wawasan nusantara

24
WAWASAN NUSANTARA DAN WAWASAN NUSANTARA DARI ASPEK KEWILAYAHAN DISUSUN OLEH : ARDI NURYADI : 06081381419046 ASTI ARIANI : 06081381419049 GITA CAHYANINGTYAS : 06081381419048 M. RIZKY TAMA.P : 06081381419045 PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA DOSEN : Bp. LOMAN BOLAM

Upload: gitacahyaningtyas

Post on 20-Dec-2015

46 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Memperdalam pengetahuan kita mengenai wilayah negara kita, Indonesia.

TRANSCRIPT

Page 1: Wawasan Nusantara

WAWASAN NUSANTARA DAN WAWASAN NUSANTARA DARI ASPEK

KEWILAYAHAN

DISUSUN OLEH :

ARDI NURYADI : 06081381419046

ASTI ARIANI : 06081381419049

GITA CAHYANINGTYAS : 06081381419048

M. RIZKY TAMA.P : 06081381419045

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA

DOSEN : Bp. LOMAN BOLAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Page 2: Wawasan Nusantara

2015

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas

dibandingkan dengan Negara – Negara lain , yang terbentang mulai dari sabang sampai

marauke . Diapit oleh dua benua dan dua samudera. Negara yang kaya akan kekayaan

daerahnya , lebih dari 300 suku tinggal di Indonesia mulai dari pelosok daerah hingga

perkotaan.Hal ini juga memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia itu terdiri dari banyak

suku bangsa yang multikultural (memiliki banyak suku) , mempunyai bahasa yang

berbeda-beda, kebiasaan dan adat istiadat yang berbeda, kepercayaan yang berbeda,

kesenian, ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan cara berpikir yang berbeda-beda 

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri

dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Secara konsepsional,

wawasan nusantara (Wawasan) merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia.

Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjutnya disebut Wawasan

Nusantara, itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik

Indonesia. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia dibangun atas

pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan pada konstelasi

lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi Wawasan Nusantara. Dalam

pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai

kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.. Dalam hal ini kami akan membahas lebih

jauh mengenai wawasan nusantara dan juga wawasan nusantara dalam konsep

kewilayahan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Wawasan Nusantara?

2. Bagaimana Kedudukan Wawasan Nusantara?

3. Apa saja asas dalam Wawasan Nusantara?

4. Bagaimana bentuk Wawasan Nusantara?

5. Apa fungsi dan tujuan Wawasan Nusantara?

6. Bagaiamana Wawasan Nusantara dalam aspek kewilayahan?

Page 3: Wawasan Nusantara

C. Tujuan

1. Untuk menamabah referensi pengetahuan tentang Wawasan Nusantara

2. Untuk mengetahui pengertian Wawasan Nusantara

3. Untuk mengetahui asas, bentuk, fungsi dan tujuan wawasan nusantara

4. Untuk mengetahui konsep batas wilayah Indonesia

Page 4: Wawasan Nusantara

ISI

1. Wawasan Nusantara

A. Pengertian

Istilah wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan, atau

penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti memandang,

meninjau, atau melihat, atau cara melihat. Kata wawasan berarti pandangan, tinjauan,

penglihatan atau tanggap inderawi, sedangkan istilah nusantara dipergunakan untuk

menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau indonesia yang terletak

di antara samudera pasifik dan samudera Indonesia serta di antara benua Asia dan benua

Australia.

Bangsa Indonesia dalam membina dan membangun atau menyelenggarakan

kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik, ekonomi, sosial budaya maupun hankamnya,

selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah.

Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan merupakan cara

pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya, yang dikenal dengan istilah

Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia dan diberi nama Wawasan

Nusantara, disingkat “Wasantara.” Pengertian Wawasan Nusantara ialah Wawasan Nusantara

sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri

dan lingkungannya yang serbaberagam dan bernilai strategis dengan mengutamakan

persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam

setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Berikut ini dikutipkan

pengertian Wawasan Nusantara:

a. Rumusan berdasarkan Tap. MPR No. II tahun 1993 dan tahun 1998 tentang GBHN.

Wawasan Nusantara yang merupakan Wawasan Nasional yang bersumber pada Pancasila

dan UUD 1945, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan

lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan

wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

untuk mencapai tujuan nasional.

b. Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkunganhya berdasarkan ide

nasionalnya, yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa

Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak

Page 5: Wawasan Nusantara

kebijaksanaan dalam mencapai tujuan perjuangan nasional. (Lemhannas, Kewiraan Untuk

Mahasiswa, 1996)

B. Landasan Wawasan Nusantara

1. Landasan Ideal : Pancasila

Pancasila telah diakui sebagai ideologi dan dasar negara yang terumuskan dalam

pembukaan UUD 1945. Pada hakikatnya, Pancasila mencerminkan nilai

keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan,

kebersamaan dan kearifan dalam membina kehhidupan nasional.

2. Landasan Konstitusional : UUD 1945

Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air, dan dirgantara di atasnya serta

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan

sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Karena itu, bangsa Indonesia bertekad

mengunakan segenap kekayaan alam, sumber daya, serta seluruh potensi nasionalnya

berdasarkan kebijaksanaan yang terpadu, seimbang, serasi, dan selaras untuk

mewujudkan kesejahteraan dan keamanan segenap bangsa dengan tetap

memperhatikan kepentingan daerah penghasil secara proporsional.

Dengan demikian, UUD 1945 seharusnya dan sewajarnya menjadi landasan

konstitusional dari Wawasan Nusantara yang merupakan cara pandang bangsa

Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

C. Hakikat Wawasan Nusantara

Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara

pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan

nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negara harus

berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan

negara Indonesia. Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus

dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan

kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan, dan orang per orang.

D. Asas Wawasan Nusantara

Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah

dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya

komponen pembentuk bangsa Indonesia (suku bangsa atau golongan) terhadap

kesepakatan bersama. Asas Wawasan Nusantara terdiri dari: kepentingan yang sama,

Page 6: Wawasan Nusantara

tujuan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan kesetiaan terhadap

kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

• Latar Belakang Wawasan Nusantara

Falsafah Pancasila

1. Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai

tersebut adalah: Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi

kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing.

2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.

3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

• Aspek Kewilayahan Nusantara; Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang

perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA)

dan suku bangsa.

• Aspek Sosial Budaya; Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing –

masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda –

beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi

antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.

• Aspek Kesejarahan; Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wawasan

nasional Indonesia yang diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki

terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini

dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil

dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri.

Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga

wilayah kesatuan Indonesia.

E. Kedudukan Wawasan Nusantara

• Wawasan nusantara sebagai ajaran yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat

dalam mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.

• Secara hierarki, posisi atau status wawasan nusantara menempati urutan ketiga setelah

UUD 1945. Berikut rutan sistem kehidupan nasional Indonesia :

1. Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.

2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.

3. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.

4. Petahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.

5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam

pembangunan nasional.

Page 7: Wawasan Nusantara

F. Fungsi Wawasan Nusantara

Menjadi pedoman, motivasi, dorongan serta rambu dalam menentukan segala

kebijaksanaan, keputusan, tindakan danperbuatanbagi penyelenggara negara di tingkat

pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat indonesia dalam hidup bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara

G. Tujuan Wawasan Nusantara

Mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan bangsa Indonesia

yang mengutamakan kepentingan nasional.

Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:

• Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa

tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

• Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik

alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia

adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk

menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta

martabat manusia di seluruh dunia.

H. Bentuk Wawasan Nusantara

• Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional.

• Mempunyai arti bahwa wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan

nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.

• Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan

Berarti bahwa cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta

lingkungannya selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mencakup:

1. Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik.

2. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.

3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan ekonomi.

Page 8: Wawasan Nusantara

4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik.

5. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan

keamanan.

• Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara berarti

pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu

kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.

• Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan. Wilayah nasional perlu

ditentukan batasannya, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.

Page 9: Wawasan Nusantara

2. Wawasan Nusantara dalam Aspek Kewilayahan

Ketua PPKI dalam sidangnya untuk menetapkan Undang-Undang Dasar Negara

Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, menegaskan bahwa wilayah negara Indonesia

adalah meliputi wilayah Hindia Belanda. Sementara itu UUD 1945 tidak ada yang memuat

tentang wilayah secara tegas. Kemudian kalau kita merujuk ke Pasal II aturan Peralihan UUD

1945, menyebutkan bahwa segala badan negara dan aturan yang ada masih langsung berlaku,

selama belum diadakan yang baru.

A. Hukum Laut 

Dalam hukum laut internasional dikenal dua konsep yang bertentangan, yaitu:

Res Nullius, menyatakan bahwa laut tidak ada yang mempunyainya, dan oleh karena

itu dapat dimiliki tiap-tiap negara.

Res Communis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia dan

karena itu tidak dapat dimiliki tiap-tiap negara.

Melalui Konfrensi PBB tentang Hukum Laut Internasional Tahun 1982, pokok-pokok

asas Negara kepulauan diakui dan dicantumkan dalam konvensi PBB tentang hukum

laut, yaitu United Nation Convention on the Law of the Sea 1982 (UNCLOS).

Laut Teritorial : Wilayah laut selebar 12 mil dari garis pangkal, dihitung waktu air

surut.

Laut Dalam : semua jenis perairan yang ada di pedalaman wilayah Negara

Zona tambahan : wilayah laut sebesar 24 mil untuk pengawasan bea cukai, saniter,

dan sebagainya.

1. Batas Laut Indonesia Sebelum dan awal setelah Merdeka

Sebelum Merdeka Dalam menentukan batas wilayah negara kepulauan

Indonesia, pemerintah Hindia Belanda telah mengeluarkan peraturan perundang-

undangan yang termuat dalam Ordonansi tahun 1939 yaitu Territoriale Zee en

Maritieme Kringen Ordonnantie (TZMKO 1939) yang diundangkan tanggal 26

Agustus 1939, dimuat dalam Staatblad No. 422 tahun 1939. Berdasarkan ketentuan

ordonansi tahun 1939 tersebut, lebar laut wilayah Hindia Belanda adalah 3 mil diukur

dari garis air rendah di pantai setiap pulau. Akibat dari penerapan cara pengukuran

laut seperti ini menjadikan wilayah Indonesia terpisah-pisah. Jarak antara satu pulau

Page 10: Wawasan Nusantara

dengan pulau yang lain dipisahkan oleh adanya laut yang berstatus sebagai laut bebas

yang berada diluar yuridiksi nasional Indonesia.

Saat RI baru merdeka (17 Agustus 1945), kita masih mengikuti aturan

dalam Territoriale Zee En Maritime Kringen Ordonantie  tahun 1939 Sehingga

wilayah Indonesia seperti berikut ini:

o Wilayah Indonesia bukan merupakan kesatuan

o Laut menjadi pemisah-pemecah wilayah karena Indonesia merupakan negara

kepulauan. 

2. Berdasarkan Deklarasi Juanda

Pada tanggal 13 Desember 1957 diumumkanlah Deklarasi Juanda yang

berbunyi “… berdasarkan pertimbangan-pertimbangan maka pemerintah menyatakan

bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau

yang termasuk negara Indonesia dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah

bagian yang wajar daripada wilayah daratan negara Indonesia dan dengan demikian

bagian daripada perairan pedalaman atau nasional berada di bawah kedaulatan mutlak

negara Indonesia. Lalu lintas dalam di perairan pedalaman bagi kapal-kapal asing

dijamin selama tidak bertentangan dengan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan

negara Indonesia. Penentuan batas lautan territorial (yang lebarnya 12 mil) diukur dari

garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau negara

Indonesia ….” 

Tujuan inti dari deklarasi juanda antara lain adalah : 

Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan RI yang utuh dan bulat.

Page 11: Wawasan Nusantara

enentuan batas-batas wilayah negara Indonesia disesuaikan dengan asas Negara

kepualauan (Archipelagic State Principles)

Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamaan NKRI

Deklarasi Juanda ini dikukuhkan dengan UU no.4/Prp/1960, yang menyatakan :

Laut wilayah Indonesia 12 mil diukur dari pangkal lurus (Straight Base Line)

Semua kepulauan dan laut yang terletak diantaranya harus dianggap sebagai

suatu kesatuan. Akibat dari UU tersebut wilayah RI berubah luasnya dari 2

juta KM2 menjadi 5 juta KM2 yang terdiri atas + 65% wilayah laut dan + 35%

wilayah darat. Wilayah darat terdiri dari 17.508 pulau pulau besar dan kecil

dimana baru 6044 yang diberi nama.

Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai berikut :

Utara : ±6° 08’ LU

Selatan : ±11° 15’ LS

Barat : ±94° 45’BT

Timur : ±141° 05’ BT

Jarak utara-selatan sekitar 1.888 km.

Jarak Barat-Timur : +5.110 km

3. Setelah Deklarasi Landas Kontinen (17 Februari 1969)

Page 12: Wawasan Nusantara

Pada tanggal 17 Februari 1969 dikeluarkanlah Deklarasi Landas Kontinen

yang juga dikukuhkan dengan dikukuhkan dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1973

yang isinya :

menyatakan bahwa Negara Indonesia mempunyai penguasaan dan yurisdiksi

yang eksklusif atas kekayaan mineral dan kekayaan lainnya dalam dasar laut dan

tanah didalamnya dan dilandas kontinen Indonesia

Dalam hal landas kontinental Indonesia, termasuk depresi-depresi (bagian yang

dalam) yang terdapat dalam landas kontinental atau kepulauan Indonesia

berbatasan dengan suatu negara lain, maka Pemerintah Republik Indonesia

bersedia untuk melalui perundingan dengan negara yang bersangkutan

menetapkan suatu garis batas sesuai dengan prinsip-prinsip hukum dan keadilan.

Menjelang tercapainya persetujuan seperti dimaksud diatas, Pemerintah Republik

Indonesia akan mengeluarkan izin untuk mengadakan eksplorasi serta

memberikan izin untuk produksi minyak dan gas bumi dan untuk eksploitasi

sumber-sumber mineral ataupun kekayaan alam lainnya, hanya untuk daerah

sebelah Indonesia dari garis tengah (median line) yang ditarik antara pantai

daripada pulau-pulau Indonesia yang terluar atau dalam wilayah kedua negara

terletak berbatasan pada pulau yang sama, pada daerah sebelah Indonesia dari

suatu garis yang titik-titiknya terletak sama jauhnya dari titik-titik terdekat pada

garis pangkal laut teritorial masing-masing negara.

Ketentuan-ketentuan tersebut diatas tidak akan mempengaruhi sifat serta status

dari pada perairan di atas landas kontinental Indonesia sebagai laut lepas,

demikian pula ruang udara diatasnya. (M. Budiarto, S.H., 1980)

Page 13: Wawasan Nusantara

4. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (21 Maret 1980)

Pada tanggal 21 Maret 1980 diumumkan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia

yang dikukuhkan dengan Undang-Undang No. 5 tahun 1983 tertanggal 18 Nopember

1983, yang lebarnya 200 mil diukur dari pangkal laut wilayah Indonesia, dimana

dinyatakan hak Indonesia atas segala sumber daya alam di lautan termasuk dibawah

permukaan, didalam laut dan dibawahnya, serta segala kegiatan eksploitasi , dan

penelitian di ZEE indonesia. Didalam Zona Ekonomi Eksklusif tersebut, Indonesia

mempunyai dan melaksanakan :

Hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi, pengelolaan, dan

pelestarian sumber daya hayati dan non-hayati dan hak berdaulat lainnya atas

eksplorasi dan eksploitasi sumber tenaga dari air, arus, dan angin.

Hak yurisdiksi yang berhubungan dengan : pembuatan dan penggunaan pulau

buatan, instalasi, dan bangunan lainnya; penelitian ilmiah mengenai laut;

pelestarian lingkungan laut, serta hal lain berdasarkan hukum Internasional.

Pada tahun 1982 konvensi hukum laut memberikan perluasan yurisdiksi

negara-negara pantai di laut bebas, asas Zona Ekonomi Eksklusif diterima, pokok-

pokok asas negara kepulauan diakui dan dicantumkan dalam United Nation

Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982). Hasil konvensi tersebut disahkan

pada bulan Agustus 1983 dalam seminar Konvensi Hukum Laut Internasional di New

York. Dengan demikian rumusan negara RI sebagai satu kesatuan wilayah laut yang

Page 14: Wawasan Nusantara

di dalamnya terhampar pulau-pulau besar dan kecil dengan jumlah 17.508 pulau

menjadi sah.

B. Hukum Ruang Udara/dirgantara

Hukum udara adalah perangkat kaidah tentang matra udara yang dikaitkan dengan

batas yurisdiksi Negara. Perjuangan penegakan kedaulatan di dirgantara, Indonesia

memanfaatkan batas GSO (Geo Stationary Orbit) yang merupakan ketinggian + 36.000

KM, yang merupakan batas ketinggian wilayah Indonesia di udara (Ps. 30 UU No.

20/1982).

Perkembangan hukum udara dimulai ketika Perang Dunia I berakhir. Pada saat itu

Negara dihadapkan pada:

Perlu penegasan konsep kedaulatan ruang udara, dan

Perlu memperketat pertahanan Negara melalui control ruang udara

Akhirnya dicapai suatu kesepakatan : 

Demi keselamatan penerbangan perlu ditetapkan standardisasi internasional yang

berkaitan dengan prosedur teknis penerbangan (navigasi) udara.

Menegaskan prinsip kedaulatan yang utuh dan penuh dari negara-negara atas ruang

udara diatas wilayah nasional suatu negara, dilangsungkan jaringan penerbangan

sipil internasional secara aman, tertib, teratur, dan nyaman.

Hukum udara bersumber dari hukum internasional, Ps. 38 A(1) Statuta International

Court of Justice menyatakan tentang :

Konvensi/traktat/perjanjian internasional

Page 15: Wawasan Nusantara

hukum kebiasaan internasional

prinsip prinsip hukum umum yang diakui oleh Negara-negara 

ajaran/pendapat para sarjana terkemuka ahli hokum internasional

Teori Ruang Udara

Didunia internasional dikenal 2 teori udara, yaitu :

Teori udara Bebas (Air Freedom Theory) :

Kebebasan Udara tanpa batas : ruang udara itu bebas, dapat digunakan oleh

siapa saja. Tidak ada Negara yang mempunyai hak dan kedaulatan di ruang

udara

Kebebasan Udara Terbatas yang dibagi menjadi 2 pula :

a. Negara Kolong (Subjacent state) berhak mengambil tindakan tertentu

untuk memelihara keamanannya.

b. Negara kolong hanya mempunyai hak terhadap zona territorial ruang

udara tertentu

Teori Negara berdaulat diudara (The Air Souverignity).

Konvensi Chicago 1944

Merupakan perjanjian internasional dalam badan resmi International

Civil Aviation Organization (ICAO) : setiap negara mempunyai kedaulatan

yang utuh dan eksklusif diruang udara diatas wilayahnya, tetapi tidak

mengakui Inocent passage (hak lintas damai), dan bagi penerbangan

komersial diperlukan izin pada antarnegara.

Teori keamanan : Negara mempunyai kedaulatan ruang udara sampai yang

diperlukan untuk keamanan. Fauchille memberikan ketinggian 1.500 m

(1909) diturunkan menjadi 500m (1910) 

Teori penguasaan Cooper (cooper’s control theory) : kedaulatan udara suatu

Negara ditentukan oleh kemampuan Negara tersebut untuk menguasai ruang

udara secara fisik dan ilmiah 

Teori udara Schachter : ruang udara ditentukan oleh kemampuan udara

mengapungkan pesawat/balon, yaitu sekitar 30 mil dari permukaan bumi. 

Page 16: Wawasan Nusantara

PENUTUP

A. Kesimpulan

Wawasan Nusantara (Wasantara) adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia

mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan

mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati

kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

Negara Indonesia ialah Negara Kepulauan dengan jumlah 17.508 pulau dan Luas

daratan 2.027.087 Km2 sedangkan Luas laut 3.166.163 Km2. Wilayah tersebut merupakan

satu kesatuan dengan sebutan Tanah Air Indonesia. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia

200 mil diukur dari pangkal laut wilayah Indonesia, dimana dinyatakan hak Indonesia atas

segala sumber daya alam di lautan termasuk dibawah permukaan, didalam laut dan

dibawahnya, serta segala kegiatan eksploitasi , dan penelitian di ZEE indonesia.

B. Saran

Sebagai warga negara yang baik sudah seharusnya kita mengetahui Wawasan

nusantara atau yang bisa juga disebut dengan geoplitik di Indonesia dan seharusnya juga

tidak hanya mengetahui tetapi juga ikut serta dalam menjaga keutuhan NKRI dengan cara

Page 17: Wawasan Nusantara

tidak mudah diadu domba antar suku supaya tidak terpecah belah selain itu juga bisa

mengaplikasikan geopolitik yang benar itu seperti apa dan praktiknya dalam kehidupan

nyata bisa dengan tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Loman, Bolam.2014. Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan

Nofal, Mochammad. 2013. Pengertian Geopolitik dan Wawasan Nusantara

https://mochnofal.wordpress.com/2013/03/29/pengertian-geopolitik-dan-wawasan-

nusantara/ (online)(Diakses tanggal 29 Maret 2015)

Sariyanta, Made. 2012. Wawasan Nusantara dan Geopolitik Indonesia. http://sariyanta.com/wawasan-nusantara-dan-geopolitik-indonesia/# (online) (Diakses tanggal 29 Maret 2015).

Yulianto, Eko. 2012 wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia. http://ekochayoo84.blogspot.com/2012/04/wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik.html/ (online)( Diakses tanggal 29 Maret 2015)