makalah hortikultura kelompok 3

24
BAB I PENDAHULUAN Hortikultura berasal dari Bahasa Latin yang terdiri dari dua patah kata yaitu hortus (kebun) dan culture (bercocok tanam). Hortikultura memiliki makna seluk beluk kegiatan atau seni bercocok tanam sayur-sayuran, buah – buahan atau tanaman hias. Tanaman Hortikurtura memiliki beberapa fungsi yakni sebagai sumber bahan makanan, Hiasan /keindahan, dan juga Pekerjaan. Hortikultura terbagi atas 4 bagian yaitu: Sayur-sayuran, Buah-buahan, tanaman Hias, dan tanaman obat. Ilmu hortikultura berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan lainnya, seperti teknik budidaya tanaman, mekanisasi, tanah dan pemupukan, ilmu cuaca, dan sebagainya. Pembiakan tanaman atau perbanyakan tanaman (plant propagation) adalah proses menciptakan tanaman baru dari berbagai sumber atau bagian tanaman, seperti biji, stek, umbi, dan bagian tanaman lainnya (Wikipedia, 2012 ). Tujuan utama dari pembiakan tanaman adalah untuk mencapai pertambaha jumlah, memelihara sifat-sifat penting dari tanaman (Askari, 2010 ), dan juga untuk mempertahankan eksistensi jenisnya. Ada dua cara perbanyakan tanaman,

Upload: aditya-dyah-utami

Post on 02-Aug-2015

636 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Hortikultura Kelompok 3

BAB I

PENDAHULUAN

Hortikultura berasal dari Bahasa Latin yang terdiri dari dua patah kata yaitu

hortus (kebun) dan culture (bercocok tanam). Hortikultura memiliki makna seluk

beluk kegiatan atau seni bercocok tanam sayur-sayuran, buah – buahan atau tanaman

hias. Tanaman Hortikurtura memiliki beberapa fungsi yakni sebagai sumber bahan

makanan, Hiasan /keindahan, dan juga Pekerjaan. Hortikultura terbagi atas 4 bagian

yaitu: Sayur-sayuran, Buah-buahan, tanaman Hias, dan tanaman obat. Ilmu

hortikultura berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan lainnya, seperti teknik

budidaya tanaman, mekanisasi, tanah dan pemupukan, ilmu cuaca, dan sebagainya.

Pembiakan tanaman atau perbanyakan tanaman (plant propagation) adalah

proses menciptakan tanaman baru dari berbagai sumber atau bagian tanaman, seperti

biji, stek, umbi, dan bagian tanaman lainnya (Wikipedia, 2012). Tujuan utama dari

pembiakan tanaman adalah untuk mencapai pertambaha jumlah, memelihara sifat-

sifat penting dari tanaman (Askari, 2010), dan juga untuk mempertahankan eksistensi

jenisnya. Ada dua cara perbanyakan tanaman, yaitu perbanyakan secara seksual atau

generative dan perbanyakan secara aseksual atau vegetatif.

Pada umumnya budidaya hortikultura diusahakan lebih intensif dibandingkan

dengan budidaya tanaman lainnya. Hasil yang diperoleh dari budidaya holtikultura ini

per unit areanya juga biasanya lebih tinggi. Lebih lanjut dikatakan tanaman

holtikultura memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan manusia. Misalnya tanaman

hias berfungsi untuk member keindahan (aestetika), buah – buahan sebagai makanan,

dan lain-lain. Holtikultura berinteraksi dengan disiplin ilmu lainnya seperti

kehutanan, agronomi, dan ilmu terapan lainnya.

Page 2: Makalah Hortikultura Kelompok 3

BAB II

PEMBAHASAN

Perbanyakan secara aseksual atau vegetative adalah proses perbanyakan

tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman seperti, daun,

batang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sama

dengan induknya (Made, 2009). Prinsip dari perbanyakan vegetative adalah

merangsang tunas adventif yang ada dibagian-bagian tersebut agar berkembang

menjadi tanaman sempurna yang memiliki akar, batang, dan daun sekaligus.

Keunggulan perbanyakan dengan system ini antara lain adalah

1. Menghasilkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya

2. Tanaman lebih cepat berbunga dan berbuah,

3. Dapat menggabungkan berbagai sifat yang diinginkan.

sedangkan kelemahan dari perbanyakan ini adalahh

1. Membutuhkan pohon induk yang lebih besar dan lebih banyak

2. Akar tanaman (anakan) kurang kokoh, sehingga mudah rebah

3. Masa produktif singkat

4. Membutuhkan biaya yang mahal.

Perbanyakan tanaman dengan vegetative dapat dilakukan dengan berbagai cara,

yaitu stek, cangkok, okulasi, penyambungan/grafting, runduk dan juga perbanyakan

modern seperti kultur jaringan. Perbanyakan tanaman dengan stek pun beragam,

seperti stek batang, stek daun, stek akar, stek mata, stek umbi( meliputi umbi lapis,

umbi palsu, umbi batang, umbi akar dan akar batang).

A. Perbanyakan Vegetatif Tanaman Hortikultura

1. Cangkok,

Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetative buatan

yang bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama

dengan induknya dan cepat menghasilkan. Pencangkokan dilakukan dengan

Page 3: Makalah Hortikultura Kelompok 3

menyayat dan mengupas kulit sekeliling batang, lebar sayatan tergantung pada

jenis tanaman yang dicangkok. Penyayatan dilakukan sedemikian rupa

sehingga lapisan kambiumnya dapat dihilangkan (dengan cara dikikis).

Setelah luka yang dibuat cukup kering, Rootone-F diberikan sebagai

perlakuan agar bahan cangkokan cepat berakar. Media tumbuh yang

digunakan terdiri dari tanah dan kompos dan dibalut dengan sabut kelapa atau

plastik. Bila batang diatas sayatan telah menghasilkan system perakaran yang

bagus, batang dapat segera dipotong dan ditanam di lapang. Jenis tumbuhan

yang biasa dicangkok pohon buah-buahan misalnya mangga, jeruk, dan lain

lain. Umumnya jenis tumbuhan berkayu. dalam melakukan penyayatan

cabang cangkokan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :

a. Cabang kecil

Cabang yang berdiameter kurang dari 2 cm digolongkan ke dalam

cabang kecil. Kulit kayu yang tepat untuk disayat berada tepat di bawah

kuncup daun, karena disitulah terkumpul zat pembentuk akar yang disebut

rizokalium. Dalam satu cabang bisa dibuat satu atau lebih sayatan

(cangkok berantai).

b. Cabang besar

Batasan cabang besar disini adalah cabang yang diameternya melebih

2 cm. Dengan besarnya cabang ini maka diperlukan perimbanga jumlah

akar yang sesuai untuk memasok air dan zat hara yang nantinya

diperlukan setelah hasil cangkokan ditanam. Perakaran yang tumbuh dari

bentuk penyayatan seperti pada cabang kecil sering kurang memadai. Oleh

karena itulah bentuk sayatan dibuat sedemikian rupa agar bidang yang

nantinya ditumbuhi akar menjadi luas. Setelah kulit kayu tersayat akan

tampak kambium. Kambium yang umumnya terdapat hanya pada tanaman

dikotil ini merupkan suatu tabunga yang berada antara xilem dan floem.

Hasil kerja kambium erupa pertambahan lingkaran batang berkayu. Untuk

Page 4: Makalah Hortikultura Kelompok 3

menghindari kejadian ini pada luka sayatan juga agar proses pertumbuhan

akar tidak terganggu, kambium harus dihilangkan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan tanaman

adalah:

a. Waktu mencangkok, sebaiknya pada musim hujan karena tidak perlu

melakukan penyiraman berulang-ulang

b. Memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umurnya

tidak terlalu tua atau terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan

baik buahnya

c. Pemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah dianggap cukup bila media

cangkokan cukup lembab sepanjang waktu

Macam-macam pembungkus cangkokan :

a. Sabut kelapa

b. Tabung bambu

c. Kaleng bekas

d. Plastik bening

Kelebihan cara pembiakan cangkokan antara lain :

a. Pohon dari bibit cangkokan lebih cepat berbuah.

b. Dapat mewarisi sifat baik dari tanaman induk karena induknya dapat dipilih

yang memiliki sifat baik.

adapun kelemahannya antara lain :

a. Perakaran pohon cangkokan kurang kuat dan dangkal.

b. Bentuk pohon induk menjadi rusak.

c. Tidak dapat menyediakan bibit yang relative banyak dalam waktu yang cepat.

d. Cara pengerjaan sedikit lebih rumit dan memerlukan ketelatenan.

e. Jika sering dilakukan pencangkokan terhadap pohon induk maka produksi

buah pohon induk menjadi terganggu.

Page 5: Makalah Hortikultura Kelompok 3

2. Tempel (budding/okulasi)

Budding adalah salah satu bentuk dari grafting, dengan ukuran batang

atas tereduksi menjadi hanya terdiri atas satu mata tunas. Cara perbanyakkan

ini dilakukan dengan menempelkan tunas dari satu tumbuhan kebatang

tumbuhan lain. Setiap tumbuhan itu mempunyai sifat yang berbeda. Batang

dan tunas yang diokulasi berasal dari dua tumbuhan. Batang yang ditempel

merupakan tumbuhan yang mempunyai akar dan batang yang kuat. Teknik ini

dipilih dengan pertimbangan untuk memperbanyak tanaman yang sukar/tidak

dapat diperbanyak dengan cara stek, perundukan, pemisahan, atau dengan

cangkok. Menurut Ashari (1995), banyak jenis tanaman buah-buahan yang

sukar/tidak dapat diperbanyak dengan cara-cara tersebut, tetapi mudah

dilakukan penyambungan, misalnya pada manggis, mangga, belimbing, jeruk

dan durian. Syarat batang bawah untuk okulasi :

a. Tanaman berasal dari biji

b. Berdiameter 3-5 mm, berumur sekitar 3-4 bulan

c. Dalam fase pertumbuhan yang optimum (tingkat kesuburannya baik),

kambiumnya aktif, sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses

merekatnya mata tempel ke batang bawah.

d. Batang sudah berkayu dan tumbuh subur, dan rimbun.

e. Tidak terserang hama atau penyakit

f. Perakarannya baik.

Syarat batang atas untuk okulasi :

a. Entres yang baik adalah yang cabangnya dalam keadaan tidak terlalu tua

dan juga tidak terlalu muda (setengah berkayu).Warna kulitnya coklat

muda kehijauan atau abu-abu muda. Entres yanng diambil dari cabang

yang terlalu tua pertumbuhannya lambat dan persentase keberhasilannya

rendah. Besar diameter cabang untuk entres ini harus sebanding dengan

besarnya batang bawahnya.

Page 6: Makalah Hortikultura Kelompok 3

b. Cabang entres untuk okulasi ini sebaiknya tidak berdaun (daunnya sudah

rontok). Pada tanaman tertentu sering dijumpai cabang entres yang masih

ada daun melekat pada tangkai batangnya. Untuk itu perompesan daun

harus dilakukan dua minggu sebelum pengambilan cabang entres. Dalam

waktu dua minggu ini, tangkai daun akan luruh dan pada bekas tempat

melekatnya (daerah absisi) akan terbentuk kalus penutup luka yang bisa

mencegah masuknya mikroorganisme penyebab penyakit (patogen).

c. Syarat lain yang perlu diperhatikan pada waktu pengambilan entres adalah

kesuburan dan kesehatan pohon induk. Untuk meningkatkan kesuburan

pohon induk, biasanya tiga minggu sebelum pengambilan batang atas

dilakukan pemupukan dengan pupuk NPK. Kesehatan pohon induk ini

penting karena dalam kondisi sakit, terutama penyakit sistemik mudah

sekali ditularkan pada bibit.

d. Entres diambil setelah kulit kayu cabangnya dengan mudah dapat

dipisahkan dari kayunya (dikelupas). Bagian dalam kulit kayu ini

(kambium) akan tampak berair, ini menandakan kambiumnya aktif,

sehingga bila mata tunasnya segera diokulasikan akan mempercepat

pertautan dengan batang bawah.

Bentuk pengambilan entres (mata tunas) :

a. Segiempat

b. Sayatan

c. Bulatan/temple

3. Penyambungan

Grafting/penyambungan adalah seni menyambungkan 2 jaringan tanaman

hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta

berkembang sebagai satu tanaman gabungan. Teknik apapun yang memenuhi

kriteria ini dapat digolongkan sebagai metode grafting.

Inkompatibilitas antar jenis tanaman yang disambung dapat dilihat dari

kriteria sebagai berikut:

Page 7: Makalah Hortikultura Kelompok 3

a. Tingkat keberhasilan sambungan rendah

b. Pada tanaman yang sudah berhasil tumbuh, terlihat daunnya menguning,

rontok, dan mati tunas

c. Mati muda, pada bibit sambungan

d. Terdapat perbedaan laju tumbuh antara batang bawah dengan batang atas

e. Terjadinya pertumbuhan berlebihan baik batang atas maupun batang

bawah

Batang bawah atau rootstock/understam adalah tanaman yang berfungsi

sebagai batang bagian bawah yang masih dilengkapi dengan sistem perakaran

yang berfungsi mengambil makanan dari dalam tanah untuk batang atas atau

tajuknya. Batang bawah ada yang berasal dari semai generatif dan dari

tanaman vegetative (klon). Batang bawah asal biji (semai) lebih

menguntungkan dalam jumlah, umumnya tidak membawa virus dari pohon

induknya dan sistem perakarannya bagus. Kelemahannya yaitu secara genetik

tidak seragam. Variasi genetik ini dapat mempengaruhi penampilan tanaman

batang atas setelah ditanam. Oleh karena itu perlu dilakukan seleksi secermat

mungkin terhadap batang bawah asal biji (Ashari, 1995).

Agar hasil sambungan dapat memuaskan, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan :

a. Batang atas dan batang bawah harus kompatibel

b. Jaringan kambium kedua tanaman harus bersinggungan

c. Dilakukan saat kedua tanaman berada pada kondisi fisiologis yang tepat

d. Pekerjaan segera dilakukan sesudah entris diambil dari pohon induk

e. Tunas yang tumbuh pada batang bawah (wiwilan) harus dibuang setelah

penyambungan selesai agar tidak menyaingi pertumbuhan tunas batang

atas.

Metode yang dikembangkan adalah sambung lidah (tongue grafting),

sambung samping (side grafting), sambung celah (cleft grafting), sambung

Page 8: Makalah Hortikultura Kelompok 3

susu (approach grafting), dan sambung tunjang (inarching). Persyaratan bibit

batang bawah :

a. Mempunyai daya adaptasi yang luas.

b. Mempunyai perakaran yang kuat dan tahan terhadap serangan

hama/penyakit yang ada dalam tanah, serta dapat tumbuh pada tanah yang

kondisinya kurang menguntungkan.

c. Mempunyai batang yang kuat.

d. Mempunyai kecepatan tumbuh yang sesuai dengan batang atas.

e. Tidak mempunyai pengaruh negatif pada batang atas.

Batang atas yang biasanya disebut entres (scion) adalah calon bagian atas

atau tajuk tanaman yang di kemudian hari akan menghasilkan buah

berkualitas unggul. Batang atas ini dapat berupa mata tunas tunggal yang

digunakan dalam tehnik okulasi ataupun berupa ranting dengan lebih dari satu

mata tunas atau ranting dengan tunas pucuk yang digunakan dalam

sambungan (grafting).

Persyaratan batang atas :

a. Besar cabang hampir sama dengan besar batang bawah, cabangnya lurus.

b. Umur cabang hampir sama dengan umur batang bawah.

c. Cabang diambil pada waktu pohon induk dalam keadaan dorman

Penyambungan dapat dilakukan dengan 2 cara :

a. Penyusuan

Penyusuan adalah cara penyambungan tanaman dimana kedua

tanaman baik batang atas maupun batang bawah masing-masing masih

memiliki system perakarannnya. Cara penyusuan ini dapat dilakukan

dengan 3 cara, yaitu sambung lengkung, sambung pelana, sambung lidah.

b. Sambung pucuk (enten)

Sambung pucuk dapat dilakukan dengan cara sambung baji, sambung

baji terbalik, sambung cemeti, sambung celah lidah :

Page 9: Makalah Hortikultura Kelompok 3

Tahapan sambung pucuk secara umum :

a. Pemotongan batang bawah

b. Pembelahan batang bawah

c. Melancipkan 2 sisi pangkal batang atas

d. Batang atas siap disambungkan

e. Batang atas disambungkan dengan batang bawah

f. Pengikatan dengan tali plastik

g. Sambungan telah diikat

h. Sambungan diselubungi

i. Sambungan telah jadi dan bertaut

j. dengan kantong plastik ditandai keluarnya kuncup daun

4. Runduk,

Jenis tumbuhan yang dapat dikembangbiakan dengan runduk sangat

sedikit. Tumbuhan itu mempunyai batang yang panjang dan lentur. Tumbuhan

yang dapat dikembangbiakan dengan cara merunduk misalnya melati ,

alemanda, apel, dan lain2.

5. Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari

tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan

kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri

tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali

6. Stek

Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetative buatan

dengan menggunakan sebagian akar, batang, dan daun tanaman untuk

ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Macam teknik penyetekan yaitu stek

datar, stek miring, stek bermartil/bertumit. Persyaratan bahan stek :

a. Batang/cabang tidak terlalu muda atau terlalu tua, minimal berumur 1

tahun kecuali untuk stek pucuk.

b. Bebas dari serangan hama dan penyakit

Page 10: Makalah Hortikultura Kelompok 3

c. Warna batang/pucuk masih segar, berwarna hijau

Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya

regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru

yang true to name dan true to type. Regenerasi akar dan pucuk dipengaruhi

oleh factor intern yaitu tanaman itu sendiri dan faktor ekstern atau lingkungan.

Salah satu faktor intern yang mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk adalah

fitohormon yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh.

Keuntungan stek antara lain :

1) Caranya sederhana (tidak memerlukan teknik yang rumit)

2) Memiliki sifat yang sama dengan induknya

Kerugian stek antara lain :

1) Memiliki perakaran lemah, karena berakar serabut

2) Tidak bisa digunakan untuk perbanyakan semua jenis tanaman

3) Persentasi keberhasilan pertumbuhan rendah

Faktor lingkungan tumbuh stek yang cocok sangat berpengaruh pada

terjadinya regenerasi akar dan pucuk. Lingkungan tumbuh atau media

pengakaran seharusnya kondusif untuk regenerasi akar yaitu cukup lembab,

evapotranspirasi rendah, drainase dan aerasi baik, suhu tidak terlalu dingin

atau panas, tidak terkena cahaya penuh (200-100 W/m2) dan bebas dari hama

atau penyakit.

Macam-macam stek :

a. Stek batang,

Bahan awal perbanyakan berupa batang tanaman. Potongan batang

tumbuhan yang hendak di stek harus mempunyai sebuah mata sebagai

bakal tunas. Potongan batang ini umumnya merupakan batang yang sudah

cukup tua. Stek batang dikelompokkan menjadi empat macam berdasarkan

jenis batang tanaman, yaitu:

1) berkayu keras; contoh apel, cemara

2) semi berkayu; contoh jeruk

Page 11: Makalah Hortikultura Kelompok 3

3) Lunak; contoh tanaman Magnolia

4) Herbaceous; contoh Dieffenbachia, Chrysanthemum, Ipomoea batatas

b. Stek daun

Bahan awal perbanyakan yang dapat digunakan pada stek daun dapat

berupa lembaran daun atau lembaran daun beserta petiol. Akar dan tunas

baru pada stek daun berasal dari jaringan meristem primer atau meristem

sekunder. Umumnya diterapkan pada tanaman hias misalnya begunia.

Daun yang disetek ini harus cukup tua, dan tanah yang digunakan sebagai

media tumbuh harus gembur dan lembab. Secara teknis stek daun

dilakukan dengan cara memotong daun dengan panjang 7,5 – 10 cm

(Sansevieria) atau memotong daun beserta petiolnya kemudian ditanam

pada media (Hartmann et al, 1997). Beberapa hari kemudian tumbuh tunas

baru yang kemudian dapat dipindahkan ketempat lain.

c. Stek Umbi

Bahan utama pada stek ini adalah umbi yaitu umbi batang, umbi akar,

dll. Sebagai bahan perbanyakan dapat digunakan umbi secara utuh atau

dipotong-potong asalkan setiap potongan memiliki caon tunas. Untuk

menghindari terjadinya busuk pada potongan umbi, maka umbi dapat

direndam pada larutan fungisida dan bakterisida.

Contoh tanaman yang bisa diperbanyak dengan stek umbi antara lain:

Solanum tuberosum, Ipomoea batatas, Caladium, Helianthus tuberosus,

Amarilis, dan lainlain.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbanyakan Vegetatif

1. Faktor lingkungan

a. Waktu penyambungan

Pada umumnya penyambungan dilakukan pada waktu cuaca yang

cerah, tidak hujan, dan tidak di bawah terik matahari. Waktu terbaik

pelaksanaan okulasi adalah pada pagi hari, antara jam 07.00-11.00 pagi,

karena saat tersebut tanaman sedang aktif berfotosintesis sehingga

Page 12: Makalah Hortikultura Kelompok 3

kambium tanaman juga dalam kondisi aktif dan optimum. Diatas Jam

12.00 siang daun mulai layu.Tetapi ini bisa diatasi dengan menempel di

tempat yang teduh, terhindar dari sinar matahari langsung.

b. Temperatur dan kelembaban

Temperatur dan kelembaban yang optimal akan mempertinggi

pembentukan jaringan kalus, yang sangat diperlukan untuk berhasilnya

suatu sambungan. Temperatur yang diperlukan dalam penyambungan

berkisar antara 7,2°C-32°C, bila temperatur kurang dari 7,2°C

pembentukan kalus akan lambat, dan bila lebih dari 32°C pembentukan

kalus menjadi lambat dan dapat mematikan sel-sel pada sambungan.

Temperatur optimum pada penyambungan adalah 25°C-30°C.

Penyambungan memerlukan kelembaban yang tinggi, bila

kelembabannnya rendah akan mengalami kekeringan, dan menghambat

pembentukan kalus pada sambungan karena banyak sel-sel pada

sambungan mati.

c. Cahaya

Cahaya matahari berpengaruh pada waktu pelaksanaan penyambungan

berlangsung, oleh karena itu penyambungan sebaiknya dilakukan pada

waktu pagi atau sore hari pada saat matahari kurang kuat memancarkan

sinarnya. Cahaya yang terlalu panas akan mengurangi daya tahan batang

atas terhadap kekeringan, dan dapat merusak kambium pada daerah

sambungan.

2. Faktor tanaman

a. Kompatibilitas dan inkompatibilitas

Pada umumnya batang atas dan batang bawah dari varietas yang sama

akan menghasilkan sambungan yang kompatibel, dan biasanya gabungan

tanaman/hasil sambungan akan hidup lama, produktif dan kuat.

Page 13: Makalah Hortikultura Kelompok 3

b. Keadaan fisiologi tanaman

Beberapa tanaman mengalami kesukaran untuk disambungkan ke

tanaman lain, karena jenis tanaman tersebut sulit membentuk kalus.

c. Penyatuan kambium

Agar persentuhan kambium batang atas dan batang bawah lebih

banyak terjadi, maka diperlukan ukuran batang bawah dan batang atas

dipilih yang hampir sama.

3. Faktor pelaksanaan

a. Keahlian

Kecepatan menyambung merupakan pencegahan paling baik terhadap

infeksi penyakit dan kerusakan pada kambium.

b. Kesempurnaan alat

Dalam penyambungan diperlukan ketajaman dan kebersihan alat, tali

pengikat yang tipis dan lentur.

c. Keserasian bentuk potongan

Keserasian bentuk potongan antara batang atas dan batang bawah

perlu diperhatikan untuk mendapatkan kesesuaian letak penyatuan

kambium batang atas dan batang bawah yang serasi.

Page 14: Makalah Hortikultura Kelompok 3

Gambar Pembiakan Vegetative Tanaman

Cangkok Merunduk

Okulasi Kultur Jaringan

Penyambungan Stek

Page 15: Makalah Hortikultura Kelompok 3

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas mengenai perbanyakan vegetatif hortikultura dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembiakan tanaman atau perbanyakan tanaman (plant propagation) adalah proses

menciptakan tanaman baru dari berbagai sumber atau bagian tanaman, seperti biji,

stek, umbi, dan bagian tanaman lainnya.

2. Perbanyakan secara aseksual atau vegetative adalah proses perbanyakan tanaman

dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman seperti, daun, batang,

ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sama

dengan induknya.

3. Keunggulan perbanyakan dengan system ini antara lain adalah menghasilkan

tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya, tanaman lebih cepat

berbunga dan berbuah, dapat menggabungkan berbagai sifat yang diinginkan.

4. Kelemahan dari perbanyakan ini adalah membutuhkan pohon induk yang lebih

besar dan lebih banyak, akar tanaman (anakan) kurang kokoh, sehingga mudah

rebah, masa produktif singkat, dan membutuhkan biaya yang mahal.

5. Perbanyakan tanaman dengan vegetative dapat dilakukan dengan berbagai cara,

yaitu stek, cangkok, okulasi, penyambungan/grafting, runduk dan juga

perbanyakan modern seperti kultur jaringan.

6. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perbanyakan vegetatif dapat dibagi

menjadi tiga golongan yaitu faktor lingkunga, faktor tanman, dan faktor

pelaksanaan.

Page 16: Makalah Hortikultura Kelompok 3

DAFTAR PUSTAKA

Agronomi Fakultas Pertanian IPB. 72 hal.

Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press.

Cliffs, N.J.

Hartmann, H.T., D.E. Kester, F.T. Davies, and R. L. Geneve. 1997. Plant

Jakarta.

propagation principles and practices. 6th ed. Prentice Hall, Englewood

Rochiman, K. dan S. S. Harjadi. 1973. Pembiakan Vegetatif. Departemen