akuntabilitas birokrasi

Upload: gesaki

Post on 02-Jun-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    1/30

    BAB I

    AKUNTABILITAS BIROKRASI PUBLIK

    Salah satu masalah mendasar yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia

    setelah terjadinya krisis ekonomi ialah turunnya kepercayaan masyarakat terhadap

    birokrasi publik dan sistem pemerintahan pada umumnya. Setelah melihat bahwa

    birokrasi publik selama ini hanya dijadikan sebagai alat politik bagi rejim yang

    berkuasa, rakyat kini sulit untuk menghargai apa yang dilakukan oleh pejabat

    pemerintah, birokrat, atau unsur-unsur lain yang terdapat dalam birokrasi publik.

    Karena itu tugas pokok para pembuat keputusan dalam beberapa tahun setelah

    gerakan reformasi adalah memperoleh kembali kepercayaan masyarakat seraya

    membuktikan bahwa seluruh proses politik dan pembuatan kebijakan yang terjadi

    akan memberi keuntungan bagi segenap unsur rakyat. Dengan kata lain,

    akuntabilitas birokrasi publik akan menjadi titik krusial bagi arah perkembangandemokrasi di Indonesia dalam waktu dekat ini.

    Akuntabiitas accountability! adalah ukuran yang menunjukkan apakah

    akti"itas birokrasi publik atau pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah sudah

    sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang dianut oleh rakyat dan apakah publik

    tersebut mampu mengakomodasi kebutuhan rakyat yang sesungguhnya. Dengan

    demikian akuntabilitas terkait dengan falsafah bahwa lembaga eksekutif

    pemerintah yang tugas utamanya adalah melayani rakyat harus bertanggungjawab

    secara langsung maupun tidak langsung kepada rakyat. Dengan bahasa yang

    sederhana, Starling #$$%'(! mengatakan bahwa akuntabilitas ialah kesediaanuntuk menjawab pertanyaan publik,

    Kesulitan untuk menuntut pertanggungjawaban pemerintah terhadap

    kualitas pelayanan publik terutama disebabkan karena sosok pemerintah itu

    sendiri tidak tunggal. )ntuk itu proses atau sistem akuntabilitas bagi lembaga

    pemerintah atau birokrasi publik yang memadai merupakan prasyarat penting bagi

    peningkatan kualitas pelayanan publik.

    Ada beberapa hal yang dapat dikemukakan untuk menjelaskan mengapa

    selama ini banyak kebijakan, program dalam pelayanan publik kurang responsi"e

    aspirasi masyarakat sehingga kurang mendapat dukungan secara luas. Pertama,

    para birokrat kebanyakan masih berorientasi kepada kekuasaan dan bukannya

    kepentingan publik atau pelayanan publik secara umum. Sebagian besar pejabat

    atau birokrat itu selama ini menempatkan dirinya dalam posisi sebagai penguasa

    authorities! dan masih sangat terbatas pejabat yang menyadari peranannya

    sebagia penyedia layanan kepada masyarakat publik servant/service provider!.

    *udaya paternalistic seringkali juga mengakibatkan turunnya kualitas pelayanan

    publik. *udaya semacam ini mengakibatkan kecenderungan untuk memberikan

    keistimewaaan kepada para elit birokrat atau orang-orang yang memiliki

    hubungan dekat dengan mereka.

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    2/30

    Kedua, terdapat kesenjangan yang lebar antara apa yang diputuskan oleh

    pembuat kebijakan dan apa yang benar-benar dikehendaki oleh rakyat. Sistem

    administrasi publik dan mekanisme politik yang berlaku ternyata gagal

    menjembatani kepentingan elit politik dan rakyat pada umumnya. Setelah rejim

    +rde *aru turun, terdapat keinginan yang kuat dari berbagai elemen masyarakat

    untuk memelihara netralitas birokrasi. amun tanpa kontrol dan sistem

    akuntabilitas yang cukup kuat, senantiasa terdapat kemungkinan bahwa aparat

    birokrasi akan merumuskan dan melaksanakan kebijakan, melaksanakan akti"itas

    pelayanan publik hanya berdasarkan kepentingan sempit vested interests! dari elit

    atau para penguasa.

    )) o. dan o. tahun #$$$ telah menetapkan bahwa pemerintahan

    daerah harus memiliki akuntabilitas yang lebih dekat kepada rakyat di daerah.

    /rinsipsubsidiarity adalah salah satu dasar yang digunakan untuk memberlakukan

    kedua undang-undang ini. /rinsip ini mengatakan bahwa pelayanan publik harusdilaksanakan oleh jenjang pemerintahan yagn sedekat mungkin kepada rakyat.

    Kalau sebelumnya semua hal mengenai strategi pembangunan daerah dan

    mekanisme pelayanan umum ditentukan oleh pemerintah pusat, maka sekarang

    semua itu harus dilaksanakan secara otonom oleh daerah.

    Kecuali itu, sistem pemilu pada bulan 0uni #$$$ yang dilaksanakan secara

    lebih demokratis dan terbuka telah memberikan kewenangan sepenuhnya kepada

    para politisi daerah di D/1D untuk menetapkan kepala daerah, baik gubernur,

    bupati atau walikota. Sistem seperti ini dalam beberapa hal merupakan kemajuan

    disbanding sistem pemilihan kepada daerah selama +rde *aru yang senantiasatergantung kepada pemerintah pusat.

    ETIKA PEMERINTAHAN

    Kondisi umum dalma tiga decade terakhir pemerintah +rde *aru telah

    menciptakan mekanisme hubungan /usat dan Daerah cenderung ke arah

    sentralisasi kekuasaan dan pengambilan keputusan dari atas ke bawah top-down!.

    Di samping itu muncul arogansi kekuasaan baik dari pejabat maupun sektor

    tertentu yang merasa dirinya lebih penting dan unggul dari yang lain.

    Dampak dari pola sentralistik kekuasaan di bawah kontrol lembaga

    kepresidenan mengakibatkan krisis structural dan sistemik sehingga tidak

    mendukung berkembangnya fungsi berbagai lembaga kenegaraan, politik, dan

    sosial secara proporsional dan optimal. 2erjadinya praktik-praktik KK Kolusi,

    Korupsi, epotisme! di masa lalu adalah salah satu akibat dari keterpusatan dan

    keterikatannya kekuasaan tersebut serta memuncak pada penyimpangan berupa

    penafsiran hukum yang hanya sesuai dengan selera penguasa. 2erjadi

    penyalahgunaan wewenang, pelecehan hukum, inter"ensi eksekutif ke dalam

    proses peradilan yudikatif!, pengabaian rasa keadilan dan kurangnya

    perlindungan serta kepastian hukum bagi masyarakat.

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    3/30

    3ebih jauh lagi, jatidiri bangsa yang disiplin, jujur, kreatif, etos kerja tinggi

    serta akhlak mulia bahkan cenderung menurun, di samping perilaku yang lebih

    mementingkan kepentingan pribadi dan golongan di atas kepentingan bangsa dan

    egara. Sehubungan dengan itu 4/1 dalam 2ap 4/1 o5654/15#$$% tentang

    /okok-pokok 1eformasi Kehidupan asional sebagai 7aluan egera,

    menetapkan kebijakan reformasi pembangunan antara lain &

    #. 4enegakkan kedaulatan rakyat dengan memberdayakan peranan pengawasan

    oleh lembaga negara, lembaga politik dan kemasyarakatan.

    . /embagian secara tegas wewenang dan kekuasaan antara eksekutif, legislatif,

    dan yudikatif.

    8. /emisahan yang tegas fungsi dan wewenang aparatur penegak hukum agar

    dapat dicapai proporsionalitas, profesionalitas dan integritas yang utuh.

    (. 2erbentuknya sikap dan perilaku anggota masyarakat termasuk penyelenggara

    negara yang menghormati dan menjunjung tinggi hukum yang berlaku.. 4enyiapkan sarana dan prasarana program aksi dan perundang-undangan

    bagi tumbuh dan tegaknya etika usaha, etika profesi, dan etika pemerintahan.

    4aksud perumusan 9tika /emerintahan ialah guna mendukung

    pelaksanaan prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan negara dan tata pemerintahan

    yang baik good governance!, bersih, bertanggungjawab serta untuk

    menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap peran dan kewenangan aparatur

    negara dan wibawa pemerintah dalam menjalankan kehidupan negara dan

    pemerintahan.

    2ujuan perumusan 9tika /emerintahan ialah &

    #. )ntuk memformulasikan nilai-nilai moral5etika, norma-norma dan

    tanggungjawab dalam interrelasi, interaksi dan interdependensi antar

    penyelenggara negara maupun antar lembaga negara baik pusat maupun

    daerah.

    . 4empertegas tanggungjawab moral maupun material dalam perannya sebagai

    penyelenggara administrasi negara dan pemerintahan terutama dalam

    kaitannya dengan pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pada masing-

    masing selaku pejabat5lembaga5instansi pemerintah maupun lembaga negara.

    8. 4engatur tata-hubungan kewenangan dan tanggungjawab antar

    pejabat5lembaga5instansi dengan dilandasi pada nilai-nilai moraldan

    ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

    (. )ntuk memberikan acuan5panduan sebagai standar nilai-nilai dalam bersikap

    dan bertindak secara "ertikal maupun hori:ontal sesuai kewenangan dan

    peran masing-masing pejabat5instansi dalam tata hubungannya dengan

    struktur kelembagaan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.

    Penciptaan Pemerintahan yang Baik (Good Governance)

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    4/30

    Asas-asas umum pemerintahan yang baik sangat penting untuk dipahami

    oleh para aparatur negara dalam rangka penciptaan good governance. /ertama-

    tama, prinsip-prinsip dasar pemerintahan hendaknya di samping menjadi

    kesepakatan di antara para pejabat negara juga menjadi pedoman di dalam

    pembuatan kebijakan, pelaksanaan manajemen pemerintahan maupun dalam

    sistem pengawasan aparatur negara. /rinsip demokrasi, misalnya, menghendaki

    agar kekuasaan tertinggi dan kedaulatan tetap berada di tangan rakyat sehingga

    apa pun tugas aparatur negara hendaknya senantiasa merujuk kepada kepentingan

    rakyat. /rinsip demokrasi menjadi pilihan terbaik di dalam sistem pemerintahan

    sekarang ini karena banyak bukti menunjukkan yang mengutamakan martabat

    manusia human dignity! serta persamaan di hadapan hukum equality before the

    law!. Kaidah-kaidah demokrasi semacam ini tampaknya bukan hanya berlaku di

    negara-negara maju saja tetapi juga berlaku secara uni"ersal, tidak terkecuali di

    negara-negara yang sedang berkembang.Secara khusus pelaksanaan manajemen pemerintahan dan tugas-tugas

    pembangunan yang dilaksanakan oleh aparatur negara sebagai unsur eksekutif

    harus dijamin efekti"itasnya dengan sistem pemerintahan yang bersih clean

    government!. 2ampak bahwa rele"ansi antara penerapan asas pemerintahan umum

    yang baik dengan upaya untuk memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme

    KK! serta terciptanya sistem pemerintahan yang responsif terhadap

    kepentingan rakyat menjadi sedemikian kuat. /emerintahan hanya akan efektif

    apabila setiap aparatur negara dan aparatur pemerintah dapat menjalankan

    tugasnya secara efektif dan terhindar dari eksis KK maupun patologi birokrasilainnya.

    Signiikan!i Etika Pemerintahan

    Sebagai organisasi publik yang misi utamanya adalah mengakomodasikan

    kepentingan publik public interest! dan melaksanakan urusan publik public

    affairs!, aparatur negara atau aparat birokrasi publik pada umumnya menempati

    posisi yang sangat strategis di dalam tahapan pembangunan pada era informasi

    yang disertai dengan semakin kompleksnya tuntutan publik atas pembangunan

    pada umumnya. Akan tetapi, ternyata Indonesia termasuk negara yang terlambat

    untuk menginternalisasikan secara objektif nilai-nilai yang penting bagi

    pelaksanaan sistem pemerintahan yang baik.

    Dokumen kode etik yang rele"an dengan organisasi publik yang terdapat

    di Indonesia masih sangat terbatas. Salah satu rumusannya adalah Kode 9tik

    K+1/1I yang dirumuskan pada tahun #$%$, yang member rumusan Sapta

    /rasetya. Dokumen ini tampaknya masih terlalu abstrak dan sulit untuk dijadikan

    sebagai pedoman bagi para aparatur negara dalam pelaksanaan tugas sehari-

    harinya. Kecuali itu, terdapat pula /eraturan /emerintah omor 8; tahun #$%;

    tentang /eraturan Disiplin /egawai egeri Sipil. Dokumen ini merumuskan

    adanya #% larangan dan ' kewajiban bagi setiap pegawai negeri sipil. )nsur-

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    5/30

    unsur di dalam // ini sudah relati"e lebih rinci dan jelas, tetapi rele"ansinya

    dengan sistem pemerintahan yang baik serta bagaimana kaidah etis itu

    dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan masih belum tegas.

    )ntuk itu gagasan dari Kantor 4enpan untuk menyusun sebuah 1encana )ndang-

    )ndang yang secara khusus menggariskan kaidah 9tika /emerintahan merupakan

    titik awal yang baik bagi terwujudnya sistem kode etik yang lebih baik. /ada

    langkah awal, hal yang harus dilakukan mungkin belum mengarah kepada

    1ancangan )ndang-)ndangnya sendiri, tetapi lebih merupakan Draft Akademik

    bagi terbentuknya 1ancangan )ndang-undang tersebut.

    AN""OTA #E$AN %AN" TERHORMAT

    Kalau ada sebuah jabatan yang sangat empuk, terhormat dan

    menguntungkan pada masa otonomi daerah sekarang ini, maka Anggota Dewan

    adalah salah satu jawabannya. Keistimewaan jabatan ini ternyata bukan hanyadialami oleh para anggota D/1 /usat, tetapi juga dialami oleh anggota D/1D

    baik di tingkat pro"insi maupun di kabupaten5kota. Kendatipun banyak anggota

    dewana yang kini merasa gerah dengan terungkapnya kasus *uburgate atau

    hadiah lebaran untuk proyek 09< di 0ogja, ricuh pemilihan bupati di Karanganyar

    karena keputusan sepihak pimpinan Dewan, atau kasus-kasus lama di daerah ini

    seperti ricuh pemilihan gubernur Kalimantan Selatan, walikota Surabaya, atau

    bupati Kampar, namun tidak dapat dipungkiri bahwa jabatan sebagai anggota

    dewan adalah jabatan yang sangat menggiurkan.

    Dari segi persyaratan, langkah awal untuk menuju ke kursi anggota dewantidak terlalu sulit. Kalau 4endiknas menggariskan bahwa syarat pendidikan untuk

    menjadi guru SD pun harus lulus sarjana, maka syarat untuk menjadi anggota

    dewan cukup lulus S4). *ahkan di beberapa daerah syarat ini dapat ditawar.

    =ang penting, seorang calon anggota dewan harus cukup "ocal, ditokohkan oleh

    masyarakat sekitarnya, memiliki kartu anggota partai politik tertentu, dan aktif

    melobi pimpinan partai di daerah agar namanya tercantum dalam daftar calon

    legislatif. Dengan sistem /emila proporsional tertutup, terlalu sedikit

    kemungkinan bahwa pemilih mencermati nama-nama caleg ketika mereka

    mencoblos tanda gambar pada 0uni #$$$ lalu. Seorang caleg yang bernasib baik

    memilih afiliasi politik yang tepat dan menempati urutan daftar yang nomornya

    kecil akan cukup mudah memperoleh kursi anggota dewan.

    )ntuk fungsi penganggaran, tawar-menawar selalu dapat dilakukan

    dengan pihak eksekutif. =ang terpenting, anggaran untuk kesejahteraan anggota

    dewan harus tetap diutamakan. 2idak perlu khawatir bahwa >? DA)

    pemerintah daerah tersedot bagi anggota anggaran untuk menggaji pegawai,

    termasuk kenaikan gaji para anggota dewan. Apabila perdebatan mengenai A/*D

    berjalan alot, anggota dewan senantiasa dapat mengalihkan tuduhan ke kinerja

    birokrasi pada eksekutif yang berbelit-belit. 2idak penting benar anggota anggota

    betul-betul tahu apa yang diperdebatkan di dalam komisi anggaran. Dalam sebuah

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    6/30

    debat anggaran, seorang anggota dewan di sebuah kabupaten pernah berkata

    @4engenai bedanya block grant dan specifi grant, saya tidak mau tahu. =ang

    penting apakah pos itu bisa diuangkan atau tidakB. *ahkan seorang anggota

    dewan yang harus ikut memikirkan A/*D secara serius tidak paham ada bedanya

    DA) Block grant! dan DAK Specific grant!. Calaupun pertanyaan-pertanyaan

    yang diajukan oleh anggota dewan itu terkadang menyedihkan, tetapi sudah

    hampir dapat dipastikan bahwa kesejahteraan anggota dewan sering menjadi

    sumber perdebatan yang sengit. )ntuk anggaran daerah, sekarang ada

    Kepmendagri o. $ tahun ;; tentang anggaran berbasis kinerja yang lebih

    rumit. Ini pun tidak menjadi persoalan karena pihak legislatif tetap dimungkinkan

    untuk menggunakan A/*D tahun yang lalu jika produk anggaran tidak dapat

    selesai pada waktunya.

    ungsi pengawasan adalah cara yang paling mudah untuk menunjukkan

    bahwa eksekutif harus melayani legislatif seperti seharusnya. *etapapun,gubernur atau bupati adalah seorang dari sekian calon pilihan para anggota D/1D

    sehingga kalau tidak ingin jabatannya dikorbankan dia harus tetap

    memperhitungkan suara anggota dewan. Dengan adanya sistem 3/0 yang harus

    dibuat oleh eksekutif setiap tahun, pengawasan menjadi lebih @mudahB dilakukan.

    3/0 yang tidak diterima oleh para anggota dewan akan dapat digunakan untuk

    memberhentikan seorang bupai atau walikota jika mereka tidak kooperatif dengan

    para anggota legislatif.

    Di luar gaji pokok dan uang-uang sidang, anggota dewan juga

    berkemungkinan mendapat pelbagai fasilitas seperti uang perjalanan, uangkunjungan untuk @penyerapan aspirasi rakyatB, atau perjalanan ke luar negara

    untuk studi banding seperti tempo hari diberitakan di 0awa 2imur. Sudah menjadi

    rahasia umum bahwa para anggota dewan sering menerima hadiah dalam berbagai

    bentuk, sejak paket lebaran, paket natal, kuncil mobil dan kunci rumah. Apakah

    itu tidak akan memengaruhi keputusannya di dewanE 2idak terlalu perlu

    dirisaukan.

    0adi, kalau ada di antara anda, suami, isteri, atau saudara yang dapat

    menjadi anggota dewan, anda termasuk orang yang beruntung. Seperti kata-kata

    sebuah iklan minuman beralkohol, @Selamat, anda layak mendapat bintangB.

    Karena itu selama masih menjadi anggota dewan yang terhormat, silakan anda

    manfaatkan sampai dengan tahun ;;(. Siapa tahu pada /emilu yang akan dapat

    mekanisme pemilihan anggota dewan sudah berubah.

    MEN"HAPUS KPKPN

    Dari pengalaman sejarah di banyak negara yang sedang berperang

    melawan korupsi, salah satu kunci suksesnya terletak pada pimpinan atau aparat

    penegak hokum yang berjuang luar biasa gigih, tanpa kompromi, dan bersedia

    mengorbankan apa saja. /ada aba ke-%, ketika kaum Furaisy mengalami krisis

    kepemimpinan sepeninggal abi 4uhammad, para pejabat mulai mengabaikan

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    7/30

    amanah rakyat dan perilaku korup terjadi di mana-mana. Keadaan ini dapat

    diselematkan dengan munculnya )mar bin Khatab, khalifah yang bersedia

    menyamar menjadi orang biasa dan terjun langsung ke masyarakat untuk

    mengetahui praktik-praktik korupsi para pejabat dan menyaksikan penderitaan

    rakyatnya secara langsung. =ang lebih penting lagi, )mar bin Khatab

    menegakkan hukum bagi para koruptor tanpa pandang bulu.

    +pini publik yang terungkap di media jelas menunjukkan kekecewaan

    masyakat akan rencana likuidasi K/K/ tersebut. Seorang pengamat mengatakan

    bahwa peleburan K/K/ ke Komisi /emberantas Korupsi itu ibarat

    mengumpulkan senjata-senjata yang tumpul untuk melawan korupsi Suara

    Merdeka #8 Des ;;!. Sebagian wartawan mengkhawatirkan bahwa kebijakan

    itu akan menjadi blunderpolitik dalam pemberantasan korupsi, bahkan seorang

    pakar tata-negara menuduh bahwa kebijakan itu merupakan persekonglan politis

    antara legislatif dan eksekutif untuk melindungi perilaku korup mereka !ompas% o" ;;, #' Des ;;!. 2idak mudah untuk meraba tujuan yang

    sesungguhnya dari rencana penghapusan K/K/ kecuali pernyataan resmi bahwa

    langkah itu dimaksudkan untuk mengefisiensikan lembaga penegak hokum yang

    menangani korupsi. *erkaitan dengan posisi 4.A. 1achman yang punya catatan

    sangat buruk bagi K/K/, kebijakan presiden pun tampaknya juga belum jelas.

    Salah satu skenario yang pernah direka-reka ialah bahwa presiden belum akan

    mencopot 4.A 1achman karena kalkulasi politik yang lebih besar "empo, $-#

    Des ;;!. *etapapun, /emilu sudah semakin dekat dan partai dari rejim yang

    sedang berkuasa akan diuntungkan jika berhasil merangkul para pejabat yang setiadan terlebih lagi punyai potensi untuk menyumbangkan dana cukup besar bagi

    kampanye /emilu. 2etapi jika ini benar tentunya tahu persis bahwa melindungi

    pejabat yang bermasalah untuk kepentingan yang lebih besar akan mengandung

    risiko. Dan risiko ini akan semakin berbahaya jika rakyat berprasangka buruk dan

    melihat bahwa pemerintah melindungi seorang koruptor untuk kepentingan

    korupsi yang lebih besar.

    *elakangan, sikap pemerintah dan D/1 agaknya melunak berkenaan

    dengan rencana likuidasi K/K/. 9ntah karena ingin menyelesaikan Getape

    terakhirH sebelum likuidasi ataukah karena lunaknya sikap pemerintah itu, 0usuf

    Syakir dan para anggota K/K/ pada tanggal 8 Desember telah melaporkan

    berkas pemeriksanaan 4.A. 1achman ke Kepolisian dan menyampaikan laporan

    tertulis ke presiden. /ada tanggal ## Desember bahkan K/K/ merencanakan

    untuk segera menggelar pemeriksanaan khusus kepada 8; pejabat negara di

    lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, maupun para pejabat *)4.

    2ermasuk dalam daftar pejabat eksekutif adalah ubernur 0awa *arat, *upati

    2ana 2oraja.

    0ika disadari sepenuhnya bahwa salah satu penyebab terlambatnya

    pemulihan ekonomi negara kita adalah karena belitan masalah korupsi yang akut,

    kita memang membutuhkan komitmen pemimpin egara yang kuat untuk

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    8/30

    memberantas korupsi. Salah satu wujud dari komitmen itu dapat dilihat dari sikap

    pemerintah dan wakil rakyat terhadap aparat yang berperan sebagai whistle-

    blower, institusi atau para penegak hukum yang sudah terbukti reputasinya. 0ika

    keinginan terhadap keberlanjutan upaya K/K/ dalam memberantas korupsi

    justru dipasung atau tidak ditindaklanjuti, rakyat akan semakin meragukan

    komitmen para pemimpin itu. /ada saat yang sama, prasangka yang baik mungkin

    tetap dapat diletakkan pada kiprah Komisi /emberantasan Korupsi sebagai

    lembaga bentukan pemerintah yang baru. amun jika lembaga ini pun tidak lebih

    baik dari lembaga-lembaga yang telah dibentuk selama ini, harapan rakyat untuk

    memiliki para pejabat yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme tampaknya

    akan makin sulit terwujud. Kita tunggu aja.

    PEN#ERITAAN #AN KETI#AKA#ILAN

    Karena kebetulan sedang melakukan penelitian di beberapa kantorpemerintah pusat, saya berkesempatan untuk mengamati tema-tema unjuk rasa

    menentang kenaikan serentak **4, 2D3 dan tarif telepon di 0akarta. Saya

    sengaja meluangkan waktu untuk menanyakan apa alasan partisipasi para

    pengunjuk rasa yang semakin melibatkan banyak komponen itu. Dalam unjuk rasa

    yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan dirinya front /embela 1akyat

    *etawi di depan gedung D/1 di Senayan, saya trenyuh dengan jawaban seorang

    pengunjuk rasa& @Kami sebenarnya tidak keberatan untuk hidup menderita karena

    kenaikan harga-harga ini, tapi bagaimana dengan *apak-bapak yang ada di mobil

    ituEB. Ketika itu dia menunjuk pada sederatan mobil mewah yang diparkir didepan gedung wakil rakyat itu. Selain Jol"o baru yang merupakan mobil dinas

    anggota dewan, tampak pula 0aguar, 4ercedes, *4w, Audi atau mobil-mobil

    model terbaru yang harganya milyaran. /ada saat menanyakan hal yang sama di

    antara ibu-ibu rumah tangga yang berunjuk rasa sambil membawa peralatan dapur

    disekitar istana negara, seorang ibu menjawab sambil terisak-isak& @*agaimana

    kami tidak putus asa dan marahE Kami dibiarkan terjepit oleh kenaikan harga-

    harga sementara *u 4ega dan pejabat tinggi masih bisa pesta ulang tahun dengan

    segala kemewahan di *ali, para koruptor dibiarkan lolos dan masih sangat empuk

    hidupnyaEB.

    Setelah mendapat desakan dari berbagai protes dan unjuk rasa masyarakat,

    pemerintah tampaknya mulai melunak dengan menunda kenaikan tarif telpon dan

    belakangan juga menurunkan kembali harga solar. 2etapi persoalan mendasar dari

    kebijakan pencabutan subsidi **4 ini sebenarnya menunjukkan betapa

    ketidakadilan itu tetap ada. A/* ;;8 menggariskan pencabutan jumlah subsidi

    **4 sebesar 1p # triliun, tetapi jumlah kompensasi yang diberikan kepada

    rakyat miskin hanya sebesar 1p ( triliun. Ini berarti bahwa surplus sebesar 1p ##

    triliun akan diperuntukkan oleh para obligor yang masih membandel itu. *anyak

    penduduk miskin yang memanfaatkan minyak tanah sebagai kebutuhan sehari-

    hari, meskipun yang paling miskin bahkan lebih mengandalkan kayu bakar untuk

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    9/30

    memasak. 2etapi untuk minyak solar, betapapun kualitas hidup para nelayan, para

    petani yang menggunakan traktor tetap tergantung padaharga solar di pasaran.

    /ersoalan dalam pemberian subsidi minyak tanah dan solar ialah bahwa di

    samping banyak dana kompensasi itu yang tidak sampai kepada rakyat miskin,

    pemerintah masih membiarkan para pengoplos minyak gelap dan

    menyelundupkannya ke luar negeri.

    7al yang serupa terjadi pada masalah 2D3. Di Indonesia hampir separuh

    rakyat masih belum menikmati jaringan /3. Dengan kata lain, cukup banyak

    rakyat paling miskin yang masih belum menikmati terangnya listrik di rumah

    mereka. amun industri kecil atau industri rumah tangga yang mempekerjakan

    orang-orang miskin juga tergantung pada listrik yang berdaya rendah itu.

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    10/30

    amun demikian kendatipun di antara jajaran birokrasi public banyak

    yang optimis, cukup banyak unsur yang khawatir, terutama pihak-pihak yang

    justru terancam kedudukannya dengan ratifikasi )) Keuangan ini. Dalam siding

    pleno, misalnya, raksi 1eformasi telah mulai mempermasalahkan keberadaan

    Kementerian *)4 setelah berlakunya )) ini. Salah satu implikasi dari

    berlakunya )) ini adalah pembubaran atau likuidasi Kementerian *)4. 0ika

    ketentuan bahwa 4enteri Keuangan merupakan satu-satunya wakil pemerintah

    dalam kepemilikan kekayaan negara, maka memang kementerian *)4 yang

    kini bertugas untuk melaksanakan pri"atisasi itu menjadi tidak rele"an. Semuanya

    harus dikembalikan ke kewenangan 4enteri Keuangan. amun isu mengenai

    penghapusan Kementerian *)4 tampaknya masih merupakan wacana,

    terutama mengingat bahwa untuk persoalan *)4 kini sedang dibahas sebuah

    1)) lain yang diperkirakan akan berjalan alot.

    =ang lebih menyedihkan lagi di Indonesia belakangan ini ialah begitubanyak penyelewengan keuangan negara yang sangat jelas terjadi di depan mata,

    tetapi rakyat tidak dapat berbuat apa-apa. /emerintah yang menjadi tumpuan

    harapan rakyat juga tidak mampu berbuat apa-apa, bahkan terkesan ikut arus

    untuk juga bermain dengan uang rakyat tersebut. /ara pejabat puncak di jajaran

    eksekutif, legislatif maupun yudikatif di masa sulit. *ahkan mereka yang jelas-

    jelas telah tersangkut oleh korupsi, manipulasi dan penyalahgunaan wewenang

    tetap tidak tersentuh oleh sistem hukum kita.

    *egitu banyak fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa kebijakan

    desentralisasi yang diharapkan akan membuka jalan bagi demokratisasi dantanggungjawab pemimpin yang lebih besar kepada rakyat ternyata justru membuat

    pemborosan dan penyalahgunaan uang rakyat tersebar ke mana-mana. Dana untuk

    otonomi daerah yang terbatas dalam bentu DA) Dana Alokasi )mum! ternyata

    lebih banyak tersedot untuk pemekaran wilayah, penambahan dinas-dinas baru di

    daerah, serta pembangunan gedung-gedung baru di daerah. =ang lebih parah lagi,

    anggaran otonomi daerah itu juga lebih banyak digunakan untuk menambah gaji

    anggota D/1D, kunjungan ke luar negeri, atau berbagai bentuk korupsi

    terselubung lainnya.

    Di dalam birokrasi publik kita, kepentingan para pejabat seringkali lebih

    dominan disbanding kepentingan rakyat. Akibatnya, berbagai upaya untuk

    merasionalkan sistem anggaran dan sistem keuangan negara senantiasa terbentur

    oleh kepentingan-kepentingan para pejabat itu. Kebutuhan untuk mengembalikan

    manajemen keuangan negara dibawah 4enteri Keuangan sesungguhnya didasari

    rasionalitas yang logis seperti praktik yang telah dilaksanakan di negara-negara

    maju. Di inggris atau 0erman, beberapa satuan di bawah 4enteri Keuangan

    bahkan dipecah sesuai dengan otoritas yang berbeda. Di Amerika Serikat terdapat

    2reasury dan Internal 1e"enue +ffice sementara 4inistry of inance bisa lebih

    berkonsentrasi pada pengelolaan anggaran. Di Indonesia, lembaga-lembaga ini

    masih setingkat Direktorat 0endral, seperti yang terlihat pada Ditjen Anggaran,

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    11/30

    Ditjen /ajak Kantor /erbendaharaan dan Kas egara, dan *adan Analisis iskal

    *A!. Kecuali itu satuan analisis fiscal yang di negara maju melibatkan banyak

    komponen di luar pemerintah, di Indonesia *A masih lebih merupakan lembaga

    murni pemerintah. amun sekali lagi, kepentingan lembaga atau unsur politik

    birokrasi bureaucratic politics! tampaknya lebih dominan di Indonesia. 2idak

    akan mudah bagi setiap departemen teknis yang selama ini memegang uang untuk

    mengembalikan otoritas keuangan itu kepada 4enteri Keuangan. Sementara itu

    juga akan sulit untuk mengendalikan besarnya kekuasaan Departemen Keuangan

    apabila pola manajemen yang diterapkan masih seperti yang selama ini terjadi.

    4aka untuk mencegah penyalahgunaan keuangan negara dan menciptakan

    sistem anggaran yang lebih responsi"e kepada kehendak rakyat, diperlukan

    perbaikan menyeluruh. Setiap satuan di dalam birokrasi publik harus mampu

    menghayati bahwa money follows functions uang mengikuti fungsi!, bukan fungsi

    mengikuti uang. Selama ini yang terjadi ialah @fungsi mengikuti uangB, dimanaada uang di situlah para pegawai atau pejabat bekerja. 2erkadang, tugas dan fungsi

    direkayasa diada-adakan! untuk mendapat jatah alokasi uang negara. 2idak

    mengherankan bahwa kecenderungan ini mengakibatkan satuan yang

    berhubungan dengan uang menjadi pusat kekuasaan sedangkan satuan yang

    memberikan pelayanan kepada masyarakat kurang memiliki kekuasaan atau

    kurang diperhatikan.

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    12/30

    BAB II

    NILAI #EMOKRASI #ALAM PELA%ANAN PUBLIK

    Salah satu dalam masalah kontempore yang menjadi perdebatan dalam rangka

    reformasi ialah pelayanan public. )paya reformasi dan re"italisasi kini telah

    dijalankan pada setiap aspek pelayanan publik seperti kesehatan, pendidikan,

    perumahan dan keuangan, tetapi masi banyak keluhan terhadap kemampuan

    pemerintah untuk menangani masalh-masalh tersebut. Di satu pihak, seperti

    halnya masalah tipikal yang terdapat dinegara-negara berkembang, banyak

    lemabaga pemerintah di Indonesia yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan

    lulusan terbaik dari lembaga pendididkan untuk tingkat menajerial maupun staff

    pada tingkat teknis. Sebagian besar lembaga-lembaga pemerintah sebenarnya

    tengah mengahadapi krisis sumberdaya manusia yang serius. Swastanisasi

    pelayanan publik mungkin merupakan sebuah alternati"e yang dapat dilakukan,tetapi bagaimanapun juga urusan publik yang menentukan hajat hidup orang

    banyak tidak mungkin diserahkan sepenuhnya kepada organisasi swasta. Di lain

    pihak, seiring dengan prses demokratisasi, kini terdapat tuntutan yang lebih kuat

    dari khalayak agar pemerintah lebih memberi perhatian pada kualitas pelayanan

    publik. erakan reformasi tampaknya memamang membuat lebih banyak elemen

    masyarakat yang makin berani mengemukakan aspirasinya dalam hal pelayanan

    publik.

    /eningkatan kualitas pelayanan publik membutuhkan komitmen dan

    pemahaman yang utuh akan mekanisme pelayanan. Sayangnya, hal-hal inilahyang justru meruoakan titik lemah dalam sistem atministrasi publik dinegara-

    negara berkembang pada umumnya. Dalam situasi di mana negara masi

    mengambil peran yang begitu besar, pelayanan publik meliputi banyak aspek

    maupun yang bersifat politispertahanan, keamanan, hukum urusan luar negeri,

    perdagangan dan industry!, ekonomis telepon, perpajakan, listrik, air minum,

    bahan bakar! maupun kesejateraan sosialkesehatan, pemdidikan, layanan sosial,

    dsb!. *ahkan dinegara-negara maju, rata-rata belanja publik yang dikelolah untuk

    pemerintah masi berkisar (; persen dari pendapatan nasional bruto. Ini

    menunjukan bahwa betapapun pelayanan publik yang dilaksanakan oleh

    pemerintah masi tetap penting. Sekaligus ini menunjukkan bahwa pemerintah

    merupakan organisasi yang befgitu besar oleh suatu negara.

    Dilemma yang harus dihadapi untuk melakukan reformasi sistem pelayanan

    publik memang cukup berat. Di satu sisi, pelayanan publik pada umumnya dapat

    ditingkatkan efisiennya sesuai kebutuhan masyarakat modern apabila birokrasi

    benar-benar menjadi lebih propesional dan rasional. Ini berarti bahwa prinsip-

    prinsip objekti"itas, efisiensi, pertimbangan biaya dan manfaat serta legalitas

    formal dapat dipertahan kan dan dilaksankan dengan baik. amun di sisi lain,

    agar tuntuta masyrakat modern yang demokratis dapat dipenuhi, birokrasi publik

    dapat dipenuhi, birokrasi publik harus memiliki responsi"itas yang tinggi, harus

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    13/30

    memiliki kepekakan sosial terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang

    termaksuk kategori kurang beruntung. Ini berarti prinsip-prinsip legalitas dan

    efisiensi terkadang harus dikorbankan karena yang dipentingkan adalah bahwa

    birokrasi harus mampu menjadi pelayanan masyarakat yang baik. Dengan

    demikin, ditengah pembenturan nilai sering kali yang sulit untuk disejajarkan,

    para birokrat sebagai pelayan masyarakat harus senantiasa mampu memposisikan

    dirinya dalam masyarakat yang semakin besar tuntutannya akan efisiensi dalam

    pelayanan tetapi juga sekaligus mampu menjawab persoalan-persoalan sosial yang

    semakin kompleks.

    )ntuk itu didalam transisi menuju kemasyarkat yang lebih demokratis,

    birokrasi publik harus mampu berkembang dan menyesusaikan diri dengan

    ekulibrium baru kendatipun tetap mesti mempertimbangkan sumberdaya dan

    kapabilitas yang terbatas. Dalam sistem yang lebih demokratis dimana interaksi

    antara warga masyarakat dengan para birokrat melibatkan perbedaan persepsi dankemungkiman juga berbagai konflik, ketua belah pihak harus bersedia untuk

    melakukan perubahan. Dan proses perubahan atau e"olusi administrasi publik

    inilah yang penting diperhaikan oleh para stakeholders atau semua pihak yang

    terkait dengan birokrasi public. 9"olusi ini diperlukan karena dua alasan pokok,

    yaitu& #! untuk memelihara kondisi sosial yang memungkinkan agar e"olusi dalam

    orgnisasi publik dapat berlansung terus, ! untuk menciptakan ekuilibrium baru

    yang lebih terbuka terhadap prinsip-prinsip organisasi demokratis yang sesuai

    dega konteks masyarakat sekitarnya Skinner, #$%#7o L Saunders, #$%(!.

    Kekuatan birokrasi public senantiasa meningkat dinegara-negara modernkarena seiring dengan meningkatnya kapisitas untuk mengontrol ekonomi dan

    menyediakan berbagai bentuk layanan kepada masyarakat maka sumber daya

    yang dimiliki nya pun terus bertambah. Akibatnya jumlah orang semakin

    tergantung kepada sumberdaya tersebut juga meningkat, bukan saja untuk

    sementara waktu ketika membutuhkan layanan tetapi juga tergantung selama

    hidupnya. Sangat masuk akal jika birokrasi memiliki kekuatan yang semakin

    besar. 4asalhnya ialah kekuasaan semacam itu bisa saja diselewengkan jika tidak

    terdapat control. /ada saat yang sama, terdapat hubungan intrinsic antara birokrasi

    dan demokrasi sekalipun hubungan tersebut seringkali bersifat paradoks dan

    kontradiktif. 4enguatkan kekuasaan birokrasi merupakan ancaman terhadap

    demokrasi, tetapi sistem yang demokratis juga tidak mungkin terwujud tampa

    birokrasi publik yang kuat.

    Secara umum, hubungan antara birokrasi dan demokrasi dapat dilihat dengan

    tiga cara.Pertama menurut pandangan birokrasi representatif, suatu sistem akan

    lebih demokratis apabila latar belakang sosial ekonomi dan etnis dari para pejabat

    pemerintah menggambarkan wujud dari suatu bangsa seara keseluruhan. Karena

    betapa pun pejabat pemerintah ounya kekuasaan untuk memengaruhi keputusan-

    keputusan politis, maka demokrasi harus dijaga dengan memastikan bahwa para

    pembuat keputusan puncak itu mewakili seluruh komponen bangsa. !edua ,

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    14/30

    sistem birokrasi dapat digunakan untuk menjamin demokrasi dengan melakukan

    pendekatan pluralistik, dalam arti bahwa sentralisasi otoritas olitis harus dihindari.

    Di sinilah maka kebijakan desentralisasi menjadi re"elan. !etiga demokrasi juga

    akan dapat diperkuat dengan menjamin bahwa lembag-lembaga perwakilan di

    semua jenjang dapat memengaruhi hasil-hasil dari suatu kebijakan.

    Meithaml, *erry dan /esuraman #$%%! menunjukan sebuah model yang dapat

    digunakan untuk menciptakan persepsi yang sama. =ang harus dilakukan adalah

    dengan mendekatkan persepsi yang sama. =ang harus dilakukan adalah dengan

    mengidenfikasi kesenjangan persepsi mengenai kualitas pelayanan itu sendiri.

    Kesenjangan itu biasanya terjadi karena&

    #. /erbedaan antara ekspektasi klien 5 penggunaan jasa dengan oiha

    pimpinan instasi5 penyediaan layanan.

    . /erbedaan persepsi antara pimpinan instasi5 penyedia layanan dengan

    klien5 pengguna jasa mengenai kualitas layanan yang harus diberikan.8. /erbedaan antara ekspektasi atas kulitas layanan dengan yang benar-benar

    dilakukan oleh birokrasi public.

    (. /erbedaan antara mekanisme penyediaan jasa dengan apa yang

    dikomunikasikan kepada klien 5 pengguna jasa.

    . /erbedaan antara pesepsi masyarakat mengenai jasa pelayanan tertentu

    dengan ekspektasi mereka.

    Dalam hal ini perlu diingat bahwa kualitas pelayanan sangat tergantung

    kepada kinerja pegawai pemerinah, yang antara lain ditentukan oleh pemahaman

    mereka tentang kebutuhan pengguna jasa. Kinerja dibidang pelayanan memangtidak mudah diukur jika dibandingkan kinerja dibidang , misalnya, produksi

    barang. 2etapi bagaimanapun juga terdapat kaidah-kaidah normatif yang dapat

    diikuti untuk menilai apakah mekanisme pelayan publik sudah benar-benar

    berkualitas atau belum. Secara kaidah yang dapat digunakan itu antara lain

    4cKe"it,#$$%&8!& keadaan dalam reability %, daya 2anggap responsiveness !,

    jaminan meliputi kepatian dan kepercayaan!, empati atau lingkungan fisik dari

    penyedia layanan!, dan hal-hal ini yang bersifat kesat-mata tangibles!.

    SATU RUMPUN& NASIP BE#A

    Semua haian ditanah- meliput sebuah tragedi kemanuasian yang terjadi di

    beberapa wilayah penampungan untuk para 2KI illegal yang dipeluangkan dari

    4alaysia. *ukan saja ketidakpastian dan nasip suram yang menghantui para 2KI

    yag kembali ke tanah-air itu. Korban nyawa mulai di unukan karena kondisi

    penampungan yang sangta buruk dan fasilitas kesehatan yang minim. *ebagai

    sorotan tajam dilontarkan terhadap penyebab munculnya persoalan ini berbagai

    aspek. Keterlambatan pemerintah Indonesia untuk merespon persoalan 2KI illegal

    dan kelemahan pemerintah dalam mengupayakan penyelesaian jangka-panjang

    secara politik dengan pemerintah 4alaysia memang sungguh memperhatikan.

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    15/30

    Kini mayarakat mulai membandingkan apa yang telah dilakukan oleh

    /residen loria Arroyo dalam menangani pemulangan tenaga-kerja ilipina dari

    Sabah dengan kelemahan komitmen politik pemerintahan megawati dalam

    menangani persoalan yang sama bagi 2KI yang jumlah nya jauh lebih besar jika

    disbanding tenaga-kerja dari ilipina itu. /ada saat yang sama, pemerintahan

    4alaysia tampaknya lebih responsif terhadap protes dari ilipina disbanding

    sejumlah pendekatan diplomatis yang tidak jelas dari Indonesia. /ertanyaan yang

    muncul adalah & mengapa pemerintahan 4alaysia terkesan kurang memperhatikan

    keluhan dari pemerintah dan warga Indonesia yang merupakan bangsa serumpun E

    *agaimana kita merumuskan kembali makna bangsa serumpun dan hubungan

    bilateral dalam penanganan berbagai masalah antar kedua egara iniE

    Salah satu alsan pokok mengapa tenaga-kerja yang berbondong-bondong

    dating dari Indonesia dapat diterima di 4alaysia adalah kesamaan dari segi

    bahasa, agama dan etnis. 2idak seperti tenaga kerja migran dari *angladesh,4yanmar, Jietnam atau egara-negara lainnya, tenaga kerja dari Indonesia lebih

    mudah menyesuaikan diri kedalam berbagai jenis pekerjaan konstruksi,

    perkebunan dan manufaktur karena mereka bias berbahasa 4elayu, beragama

    islam dan berpenampilannya yang sama seperti orang 4alaysia pada umumnya.

    amun pengelaman saya selama beberapa tahun tinggal di 4alaysia menunjukan

    bahwa kendatipun bangsa Indonesia dan 4alaysia di sebut sebagai bangsa

    serumpun, ada perbedaan-perbedaan fundamental yang mungkin disebabakan oleh

    pergeseran nilai atau sejarah kontenporer yang dialami kedua bangsa ini.

    MENA'EMEN KONLIK #ALAM HUBUN"AN KEUAN"AN #ALAM

    PUSAT #AERAH

    *erbeda dengan kebijakan desentralisasi di egara-negara maju yang

    memiliki tujuan fundamental yang bersifat jangka-panjang, kebijakan

    disentralisasi di Indonesia yang dituangkan dalam )) o. dan )) o. tahun

    #$$$ sejauh ini lebih banyak terikat dengan tujuan-tujuan jangka-pendek atau

    jangka-menengah. 2ujuan kebijakan itu adalah& #! mencegah ancaman

    separatisme dari beberapa daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang

    melimpah, dan ! menutup kesenjangan fiskal fiscal gap! agaran pemerintahan

    daerah sebagai kosekuensi dari pelimpahan kewenangan dan urusan dari

    pemerintah pusat kepada pemerintahan daerah dengan titik-berat pada daerak

    kabupaten5kota. )ntuk sementara, tujuan yang pertama relatif dapat tercapai.

    Kekhawatiran akan adanya disentegrasi nasional setelah 2imor-timur memisahkan

    diri dari Indonesia sudah dapat teratasi. Agenda masalah yang masi tersisa bagi

    propinsi /apua adalah meyakinkan kepada seluruh rakya /apua bahwa pemerintah

    benar-benar serius untuk memberikan otonomi dan memperhatikan pembangunan

    di daerah sekian lama dikuras sumber-daya alamnya itu. *agi propinsi anggroe

    Aceh Darussalam AD!, masalahnya mungkin lebih rumit karena disamping

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    16/30

    persoalan keamanan dan masalah lama dengan A4, kepercayaan rakyat

    terhadap aparat 2I maupun aparat kepolisian semakinmenipis sedangkan aliran

    dana pembangunan yang dijanjikan oleh pemerinta pusat masi banyak yang tidak

    menyentuh kebutuhan rakyat yang sebenarnya.

    Kebijakan desentralisasi pada dasarnya menyangkut ketentuan mengenai

    hubungan antar pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. 2ujuan utama

    adalah untuk menciptakan suatu sistem tata pemerintahan yang baik, yang akan

    menunjang efekti"itas dan efisiensi pelayanan umum serta membentuk

    masyarakat yang demokratis. amun sebagai bentuk kebijakan publik,

    pelaksanaan desentralisasi dalam kenyataan melibatkan berbagai konflik

    kepentingan diantara para politisi, pejabat, pemerintah, unsur-usnsur swasta

    maupun masyarakat pada umumnya. /erlu dipahami bahwa yang dimaksud

    desentralisasi fiskal dalam tulisan ini adalah segala macam kebijakan yang

    menyangkut hubungan fiskal antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah intergovernmental fiscal relationships!. Isu kebijakan yang paling pokok adalah

    pembagian tanggung-jawab fiskal antara pemerintahan pusat, propinsi dan

    kabupaten 5kota, baik yang menyangkut tugas-tugas di bidang penerimaan

    revenue assignments! atau dibidang pembelanjaan e&penditure assigments!.

    Be*erapa Pen+e,a!an Te-reti!

    Salah satu persoalan penting yang harus dihadapi oleh para perumus

    kebijakan ialah bahwa kebijakan public acap kali mengandung banyak tujuan

    multiple ob'ectives!. *agian yang paling sulit dari perumusan kebijakan publicadalah bagian kita dapat mencapai suatu tujuan kebijakan tampa membawa akibat

    yang lebih buruk pada aspek kebijakan publik yang lain Anderson, #$$>&$!.

    2ujuan kebijakan untuk menciptakan lapangan kerja yng mengundang in"estasi

    asing, misalnya, juga terkait dengan tujuan bahwa kebijakan itu tidak akan

    mengakibatkan inflasi yang tinggi, membahayakan posisi perdagangan luar

    negeri, atau tidak menimbulkan persoalan lingkungan. Demikian pula, tujuan

    kebijakan desentralisasi fiskal adalah untuk memperkuat kemampuan pemerintah

    daerah, memperbaiki kualitas pelayanan publik dan menciptakan tata

    pemerintahan yang demokratis, tetapi pada saat yang sama diharapkan bahwa

    kebijakanitu tidak menimbulkan persoalan baru berkenaan dengan separatism,

    ketimpangan pendapatan antar-daerah yang tidak sehat, dan sebagainya.

    Dalam pemahaman mengenai rasinalitas para pembuat kebijakan, karya

    klasik dari Sinom #$>! maupun /arsons #$'%! mungkin tetap rele"anuntuk

    mealakukan analisis terhadap motif dan perilaku dari pihak-pihak yang terlibat

    dalam kebijakan publik. Suatu tindakan tersebut rasional jika ia sesuai dengan

    tujuan dari seseorang pada setuasi tertentu. amun karena informasi yang apat

    diterima oleh seseoarang indi"idu dalam sitasi pembuatan kebijakan adalah

    terbatas, maka resionalitas itu juga dibatasi atau dipengaruhi oleh informasi yang

    diperoleh indi"idu tersebut. 4aka analisis mengenai kepentingan seseorang dalam

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    17/30

    pembutan kebijakan harus dipahami dengan adanya rasionalitas yang tebatas

    bounded rationality! tersebut.

    2eori semacam ini banyak dikembangkan oleh para pakar dibidang kebijakan

    publik dan ilmu politik. /ada tahun #$>;-an, misalnya, Allision mengembangkan

    lebih lanjud teori rasionalitas dengan melihat bahwa keputusan-keputussan

    penting pemerintah tidak hanya dapatb dijelaskan melalui model rationl actor

    yang menempatkan proses perumusan kebijakan dalam sebuah kotak hitam dan

    melihatnya sebagai keputusan-keputusan seorang indi"idu , tetapi juga harus

    menggunakan model proses organisasional atau politik birokrasi Allision, #$>#!.

    Selanjudnya, sebuah tiori yang kemudian mengilhami banyak tiori pilihan public

    public choice! diuraikan oleh *uchanan, menjelaskan bagaimana sebuah

    keputusan kolektif yang dihasilkan oleh sebuah kelompok merupakan suatu

    proses politis yang motif rasionalitasnya dapat dipahami dalam kepentingan

    ekonomi dengan asumsi bahwa setiap indi"idu akan memaksimalkan pencapaiankepentingan dirinya *uchanan, #$>8!. /ada saat yang sama, penjelasan mengenai

    factor-faktor yang memengaruhi seseorang dalam pembuatan keputusan akan

    dipengaruhi oleh Anderson, bahwa kebanyakan pembuat keputusan akan

    dipengarui oleh& nila, afilisasi partai politik, kepentingan rakyat pemilih

    constituency interests!, pendapat umum, kedudukan seseorang dalam organisasi

    publik, dan aturan-aturan pembuat keputusan akan dipengaruhi oleh& nilai,

    afilisasi partai politik, yang aturan-aturan pembuatan keputusandecision rules!

    Andresdson, #$>$&>!. Konstribusi teori-teori ini pada dasarnya menunjukan

    bahwa proses pembuatan keputusan sesungguhnya tidak sesederhana sepertimodel rasionalitas indi"idu da nada banyak kemungkinan untuk memahami

    kebijakan publik melalui interaksi antar para pembuat kebijakan itu sendiri.

    amun sayangnya perkembangan tiori tidak banyak muncul pada tahun #$%;-an,

    kecuali beberapa teori penjelasan tambahan terhadap proses pembuatan kebijakan

    dalam organisasi Duncan, #$%# Dye,#$%# 7ogwoodL /eters, #$%8!.

    Re-rma!i Perpa+akan #aerah

    /erangkat peraturan yang disah kan sejak tahun #$$$ sudah cukup progresif

    dalam mengatur kebijakan desentralisasi di Indonesia jika dibandingkan

    pengalaman selama orde *aru. *erbagai perbandingan internasional bahkan

    menunjukan peraturan-peraturan itu demikian radikal dan ambisius, terutama jka

    dilihat betapa tesentralisasinya sistem administrasi-pemerintahan dibawah +rde

    *aru yang sangat ontras dengan semangat pendegalisian wewenang kedaerah

    secara besar-besaran seiring tuntutan reformasi. 2idak berlebihan jika sebagai

    pengamat internasional meneybutkan bahwa kebijakan desentralisasi di Indonesia

    menganut big bang approach. amun justru karena perubahan yang terlalu

    redikal tersebut banyak aspek-aspek yang ternyata kurang diperhitungkan

    sebelumnya sehingga beberapa kebijakan desentralisasi menjadi counter-

    productive.

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    18/30

    Sebagai kebijakan yang banyak mengandung muatan politis, tidak dapat

    dipungkiri bahwa kebijakan desentralisasi fiskal di Indonesia telah mengabaikan

    pendekatan e&penditure assignment pembagian sumber pendapatan!. 4elalui

    pendekatan e&penditure assignment fungsi lebih didahulukan ketimbang dana.

    Dengan demikian, didalam proses desentralisasi pelimpahan kewenangan dari

    pemerintah pusat ke pemerintah daerah dirumuskan berdasarkan fungsi-fungsi riel

    yang ada, dan selanjudnya dialokasikan dana sesuai dengan fungsi-fungsi

    rielyangb telah dilimpahkan tersebut. /ertimbangan-pertimbangan seperti

    keterpanduan administrati"e, kepasitas manajerial dan teknis, economies of scale ,

    ketergantungan antar fungsi pemerintah dan berbagai keteria yang relati"e objektif

    akan dapat diprioritaskan melalui pendekatan ini. Sebaliknya, pendkatan revenue

    assignment dilakukan denga secara umum mengalokasikan berbagai sumber

    pendapatan di antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan biasanya

    dilakukan melalui tawar menawar politik antar tingkatan administrasi-pemerintahan. Dengan demikian, realokasi sumberdaya finansial dalam kebijakan

    desentralisasi sangat dipengaruhi oleh "ariable-"ariabel politis yang relati"e

    subjektif. Akibatselanjudnya ialah bahwa nilai-nilai bertanggungjawaban

    didalamalokasi sumberdaya finansial, transparansi dan akuntabilitas

    pendanaan,serta kinerja pelayanan publik sering kali diabaikan. Salah satu contoh

    yang paling mencolok ialah dampak kebijakan dibidang perpajakan daerah.

    Kebijakan disentralisasikan antara lain bertujuan agar kapasitas aparatur

    pemerintah daerah dibiudang perpajakan dapat ditingkatkan. Desentralisasi berarti

    member hak dan dikresiyang lebih luas kepada pemerintah daerah untukmenciptakan intrumen-instrumen pajak baru dengan prsetujuan D/1D. Apabila

    hakdan diskresi tersebut dimanfaatkan secara baik, sistem perpajakan didaerah

    jelas lebi tahu tentang persoalanekonomi rakyat serta potensi pajak didaerah.

    amun tampaknya peluang ini masi sering disalahtafsirkan oeh aparat didaerah

    dengan menggali setiap kemungkinan untuk menarik pajak. *erbagai perda

    tentang pajak baru yang kurang rasional bermunculan. Sebagaian daerah berusaha

    menghidupkan kemabali pajak yang tidak efisien seperti pajak sepeda, pajak

    anjing dsb, atau memperkenalkan pajak yang tidak masuk akal seperti pajak

    sertifikasi kelahiran ternak dan sebagai macam retribusi baru. Dalam situasi

    ekonomi yang masi sulit, pajak-pajak baru tersebut jelas menambah beban bagi

    para pengusaha atau rakyat didaerah pada umumnya.

    2erlepas dari berbagai kontre"ersi tentang /erda bermasalah, satu kaliyang

    sering dilupakan oleh satu pihak pemerintah pusat, pemerintah daerah dan

    kelompok-kelompok kepentingan yang lain ialah bahwa sesunguhnya otonomi

    dibidang perpajakan merupakan keniscayaan didalam desentralisasi fiskal.

    +tonomi daerah tidak akan dapat berhasil tampa otonomi fiskal. Dan otonomi

    fiskal antara lain hanya dapat diwujudkan apabila pemerintah pusat member

    kesempatan kepada daerah untuk belajar dan meningkatkan kapasitas dalam

    mengelola kepajakan. Akan tetapi, seperti halnya setiap unsure pajak ditingkat

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    19/30

    nasional, pajak daerah juga harus terapkan secara hati-hati melalui pertimbangan

    yang matang. Apabila dulusering terdengar pameoB 1akyat bijak taat pajakB,maka

    kini aparat pemerintah daerah juga harus belajar untuk menciptakanBpajak yang

    bijakB. 7arus diakui bahwa dengan pajak yang terlalu rendah pemerintah daerah

    akan kesulitan untuk membiayai program-program pembangunan daera secara

    otonom.tetapi pajak yng ditarik terlalu tinggi juga akan membebani rakyat dan

    justru menghambat pembangunan dan peningkatan kemakmuran secara

    keseluruhan. =ang agak mengkhawatirkan dengan kebijakan desentralisasi fiskal

    sekarang ini ialah kecendrungan dari aparat pemerintah daerah untuk melakukan

    penataan organisasi dengan focus semata-mata pada satuan yang mengasilkan

    pemasukan tetapi melupakan tugas-tugas pembangunan dan perbaikan pekayanan

    publik di daerah.

    /enggunaan dana A/*D yang berasal dari bagi-hasil pajak maupun bagi-hasil

    SDA juga sering menjadi sorotan banyak pihak. *eberapa daerah yangmemperoleh windfall dari kebijkan desentralisasi fiskal banyak yang masi

    bingung menetapkan skala prioritas penggunaan dana tersebut. Selain

    digunakanuntuk menambah gaji anggota D/1D, membiayai studi-banding keluar

    negeri, membangun kantor dinas pejabat,banyak diantara dana tersebut yang

    digunakan untuk pembuatan monumen, pendirian perusahaan penerbangan

    daerah, atau proyek-proyek lain yang kurng produktif. Alokasi anggaran derah

    untuk proyek-proyek semacam itu sah-sah saja apabilasudah menjadi

    kesempakatan antara pemerintah daerah, D/1D dan rakyat setempat. 2etapi

    mengingat kondisi ekonomi yang masi memperhatikan dan mengingat bahwa adaprioritas pembangunan daerah lain yang lebih mendesak, mestinya para pembuat

    keputusan diderah lebih berhati-hati dalam menentukan prioritas alokasi anggaran

    bagi daerahnya.

    K-ntr-.er!i #ana Pertim*angan

    2ambahan pedapatan yang dapat dari bagi hasil revenue sharing! adalah

    salah satu elemen pnting peningkatan pendapatan pemerinta daerah setelah

    dilaksankannya desentralisasi fiskal. 7anya saja seperti telah diperkirakan oleh

    banyak pihak sebelumnya, daerah-derah yang diuntungkan oleh bagi-hasil itu

    jumlahnya relati"e sedikit. Dana bagi-hasil itu hanya menguntungkan derah-

    daerah yang kaya sumberdaya alam SDA! sedangkan daerah-daerah lain bahkan

    yang lebih padat penduduknya dan lebih akut masalah kemiskinannya praktis jika

    mendapat apa-apa. Karena memang potensi sumberdaya alam yang tidak merata

    diseluruh tanahair, tercatat bahwa bagi-hasil dari sumberdaya alam baru

    menguntungkan di empat propinsi , yaitu& kalimatan 2imur, 1iau, /apua dan

    Aceh. Dana perimbangan berupa bagi-hasil untuk daerah yang pada 2A ;;#

    berjumlah 1p ;,8 triliun, pada 2A ;; berjumlah 1p (,' triliun dan pada 2A

    ;;8 diperkirakan naik lagi menjadi 1p ,$ triliun itu pemanfaatan nya tetap

    akan terbatas pada daerah-daerah yang kaya sumberdaya alam tersebut. +leh

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    20/30

    sebab itu, setelah kebijakan desentralisasi fiskal yang dilakukan bersama-sama

    dengan pengadilan status pegawai pemerintah pusat ke daerah, sebagian besar

    daerah saat ini tergantung kepada transfer dana penyeimbang equali(ation grant!

    yang dialokasikan dalam bentuk block grant atau DA) Dana Alokasi )mum!.

    Secara konseptual, DA) dialokasikan untuk menutup kesenjangan fiscal

    fiscal gap! yang secara sederhana dapat dirumuskan sebagai selisih antara

    kebutuhan fiskal dengan kemampuan fiskal dari setiap daerah. Dalam hal ini DA)

    berperan sebagai instrument fiskl untuk mengatasi ketimpangan horisiontal

    hori(ontal imbalance! dalam kemampuan keuangan antar-daerah yang

    diakibatkan oleh kesenjangan /AD, bagi-hasil pajak dan bagi-hasil sumberdaya

    alam. Sesuai ketentuan pada )) o. tahun #$$$ dan // o.#;( tahun ;;;

    tentang /rimbangan Keuangan Antara /emerintahan /usat dan Daerah,

    perhitungan DA) dilakukan berdasarkan pada formula fiscal gap dan beberapa

    faktor penyeimbang. // o. #;( tahun ;;;selanjudnya dire"isi dengan // o.%(tahun ;;# yang menetapkan formula DA) sesuai dengan kesepakatan pada

    Dewan /ertimbangan +tonomi Daerah D/+D! pada bulan Agustus ;;#.

    *erdasarkan kesepakatan ini, formula DA) dihitung dengan faktor-faktor yang

    rele"an untuk menyeimbangkan keuangan antar daerah. Kemampuan fiskal

    dihitung berdasarkan potensi /AD, penerimaan /**, bagi hasil //h perseorangan

    dan bagi hasil SDA. Selanjudnya kebutuhan fiskal dihitung berdasarkan jumlah

    penduduk, luas wilayah, angka kemiskinan relatife dan indeks harga regional.

    )ntuk mengkaji formula DA) pada 2A ;; dan memperbaiki formula DA)

    pada 2A ;;8, pada bulan 0uni lalu Departemen Keuangan telah mengundangpara pakar dari )ni"ersitas Syia Kuala, )ni"ersitas Andalas, )I, )ni"ersitas

    4ulawarman, )* dan )ni"ersitas 7asanuddin.

    2etapi kedatipun formula DA) sudah diupayakan agar dirumuskan secara

    objektif, pengalaman menunjukkan bahwa tarik-menarik dan konflik kepentingan

    antara berbagai pihak berkenaan dengan angka nominal DA) masi tetap terjadi.

    Sejumlah daerah menilai bahwa penentuan besarnya DA) masi menguntungkan

    daerah tertentu saja, terutama daerah yang besar jumlah penduduk dan luasan

    wilayahnya . dari formula yang ada, tampak semakin tinggi /AD suatu daerah

    yang diahasilkan maka angkafiscal gap akan semakin besar pula. Selanjudnya ini

    akan memperkecil bobot daerah dan akhirnya akanmengurangi jumlah DA) yang

    diterima daerah tersebut. Dengan kata lain, daerah yang mampu meningkatkan

    /AD seolah-olah justru menerima penalty hukuman! dari oemerintahan ousat

    berupa pemangkasan angka DA).

    /ersoalan lain yang menyangkut DAu adalah prioritas alokasinya didaerah .

    bagi kebanyakan daerah, sebagian besar dana dari komponen DA) tersedot untuk

    membayar gaji pegawai daerah yang jumlahnya membengkak karena adanya

    pemindahan pegawai dari pusat ke daerah. 3ebih dari >? dana yang diperoleh

    dari DA) di seluruh daerah Indonesia ternyata arus dialokasikan untuk membayar

    gaji pegawai. Sisanya haru dibagi-bagi untuk membiayai ; sektor

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    21/30

    pembangunandaerah mualai dari pendidikan , kesehatan, kesejahteraan social,

    pembangunan dan reno"asi infrastruktur, hingga pembangunan serana ekonomi.

    Itulah sebabnya banyak kekwatiran bahwa dengan kebijakan dengan desentralisasi

    fiskal sekarang ini dua sektor yang paling mendasar untuk kesejahteraan umum,

    yakni pendidikan dan kesehatan, mungkin akan terbengkalai. Dalam hal

    pelayanan umum, kebanyakan pemerintah daerah juga kurang memberikan

    perhatian yang memadai. Dalam sebuah jajak pendapat mengenai hasil dari

    otonomi daerah, diketahui bahwa 8%,? responden mengatakan bahwa kondisi

    kesejahteraan masyarakat lebih buruk dan #(,? mengatakan tetap buruk,

    sementara hanya ',(? yang mengatakan lebih baik serta ada #>,? mengatakan

    tetap baik kompas, > 0anuari ;;!.

    )ntuk mengatasi masalah tersebut kini telah diupayakan agar didalam

    struktur anggaran pemerintah daerah dapat ditambah proporsi specific grant atau

    matching grant yang lebih besar. Sesuai ketentuan dalam )) o. tahun #$$$,pemberian dana perimbangan yang bersifat earmarked disertai dengan maksud

    untuk membiayai sektor tertentu! itu dapat dilakukan melalui specife grant atau

    disebut Dana Alokasi Khusus DAK!. Anggaran untuk tahun ;;8 tampaknya

    akan mulai mengalokasikan DAK guna membiayai sektor pendidikan dasar serta

    serana irigasi. 4asalah ialah bahwa sumber dana untuk DAK sampai saat ini

    sangat terbatas. Karena itu kemungkinan besar DAk dalm tahun anggaran yang

    akan datang inipun masi tetap mengandalkan (;? penerimaan egara yang

    berasal dari dana rebisasi. Secara teoretis sebenarnya sumber-sumber pembiayaan

    DAK cukup banyak. Andai kata berbagai bentuk dana nonbudgeter yangdikelolah oleh departemen-departemen teknis dapat dikumpulkan, penerimaan

    egara yan selanjudnya dapat dialokasikan dalam bentuk DAK akan daoat

    ditingkatkan, tetapi sampai sekarang ini tampaknya kebanyakan departemen

    teknis masi enggan untuk melaporkan apalagi mengalihkan dana-dana

    nonbudgetertersebut untuk memperkuat A/*. Kemungkinan sumber dana yang

    lain yang dapat diharapkan bagi pembiayaan DAK adalah dari egara-negara

    donor melalui perjanjian bilateral. amun jika alternatif ini ditempuh, sama saja

    artinya dengan menambah beban utang negara yang sudah dangat berat.

    Sumber lain bagi pembiayaan pembangunan daerah secara otonom adalah

    melalui pinjaman daeah. Ada dua alternatif pembiayaan melalui pinjaman yaitu

    utang luar-negri atu penerbitan obligasi. )ntuk altenatif yang pertama, cukup

    banyak daerah yang sesungguhnya telah memiliki pengalaman melakukan

    pinjaman sekalipun proporsinya relatif sedikit disalam struktur anggaran daerah.

    Kebanyakan pinjaman atau utang itu dilakukan oleh perusahaan milik daerah,

    khususnya /DA4. Sayangnya, pengalaman selama ini menunjukkan bahwa

    kinerja pemerintah daerah dalam pengelolaan utang tidak cukup

    mengesankan.dalam kurun waktu tahun #$>%-#$$$, dapat dilihat bahwa

    tunggakan utang daerah tersebut rata-rata mencapai (;?. Selain itu beberapa

    analisis menunjukkan bahwa besarnya tunggakan itu terjadi bukan karena

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    22/30

    kemampuan fiskal daerah yang lemah tetapi memang karena kurangnya kemauan

    daerah untuk melunasi utang pokok berikut bunga tetap pada waktunya. Alternatif

    penerbitan obligasi memang karena kurangnya kemauan daerah untuk melunasi

    utang poko berikut bunga tepat pada waktunya. Alternatif penerbitan obligasi

    memang cukup menarik dan banya daerah yang sebenarnya sudah bersiap-siap

    untuk menerbitkan obligasi daerah guna menutup deficit fiskalnya. amun harus

    diakui bahwa tidak ada satupun daerah yang benar-benar punya pengalaman atau

    terbukti mampu mengelola obligasi dengan baik. +leh sebab itu, dengan

    pengelamaan pengelolaan utang daerah yang tidak begitu baik, penerbitan obligasi

    bias sangat berbahaya bagi daerah yang gegabah.

    K+A3ISI DA 99K2II2AS K9*I0AKA /)*3IK

    Kendatipun masi banya protes dan ketidak puasan dari berbagai pihak, K/)telah menetapkan bahwa dua paangan $5Sk5K/)5;;( tertanggal ' 0uni, Selasa lau. 4aka kini

    perhatian public tampaknya beralih kepada kedua pasangan ini untuk dalam

    pemilihan presiden yang dijadwalkan ; September yang akan datang. Salah satu

    topic yang menjadi focus perhatian, bahkan sebelum perhitungan fitnal hasil

    putaran pertama selesai, adalah kemungkinan koalisi yang akan dilakukan kedua

    pasangan presiden dan pasangan 4ega-

    7asyim dengan','# persen.

    Satu langkah dari rakyat Indonesia akan membuktikan keinginannya untuk

    belajar berdemokrasi melalui /ilpres putaran kedua, pada saat yang sama, kedua

    pasangan

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    23/30

    ka*inet

    sebagai kosenkuensi dari sitem multiparti yang diterapkan di Indonesia sejak

    /emilu tahun #$$$, sistem pembentukan cabinet yang menganut a:as presidensial

    sebenarnya sudah tidak belaku secara penuh. Ketika membentuk cabinet,

    pemerintahan Abdurahman Cahid menyebutnya sebagai @Kabinet /ersatuanB

    sedangkan pemerintahan 4egawati Sukarnoputri menyambutnya sebagai @kabinet

    otong-1oyongB. Kedua istilah ini saja sebenarnya sudah mencerminkan bahwa

    personil kabinet yang terbentuk adalah @Kabiner /elangiB yang merupakan hasil

    koalisi dari berbagai kekuatan partai yang ada. Sudah terbukti bahwa kabinet

    pelangi ternyata tidak efektif sebagai mesin penghasil kebijakan publik yang

    sangat diperlukan dalam situasi ekonomi kita yang suram. 2idak dapat dinafikan

    bahwa took-toko politik yang menduduki kursi kabinet itu masi tetap mengusung

    agenda dari kekuatan parti yang mengantarkan mereka keposisinya ketimbang

    memikirkan apa yang terbaik buat rakyat. Kecendrungan yang sama tampaknyaakan terjadi didalam sistem pemerintahan hasil /emilu ;;( jika kedua pasangan

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    24/30

    penggunaan kendaraan dinas diluar kepentingan dinas hingga mark-up dan

    proyek, pembebanan @biaya administrasiB dan kick-back kepada pemegang

    tender , atau manipulasi anggaran secara terang-terangan. Dalam jangka pendek,

    keseimbangan fiskal sebagai indicator penting memulihan ekonomi mungkin masi

    belum tercapai. Dengan kata lain, kita akan menyakskan dalam dua atau tiga

    tahun kedepan A/* mungkin akan tetap defisit. Sangat disayangkan bahwa

    dalam situasi seperti ini belum ada upaya yang sistematis dari pemerinta untuk

    mengerem kebocoran dan meningkatkan efekti"itas anggaran publik kita.

    @/93AI *91SA2)B

    KA*I92 pemerintahan baru yang diberi nama cabinet Indonesia *ersatu

    telah diumumkan dan dilntik oleh preiden Susilo *abambang =udhoyono.

    7arapan telah terjadi perubahan dalam kualitas hidup masyarakat terletakdipindak para menteri dalam jajaran cabinet ini. amun melihat komposisi

    cabinet dan alotnya proses penentuan nama-nama menteri, tantangan besar tengah

    menanti para anggota cabinet pemerintahan S*=-03 yang baru saja dilantik

    tersebut. Kagamangan kalangan bisnis erhadap komposisi tim ekonomi sudah

    tercemin menjelang pelantikan cabinet yang ditandai dengn melemahnya rupiah

    dipasar spot ke tingkat 1p.$.#; per dolar serta angka I7S yang turun tipis

    dengan ;.;' poin.

    Seperti dapat diduga sebelumnya, sekalipun konstitusi tetap menjamin hak

    pregatif presiden dalam pembentukan cabinet, ternyata S*=-0K tidk mungkin

    bekerja sendiri untuk menetapkan para menteri yang akan membantunya. /ada

    saat yag sama, tidak mudah untuk mengakomodasi semua kepentingan dengan

    pasis partai Demokrat yang perolehan suaranya dalm /emilu relatif kecil. ormat

    kabinet yang telah diumumkan kemarin tetap menganut pola kabinet pelangi.

    Kendatipun unsur-unsur dari kalangan professional telah mengisi pos-pos penting,

    warna warni partai politik masi sangat kental. Dengan demikian, meskipun dalam

    pidato pengantarnya /residen S*= memberi nama kabinetnya dengan atribut

    @bersatuB, format kabinet itu sesungguhnya lebih tepat untuk disebut sebagai

    kabinet @pelangi bersatuB. 4asalahnya adalah bahwa format kabinet pelangi yang

    penah diterapkan pada pemerintahan Abdurrahman Cahid maupu 4egawatiSukarnoputri terbukti kurang mampu bekerja secara efektif. 4asyarakat yang

    sedang memimpinkan perubahn tentunya tidak ingin kecendrungan serupa terjadi

    lagi.

    Dilihat dari besarnya struktur kabinet, masalah efisien dalam kabinet S*=

    tetap menjadi pertanyaan penting. Kabinet ini terdiri dari 8( orang meneteri diluar

    beberapa pejabat setingkat materi. 0umlah ini bahkan lebih besar dari Kabinet

    otong 1oyong yang dibentuk sebelumnya oleh 4egawati. 4embengkanya

    struktur S*= ini terjadi karna pemecahan Deperindag dan dihidupkannya kembali

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    25/30

    atau ditambahkannya beberapa kementrian yaitu komonikasi dan informasi,

    perumahan rakyat, pemuda dan olah-raga, dan percepatan daerah tertinggal.

    0anji S*= untuk menetapkan empat orang menteri perempuan serta

    menteri seorang mentri dari /apua ternyata dipenuhi. Dalam rangka menjamin

    keinambungan kerja kabinet dengan pemerintahan sebelumnya, juga masi terdapat

    lima orang menteri yang berasal dari pemerintahan 4egawati. 4enteri-menteri ini

    ada yang menempati posisi lama 7assan Cirayuda, /urnomo =usgiantoro,

    *actiar

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    26/30

    dissenting opinion dalam "onis atas kasasi 4A menyangkut kasus korupsi *ulog

    yang melibatkan Akbar 2anjung. Sedangkan 7amid Awaludin adalah toko dari

    4akasar yang terkenal konsisten dan merupakan pejabat penegak hokum yang

    dikadar oleh almarhum *aharuddin 3opa.

    Sebagai mana diakui sendiri oleh presiden ketika mengumumkan susunan

    angota kabinetnya, formasi kabinet yang ada sekarang memang tidak mungkin

    memuaskan semua pihak. amun semua rakyat Indonesia tentu terhadap bahwa

    kinerja kabinet dari presiden yang telh dipilih secara demokratis ini akan bekerja

    lebih baik ketika kabinet sebelumnya. Carna pelangi kabinet diharapkan tidak

    akan berpengaruh terlalu besr didalam pekerjaan sehari-hari para menteri.

    )ntuk bekerjanya kabinet S*=-Kalla secara optimal, setidaknya ada dua

    factor yang menentukan. Pertama figure kepemimpinan S*= yang relatif kuat

    akan menjadi titik krusial dalam siding-sidang kebinet. Calaupun para anggota

    kabinet punya kecendrungan untuk mengedepankan kepentingan politik partainyamasing-masing, S*= berperan sebagai konsolidator atau mejejer yang baik.

    *eberapa dengan 4egawati yang cenderung positif dan diam dalam situasi

    ketidak pastian, S*= lebih berkemungkinan untuk membuat keputusan secara

    tega dan mengikat semua anggota kabinet. 3atar belakang meliternya serta

    popularitasnya yang telah terbukti pada /emili dapat membantu mangatasi

    pertentangan diantara anggota kabinet. 2entu saja yang diharapkan bukanlah

    modal pembuatan keputusan otoriter seperti pada masa +rder *aru dimana semua

    keputusan praktis berujung pad pendirian Suharto.

    !edua meskipun kekuatan tim ekonomi didalam kabinet S*=-Kallabelum cukup terbukti dan mendapatkan respons dan ber"ariasi, kelemahan ini

    dapat dikompensasi dengan stabilitas dan keamanan serta tim penegakkan hokum

    yang lebih tangguh. Secara umum eknomi Indonesia sebenarnya sudah tidak

    terlalui ditentukan oleh in"esatasi dari pemerintah. =ang perlu diperlukan adalah

    stabilitas serta pemberantasan korupsi, penyakit yng ekian lama menggerogoti

    potensi ekonomi kerakyatan sesungguhnya. Apabila keamanan lebih tejamin dan

    korupsi bias diberantas sampai tuntas, iklim in"esatasi tentu akan lebih baik dan

    pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat. Setelah Kejaksaan Agung dan

    Kementrian 7ukum dan 7A4 diisi oleh orang-orang yang memiliki integritas dan

    keberanian, yang masi ditunggu sekarang adalah sosok Kapolri yang memiliki

    kualitas dan komitmen yang sama. 2iga unsur ini-polisi, jaksa dan hakim adalah

    pilar utama yang akan efektif dalam memberantas korupsi. Akhirnya, kepada

    semua jajaran mentri dikabinet perlu ditanamkn semangat untuk bekerja keras dan

    mengabdi kepada rakyat. Ini bukan saat untuk menikmati kursa empuk dikabinet.

    Ini adalah saat untuk bekerja dan bekerja.

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    27/30

    7)*)A 7I91A1KIS A2A1 /94DA

    S9/A0A tahun ;;(, hmpir semua perhatian publik dan energy para

    petinggin egara terpusat pada perhelatan besar untuk /emilu sehingga perubahan

    penting yng menyngkut kegiatn aministrasi publik seolah-olah terlewat begitu

    saja. 4enjelang akhir jabtannya, para anggota D/1 priode tahun #$$$-;;(

    meratifikasi re"isi undang-undang yang sangat penting dalam kaitannya dengan

    kebijakan desentralisasi atau otonomi daerah, yaitu )) o. dan o. tahun

    #$$$. 1encana untuk melakukan re"isi sebenarnya bahkan sudah terdengar sejak

    kedua undang-undang tersebut akan dilaksanakan. amun karena banyaknya

    resistensi dari para akademisi serta para pejabat ditingkat Kabupaten5Kota yang

    tegabung dalam Apekasi Asosiasi /emerintah Kabupaten Seluruh Indonesia!,

    rencana perubahan itu mengalami pemudaan beberapa kali.

    amun kebutuhan untuk melakukan re"isi tampaknya tidakterhindarkan lagisetelah adanya ketentuan-ketentuan pentung yang termuat didalam amandemen

    ))D #$(, terutaman yang berkenan dengan proses demokratisasi didaerah

    dengan ketentuan mengenai emilihn Kepala Daerah secara lansung. Kesepakatan

    untuk menyelenggarakan pemilihan Kepala Daeah secara lansung. Kesepakatan

    untuk menyelenggarakan pemilihan Kepala Daerah secara lansung semakin

    menguat setelah terbukti bahwa rakyat Indoesia telah berhasil melaksanakan

    /emilihan /residen dan Cakil /residen secara lansung melalui dua putaran

    pemilihan.

    Draft untuk melaksanakan re"isi pada aalnya bersumber dari dua tim yangdibentuk oleh dua lembaga yang berbeda. =ang pertama adalah tim yang dimotori

    oleh Departemen Dalam egeri. Draft re"isi yang dihasilkan tim Depdagri tesebut

    pada dasarnya mengutamakan ketentuan yang memungkinkan kerja sama yang

    lebih baik antara /emerintahan /ropinsi dengan /emerntahan Kabupaten5Kota.

    Ketentuan mengenai penghapusan hierarkhi antara pro"insi dan kabupaten5kota

    yang terdapat didalam )) o. tahun #$$$ pasal ( ayat ! menjadi titik penting

    dari upaya re"isi tersebut. Sedangkan draft kedua disusun oleh tim yang dibentuk

    oleh para anggota D/1, terutama yang berasal dari Komisi II. Draft re"isi dari

    D/1 itu pada dasarnya mengutamakan jalan masuk untuk re"isi melalui

    perubahan ketentuan yang menyangkut pemilihan Kepala Daerah. 7ambatan poko

    bagi pelaksaan demokratitasi di daerah tidak akan mungkin diatasi apabila tida

    ada perubahan yang menyangkut pemilihan Kepala Daerah. *elakangan,

    tampaknya upaya untuk melaksanakan re"isis semakin mengkristal dengan

    merunjuk kepada draft perubahan yang disiapkan oleh tim dari D/1. Dari sinilah

    kemudian dirafikasi perubahan atas )) no. tahun #$$$ dan )) o. 2ahun

    #$$$ yang akhirnya ditantangi oleh presiden dan perubahan menjadi )) o.8

    tahun ;;( tentang /emerintahan Daerah serta )) o.88 tahun ;;( tentang

    /erimbangan keuangan antara /emerintahan /usat dan /emerintahan Daerah.

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    28/30

    Ketentuan-ketentuan yang termuat di dalam )) o.8 tahun ;;( secara

    prinsip masi mengutamakan pentingnya otonomi daerah dalam sistem

    pemerintahan nasional di Indonesia. 2etapi pengkajian yang lebih cermat didalam

    pasal-pasal undang-undang ini menunjukkakn bahwa terdapat banya perubahan

    yang cukup mendasar. amun beberapa dengan upaya-upaya malakukan re"isi

    yang telah dicoba sebelumnya, tampaknya re"isi undang-undang kali ini tidak

    terlalu banyak menimbulkan kontro"ersi ataupun resistensi dari daerah-daerah di

    Indonesia pada umumnya. *erikut ini adalahn hal-hak penting yang termuat

    didalam )) hasil re"isi tersebut&

    #. Ketentuan-ketentuan dalam peraturan dalam perundangan-undangan ni

    mengembalikan atas kesatuan daerah. =ang dimaksud adalah bahwa

    Kabupaten dan Kota merupakan bagian dan berada didalam wilayah /ropinsi.

    Dengan demikian tidak ada lagi konotasi bahwa kabupaten dan kota yang

    berdiri sendiri dan tidak dalam hubungan hierarki yang sering menyebabkankesulitan ubernur untuk melakukan kordinasi dan kerjasama. 2etapi nuansa

    baru in bagian dari pejabat pemerintahan kabupaten5Kota mungkin

    menganggap suatu kebebasan untuk mengambil kebijakan dan mengurangi

    otoritasnya.

    . Kedudukan D/1D yang sebelumnya ditentukan sebagai *adan dan 3egislatif

    kini diubah sebagai insur peneyelenggaraan pemerintahan daerah disamping

    Kepala Daerah dan /erangkatb Daerah. 2idak mengherankan jika struktur dan

    seguence dari pasal-pasal tentang Kepala Daerah. Ini menunjukkan adanya

    perubahan dari kewenangan dan kekuasaan D/1D, meskipun D/1D tetapmemiliki fungsi dari legislasi, anggaran dan pengawasan.

    8. )ndangan-undang ini mengakomodasi begitu banyak pasal tentang pilihan

    Kepala Daerah. 2idak kurang dari '8 pasal yang menguraikan mengenai

    pemilihan Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah yang akan dilakukan

    secara lansung oleh rakyat didaerah. Ketentuan dengan pemilihan lansung

    oleh rakyat didaerah. Ketentuan tentang pemilihan lasung jelas merupakan

    langkah maju dalam rangka demokratisasi. 2etapi ketentuan didalam undang-

    undang harus segar ditindaklanjuti dengan pangaturan dalam peraturan-

    peraturan yang tingkatnya lebih rendah.

    (. /asal-pasal mengenai keuangan daerah menetapkan kerangka kebijakan yang

    lebih detil. 4isalnya saja ketentuan mengenai anggaran surplus dan deficit

    sudah diatur dalam undang-undang ini, disamping ketentuan lebih lanjud

    tentang undang-undang tentang perimbangan keuangan. amun

    ketidakjelasan mengenai alokasi dana yang masuk kategori block-grant

    DA)! serta ketentuan sebaliknya mengenai specific grant DAK! masi

    belum jelas.

    . Dalam peraturan mengenai administrasi-pemerintahan ditingkat desa, terdapat

    perubahan cukup penting. D/D yang selama ini dikenal sebagain *adan

    /erwakilan Desa kini dimaknai sebagai *adan /ermusyawaraan Desa. 0ika

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    29/30

    esensi fungsinya tidak berubah, perubahan istilah ini mungkin tidak akan

    menghasilkan implikasi yang mendasar. 2etapi jika istilah @permusyawaraanB

    desa kembali diberi makna dengan merujuk kepada 3embaga 4usyawarah

    Desa seperti bentukan yang dulu, kemungkinan besar akan terjad kemunduran

    dalam proses demokratisasi desa yang sesungguhnya selama ini telah berjalan

    dengan cukup baik.

    Dalam hal pembagian kewewenangang, undang-undang hasil re"isi juga

    menetapkan beberapa hal baru. Sebagai contoh, telah ditetapkan secara tegas

    bahwa urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah

    terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Didalam ketentuan )) o.8 tahun

    ;;( pasal #8 ayat #! telah ditetapkan bahwa urusan wajib yamg menjadi

    kewenangan /emerintahan /ropinsi terdiri dari #' enam belas! yang meliputi&

    #. /erencanaan dan pengendalan pembangunan

    . /erencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tat ruang8. /enyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

    (. /enyediaan saran dan prasarana umum

    . /enanganan bidang kesehatan

    '. /enyelenggaraan pendidikan dan elokasi sumberdaya manusia potensial

    >. /enanggulangan masalah social lintas Kabupaten5Kota

    %. /elayanan bidang ketenagakerjaan lintas Kabupaten5Kota

    $. asilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah yang termaksud

    lintas Kabupaten5Kota

    #;. /engadilan lingkungan hidup##. /elayanan pertanahan termaksud lintaskabupaten5Kota

    #. /elayanan kedudukan dan cacatan sipil

    #8. /elayanan administrasi umum pemerintahan

    #(. /elayanan administrasi penenaman modal termaksud lintas Kabupaten5Kota

    #. /enyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan

    oleh Kabupaten5Kota

    #'. )rusan wajib lainnya yang diamatkan oleh peraturan perundang-undangan.

    Kecuali itu ditetapkan bahwa urusan /emerintahan /ro" yang bersifat pilihan

    meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk

    meningkatkan kesejah teraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan

    potensi unggulan daerah yang bersangkutan. 2ampaknya ketentuan mengenai

    urusan pilihan akan diataur dalam /eraturan /emerintah, Keputusan /resinden,

    Keputusan 4endagri, atau peraturan yang tingkatnya lebih redah dari pada

    undang-undang. Dengan demikian jika situasi didaerah tidak benar-benar unik dan

    berbeda dari daerah-derah lainnya, rujukan masi tetap dapat dilakukan kepada //

    o. tahun ;;; tentang Kewenangan /emerintah dan Kewenangan /ropinsi

    sebagai Daerah +tonomi sebelum berlakunya peraturan lain yang lebih defintitif.

  • 8/10/2019 akuntabilitas birokrasi

    30/30

    Selanjudnya, pasal #( ayat #! menetapkan bahwa urusan wajib yang menjadi

    kewenangan pemerintahan kabupaten5 kota.

    Apabila hubungan dan komonikasi diantara para /ejabat /emerintahan

    /ropinsi dan /emerintahan Kabupaten5Kota terjalin secara baik dan didasari oleh

    semangat untuk mengutamakan kesejah teraan rakyat didaerah, kembalinya

    ketetapan mengenai kabupaten5kota sebagai kesatuan wilayah dan proOinsi

    mungkin tidak akan menjadi masalah. 2etapi jika hubungan antar kedua jenjang

    pemerintahan ini kurang harmonis, terdapat kemungkinan bahwa konflik dan

    ketidaksinkronan kebijakan pembangunan daerah bias saja muncul. Dalam hal

    penagwasan, misalanya, pejabatP ubernur yang kurang mampu membangun

    hubungan sinergis tentu akan mengutamakan hal-hal otoritatif yang terdapat

    didalam peraturan perundangan. Di dalam pasal 8% ayat #! )) o.8 tahun ;;(

    ditetapkan bahwa @ubernur dalam kedudukannya sebagai mana dimaksud dalam

    pasal 8> 2ugas ubernur sebagai Cakil /emerintahan /usat! memiliki tugas danwewenang dalam&

    a. /embinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah

    Kabupaten5Kota

    b. Koordinasi penyelenggaraan urusan /emerintahan /usat didaerah propinsi

    dan kabupaten5kota

    c. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas

    pmbantuan di daerah propinsi dan kabupaten5kota

    /nggunaan otoritas kewenangan yang berlebihan, sekalipun telah dijamindalam undang-undang sebagai mana ayat diatas, tentu akan merugikan dari segio

    pengembangan demokrasi dan otonomi daerah. +leh karena itu pejabat sitingkat

    ubernur dan *upati5Calikota hendaknya mensikapi ketentuan mengenai

    pengawasan dalam pasal ini secara arif dan bijaksana.