makalah birokrasi
DESCRIPTION
goodTRANSCRIPT
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
1/14
TUGAS MAKALAH
BIROKRASI ORGANISASI DI INDONESIA
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan dan Organisasi Pendidikan
Oleh :
Bagus Pambajeng Noor Pebriansyah
0102513007
MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
2/14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangManusia adalah makhluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat serta
mengatur dan mengorganisasikan kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan. Tetapi
karena keterbatasan kemampuan manusia menyebabkan manusia tidak dapat mencapai
tujuan tanpa kerja sama. Hal inilah yang mendasari manusia untuk hidup dalam
organsasi.
Organisasi mempunyai banyak definisi, karena organisasi dapat di pandang dari
berbagai perspektif. Tetapi bagaimanapun ada semacam kesepakatan pendapatan dalam
kenyataan bahwa organisasi pada umumnya dikembangkan sebagai instrumen bagi
pencapaian tujuan tertentu dan cenderung dalam situasi dimana orang-orang menyadari
manfaat organisasi sebagai suatu jalan terbaik dengan pelaksanaan kegiatan kolektif.
Dalam memahami teori organisasi klasik, maka nama besar Weber akan sulit
untuk dilepaskan. Tokoh paradigma interpretatif yang menjadi sangat populer dengan
buah pemikirannya, yakni Karakteristik Organisasi Weberian (Organisasi Formal), akan
selalu identik dengan kata kunci birokrasi, karena memang pada konsepnya terdapat
konsep birokrasi yang mendetail.
Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut
rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan
tersebut. Menurut Weber, bentuk organisasi birokratik merupakan bentuk yang paling
efisien.
Dalam dunia pendidikan, sebuah organisasi sangat diperlukan dalam rangka
memperlancar fungsi dan proses pendidikan. Dalam menjalankan fungsi organisasipendidikan tidaklah dapat dipisahkan dengan birokrasi. Pada dasarnya, birokrasi ini
hakikatnya adalah salah satu perangkat yang fungsinya untuk memudahkan pelayanan
publik. Birokrasi digunakan untuk dapat membantu mempermudah dalam memberikan
layanan pendidikan yang pasti akan mempengaruhi dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan. Birokrasi merupakan instrumen pembangunan pendidikan. Kekuatan
birokrasi Indonesia sebetulnya bisa menjadi mesin penggerak yang luar biasa apabila
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
3/14
mampu didayagunakan untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Jika birokrasi dijalankan
dengan benar, konsisten dan bertanggungjawab, maka kualitas pendidikan akan maju.
B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian dari organisasi, birokrasi, & birokrasi organisasi!2. Bagaimana hubungan antara dimensi birokrasi?3. Bagaimana birokrasi dalam dunia pendidikan?4. Bagaimana birokrasi di Indonesia?
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
4/14
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi, Birokrasi dan Birokrasi OrganisasiAda dua pengertian yang sering kali dipergunakan untuk maksud yang sama,
yakni pengertian organisasi dan pengertian institusi. Keduanya sebenarnya berbeda.
Organisasi lebih menunjukkan ikatan-ikatan struktural, sedang institusi lebih
menampilkan ikatan-ikatan normatif sosial.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata birokrasi artinya sistem
pemerintahan yang di jalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada
hierarki dan jenjang jabatan, cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban serta
menurut tata aturan yang banyak liku-likunya.
Menurut Pryudi Atmosudirdjo (dalam Pasolong, 2007) mengemukakan bahwa
birokrasi mempunyai tiga arti yaitu (1) birokrasi sebagai suatu tipe organisasi tertentu, (2)
birokrasi sebagai sistem, (3) birokrasi sebagai jiwa kerja.
Birokrasi merupakan salah satu bidang kajian yang menarik berbagai kalangan
baik di sektor publik maupun di sektor bisnis. Hal ini menarik karena peran birokrasi
sangat besar dan mengalami variasi dalam merealisasikan tujuan yang ditetapkan. Jadi,
sekalipun masyarakat kerap mengkritisi birokrasi, namun tidak dapat melepaskan diri dari
cengkeraman birokrasi (Dharma, 2010).
Birokrasi harus dicerna sebagai satu fenomena sosiologis. Dan birokrasi
sebaiknya dipandang sebagai buah dari proses rasionalisasi. Konotasi atau anggapan
negatif terhadap birokrasi sebenarnya tidak mencerminkan birokrasi dalam sosoknya
yang utuh. Birokrasi adalah salah satu bentuk dari organisasi, yang diangkat atas dasaralasan keunggulan teknis, di mana organisasi tersebut memerlukan koordinasi yang ketat,
karena melibatkan begitu banyak orang dengan keahlian-keahlian yang sangat bercorak
ragam. Ada tiga kecenderungan dalam merumuskan atau mendefinisikan birokrasi, yaitu
pendekatan struktural, pendekatan behavioral (perilaku) dan pendekatan pencapaian
tujuan.
Apa yang telah dikerjakan oleh Max Weber adalah melakukan konseptualisasi
sejarah dan menyajikan teori-teori umum dalam bidang sosiologi. Di antaranya yang
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
5/14
paling menonjol adalah teorinya mengenai birokrasi. Cacat-cacat yang sering kali
diungkapkan sebenarnya lebih tepat dicerna sebagai disfungsi birokrasi. Dan lebih jauh
lagi, birokrasi itu sendiri merupakan kebutuhan pokok peradaban modern. Masyarakat
modern membutuhkan satu bentuk organisasi birokratik. Pembahasan mengenai birokrasi
mempunyai kemiripan dengan apa yang diamati oleh teori organisasi klasik.
Dalam membahas mengenai otoritas Weber mengajukan 3 tipe idealnya yang
terdiri dari otoritas tradisional, karismatik dan legal rasional. Otoritas tradisional
mendasarkan diri pada pola pengawasan di mana legitimasi diletakkan pada loyalitas
bawahan kepada atasan. Sedang otoritass kharismatik menunjukkan legitimasi yang
didasarkan atas sifat-sifat pribadi yang luar biasa. Adapun otoritas legal rasional
kepatuhan bawahan di dasarkan atas legalitas formal dan dalam yurisdiksi resmi.
Kelemahan dari teori Weber terletak pada keengganan untuk mengakui adanya konflik di
antara otoritas yang disusun secara hierarkis dan sulit menghubungkan proses
birokratisasi dengan modernisasi yang berlangsung di negara-negara sedang berkembang.
Tapi diluar dari semua itu Weber mengemukakan organisasi birokratis merupakan jenis
organisasi yang mempunyai karakteristik yang sesuai bagi sebuah masyarakat industri,
baik untuk lembaga pemerintah, maupun untuk organisasi usaha.
Birokrasi yang pada dasarnya merupakan unsur pelaksana dalam
pelaksanaan tugas-tugas yang telah ditetapkan oleh pemerintah dituntut untuk dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan apa yang menjadi tuntutan masyarakat
sehingga tidak terlepas dari perilaku birokrasi. Perilaku birokrasi tidak dapat terlepas dari
komponen yang mendasari perilaku organisasi yakni adanya dorongan jiwa yang
mempengaruhi pelaku organisasi (orang yang memimpin atau yang memberikan
pelayanan) maupun perilaku yang memang telah menjadi standar baku suatu
organisasi.
B. Karakteristik BirokrasiKarakteristik birokrasi menurut Max Weber yaitu terdapat prinsip dan yurisdiksi
yang resmi, terdapat prinsip hierarki dan tingkat otoritas, manajemen berdasarkan
dokumen-dokumen tertulis, terdapat spesialisasi, ada tuntutan terhadap kapasitas kerja
yang penuh dan berlakunya aturan-aturan umum mengenal manajemen.
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
6/14
Birokrasi digunakan agar dapat meningkatkan efektivitas administrasi organisasi.
Organisasi Birokrasi yang ideal menyertakan delapan karakteristik struktural.
1. Aturan-aturan yang disahkan, regulasi, dan prosedur yang distandarkan dan arahtindakan anggota organisasi dalam pencapaian tugas organisasi. Weber
menggambarkan pengembangan rangkaian kaidah dan panduan spesifik untuk
merencanakan tugas dan aktivitas organisasi.
2. Spesialisasi peran anggota organisasi memberikan peluang kepada divisi pekerjauntuk menyederhanakan aktivitas pekerja dalam menyelesaikan tugas yang rumit.
Dengan memecah tugas-tugas yang rumit ke dalam aktivitas khusus tersebut, maka
produktivitas pekerja dapat ditingkatkan.
3. Hirarki otoritas organisasi formal dan legitimasi peran kekuasaan anggota organisasididasarkan pada keahlian pemegang jabatan secara individu, membantu mengarahkan
hubungan intra personal di antara anggota organisasi guna menyelesaikan tugas-tugas
organisasi.
4. Pekerjaan personil berkualitas didasarkan pada kemampuan tehnik yang merekamiliki dan kemampuan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka.
Para manajer harus mengevaluasi persyaratan pelamar kerja secara logis, dan individu
yang berkualitas dapat diberikan kesempatan untuk melakukan tugasnya demi
perusahaan.
5. Mampu tukar personil dalam peran organisasi yang bertanggung jawabmemungkinkan aktivitas organisasi dapat diselesaikan oleh individu yang berbeda.
Mampu tukar ini menekankan pentingnya tugas organisasi yang relatif untuk
dibandingkan dengan anggota organisasi tertentu yang melaksanakan tugasnya-
tugasnya.
6.
Impersonality dan profesionalisme dalam hubungan intra personil di antara anggotaorganisasi mengarahkan individu ke dalam kinerja tugas organisasi. Menurut
prinsipnya, anggota organisasi harus berkonsentrasi pada tujuan organisasi dan
mengutamakan tujuan dan kebutuhan sendiri. Sekali lagi, ini menekankan prioritas
yang tinggi dari tugas-tugas organisasi di dalam perbandingannya dengan prioritas
yang rendah dari anggota organisasi individu.
7. Uraian tugas yang terperinci harus diberikan kepada semua anggota organisasisebagai garis besar tugas formal dan tanggung jawab kerjanya. Pekerja harus
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
7/14
mempunyai pemahaman yang jelas tentang keinginan perusahaan dari kinerja yang
mereka lakukan.
8. Rasionalitas dan predictability dalam aktivitas organisasi dan pencapaian tujuanorganisasi membantu meningkatkan stabilitas perusahaan. Menurut prinsip dasarnya,
organisasi harus dijalankan dengan kaidah dan panduan pemangkasan yang logis dan
bisa diprediksikan.
C. Hubungan Antara Dimensi BirokrasiPerbedaan struktur organisasi berukuran besar dari struktur organisasi berukuran
kecil ini dijelaskan dengan hubungan-hubungan antar dimensi-dimensi birokrasi. Ukuran
organisasi bukanlah satu-satunya dimensi birokrasi yang berpengaruh terhadap dimensi
birokrasi lainnya. Jika ukuran organisasi jadi besar, dimensi-dimensi birokrasi akan
berubah, tetapi dimensi-dimensi itupun saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga
perubahan dimensi-dimensi tersebut bukanlah hanya disebabkan oleh perubahan ukuran
organisasi.
Pengaruh membesarnya ukuran organisasi terutama mengakibatkan berubahnya
kompleksitas organisasi. Organisasi akan menjadi kompleks, pembagian kerja akan lebih
rumit dan organisasi akan mempunyai jumlah bagian yang lebih banyak serta jumlah
tingkat (hirarki wewenang) yang lebih besar. Banyaknya bagian menuntut adanya
pengawasan dan koordinasi yang lebih ketat untuk menjamin tercapainya kerjasama yang
baik antara bagian-bagian tersebut. Banyaknya tingkatan menyebabkan tejadinya
disentralisasi. Banyaknya wewenang dalam mengambil keputusan yang diserahkan
kepada tingkatan bawah agar pimpinan tidak perlu beban pengambilan keputusan yang
terlalu besar. Disentralisasi ini pada gilirannya, menuntut adanya formalisasi yang lebih
besar. Formalisasi menjamin adanya keseragaman perilaku adanya standarisasi dalamtindakan para bawahan yang diberi wewenang pengambilan keputusan, sehingga
mengurangi keperluan pengawasan. Pembagian kerja yang lebih rumit menyebabkan
perlunya lebih banyak staf penunjang karena banyaknya koordinasi yang dibutuhkan. Hal
ini menimbulkan tuntutan akan formalisasi yang lebih tinggi, kebutuhan akan koordinasi
ini akan menyebabkan meingkatnya jumlah pimpinan yang diperlukan, berarti menaikkan
rasio administrative organisasi. Tingkat formalisasi yang tinggi dan disentralisasi
mengurangi kebutuhan akan pimpinan, sehingga bisa mengurangi rasio administrative.
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
8/14
Dengan demikian ukuran orgaisasi merupakan faktor utama yang berpengaruh
terhadap besarnya birokrasi dalam organisasi. Tetapi dimensi-dimensi birokrasi lainnya
juga saling mempengaruhi satu sama lain dan menyebabkan organisasi menjadi lebh
birokratis pada dimensi-dimensi tertentu.
D. Birokrasi PendidikanSebelum masuk pada pengertian birokrasi pendidikan, alangkah baiknya
mengetahui terlebih dahulu pengertian pendidikan. Pendidikan dalam arti luas adalah
segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi
kegiatan kehidupan. Pendidikan berlangsung disegala jenis, bentuk dan tingkat
lingkungan hidup yang kemudian mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada
dalam diri individu. Dengan kegiatan pembelajaran seperti itu, individu mampu
mengubah dan mengembangkan diri menjadi semakin dewasa, cerdas dan matang. Jadi
singkatnya, pendidikan merupakan system proses perubahan menuju pendewasaan,
pencerdasan dan pematangan diri. Pada dasarnya pendidikan adalah wajib bagi siapa saja
dan kapan saja dan dimana saja, karena menjadi dewasa, cerdas dan matang adalah hak
asasi manusia pada umumnya.
Sedangkan dalam arti sempit, pendidikan adalah seluruh kegiatan belajar yang
direncanakan, dengan materi terorganisasi, dilaksanakan secara terjadwal dalam system
pengawasan dan diberikan evaluasi berdasar pada tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan
belajar seperti itu dilaksanakan didalam lembaga pendidikan sekolah. Tujuan utamanya
adalah pengembangan potensi intelektual dalam bentuk penguasaan bidang ilmu khusus
dan kecakapan merakit system tekhnologi.
Dari pendekatan dikotomis antara arti luas dan dan arti sempit, muncul pemikiran
alternative. Secara alternative, pelaku pendidikan adalah keluarga, masyarakat, dansekolah (dibawah otoritas pemerintah) dalam suatu sistem integral yang disebut tripartite
pendidikan. Fungsi dan peran tripartit pendidikan adalah menjembatani pendidikan
keluarga, pendidikan sekolah, dan pendidikan masyarakat luas. Tujuannya, agar aspirasi
pendidikan yang tumbuh dari setiap keluarga dapat dikembangkan didalam kegiatan
pendidikan sekolah, untuk kemudian dapat diimplementasikan didalam kehidupan
masyarakat luas.
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
9/14
Sementara itu birokrasi pendidikan yang dimaksud disini adalah penggunaan
praktik-praktik birokrasi dalam pendidikan. Banyak persoalan yang seharusnya bisa
diselesaikan dengan segera menjadi berlarut-larut karena rumitnya birokrasi. Sistem
sentralistik kebijakan pendidikan, penentuan alokasi anggaran yang selama ini terjadi,
meskipun sudah dilakukan kebijakan desentralisasi pemerintahan, bagi sekolah pola
sentralistik dari sekolah ke pemerintah daerah masih berjalan.
Dalam menjalankan fungsi organisasi pendidikan tidaklah dapat di pisahkan
dengan organisasi. Pada dasrnya, birokrasi ini hakikatnya adalah salah satu perangkat
yang fungsinya untukmemudahkan pelayanan publik. Birokrasi digunakan untuk dapat
membantu mempermudah dalam mamberikan layanan pendidikan yang pasti akan
mempengaruhi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Sekolah yang dipandang
sebagai total sistem yang pengorganisasiannya di lakukan untuk mencapai suatu tujuan
sesuai dengan jenis dan tingkatnya masing-masing. (Nawawi, 1995)
Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat orang maupun sekelompok orang
melakukan hubungan kerjasama yang berkaitan dengan keahlian masing-masing, dari
hubungan kerja ini dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu:
1. Kepala sekolah yaitu seseorang yang diberi tugas dan bertanggungjawab untukmemimpin
2. Guru atau tenaga fungsional yaitu sekelompok orang yang berkepentinganuntukmengajar atau memberikan pelajaran atau tugas-tugas pendidikan yang lain
3. Orang tua siswa yaitu sekelompok orang tua siswa yang bergabung dalam suatuorganisasi di sekolah yang diharapkan membantu kepala sekolah dalam mendukung
tercapainya proses belajar.
4. Peserta didik atau siswa yaitu para siswa yang dalam proses belajar mengajarberfungsi sebagai kelompok yang menerima pelajaran (Wahjosumidjo, 2002)
Membahas masalah sekolah sebagai lembaga pendidikan formal perlu diketahui
dikatakan formal karena diadakan disekolah/ditempat tertentu seperti pada pembahasan
awal tadi secara sistimatis, mempunyai jenjang dan dalam kurun waktu tertentu, serta
berlangsung mulai dari TK sampai ke PT, berdasarkan aturan resmi yang telah
ditetapkan.
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
10/14
Pada umumnya lembaga formal adalah tempat yang paling mungkin bagi
seseorang untuk meningkatkan pengetahuan, dan paling mudah untuk membina generasi
muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat.
Sekolah merupakan lembaga dengan organsasi yang tersusun rapih dan segala
aktivitasnya direncanakan dengan sengaja yang disebut dengan istilah kurikulum. Adapun
fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Membantu lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar, memperbaikidanmemperdalam/memperluas, tingkah laku anak/peserta didik yang dibawa dari
keluarga serta membantu pengembangan bakat serta pendewasaan sikap.
2. Mengembangkan kepribadian peserta didik lewat kurikulum agar :a. Peserta didik dapat bergaul dengan guru, karyawan, dengan temannya sendiri dan
masyarakat sekitar.
b. Peserta didik belajar taat kepada peraturan/tahu disiplin.c. Mempersiapkan peserta didik terjun di masyarakat berdasarkan norma-norma
yang berlaku.
Sekolah juga memberikan pembelajaran bagaimana mereka melakukan
pembiasaan akan sikap kedewasaan sebagai bekal bagi mereka sebagai modal harapan
masyarakat kelak. Mereka juga dibiasakan untuk hidup dalam suatu yang semestinya
berjalan secara sistematis dan prosedural bukan amburadul tidak karuan serta
mengesampingkan tugas inti dia sebagai insan akademis tetapi tidak menampik tugas lain
juga sebagai seorang reformis atau aktivis.
E. Birokrasi yang sedang berjalan saat iniBirokrasi di negara sedang berkembang diharapkan menunjukan perbedaannya
dari pola-pola prilaku yang dapat disosialisasikan dengan model birokrasi klasik yangbiasanya didasarkan atas pengamatannya terhadap birokrasi dinegara barat (Kamuli,
2012).
Tidak mudah mengindentifikasi penampilan birokrasi Indonesia. Namun perlu
dikemukakan lagi, bahwa organisasi pada prinsipnya berintikan rasionalitas dengan
kriteria-kriteria umum, seperti efektivitas, efisiensi, dan pelayanan yang sama kepada
masyarakat. Ada beberapa aspek pada penampilan birokrasi di Indonesia,antara lain:
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
11/14
1. Sentralisasi yang cukup kuatSentralisasi sebenarnya merupakan salah satu ciri umum yang melekat pada
birokrasi yang rasional. Di Indonesia, kecenderungan sentralisasi yang amat kuat
merupakan salah satu aspek yang menonjol dalam penampilan birokrasi pemerintah.
Hal ini disebabkan karena birokrasi pemerintah bekerja dan berkembang dalam
lingkungan yang kondusif terhadap hidup dan berkembangya nilai-nilai sentralistik
tersebut.
2. Menilai tinggi keseragaman dan struktur birokrasiSama seperti sentralisasi, keseragaman dalam struktur juga merupakan salah
satu ciri umum yang sering melekat pada setiap organisasi birokrasi. Di Indonesia,
keseragaman atau kesamaan bentuk susunan, jumlah unit, dan nama tiap unit
birokrasi demikian menonjol dalam stuktur birokrasi pemerintah.
3. Pendelegasian wewenang yang kaburDalam birokrasi Indonesia, nampaknya pendelegasian wewenang masih
menjadi masalah. Meskipun struktur birokrasi pada pemerintah Indonesia sudah
hirarkis, dalam praktek perincian wewenang menurut jenjang sangat sulit
dilaksanakan. Dalam kenyataannya, segala keputusan sangat bergantung pada
pimpinan tertinggi dalam birokrasi. Sementara hubungan antar jenjang dalam
birokrasi diwarnai oleh pola hubungan pribadi.
4. Kesulitan menyusun uraian tugas dan analisis jabatanMeskipun perumusan uraian tugas dalam birokrasi merupakan kebutuhan yang
sangat nyata, jarang sekali birokrasi kita memilikinya secara lengkap. Kalaupun ada
sering tidak dijalankan secara konsisten. Di samping hambatan yang berkaitan dengan
keterampilan teknis dalam penyusunannya, hambatan yang dirasakan adalah adanya
keengganan merumuskannya dengan tuntas. Kesulitan lain yang dihadapi birokrasi diIndonesia adalah kesulitan dalam merumuskan jabatan fungsional. Secara mendasar,
jabatan fungsional akan berkembang dengan baik jika di dukung oleh rumusan tugas
yang jelas serta spesialisasi dalam tugas dan pekerjaan yang telah dirumuskan secara
jelaas pula.
Hal lain yang cukup menarik dan dapat dijumpai dalam penampilan birokrasi
pemerintah Indonesia adanya upacara-upacara yang bersifat formalitas dan hubungan
yang bersifat pribadi. Hubungan yang bersifat pribadi sangat mendapat tempat dalam
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
12/14
budaya birokrasi di Indonesia, karena dengan adanya hubungan pribadi dengan para key
person banyak persoalan yang sulit menjadi mudah atau sebaliknya. Dapat dikatakan
bahwa birokrasi di negara kita belum baik dan masih banyak yang perlu diperbaiki.
Misalnya saja dalam dunia pendidikan di Indonesia, tidak dipungkiri sudah
menjadi rahasia umum dalam pengangkatan pegawai negeri sipil banyak terjadi kasus
KKN yang berawal dari hubungan yang dekat di dalam birokrasi. Hal ini menjadikan
dasar pemilihan calon guru menjadi tidak netral seakan memilih kucing dalam karung.
Keluhan tentang birokrasi Indonesia umumnya bermuara pada penilaian bahwa
birokrasi di Indonesia tidak netral. Kenyataan tersebut tidak dapat dipungkiri, apalagi
melihat praktek sehari-hari dimana birokrasi terkait dengan lembaga lainnya. Oleh karena
itu, birokrasi pemerintah tidak mungkin dipandang sebagai lembaga yang berdiri sendiri,
terlepas dari lembaga-lembaga lainnya.
Dalam realitanya, yang menggejala di Indonesia saat ini adalah praktek buruk
yang menyimpang dari teori idealismenya Weber. Dalam prakteknya, muncul kesan yang
menunjukkan seakan-akan para pejabat dibiarkan menggunakan kedudukannya di
birokrasi untuk kepentingan diri dan kelompok. Ini dapat dibuktikan dengan hadirnya
bentuk praktek birokrasi yang tidak efisien dan bertele-tele. Munculnya banyak KKN di
dalam birokrasi juga termasuk salah satu bukti buruknya birokrasi di Indonesia.
F. Harapan Model Birokrasi Masa DepanKebutuhan yang nyata saat ini dalam praktek birokrasi adalah bagaimana
memenuhi kebutuhan konkret dari masyarakat. Kebutuhan akan peningkatan kualitas
kehidupan politik menjadi suatu tuntutan yang tak terhindarkan. Kondisi birokrasi
Indonesia yang masih bercorak patrimonial, adalah merupakan benang sejarah yang perlu
diperhatikan dengan seksama. Dalam perkembangan kearah modernisasi menuntutadanya peningkatan kualitas administrasi dan manajemen.
Selain itu, dalam menghadapi kondisi saat ini dan menjawab tantangan masa
sekarang, birokrasi Indonesia diharapkan mempunyai karakteristik yang mampu bersifat
netral, berorientasi pada masyarakat, dan mengurangi budaya patrimonial di dalam
birokrasi tersebut.
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
13/14
BAB III
PENUTUP
Pada dasarnya, birokrasi ini hakikatnya adalah salah satu perangkat yang
fungsinya untuk memudahkan pelayanan publik. Birokrasi pendidikan diharapkan dapat
mempercepat peningkatan mutu pendidikan.
Namun, fakta yang berbicara adalah birokrasi selalu saja hanya sebatas
propaganda yang bersifat melayani, memudahkan hubungan antarwarga dan hubungan
warga dengan negara.Yang sungguh sangat ironis lagi, birokrasi telah menjadi alat
kontrol negara serta menjadi mesin penyedot uang bagi negara dan sekelompok oknum di
dalamnya, atau dengan kata lain birokrasi justru menjadi raja zalim yang harus selalu
diabdi dan dilayani.
Birokrasi akan berjalan efektif, jika strukturnya ramping. Namun sebaliknya, jika
strukturnya gemuk, maka pelayanannya akan semakin lambat, bertele-tele dan tidak
profesional.
-
5/24/2018 makalah Birokrasi
14/14
DAFTAR PUSTAKA
Dharma, Surya dan Patar Simatupang. 2010. Kontingensi perilaku birokrasi pemda:
Reviu hasil penelitian disertasi almarhum dr. Kadjatmiko. Jurnal administrasi
publik, volume 1 No. 1 Tahun. 2010.
Kamuli, sukarman. 2012.Birokrasi di Negara Sedang Berkembang (Telaah Atas Kajian
Ferrel Heady). Jurnal Inovasi Volume 9, No.2, Juni 2012.
Nawawi, H. Hadari. 1995. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik.Bandung: Alfabeta.Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah:Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya.Jakarta: Raja Grafindo Persada.WJS. Poerwadarminta. 2007.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.