akuntabilitas birokrasi
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
1/30
BAB I
AKUNTABILITAS BIROKRASI PUBLIK
Salah satu masalah mendasar yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia
setelah terjadinya krisis ekonomi ialah turunnya kepercayaan masyarakat terhadap
birokrasi publik dan sistem pemerintahan pada umumnya. Setelah melihat bahwa
birokrasi publik selama ini hanya dijadikan sebagai alat politik bagi rejim yang
berkuasa, rakyat kini sulit untuk menghargai apa yang dilakukan oleh pejabat
pemerintah, birokrat, atau unsur-unsur lain yang terdapat dalam birokrasi publik.
Karena itu tugas pokok para pembuat keputusan dalam beberapa tahun setelah
gerakan reformasi adalah memperoleh kembali kepercayaan masyarakat seraya
membuktikan bahwa seluruh proses politik dan pembuatan kebijakan yang terjadi
akan memberi keuntungan bagi segenap unsur rakyat. Dengan kata lain,
akuntabilitas birokrasi publik akan menjadi titik krusial bagi arah perkembangandemokrasi di Indonesia dalam waktu dekat ini.
Akuntabiitas accountability! adalah ukuran yang menunjukkan apakah
akti"itas birokrasi publik atau pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah sudah
sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang dianut oleh rakyat dan apakah publik
tersebut mampu mengakomodasi kebutuhan rakyat yang sesungguhnya. Dengan
demikian akuntabilitas terkait dengan falsafah bahwa lembaga eksekutif
pemerintah yang tugas utamanya adalah melayani rakyat harus bertanggungjawab
secara langsung maupun tidak langsung kepada rakyat. Dengan bahasa yang
sederhana, Starling #$$%'(! mengatakan bahwa akuntabilitas ialah kesediaanuntuk menjawab pertanyaan publik,
Kesulitan untuk menuntut pertanggungjawaban pemerintah terhadap
kualitas pelayanan publik terutama disebabkan karena sosok pemerintah itu
sendiri tidak tunggal. )ntuk itu proses atau sistem akuntabilitas bagi lembaga
pemerintah atau birokrasi publik yang memadai merupakan prasyarat penting bagi
peningkatan kualitas pelayanan publik.
Ada beberapa hal yang dapat dikemukakan untuk menjelaskan mengapa
selama ini banyak kebijakan, program dalam pelayanan publik kurang responsi"e
aspirasi masyarakat sehingga kurang mendapat dukungan secara luas. Pertama,
para birokrat kebanyakan masih berorientasi kepada kekuasaan dan bukannya
kepentingan publik atau pelayanan publik secara umum. Sebagian besar pejabat
atau birokrat itu selama ini menempatkan dirinya dalam posisi sebagai penguasa
authorities! dan masih sangat terbatas pejabat yang menyadari peranannya
sebagia penyedia layanan kepada masyarakat publik servant/service provider!.
*udaya paternalistic seringkali juga mengakibatkan turunnya kualitas pelayanan
publik. *udaya semacam ini mengakibatkan kecenderungan untuk memberikan
keistimewaaan kepada para elit birokrat atau orang-orang yang memiliki
hubungan dekat dengan mereka.
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
2/30
Kedua, terdapat kesenjangan yang lebar antara apa yang diputuskan oleh
pembuat kebijakan dan apa yang benar-benar dikehendaki oleh rakyat. Sistem
administrasi publik dan mekanisme politik yang berlaku ternyata gagal
menjembatani kepentingan elit politik dan rakyat pada umumnya. Setelah rejim
+rde *aru turun, terdapat keinginan yang kuat dari berbagai elemen masyarakat
untuk memelihara netralitas birokrasi. amun tanpa kontrol dan sistem
akuntabilitas yang cukup kuat, senantiasa terdapat kemungkinan bahwa aparat
birokrasi akan merumuskan dan melaksanakan kebijakan, melaksanakan akti"itas
pelayanan publik hanya berdasarkan kepentingan sempit vested interests! dari elit
atau para penguasa.
)) o. dan o. tahun #$$$ telah menetapkan bahwa pemerintahan
daerah harus memiliki akuntabilitas yang lebih dekat kepada rakyat di daerah.
/rinsipsubsidiarity adalah salah satu dasar yang digunakan untuk memberlakukan
kedua undang-undang ini. /rinsip ini mengatakan bahwa pelayanan publik harusdilaksanakan oleh jenjang pemerintahan yagn sedekat mungkin kepada rakyat.
Kalau sebelumnya semua hal mengenai strategi pembangunan daerah dan
mekanisme pelayanan umum ditentukan oleh pemerintah pusat, maka sekarang
semua itu harus dilaksanakan secara otonom oleh daerah.
Kecuali itu, sistem pemilu pada bulan 0uni #$$$ yang dilaksanakan secara
lebih demokratis dan terbuka telah memberikan kewenangan sepenuhnya kepada
para politisi daerah di D/1D untuk menetapkan kepala daerah, baik gubernur,
bupati atau walikota. Sistem seperti ini dalam beberapa hal merupakan kemajuan
disbanding sistem pemilihan kepada daerah selama +rde *aru yang senantiasatergantung kepada pemerintah pusat.
ETIKA PEMERINTAHAN
Kondisi umum dalma tiga decade terakhir pemerintah +rde *aru telah
menciptakan mekanisme hubungan /usat dan Daerah cenderung ke arah
sentralisasi kekuasaan dan pengambilan keputusan dari atas ke bawah top-down!.
Di samping itu muncul arogansi kekuasaan baik dari pejabat maupun sektor
tertentu yang merasa dirinya lebih penting dan unggul dari yang lain.
Dampak dari pola sentralistik kekuasaan di bawah kontrol lembaga
kepresidenan mengakibatkan krisis structural dan sistemik sehingga tidak
mendukung berkembangnya fungsi berbagai lembaga kenegaraan, politik, dan
sosial secara proporsional dan optimal. 2erjadinya praktik-praktik KK Kolusi,
Korupsi, epotisme! di masa lalu adalah salah satu akibat dari keterpusatan dan
keterikatannya kekuasaan tersebut serta memuncak pada penyimpangan berupa
penafsiran hukum yang hanya sesuai dengan selera penguasa. 2erjadi
penyalahgunaan wewenang, pelecehan hukum, inter"ensi eksekutif ke dalam
proses peradilan yudikatif!, pengabaian rasa keadilan dan kurangnya
perlindungan serta kepastian hukum bagi masyarakat.
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
3/30
3ebih jauh lagi, jatidiri bangsa yang disiplin, jujur, kreatif, etos kerja tinggi
serta akhlak mulia bahkan cenderung menurun, di samping perilaku yang lebih
mementingkan kepentingan pribadi dan golongan di atas kepentingan bangsa dan
egara. Sehubungan dengan itu 4/1 dalam 2ap 4/1 o5654/15#$$% tentang
/okok-pokok 1eformasi Kehidupan asional sebagai 7aluan egera,
menetapkan kebijakan reformasi pembangunan antara lain &
#. 4enegakkan kedaulatan rakyat dengan memberdayakan peranan pengawasan
oleh lembaga negara, lembaga politik dan kemasyarakatan.
. /embagian secara tegas wewenang dan kekuasaan antara eksekutif, legislatif,
dan yudikatif.
8. /emisahan yang tegas fungsi dan wewenang aparatur penegak hukum agar
dapat dicapai proporsionalitas, profesionalitas dan integritas yang utuh.
(. 2erbentuknya sikap dan perilaku anggota masyarakat termasuk penyelenggara
negara yang menghormati dan menjunjung tinggi hukum yang berlaku.. 4enyiapkan sarana dan prasarana program aksi dan perundang-undangan
bagi tumbuh dan tegaknya etika usaha, etika profesi, dan etika pemerintahan.
4aksud perumusan 9tika /emerintahan ialah guna mendukung
pelaksanaan prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan negara dan tata pemerintahan
yang baik good governance!, bersih, bertanggungjawab serta untuk
menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap peran dan kewenangan aparatur
negara dan wibawa pemerintah dalam menjalankan kehidupan negara dan
pemerintahan.
2ujuan perumusan 9tika /emerintahan ialah &
#. )ntuk memformulasikan nilai-nilai moral5etika, norma-norma dan
tanggungjawab dalam interrelasi, interaksi dan interdependensi antar
penyelenggara negara maupun antar lembaga negara baik pusat maupun
daerah.
. 4empertegas tanggungjawab moral maupun material dalam perannya sebagai
penyelenggara administrasi negara dan pemerintahan terutama dalam
kaitannya dengan pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pada masing-
masing selaku pejabat5lembaga5instansi pemerintah maupun lembaga negara.
8. 4engatur tata-hubungan kewenangan dan tanggungjawab antar
pejabat5lembaga5instansi dengan dilandasi pada nilai-nilai moraldan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(. )ntuk memberikan acuan5panduan sebagai standar nilai-nilai dalam bersikap
dan bertindak secara "ertikal maupun hori:ontal sesuai kewenangan dan
peran masing-masing pejabat5instansi dalam tata hubungannya dengan
struktur kelembagaan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Penciptaan Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
4/30
Asas-asas umum pemerintahan yang baik sangat penting untuk dipahami
oleh para aparatur negara dalam rangka penciptaan good governance. /ertama-
tama, prinsip-prinsip dasar pemerintahan hendaknya di samping menjadi
kesepakatan di antara para pejabat negara juga menjadi pedoman di dalam
pembuatan kebijakan, pelaksanaan manajemen pemerintahan maupun dalam
sistem pengawasan aparatur negara. /rinsip demokrasi, misalnya, menghendaki
agar kekuasaan tertinggi dan kedaulatan tetap berada di tangan rakyat sehingga
apa pun tugas aparatur negara hendaknya senantiasa merujuk kepada kepentingan
rakyat. /rinsip demokrasi menjadi pilihan terbaik di dalam sistem pemerintahan
sekarang ini karena banyak bukti menunjukkan yang mengutamakan martabat
manusia human dignity! serta persamaan di hadapan hukum equality before the
law!. Kaidah-kaidah demokrasi semacam ini tampaknya bukan hanya berlaku di
negara-negara maju saja tetapi juga berlaku secara uni"ersal, tidak terkecuali di
negara-negara yang sedang berkembang.Secara khusus pelaksanaan manajemen pemerintahan dan tugas-tugas
pembangunan yang dilaksanakan oleh aparatur negara sebagai unsur eksekutif
harus dijamin efekti"itasnya dengan sistem pemerintahan yang bersih clean
government!. 2ampak bahwa rele"ansi antara penerapan asas pemerintahan umum
yang baik dengan upaya untuk memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme
KK! serta terciptanya sistem pemerintahan yang responsif terhadap
kepentingan rakyat menjadi sedemikian kuat. /emerintahan hanya akan efektif
apabila setiap aparatur negara dan aparatur pemerintah dapat menjalankan
tugasnya secara efektif dan terhindar dari eksis KK maupun patologi birokrasilainnya.
Signiikan!i Etika Pemerintahan
Sebagai organisasi publik yang misi utamanya adalah mengakomodasikan
kepentingan publik public interest! dan melaksanakan urusan publik public
affairs!, aparatur negara atau aparat birokrasi publik pada umumnya menempati
posisi yang sangat strategis di dalam tahapan pembangunan pada era informasi
yang disertai dengan semakin kompleksnya tuntutan publik atas pembangunan
pada umumnya. Akan tetapi, ternyata Indonesia termasuk negara yang terlambat
untuk menginternalisasikan secara objektif nilai-nilai yang penting bagi
pelaksanaan sistem pemerintahan yang baik.
Dokumen kode etik yang rele"an dengan organisasi publik yang terdapat
di Indonesia masih sangat terbatas. Salah satu rumusannya adalah Kode 9tik
K+1/1I yang dirumuskan pada tahun #$%$, yang member rumusan Sapta
/rasetya. Dokumen ini tampaknya masih terlalu abstrak dan sulit untuk dijadikan
sebagai pedoman bagi para aparatur negara dalam pelaksanaan tugas sehari-
harinya. Kecuali itu, terdapat pula /eraturan /emerintah omor 8; tahun #$%;
tentang /eraturan Disiplin /egawai egeri Sipil. Dokumen ini merumuskan
adanya #% larangan dan ' kewajiban bagi setiap pegawai negeri sipil. )nsur-
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
5/30
unsur di dalam // ini sudah relati"e lebih rinci dan jelas, tetapi rele"ansinya
dengan sistem pemerintahan yang baik serta bagaimana kaidah etis itu
dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan masih belum tegas.
)ntuk itu gagasan dari Kantor 4enpan untuk menyusun sebuah 1encana )ndang-
)ndang yang secara khusus menggariskan kaidah 9tika /emerintahan merupakan
titik awal yang baik bagi terwujudnya sistem kode etik yang lebih baik. /ada
langkah awal, hal yang harus dilakukan mungkin belum mengarah kepada
1ancangan )ndang-)ndangnya sendiri, tetapi lebih merupakan Draft Akademik
bagi terbentuknya 1ancangan )ndang-undang tersebut.
AN""OTA #E$AN %AN" TERHORMAT
Kalau ada sebuah jabatan yang sangat empuk, terhormat dan
menguntungkan pada masa otonomi daerah sekarang ini, maka Anggota Dewan
adalah salah satu jawabannya. Keistimewaan jabatan ini ternyata bukan hanyadialami oleh para anggota D/1 /usat, tetapi juga dialami oleh anggota D/1D
baik di tingkat pro"insi maupun di kabupaten5kota. Kendatipun banyak anggota
dewana yang kini merasa gerah dengan terungkapnya kasus *uburgate atau
hadiah lebaran untuk proyek 09< di 0ogja, ricuh pemilihan bupati di Karanganyar
karena keputusan sepihak pimpinan Dewan, atau kasus-kasus lama di daerah ini
seperti ricuh pemilihan gubernur Kalimantan Selatan, walikota Surabaya, atau
bupati Kampar, namun tidak dapat dipungkiri bahwa jabatan sebagai anggota
dewan adalah jabatan yang sangat menggiurkan.
Dari segi persyaratan, langkah awal untuk menuju ke kursi anggota dewantidak terlalu sulit. Kalau 4endiknas menggariskan bahwa syarat pendidikan untuk
menjadi guru SD pun harus lulus sarjana, maka syarat untuk menjadi anggota
dewan cukup lulus S4). *ahkan di beberapa daerah syarat ini dapat ditawar.
=ang penting, seorang calon anggota dewan harus cukup "ocal, ditokohkan oleh
masyarakat sekitarnya, memiliki kartu anggota partai politik tertentu, dan aktif
melobi pimpinan partai di daerah agar namanya tercantum dalam daftar calon
legislatif. Dengan sistem /emila proporsional tertutup, terlalu sedikit
kemungkinan bahwa pemilih mencermati nama-nama caleg ketika mereka
mencoblos tanda gambar pada 0uni #$$$ lalu. Seorang caleg yang bernasib baik
memilih afiliasi politik yang tepat dan menempati urutan daftar yang nomornya
kecil akan cukup mudah memperoleh kursi anggota dewan.
)ntuk fungsi penganggaran, tawar-menawar selalu dapat dilakukan
dengan pihak eksekutif. =ang terpenting, anggaran untuk kesejahteraan anggota
dewan harus tetap diutamakan. 2idak perlu khawatir bahwa >? DA)
pemerintah daerah tersedot bagi anggota anggaran untuk menggaji pegawai,
termasuk kenaikan gaji para anggota dewan. Apabila perdebatan mengenai A/*D
berjalan alot, anggota dewan senantiasa dapat mengalihkan tuduhan ke kinerja
birokrasi pada eksekutif yang berbelit-belit. 2idak penting benar anggota anggota
betul-betul tahu apa yang diperdebatkan di dalam komisi anggaran. Dalam sebuah
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
6/30
debat anggaran, seorang anggota dewan di sebuah kabupaten pernah berkata
@4engenai bedanya block grant dan specifi grant, saya tidak mau tahu. =ang
penting apakah pos itu bisa diuangkan atau tidakB. *ahkan seorang anggota
dewan yang harus ikut memikirkan A/*D secara serius tidak paham ada bedanya
DA) Block grant! dan DAK Specific grant!. Calaupun pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh anggota dewan itu terkadang menyedihkan, tetapi sudah
hampir dapat dipastikan bahwa kesejahteraan anggota dewan sering menjadi
sumber perdebatan yang sengit. )ntuk anggaran daerah, sekarang ada
Kepmendagri o. $ tahun ;; tentang anggaran berbasis kinerja yang lebih
rumit. Ini pun tidak menjadi persoalan karena pihak legislatif tetap dimungkinkan
untuk menggunakan A/*D tahun yang lalu jika produk anggaran tidak dapat
selesai pada waktunya.
ungsi pengawasan adalah cara yang paling mudah untuk menunjukkan
bahwa eksekutif harus melayani legislatif seperti seharusnya. *etapapun,gubernur atau bupati adalah seorang dari sekian calon pilihan para anggota D/1D
sehingga kalau tidak ingin jabatannya dikorbankan dia harus tetap
memperhitungkan suara anggota dewan. Dengan adanya sistem 3/0 yang harus
dibuat oleh eksekutif setiap tahun, pengawasan menjadi lebih @mudahB dilakukan.
3/0 yang tidak diterima oleh para anggota dewan akan dapat digunakan untuk
memberhentikan seorang bupai atau walikota jika mereka tidak kooperatif dengan
para anggota legislatif.
Di luar gaji pokok dan uang-uang sidang, anggota dewan juga
berkemungkinan mendapat pelbagai fasilitas seperti uang perjalanan, uangkunjungan untuk @penyerapan aspirasi rakyatB, atau perjalanan ke luar negara
untuk studi banding seperti tempo hari diberitakan di 0awa 2imur. Sudah menjadi
rahasia umum bahwa para anggota dewan sering menerima hadiah dalam berbagai
bentuk, sejak paket lebaran, paket natal, kuncil mobil dan kunci rumah. Apakah
itu tidak akan memengaruhi keputusannya di dewanE 2idak terlalu perlu
dirisaukan.
0adi, kalau ada di antara anda, suami, isteri, atau saudara yang dapat
menjadi anggota dewan, anda termasuk orang yang beruntung. Seperti kata-kata
sebuah iklan minuman beralkohol, @Selamat, anda layak mendapat bintangB.
Karena itu selama masih menjadi anggota dewan yang terhormat, silakan anda
manfaatkan sampai dengan tahun ;;(. Siapa tahu pada /emilu yang akan dapat
mekanisme pemilihan anggota dewan sudah berubah.
MEN"HAPUS KPKPN
Dari pengalaman sejarah di banyak negara yang sedang berperang
melawan korupsi, salah satu kunci suksesnya terletak pada pimpinan atau aparat
penegak hokum yang berjuang luar biasa gigih, tanpa kompromi, dan bersedia
mengorbankan apa saja. /ada aba ke-%, ketika kaum Furaisy mengalami krisis
kepemimpinan sepeninggal abi 4uhammad, para pejabat mulai mengabaikan
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
7/30
amanah rakyat dan perilaku korup terjadi di mana-mana. Keadaan ini dapat
diselematkan dengan munculnya )mar bin Khatab, khalifah yang bersedia
menyamar menjadi orang biasa dan terjun langsung ke masyarakat untuk
mengetahui praktik-praktik korupsi para pejabat dan menyaksikan penderitaan
rakyatnya secara langsung. =ang lebih penting lagi, )mar bin Khatab
menegakkan hukum bagi para koruptor tanpa pandang bulu.
+pini publik yang terungkap di media jelas menunjukkan kekecewaan
masyakat akan rencana likuidasi K/K/ tersebut. Seorang pengamat mengatakan
bahwa peleburan K/K/ ke Komisi /emberantas Korupsi itu ibarat
mengumpulkan senjata-senjata yang tumpul untuk melawan korupsi Suara
Merdeka #8 Des ;;!. Sebagian wartawan mengkhawatirkan bahwa kebijakan
itu akan menjadi blunderpolitik dalam pemberantasan korupsi, bahkan seorang
pakar tata-negara menuduh bahwa kebijakan itu merupakan persekonglan politis
antara legislatif dan eksekutif untuk melindungi perilaku korup mereka !ompas% o" ;;, #' Des ;;!. 2idak mudah untuk meraba tujuan yang
sesungguhnya dari rencana penghapusan K/K/ kecuali pernyataan resmi bahwa
langkah itu dimaksudkan untuk mengefisiensikan lembaga penegak hokum yang
menangani korupsi. *erkaitan dengan posisi 4.A. 1achman yang punya catatan
sangat buruk bagi K/K/, kebijakan presiden pun tampaknya juga belum jelas.
Salah satu skenario yang pernah direka-reka ialah bahwa presiden belum akan
mencopot 4.A 1achman karena kalkulasi politik yang lebih besar "empo, $-#
Des ;;!. *etapapun, /emilu sudah semakin dekat dan partai dari rejim yang
sedang berkuasa akan diuntungkan jika berhasil merangkul para pejabat yang setiadan terlebih lagi punyai potensi untuk menyumbangkan dana cukup besar bagi
kampanye /emilu. 2etapi jika ini benar tentunya tahu persis bahwa melindungi
pejabat yang bermasalah untuk kepentingan yang lebih besar akan mengandung
risiko. Dan risiko ini akan semakin berbahaya jika rakyat berprasangka buruk dan
melihat bahwa pemerintah melindungi seorang koruptor untuk kepentingan
korupsi yang lebih besar.
*elakangan, sikap pemerintah dan D/1 agaknya melunak berkenaan
dengan rencana likuidasi K/K/. 9ntah karena ingin menyelesaikan Getape
terakhirH sebelum likuidasi ataukah karena lunaknya sikap pemerintah itu, 0usuf
Syakir dan para anggota K/K/ pada tanggal 8 Desember telah melaporkan
berkas pemeriksanaan 4.A. 1achman ke Kepolisian dan menyampaikan laporan
tertulis ke presiden. /ada tanggal ## Desember bahkan K/K/ merencanakan
untuk segera menggelar pemeriksanaan khusus kepada 8; pejabat negara di
lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, maupun para pejabat *)4.
2ermasuk dalam daftar pejabat eksekutif adalah ubernur 0awa *arat, *upati
2ana 2oraja.
0ika disadari sepenuhnya bahwa salah satu penyebab terlambatnya
pemulihan ekonomi negara kita adalah karena belitan masalah korupsi yang akut,
kita memang membutuhkan komitmen pemimpin egara yang kuat untuk
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
8/30
memberantas korupsi. Salah satu wujud dari komitmen itu dapat dilihat dari sikap
pemerintah dan wakil rakyat terhadap aparat yang berperan sebagai whistle-
blower, institusi atau para penegak hukum yang sudah terbukti reputasinya. 0ika
keinginan terhadap keberlanjutan upaya K/K/ dalam memberantas korupsi
justru dipasung atau tidak ditindaklanjuti, rakyat akan semakin meragukan
komitmen para pemimpin itu. /ada saat yang sama, prasangka yang baik mungkin
tetap dapat diletakkan pada kiprah Komisi /emberantasan Korupsi sebagai
lembaga bentukan pemerintah yang baru. amun jika lembaga ini pun tidak lebih
baik dari lembaga-lembaga yang telah dibentuk selama ini, harapan rakyat untuk
memiliki para pejabat yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme tampaknya
akan makin sulit terwujud. Kita tunggu aja.
PEN#ERITAAN #AN KETI#AKA#ILAN
Karena kebetulan sedang melakukan penelitian di beberapa kantorpemerintah pusat, saya berkesempatan untuk mengamati tema-tema unjuk rasa
menentang kenaikan serentak **4, 2D3 dan tarif telepon di 0akarta. Saya
sengaja meluangkan waktu untuk menanyakan apa alasan partisipasi para
pengunjuk rasa yang semakin melibatkan banyak komponen itu. Dalam unjuk rasa
yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan dirinya front /embela 1akyat
*etawi di depan gedung D/1 di Senayan, saya trenyuh dengan jawaban seorang
pengunjuk rasa& @Kami sebenarnya tidak keberatan untuk hidup menderita karena
kenaikan harga-harga ini, tapi bagaimana dengan *apak-bapak yang ada di mobil
ituEB. Ketika itu dia menunjuk pada sederatan mobil mewah yang diparkir didepan gedung wakil rakyat itu. Selain Jol"o baru yang merupakan mobil dinas
anggota dewan, tampak pula 0aguar, 4ercedes, *4w, Audi atau mobil-mobil
model terbaru yang harganya milyaran. /ada saat menanyakan hal yang sama di
antara ibu-ibu rumah tangga yang berunjuk rasa sambil membawa peralatan dapur
disekitar istana negara, seorang ibu menjawab sambil terisak-isak& @*agaimana
kami tidak putus asa dan marahE Kami dibiarkan terjepit oleh kenaikan harga-
harga sementara *u 4ega dan pejabat tinggi masih bisa pesta ulang tahun dengan
segala kemewahan di *ali, para koruptor dibiarkan lolos dan masih sangat empuk
hidupnyaEB.
Setelah mendapat desakan dari berbagai protes dan unjuk rasa masyarakat,
pemerintah tampaknya mulai melunak dengan menunda kenaikan tarif telpon dan
belakangan juga menurunkan kembali harga solar. 2etapi persoalan mendasar dari
kebijakan pencabutan subsidi **4 ini sebenarnya menunjukkan betapa
ketidakadilan itu tetap ada. A/* ;;8 menggariskan pencabutan jumlah subsidi
**4 sebesar 1p # triliun, tetapi jumlah kompensasi yang diberikan kepada
rakyat miskin hanya sebesar 1p ( triliun. Ini berarti bahwa surplus sebesar 1p ##
triliun akan diperuntukkan oleh para obligor yang masih membandel itu. *anyak
penduduk miskin yang memanfaatkan minyak tanah sebagai kebutuhan sehari-
hari, meskipun yang paling miskin bahkan lebih mengandalkan kayu bakar untuk
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
9/30
memasak. 2etapi untuk minyak solar, betapapun kualitas hidup para nelayan, para
petani yang menggunakan traktor tetap tergantung padaharga solar di pasaran.
/ersoalan dalam pemberian subsidi minyak tanah dan solar ialah bahwa di
samping banyak dana kompensasi itu yang tidak sampai kepada rakyat miskin,
pemerintah masih membiarkan para pengoplos minyak gelap dan
menyelundupkannya ke luar negeri.
7al yang serupa terjadi pada masalah 2D3. Di Indonesia hampir separuh
rakyat masih belum menikmati jaringan /3. Dengan kata lain, cukup banyak
rakyat paling miskin yang masih belum menikmati terangnya listrik di rumah
mereka. amun industri kecil atau industri rumah tangga yang mempekerjakan
orang-orang miskin juga tergantung pada listrik yang berdaya rendah itu.
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
10/30
amun demikian kendatipun di antara jajaran birokrasi public banyak
yang optimis, cukup banyak unsur yang khawatir, terutama pihak-pihak yang
justru terancam kedudukannya dengan ratifikasi )) Keuangan ini. Dalam siding
pleno, misalnya, raksi 1eformasi telah mulai mempermasalahkan keberadaan
Kementerian *)4 setelah berlakunya )) ini. Salah satu implikasi dari
berlakunya )) ini adalah pembubaran atau likuidasi Kementerian *)4. 0ika
ketentuan bahwa 4enteri Keuangan merupakan satu-satunya wakil pemerintah
dalam kepemilikan kekayaan negara, maka memang kementerian *)4 yang
kini bertugas untuk melaksanakan pri"atisasi itu menjadi tidak rele"an. Semuanya
harus dikembalikan ke kewenangan 4enteri Keuangan. amun isu mengenai
penghapusan Kementerian *)4 tampaknya masih merupakan wacana,
terutama mengingat bahwa untuk persoalan *)4 kini sedang dibahas sebuah
1)) lain yang diperkirakan akan berjalan alot.
=ang lebih menyedihkan lagi di Indonesia belakangan ini ialah begitubanyak penyelewengan keuangan negara yang sangat jelas terjadi di depan mata,
tetapi rakyat tidak dapat berbuat apa-apa. /emerintah yang menjadi tumpuan
harapan rakyat juga tidak mampu berbuat apa-apa, bahkan terkesan ikut arus
untuk juga bermain dengan uang rakyat tersebut. /ara pejabat puncak di jajaran
eksekutif, legislatif maupun yudikatif di masa sulit. *ahkan mereka yang jelas-
jelas telah tersangkut oleh korupsi, manipulasi dan penyalahgunaan wewenang
tetap tidak tersentuh oleh sistem hukum kita.
*egitu banyak fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa kebijakan
desentralisasi yang diharapkan akan membuka jalan bagi demokratisasi dantanggungjawab pemimpin yang lebih besar kepada rakyat ternyata justru membuat
pemborosan dan penyalahgunaan uang rakyat tersebar ke mana-mana. Dana untuk
otonomi daerah yang terbatas dalam bentu DA) Dana Alokasi )mum! ternyata
lebih banyak tersedot untuk pemekaran wilayah, penambahan dinas-dinas baru di
daerah, serta pembangunan gedung-gedung baru di daerah. =ang lebih parah lagi,
anggaran otonomi daerah itu juga lebih banyak digunakan untuk menambah gaji
anggota D/1D, kunjungan ke luar negeri, atau berbagai bentuk korupsi
terselubung lainnya.
Di dalam birokrasi publik kita, kepentingan para pejabat seringkali lebih
dominan disbanding kepentingan rakyat. Akibatnya, berbagai upaya untuk
merasionalkan sistem anggaran dan sistem keuangan negara senantiasa terbentur
oleh kepentingan-kepentingan para pejabat itu. Kebutuhan untuk mengembalikan
manajemen keuangan negara dibawah 4enteri Keuangan sesungguhnya didasari
rasionalitas yang logis seperti praktik yang telah dilaksanakan di negara-negara
maju. Di inggris atau 0erman, beberapa satuan di bawah 4enteri Keuangan
bahkan dipecah sesuai dengan otoritas yang berbeda. Di Amerika Serikat terdapat
2reasury dan Internal 1e"enue +ffice sementara 4inistry of inance bisa lebih
berkonsentrasi pada pengelolaan anggaran. Di Indonesia, lembaga-lembaga ini
masih setingkat Direktorat 0endral, seperti yang terlihat pada Ditjen Anggaran,
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
11/30
Ditjen /ajak Kantor /erbendaharaan dan Kas egara, dan *adan Analisis iskal
*A!. Kecuali itu satuan analisis fiscal yang di negara maju melibatkan banyak
komponen di luar pemerintah, di Indonesia *A masih lebih merupakan lembaga
murni pemerintah. amun sekali lagi, kepentingan lembaga atau unsur politik
birokrasi bureaucratic politics! tampaknya lebih dominan di Indonesia. 2idak
akan mudah bagi setiap departemen teknis yang selama ini memegang uang untuk
mengembalikan otoritas keuangan itu kepada 4enteri Keuangan. Sementara itu
juga akan sulit untuk mengendalikan besarnya kekuasaan Departemen Keuangan
apabila pola manajemen yang diterapkan masih seperti yang selama ini terjadi.
4aka untuk mencegah penyalahgunaan keuangan negara dan menciptakan
sistem anggaran yang lebih responsi"e kepada kehendak rakyat, diperlukan
perbaikan menyeluruh. Setiap satuan di dalam birokrasi publik harus mampu
menghayati bahwa money follows functions uang mengikuti fungsi!, bukan fungsi
mengikuti uang. Selama ini yang terjadi ialah @fungsi mengikuti uangB, dimanaada uang di situlah para pegawai atau pejabat bekerja. 2erkadang, tugas dan fungsi
direkayasa diada-adakan! untuk mendapat jatah alokasi uang negara. 2idak
mengherankan bahwa kecenderungan ini mengakibatkan satuan yang
berhubungan dengan uang menjadi pusat kekuasaan sedangkan satuan yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat kurang memiliki kekuasaan atau
kurang diperhatikan.
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
12/30
BAB II
NILAI #EMOKRASI #ALAM PELA%ANAN PUBLIK
Salah satu dalam masalah kontempore yang menjadi perdebatan dalam rangka
reformasi ialah pelayanan public. )paya reformasi dan re"italisasi kini telah
dijalankan pada setiap aspek pelayanan publik seperti kesehatan, pendidikan,
perumahan dan keuangan, tetapi masi banyak keluhan terhadap kemampuan
pemerintah untuk menangani masalh-masalh tersebut. Di satu pihak, seperti
halnya masalah tipikal yang terdapat dinegara-negara berkembang, banyak
lemabaga pemerintah di Indonesia yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan
lulusan terbaik dari lembaga pendididkan untuk tingkat menajerial maupun staff
pada tingkat teknis. Sebagian besar lembaga-lembaga pemerintah sebenarnya
tengah mengahadapi krisis sumberdaya manusia yang serius. Swastanisasi
pelayanan publik mungkin merupakan sebuah alternati"e yang dapat dilakukan,tetapi bagaimanapun juga urusan publik yang menentukan hajat hidup orang
banyak tidak mungkin diserahkan sepenuhnya kepada organisasi swasta. Di lain
pihak, seiring dengan prses demokratisasi, kini terdapat tuntutan yang lebih kuat
dari khalayak agar pemerintah lebih memberi perhatian pada kualitas pelayanan
publik. erakan reformasi tampaknya memamang membuat lebih banyak elemen
masyarakat yang makin berani mengemukakan aspirasinya dalam hal pelayanan
publik.
/eningkatan kualitas pelayanan publik membutuhkan komitmen dan
pemahaman yang utuh akan mekanisme pelayanan. Sayangnya, hal-hal inilahyang justru meruoakan titik lemah dalam sistem atministrasi publik dinegara-
negara berkembang pada umumnya. Dalam situasi di mana negara masi
mengambil peran yang begitu besar, pelayanan publik meliputi banyak aspek
maupun yang bersifat politispertahanan, keamanan, hukum urusan luar negeri,
perdagangan dan industry!, ekonomis telepon, perpajakan, listrik, air minum,
bahan bakar! maupun kesejateraan sosialkesehatan, pemdidikan, layanan sosial,
dsb!. *ahkan dinegara-negara maju, rata-rata belanja publik yang dikelolah untuk
pemerintah masi berkisar (; persen dari pendapatan nasional bruto. Ini
menunjukan bahwa betapapun pelayanan publik yang dilaksanakan oleh
pemerintah masi tetap penting. Sekaligus ini menunjukkan bahwa pemerintah
merupakan organisasi yang befgitu besar oleh suatu negara.
Dilemma yang harus dihadapi untuk melakukan reformasi sistem pelayanan
publik memang cukup berat. Di satu sisi, pelayanan publik pada umumnya dapat
ditingkatkan efisiennya sesuai kebutuhan masyarakat modern apabila birokrasi
benar-benar menjadi lebih propesional dan rasional. Ini berarti bahwa prinsip-
prinsip objekti"itas, efisiensi, pertimbangan biaya dan manfaat serta legalitas
formal dapat dipertahan kan dan dilaksankan dengan baik. amun di sisi lain,
agar tuntuta masyrakat modern yang demokratis dapat dipenuhi, birokrasi publik
dapat dipenuhi, birokrasi publik harus memiliki responsi"itas yang tinggi, harus
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
13/30
memiliki kepekakan sosial terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang
termaksuk kategori kurang beruntung. Ini berarti prinsip-prinsip legalitas dan
efisiensi terkadang harus dikorbankan karena yang dipentingkan adalah bahwa
birokrasi harus mampu menjadi pelayanan masyarakat yang baik. Dengan
demikin, ditengah pembenturan nilai sering kali yang sulit untuk disejajarkan,
para birokrat sebagai pelayan masyarakat harus senantiasa mampu memposisikan
dirinya dalam masyarakat yang semakin besar tuntutannya akan efisiensi dalam
pelayanan tetapi juga sekaligus mampu menjawab persoalan-persoalan sosial yang
semakin kompleks.
)ntuk itu didalam transisi menuju kemasyarkat yang lebih demokratis,
birokrasi publik harus mampu berkembang dan menyesusaikan diri dengan
ekulibrium baru kendatipun tetap mesti mempertimbangkan sumberdaya dan
kapabilitas yang terbatas. Dalam sistem yang lebih demokratis dimana interaksi
antara warga masyarakat dengan para birokrat melibatkan perbedaan persepsi dankemungkiman juga berbagai konflik, ketua belah pihak harus bersedia untuk
melakukan perubahan. Dan proses perubahan atau e"olusi administrasi publik
inilah yang penting diperhaikan oleh para stakeholders atau semua pihak yang
terkait dengan birokrasi public. 9"olusi ini diperlukan karena dua alasan pokok,
yaitu& #! untuk memelihara kondisi sosial yang memungkinkan agar e"olusi dalam
orgnisasi publik dapat berlansung terus, ! untuk menciptakan ekuilibrium baru
yang lebih terbuka terhadap prinsip-prinsip organisasi demokratis yang sesuai
dega konteks masyarakat sekitarnya Skinner, #$%#7o L Saunders, #$%(!.
Kekuatan birokrasi public senantiasa meningkat dinegara-negara modernkarena seiring dengan meningkatnya kapisitas untuk mengontrol ekonomi dan
menyediakan berbagai bentuk layanan kepada masyarakat maka sumber daya
yang dimiliki nya pun terus bertambah. Akibatnya jumlah orang semakin
tergantung kepada sumberdaya tersebut juga meningkat, bukan saja untuk
sementara waktu ketika membutuhkan layanan tetapi juga tergantung selama
hidupnya. Sangat masuk akal jika birokrasi memiliki kekuatan yang semakin
besar. 4asalhnya ialah kekuasaan semacam itu bisa saja diselewengkan jika tidak
terdapat control. /ada saat yang sama, terdapat hubungan intrinsic antara birokrasi
dan demokrasi sekalipun hubungan tersebut seringkali bersifat paradoks dan
kontradiktif. 4enguatkan kekuasaan birokrasi merupakan ancaman terhadap
demokrasi, tetapi sistem yang demokratis juga tidak mungkin terwujud tampa
birokrasi publik yang kuat.
Secara umum, hubungan antara birokrasi dan demokrasi dapat dilihat dengan
tiga cara.Pertama menurut pandangan birokrasi representatif, suatu sistem akan
lebih demokratis apabila latar belakang sosial ekonomi dan etnis dari para pejabat
pemerintah menggambarkan wujud dari suatu bangsa seara keseluruhan. Karena
betapa pun pejabat pemerintah ounya kekuasaan untuk memengaruhi keputusan-
keputusan politis, maka demokrasi harus dijaga dengan memastikan bahwa para
pembuat keputusan puncak itu mewakili seluruh komponen bangsa. !edua ,
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
14/30
sistem birokrasi dapat digunakan untuk menjamin demokrasi dengan melakukan
pendekatan pluralistik, dalam arti bahwa sentralisasi otoritas olitis harus dihindari.
Di sinilah maka kebijakan desentralisasi menjadi re"elan. !etiga demokrasi juga
akan dapat diperkuat dengan menjamin bahwa lembag-lembaga perwakilan di
semua jenjang dapat memengaruhi hasil-hasil dari suatu kebijakan.
Meithaml, *erry dan /esuraman #$%%! menunjukan sebuah model yang dapat
digunakan untuk menciptakan persepsi yang sama. =ang harus dilakukan adalah
dengan mendekatkan persepsi yang sama. =ang harus dilakukan adalah dengan
mengidenfikasi kesenjangan persepsi mengenai kualitas pelayanan itu sendiri.
Kesenjangan itu biasanya terjadi karena&
#. /erbedaan antara ekspektasi klien 5 penggunaan jasa dengan oiha
pimpinan instasi5 penyediaan layanan.
. /erbedaan persepsi antara pimpinan instasi5 penyedia layanan dengan
klien5 pengguna jasa mengenai kualitas layanan yang harus diberikan.8. /erbedaan antara ekspektasi atas kulitas layanan dengan yang benar-benar
dilakukan oleh birokrasi public.
(. /erbedaan antara mekanisme penyediaan jasa dengan apa yang
dikomunikasikan kepada klien 5 pengguna jasa.
. /erbedaan antara pesepsi masyarakat mengenai jasa pelayanan tertentu
dengan ekspektasi mereka.
Dalam hal ini perlu diingat bahwa kualitas pelayanan sangat tergantung
kepada kinerja pegawai pemerinah, yang antara lain ditentukan oleh pemahaman
mereka tentang kebutuhan pengguna jasa. Kinerja dibidang pelayanan memangtidak mudah diukur jika dibandingkan kinerja dibidang , misalnya, produksi
barang. 2etapi bagaimanapun juga terdapat kaidah-kaidah normatif yang dapat
diikuti untuk menilai apakah mekanisme pelayan publik sudah benar-benar
berkualitas atau belum. Secara kaidah yang dapat digunakan itu antara lain
4cKe"it,#$$%&8!& keadaan dalam reability %, daya 2anggap responsiveness !,
jaminan meliputi kepatian dan kepercayaan!, empati atau lingkungan fisik dari
penyedia layanan!, dan hal-hal ini yang bersifat kesat-mata tangibles!.
SATU RUMPUN& NASIP BE#A
Semua haian ditanah- meliput sebuah tragedi kemanuasian yang terjadi di
beberapa wilayah penampungan untuk para 2KI illegal yang dipeluangkan dari
4alaysia. *ukan saja ketidakpastian dan nasip suram yang menghantui para 2KI
yag kembali ke tanah-air itu. Korban nyawa mulai di unukan karena kondisi
penampungan yang sangta buruk dan fasilitas kesehatan yang minim. *ebagai
sorotan tajam dilontarkan terhadap penyebab munculnya persoalan ini berbagai
aspek. Keterlambatan pemerintah Indonesia untuk merespon persoalan 2KI illegal
dan kelemahan pemerintah dalam mengupayakan penyelesaian jangka-panjang
secara politik dengan pemerintah 4alaysia memang sungguh memperhatikan.
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
15/30
Kini mayarakat mulai membandingkan apa yang telah dilakukan oleh
/residen loria Arroyo dalam menangani pemulangan tenaga-kerja ilipina dari
Sabah dengan kelemahan komitmen politik pemerintahan megawati dalam
menangani persoalan yang sama bagi 2KI yang jumlah nya jauh lebih besar jika
disbanding tenaga-kerja dari ilipina itu. /ada saat yang sama, pemerintahan
4alaysia tampaknya lebih responsif terhadap protes dari ilipina disbanding
sejumlah pendekatan diplomatis yang tidak jelas dari Indonesia. /ertanyaan yang
muncul adalah & mengapa pemerintahan 4alaysia terkesan kurang memperhatikan
keluhan dari pemerintah dan warga Indonesia yang merupakan bangsa serumpun E
*agaimana kita merumuskan kembali makna bangsa serumpun dan hubungan
bilateral dalam penanganan berbagai masalah antar kedua egara iniE
Salah satu alsan pokok mengapa tenaga-kerja yang berbondong-bondong
dating dari Indonesia dapat diterima di 4alaysia adalah kesamaan dari segi
bahasa, agama dan etnis. 2idak seperti tenaga kerja migran dari *angladesh,4yanmar, Jietnam atau egara-negara lainnya, tenaga kerja dari Indonesia lebih
mudah menyesuaikan diri kedalam berbagai jenis pekerjaan konstruksi,
perkebunan dan manufaktur karena mereka bias berbahasa 4elayu, beragama
islam dan berpenampilannya yang sama seperti orang 4alaysia pada umumnya.
amun pengelaman saya selama beberapa tahun tinggal di 4alaysia menunjukan
bahwa kendatipun bangsa Indonesia dan 4alaysia di sebut sebagai bangsa
serumpun, ada perbedaan-perbedaan fundamental yang mungkin disebabakan oleh
pergeseran nilai atau sejarah kontenporer yang dialami kedua bangsa ini.
MENA'EMEN KONLIK #ALAM HUBUN"AN KEUAN"AN #ALAM
PUSAT #AERAH
*erbeda dengan kebijakan desentralisasi di egara-negara maju yang
memiliki tujuan fundamental yang bersifat jangka-panjang, kebijakan
disentralisasi di Indonesia yang dituangkan dalam )) o. dan )) o. tahun
#$$$ sejauh ini lebih banyak terikat dengan tujuan-tujuan jangka-pendek atau
jangka-menengah. 2ujuan kebijakan itu adalah& #! mencegah ancaman
separatisme dari beberapa daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang
melimpah, dan ! menutup kesenjangan fiskal fiscal gap! agaran pemerintahan
daerah sebagai kosekuensi dari pelimpahan kewenangan dan urusan dari
pemerintah pusat kepada pemerintahan daerah dengan titik-berat pada daerak
kabupaten5kota. )ntuk sementara, tujuan yang pertama relatif dapat tercapai.
Kekhawatiran akan adanya disentegrasi nasional setelah 2imor-timur memisahkan
diri dari Indonesia sudah dapat teratasi. Agenda masalah yang masi tersisa bagi
propinsi /apua adalah meyakinkan kepada seluruh rakya /apua bahwa pemerintah
benar-benar serius untuk memberikan otonomi dan memperhatikan pembangunan
di daerah sekian lama dikuras sumber-daya alamnya itu. *agi propinsi anggroe
Aceh Darussalam AD!, masalahnya mungkin lebih rumit karena disamping
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
16/30
persoalan keamanan dan masalah lama dengan A4, kepercayaan rakyat
terhadap aparat 2I maupun aparat kepolisian semakinmenipis sedangkan aliran
dana pembangunan yang dijanjikan oleh pemerinta pusat masi banyak yang tidak
menyentuh kebutuhan rakyat yang sebenarnya.
Kebijakan desentralisasi pada dasarnya menyangkut ketentuan mengenai
hubungan antar pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. 2ujuan utama
adalah untuk menciptakan suatu sistem tata pemerintahan yang baik, yang akan
menunjang efekti"itas dan efisiensi pelayanan umum serta membentuk
masyarakat yang demokratis. amun sebagai bentuk kebijakan publik,
pelaksanaan desentralisasi dalam kenyataan melibatkan berbagai konflik
kepentingan diantara para politisi, pejabat, pemerintah, unsur-usnsur swasta
maupun masyarakat pada umumnya. /erlu dipahami bahwa yang dimaksud
desentralisasi fiskal dalam tulisan ini adalah segala macam kebijakan yang
menyangkut hubungan fiskal antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah intergovernmental fiscal relationships!. Isu kebijakan yang paling pokok adalah
pembagian tanggung-jawab fiskal antara pemerintahan pusat, propinsi dan
kabupaten 5kota, baik yang menyangkut tugas-tugas di bidang penerimaan
revenue assignments! atau dibidang pembelanjaan e&penditure assigments!.
Be*erapa Pen+e,a!an Te-reti!
Salah satu persoalan penting yang harus dihadapi oleh para perumus
kebijakan ialah bahwa kebijakan public acap kali mengandung banyak tujuan
multiple ob'ectives!. *agian yang paling sulit dari perumusan kebijakan publicadalah bagian kita dapat mencapai suatu tujuan kebijakan tampa membawa akibat
yang lebih buruk pada aspek kebijakan publik yang lain Anderson, #$$>&$!.
2ujuan kebijakan untuk menciptakan lapangan kerja yng mengundang in"estasi
asing, misalnya, juga terkait dengan tujuan bahwa kebijakan itu tidak akan
mengakibatkan inflasi yang tinggi, membahayakan posisi perdagangan luar
negeri, atau tidak menimbulkan persoalan lingkungan. Demikian pula, tujuan
kebijakan desentralisasi fiskal adalah untuk memperkuat kemampuan pemerintah
daerah, memperbaiki kualitas pelayanan publik dan menciptakan tata
pemerintahan yang demokratis, tetapi pada saat yang sama diharapkan bahwa
kebijakanitu tidak menimbulkan persoalan baru berkenaan dengan separatism,
ketimpangan pendapatan antar-daerah yang tidak sehat, dan sebagainya.
Dalam pemahaman mengenai rasinalitas para pembuat kebijakan, karya
klasik dari Sinom #$>! maupun /arsons #$'%! mungkin tetap rele"anuntuk
mealakukan analisis terhadap motif dan perilaku dari pihak-pihak yang terlibat
dalam kebijakan publik. Suatu tindakan tersebut rasional jika ia sesuai dengan
tujuan dari seseorang pada setuasi tertentu. amun karena informasi yang apat
diterima oleh seseoarang indi"idu dalam sitasi pembuatan kebijakan adalah
terbatas, maka resionalitas itu juga dibatasi atau dipengaruhi oleh informasi yang
diperoleh indi"idu tersebut. 4aka analisis mengenai kepentingan seseorang dalam
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
17/30
pembutan kebijakan harus dipahami dengan adanya rasionalitas yang tebatas
bounded rationality! tersebut.
2eori semacam ini banyak dikembangkan oleh para pakar dibidang kebijakan
publik dan ilmu politik. /ada tahun #$>;-an, misalnya, Allision mengembangkan
lebih lanjud teori rasionalitas dengan melihat bahwa keputusan-keputussan
penting pemerintah tidak hanya dapatb dijelaskan melalui model rationl actor
yang menempatkan proses perumusan kebijakan dalam sebuah kotak hitam dan
melihatnya sebagai keputusan-keputusan seorang indi"idu , tetapi juga harus
menggunakan model proses organisasional atau politik birokrasi Allision, #$>#!.
Selanjudnya, sebuah tiori yang kemudian mengilhami banyak tiori pilihan public
public choice! diuraikan oleh *uchanan, menjelaskan bagaimana sebuah
keputusan kolektif yang dihasilkan oleh sebuah kelompok merupakan suatu
proses politis yang motif rasionalitasnya dapat dipahami dalam kepentingan
ekonomi dengan asumsi bahwa setiap indi"idu akan memaksimalkan pencapaiankepentingan dirinya *uchanan, #$>8!. /ada saat yang sama, penjelasan mengenai
factor-faktor yang memengaruhi seseorang dalam pembuatan keputusan akan
dipengaruhi oleh Anderson, bahwa kebanyakan pembuat keputusan akan
dipengarui oleh& nila, afilisasi partai politik, kepentingan rakyat pemilih
constituency interests!, pendapat umum, kedudukan seseorang dalam organisasi
publik, dan aturan-aturan pembuat keputusan akan dipengaruhi oleh& nilai,
afilisasi partai politik, yang aturan-aturan pembuatan keputusandecision rules!
Andresdson, #$>$&>!. Konstribusi teori-teori ini pada dasarnya menunjukan
bahwa proses pembuatan keputusan sesungguhnya tidak sesederhana sepertimodel rasionalitas indi"idu da nada banyak kemungkinan untuk memahami
kebijakan publik melalui interaksi antar para pembuat kebijakan itu sendiri.
amun sayangnya perkembangan tiori tidak banyak muncul pada tahun #$%;-an,
kecuali beberapa teori penjelasan tambahan terhadap proses pembuatan kebijakan
dalam organisasi Duncan, #$%# Dye,#$%# 7ogwoodL /eters, #$%8!.
Re-rma!i Perpa+akan #aerah
/erangkat peraturan yang disah kan sejak tahun #$$$ sudah cukup progresif
dalam mengatur kebijakan desentralisasi di Indonesia jika dibandingkan
pengalaman selama orde *aru. *erbagai perbandingan internasional bahkan
menunjukan peraturan-peraturan itu demikian radikal dan ambisius, terutama jka
dilihat betapa tesentralisasinya sistem administrasi-pemerintahan dibawah +rde
*aru yang sangat ontras dengan semangat pendegalisian wewenang kedaerah
secara besar-besaran seiring tuntutan reformasi. 2idak berlebihan jika sebagai
pengamat internasional meneybutkan bahwa kebijakan desentralisasi di Indonesia
menganut big bang approach. amun justru karena perubahan yang terlalu
redikal tersebut banyak aspek-aspek yang ternyata kurang diperhitungkan
sebelumnya sehingga beberapa kebijakan desentralisasi menjadi counter-
productive.
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
18/30
Sebagai kebijakan yang banyak mengandung muatan politis, tidak dapat
dipungkiri bahwa kebijakan desentralisasi fiskal di Indonesia telah mengabaikan
pendekatan e&penditure assignment pembagian sumber pendapatan!. 4elalui
pendekatan e&penditure assignment fungsi lebih didahulukan ketimbang dana.
Dengan demikian, didalam proses desentralisasi pelimpahan kewenangan dari
pemerintah pusat ke pemerintah daerah dirumuskan berdasarkan fungsi-fungsi riel
yang ada, dan selanjudnya dialokasikan dana sesuai dengan fungsi-fungsi
rielyangb telah dilimpahkan tersebut. /ertimbangan-pertimbangan seperti
keterpanduan administrati"e, kepasitas manajerial dan teknis, economies of scale ,
ketergantungan antar fungsi pemerintah dan berbagai keteria yang relati"e objektif
akan dapat diprioritaskan melalui pendekatan ini. Sebaliknya, pendkatan revenue
assignment dilakukan denga secara umum mengalokasikan berbagai sumber
pendapatan di antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan biasanya
dilakukan melalui tawar menawar politik antar tingkatan administrasi-pemerintahan. Dengan demikian, realokasi sumberdaya finansial dalam kebijakan
desentralisasi sangat dipengaruhi oleh "ariable-"ariabel politis yang relati"e
subjektif. Akibatselanjudnya ialah bahwa nilai-nilai bertanggungjawaban
didalamalokasi sumberdaya finansial, transparansi dan akuntabilitas
pendanaan,serta kinerja pelayanan publik sering kali diabaikan. Salah satu contoh
yang paling mencolok ialah dampak kebijakan dibidang perpajakan daerah.
Kebijakan disentralisasikan antara lain bertujuan agar kapasitas aparatur
pemerintah daerah dibiudang perpajakan dapat ditingkatkan. Desentralisasi berarti
member hak dan dikresiyang lebih luas kepada pemerintah daerah untukmenciptakan intrumen-instrumen pajak baru dengan prsetujuan D/1D. Apabila
hakdan diskresi tersebut dimanfaatkan secara baik, sistem perpajakan didaerah
jelas lebi tahu tentang persoalanekonomi rakyat serta potensi pajak didaerah.
amun tampaknya peluang ini masi sering disalahtafsirkan oeh aparat didaerah
dengan menggali setiap kemungkinan untuk menarik pajak. *erbagai perda
tentang pajak baru yang kurang rasional bermunculan. Sebagaian daerah berusaha
menghidupkan kemabali pajak yang tidak efisien seperti pajak sepeda, pajak
anjing dsb, atau memperkenalkan pajak yang tidak masuk akal seperti pajak
sertifikasi kelahiran ternak dan sebagai macam retribusi baru. Dalam situasi
ekonomi yang masi sulit, pajak-pajak baru tersebut jelas menambah beban bagi
para pengusaha atau rakyat didaerah pada umumnya.
2erlepas dari berbagai kontre"ersi tentang /erda bermasalah, satu kaliyang
sering dilupakan oleh satu pihak pemerintah pusat, pemerintah daerah dan
kelompok-kelompok kepentingan yang lain ialah bahwa sesunguhnya otonomi
dibidang perpajakan merupakan keniscayaan didalam desentralisasi fiskal.
+tonomi daerah tidak akan dapat berhasil tampa otonomi fiskal. Dan otonomi
fiskal antara lain hanya dapat diwujudkan apabila pemerintah pusat member
kesempatan kepada daerah untuk belajar dan meningkatkan kapasitas dalam
mengelola kepajakan. Akan tetapi, seperti halnya setiap unsure pajak ditingkat
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
19/30
nasional, pajak daerah juga harus terapkan secara hati-hati melalui pertimbangan
yang matang. Apabila dulusering terdengar pameoB 1akyat bijak taat pajakB,maka
kini aparat pemerintah daerah juga harus belajar untuk menciptakanBpajak yang
bijakB. 7arus diakui bahwa dengan pajak yang terlalu rendah pemerintah daerah
akan kesulitan untuk membiayai program-program pembangunan daera secara
otonom.tetapi pajak yng ditarik terlalu tinggi juga akan membebani rakyat dan
justru menghambat pembangunan dan peningkatan kemakmuran secara
keseluruhan. =ang agak mengkhawatirkan dengan kebijakan desentralisasi fiskal
sekarang ini ialah kecendrungan dari aparat pemerintah daerah untuk melakukan
penataan organisasi dengan focus semata-mata pada satuan yang mengasilkan
pemasukan tetapi melupakan tugas-tugas pembangunan dan perbaikan pekayanan
publik di daerah.
/enggunaan dana A/*D yang berasal dari bagi-hasil pajak maupun bagi-hasil
SDA juga sering menjadi sorotan banyak pihak. *eberapa daerah yangmemperoleh windfall dari kebijkan desentralisasi fiskal banyak yang masi
bingung menetapkan skala prioritas penggunaan dana tersebut. Selain
digunakanuntuk menambah gaji anggota D/1D, membiayai studi-banding keluar
negeri, membangun kantor dinas pejabat,banyak diantara dana tersebut yang
digunakan untuk pembuatan monumen, pendirian perusahaan penerbangan
daerah, atau proyek-proyek lain yang kurng produktif. Alokasi anggaran derah
untuk proyek-proyek semacam itu sah-sah saja apabilasudah menjadi
kesempakatan antara pemerintah daerah, D/1D dan rakyat setempat. 2etapi
mengingat kondisi ekonomi yang masi memperhatikan dan mengingat bahwa adaprioritas pembangunan daerah lain yang lebih mendesak, mestinya para pembuat
keputusan diderah lebih berhati-hati dalam menentukan prioritas alokasi anggaran
bagi daerahnya.
K-ntr-.er!i #ana Pertim*angan
2ambahan pedapatan yang dapat dari bagi hasil revenue sharing! adalah
salah satu elemen pnting peningkatan pendapatan pemerinta daerah setelah
dilaksankannya desentralisasi fiskal. 7anya saja seperti telah diperkirakan oleh
banyak pihak sebelumnya, daerah-derah yang diuntungkan oleh bagi-hasil itu
jumlahnya relati"e sedikit. Dana bagi-hasil itu hanya menguntungkan derah-
daerah yang kaya sumberdaya alam SDA! sedangkan daerah-daerah lain bahkan
yang lebih padat penduduknya dan lebih akut masalah kemiskinannya praktis jika
mendapat apa-apa. Karena memang potensi sumberdaya alam yang tidak merata
diseluruh tanahair, tercatat bahwa bagi-hasil dari sumberdaya alam baru
menguntungkan di empat propinsi , yaitu& kalimatan 2imur, 1iau, /apua dan
Aceh. Dana perimbangan berupa bagi-hasil untuk daerah yang pada 2A ;;#
berjumlah 1p ;,8 triliun, pada 2A ;; berjumlah 1p (,' triliun dan pada 2A
;;8 diperkirakan naik lagi menjadi 1p ,$ triliun itu pemanfaatan nya tetap
akan terbatas pada daerah-daerah yang kaya sumberdaya alam tersebut. +leh
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
20/30
sebab itu, setelah kebijakan desentralisasi fiskal yang dilakukan bersama-sama
dengan pengadilan status pegawai pemerintah pusat ke daerah, sebagian besar
daerah saat ini tergantung kepada transfer dana penyeimbang equali(ation grant!
yang dialokasikan dalam bentuk block grant atau DA) Dana Alokasi )mum!.
Secara konseptual, DA) dialokasikan untuk menutup kesenjangan fiscal
fiscal gap! yang secara sederhana dapat dirumuskan sebagai selisih antara
kebutuhan fiskal dengan kemampuan fiskal dari setiap daerah. Dalam hal ini DA)
berperan sebagai instrument fiskl untuk mengatasi ketimpangan horisiontal
hori(ontal imbalance! dalam kemampuan keuangan antar-daerah yang
diakibatkan oleh kesenjangan /AD, bagi-hasil pajak dan bagi-hasil sumberdaya
alam. Sesuai ketentuan pada )) o. tahun #$$$ dan // o.#;( tahun ;;;
tentang /rimbangan Keuangan Antara /emerintahan /usat dan Daerah,
perhitungan DA) dilakukan berdasarkan pada formula fiscal gap dan beberapa
faktor penyeimbang. // o. #;( tahun ;;;selanjudnya dire"isi dengan // o.%(tahun ;;# yang menetapkan formula DA) sesuai dengan kesepakatan pada
Dewan /ertimbangan +tonomi Daerah D/+D! pada bulan Agustus ;;#.
*erdasarkan kesepakatan ini, formula DA) dihitung dengan faktor-faktor yang
rele"an untuk menyeimbangkan keuangan antar daerah. Kemampuan fiskal
dihitung berdasarkan potensi /AD, penerimaan /**, bagi hasil //h perseorangan
dan bagi hasil SDA. Selanjudnya kebutuhan fiskal dihitung berdasarkan jumlah
penduduk, luas wilayah, angka kemiskinan relatife dan indeks harga regional.
)ntuk mengkaji formula DA) pada 2A ;; dan memperbaiki formula DA)
pada 2A ;;8, pada bulan 0uni lalu Departemen Keuangan telah mengundangpara pakar dari )ni"ersitas Syia Kuala, )ni"ersitas Andalas, )I, )ni"ersitas
4ulawarman, )* dan )ni"ersitas 7asanuddin.
2etapi kedatipun formula DA) sudah diupayakan agar dirumuskan secara
objektif, pengalaman menunjukkan bahwa tarik-menarik dan konflik kepentingan
antara berbagai pihak berkenaan dengan angka nominal DA) masi tetap terjadi.
Sejumlah daerah menilai bahwa penentuan besarnya DA) masi menguntungkan
daerah tertentu saja, terutama daerah yang besar jumlah penduduk dan luasan
wilayahnya . dari formula yang ada, tampak semakin tinggi /AD suatu daerah
yang diahasilkan maka angkafiscal gap akan semakin besar pula. Selanjudnya ini
akan memperkecil bobot daerah dan akhirnya akanmengurangi jumlah DA) yang
diterima daerah tersebut. Dengan kata lain, daerah yang mampu meningkatkan
/AD seolah-olah justru menerima penalty hukuman! dari oemerintahan ousat
berupa pemangkasan angka DA).
/ersoalan lain yang menyangkut DAu adalah prioritas alokasinya didaerah .
bagi kebanyakan daerah, sebagian besar dana dari komponen DA) tersedot untuk
membayar gaji pegawai daerah yang jumlahnya membengkak karena adanya
pemindahan pegawai dari pusat ke daerah. 3ebih dari >? dana yang diperoleh
dari DA) di seluruh daerah Indonesia ternyata arus dialokasikan untuk membayar
gaji pegawai. Sisanya haru dibagi-bagi untuk membiayai ; sektor
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
21/30
pembangunandaerah mualai dari pendidikan , kesehatan, kesejahteraan social,
pembangunan dan reno"asi infrastruktur, hingga pembangunan serana ekonomi.
Itulah sebabnya banyak kekwatiran bahwa dengan kebijakan dengan desentralisasi
fiskal sekarang ini dua sektor yang paling mendasar untuk kesejahteraan umum,
yakni pendidikan dan kesehatan, mungkin akan terbengkalai. Dalam hal
pelayanan umum, kebanyakan pemerintah daerah juga kurang memberikan
perhatian yang memadai. Dalam sebuah jajak pendapat mengenai hasil dari
otonomi daerah, diketahui bahwa 8%,? responden mengatakan bahwa kondisi
kesejahteraan masyarakat lebih buruk dan #(,? mengatakan tetap buruk,
sementara hanya ',(? yang mengatakan lebih baik serta ada #>,? mengatakan
tetap baik kompas, > 0anuari ;;!.
)ntuk mengatasi masalah tersebut kini telah diupayakan agar didalam
struktur anggaran pemerintah daerah dapat ditambah proporsi specific grant atau
matching grant yang lebih besar. Sesuai ketentuan dalam )) o. tahun #$$$,pemberian dana perimbangan yang bersifat earmarked disertai dengan maksud
untuk membiayai sektor tertentu! itu dapat dilakukan melalui specife grant atau
disebut Dana Alokasi Khusus DAK!. Anggaran untuk tahun ;;8 tampaknya
akan mulai mengalokasikan DAK guna membiayai sektor pendidikan dasar serta
serana irigasi. 4asalah ialah bahwa sumber dana untuk DAK sampai saat ini
sangat terbatas. Karena itu kemungkinan besar DAk dalm tahun anggaran yang
akan datang inipun masi tetap mengandalkan (;? penerimaan egara yang
berasal dari dana rebisasi. Secara teoretis sebenarnya sumber-sumber pembiayaan
DAK cukup banyak. Andai kata berbagai bentuk dana nonbudgeter yangdikelolah oleh departemen-departemen teknis dapat dikumpulkan, penerimaan
egara yan selanjudnya dapat dialokasikan dalam bentuk DAK akan daoat
ditingkatkan, tetapi sampai sekarang ini tampaknya kebanyakan departemen
teknis masi enggan untuk melaporkan apalagi mengalihkan dana-dana
nonbudgetertersebut untuk memperkuat A/*. Kemungkinan sumber dana yang
lain yang dapat diharapkan bagi pembiayaan DAK adalah dari egara-negara
donor melalui perjanjian bilateral. amun jika alternatif ini ditempuh, sama saja
artinya dengan menambah beban utang negara yang sudah dangat berat.
Sumber lain bagi pembiayaan pembangunan daerah secara otonom adalah
melalui pinjaman daeah. Ada dua alternatif pembiayaan melalui pinjaman yaitu
utang luar-negri atu penerbitan obligasi. )ntuk altenatif yang pertama, cukup
banyak daerah yang sesungguhnya telah memiliki pengalaman melakukan
pinjaman sekalipun proporsinya relatif sedikit disalam struktur anggaran daerah.
Kebanyakan pinjaman atau utang itu dilakukan oleh perusahaan milik daerah,
khususnya /DA4. Sayangnya, pengalaman selama ini menunjukkan bahwa
kinerja pemerintah daerah dalam pengelolaan utang tidak cukup
mengesankan.dalam kurun waktu tahun #$>%-#$$$, dapat dilihat bahwa
tunggakan utang daerah tersebut rata-rata mencapai (;?. Selain itu beberapa
analisis menunjukkan bahwa besarnya tunggakan itu terjadi bukan karena
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
22/30
kemampuan fiskal daerah yang lemah tetapi memang karena kurangnya kemauan
daerah untuk melunasi utang pokok berikut bunga tetap pada waktunya. Alternatif
penerbitan obligasi memang karena kurangnya kemauan daerah untuk melunasi
utang poko berikut bunga tepat pada waktunya. Alternatif penerbitan obligasi
memang cukup menarik dan banya daerah yang sebenarnya sudah bersiap-siap
untuk menerbitkan obligasi daerah guna menutup deficit fiskalnya. amun harus
diakui bahwa tidak ada satupun daerah yang benar-benar punya pengalaman atau
terbukti mampu mengelola obligasi dengan baik. +leh sebab itu, dengan
pengelamaan pengelolaan utang daerah yang tidak begitu baik, penerbitan obligasi
bias sangat berbahaya bagi daerah yang gegabah.
K+A3ISI DA 99K2II2AS K9*I0AKA /)*3IK
Kendatipun masi banya protes dan ketidak puasan dari berbagai pihak, K/)telah menetapkan bahwa dua paangan $5Sk5K/)5;;( tertanggal ' 0uni, Selasa lau. 4aka kini
perhatian public tampaknya beralih kepada kedua pasangan ini untuk dalam
pemilihan presiden yang dijadwalkan ; September yang akan datang. Salah satu
topic yang menjadi focus perhatian, bahkan sebelum perhitungan fitnal hasil
putaran pertama selesai, adalah kemungkinan koalisi yang akan dilakukan kedua
pasangan presiden dan pasangan 4ega-
7asyim dengan','# persen.
Satu langkah dari rakyat Indonesia akan membuktikan keinginannya untuk
belajar berdemokrasi melalui /ilpres putaran kedua, pada saat yang sama, kedua
pasangan
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
23/30
ka*inet
sebagai kosenkuensi dari sitem multiparti yang diterapkan di Indonesia sejak
/emilu tahun #$$$, sistem pembentukan cabinet yang menganut a:as presidensial
sebenarnya sudah tidak belaku secara penuh. Ketika membentuk cabinet,
pemerintahan Abdurahman Cahid menyebutnya sebagai @Kabinet /ersatuanB
sedangkan pemerintahan 4egawati Sukarnoputri menyambutnya sebagai @kabinet
otong-1oyongB. Kedua istilah ini saja sebenarnya sudah mencerminkan bahwa
personil kabinet yang terbentuk adalah @Kabiner /elangiB yang merupakan hasil
koalisi dari berbagai kekuatan partai yang ada. Sudah terbukti bahwa kabinet
pelangi ternyata tidak efektif sebagai mesin penghasil kebijakan publik yang
sangat diperlukan dalam situasi ekonomi kita yang suram. 2idak dapat dinafikan
bahwa took-toko politik yang menduduki kursi kabinet itu masi tetap mengusung
agenda dari kekuatan parti yang mengantarkan mereka keposisinya ketimbang
memikirkan apa yang terbaik buat rakyat. Kecendrungan yang sama tampaknyaakan terjadi didalam sistem pemerintahan hasil /emilu ;;( jika kedua pasangan
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
24/30
penggunaan kendaraan dinas diluar kepentingan dinas hingga mark-up dan
proyek, pembebanan @biaya administrasiB dan kick-back kepada pemegang
tender , atau manipulasi anggaran secara terang-terangan. Dalam jangka pendek,
keseimbangan fiskal sebagai indicator penting memulihan ekonomi mungkin masi
belum tercapai. Dengan kata lain, kita akan menyakskan dalam dua atau tiga
tahun kedepan A/* mungkin akan tetap defisit. Sangat disayangkan bahwa
dalam situasi seperti ini belum ada upaya yang sistematis dari pemerinta untuk
mengerem kebocoran dan meningkatkan efekti"itas anggaran publik kita.
@/93AI *91SA2)B
KA*I92 pemerintahan baru yang diberi nama cabinet Indonesia *ersatu
telah diumumkan dan dilntik oleh preiden Susilo *abambang =udhoyono.
7arapan telah terjadi perubahan dalam kualitas hidup masyarakat terletakdipindak para menteri dalam jajaran cabinet ini. amun melihat komposisi
cabinet dan alotnya proses penentuan nama-nama menteri, tantangan besar tengah
menanti para anggota cabinet pemerintahan S*=-03 yang baru saja dilantik
tersebut. Kagamangan kalangan bisnis erhadap komposisi tim ekonomi sudah
tercemin menjelang pelantikan cabinet yang ditandai dengn melemahnya rupiah
dipasar spot ke tingkat 1p.$.#; per dolar serta angka I7S yang turun tipis
dengan ;.;' poin.
Seperti dapat diduga sebelumnya, sekalipun konstitusi tetap menjamin hak
pregatif presiden dalam pembentukan cabinet, ternyata S*=-0K tidk mungkin
bekerja sendiri untuk menetapkan para menteri yang akan membantunya. /ada
saat yag sama, tidak mudah untuk mengakomodasi semua kepentingan dengan
pasis partai Demokrat yang perolehan suaranya dalm /emilu relatif kecil. ormat
kabinet yang telah diumumkan kemarin tetap menganut pola kabinet pelangi.
Kendatipun unsur-unsur dari kalangan professional telah mengisi pos-pos penting,
warna warni partai politik masi sangat kental. Dengan demikian, meskipun dalam
pidato pengantarnya /residen S*= memberi nama kabinetnya dengan atribut
@bersatuB, format kabinet itu sesungguhnya lebih tepat untuk disebut sebagai
kabinet @pelangi bersatuB. 4asalahnya adalah bahwa format kabinet pelangi yang
penah diterapkan pada pemerintahan Abdurrahman Cahid maupu 4egawatiSukarnoputri terbukti kurang mampu bekerja secara efektif. 4asyarakat yang
sedang memimpinkan perubahn tentunya tidak ingin kecendrungan serupa terjadi
lagi.
Dilihat dari besarnya struktur kabinet, masalah efisien dalam kabinet S*=
tetap menjadi pertanyaan penting. Kabinet ini terdiri dari 8( orang meneteri diluar
beberapa pejabat setingkat materi. 0umlah ini bahkan lebih besar dari Kabinet
otong 1oyong yang dibentuk sebelumnya oleh 4egawati. 4embengkanya
struktur S*= ini terjadi karna pemecahan Deperindag dan dihidupkannya kembali
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
25/30
atau ditambahkannya beberapa kementrian yaitu komonikasi dan informasi,
perumahan rakyat, pemuda dan olah-raga, dan percepatan daerah tertinggal.
0anji S*= untuk menetapkan empat orang menteri perempuan serta
menteri seorang mentri dari /apua ternyata dipenuhi. Dalam rangka menjamin
keinambungan kerja kabinet dengan pemerintahan sebelumnya, juga masi terdapat
lima orang menteri yang berasal dari pemerintahan 4egawati. 4enteri-menteri ini
ada yang menempati posisi lama 7assan Cirayuda, /urnomo =usgiantoro,
*actiar
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
26/30
dissenting opinion dalam "onis atas kasasi 4A menyangkut kasus korupsi *ulog
yang melibatkan Akbar 2anjung. Sedangkan 7amid Awaludin adalah toko dari
4akasar yang terkenal konsisten dan merupakan pejabat penegak hokum yang
dikadar oleh almarhum *aharuddin 3opa.
Sebagai mana diakui sendiri oleh presiden ketika mengumumkan susunan
angota kabinetnya, formasi kabinet yang ada sekarang memang tidak mungkin
memuaskan semua pihak. amun semua rakyat Indonesia tentu terhadap bahwa
kinerja kabinet dari presiden yang telh dipilih secara demokratis ini akan bekerja
lebih baik ketika kabinet sebelumnya. Carna pelangi kabinet diharapkan tidak
akan berpengaruh terlalu besr didalam pekerjaan sehari-hari para menteri.
)ntuk bekerjanya kabinet S*=-Kalla secara optimal, setidaknya ada dua
factor yang menentukan. Pertama figure kepemimpinan S*= yang relatif kuat
akan menjadi titik krusial dalam siding-sidang kebinet. Calaupun para anggota
kabinet punya kecendrungan untuk mengedepankan kepentingan politik partainyamasing-masing, S*= berperan sebagai konsolidator atau mejejer yang baik.
*eberapa dengan 4egawati yang cenderung positif dan diam dalam situasi
ketidak pastian, S*= lebih berkemungkinan untuk membuat keputusan secara
tega dan mengikat semua anggota kabinet. 3atar belakang meliternya serta
popularitasnya yang telah terbukti pada /emili dapat membantu mangatasi
pertentangan diantara anggota kabinet. 2entu saja yang diharapkan bukanlah
modal pembuatan keputusan otoriter seperti pada masa +rder *aru dimana semua
keputusan praktis berujung pad pendirian Suharto.
!edua meskipun kekuatan tim ekonomi didalam kabinet S*=-Kallabelum cukup terbukti dan mendapatkan respons dan ber"ariasi, kelemahan ini
dapat dikompensasi dengan stabilitas dan keamanan serta tim penegakkan hokum
yang lebih tangguh. Secara umum eknomi Indonesia sebenarnya sudah tidak
terlalui ditentukan oleh in"esatasi dari pemerintah. =ang perlu diperlukan adalah
stabilitas serta pemberantasan korupsi, penyakit yng ekian lama menggerogoti
potensi ekonomi kerakyatan sesungguhnya. Apabila keamanan lebih tejamin dan
korupsi bias diberantas sampai tuntas, iklim in"esatasi tentu akan lebih baik dan
pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat. Setelah Kejaksaan Agung dan
Kementrian 7ukum dan 7A4 diisi oleh orang-orang yang memiliki integritas dan
keberanian, yang masi ditunggu sekarang adalah sosok Kapolri yang memiliki
kualitas dan komitmen yang sama. 2iga unsur ini-polisi, jaksa dan hakim adalah
pilar utama yang akan efektif dalam memberantas korupsi. Akhirnya, kepada
semua jajaran mentri dikabinet perlu ditanamkn semangat untuk bekerja keras dan
mengabdi kepada rakyat. Ini bukan saat untuk menikmati kursa empuk dikabinet.
Ini adalah saat untuk bekerja dan bekerja.
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
27/30
7)*)A 7I91A1KIS A2A1 /94DA
S9/A0A tahun ;;(, hmpir semua perhatian publik dan energy para
petinggin egara terpusat pada perhelatan besar untuk /emilu sehingga perubahan
penting yng menyngkut kegiatn aministrasi publik seolah-olah terlewat begitu
saja. 4enjelang akhir jabtannya, para anggota D/1 priode tahun #$$$-;;(
meratifikasi re"isi undang-undang yang sangat penting dalam kaitannya dengan
kebijakan desentralisasi atau otonomi daerah, yaitu )) o. dan o. tahun
#$$$. 1encana untuk melakukan re"isi sebenarnya bahkan sudah terdengar sejak
kedua undang-undang tersebut akan dilaksanakan. amun karena banyaknya
resistensi dari para akademisi serta para pejabat ditingkat Kabupaten5Kota yang
tegabung dalam Apekasi Asosiasi /emerintah Kabupaten Seluruh Indonesia!,
rencana perubahan itu mengalami pemudaan beberapa kali.
amun kebutuhan untuk melakukan re"isi tampaknya tidakterhindarkan lagisetelah adanya ketentuan-ketentuan pentung yang termuat didalam amandemen
))D #$(, terutaman yang berkenan dengan proses demokratisasi didaerah
dengan ketentuan mengenai emilihn Kepala Daerah secara lansung. Kesepakatan
untuk menyelenggarakan pemilihan Kepala Daeah secara lansung. Kesepakatan
untuk menyelenggarakan pemilihan Kepala Daerah secara lansung semakin
menguat setelah terbukti bahwa rakyat Indoesia telah berhasil melaksanakan
/emilihan /residen dan Cakil /residen secara lansung melalui dua putaran
pemilihan.
Draft untuk melaksanakan re"isi pada aalnya bersumber dari dua tim yangdibentuk oleh dua lembaga yang berbeda. =ang pertama adalah tim yang dimotori
oleh Departemen Dalam egeri. Draft re"isi yang dihasilkan tim Depdagri tesebut
pada dasarnya mengutamakan ketentuan yang memungkinkan kerja sama yang
lebih baik antara /emerintahan /ropinsi dengan /emerntahan Kabupaten5Kota.
Ketentuan mengenai penghapusan hierarkhi antara pro"insi dan kabupaten5kota
yang terdapat didalam )) o. tahun #$$$ pasal ( ayat ! menjadi titik penting
dari upaya re"isi tersebut. Sedangkan draft kedua disusun oleh tim yang dibentuk
oleh para anggota D/1, terutama yang berasal dari Komisi II. Draft re"isi dari
D/1 itu pada dasarnya mengutamakan jalan masuk untuk re"isi melalui
perubahan ketentuan yang menyangkut pemilihan Kepala Daerah. 7ambatan poko
bagi pelaksaan demokratitasi di daerah tidak akan mungkin diatasi apabila tida
ada perubahan yang menyangkut pemilihan Kepala Daerah. *elakangan,
tampaknya upaya untuk melaksanakan re"isis semakin mengkristal dengan
merunjuk kepada draft perubahan yang disiapkan oleh tim dari D/1. Dari sinilah
kemudian dirafikasi perubahan atas )) no. tahun #$$$ dan )) o. 2ahun
#$$$ yang akhirnya ditantangi oleh presiden dan perubahan menjadi )) o.8
tahun ;;( tentang /emerintahan Daerah serta )) o.88 tahun ;;( tentang
/erimbangan keuangan antara /emerintahan /usat dan /emerintahan Daerah.
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
28/30
Ketentuan-ketentuan yang termuat di dalam )) o.8 tahun ;;( secara
prinsip masi mengutamakan pentingnya otonomi daerah dalam sistem
pemerintahan nasional di Indonesia. 2etapi pengkajian yang lebih cermat didalam
pasal-pasal undang-undang ini menunjukkakn bahwa terdapat banya perubahan
yang cukup mendasar. amun beberapa dengan upaya-upaya malakukan re"isi
yang telah dicoba sebelumnya, tampaknya re"isi undang-undang kali ini tidak
terlalu banyak menimbulkan kontro"ersi ataupun resistensi dari daerah-daerah di
Indonesia pada umumnya. *erikut ini adalahn hal-hak penting yang termuat
didalam )) hasil re"isi tersebut&
#. Ketentuan-ketentuan dalam peraturan dalam perundangan-undangan ni
mengembalikan atas kesatuan daerah. =ang dimaksud adalah bahwa
Kabupaten dan Kota merupakan bagian dan berada didalam wilayah /ropinsi.
Dengan demikian tidak ada lagi konotasi bahwa kabupaten dan kota yang
berdiri sendiri dan tidak dalam hubungan hierarki yang sering menyebabkankesulitan ubernur untuk melakukan kordinasi dan kerjasama. 2etapi nuansa
baru in bagian dari pejabat pemerintahan kabupaten5Kota mungkin
menganggap suatu kebebasan untuk mengambil kebijakan dan mengurangi
otoritasnya.
. Kedudukan D/1D yang sebelumnya ditentukan sebagai *adan dan 3egislatif
kini diubah sebagai insur peneyelenggaraan pemerintahan daerah disamping
Kepala Daerah dan /erangkatb Daerah. 2idak mengherankan jika struktur dan
seguence dari pasal-pasal tentang Kepala Daerah. Ini menunjukkan adanya
perubahan dari kewenangan dan kekuasaan D/1D, meskipun D/1D tetapmemiliki fungsi dari legislasi, anggaran dan pengawasan.
8. )ndangan-undang ini mengakomodasi begitu banyak pasal tentang pilihan
Kepala Daerah. 2idak kurang dari '8 pasal yang menguraikan mengenai
pemilihan Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah yang akan dilakukan
secara lansung oleh rakyat didaerah. Ketentuan dengan pemilihan lansung
oleh rakyat didaerah. Ketentuan tentang pemilihan lasung jelas merupakan
langkah maju dalam rangka demokratisasi. 2etapi ketentuan didalam undang-
undang harus segar ditindaklanjuti dengan pangaturan dalam peraturan-
peraturan yang tingkatnya lebih rendah.
(. /asal-pasal mengenai keuangan daerah menetapkan kerangka kebijakan yang
lebih detil. 4isalnya saja ketentuan mengenai anggaran surplus dan deficit
sudah diatur dalam undang-undang ini, disamping ketentuan lebih lanjud
tentang undang-undang tentang perimbangan keuangan. amun
ketidakjelasan mengenai alokasi dana yang masuk kategori block-grant
DA)! serta ketentuan sebaliknya mengenai specific grant DAK! masi
belum jelas.
. Dalam peraturan mengenai administrasi-pemerintahan ditingkat desa, terdapat
perubahan cukup penting. D/D yang selama ini dikenal sebagain *adan
/erwakilan Desa kini dimaknai sebagai *adan /ermusyawaraan Desa. 0ika
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
29/30
esensi fungsinya tidak berubah, perubahan istilah ini mungkin tidak akan
menghasilkan implikasi yang mendasar. 2etapi jika istilah @permusyawaraanB
desa kembali diberi makna dengan merujuk kepada 3embaga 4usyawarah
Desa seperti bentukan yang dulu, kemungkinan besar akan terjad kemunduran
dalam proses demokratisasi desa yang sesungguhnya selama ini telah berjalan
dengan cukup baik.
Dalam hal pembagian kewewenangang, undang-undang hasil re"isi juga
menetapkan beberapa hal baru. Sebagai contoh, telah ditetapkan secara tegas
bahwa urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah
terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Didalam ketentuan )) o.8 tahun
;;( pasal #8 ayat #! telah ditetapkan bahwa urusan wajib yamg menjadi
kewenangan /emerintahan /ropinsi terdiri dari #' enam belas! yang meliputi&
#. /erencanaan dan pengendalan pembangunan
. /erencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tat ruang8. /enyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
(. /enyediaan saran dan prasarana umum
. /enanganan bidang kesehatan
'. /enyelenggaraan pendidikan dan elokasi sumberdaya manusia potensial
>. /enanggulangan masalah social lintas Kabupaten5Kota
%. /elayanan bidang ketenagakerjaan lintas Kabupaten5Kota
$. asilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah yang termaksud
lintas Kabupaten5Kota
#;. /engadilan lingkungan hidup##. /elayanan pertanahan termaksud lintaskabupaten5Kota
#. /elayanan kedudukan dan cacatan sipil
#8. /elayanan administrasi umum pemerintahan
#(. /elayanan administrasi penenaman modal termaksud lintas Kabupaten5Kota
#. /enyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan
oleh Kabupaten5Kota
#'. )rusan wajib lainnya yang diamatkan oleh peraturan perundang-undangan.
Kecuali itu ditetapkan bahwa urusan /emerintahan /ro" yang bersifat pilihan
meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk
meningkatkan kesejah teraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan
potensi unggulan daerah yang bersangkutan. 2ampaknya ketentuan mengenai
urusan pilihan akan diataur dalam /eraturan /emerintah, Keputusan /resinden,
Keputusan 4endagri, atau peraturan yang tingkatnya lebih redah dari pada
undang-undang. Dengan demikian jika situasi didaerah tidak benar-benar unik dan
berbeda dari daerah-derah lainnya, rujukan masi tetap dapat dilakukan kepada //
o. tahun ;;; tentang Kewenangan /emerintah dan Kewenangan /ropinsi
sebagai Daerah +tonomi sebelum berlakunya peraturan lain yang lebih defintitif.
-
8/10/2019 akuntabilitas birokrasi
30/30
Selanjudnya, pasal #( ayat #! menetapkan bahwa urusan wajib yang menjadi
kewenangan pemerintahan kabupaten5 kota.
Apabila hubungan dan komonikasi diantara para /ejabat /emerintahan
/ropinsi dan /emerintahan Kabupaten5Kota terjalin secara baik dan didasari oleh
semangat untuk mengutamakan kesejah teraan rakyat didaerah, kembalinya
ketetapan mengenai kabupaten5kota sebagai kesatuan wilayah dan proOinsi
mungkin tidak akan menjadi masalah. 2etapi jika hubungan antar kedua jenjang
pemerintahan ini kurang harmonis, terdapat kemungkinan bahwa konflik dan
ketidaksinkronan kebijakan pembangunan daerah bias saja muncul. Dalam hal
penagwasan, misalanya, pejabatP ubernur yang kurang mampu membangun
hubungan sinergis tentu akan mengutamakan hal-hal otoritatif yang terdapat
didalam peraturan perundangan. Di dalam pasal 8% ayat #! )) o.8 tahun ;;(
ditetapkan bahwa @ubernur dalam kedudukannya sebagai mana dimaksud dalam
pasal 8> 2ugas ubernur sebagai Cakil /emerintahan /usat! memiliki tugas danwewenang dalam&
a. /embinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah
Kabupaten5Kota
b. Koordinasi penyelenggaraan urusan /emerintahan /usat didaerah propinsi
dan kabupaten5kota
c. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas
pmbantuan di daerah propinsi dan kabupaten5kota
/nggunaan otoritas kewenangan yang berlebihan, sekalipun telah dijamindalam undang-undang sebagai mana ayat diatas, tentu akan merugikan dari segio
pengembangan demokrasi dan otonomi daerah. +leh karena itu pejabat sitingkat
ubernur dan *upati5Calikota hendaknya mensikapi ketentuan mengenai
pengawasan dalam pasal ini secara arif dan bijaksana.