wawasan nusantara i

22
WAWASAN NUSANTARA A. Wawasan Nasional Suatu Bangsa. 1. Kebenaran mutlak datangnya dari Tuhan Yang Maha Esa 2. Manusia punya akal pikiran dan budi pekerti 3. Keaneka ragaman memerlukan perekat untuk memelihara keutuhan bangsa (filosofi, Idiologi, aspirasi, cita-cita dan kondisi sosial serta pengalaman sejarah. 4. Diperlukan wawasan nasional untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah dan jati diri bangsa. Wawasan berarti cara pandang / cara penglihatan. 5. Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, perlu memperhatikan tiga factor utama yaitu : 1

Upload: wahyu-tri-ardhiy

Post on 04-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wawasan nusantara

TRANSCRIPT

Page 1: Wawasan Nusantara I

WAWASAN NUSANTARA

A.Wawasan Nasional Suatu Bangsa.

1. Kebenaran mutlak datangnya dari Tuhan Yang Maha Esa

2. Manusia punya akal pikiran dan budi pekerti

3. Keaneka ragaman memerlukan perekat untuk memelihara

keutuhan bangsa (filosofi, Idiologi, aspirasi, cita-cita dan

kondisi sosial serta pengalaman sejarah.

4. Diperlukan wawasan nasional untuk menjamin kelangsungan

hidup, keutuhan wilayah dan jati diri bangsa. Wawasan

berarti cara pandang / cara penglihatan.

5. Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, perlu

memperhatikan tiga factor utama yaitu :

a. Bumi dan ruang hidup

b. Jiwa, tekad dan semangat rakyat

c. Lingkungan sekitarnya

6. Kesimpulan :

Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang

telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam

eksistensinya yang serba terhubung (melalui interaksi dan

interrelasi) dan dalam pembangunannya di lingkungan

nasional (lokal dan propinsi), Regional serta global.

1

Page 2: Wawasan Nusantara I

B.Teori Kekuasaan

Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh

paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya.

1. Paham-paham kekuasaan .

Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan

dan pemeliharaan sejauh mana konsep operasionalnya dapat

diwujudkan dan dipertanggung-jawabkan.

Teori pendukung tentang rumusan di atas,

a. Paham Machiavelli (Abad XVII).

Cara membentuk kekuatan politik yang besar dan kokoh,

ditempuh melalui :

1. Segala cara dikhalalkan

2. Politik adu domba (devide et impera) adalah sah.

3. Yang kuat pasti akan bertahan dan menang.

b. Paham Napoleon Bonaparte (Abad XVIII)

1. Kekuatan politik harus didampingi dengan kekuatan

logistic dan ekonomi Nasional.

2. Didukung oleh kondisi social budaya (berupa Iptek yang

kuat)

c. Jenderal clauservitz (Abad XVIII)

1. Perang merupakan kelanjutan politik dengan cara lain.

2. Perang syah-syah saja untuk mencapai tujuan nasional.

2

Page 3: Wawasan Nusantara I

d. Paham Lenin (Abad XIX)

1. Perang adalah kelanjutan politik dengan cara kekerasan.

2. Komunisme : Perang atau pertumpahan darah / revolusi di

seluruh dunia adalah sah, dalam rangka mengkomuniskan

seluruh bangsa di dunia.

Uni Soviet / RRC mengeksport paham komunis

G 30 S/PKI adalah salah satu komudite eksport RRC pada tahun

1965.

Komunisme berakhir dengan tragis, seperti Uni Soviet, Polandia,

Yugoslavia.

e. Paham Lucian W.Pye dan Sidney

Tidak semata-mata obyektifitas.

Adanya unsur-unsur subyektifitas dan psikologis (Psikologis)

Kemantapan suatu system dapat dicapai apabila system tersebut

berakar pada kebudayaan politik bangsa bersangkutan.

2. Teori Geopolitik

Geo = bumi; Politik : kekuatan yang didasarkan pada

pertimbangan dasar dalam menentukan alternative kebijaksanaan

nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.

3

Page 4: Wawasan Nusantara I

Beberapa pandangan tentang geopolitik.

a. Frederich Ratzel.

1. Pertumbuhan Negara dianalogikan dengan

pertumbuhan organisme (butuh ruang lingkup,

proses lahir, tumbuh, berkembang mempertahankan

hidup, menyusut dan akhirnya mati).

2. Negara identik dengan ruang yang ditempati oleh

kelompok politik dalam arti kekuatan.

3. Kelangsungan hidup suatu Negara / bangsa tidak

lepas dari hukum alam, bangsa unggul yang eksis.

4. Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin

besar kebutuhannya akan sumber daya alam

Amerika, Jepang.

- Muncul ekspansi

- Muncul 2 aliran : - Di darat

- Di laut

- Politik : Penggunaan kekuatan fisik dalam

rangka mewujudkan keinginan atau aspirasi

nasional suatu bangsa.

4

Page 5: Wawasan Nusantara I

b. Karl Haushofer :

1. kekuasaan imperium daratan yang kuat dapat

mengejar kekuasaan imperium maritim untuk

menguasai di laut.

2. Beberapa Negara besar akan muncul : Eropa (Jerman

dan Italia) : di Asia (Jepang, Korea selatan ).

3. Geopolitik adalah Doktrin Negara yang menitik

beratkan soal-soal strategi perbatasan. Geopolitik

adalah landasan bagi tindakan politik dalam

perjuangan mendapatkan ruang lingkup

c. Halford Machinder

1. Wawasan benua, yaitu konsep kekuatan di darat;

menguasai jantung dunia.

d. Walter Roleigh dan Alfred Thyer Mahan.

1. Wawasan bahari; menguasai laut akan menguasai

perdagangan.

e. W. Mithel, A Saversky dan John Federich.

1. Wawasan Dirgantara; mampu melumpuhkan lawan

di kandangnya sendiri.

5

Page 6: Wawasan Nusantara I

f. Nicholas J Spykman

1. Teori daerah batas (Rim Land) yaitu teori wawasan

kombinasi yang menggabungkan kekuatan darat, laut

dan udara. Dalam pelaksanaanya disesuaikan dengan

kepulauan dan kondisi suatu Negara.

C. Ajaran Wawasan Nasional Indonesia

Dikembangkan berdasarkan teori wawasan nasional secara

universal.

Dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan Bangsa

Indonesia dan geopolitik Indonesia.

1. Paham Kekuasaan bangsa Indonesia

Berfalsafah dan berideologi Pancasila dan menganut

faham tentang perang dan damai. Bangsa Indonesia

cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.

Ideologi digunakan sebagai landasan idiil dalam

menentukan politik nasional, dihadapkan pada kondisi

dan konstelasi geografi Indonesia dengan segala aspek

kehidupan nasionalnya.

Tujuan : agar Bangsa Indonesia dapat menjamin

kepentingan bangsa dan negaranya di tengah-tengah

perkembangan dunia.

6

Page 7: Wawasan Nusantara I

2. Geopolitik Indonesia

Pemahaman tentang kekuatan dan kekuasaan didasarkan

tentang paham perang dan damai yang disesuaikan

dengan kondisi dan konstelasi geografi / geography

Indonesia.

Konsep Negara kepulauan (Archipelago) di mana laut

merupakan penghubung, sehingga wilayah Negara

menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai tanah air /

NKRI.

3. Dasar pemikiran Wawasan Nasional Indonesia

Menggali dan mengembangkan kondisi nyata yang

terdapat di lingkungan Indonesia.

Di bentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan

bangsa Indonesia yang berdasarkan falsafah Pancasila

dan pandangan geopolitik Indonesia yang berlandaskan

pemikiran kewilayahan dan kehidupan berbangsa dan

bernegara.

7

Page 8: Wawasan Nusantara I

D. LATAR BELAKANG FILOSOFI WAWASAN NUSANTARA

Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila.

Manusia Indonesia mahkluk ciptaan Tuhan yang mempunyai :

Naluri, ahklak, daya pikir dan sadar akan keberadaannya yang

terhubung dengan sesamanya, lingkungan, alam semesta dan

penciptaNya.

Dengan cipta, karsa dan karya berusaha untuk mempertahankan

eksistensi dan kelangsungan hdupnya dari generasi ke generasi.

Ada motivasi untuk menciptakan suasana damai dan tenteram

dalam berhubungan dengan sesama.

Dengan demikian nilai-nilai Pancasila telah bersemayam dan

berkembang dalam hati sanubari dan kesadaran bangsa Indonesia.

a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Mengembangkan sikap saling menghormati sesama dalam

beribadah dan beragama.

Tidak memaksakan agama dengan cara apapun kepada orang

lain.

Kedua sikap di atas menunjukkan adanya kehendak untuk

menjaga keutuhan dan kebersamaan.

8

Page 9: Wawasan Nusantara I

b. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Adanya pengakuan dan penghargaan serta pemberian hak dan

kebebasan dalam menerapkan HAM.

Dalam menerapkan HAM, tidak boleh melanggar HAM orang

lain.

Tumbuh toleransi dan kerja sama.

c. Sila Persatuan Indonesia

Lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara

Kepentingan yang lebih luas harus lebih diutamakan tanpa harus

mematikan kepentingan yang lebih kecil (golongan, suku,

bangsa maupun perorangan).

Mengutamakan keutuhan bangsa dan Negara dengan tetap

memperhatikan, menghormati dan menampung kepentingan

golongan, suku bangsa dan perorangan.

d. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan

Pengambilan keputusan bersama diusahakan melalui

musyawarah

Tidak menutup kemungkinan adanya pemungutan suara

Bangsa Indonesia mengembangkan budaya musyawarah untuk

mufakat dengan tetap menghargai dan menghormati perbedaan

pendapat.

9

Page 10: Wawasan Nusantara I

e. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Bangsa Indonesia menghargai warganya untuk mendapatkan

kesejahteraan setinggi-tingginya sesuai dengan hasil karya dan

usahanya masing-masing.

Kebebasan mendapat hasil yang tinggi dengan memperhatikan

daerah penghasil dan daerah lain.

Contoh untuk hasil tambang, pembagiannya 70% untuk pusat

dan 30% untuk daerah.

Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan Nusantara.

Territoriale Zee En Maritime Kringen Ordonantie (TZMKO / Th.

1939) Batas perairan 3 mile dari pantai terendah untuk masing-

masing pulau, sehingga (NKRI terpecah)

13 Desember 1957 Deklarasi Juanda di mana batas perairan

menjadi 12 mile dari pulau terluar. Dengan demikian luas wilayah

berubah dari 2 juta km2 menjadi 5,5 juta km2, dimana 65% air.

- Jumlah pulau : 17.508 buah, luas daratan 2.028.087 km2 , luas

lautan 3.600.000 Km lebih dan panjang pantai 81.000 km

(terpanjang kedua di dunia)

Batas wilayah NKRI

- Utara : 6o 08 LU - Barat : 94 o 40’ BT

- Selatan : 11o 151 LS - Timur : 141o 05’ BT

Jarak U – S : 1.888 km, 1o ~ 111 km

Jarak B – T : 5.110 km

10

Page 11: Wawasan Nusantara I

UNCLOSE 1982 UU No.17 th 1982 pada tanggal : 31

Desember 1985 ZEE bertambah ( Zone Ekonomi Eksklusive )

Posisi GSO (Geo Stationing Orbit) masuk wilayah Indonesia

Posisi silang antara 2 benua (Australia dan Asia serta 2 Samudra

(Pasifik dan Hindia)

Berpengaruh terhadap Geopolitik Indonesia

Pemikiran berdasarkan aspek sosial budaya.

Kebudayaan sangat beragam (ruang hidup)

Unsur budaya masyarakat

Sistem religi

Masyarakat dan organisasi masyarakat

Pengetahuan

Keserasian

Mata pencaharian

Teknologi dan peralatan

Proses perjuangan yang panjang

Pergerakan Budi Utomo 2 Mei 1928

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

1. Bertanah air satu Indonesia

2. Berbangsa satu Indonesia

3. Berbahasa satu Indonesia

17 Agustus 1945, Proklamasi kemerdekaan Indonesia

Mengisi kemerdekaan dan mempertahankan eksistensi NKRI

(menghindari adanya desintegrasi bangsa)

11

Page 12: Wawasan Nusantara I

Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan

Mpu Tantular : Bhineka Tunggal Ika

Tan Hana Dharma Mangrova (Tiada kebenaran yang mendua)

20 Mei 1908 : Organisasi Budi Utomo merupakan Kebangkitan

Nasional

Sumpah pemuda, 28 Oktober 1928

Proklamasi 17 Agustus 1945 mempertahankan persatuan bangsa

Indonesia dan menjaga kesatuan NKRI.

Tzmko, 1939 3 mile dari masing-masing pulau

Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) Nusantara (Pulau antara

2 benua : Asia & Australia dan 2 samudra : Pasifik dan Hindia)

UNCLOS 82 Satu wilayah + ZEE.

Implementasi Wasantara dalam kehidupan Nasional.

1. Pengantar :

Mengerti dan memahami ; Pengertian, ajaran dasar, hakekat, azas,

kedudukan, fungsi serta tujuan dari wasantara

Pol pikir, pola tindak dan pola sikap yang senantiasa

mengutamakan kepentingan bangsa dan NKRI diatas kepentingan

pribadi dan / golongan

Wasantara menjiwai segenap peraturan perundangan dalam setiap

setrata di seluruh NKRI.

12

Page 13: Wawasan Nusantara I

Dapat menggambarkan sikap, perilaku, faham serta semangat

kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan

identitas atau jati diri Bangsa Indonesia.

Pengertian Wawasan Nusantara

Tap MPR th 1993 dan 1998.

Wasantara dalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia

mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan

persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam

menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara untuk mencapai tujuan nasional

Ajaran dasar Wasantara.

1. Wasantara sebagai wawasan nasional Indonesia.

Bangsa yang majemuk mengutamakan persatuan dan kesatuan

bangsa serta wilayah (Ipoleksosbud Hankam)

Penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan Negara disusun atas

dasar ; Hubungan timbal balik antara falsafah, cita-cita dan tujuan

nasional, kondisi sosial budaya dan pengakuan sejarah.

Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan,

merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan

lingkungannya.

2. Landasaan Idiil : Pancasila

13

Page 14: Wawasan Nusantara I

Sebagai idiologi / dasar Negara, tercantum dalam pembukaan UUD

1945.

Pancasila merupakan cerminan dari nilai keseimbangan,

keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan,

kebersamaan dan kearifan dalam membina kehidupan nasional

mampu mewadahi kebhinekaan seluruh aspirasi bangsa Indonesia

Mensyukuri segala anugerah sang Pencipta berupa konstelasi dan

geografi dengan segala potensi untuk dimanfaatkan sebesar-

besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Lingkungan selalu berubah perlu cara pandang / wawasan untuk

menghindari adanya bahaya penyesatan & penyimpangan.

3. Landasan konstitusional UUD 1945

UUD 1945 sebagai konstitusi dasar sebagai pedoman pokok

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Negara mengatasi segala paham golongan dan mengehendaki

persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek dan dimensi

kehidupan nasional

Kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi / golongan

berdasarkan aturan hukum dan perundangan yang memperhatikan :

HAM, aspirasi masyarakat & kepentingan daerah.

Pemanfaatan SDA Nasional untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

14