laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah … 2014.pdf · tahun 2004 tentang percepatan...

56
PENGADILAN AGAMA MAGELANG Jl. Sunan Giri, Kel. Jurangombo Selatan Kec. Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah Telp/Fax. (0293) 3148500 / 3148400 Email : [email protected] Website : www.pa-magelang.go.id LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

Upload: ngothu

Post on 19-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

i

PENGADILAN AGAMA MAGELANG Jl. Sunan Giri, Kel. Jurangombo Selatan Kec. Magelang Selatan,

Kota Magelang, Jawa Tengah Telp/Fax. (0293) 3148500 / 3148400

Email : [email protected] Website : www.pa-magelang.go.id

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

TAHUN 2014

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

ii

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja

sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5

Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang

Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Negara Republik Indonesia, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 ini sesuai dengan Sistem

Akuntabilitas Kinerja.

Laporan ini adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama

Magelang Tahun 2014 untuk Kementerian/Lembaga (LAKIP di

lingkungan Pemerintah Pusat), yang berisi tentang informasi

pertanggungjawaban kinerja tugas pokok dan fungsi dalam rangka

pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan

Agama Magelang tahun 2014 beserta uraiannya yang meliputi kegiatan

Pengadilan Agama Magelang tahun 2014.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami

di tahun yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi

semua pihak terkait.

Magelang, 6 Januari 2015

Ketua Pengadilan Agama Magelang

Drs. H. Muslikin, M.H.

NIP. 19690817 199403 1 007

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

iii

EKSEKUTIF SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)

Pengadilan Agama sebagai salah satu Kekuasaan Kehakiman sudah

tidak dapat diragukan keberadaannya sebagaimana tercantum dalam pasal 24

ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang

telah diamandemen.

Sebagai salah satu kekuasaan kehakiman, Pengadilan Agama harus

selalu berusaha untuk menjadi pengadilan yang menerapkan prinsip-

prinsip peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, adil, efektif, efisien,

transparan dan akuntabel.

Prinsip Pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu

prinsip pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan

kunci lahirnya akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan

(transparansi), hakim dan pegawai Pengadilan akan lebih berhati-hati dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Sebagai pelaksanaan dari prinsip keterbukaan dan akuntabilitas

tersebut disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama

Magelang.

Seluruh Program Kerja Pengadilan Agama Magelang disusun

berdasarkan sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan dengan

mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru 2010-2035 Mahkamah

Agung Republik Indonesia.

Secara umum, tingkat realisasi terhadap target kinerja pada

Pengadilan Agama Magelang pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

1. Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

1. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan.

20% 27,3% 7,3

2. Prosentase perkara yang diselesaikan.

85% 76,9% 8,1

3. Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka 6 bulan.

80% 76,5% 3,5

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

iv

No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

4. Jumlah perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

5pkr 8pkr 160%

5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

85% 84,8% -0,2

6. Prosentase pelayanan meja informasi.

95% 100% 105

7. Prosentase minutasi berkas perkara.

95% 100% 100

2 Terselesaikannya administrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel.

1. Prosentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

100% 100% 100

2. Prosentase perkara yang disidangkan.

90% 86,4% -3,6

3. Prosentase penyelesaian administrasi putusan.

99% 100% 101

4. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.

75 70,7% -4,3

5. Prosentase akte cerai yang diterbitkan.

75% 78,7% 104,9

6. Prosentase penyerahan akte cerai kepada para pihak.

75% 83,2% 110,9

3 Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi.

Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara yang dimediasi.

2% 0% 0

4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.

1% 0% 0

5 Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien.

Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti.

1% 0% 0

Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi

target sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa

yang belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk

tahun 2015.

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) ..................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1

B. TUGAS DAN FUNGSI .............................................................................. 2

1. Kedudukan .......................................................................................... 2

2. Tugas pokok dan Fungsi ............................................................... 3

C. STRUKTUR ORGANISASI ..................................................................... 6

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN ................................................................. 7

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ..................................... 8

A. RENCANA STRATEGIS 2010 - 2014 ............................................... 8

1. Visi dan Misi ..................................................................................... 8

2. Tujuan dan Sasaran Strategis ................................................... 10

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok ................................... 11

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 ............................................ 13

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 .............................................. 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................................... 16

A. PENGUKURAN KINERJA ...................................................................... 16

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA ....................................... 18

Bab IV PENUTUP ............................................................................................................. 36

A. KESIMPULAN ............................................................................................... 36

B. SARAN-SARAN ............................................................................................ 37

LAMPIRAN :

1. Sruktur organisasi Pengadilan Agama Magelang

2. Indikator Kinerja Utama Tahun 2014

3. Rencana Kinerja Tahunan 2015

4. Matriks Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019

5. SK Tim Penyusunan LAKIP Pengadilan Agama Magelang Tahun 2014

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru
Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan

bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung

dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam Liingkungan

Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan

Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah

Mahkamah Konstitusi”.

Dengan dicantumkannya Peradilan Agama dalam konstitusi

tersebut sudah tidak dapat diragukan lagi keberadaan Pengadilan Agama

di Republik Indonesia sebagai salah satu Badan Kekuasaan Kehakiman.

Sebagai pelaksanaan dari pasal 24 ayat (2) undang-undang dasar

tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang

Kekuasaan Kehakiman dimana dalam pasal 13 ayat (1) undang-undang

tersebut dinyatakan bahwa orgasinasi, administrasi dan finansial

Mahkamah Agung dan peradilan di bawahnya berada di bawah

kekuasaan Mahkamah Agung, dan sejak saat itu Peradilan Agama berada

dalam satu atap dalam lingkungan kekuasaan Mahkamah Agung.

Perubahan besar telah terjadi pula pada lingkungan Peradilan

Agama yaitu dengan lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama dimana ditegaskan kembali tentang pembinaan tehnis

peradilan, organisasi, administrasi dan finansial Pengadilan Agama

dilakukan oleh Mahkamah Agung, tetapi yang tidak kalah pentingnya

yaitu ditambahnya tugas dan wewenang Pengadilan Agama yaitu dapat

mengadili perkara Zakat, Infaq, dan Ekonomi Syari’ah.

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

2

Untuk adanya pengaturan yang lebih konprehensif terutama

tentang pengaturan pengawasan hakim dan sebagainya maka undang-

undang nomor 4 tahun 2004 telah diganti dengan undang-undang nomor

48 tahun 2009.

Sedangkan untuk Pengadilan Agama, undang-undang nomor 7

tahun 1989 telah diubah untuk kedua kalinya yaitu dengan undang-

undang nomor 50 tahun 2009 yang dimaksudkan untuk memperkuat

prinsip dasar dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman, yaitu agar

prinsip kemandirian peradilan dan prinsip kebebasan hakim dapat

berjalan paralel dengan prinsip integritas dan akuntabilitas hakim.

Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah

satu prinsip pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan

merupakan kunci lahirnya akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui

keterbukaan (transparansi), hakim dan pegawai pengadilan akan lebih

berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Untuk itu sudah merupakan suatu keharusan adanya

akuntabilitas kinerja pada setiap instansi pemerintah.

B. TUGAS DAN FUNGSI

1. Kedudukan Peradilan Agama

Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan

kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam

mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan

oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang

berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara

Tertinggi.

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

3

Pengadilan Agama Magelang merupakan Yurisdiksi dari

Pengadilan Tinggi Agama Semarang. Pengadilan Agama Magelang

terletak di Jl. Sunan Giri, Kelurahan Jurangombo Selatan, Kecamatan

Magelang Selatan, Kota Magelang yang mempunyai yurisdiksi 17

Kelurahan dari 3 Kecamatan. Dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Timur : Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang

Sebelah Barat : Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang

Sebelah Utara : Kecamatan Secang Kabupaten Magelang

Sebelah Selatan : Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang

2. Tugas Pokok dan Fungsi

Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa,

memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama

antara orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, waris,

wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah,

sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-undang Nomor 3 tahun

2006 tentang Peradilan Agama.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut,

Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi

kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan

eksekusi;

b. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara

banding, kasasi dan paninjauan kembali serta administrasi

peradilan lainnya;

c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua

unsur di lingkungan

d. Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali

biaya perkara);

e. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

4

Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya,

apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1)

Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

f. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan

pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-

orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum

Islam sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undang-

undang Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan

Agama;

g. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti memberikan

pertimbangan hukum agama, pelayanan riset/penelitian,

pengawasan terhadap advokat/penasehat hukum dan sebagainya,

dan;

h. Memberikan istbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal

bulan pada tahun hijriyah.

Disamping itu dalam rangka terwujudnya pelayanan yang

prima kepada para pencari keadilan, di Pengadilan Agama Magelang,

maka dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Standar

Pelayanan Peradilan dan Standar Operasional Prosedur (SOP),

yang telah didiskusikan oleh bagian yang terkait dengan analisa

beban kerja sebagai implementasi dari Undang- Undang No.25/2009

tentang Pelayanan Publik yang muatannya antara lain sebagai

berikut :

1. Kejelasan proses kerja untuk setiap proses kerja;

2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target dan pengukuran terhadap

hasil kerja dari setiap posisi;

3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap

posisi untuk mengambil keputusan;

4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan

tangung jawab tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya;

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

5

5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi ;

6. Profesionalisme personel peradilan dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawab utama harus memiliki keterampilan

menggunakan sistem-sistem yang dibangun.

Kondisi-kondisi tersebut diatas secara bertahap akan

membawa organisasi menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat

ukuran (right sizing) yang menjadi salah satu tujuan Reformasi

Birokrasi.

Dalam Standar Operasional (SOP) tersebut, telah diatur

Standar Operasional Prosedur tentang :

1. Penerimaan Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama;

2. Pencatatan/Registrasi perkara masuk, PMH dan PHS;

3. Pendaftaran perkara dengan pembayaran cuma-cuma (Prodeo);

4. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli;

5. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli, melalui

Kementerian Luar Negeri, Media Massa dan Delegasi;

6. Tata persidangan ;

7. Penyelesaian perkara melalui mediasi;

8. Penyelesaian perkara oleh Majelis Hakim;

9. Penyampaian Salinan Putusan;

10. Pengambilan Salinan Putusan, Penetapan dan atau Akta

Cerai oleh pihak berperkara;

11. Pengembalian Sisa Panjar Biaya Perkara;

12. Proses pemberkasan perkara dan minutasi;

13. Publikasi putusan;

14. Pengarsipan berkas perkara;

15. Sita Jaminan, Sita Eksekusi, Eksekusi Riil dan Eksekusi Lelang;

16. Permohonan Banding;

17. Permohonan Perkara Kasasi;

18. Permohonan Perkara Peninjauan Kembali;

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

6

19. Penanganan Pengaduan Masyarakat;

20. Pelayanan Legalisasi Produk Pengadilan Agama pada

Direktorat Administrasi Peradilan Agama.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Pengadilan Agama yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama

bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan

perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di

bidang : perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah

dan ekonomi syari’ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-

Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama dan Undang-Undang

Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama.

Struktur Organisasi (Susunan) Pengadilan Agama terdiri dari

Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita.

1. Pimpinan Pengadilan Agama dipimpin oleh seorang Ketua dan

seorang wakil ketua.

2. Hakim adalah Pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan

kehakiman.

3. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Kepaniteraan yang

dipimpin oleh seorang Panitera.

4. Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Pengadilan Agama dibantu

oleh seorang Wakil Panitera dan 3 (orang) Panitera Muda yaitu

Panitera Muda Hukum, Panitera Muda Gugatan dan Panitera Muda

Permohonan. Disamping itu Panitera juga dibantu oleh beberapa

orang Panitera Pengganti dan beberapa orang Jurusita/Jurusita

Pengganti.

5. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Sekretariat yang

dipimpin oleh oleh seorang Sekretaris.

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

7

6. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh seorang Wakil

Sekretaris dan 3 (orang) Kepala Urusan Umum Yaitu Kaur Ortala dan

Kepegawaian, Kaur. Perencanaan dan Keuangan, dan Kaur. Umum.

7. Panitera Pengadilan Agama merangkap Sekretaris Pengadilan Agama.

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Pada dasarnya laporan akuntabiltas kinerja ini untuk

mengkomunikasikan pencapaian pencapaian kinerja Pengadilan Agama

Magelang dalam tahun 2014. Capaian kinerja 2014 tersebut dibandingkan

dengan penetapan kinerja 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan

organsisasi. Analisa atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini

akan dapat mengindentifikasi sejumlah celah kinerja bagi perbaikan

kinerja di masa datang.

Dengan pola pikir sebagaimana tersebut di atas, sistematika

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan

Agama Magelang disusun sebagai berikut :

Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas Latar Belakang, Tugas

Pokok dan Fungsi, dan Struktur Organsisasi.

Bab II – Perencanaan Dan Penetapan Kinerja 2014, menjelaskan

berbagai Program Prioritas Peradilan Agama untuk periode tahun

2015-2019 yang berisi Visi dan Misi, Tujuan dan sasaran Strategis,

Program Utama dan Kegiatan Pokok dan Rencana Kinerja tahun 2015

serta Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Magelang untuk Tahun 2015.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisa pencapaian

kinerja Pengadilan Agama Magelang dikaitkan dengan

pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk

tahun 2014.

Bab IV – Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan

Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Magelang tahun 2014, dan

menguraikan rekomendasi serta saran-saran yang diperlukan bagi

perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

8

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 s/d 2014

Mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 Pengadilan Agama

Magelang telah mencanangkan Rencana Strategis 5 tahunan yang berarti

tahun 2014 merupakan tahun kelima dari Rencana Strategis (Renstra)

yang telah ditetapkan yang meliputi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.

1. Visi dan Misi

Visi Pengadilan Agama Magelang yang telah direview yakni

“Tewujudnya kesatuan hukum dan Aparat yang Profesional, efektif,

efisien menuju Badan Peradilan yang Agung”.

Untuk mencapai visi tersebut di atas, maka Pengadilan Agama

Magelang menetapkan misi-misi sebagai berikut :

a. Menjaga kemandirian aparatur badan peradilan.

b. Memberikan pelayanan hukum yang prima dan berkeadilan

kepada pencari keadilan serta aparatur yang professional.

c. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.

d. Meningkatkan pengawasan Internal yang efektif dan efisien

serta pembinaan sebagai upaya menciptakan sumber daya

manusia Pengadilan Agama Magelang yang berkwalitas.

Atas dasar visi dan missi tersebut di atas Pengadilan Agama

Magelang mengacu pada program Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

Pembaharuan Peradilan Mahkamah Agung Tahun 2010 – 2035.

Ada 10 Karakter untuk mencapai hal tersebut yaitu :

1) Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif.

2) Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri

yang dialokasikan secara proporsional dalam APBN.

3) Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi

yang jelas dan terukur.

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

9

4) Melaksanakan manajemen dan administrasi yang sederhana,

cepat, tepat waktu, biaya ringan, proporsional, dan adil.

5) Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung

lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusif bagi

penyelenggaraan peradilan.

6) Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten

dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang

berintegritas dan profesional.

7) Didukung pengawasan perilaku, administrasi, dan keuangan yang

efektif.

8) Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.

9) Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas,

kredibilitas, dan transparansi.

10) Berbasis teknologi informasi (TI) terpadu untuk mewujudkan

peradilan yang modern.

Dalam pelaksanan Reformasi Birokrasi tersebut ada 8 (delapan)

program prioritas Pembaruan di Lingkungan Peradilan Agama yaitu :

1) Penyelesaian Perkara yang tepat waktu.

2) Manajemen SDM yang terencana dan terlaksana dengan baik.

3) Pengelolaan Website demi keterbukaan informasi publik.

4) Meja Informasi untuk memberikan pelayanan informasi di gedung

pengadilan.

5) Pelayanan Publik yang prima.

6) Implementasi SIADPA Plus sebagai outomasi Pola Bindalmin.

7) “Justice For All” yang terdiri dari Perkara Prodeo, dan lain-lain.

8) Pengawasan.

Kedelapan program tersebut harus diapliksikan dalam

pelaksanaan tugas sehari- hari di Pengadilan Agama Magelang.

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

10

2. Tujuan dan Sasaran Strategis

a. Tujuan

Berdasarkan visi dan missi yang ditetapkan tersebut di atas

maka Pengadilan Agama Magelang menetapkan tujuan organisasi

yang akan dicapai hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1) Meningkatnya pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel

dan transparan kepada masyarakat pencari keadilan.

2) Meningkatkan pelenyelesaian perkara yang sederhana, tepat

waktu, transparan dan akuntabel.

3) Mewujudnya aparat Pengadilan Agama Magelang yang

profesional, efektif, efisien, dan akuntabel.

4) Mewujudkan peningkatan pengawasan internal dan

meningkatkan pembinaan sumber daya manusia yang

professional dan berkwalitas dalam rangka peningkatan

pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan.

b. Sasaran Strategis

Berdasarkan Tujuan tersebut di atas, Pengadilan Agama

Magelang menetapkan sasaran strategis sebagai berikut :

1) Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat

waktu, transparan dan akuntabel.

2) Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien,

dan akuntabel.

3) Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi.

4) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

5) Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif

dan efisien.

No Sasaran Indikator Kinerja 1. Terwujudnya penyelesaian

perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel.

1. Prosentase Sisa perkara yang di selesaikan.

2. Prosentase perkara yang diselesaikan.

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

11

No Sasaran Indikator Kinerja 3. Prosentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka 6 bulan.

4. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi

7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara

2. Terselesaiakannya Admnistrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel.

1. Prosentase Penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

2. Prosentase Perkara yang disidangkan

3. Prosentase penyelesaian administrasi putusan perkara.

4. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.

5. Prosentase akte cerai yang diterbitkan

6. Prosentase penyerahan akta cerai kepada para pihak.

3. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi.

Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara melalui mediasi yang dimediasi

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.

5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien.

Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok

Program utama Pengadilan Agama Magelang pada tahun

2014 adalah penyelesaian perkara secara tepat waktu, efektif dan

efisien dan pelayanan dibidang informasi perkara (pelayanan meja

informasi) secara transparan.

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

12

Program utama tersebut didukung adanya sumber daya

manusia yang handal dan mampu menguasai teknologi informasi

secara merata dan maksimal, hal ini sesuai dengan selesainya

minutasi perkara tahun 2014 berhasil 100 % artinya dari jumlah

perkara yang putus sebanyak 307 perkara pada akhir tahun telah

diminutasi semuanya. Sedang perkara yang di putus pada tahun 2014

mencapai 100 % hal ini sudah mencapai dari target yang ditentukan.

Adapun perkara yang telah putus pada tahun 2014 sejumlah

307 tersebut yang berkekuatan hukum tetap telah terupload kedalam

web putusan pada tahun 2014 sebanyak 274 perkara (89.2%), hal ini

berarti upload putusan telah mencapai target yang telah ditentukan.

Pada tahun 2014 ini seluruh info perkara secara continue telah

terupload kedalam info perkara badilag dan web di Pengadilan Agama

Magelang sehingga para pencari keadilan bisa langsung mengakses

perkara yang diajukan di Pengadilan Agama Magelang.

Adapun kegiatan pokok Pengadilan Agama Magelang adalah

melayani penerimaan perkara secara cepat, tepat waktu, efektif dan

efisien sebagai Implementasi dari Surat Keputusan Ketua Mahkamah

Agung RI Nomor : 026/KMA/SK/II/ 2013 tanggal 9 Februari 2013.

Perkara yang diterima Pengadilan Agama Magelang pada tahun 2014

rata-rata sebanyak 25 perkara setiap bulannya, dengan jumlah

tersebut bila dibandingkan dengan SDM yang ada tentu tidak

memadai kalau SDMnya tidak ditunjang dengan kemampuan teknologi

informasi secara maksimal dan adanya standar pelayanan perkara

sebagai tolak ukur didalam melayani masyarakat. Oleh karena itu

setiap pelayanan yang diberikan mengacu kepada standar pelayanan

peradilan yang ada agar masyarakat merasa puas, nyaman dalam

berperkara di Pengadilan Agama Magelang. Adapun standar

pelayanan peradilan pada Pengadila Agama Magelang antara lain

meliputi :

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

13

1) Standar pelayanan Pendaftaran Permohonan

2) Standar Pelayanan Pendaftaran Gugatan

3) Standar Pelayanan Pendaftaran Gugatan Kelompok (class Action)

4) Standar Pelayanan Administrasi Persidangan

5) Standar Pelayanan Mediasi

6) Standar Pelayanan Sidang Keliling

7) Standar Pelayanan Permohonan Itsbat Rukyat Hilal

8) Standar Pelayanan Administrasi Upaya Hukum Banding

9) Standar Pelayanan Administrasi Upaya Hukum Kasasi

10) Standar Pelayanan Administrasi Upaya Hukum Peninjauan

Kembali

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2015

Rencana kinerja pada dasarnya dalah berupa sasaran-sasaran

strategis dan indicator kinerja untuk mencapai target yang telah

ditetapkan.

No Sasaran Indikator Kinerja Target 1. Terwujudnya

penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel.

1. Prosentase Sisa perkara yang di selesaikan.

20%

2. Prosentase perkara yang diselesaikan.

85%

3. Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka 6 bulan.

80%

4. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

5 Pkr

5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

85%

6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi

95%

7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara

95%

2. Terselesaikannya Admnistrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel.

1. Prosentase Penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

100%

2. Prosentase Perkara yang disidangkan

90%

3. Prosentase penyelesaian 99%

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

14

No Sasaran Indikator Kinerja Target administrasi putusan perkara.

4. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.

75%

5. Prosentase akte cerai yang diterbitkan

75%

6. Prosentase penyerahan akta cerai kepada para pihak.

75%

3. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi.

Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara melalui mediasi yang dimediasi

2%

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.

1%

5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien.

Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti

1%

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen

yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang

jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan

mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus

penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntanbilitas,

transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen sebagai dasar

penilaian keberhasilan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

Pengadilan Agama Magelang, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai

dasar evaluasi kinerja.

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

15

TABEL PENETAPAN KINERJA PENGADILANAGAMA MAGELANG

TAHUN 2014

No Sasaran Indikator Kinerja Target 1. Terwujudnya

penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel.

1. Prosentase Sisa perkara yang di selesaikan.

20%

2. Prosentase perkara yang diselesaikan.

85%

3. Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka 6 bulan.

80%

4. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

5Pkr

5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

85%

6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi 95% 7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara 95% 2. Terselesaikannya

Admnistrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel.

1. Prosentase Penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

100%

2. Prosentase Perkara yang disidangkan 90% 3. Prosentase penyelesaian administrasi

putusan perkara. 99%

4. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.

75%

5. Prosentase akte cerai yang

diterbitkan 75%

6. Prosentase penyerahan akta cerai kepada para pihak.

75%

3. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi.

Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara melalui mediasi yang dimediasi

2%

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.

1%

5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien.

Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti

1%

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

16

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014

A. PENGUKURAN KINERJA

Akuntabilitas Kinerja adaah gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Pengukuran

Kinerja adalah perumusan perencana strategis suatu organisasi.

Pengukuran Kinerja adalah proges sistematis dan berkesinambungan

untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.

Pengukuran Kinerja merupakan suatu metode untuk menilai

kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai

mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai

alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja

organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama

Magelang tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara

target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan

realisasinya. Hasil pengukuran terhadap tingkat capaian kinerja

Pengadilan Agama Magelang dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai

berikut :

No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

1. Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

1. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan.

100% 100% 100

2. Prosentase perkara yang diselesaikan.

85% 75,4% 88,71

3. Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka 6 bulan.

90% 90% 90

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

17

No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

4. Jumlah perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

5 pkr 14 pkr 280

5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

85% 89,2% 4,4

6. Prosentase pelayanan meja informasi.

95% 100% 105

7. Prosentase minutasi berkas perkara.

95% 100% 105

2 Terselesaikannya administrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel.

7. Prosentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

100% 100% 100

8. Prosentase perkara yang disidangkan.

90% 82% 91,1

9. Prosentase penyelesaian administrasi putusan.

99% 100% 101

10. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.

75% 100% 133,3

11. Prosentase akte cerai yang diterbitkan.

75% 74,6% 99,5

12. Prosentase penyerahan akte cerai kepada para pihak.

75% 86,8% 110,9

3 Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi.

Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara yang dimediasi.

2% 4% 200

4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hokum tetap yang ditindaklanjuti.

1% 0% 0

5 Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien.

Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti.

1% 0% 0

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

18

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran Kinerja Pengadilan Agama Magelang tahun 2014

mengacu pada Indikator Kinerja Utama sebagaimana tertuang pada table

di atas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun

2014, Pengadilan Agama Magelang telah melaksanakan seluruh kegiatan

yang menjadi tanggung jawabnya.

Analisis Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Magelang dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Dalam tahun anggaran 2014 Pengadilan Agama Magelang telah

menetapkan 5 (lima) sasaran yang akan dicapai, ke lima sasaran tersebut

selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 16 (enam belas) indikator

kinerja. Realisasi pada akhir tahun menunjukkan bahwa 10 (sepuluh)

indikator kinerja yang telah dapat dicapai dengan hasil baik, sedangkan

6(enam) indikator tidak tercapai yaitu jumlah mediasi yang berhasil

mencapai 0% adapun target 2 % bahwa perkara yang dimediasi oleh

Pengadilan Agama Magelang tidak semua perkara yang diterima

karena perkara-perkara voluntair (perkara Dispensasi Kawin, Wali

Adhol, Ijin Kawin, Penetapan Waris) juga perkara-perkara yang tidak

dihadiri pihak lawan sehingga jumlah perkara yang diterima dan bisa

dimediasi pada tahun 2014 sejumlah 50 perkara jika dibandingkan

dengan perkara masuk yaitu sejumlah 324 Perkara tentunya sangat kecil

dari 50 perkara yang dimediasi tsb belum ada yang berhasil sedangkan

Prosentasi perkara yang disidangkan dari target 90% baru berhasil 0 %

sehingga belum sesuai dengan target dikarenakan pada tahun 2014

sebanyak 58 pekara yang salah satu pihak tidak diketahui alamatnya

dengan jelas atau pemanggilannya melalui Pengadilan Agama diluar

yuridiksi Pengadilan Agama Magelang sehingga tidak dapat disidangkan

pada tahun 2014. Adapun Pengaduan selama tahun 2014 tidak menerima

Pengaduan dari Masyarakat.

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

19

SASARAN 1 : Terwujudnya Penyelesaian perkara yang sederhana,

tepat waktu, transparan dan akuntabel.

1. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan

Sasaran 1 Indikator kinerja ke 1

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase sisa perkara yang diselesaikan. 100% 100% 100% 100%

Sisa Perkara pada tahun 2013 sebanyak 83 perkara dan dapat

diselesaikan pada tahun 2014 sebanyak 83 Perkara 100%) sedang

sisa perkara tahun 2014 sebanyak 407 perkara dan dapat

diselesaikan pada tahun 2014 sebanyak 307 perkara (%) sisa 100

perkara (75,4 %).

Dari uraian tersebut terdapat kenaikan sisa perkara dari tahun 2013

ke tahun 2014 yaitu sebanyak 17 perkara jadi dari prosentase

penyelesaian pada tahun 2014 mengalami penurunan didalam

menyelesaikan perkara dengan demikian kinerja Pengadilan Agama

Magelang belum mencapai target. Adapun sisa perkara tahun 2014

akan diselesaikan pada tahun 2015.

2. Prosentase perkara yang diselesaikan

Sasaran I Indikator Kinerja ke 2

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase perkara yang diselesaikan. 85% 75,4% 85% 88,71

Perkara yang diterima tahun 2013 sebanyak 3 0 3 perkara, sedang

sisa tahun 2012 sebanyak 57 perkara sehingga jumlah yang

ditangani sebanyak 360 perkara.

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

20

Perkara yang diputus tahun 2013 sebanyak 277 perkara (76,9%)

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 277/360x100%=76,9%

Adapun perkara yang diterima tahun 2014 sebanyak 324 perkara,

sedang sisa tahun 2013 sebanyak 83 perkara sehingga jumlah yang

ditangani sebanyak 407 perkara, Perkara yang diputus tahun 2014

sebanyak 307 perkara (75,4%).

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 307/407x100 = 75,4 %

Dalam tahun 2014 Majelis Hakim Pengadilan Agama Magelang

telah memutus perkara sebanyak 324 perkara. Realisasi dari

Indikator Kinerja utama untuk penyelesaian sisa perkara tahun 2013

dan perkara yang diterima tahun 2014 adalah 75,4 %.

Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini tidak mencampai target,

yaitu 85 % dari target yang telah ditetapkan.

Perlu dijelaskan di sini bahwa sampai saat ini Mahkamah Agung

belum menetapkan berapa target yang ideal untuk prosentase

penyelesaian perkara ini. Namun target 85 % yang dapat diputus oleh

Pengadilan Agama Magelang adalah suatu target yang belum ideal

karena Jumlah perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama

Magelang adalah 324 perkara ditambah sisa tahun 2013 sebanyak 83

perkara, kalau ditargetkan harus diselesaikan sedikitnya 85 % maka

perkara yang harus diputus adalah 85% x 407 = 345.95 (346) perkara

yang berarti setiap bulan harus dapat memutus perkara sebanyak 346

: 12 = 28,8 perkara. Apabila dibandingkan dengan jumlah hakim yang

ada di Pengadilan Agama Magelang sebanyak 9 orang (5 majelis

hakim) maka setiap majelis hakim harus dapat memutus perkara

sebanyak (28,8 : 5) = 5,76 (6 ) perkara setiap bulannya.

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

21

3. Prosentase Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5

bulan

Sasaran I Indikator Kinerja ke 3

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan.

90% 90% 76,5% 90

Pada tahun 2013 perkara yang diselesaikan Pengadilan Agama

Magelang kurang dari 5 bulan sebanyak 216 perkara dari perkara

yang diterima dan diselesaikan pada tahun yang sama, sedang

perkara yang diselesaikan lebih dari 5 bulan 2 perkara. Sehingga

realisasi perkara yang bisa diselesaikan kurang dari 5 bulan dari

perkara yang diterima tahun 2013 adalah 216/282x100 = 76,5%

Adapun pada tahun 2014 perkara yang diselesaikan Pengadilan Agama

Magelang kurang dari 5 bulan sebanyak 294 perkara dari perkara yang

diterima dan diselesaikan pada tahun yang sama, sedang 13 perkara

yang diselesaikan lebih dari 5 bulan. Sehingga realisasi perkara yang

bisa diselesaikan kurang dari 5 bulan dari perkara yang diterima tahun

2014 adalah 294/324x100 = 90%.

Dengan demikian sisa perkara yang bisa diselesaikan oleh Pengadilan

Agama Magelang dari tahun 2013 maupun tahun 2014 belum bisa

melebihi target yang sudah ditetapkan.

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

22

4. Jumlah Perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang

diselesaikan tepat waktu.

Sasaran I Indikator Kinerja Ke 4

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Jumlah perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

5 pkr 14 pkr 8 pkr 280

Alokasi anggaran yang tersedia pada tahun anggaran 2013 sebanyak =

5 perkara x Rp. 250.000,- = Rp. 1.250.000,-

Perkara miskin yang dilayani dengan biaya DIPA tahun 2013 sebanyak

5 perkara x Rp. 250.000,- = Rp. 1.250.000,- , dan terserap sebesar Rp .

1.250.000- sedang sisanya adalah miskin murni (3 perkara), sehingga

perkara miskin yang terlayani baik melalui DIPA maupun murni

sejumlah 8 perkara.

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 5/8x 100% = 62,5%

Dengan demikian untuk indiktor kinerja telah mencapai target 62,5%

yang dibiayai DIPA;

Adapun alokasi anggaran yang tersedia pada tahun anggaran 2014

sebanyak = 5 perkara x Rp. 250.000,- = Rp. 1.250.000,-(Satu Juta Dua

Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah);

Perkara miskin yang dilayani dengan biaya DIPA tahun 2014 sebanyak

5 perkara x Rp. 250.000,-= Rp. 1.250.000,- dan terserap sebesar Rp

1.250.000,- sedang sisanya adalah miskin murni (9 perkara), sehingga

perkara miskin yang terlayani baik melalui DIPA maupun murni

sejumlah 14 perkara.

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 14/5 x 100% = 280%

Dengan demikian untuk indiktor kinerja telah mencapai target 280%.

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

23

5. Prosentase putusan yang diunggah (upluoad) ke website

Sasaran 1 Indikator Kinerja ke 5

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase putusan yang

diunggah (upluoad) ke

website 85% 89,2% 84,8% 4,4

Perkara yang di putus Pengadilan Agama Magelang pada tahun 2013

sejumlah = 277 perkara, adapun perkara yang di upload dalam web

pada tahun 2013 untuk perkara yang diputus tahun 2013 sebanyak =

235 putusan (235/277x100 =84,8%)

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 235/277x100 =84,8%;

Adapun perkara yang di putus Pengadilan Agama Magelang pada tahun

2014 sejumlah = 307 perkara, adapun perkara yang di upload dalam

web pada tahun 2014 untuk perkara yang diputus tahun 2014

sebanyak = 274 putusan (274/307x 100 =89,2 %)

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 274/307x 100 =89,2 %

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

24

6. Prosentase pelayanan meja informasi

Sasaran I Indikator Kinerja ke 8

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase pelayanan meja informasi 95% 100% 95% 105

Jumlah permohonan informasi pada Tahun 2013 = 498 permohonan

Jumlah informasi yang dilayani = 498 permohonan

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 498/498 x 100 = 100%

Adapun jumlah permohonan informasi pada Tahun 2014= 362

permohonan

Jumlah informasi yang dilayani = 362 permohonan

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 362/362 x 100 = 100 %

Selama tahun 2014 Pengadilan Agama Magelang telah melayani

sebanyak 324 permohonan informasi melalui meja informasi yang

tersedia di Pengadilan Agama Magelang. Seluruh permohonan

informasi ini telah dapat dilayani oleh Pengadilan Agama Magelang.

Bahwa jika dibandingkan dengan perkara yang diterima pada tahun

2014 yaitu sejumlah 38 Perkara pelayanan meja informasi lebih

banyak karena masyarakat diwilayah Pengadilan Agama Magelang

belum bisa mengakses langsung informasi-informasi perkara melalui

website Pengadilan Agama Magelang. Dan jika dibandingkan tahun

2013 permohonan pelayanan meja informasi mengalami kenaikan

sebanyak 38 permohonan pelayanan.

Dengan demikian untuk indikator ini telah mencapai target yaitu

100%.

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

25

7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara

Sasaran I Indikator Kinerja ke 7

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase Minutasi Berkas Perkara 95% 100% 95% 105

Jumlah perkara putus pada tahun 2013 sebanyak 277 perkara

Jumlah putusan yang telah diminutasi pada tahun 2013 sebanyak 277

perkara

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 277/277 x 100 = 100 %.

Adapun jumlah perkara putus pada tahun 2014 sebanyak 307 perkara

Jumlah putusan yang telah diminutasi pada tahun 2014 sebanyak 307

perkara

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 307 /307 x 100 = 100%.

Berdasarkan Pola Bindalmin dan Buku II Pedoman Teknis

Administrasi dan Teknis Peradilan Agama selambat-lambatnya 14

(empat belas) hari sejak putusan diucapkan berkas perkara harus

sudah diminutasi. Berkas perkara yang telah diminutasi, dijahit dan

disegel dengan kertas yang dibubuhi stempel Pengadilan Agama

sebagai pengaman.

Dari jumlah putusan sebanyak 307 perkara, Pengadilan Agama

Magelang pada tahun 2014 telah dapat menyelesaikan minutasi

berkas perkara sebanyak 307 berkas perkara, yang berarti indikator

kinerja telah memenuhi target yaitu realisasi 100 %.

Apabila dibandingkan dengan tahun 2013 perkara yang diputus

sebanyak 277 perkara dan belum bisa diselesaikan/ minutasi

semuanya, sedang tahun 2013 perkara yang putus sebanyak 277

perkara dan bisa diselesaikan/ minutasi semua berarti Pengadilan

Agama Magelang mengalami kenaikan.

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

26

SASARAN 2 : Terselesaikannya Administrasi Perkara yang Efektif,

Efisien dan Akuntabel.

1. Prosentase Penyelesaian Administrasi Penerimaan Perkara

Sasaran ke II Indikator Kinerja ke 1

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase Penyelesaian Administrasi Penerimaan Perkara

100% 100% 100% 100

Jumlah perkara diterima pada tahun 2013 sebanyak 303 perkara

Jumlah penyelesaian administrasi perkara diterima pada tahun 2013

sebanyak 303 perkara

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 303/303 x 100 = 100%

Adapun jumlah perkara diterima pada tahun 2014 sebanyak 324

perkara

Jumlah penyelesaian administrasi perkara diterima pada tahun 2014

sebanyak 324 perkara

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 324/324x 100 = 100%.

Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Magelang pada tahun

2014 adalah sebanyak 324 perkara, termasuk penerimaan perkara

goib yang diterima tahun 2014 sebanyak 58 perkara. Seluruh

penyelesaian administrasi perkara dalam penerimaan perkara telah

diselesaikan secara baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar

Operasional Prosedur serta Standar Pelayanan Peradilan pada

Pengadilan Agama Magelang yaitu mulai dari menerima surat

gugatan/permohonan membuat SKUM, memasukkan dalam buku

jurnal dan induk keuangan perkara, memasukkan dalam buku register

perkara.

Sebagaimana terurai diatas bahwa pada tahun 2013 perkara yang

diterima sebesar 303 perkara sedang tahun 2014 sebanyak 324

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

27

perkara berarti pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebanyak 21

perkara.

Dengan demikian untuk indikator telah mencapai target yaitu 100%.

2. Prosentase perkara yang disidangkan

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase perkara yang disidangkan 90% 82% 85% 100

Jumlah perkara diterima pada tahun 2013 sebanyak 303 perkara

Jumlah perkara diperiksa = 262 (262/303 x100 = 86,4%) Realisasi

Indikator Kinerja Utama = 262/303 x100 = 86,4%.

Adapun jumlah perkara diterima pada tahun 2014 sebanyak 324

perkara

Jumlah perkara diperiksa = 266 (266/324 x 100 = 82 %) Realisasi

Indikator Kinerja Utama = 266/324 x 100 = 82 %.

Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Magelang pada tahun

2014 adalah sebanyak 324 perkara dan yang telah diperiksa oleh

Majelis Hakim Pengadilan Agama Magelang sebanyak 266 perkara

sedang sejumlah 58 perkara belum diperiksa oleh Majelis Hakim

karena baru dapat diperiksa pada tahun 2015. Perkara tersebut adalah

perkara yang diterima di akhir tahun 2014 dan perkara yang

pemanggilannya melalu Media Masa. Prosentase perkara yang dapat

diperiksa oleh Pengadilan Agama Magelang adalah 86,4 % yang berarti

untuk indikator ini belum mencapai target yang ditentukan, jika

dibandingkan pada tahun 2013 capaian target pemeriksaan perkara

terealisasi 82 % sehingga mengalamai penurunan capain terget

sebesar 3 %.

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

28

3. Prosentase penyelesaian administrasi putusan perkara

Sasaran II Indikator Kinerja ke 3

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase penyelesaian administrasi putusan perkara

99% 100% 95% 101

Jumlah perkara diputus pada tahun 2013 sebanyak 277 perkara

Jumlah penyelesaian administrasi perkara diputus pada tahun 2013

sebanyak 277 perkara

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 277/277 x 100 = 100 %

Adapun jumlah perkara diputus pada tahun 2014 sebanyak 307

perkara

Jumlah penyelesaian administrasi perkara diputus pada tahun 2014

sebanyak 307 perkara

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 307/307 x 100 = 100 %

Pengadilan Agama Magelang dapat memutus perkara pada tahun 2014

sebanyak 307 perkara termasuk perkara goib sejumlah 58 perkara,

sedang perkara yang diputus kurang dari 5 bulan sebanyak 294

perkara dan yang lebih dari 5 bulan sebanyak 13 perkara (khusus

perkara yang diterima dan diputus tahun 2014). Seluruh proses

administrasi putusan perkara telah diselesaikan secara baik sesuai

dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur Pengadilan

Agama Magelang yaitu mulai dari memasukkan dalam buku jurnal,

menutup buku jurnal, mencatat dalam induk keuangan perkara dan

menerimakan sisa panjar biaya perkara kepada para pihak serta

Mencatat dalam buku register perkara, berarti Prosentase proses

administrasi putusan perkara telah mencapai target yaitu 100 %, jika

dibandingkan dengan tahun 2013 perkara yang diputus sebanyak 277

perkara berarti pada tahun 2014 ada peningkatan sebanyak 30

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

29

perkara dan seluruhnya bisa terselesaikan administrasi putusan

perkara hal ini berarti kinerja Karyawan di bidang administrasi

perkara mengalami kemajuan.

4. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak

tepat waktu

Sasaran II Indiaktor Kinerja ke 4

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu

75% 100% 70,7% 29,3

Jumlah perkara yang diputus pada tahun 2013 sebanyak 277 perkara,

adapun jumlah salinan yang disampaikan kepada para pihak sejumlah

392 salinan yang terdiri dari pihak Pemohon/Penggugat dan

Termohon/Tergugat sehingga Realisasi Indikator Kinerja Utama =

(392/277x2)x 100 = (392/277)x100= 70,7%.

Jumlah perkara yang diputus Tahun 2014 sebanyak 307 perkara

(untuk Gugatan sebanyak 285 perkara, Permohonan sebanyak 22

perkara), adapun jumlah salinan yang disampaikan kepada para pihak

sejumlah 307 salinan (yang terdiri dari 285 perkara Gugatan ditambah

perkara Permohonan 22 perkara) sehingga Realisasi Indikator

Kinerja Utama = (307/307x2)x 100 = (307/307)x100 = 100%.

Berdasarkan pasal 64 A Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang

perubahan kedua atas undang-undang nomor 7 tahun 1989

tentang Peradilan Agama dinyatakan bahwa Pengadilan wajib

menyampaikan salinan putusan kepada para pihak dalam jangka

waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak putusan

diucapkan.

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

30

Dalam tahun 2014 Pengadilan Agama Magelang telah memutus

perkara sebanyak 307 perkara (baik perkara Gugatan dan

Permohonan). Seluruh perkara ini telah disampaikan salinannya

kepada para pihak.

5. Prosentase akta cerai yang diterbitkan

Sasaran II Indikator Kinerja ke 5

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase akta cerai yang diterbitkan 75% 74,6% 78,7% 99,5

Jumlah cerai talak yang telah diikrarkan pada tahun 2013 sebanyak 74

perkara, sedang Jumlah cerai gugat yang telah berkekuatan hukum

tetap sebanyak 144 perkara sehingga jumlah akta cerai yang

diterbitkan sebanyak 218 Akta cerai. Realisasi Indikator Kinerja Utama

218/277 x 100 = 78,7%

Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini telah melampaui target,

yaitu 75% dari target yang telah ditetapkan.

Adapun jumlah cerai talak yang telah diikrarkan pada tahun 2014

sebanyak 78 perkara, sedang Jumlah cerai gugat yang telah

berkekuatan hukum tetap sebanyak 151 perkara sehingga jumlah akta

cerai yang diterbitkan sebanyak 229 Akta cerai. Realisasi Indikator

Kinerja Utama 229/307x 100 = 74,6%

Dengan demikian untuk Indikator Kinerja ini tidak melampaui target,

yaitu 75 % dari target yang telah ditetapkan.

Bila dibandingkan perkara cerai talak yang diikrarkan antara tahun

2013 dengan tahun 2014 mengalami kenaikan sebanyak 4 perkara,

sedang perkara cerai gugat yang telah berkekuatan hukum tetap yang

diterbitkan akta cerainya ada selisih antara tahun 2013 dengan tahun

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

31

2014 sebanyak 7 perkara, sehingga dalam penerbitan akta cerai

mengalami kenaikan.

6. Prosentase penyerahan akta cerai kepada para pihak

Sasaran II Indikator Kinerja ke 6

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase penyerahan akta cerai kepada para pihak

75% 86,8% 75% 110,9

Pada tahun 2013 jumlah yang meminta akta cerai sebanyak 373 akta

cerai dan semuanya telah terlayani dan diserahkan dengan baik

sejumlah 373 akta cerai, Realisasi Indikator Kinerja Utama =

373/373x 100 = 100%

Pada tahun 2014 jumlah yang meminta akta cerai sebanyak 396 akta

cerai dan semuanya telah terlayani dan diserahkan dengan baik

sejumlah 396 akta cerai, Realisasi Indikator Kinerja Utama = 396/396x

100 = 100 %

Dalam tahun 2014 Pengadilan Agama Magelang telah menerbitkan

akta cerai sebanyak 228 Akta Cerai. Karena Akta Cerai ini untuk

suami isteri maka ada 456 akta cerai. Selama tahun 2014 ini ada 396

akta cerai yang telah diserahkan kepada para pihak yang datang ke

Pengadilan Agama, yang berarti telah 86,8% akta cerai telah

diserahkan kepada para pihak atas permintaan sendiri.

Dengan demikian target untuk indikator ini telah mencapai target

75 % mencapai 86,8%.

Bila dibandingkan tahun 2013 Pengadilan Agama Magelang dalam

penyampaian penyerahan akta cerai mengalami peningkatan sebanyak

23 akta cerai yang diserahkan.

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

32

Sedangkan untuk akta cerai yang belum diambil oleh para pihak,

Pengadilan Agama Magelang telah memberitahukan kepada para pihak

melalui surat untuk mengambilnya di Pengadilan Agama Magelang.

SASARAN 3 : Terwujudnya Penyelesaian Perkara Melalui Mediasi

Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara yang dimediasi

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara yang dimediasi

2% 4% 0% 200

Jumlah perkara yang dimediasi pada tahun 2013 sebanyak 65 perkara,

sedang jumlah mediasi yang berhasil didamaikan = 0 perkara (0/65 x 100

= 0 %)

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/65 x 100 = 0 %.

Jumlah perkara yang dimediasi pada tahun 2014 sebanyak 50 perkara,

sedang jumlah mediasi yang berhasil didamaikan = 2 perkara (2/50x 100

= 4%)

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 2/50x 100 = 4%.

Realisasi Indikator Kinerja Utama ini tidak berhasil karena para pihak

yang mengajukan perkara perceraian ke Pengadilan Agama Magelang

hampir seluruhnya telah melalui proses perdamaian di keluarga masing-

masing, sehingga mereka yang mendaftar di Pengadilan Agama Magelang

sulit untuk didamaikan.

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

33

SASARAN 4 : Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Pengadilan

Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang

berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

1% 0% 1% 0

Sisa permohonan eksekusi pada Pengadilan Agama Magelang sebelum

tahun 2013 yang belum dilaksanakan ada Nihil /tidak ada permohonan

dan diterima tahun 2013 sebanyak Nihil/tidak ada permohonan dan

yang bisa dilaksanakan sebanyak 0 permohonan (0/1 x 100% =0%)

sisa 0 permohonan (0%).

Adapun pada tahun 2014 menerima 1 permohonan eksekusi, jika

ditambah sisa tahun lalu sebanyak 0 permohonan maka tahun 2014

sebanyak 1 permohonan yang dapat diselesaikan sebanyak 1

permohonan. Jika diprosentase terealisasi 1/1 x 100% = 100 %. Sisa

0 permohonan (100 %).

Berdasarkan perbandingan tersebut pada tahun 2014 Pengadilan Agama

Magelang dapat melaksanakan eksekusi atas keputusan yang

berkekuatan hukum tetap dengan nilai capaian 1/1 x 100% = 100 %,

sehingga dengan demikian belum mencapai target yang sudah ditetapkan

karena tidak ada permohonan eksekusi yang masuk;

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

34

SASARAN 5 : Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Internal yang

Efektif dan Efisien

Prosentase pengaduan ditindaklanjuti

Indikator Kinerja Target Realisasi Target Capaian

% 2014 2013 2014

Prosentase pengaduan ditindaklanjuti 1% 0% 1% 0

Jumlah pengaduan yang diterima pada tahun 2013 = 0 pengaduan

Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti = 0 pengaduan

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0 /0 x 100 = 0%

Jumlah pengaduan yang diterima pada tahun 2014 = 0 pengaduan Jumlah

pengaduan yang ditindaklanjuti = 0 pengaduan

Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/0 x 100 = 0 %, karena pada tahun

2014 Pengadilan Agama Magelang tidak menerima pengaduan dari

masyarakat.

Pengadilan Agama Magelang pada tahun 2013 menerima perkara

sejumlah 303 perkara sedang sisa perkara tahun 2012 yang belum

diputus sejumlah 57 sehingga pada tahun 2013 perkara yang ditangani

sejumlah 360 perkara, sedang perkara yang diputus pada tahun 2013

sejumlah 277 perkara dalam hal ini berarti Pengadilan Agama Magelang

dapat menyelesaikan perkara 76,9 %. Jika didalam Rencana strategis

tahun 2012 ditetapkan 85 % dalam penyelesaian perkara maka

Pengadilan Agama Magelang belum mencapai target yang ditetapkan.

Pada tahun 2014 Pengadilan Agama Magelang menerima perkara

sejumlah 324 sedang sisa pada tahun 2013 yang belum diputus sejumlah

83 perkara sehingga jumlah perkara yang ditangani sebanyak 407

perkara, sedang perkara yang diputus pada tahun 2014 sebanyak 307

perkara yang berarti Pengadilan Agama Magelang dapat menyelesaikan

75,47 %. Jika dalam rencana strategis pada tahun 2014 ditetapkan 85 %

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

35

dalam penyelesaian perkara maka Pengadilan Agama Magelang belum

mencapai target yang ditetapkan. Jika dibandingkan tahun 2013

prosentasi peneyelesaian perkara mengalami penurunan sebanyak 1,5 %

sedang jumlah perkara yang diterima naik 21 perkara tetapi bila dihitung

secara matematis maka penerimaan perkara mengalami kenaikan

sebanyak 21 Perkara. Adapun perkara yang dalam diselesaikan

mengalamai peningkatan yakni sebanyak 30 perkara, yang ditangani

dengan jumlah Majelis Hakim lebih banyak dengan tahun lalu.

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

36

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Agama Magelang Tahun 2014 ini menyajikan berbagai capaian

strategis baik yang mencapai target maupun yang belum mencapai target.

Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator

Kinerja Utama (IKU) maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan

sasaran.

Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi

target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada

beberapa yang belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan

untuk tahun 2014.

Pelaksanaan tugas bidang administrasi perkara di Pengadilan Agama

Magelang dilaksanakan dengan tertib sesuai dengan Keputusan Ketua

Mahkamah Agung RI nomor : KMA/001/SK/I/1991 tanggal 24 Januari

1991 tentang Pola Bindalmin, walaupun masih ada yang perlu diperbaiki /

disempurnakan, selain itu Pengadilan Agama Magelang dalam rangka ingin

terwujudnya pelayanan prima kepada para pencari keadilan, dalam

melaksanakan tugasnya juga berpedoman pada Standar Operasional

Prosedur (SOP) dan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor:

026/KMA/SK/II/2013 tanggal 09 Februari 2013 tentang Standar Pelayanan

Peradilan;

Penyelesaian perkara pada tahun 2014 pada Pengadilan Agama

Magelang telah memenuhi target dan berhasil dengan baik, dari jumlah sisa

perkara tahun 2013 sebanyak 83 perkara, ditambah dengan perkara yang

diterima tahun 2014 sebanyak 324 perkara sehingga perkara yang

ditangani oleh Pengadilan Agama Magelang berjumlah 407 perkara, dari

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

37

jumlah tersebut telah berhasil diselesaikan sebanyak 307 perkara (75,4

%), sehingga sisa perkara pada akhir tahun 2014 sebanyak 100

perkara.

Dalam hal pelaksanaan anggaran, pada dasarnya tidak terdapat

hambatan dan kendala. Pada tahun 2014 Pengadilan Agama Magelang

mendapatkan belanja modal berupa Pengadaan Kendaraan Dinas Roda

Empat yang sudah terealisasi, diharapkan untuk tahun anggaran

mendatang belanja modal berupa pengadaan server dapat terealisasi sesuai

dengan kebutuhan.

B. SARAN-SARAN

Mohon kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Tinggi Agama

Semarang, agar :

1. Diterbitkan Surat Edaran tentang standarisasi sisa minimal perkara

pada akhir tahun;

2. Diupayakan penambahan pegawai sesuai dengan beban tugas

Pengadilan Agama Magelang.;

3. Meningkatkan pelaksanaan Diklat Pegawai dan Bimbingan Teknis

serta Diklat ESQ terhadap seluruh aparat Pengadilan Agama untuk

meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan

berintegritas tinggi.

Demikian Laporan Akuntabilitas Pengadilan Agama Magelang

sebagai realisasi dari Program Kerja Tahun 2014;

Realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama

Magelang yang diuraikan dalam laporan ini adalah merupakan hasil kerja

keras dari semua unsur yang terkait, mulai dari Pimpinan, para Hakim,

Pejabat Struktural dan Fungsional serta seluruh Staf, yang telah berupaya

seoptimal mungkin untuk mencapai target sesuai program kerja yang telah

tersusun;

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

38

Kami menyadari masih ada beberapa program kerja yang belum

dapat diselesaikan sesuai dengan target yang diprogramkan. Akan tetapi

secara umum pelaksanaan tugas pokok menunjukkan angka cukup

memuaskan, sebagaimana uraian dalam laporan ini.

Magelang, 6 Januari 2015

Ketua Pengadilan Agama Magelang

Drs. H. Muslikin, M.H.

NIP. 19690817 199403 1 007

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

39

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

40

Lampiran 1

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA MAGELANG

Garis Koordinasi :

Garis Tanggung Jawab :

KETUA Drs. H. Muslikin, M.H.

WAKIL KETUA Drs. Moh. Bambang Hidayat, M.H.

PANITERA/ SEKRETARIS

WAKIL PANITERA Dra. Mufridah

WAKIL SEKRETARIS Siti Ruqoyah

PANITERA MUDA HUKUM

Laila Chasna’u E.W, S.H.

PANITERA MUDA GUGATAN

Mustaqimah, S.Ag.

PANITERA MUDA PERMOHONAN

Purwadi, S.H.

KAUR ORTALA & KEPEGAWAIAN

Risdiyanti

KAUR PERENCANAAN & KEUANGAN

Anni Mufida Lailia, S.Sos.

KAUR UMUM Parjono

PANITERA PENGGANTI Hj. St. Aisjah B.

PANITERA PENGGANTI

Riswindu Sarjanto, S.H.

JURUSITA PENGGANTI

Zakaria

Drs. Muh. Uzair

HAKIM Abdul Wahib, S.H.

Drs. H. Tahrir, M.H.

Drs. Ahmad Muzayyin

Muhamad Imron, S.Ag, M.H.

HAKIM Nahdiyatul Ummah, S.Ag.

Azizah Dwi Hartani, S.H.I., M.H.

Foead Kamaluddin, S.Ag.

Ana Efandari Sulistyowati, SHI

Siti Juwariyah, SHI

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

41

Lampiran 2

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014

PENGADILAN AGAMA MAGELANG

No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

1. Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

1. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan.

100% 100% 100

2. Prosentase perkara yang diselesaikan.

85% 75,4% 88,71

3. Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka 5 bulan.

90% 90% 90

4. Jumlah perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

5pkr 14 pkr 280

5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

85% 89,2% 4,4

6. Prosentase pelayanan meja informasi.

95% 100% 105

7. Prosentase minutasi berkas perkara.

95% 100% 105

2 Terselesaikannya

administrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel.

1. Prosentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

100% 100% 100

2. Prosentase perkara yang disidangkan.

90% 82% 91,1

3. Prosentase penyelesaian administrasi putusan.

99% 100% 101

4. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.

75% 100% 133,3

5. Prosentase akte cerai yang diterbitkan.

75% 74,6% 99,5

6. Prosentase penyerahan akte cerai kepada para pihak.

75% 86,8% 110,9

3 Terwujudnya

penyelesaian perkara melalui mediasi.

Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara yang dimediasi.

2% 4% 200

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

42

No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.

1% 0% 0

5 Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien.

Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti.

1% 0% 0

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

43

Lampiran 3 RENCANA KINERJA TAHUN 2016

PENGADILAN AGAMA MAGELANG

No Sasaran Indikator Kinerja Target 1. Terwujudnya

penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel.

1. Prosentase Sisa perkara yang di selesaikan.

20%

2. Prosentase perkara yang diselesaikan.

85%

3. Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka 6 bulan.

80%

4. Jumlah Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

5Pkr

5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

85%

6. Prosentase Pelayanan Meja Informasi 95% 7. Prosentase Minutasi Berkas Perkara 95% 2. Terselesaiakannya

Admnistrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel.

1. Prosentase Penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

100%

2. Prosentase Perkara yang disidangkan 90% 3. Prosentase penyelesaian administrasi

putusan perkara. 99%

4. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.

75%

5. Prosentase akte cerai yang diterbitkan

75%

6. Prosentase penyerahan akta cerai kepada para pihak.

75%

3. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi.

Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara melalui mediasi yang dimediasi

2%

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.

1%

5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien.

Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti

1%

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru
Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

i

Lampiran 4

MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019

Visi (review) “Tewujudnya kesatuan hukum dan Aparat yang Profesional, efektif, efisien menuju Badan Peradilan yang Agung”.

Misi (review) 1. Menjaga kemandirian aparatur badan peradilan. 2. Memberikan pelayanan hukum yang prima dan berkeadilan kepada pencari keadilan

serta aparatur yang professional. 3. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan. 4. Meningkatkan pengawasan Internal yang efektif dan efisien

Tujuan Strategis 1. Meningkatnya pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan kepada masyarakat pencari keadilan.

2. Meningkatkan pelenyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel.

3. Terwujudnya aparat Pengadilan Agama Magelang yang profesional, efektif, efisien, dan akuntabel.

4. Mewujudkan peningkatan pengawasan internal dan meningkatkan pembinaan sumber daya manusia yang professional dan berkwalitas dalam rangka peningkatan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan.

Sasaran Indikator Kinerja Th. I (2015)

Th. II (2016)

Th. III (2017)

Th. IV (2018)

Th. V (2019)

Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

1. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan.

20% 20% 20% 20% 20%

2. Prosentase perkara yang diselesaikan.

85% 85% 85% 85% 85%

3. Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka 6 bulan.

80% 80% 80% 80% 80%

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

ii

Sasaran Indikator Kinerja Th. I

(2015) Th. II

(2016) Th. III

(2017) Th. IV

(2018) Th. V

(2019)

4. Jumlah perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu.

5Pkr 5Pkr 5Pkr 5Pkr 5Pkr

5. Prosentase putusan yang diunggah (upload) ke website.

85% 85% 85% 85% 85%

6. Prosentase pelayanan meja informasi.

95% 95% 95% 95% 95%

7. Prosentase minutasi berkas perkara. 95% 95% 95% 95% 95% Terselesaikannya administrasi perkara yang efektif, efisien dan akuntabel.

1. Prosentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara.

100% 100% 100% 100% 100%

2. Prosentase perkara yang disidangkan.

90% 90% 90% 90% 90%

3. Prosentase penyelesaian administrasi putusan.

99% 99% 99% 99% 99%

4. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu.

75% 75% 75% 75% 75%

5. Prosentase akte cerai yang diterbitkan.

75% 75% 75% 75% 75%

6. Prosentase penyerahan akte cerai kepada para pihak.

75% 75% 75% 75% 75%

Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi.

Prosentase mediasi yang berhasil dari perkara yang dimediasi.

1% 1% 1% 1% 1%

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

iii

Sasaran Indikator Kinerja Th. I

(2015) Th. II

(2016) Th. III

(2017) Th. IV

(2018) Th. V

(2019)

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hokum tetap yang ditindaklanjuti.

1% 1% 1% 1% 1%

Terwujudnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efisien.

Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti.

1% 1% 1% 1% 1%

Ketua Pengadilan Agama Magelang

Drs. H. Muslikin, M.H.

NIP. 19690817 199403 1 007

Magelang, 6 Januari 2015

Panitera/ Sekretaris

Drs. Muh. Uzair

NIP. 19600905 199403 1 003

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru
Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

i

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MAGELANG Nomor : W11-A35/ /OT.01.2/XII/2014

TENTANG

TIM PELAKSANAAN PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGADILAN AGAMA MAGELANG TAHUN 2014

KETUA PENGADILAN AGAMA MAGELANG

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Magelang tahun 2013, maka perlu segera dibentuk Tim Pelaksana Penyusun LAKIP Pengadilan Agama Magelang;

b. Bahwa nama-nama yang tercantum dalam Surat Keputusan ini dipandang cakap dan mampu ditunjuk sebagai Tim Pelaksana Penyusun LAKIP pada Pengadilan Agama Magelang;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-

undang Nomor 8 Tahun 1974. 2. Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-

undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989. 3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009. 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004. 5. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan

Pajak. 6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 7. Undang-undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 8. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MAGELANG TENTANG TIM PELAKSANA PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN AGAMA MAGELANG TAHUN 2014

PERTAMA : Tugas Tim sebagaimana dimaksud adalah merencanakan, melaksanakan, dan

melaporkan pelaksanaannya kepada Ketua Pengadilan Agama Magelang; KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai 01 Januari 2015. Ketiga : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan

ini, akan diadakan perbaikan dan perubahan sebagaimana mestinya; KUTIPAN Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk

diketahui dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.. Ditetapkan di : Magelang Pada tanggal : 31 Desember 2014 Ketua Pengadilan Agama Magelang Drs. MUSLIKIN, M.H. NIP. 19690817 199403 1 007

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … 2014.pdf · Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan ... mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru

ii

LAMPIRAN :

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MAGELANG NOMOR : W11-A35/ /OT.01.2/XII/2014 Tanggal : 31 Desember 2014

TENTANG

TIM PELAKSANAAN PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PENGADILAN AGAMA MAGELANG TAHUN 2014

NO NAMA / NIP JABATAN DALAM DINAS JABATAN

DALAM TIM 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9. 10.

Drs. Moh. Bambang Hidayat, M.H. Drs. Muh Uzair Siti Ruqoyah Dra. Mufridah Laila Chasna’u EW, S.H. Mustaqimah, S.Ag. Parjono Risdiyanti Anni Mufida Lailia, S.Sos. Siti Anisah

Wakil Ketua Panitera/ Sekretaris Wakil Sekretaris Wakil Panitera Panitera Muda Hukum Panitera Muda Gugatan Kaur Umum Kaur Ortala & Kepegawaian Kaur Perencanaan & Keuangan Pramubakti

Ketua Wakil Ketua Koordinator Koordinator Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Operator LAKIP

Ketua Pengadilan Agama Magelang Drs. H. Muslikin, M.H. NIP. 19690817 199403 1 007