makalah farmakologi
DESCRIPTION
Contoh farmakologiTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Farmakologi sebagai ilmu berbeda dari ilmu lain secara umum pada keterkaitannya yang erat
dengan ilmu dasar maupun ilmu klinik. Sangat sulit mengerti farmakologi tanpa pengetahuan
tentang fisiologi tubuh, biokimia, dan patogenesis penyakit dan ilmu kedokteran klinik.
Farmakologi terutama terfokus pada 2 subdisiplin, yaitu farmakokinetik dan farmakodinamik.
Terlepas dari farmakokinetik dan farmakodinamik, harus diketahui juga interaksi obat yang
akan diberikan. Ini merupakan hal yang penting, karena apabila terjadi interaksi obat. Ini
dapat mempengaruhi keadaan pasien, dimulai dari yang tidak sembuh-sembuh sampai yang
toksik atau pun karena pengaruh dari obat yang lain.
Resep
1. Ospamox
Nama generik
Amoxicillin
Indikasi
Infeksi saluran nafas; infeksi saluran kemih dan kelamin termasuk GO; infeksi
tifoid – paratifoid & infeksi lain yang disebabkan oleh kuman Gr + dan – yang
peka.
Dosis
Dewasa 500, 750 atau 1000 mg 2-3x/hari. Anak 20-40 mg/kgBB/hari dibagi
dalam 2-3 dosis. Peningkatan dosis dan frekuensi pemberian obat tergantung
pada tingkat keparahan infeksi. Infeksi H pylori 750-1000 mg 2-3x/hari
selama 14 hari.
2. Cetirizine OGB
Nama generik
Cetirizine diHCl
Indikasi
Rinitis perenial, rinitis alergi usiman, dan urtikaria idiopatik kronik
Dosis
Dewasa dan anak >12 tahun 1 tab/hari
3. Betason-N
Nama generik
Betamethason valerate 0.1% dan neomycin sulfate 0.5%
Indikasi
Eksim, eksim pada bayi, dermatitis atopik, alergi, psoriasis, neurodermatitis
Dosis
Oleskan pada lesi 2x/hari.
Farmakokinetik
Farmakokinetik Ospamox Cetrizine OGB KeteranganAbsorpsi Diabsorpsi di lambung,
bisa juga di usus halus proksimal. Amoxicillin tahan terhadap asam lambung dan terhadap makanan yang masih bertahan di lambung.
Diabsorbsi dengan baik pada traktus GI. Efek timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jam.
Kemungkinan terdapat interaksi obat karena konsentrasi puncak dicapai dalam waktu yang sama.
Distribusi 18-20% berikatan dengan globulin. Amoxicillin yang bebas langsung berdifusi ke cairan dan jaringan tubuh, dengan penetrasi ke persendian, pleura, dan mata, terutama bila terjadi inflamasi. Difusi ke CSF cukup minim, kecuali dalam keadaan meningitis. Konsentrasi puncak didapati setelah 1-2 jam.
Sekitar 93% obat diikat oleh protein plasma albumin.Konsentrasi plasma puncak dicapai dalam 2-3 jam. Durasi kerja obat 12 -24 jam. Obat di distribusikan ke seluruh jaringan tetapi tidak ke CNS. Kadar tertinggi pada paru-paru.
Tidak ada interaksi karena diangkut oleh protein yang berbeda.
Metabolisme Melalui siklus enterohepatik dan di metabolism menjadi bentuk yang tidak aktif, asam penisiloat. Sitokrom:CYP2C19
Dimetabolisme di hati oleh CYP1A2 dan CYP3A4 menjadi bentuk yang inaktif. Aktivitas kedua sitokrom lebih tinggi pada anak-anak. Cetirizine dimetabolisme oleh oxidative O-dealkylation menjadi metabolic dengan aktivitas antihistamin yang sangat ringan. Enzim yang berperan
Tidak ada interaksi karena dimetabolisme oleh sitokrom yang berbeda
dalam proses ini masih belum dapat ditemukan T1/2 = 4-8 jam.
Ekskresi Melalui ginjalurin, 40% bentuk asam peniloat dan 60% obat yang masih utuh, sedikit melalui feses. Filtrasi oleh glomerulus berlangsung selama 6 jam. Eliminasi berlangsung 0.7-1.4 jam
Dibuang melalui ginjal(urin) setelah 24 jam. Sebanyak 60% dalam bentuk tetap, sedangkan sisanya dalam bentuk metabolit.
Farmakokinetik Ospamox Betason N KeteranganAbsorpsi Diabsorpsi di lambung,
bisa juga di usus halus proksimal. Amoxicillin tahan terhadap asam lambung dan terhadap makanan yang masih bertahan di lambung.
Dapat diabsorbsi secara sistemik pada tempat-tempat tertentu seperti ruang sinovial, kulit, dan traktus respiratori. Pada telapak tangan hanya 1% yang diserap
Tidak ada interaksi karena rute pemberian obat berbeda
Distribusi 18-20% berikatan dengan globulin. Amoxicillin yang bebas langsung berdifusi ke cairan dan jaringan tubuh, dengan penetrasi ke persendian, pleura, dan mata, terutama bila terjadi inflamasi. Difusi ke CSF cukup minim, kecuali dalam keadaan meningitis.
Lebih dari 90% yang terikat dengan plasma protein. Plasma protein untuk bethametasone yaitu CBG/transcortin(afinitas tinggi, tetapi kapasitas rendah) dan albumin(afinitas rendah, tetapi kapasitas pengikatan cukup tinggi). Karena pemberian topikal, jadi hanya sedikit yang diharapkan mencapai darah
Tidak ada interaksi karena salah satu obat hanya bekerja secara lokal
Metabolisme Melalui siklus enterohepatik dan di metabolism menjadi bentuk yang tidak aktif, asam penisiloat. Sitokrom:CYP2C19
Corticosteroid dimetabolisme dengan konjugasi, penambahan gugus sulfat dan glukoronida larut air dan tidak aktif. Kebanyakan terjadi di hati, hanya sedikit di ginjal. Sitokrom:CYP3A4
Tidak ada interaksi karena dimetabolisme oleh sitokrom yang berbeda
Ekskresi Melalui ginjalurin, 40% bentuk asam peniloat dan 60% obat yang masih utuh, sedikit melalui feses. Filtrasi oleh glomerulus berlangsung selama 6 jam.
Dibuang dalam jumlah yang signifikan melalui urin. Hanya sedikit yang dibuang melalui empedu
Kemungkinan terdapat interaksi karena kedua obat dibuang melalui ginjal.
Farmakokinetik Cetrizine OGB Betason N KeteranganAbsorpsi Diabsorbsi dengan baik
pada traktus GI. Efek timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jam.
Tidak ada interaksi
Distribusi Sekitar 93% obat diikat oleh protein plasma albumin.Konsentrasi plasma puncak dicapai dalam 2-3 jam. Durasi kerja obat 12 -24 jam. Obat di distribusikan ke seluruh jaringan tetapi tidak ke CNS. Kadar tertinggi pada paru-paru.
Metabolisme Dimetabolisme di hati oleh CYP1A2 dan CYP3A4 menjadi bentuk yang inaktif. Aktivitas kedua sitokrom lebih tinggi pada anak-anak. T1/2 = 4-8 jam.
Tidak ada interaksi
Ekskresi Dibuang melalui ginjal(urin) setelah 24 jam. Sebanyak 60% dalam bentuk tetap, sedangkan sisanya dalam bentuk metabolit.
Tidak ada interaksi
Farmakodinamik
Farmakodinamik Ospamox Cetrizine OGB KeteranganMekanisme Kerja Mengikat ke salah
satu PBP sehingga menghambat tahap
Bekerja sebagai antagonis reseptor H1 sehingga menghambat
Tidak ada interaksi
akhir transpeptidasi pada dinding sel bakteri, bakteri lisis.
efek-efek histamin: Bronkokonstriksi
(kontraksi otot polos)
Permeabilitas kapiler dan edema
Reaksi anafilaksis dan alergi
Selain itu, AH1 dapat juga menghambat sekresi saliva dan sekresi kelenjar eksokrin lain akibat histamin.
Khasiat ISPA termasuk sinusitis, tonsilitis, dan otitis media, infeksi saluran nafas bagian bawah, jaringan lunak, kulit dan urogenital.
Rinitis perenial, rinitis
alergi usiman, dan
urtikaria idiopatik kronik
Tidak ada interaksi
Efek samping Diare, gangguan GI, mual, muntah, kandidiasis, urtikaria, LES, hepatitis ringan dan ikterik kolestatik.
Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, rasa tidak enak pada GI, reaksi hipersensitivitas (misalnya angioderma)
Tidak ada interaksi
Farmakodinamik Ospamox Betason N KeteranganMekanisme Kerja Mengikat ke salah
satu PBP sehingga menghambat tahap akhir transpeptidasi pada dinding sel bakteri, bakteri lisis.
Topikal:Efek anti inflamasi dapat terjadi dengan menghambat phospholipase A2; mengurangi pelepasan asam arakidonat dari membrane fosfolipid sehingga menghambat disintesanya mediator-mediator inflamasi seperti leukotrien dan prostaglandinSistemik: Molekul obat memasuki jaringan target, kemudian akan
Tidak ada interaksi
terjadi ikatan dengan reseptor dalam sitoplasma sel. Kompleks reseptor-steroid ini akan bergerak menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin menstimulasi RNA dan sintesis protein yang spesifik efek fisiologik steroid.
Khasiat ISPA termasuk sinusitis, tonsilitis, dan otitis media, infeksi saluran nafas bagian bawah, jaringan lunak, kulit dan urogenital.
Eksim, eksim pada bayi, dermatitis atopik, alergi, psoriasis, dan neurodermatitis
Tidak ada interaksi
Efek samping Diare, gangguan GI, mual, muntah, kandidiasis, urtikaria, LES, hepatitis ringan dan ikterik kolestatik.
Kulit kering, pruritus, iritasi, rasa nyeri/terbakar sementara dari yang ringan sampai sedang. Perubahan atropi lokal pada kulit, (pemakaian jangka panjang dan intensif), Hiperkortisme (absorpsi sistemik pada pemakaian jangka panjang). Gatal, folikulitis, hipertrikosis, erupsi seperti aken, hipopigmentasi, dermatitis perioral, dermatitis kontak alergi, maserasi kulit, infeksi sekunder, striae dan miliaria. Ototoksik dan nefrotoksik.
Tidak ada interaksi
Farmakodinamik Betason N Cetrizine OGB KeteranganMekanisme Kerja Tidak ada interaksi
Khasiat Tidak ada interaksiEfek samping Tidak ada interaksi