kerja pemerintah. Sekarang dapat kita lihat sungai–

sungai yang merupakan sumber air utama sudah menjadi kotor akibat banyaknya sampah

yang dibuang dan limbah–limbah industri yang dapat merusak air tersebut.

Gambar 2.3-1 : Aktivitas sehari-hari yang dilakukan didekat sungai Ciliwung

2.3.2 Masalah Sampah

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas

manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah berasal dari rumah

Page 7: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya. Dengan kata

lain, semakin bertambah jumlah populasi manusia, maka akan semakin banyak sampah yang

dihasilkan dan lahan untuk membuang sampah–sampah tersebut tentunya harus semakin

diperluas, itulah yang menjadi permasalahan bangsa ini. Pengelolaan pembuangan sampah

belum terurus dengan baik. Memang di waktu sekarang ini yang bisa kita lakukan hanyalah

menampung semua sampah pada sebuah tempat yang kita sebut sebagai TPA (Tempat

Pembuangan Akhir). Namun apabila sampah tersebut hanya diletakan begitu saja, justru akan

menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan. Selain itu, sangat sulit untuk mencari

lahan kosong yang dapat digunakan sebagai tempat menampung sampah. Beberapa negara

telah menggunakan alternatif pembakaran untuk menangani masalah tersebut namun hal

tersebut telah diakui dapat menyebabkan polusi udara yang sangat bernahaya bagi

kehidupan.

Selain masalah penanganan sampah, masalah kesadaran masyarakat akan

pembuangan sampah juga sangat memprihatinkan. Kita banyak melihat sungai justru menjadi

tempat untuk membuang sampah padahal sungai merupakan salah satu sumber air utama bagi

kehidupan masyarakat. Pembuangan sampah ke saluran air dapat menyumbat saluran tersebut

dan dampaknya kan cukupp besar. Selain mengancam ketersediaan air bersih, penyumbatan

saluran ai juga dapat menyebabkan banjir. Apabila penyumbatan sudah parah, maka banjir

yang terjadi bisa menjadi banjir yang berkepanjangan dengan kedalaman yang cukup untuk

menenggelamkan sebuah rumah seperti yang sudah kita lihat beberapa tahun belakangan ini.

Gambar 2.3-2 : Salah satu TPA di Indonesia

2.3.3 Masalah Polusi Udara

Tingkat pencemaran udara di Indonesia semakin memprihatinkan. Bahkan Bank

Dunia telah menetaplkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan tingkat polusi tertinggi

ketiga di dunia. World Bank juga menetapkan Jakarta sebagai kota dengan kadar polutan

tertinggi setelah Beijing, New Delhi, dan Mexico City. Dari semua penyebab polusi udara

yang ada, emisi transportasi terbukti sebagai penyumbang pencemaran udara tertinggi di

Indonesia, yakni sekitar 85 persen. Hal ini diakibatkan oleh laju pertumbuhan kepemilikan

kendaraan bermotor yang tinggi. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi

gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari

penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misalnya kadar timbal yang tinggi).

Selain itu, minimnya pengolahan asap pabrik juga turut menyumbang jumlah polutan yang

Page 8: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

memenuhi udara Indonesia terutama di kota- kota besar. Di daerah–daerah yang menjadi

kawasan industri dapat kita rasakan keadaan udara yang sesak, panas, pengap, dan berbau

bahan kimia. Kebakaran hutan juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan polusi

udara. Polusi udara sangatlah berbahaya bagi tubuh manusia. Partikel–partikel yang menjadi

polutan memiliki ukuran yang lebih kecil dari debu sehingga lebnih mudah masuk dan

menempel di tubuh kita. Contohnya adalah gas CO (karbon monoksida) yang dapat

menghambat kierja sel darah merah dalam mengangkut O2 (Oksigen) sehingga dapat

mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen yang dapat mendorong timbulnya berbagai macam

penyakit. Selain itu kadar Pb (timbal) yang tinggi di udara juga dapat merusak sel darah

merah bagi orang yang menghirupnya sehinggadapat menyebabkan penyakit anemia. Polusi

udara juga sangat berdampak bagi lingkungan. Kadar SO2 dan NO2 yang tinggi dapat

menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat merusak sumber air, membunuh organisme–

organisme kecil dan pepohonan. Hujan asam juga sangat berbahaya bagi manusia apabila

terkena kulit karena asam merupakan senyawa yang bersifat korosif atau mengikis.

Gambar 2.3-4 : Polusi udara yang banyak terjadi di perkotaan besar

2.3.4 Penebangan Liar

Hutan merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam menjaga kestabilan

ekosistem dan kehidupan di bumi. Hutan merupakan sumber penghasil oksigen terbesar dan

merupakan habitat bagi banyak makhluk hidup di bimi ini. Namun Indonesia, negara yang

memiliki luas hutan tropis terbesar ketiga di dunia, merupakan salah satu negara dengan

kasus illegal logging terbesar. Menurut data dari Dinas Kehutanan, Indonesia telah

kehilangan 3,8 juta hektar hutan setiap tahunnya dan sebagian besar disebabkan oleh praktek

illegal logging. Selain itu, kondisi mengenaskan lainnya adalah terdapat 59 juta hektar hutan

yang rusak dari total 120 juta hektar wilayah hutan di Indonesia. Berarti hanya 50% hutan di

Indonesia yang dapat dikatakan berfungsi secara optimal. Praktek pembalakan liar dan

eksploitasi hutan yang tidak bertanggung jawab ini telah mengakibatkan kehancuran sumber

daya hutan yang tidak ternilai harganya, kehancuran kehidupan masyarakat dan kehilangan

kayu senilai US$ 5 milyar, diantaranya berupa pendapatan negara kurang lebih US$1.4

milyar setiap tahun. Kerugian tersebut belum menghitung hilangnya nilai keanekaragaman

hayati serta jasa-jasa lingkungan yang dapat dihasilkan dari sumber daya hutan. Badan

Penelitian Departemen Kehutanan menunjukan angka Rp. 83 milyar perhari sebagai

kerugian finansial akibat penebangan liar Selain kerugian finansial, kerugian lingkungan pun

Page 9: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

sangatlah besar akibat dari pembalakan hutan secara liar tersebut. Hutan merupakan penyedia

oksigen bagi bumi ini. Apabila luas hutan berkurang sementara populasi manusia terus

bertambah, tentu saja akan terjadi krisis oksigen di bumi ini dan kita tidak akan mau hal

seperti itu terjadi. Selain itu, hutan juga berfungsi untuk menjaga tanah dari erosi yang dapat

menghilangkan kesuburan tanah dan untuk mencegah terjadinya tanah longsor

.

Gambar 2.3-5 : Penggundulan hutan di Pulau Kalimantan

2.4 Isu–isu Lingkungan Lokal, Nasional dan Global

Masalah lingkungan mulai ramai dibicarakan sejak diselenggarakannya Konferensi

PBB tentang Lingkungan Hiudp di Stockholm, Swedia, pada tanggal 15 Juni 1972. Di

Indonesia, tonggak sejarah masalah lingkungan hidup dimulai dengan diselenggarakannya

Seminar Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional oleh Universitas

Pajajaran Bandung pada tanggal 15 – 18 Mei 1972. Faktor terpenting dalam permasalahan

lingkungan adalah besarnya populasi manusia (laju pertumbuhan penduduk). Pertumbuhan

penduduk yang pesat menimbulkan tantangan yang dicoba diatasi dengan pembangunan dan

industrialisasi. Namun industrialisasi disamping mempercepat persediaan segala kebutuhan

hidup manusia juga memberi dampak negatif terhadap manusia akibat terjadinya pencemaran

lingkungan.

2.4.1 Isu Lingkungan Lokal

Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Sebagaimana telah

diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan terus menipisnya

lapisan itu, sangat dikhawatirkan bila lapisan ini tidak ada atau menghilang sama sekali dari

alam semesta ini. Tanpa lapisan ozon sangat banyak akibat negatif yang akan menimpa

makhluk hidup di muka bumi ini, antara lain: penyakit-penyakit akan menyebar secara

menjadi-jadi, cuaca tidak menentu, pemanasan global, bahkan hilangnya suatu daerah karena

akan mencairnya es yang ada di Kutub Utara dan Selatan. Jagat raya hanya tinggal menunggu

masa kehancurannya saja. Memang banyak cara yang harus dipilih untuk mengatasi masalah

ini. Para ilmuwan memberikan berbagai masukan untuk mengatasi masalah ini sesuai dengan

latar belakang keilmuannya. Para sastrawan pun tak ketinggalan untuk berperan serta dalam

menanggulangi masalah yang telah santer belakangan ini (Kusuma, 2009). Contoh,

Penyebab dan Dampak Lingkungan Lokal:

Page 10: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

1. Kekeringan, adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat

menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Dampak:

menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.

2. Banjir, merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air

hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena

hijauan penahan air larian berkurang. Dampak: ganggungan kesehatan, penyakit kulit,

aktivitas manusia terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.

3. Longsor, adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.

Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu

perekonomian dan kegiatan transportasi.

4. Erosi pantai, terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut. Dampak :

menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan

pariwisata.

5. Instrusi Air Laut, air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan oleh

manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove.

Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.

2.4.2 Isu Lingkungan Nasional

Tanam Untuk Kehidupan adalah satu komunitas yang punya perhatian untuk isu-isu

lingkungan. Tujuan utama digelar acara ini adalah sebagai ajang pendidikan dan hiburan

untuk membuka opini masyarakat agar peduli lingkungan bermaksud mengajak masyarakat

untuk berpartisipasi dalam menjaga dan merawat lingkungan mereka sendiri. Acara ini

sendiri juga jadi wadah kolaborasi seni budaya lokal, nasional, dan internasional dalam

mengekspresikan kepedulian mereka terhadap lingkungan, mempromosikan seni budaya serta

pariwisata Salatiga, dan memperluas jaringan kerjasama antara komunitas seni dan

lingkungan dari Australia dan Indonesia (Kusuma, 2009). Anak-anak juga ikut berpartisipasi

pada acara ini Anak-anak lebih mudah diajak untuk peduli lingkungan daripada orang

dewasa. Apabila sejak kecil mereka telah terbiasa untuk mencintai lingkungan, maka

kebiasaan ini akan berlanjut sampai mereka dewasa nanti. Kegiatan tentang lingkungan

seperti ini harusnya lebih sering dilakukan karena bagus untuk menyadarkan masyarakat

tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan

Nasional:

1. Kebaran Hutan : Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia .

kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut pembukaan lahan untuk

Page 11: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

perkembunan. Dampaknya: memeberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman

hayati, asap yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan dan asapnya bisa berdampak

kenegra lain. Tidak hanya pada local namun ke negra tetanggapun juga terkena.

2. Pencemaran minyak lepas pantai : hasil ekploitasi minyak bumi diangkut oleh kapal

tanker ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas pantai diakibatkan

oleh sistem penampungan yang bocor atau kapal tenggelam yang menyebankan lepasnya

minyak ke perairan. Dampak : mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung

gelombang air laut. Dapat berdampak kebeberapa negara, akibatnya tertutupnya lapisan

permukaan laut yang menyebabkan penetrasi matahari berkurng menyebabkan

fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen, dan dapat menyebabkan kematian organisme

laut.

3. Lumpur Lapindo : dimulai pada tanggal 27 Mei 2006. Peristiwa ini menjadi suatu tragedi

ketika banjir lumpur panas mulai menggenangi areal persawahan, pemukiman penduduk

dan kawasan industri, Akibatnya, semburan lumpur ini membawa dampak yang luar

biasa bagi masyarakat sekitar total warga yang dievakuasi lebih dari 8.200 jiwa;

rumah/tempat tinggal yang rusak sebanyak 1.683 unit; areal pertanian dan perkebunan

rusak hingga lebih dari 200 ha; lebih dari 15 pabrik yang tergenang menghentikan

aktivitas produksi dan merumahkan lebih dari 1.873 orang; tidak berfungsinya sarana

pendidikan; kerusakan lingkungan wilayah yang tergenangi; rusaknya sarana dan

prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon); terhambatnya ruas jalan tol Malang-

Surabaya. Lumpur juga berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kandungan logam berat

(Hg), misalnya, mencapai 2,565 mg/liter Hg, padahal baku mutunya hanya 0,002 mg/liter

Hg. Hal ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit dan

kanker.4Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis), jantung

berdebar (cardiac aritmia), dan gangguan ginjal. Setidaknya ada 3 aspek yang

menyebabkan terjadinya semburan lumpur panas tersebut. Pertama, adalah aspek teknis.

Pada awal tragedi, Lapindo bersembunyi di balik gempa tektonik Yogyakarta yang

terjadi pada hari yang sama. Kedua, aspek ekonomis. Lapindo Brantas Inc. adalah salah

satu perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ditunjuk BP-MIGAS

untuk melakukan proses pengeboran minyak dan gas bumi. Dalam kasus semburan

lumpur panas ini, Lapindo diduga “sengaja menghemat” biaya operasional dengan tidak

memasang casing. Jika dilihat dari perspektif ekonomi, keputusan pemasangan casing

berdampak pada besarnya biaya yang dikeluarkan Lapindo. Ketiga, aspek politis.

Sebagai legalitas usaha (eksplorasi atau eksploitasi), Lapindo telah mengantongi izin

Page 12: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

usaha kontrak bagi hasil/production sharing contract (PSC) dari Pemerintah sebagai

otoritas penguasa kedaulatan atas sumberdaya alam (Wibisono, 2006).

Gambar 2.4.2 : Foto luasnya wilayah sebaran Lumpur Lapindo

2.4.3 Isu Lingkungan Global

Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak dipengaruhi

faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan

udara dll. Belakangan orang mulai menyadari bahwa aktifitas manusia pun mempengaruhi

iklim dan lingkungan secara signifikan. Ambilah contoh penebangan hutan, mempengaruhi

perubahan suhu dan curah hujan secara lokal. Ketika area hutan yang hilang semakin luas,

maka akibat yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala regional. Kenapa hutan

ditebang? Tentu saja ada motivasi-motivasi manusia yang membuat mereka menebang hutan,

misalnya motivasi ekonomi. Untuk skala negara, negara membutuhkan devisa untuk

menjalankan roda pembangunan. Karena industri negara belum mapan dan kuat, maka yang

bisa diekspor untuk menambah devisa adalah menjual kayu. Modal dan keahlian yang

dibutuhkan untuk menebang pohon relatif kecil dan sederhana. Menjadi masalah global yang

mempengaruhi lingkungan juga misalnya pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat.

Pertumbuhan penduduk memiliki arti pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan

tambahan produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan energi. Pada masing-

masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan.

Satu contoh dari kebutuhan lahan urban dan lahan pertanian. Pemenuhan kebutuhan

ini akan meminta konversi lahan hutan. Semakin lama daerah-daerah resapan air makin

berkurang, akibatnya terjadi krisis air tanah. Di sisi lain di beberapa kawasan berkemiringan

cukup tajam menjadi rawan longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga sistem

kekuatan tanah semakin berkurang. Kemudian karena resapan air ke tanah berkurang,

terjadilah over-flow pada air permukaan. Ketika kondisi ini beresonansi dengan sistem

drainase yang buruk di perkotaan terjadilah banjir. Banjir akan membawa berbagai

penderitaan. Masalah langsungnya misalnya korban jiwa dan harta. Masalah tidak

langsungnya misalnya mewabahnya berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah,

muntaber dll. Indonesia misalnya masih sangat bergantung pada sumber energi minyak bumi.

Ini yang menjelaskan betapa hebohnya pemerintah dan masyarakat akibat masalah minyak.

Pemerintah bingung menutupi anggaran belanja negara, karena besarnya pengeluaran untuk

impor minyak. Masyarakat bingung sebab kenaikan harga minyak memililiki efek berantai

Page 13: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

pada kenaikan harga barang- barang di lapangan. Penekanan disini adalah bahwa penggunaan

minyak dari sisi lingkungan, dan lebih spesifiknya sisi komposisi udara di atmosfir, berarti

peningkatan gas carbon dioxida (CO2). Gas ini, bersama lima jenis gas lain diketahui

menjadi penyebab terjadinya efek pemanasan global (global warming). Diperkirakan

diantara tahun 1990-2100 akan terjadi kenaikan rata-rata suhu global sekitar 1,4 sampai 5,8

derajat celsius. Akibatnya akan terjadi kenaikan rata-rata permukaan air laut disebabkan

mencairnya gunung es di kutub. Banyak kawasan di dunia akan terendam air laut. Akan

terjadi perubahan iklim global. Hujan dan banjir akan meningkat. Wabah beberapa penyakit

akan meningkat pula. Produksi tumbuhan pangan pun terganggu. Pendek kata akan terjadi

pengaruh besar bagi kelangsungan hidup manusia. Para peneliti dan ilmuwan yang bergerak

di bidang lingkungan sudah sangat ngeri membayangkan bencana besar yang akan melanda

umat manusia. Yang jadi masalah, kesadaran akan permasalahan lingkungan ini belum

merata di tengah umat manusia. Ini akan lebih jelas lagi kalau melihat tingkat kesadaran

masyakat di negara berkembang. Jangankan masyarakat umum, di kalangan pemimpin pun

kesadaran masalah lingkungan ini masih belum merata. Di tengah kondisi di atas dimulailah

prakarsa-prakarsa pro-lingkungan pada tingkat global. Kyoto Protokol adalah konvensi yang

masih cukup hangat dan masih akan diberlakukan secara efektif mulai tahun 2007. Isi utama

Protokol ini adalah upaya pengurangan emisi enam gas yang mengakibatkan kenaikan suhu

global. Pada tahun 2008-2012 akan diadakan pengukuran sistematis balance pengeluaran dan

penyerapan gas-gas ini pada semua negara yang telah menandatangani Protokol ini. Contoh,

Penyebab dan Dampak Lingkungan Global:

1. Pemanasan Global : Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya merupakan

fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek

rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas karbondioksida, metana,

dinitrooksida, dan CFC sehingga energy matahari tertangkap dalam atmosfer bumi.

Dampak bagi lingkungan biogeofisik : pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut,

perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora

dan fauna, migrasi fauna dan hama penyakit. Dampak bagi aktiitas sosial ekonomi

masyarakat: gangguan pada pesisir dan kota pantai, gangguang terhadap prasarana fungsi

jalan, pelabuhan dan bandara. Gangguan terhadap pemukiman penduduk, ganggungan

produktifitas pertanian. Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit (Soemarwoto,

1994).

2. Penipisan Lapisan Ozon : dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC

terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia ozon menjadi

Page 14: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

gas oksigen yang mengakibatkan efek rumah kaca. Beberapa atom lain yang

mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut memeperbesar penguraian

ozon. Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit melanoma yang bisa

menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata,

menghambat daya kebal pada manusia (imun), penurunan produksi tanaman jagung,

kenaikan suhu udara dan kematian pada hewan liar, dll.

3. Hujan Asam : Proses revolusi industri mengakibatkan timbulnya zat pencemaran udara.

Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan turun menjadi senyawa asam.

Dampaknya : proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, sistem pernafasan,

menyebabkan pengasaman pada tanah.

4. Pertumbuhan populasi : pertambahan penduduk duia yang mengikuti pertumbuhan

secara ekponsial merupakan permasalahan lingkungan. Dampaknya: terjadinya

pertumbuhan penduduk akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan sumber daya alam

dan ruang.

5. Desertifikasi : merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan daratan. Pada proses

desertifikasi terjadi proses pengurangan produktifitas yang secara bertahap dan penipisan

lahan bagian atas karena aktivitas manusia dan iklim yang bervariasi seperti kekeringan

dan banjir. Dampak : awalnya berdampak local namun sekarang isu lingkungan sudah

berdampak global dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka bumi

sehingga penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.

6. Penurunan keaneragaman hayati : adalah keaneragaman jenis spesies makhluk hidup.

Tidak hanya mewakili jumlah atau sepsis di suatu wilayah, meliputi keunikan spesies,

gen serta ekosistem yang merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

Dampaknya: karena keaneragaman hayati ini memeliki potensi yang besar bagi manusia

baik dalam kesehatan, pangan maupun ekonomi

7. Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): bahan yang diindentifikasi

memiliki bahan kimia satu atau lebih dari karasteristik mudah meledak, mudah terbakar,

bersifai reaktif, beracun, penyabab infeksi, bersifat korosif. Dampak : dulunya hanya

bersifat lokal namun sekarang antar negara pun melakukan proses pertukaran dan

limbanya di buang di laut lepas. Dan jika itu semua terjadi maka limbah bahan

berbahaya dan beracun dapat bersifat akut sampai kematian makhluk hidup.

2.5 Solusi Masalah Lingkungan di Indonesia

Page 15: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

Pelestarian lingkungan merupakan sesuatu yang setiap warga masyarakat harus

lakukan mengingat kita semua tinggal dalam lingkungan yang sama dan menjaga supaya

lingkungan tersebut tetap sehat tak diragukan lagi merupakan salah satu tugas terpenting kita

sebagai masyarakat (Rahardjo dkk, 2006). Hal–hal yang dapat kita lakukan sebagai

masyarakat untuk melestarikan lingkungan dan mengurangi dampak kerusakannya antara

lain:

1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan manusia

2. Melakukan penghijauan disekitar tempat tinggal

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Mengadakan kerja bakti bersih desa seminggu sekali

5. Mengurangi penggunaan sampah plastik, kendaran bermotor dan konsumsi listrik

(energy) serta air yang berlebihan

6. Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak, dan beralih menggunakan bahan bakar

alternative dan energi terbarukan

7. Mengurangi penggunaan kantong plastik, serta kemasan berbahan plastik

8. Mengurangi penggunaan CFC

9. Menambah jumlah MCK, untuk menghindari aktivitas BAB/BAK di sungai

10. Melakukan prinsip hidup 3R, yaitu Reuse, Reduce dan Recycle.

Masalah kerusakan lingkungan tidak dapat diatasi jika hanya masyarakat saja yang bergerak.

Pihak pemerintah juga harus membantu, mengontrol serta mengawasi kegiatan pelestarian

lingkungan (Rahardjo dkk, 2006). Banyak hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah, antara

lain:

a) Mengeluarkan kebijakan dan peraturan yang berhubungan dengan pelestarian

lingkungan.

b) Membatasi pembangunan yang merusak kawasan hutan.

c) Mencanangkan program Reboisasi besar–besaran pada hutan yang gundul.

d) Sosialisasi serta pendidikan lingkungan kepada masyarakat sejak dini.

e) Melakukan konservasi In-situ dan Ex-situ.

f) Memperluas wilayah hutan lindung.

g) Membatasi perijinan perkebunan kelapa sawit yang merusak hutan.

h) Menyediakan tempat–tempat sampah dikawasan yang padat aktivitas.

i) Membangun fasilitas pengolah sampah di masing–masing kota.

j) Menerapkan prinsip 3R (Reuse, Reduce and Recycle) pada kehidupan berbangsa dan

bernegara.

Page 16: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan
Page 17: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarakan kajian teori pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pengertian dari wawasan lingkungan adalah pandangan tentang wilayah atau ruang

dengan semua komponen yang ada didalamnya, baik hidup maupun mati, yang dapat

berfungsi sebagaimana mestinya tanpa ada komponen yang mengganggu keseimbangan

ruang tersebut.

2. Akar penyebab dari kerusakan lingkungan adalah Crisis of Unsustainability atau krisis

ketidakseimbangan. Bila dipecah menjadi beberapa bagian, krisis ketidakseimbangan

berawal dari beberapa faktor umum seperti : faktor agama, psikologi, pemerintahan,

iptek, industri, pembangunan, social, ekonomi dan budaya.

3. Masalah lingkungan yang ada di Indonesia antara lain air bersih, polusi udara, sampah,

penebangan liar, lumpur lapindo dan lain sebagainya.

4. Isu lingkungan yang sedang terjadi di dunia internasional antara lain : pemanasan global,

masalah air bersih, kekeringan dan penggundulan hutan.

5. Solusi yang dapat dilakukan untuk memerangi kerusakan lingkungan sangat beragam.

Dari sisi masyarakat, hal yang dapat dilakukan antara lain : membuang sampah pada

tempatnya, mengurangi penggunaan energi, mengurangi penggunaan kendaraan

bermotor, dan lain–lain. Sedangkan dari sisi pemerintah, hal yang dapat dilakukan antara

lain: menetapkan kebijakan tentang kerusakan dan upaya pelestarian lingkungan,

menemukan sumber energi terbarukan, mengawasi dan mengontrol pelaksanaan

pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat.

A. Saran

Supaya makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca, maka

penulis menyarankan :

jagalah pola hidup yang sehat agar tidak mudah terserang penyakit.

jagalah kebersihan lingkungan sekitar.

Page 18: Makalah Kelompok 1 Wawasan Dan Masalah Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Chiras, Daniel D. 1998. Environmental Science. London. Wadswosworth Publishing

Company.

Nugroho, S.P. 2002. Peluang dan Tantangan Pengembangan Lahan Kering untuk

Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Jurnal Air Lahan Lingkungan

dan Mitigasi Bencana 7 (1) : 9-13.

Suratmo, F.G. 1999. Strategi dalam Menghadapi Masalah Lingkungan. Handout M.K. PSL

702 Pascasarjana IPB, Bogor.

Wibisono, Yusuf. 2006. Tragedi Lumpur Lapindo. http://agorsiloku.com/2006/10/11/tragedi-

lumpur-lapindo/ (di akses tanggal 26 Agustus 2015).

Rahardjo, S., Dina, L., dan Suyono. 2006. Pengendalian Dampak Lingkungan. Surabaya:

Penerbit Airlangga.

Soemarwoto, O. 1994. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Bandung: Djambatan

Kusuma, Affandi. 2009. Lingkungan Hidup, Kerusakan Lingkungan, Pengertian, Kerusakan

Lingkungan dan Pelestarian afand.abatasa.com/.../linkungan-hidup-kerusakan-

lingkungan- (di akses tanggal 26 Agustus 2014 )