farmakologi (makalah terbaru)

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hormon estrogen merupakan salah satu hormon steroid kelamin, karena mempunyai struktur kimia berintikan steroid yang secara fisiologik sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem produksi wanita. Pria juga memproduksi estrogen tetapi dalam jumlah jauh lebih sedikit, fungsi utamanya berhubungan erat dengan fungsi alat kelamin primer dan sekunder wanita. Hal yang spesifik bagi hormon ini pada wanita usia subur ialah sekresinya dari ovarium berlangsung secara siklik dan peranannya yang sangat penting dalam mempersiapkan kehamilan. Hormon ini juga berperan dalam proses perubahan habitus seorang anak perempuan menjadi wanita dewasa, kemudian menjelang akhir masa reproduksi produksinya mulai menurun dan sekresinya tidak lagi bersifat siklik. Estogen alamiah yang terpenting adalah estradiol (E 2 ), estron (E 1 ), dan estriol (E 3 ). Secara biologis, estradiol adalah yang paling 1 | Hormon estrogen

Upload: ken-ratu-malini-saraswati

Post on 01-Jan-2016

646 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hormon estrogen merupakan salah satu hormon steroid kelamin,

karena mempunyai struktur kimia berintikan steroid yang secara fisiologik

sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem produksi wanita. Pria

juga memproduksi estrogen tetapi dalam jumlah jauh lebih sedikit, fungsi

utamanya berhubungan erat dengan fungsi alat kelamin primer dan sekunder

wanita.

Hal yang spesifik bagi hormon ini pada wanita usia subur ialah

sekresinya dari ovarium berlangsung secara siklik dan peranannya yang sangat

penting dalam mempersiapkan kehamilan.

Hormon ini juga berperan dalam proses perubahan habitus seorang

anak perempuan menjadi wanita dewasa, kemudian menjelang akhir masa

reproduksi produksinya mulai menurun dan sekresinya tidak lagi bersifat

siklik. Estogen alamiah yang terpenting adalah estradiol (E2), estron (E1), dan

estriol (E3). Secara biologis, estradiol adalah yang paling aktif. Perbandingan

khasiat biologis dari ketiga hormon tersebut E2 : E1 : E3 = 10 : 5 : 1.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan hormon estrogen?

1.2.2 Apa saja fungsi dari hormon estrogen?

1.2.3 Bagaimana mekanisme kerja dari hormon estrogen?

1.2.4 Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari hormon estrogen?

1.2.5 Apa saja contoh sediaan hormon estrogen?

1 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 2: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui pengertian dari hormon estrogen.

1.3.2 Memahami fungsi dari hormon estrogen.

1.3.3 Memahami mekanisme kerja dari hormon estrogen.

1.3.4 Mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari hormon estrogen.

1.3.5 Mengetahui contoh sediaan hormon estrogen.

2 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 3: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hormon Estrogen

Hormon estrogen adalah hormon steroid seks dengan 18 atom C dan

dibentuk terutama dari 17-ketosteroid androstenedion. (Prawirohardjo,

Sarwono. Ilmu Kandungan).

Estrogen adalah hormone seks yang umumnya diproduksi oleh rahim

wanita yang merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti

halnya payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks

sekunder. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi. Estrogen adalah

kelompok hormon steroid yang berasal dari kolesterol.

Estrogen adalah salah satu dari kelompok hormon steroid yang diproduksi

oleh ovarium, plasenta, kelenjar adrenal dan dalam jumlah kecil, oleh testis

laki-laki. Estrogen menyebabkan perkembangan karakteristik seksual

sekunder (misalnya payudara, pinggul lebih besar) pada remaja putrid dan

terlibat dalam pembangunan kembali lapisan rahim setelah menstruasi.

Estrogen juga berperan dalam penyerapan kalsium dan keseimbangan.

Penurunan estrogen pasca-menopause pada perempuan mengakibatkan

demineralisasi tulang dan osteoporosis, serta gejala-gejala menopause lainnya.

Senyawa mirip estrogen juga dibentuk oleh tanaman-tanaman tertentu (disebut

fitoestrogen).

Berdasarkan struktur kimia, estrogen yang digunakan dalam terapi dibagi

menjadi 2 kelompok, yaitu:

1.      Steroid

Ketiga estrogen alami utama dalam perempuan estron (E1), estradiol (E2),

dan estriol (E3).Estradiol (E2) adalah bentuk dominan pada wanita tidak hamil,

estron diproduksi selama menopause, dan estriol merupakan estrogen utama

3 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 4: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

kehamilan.Dalam tubuh ini semua diproduksi dari androgen melalui tindakan

enzim.

Meskipun orang sering menganggap estrogen sebagai entitas tunggal, hormon

ini sebenarnya tiga molekul biokimiawi berbeda yang secara alami tubuh

memproduksi Ketiga molekul estrogen memiliki kegiatan yang berbeda yang

membuat mereka lebih atau kurang "estrogenik".

Estrone lebih lemah dari estradiol. Estron dibuat dari lemak tubuh.Dari

menarche dengan menopause estrogen utama adalah 17β-estradiol.Pada wanita

postmenopause lebih estron hadir dari estradiol.Ia wujud dengan banyak untuk

wanita yang putus-haid.

Estradiol adalah dihasilkan dari testosteron dan estron dari androstenedion oleh

aromatase. Estradiol dibuat dari ovarium, dan memberikan penampilan wanita

melengkung mereka. Estriol hadir dalam jumlah kecil dan sebagian besar dibuat

selama kehamilan

Premarin, obat estrogenik sering diresepkan, mengandung estrogen dan steroid

equilin equilenin, selain estron sulfat tetapi karena resiko kesehatan, lebih banyak

estrogen genetik bernama Progynova (estradiol valerat) sekarang lebih sering

diresepkan.

2.      Nonsteroid

Berbagai bahan sintetis dan alami telah diidentifikasi yang juga memiliki

aktivitas estrogenik.

·      Zat sintetis dari jenis ini dikenal sebagai xenoestrogens.

·      Tanaman produk dengan aktivitas estrogenik yang disebut fitoestrogen.

·      Yang dihasilkan oleh jamur yang dikenal sebagai mycoestrogens.

4 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 5: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

Kadar normal

Kisaran normal estrogen bergantung pada usia. Wanita berusia antara 20

sampai 29 tahun memiliki tingkat estrogen rata-rata 149 pg/ml (piktogram per

mililiter). Seorang wanita berusia 30 hingga 39 tahun rata-rata memiliki kadar 210

pg/ml. Sedang perempuan berusia lebih dari 40 tahun dan belum mengalami

menopause akan memiliki tingkat estrogen rata-rata 152 pg/ml. Tingkat rata-rata

dapat bervariasi dari hari ke hari tergantung pada siklus haid tiap wanita.

2.2 Fungsi Estrogen

Estrogen merupakan hormon steroid yang memiliki banyak kerja

fisiologis. Pada wanita, kerja tersebut mencakup efek perkembangan, kontrol

ovulasi, persiapan siklus jalur reproduksi untuk fertilisasi dan implantasi, serta

kerja metabolik.Estrogen juga memiliki kerja penting pada pria, termasuk efek

pada tulang, spermatogenesis dan perilaku. Estrogen digunakan pada terapi

hormon menopause (menopausal hormone therapy [MHT]) dan kontrasepsi pada

wanita.

Kerja Perkembangan : Pada anak perempuan, estrogen menyebabkan

pertumbuhan dan perkembangan vagina, uterus dan tuba falopi, dan

berkontribusi terhadap pembesaran payudara, pembentukan tubuh,

pembentukan rangka tulang, dan menyebabkan dorongan pertumbuhan

tulang panjang pada saat pubertas serta penutupan epifisis. Pertumbuhan

rambut di ketiak dan pubis, pigmentasi daerah genital, dan pigmentasi

regional pada puting dan aerola yang terjadi setelah trisemester pertama

kehamilan. Estrogen pada anak laki-laki, defisiensi estrogen mengurangi

dorongan pertumbuhan pubertas dan menunda pematangan rangka tulang

dan penutupan epifisis sehingga pertumbuhan linear erlanjut hingga

dewasa. Defisiensi estrogen pada pria menyebabkan kenaikan

gonadotropin, makroorkidisme, kenaikan kadar testosteron dan juga dapat

mempengaruhi metabolisme karbohidrat dan lipid serta fertilitas.

5 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 6: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

Sebagai kontrol ovulasi : Efek estrogen menurunkan pelepasan LH dan

FSH.

Persiapan siklus jalur reproduksi untuk fertilisasi dan implantasi :

perubahan siklis pada produksi estrogen yang bekerjasama dengan

progesterone oleh ovarium mengendalikan kejadian terkait pada tuba

falopi, uterus, serviks, dan vagina. Secara fisiologis, perubahan-perubahan

ini mempersiapkan uterus untuk implantasi dan kehamilan. Jika kehamilan

tidak terjadi maka endometrium uterus akan meluruh ketika menstruasi.

Efek metabolik :estrogen meningkatkan masa tulang, terutama dengan

menurunkan jumlah dan aktifitas osteoklast sehingga menurunkan resorpsi

tulang. Estrogen meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL.

Estrogen juga menaikkan sekresi kolesterol empedu daan menurunkan

sekresi asam empedu, menyebabkan kenaikan kejenuhan empedu dengan

kolesterol yang berakibat pada pembentukan batu empedu pada beberapa

wanita yang menerima estrogen. Estrogen memengaruhi banyak protein

serum, terutama yang terlibat dalam ikatan hormon dan rangkaian proses

pembekuan darah. Estrogen meningkatkan kadar globulin pengikat-

kortikosteroid, globulin pengikat tiroksin dan globulin pengikat hormon

seks yang berkaitan dengan androgen dan estrogen.

6 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 7: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

Fungsi dan Manfaat terapeutik dengan hormon estrogen :

1. Terapi hormon menopause

Manfaat terapi estrogen yang nyata pada wanita pasca menopause

mencangkup peredaan gejala vasomotor, pencegahan patah tulang dan

atropi urogenital.

2. Pengobatan estrogen pada kegagalan perkembangan ovarium

Pada beberapa kondisi misalnya sindrom turner, ovarium tidak

berkembang dan pubertas tidak terjadi. Terapi estrogen pada waktu yang

sesuai mereplikasiterjadinya pubertas.

3. Kanker payudara

Tamoksifen sangat efektif untuk meredakan kanker payudara

stadium lanjut pada wanita dengan tumor positif-ER dan untuk pengobatan

hormonal pada kanker payudara stadium awal dan stadium lanjut pada

wanita semua usia. Tamoksifen mengurangi 50% resiko berkembangnya

kanker payudara kontra lateral pada wanita berisiko tinggi dan disetujui

untuk pencegahan utama pada kondisi ini. Namun tamoksifen

meningkatkan resiko kanker endometrium dan penyakit tomboembolik

sebesar dua hingga tiga kali lipat.

4. Osteoporosis

Raloksifen mengurangi kecepatan kerapuhan tulang dan dapat

meningkatkan masa tulang pada tempat-tampat tertentu. Obat ini memiliki

kerja yang bermanfaat karena menurunkan kolestrol total dan HDL tidak

menigkat.

5. Infertilitas

Klomifen digunakan terutama untuk pengobatan infertilitas pada

wanita unovulasi. Dengan menaikkan kadar FSH, klomifen meningkatkan

7 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 8: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

pengambilan folikel. Efek yang tidak diinginkan meliputi hiperstimulasi

ovarium, peningkatan insiden kelahiran kembar, kista ovarium, ruam

panas dan pandangan kabur.Penggunaan dalam jangka waktu yang lama

menyebabkan kanker ovarium.

6. Penggunaan Estradiol dalam system reproduksi

Endometrium

Estradiol memicu proliferasi endometrium dan memperkuat

kontraksi otot uterus.

Serviks

Sawar (barrier) yang terutama menghalangi masuknya

spermatozoa ke dalam uterus adalah getah serviks yang kental.

Produksi estradiol yang kian meningkat pada fase folikuler akan

meninggikan sekresi getah serviks dan mengubah konsentrasi getah

pada saat ovulasi menjadi encer dan bening, sehingga memudahkan

penyesuaian, memperlancar perjalanan spermatozoa dan meninggikan

kelangsungan hidupnya.

Vagina

Estradiol menyebabkan perubahan selaput vagina,

meningkatkan produksi getah dan meningkatkan kadar glikogen,

sehingga terjadi peningkatan produksi asam laktat oleh bakteri

Doderlein. Nilai pH menjadi rendah, dan memperkecil kemungkinan

terjadinya infeksi.

2.3 Mekanisme Kerja Hormon Esterogen

Dalam mekanisme kerja hormone esterogen adalah menginduksi

sintesis protein spesifik melalui reseptor intrasel.

Reseptor esterogen berupa protein telah ditemukan di jaringan target

yaitu di saluran reproduksi wanita, kelenjar payudara, hipofisis dan

8 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 9: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

hipotalamus. Terdapat dua tipe utama reseptor estrogen di nucleus sel yaitu

reseptor estrogen α (ERα) yang dikode oleh sebuah gen di kromosom 6 dan

reseptor estrogen β (ERβ), yang dikode oleh sebuah gen di kromosom 14.

Reseptor esterogen berupa protein telah ditemukan di jaringan target yaitu di

saluran reproduksi wanita, kelenjar payudara, hipofisis dan hipotalamus.

Terdapat dua tipe utamareseptor estrogen di nukleusselyaitureseptor

estrogen α(ERα) yang dikodeolehsebuah gen di kromosom 6 danreseptor

estrogen β (ERβ), yang dikodeolehsebuah gen di kromosom 14.

Sintesis protein oleh esterogen dihambat oleh penghambat sintesis

RNA (Daktinomisin) atau penghambat sintesis protein (sikloheksi-mid).

Penggabung anesterogen dengan reseptornya dihambat oleh obat golongan

anti esterogen, misalnya clomifenatautamoxifen.

2.4 Indikasi dan Kontraindikasi

2.4.1 Indikasi Pemberian Estrogen

1. Kontrasepsi

Estrogen sintetik paling banyak digunakan untuk kontrasepsi oral

dalam kombinasi dengan progestin. Sekarang mulai digunakan dalam

kontrasepsi suntikan jangka panjang bersama derivat progestin, terutama

ester estrogen alam, antara lain estradiol sipionat.

2. Menopause

Pada usia sekitar 45 tahun, umumnya fungsi ovarium menurun.

Siklus haid pada saat ini masih ada tetapi tidak teratur lagi, karena mulai

menurunnya estrogen dan progesteron endogen.Siklus haid ini umumnya

terjadi tapa ovulasi. Haid akan berhenti sama sekali dalam waktu kira –

kira 2 – 3 tahun, kemudian masa setelah haid berhenti ini disebut mati haid

(menopause). Pada masa ini wanita dapat mengalami keluhan akibat

9 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 10: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

gangguan vasomotor antara lain : hot flushes, keringat berlebihan, merasa

dingin atau menggigil ; kadang – kadang disertai pusing kepala,

kesemutan, sakit otot dll. Gejala ini mungkin berhubungan dengan

menurunnya kadar estrogen, tetapi mungkin pula disebabakan hanya

karena faktor psikis atau emosi saja. Karena itu tidak semua keluhan

menopause harus diatasi dengan preparat hormonal. Beberapa wanita

mengalami gangguan sedemikian rupa, sehingga ia tidak dapat melakukan

pekerjaan sehari – hari. Dalam hal ini terapi pengganti dengan estrogen

dapat mengatasi keluhan akibat gangguan vasomotor, antara lain : hot

flushes, vaginitis, atropikans, atau mencegah terjadinya osteoporosis bila

terapi dimulai pada waktu dini. Untuk ini diberikan dosis estrogen sekecil

mungkin, antara 0,3 – 1,25 mg estrogen terkonyugasi atau 0,01 – 0,02

mg/hari etinil estradiol. Terapi hendaknya dilakukan secara siklik, selama

21 – 25 hari setiap bulan dibawah pengawasan. Penambahan progestin

antara lain medroksi progesteron acetat atau MPA 10mg/hari pada hari –

hari ke 10 -14, dapat mengurangis resiko karsinoma endometrium.

Suntikan MPA 150mg/bulan daat pula diberikan sebagai pengganti terapi

estrogen, bila penggunaan estrogen merupakan kontraindikasi.

3. Vaginitis senilis atau atropikans.

Peradangan vagina ini sering berhubungan dengan adanya infeksi

kronik pada jaringan yang mengalami atrofi.Dalam hal ini biasanya

estrogen lebih berperan untuk mencegah dari pada mengobati.

4. Osteoporosis

Keadaan ini terjadi karena bertambahnya resorpsi tulang disertai

berkurangnya pembentukan tulang. Kalsium akan keluar dari tulang dan

kalsium plasma akan meningkat. Tulang menjadi tipis dan rapuh, mudah

fraktur bila tertekan. Hal ini sering terjadi pada tahun-tahun pertama

wanita menopause, pada masa tersebut ia akan kehilangan sekitar 2,5%

dari massa tulangnya per tahun, kemudian menjadi 0,75% pada tahun-

10 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 11: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

tahun berikutnya. Pemberian estrogen, antara lain etinil estradisol 15 mcg

per hari atau 0,625 mg estrogen terkonyugasi dapat mencegah osteoporosis

berkelanjutan atau dapat pula diberikan estriol. Estrogen dapat

menurunkan kadar kalsium dan meningkatkan pH plasma.

5. Karsinoma prostat

Karena estrogen menghambat sekresi androgen secara tidak lain,

maka hormon ini digunakan sebagai terapi paliatif karsinoma prostat yang

telah mengalami metastasis. Untuk ini diberikan dietilstilbestrol dosis

besar dalam jangka panjang.Efek samping yang sering timbul adalah

ginekomastia dan kadang-kadang juga tromboemboli.

6. Klorotrianisen

Berdasarkan efek estrogeniknya sesekali digunakan pada terapi

paliatif karsinoma prostat.Karena masa kerjanya panjang, tidak digunakan

untuk gangguan siklus haid atau terapi pengganti pada menopause.

7. Perdarahan menstruasi hemoragik

Jumlah darah yang keluar saat menstruasi bervariasi antara 3-5

sendok atau sekitar 30-80 ml darah per siklus menstruasi.Perdarahan hebat

atau waktu haid yang lama, dalam bahasa medis disebut dengan

menorrhagia, adalah termasuk dalam gangguan haid. Perdarahan disebut

abnormal jika seorang wanita harus berganti pembalut atau tampon setiap

jam karena sudah sangat penuh. Gejala menorrhagia lainnya adalah darah

yang keluar sangat deras di malam hari, mengeluarkan cukup banyak

gumpalan darah selama haid, periode haid lebih dari 7 hari. Ada banyak

penyebab perdarahan berlebihan saat haid, antara lain ketidakseimbangan

hormonal, keguguran, kehamilan atopik, penggunaan obat pengencer

darah, atau adanya tumor jinak dalam rahim. Gangguan penyakit lain

yang perlu diwaspadai antara lain penyakit tiroid, liver, atau ginjal. Kanker

serviks juga dapat menyebabkan terjadinya perdarahan.

11 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 12: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

8. Kegagalan perkembangan ovarium

9. Hirsutisme

Hirsutisme adalah gejala munculnya rambut pada bagian tubuh

perempuan yang biasanya tidak ditumbuhi rambut seperti di bawah dagu

atau di atas bibir.Hirsutisme bukanlah merupakan penyakit namun gejala

(symptom) saja.Kemungkinan ada kelainan medis lainnya, apalagi jika hal

ini muncul setelah pubertas.

10. Kanker prostat

2.4.2 Kontraindikasi Pemberian Estrogen

1. Kehamilan (teratogenik)

2. Neoplasma yang tergantung esrtrogen

3. Pedarahan pervaginam

4. Kerusakan hati

5. Kelainan tromboembolik

Tromboemboli adalah kelainan pada masa nifas yaitu masa setelah

melahirkan dimana terjadi sumbatan pada pembuluh darah yang

disebabkan oleh adanya darah yang membeku

Hubungan antara efek samping dengan kandungan hormon

Sistem reproduksi Sindrom

pramenstruasi

Umum Sistem

kardiovaskular

Kelebihan

estrogen

Perubahan kista

payudara

Ekstrofi serviks

Dismenore

Rasa penuh

Pusing,

sinkop

Cloasma

Faringitis

nasal kronik

Influenza,

Kerapuhan

kapiler

Cedera

cerebro

12 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 13: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

Hipermenore,

hemoragia, dan

pembekuan darah

Peningkatan ukuran

payudara

Mukorea

Pembesaran uterus

Pertumbuhan

fibroituterus

Edema

Nyeri

kepala(siklik)

Irritable

Keram

tungkai

Mual muntah

Perubahan

penglihatan

Peningkatan

berat badan

gastrik dan

varisela

Demam hay

dan rinitis

alergik

Infeksi

saluran kemih

vaskuler/CV

A

Trombosis

vena dalam,

hemiparesis

(kelemahan

dan baal

unilateral)

Telean

giektasis

Penyakit

tromboeboli

k

Definisi

estrogen

Tidak ada

perdarahan akibat

putus obat

Perdarahan dan

bercak darah selama

penggunaan pil 1-9

hari.

Perdarahan dan

bercak darah

berkelanjutan

Penurunan aliran

darh, hipomenorea

Gejala relaksasi

pelvik

Atrofi vaginitis

Gugup

Gejala

vasomotor

13 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 14: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

Terapi estrogen menjadi penyebab utama pendarahan rahim pasca

menopause.Namun, pendarahan vagina saat ini juga disebabkan oleh karsinoma

endometrium.

Efek samping estrogen yang sering timbul ialah mual dan muntah,

yang mirip pada kehamilan muda.Kadang – kadang disertasi dengan anoreksia

dan pusing dan pusing, yang biasanya hilang sendiri meskipun terapi

diteruskan.Bila sangat mengganggu obat harus dihentikan.Keluhan tersebut

biasanya timbul pada minggu ke 1 sampai minggu ke 2 pengobatan, ini sering

terjadi pada terapi karsinoma atau pengguanaan kontrasepsi oral.

Ferkuensi tumbuhnya mual diduga sejajar engan potensi

estrogeniknya.Sehingga beberapa sediaan lebih jarang menimbulkan mual

dibandingkan yang lainnya.

Efek samping lain berupa rasa penuh dan nyeri pada payudara, sedangkan edema

yang disebabkan oleh retesi air dan natrium lebih sering terjadi pada

penngguanaan dosis besar.

14 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 15: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

2.5 Contoh Obat – Obat Hormon Esterogen

1. Sediaan Obat Esterogen

Obat SifatUnik

Estradiol (misal

Estraderm)

Disekresiovarium, sediaan :transdermal,IM, Oral.

Mengurangi osteoporosis pada wanita pasca menopause.

17-Etinil Estradiol

(misal : Estynil dan

Mestrasol)

Digunakan untuk kontrasepsi (kombinasi dengan progestin)

Estrogen Terkonjugasi Kurang poten dibanding estradiol. Sediaan : oral, IV,

preparat vaginal efektif.

Dietilstilbesterol (DES)

(Stilphostrol)

Sama kuat dengan Estradiol. Dulu digunakan oleh wanita

hamil untuk mencegah abortus imminens. Metabolisme

lambat sehingga pemberian oral, topikal, dan IV dengan

interval dosis lebih lebar.

2. Sediaan Obat Anti Esterogen

OBAT SIFAT UNIK

Klomifen Digunakan untuk mengobati infertilitas

pada wanita. Dosis tinggi menyebabkan

pembesaran ovarium dan kista. Bisa terjadi

kehamilan multipel yang tidak diharapkan.

Tamoksifen Digunakan untuk obat terapi pada kanker

payudara.

Raloksifen Digunakan untuk mencegah osteoporosis.

15 | H o r m o n e s t r o g e n

Page 16: FARMAKOLOGI (MAKALAH TERBARU)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

16 | H o r m o n e s t r o g e n