arah kebijakan percepatan reformasi birokrasi...
TRANSCRIPT
ARAH KEBIJAKAN
PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI
INSTANSI PEMERINTAH
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARADAN REFORMASI BIROKRASI
Jakarta, 24 Januari 2018
disampaikan pada acaraPembekalan Rapim POLRI 2018
SASARAN REFORMASI BIROKRASI
TIGA SASARANREFORMASI BIROKASI
Pemerintah yang bersih,
akuntabel, dan berkinerja tinggi
Pemerintah yang efektif dan
efisien
Pelayanan publik yang baik dan
berkualitas
EVALUASI1. REFORMASI BIROKRASI2. ZONA INTEGRITAS3. AKUNTABILITAS KINERJA
MENDORONGPELAKSANAAN
Pelayanan Publik Masih Buruk
Pemerintahan Belum Efektif dan
Efisien
Pemerintahan Belum Bersih,
Kurang Akuntabel dan Berkinerja
Rendah
2
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT MASALAH EFISIENSI BIROKRASI
Money FollowProgram
Alokasi anggaran harus digunakan untuk program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat, misalnya infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. (pemerintahan berorientasi hasil)
e-Government
Dalam sistem pemerintahan elektronik, rakyat bisa mengakses
dokumen-dokumen pemerintah dan semua hal dapat dilihat secara
transparan, termasuk soal anggaranpublik.
Stop Pemborosan
Anggaran
Seberapapun anggaran yang diberikan kepada K/L/Pemda pasti habis, tetapi tujuan (hasil) tidak tercapai.
Fokus Kinerja, bukan SPJ
ASN jangan terlalubanyak menghabiskan
waktu dan tenaga hanya untuk mengurusi SPJ.
Menghemat jumlahanggaran yang dibelanjakan dari kegiatan-kegiatan yang tidakpenting.
Anggaran digunakan hanyauntuk membiayaiprogram/kegiatan prioritasyang mendukungpencapaian tujuanpembangunan.
Anggaran yang digunakanmenghasilkan manfaatbesar untuk masyarakat.
EFISIENSI
3
PERAN SAKIP DALAM EFISIENSI BIROKRASI
RENCANA STRATEGIS
SISTEMAKUNTABIITASKINERJAINSTANSIPEMERINTAH
MEMASTIKAN SASARAN K/L DAN PEMDA SESUAI DENGAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PERJANJIAN KINERJA
MEMASTIKAN UPAYA PENCAPAIAN TARGET-TARGET DIPERJANJIKAN KEPADA PEJABAT YANG BERKOMPETEN
PENGUKURAN KINERJA
MEMASTIKAN KEMAJUAN PENCAPAIAN TARGET DIUKUR DENGAN TEPAT
PENGELOLAAN DATA KINERJA
MEMASTIKAN DATA KINERJA DIKELOLA DENGAN BAIK UNTUK MENGETAHUI PENCAPAIAN DARI TAHUN KE TAHUN
PELAPORAN KINERJA MEMASTIKAN PENCAPAIAN
KINERJA DILAPORKAN KEPADA PEMBERI AMANAH SECARA JUJUR
REVIU DAN EVALUASI KINERJA
MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA TELAH DIREVIU DAN DIEVALUASI
MEMASTIKAN TERDAPAT PERBAIKAN BERKELANJUTAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA
UU Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebasdari KKN
Azas akuntabilitas dalam penyelenggaraannegara
PP Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
Kewajiban melaporkan akuntabilitas keuangan dan akuntabilitas kinerja pemerintah
UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraUU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
• Asas pengelolaan keuangan negara adalahakuntabilitas berorientasi hasil
• Penerapan anggaran berbasis prestasi kinerja
Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
SAKIP diperlukan untuk meningkatkan efektivitaspenggunaan anggaran berorientasi pada hasil
4
EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA
Dilakukan evaluasi tiap tahun
untuk mengukur perkembangan
efektivitas implementasi SAKIP di
instansi pemerintah (pusat &
daerah)
Efektivitas & Efisiensi Penggunaan Anggaran
pada Instansi Pemerintah
5
HASIL EVALUASI SAKIP 2016-2017
Skala nilai K/LPemerintah
ProvinsiKabupaten
/ Kota
Kategori RangeNilai
2016 2017 2016 2017 2016 2017
AA 90-100 0 0 0 0 0 0
A 80-90 4 4 3 3 2 2
BB 70-80 27 28 7 7 10 20
B 60-70 37 40 12 19 57 150
CC 50-60 11 7 10 5 199 142
C 30-50 3 3 2 0 193 153
D 0-30 0 0 0 0 14 8
± 392,87 T
1. Tidak jelas hasil yang akan dicapai (tujuan/sasaran tidak berorientasi hasil)
2. Ukuran kinerja tidak jelas
3. Tidak ada keterkaitan antara Program/Kegiatan dengan Sasaran
4. Rincian kegiatan tidak sesuai dengan maksud kegiatan
INEFISIENSI TERJADI KARENA :
HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA 2016 DIINDIKASIKAN TERDAPAT POTENSI INEFISIENSI PENGGUNAAN ANGGARAN > 30% APBN/APBN (DILUAR BELANJA
PEGAWAI) ATAS INSTANSI PEMERINTAH YANG TIDAK AKUNTABEL (NILAI DIBAWAH 60 (PREDIKAT CC))
Hasil asistensi dan bimbingan teknis selamattahun 2017, diperkirakan telah mengakibatkanefisiensi / penghematan anggaran minimal sebesar Rp. 41.15 Triliun Rupiah pada 5 Kementerian /Lembaga, 7 Pemerintah Provinsidan 113 Pemerintah Kabupaten /Kota
± 41.15 T
6
HASIL SURVEI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
70.15
84.65
77.11
60.36
85.95
78.35
66.15
84.99
78.74
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
Survey Internal KapasitasOrganisasi
Survey EkternalPemberantasan KKN
Survey Eksternal PelayananPublik
RATA-RATA CAPAIAN NASIONAL
KL PROV KAB KOTA7
8
Riau Kepulauan
Aceh
SumateraUtara
Riau
SumateraBarat Jambi
Bengkulu
SumateraSelatan
Bangka-Belitung
Lampung
KalimantanBarat
Banten
Jakarta
JawaBarat Yogyakarta
JawaTengah
JawaTimur
Bali
KalimantanTengah
KalimantanTimur
KalimantanSelatan
NTB
SulawesiSelatan
SulawesiTenggara
SulawesiBarat
SulawesiTengah
SulawesiUtara
Maluku
MalukuUtara
PapuaBarat
Papua
NTT
KalimantanUtara Gorontalo
Saat ini telah terdapat 18 unit kerja WBBM dan 109 unit kerjaWBK. Terdiri atas:• Polres• Rumah Sakit• Kantor Pelayanan Pajak• Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara• Kantor Pelayanan Bea dan Cukai• Perwakilan Badan Pemeriksa
Keuangan• Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil• Dinas Perijinan• Dan lain-lain
Unit kerja pelayananpercontohan ini (WBK/WBBM)
akan menjadi role model bagiunit kerja lainnya dalam upaya
peningkatan kualitas pelayananpublik dan budaya anti-korupsi
TAHUN 2014 2015 2016 2017PENGUSULAN 33 51 174 485
WBBM 9 10 12 18
WBK 12 23 38 109
Keterangan: Jumlah unit kerja WBK/WBBM akumulasi sampai dengan tahun yang bersangkutan
UNIT KERJA PELAYANAN PERCONTOHAN (WBK/WBBM)
12 UNIT DARI POLRI
UNIT KERJA POLRI YANG TELAH MERAIH PREDIKAT WBK/WBBM
• Wilayah Birokrasi Bersihdan Melayani1. Polresta Sidoarjo2. Polres Gresik3. Polres Jember
• Wilayah Bebas dariKorupsi
1. Direktorat Tindak PidanaKorupsi, Bareskrim
2. Polresta Banjarmasin3. Polrestabes Surabaya4. Polrestabes Medan
5. Polresta Padang6. Polrestabes Semarang7. Polresta Balikpapan8. Polresta Pekanbaru9. Polres Serang
9
PERKEMBANGAN REFORMASI BIROKRASI POLRI
REFORMASI BIROKRASI
AKUNTABILITAS KINERJA
ZONA INTEGRITAS
(WBK/WBBM)
2015 2016
• INDEKS RB: 67,23• Hasil Survei:
• Persepsi Pelayanan: 2,85• Persepsi Anti-Korupsi: 2,63
• INDEKS RB: 71,89• Hasil Survei:
• Persepsi Pelayanan: 3,30• Persepsi Anti-Korupsi: 3,33
• NILAI SAKIP : 68,04 • NILAI SAKIP : 70,90
• Unit Kerja IP yang diusulkan: 60 unit (Nasional)
• Unit kerja POLRI yang mendapat PredikatWBK/WBBM: 0 unit
• Unit Kerja IP yang diusulkan: 223 unit (Nasional)
• Unit Kerja yang mendapatWBK/WBBM: 23 unit
• Unit kerja POLRI yang diusulkan: 11 Unit
• Unit kerja POLRI yang mendapatPredikat WBK/WBBM: 3 unit
2017
???
???
• Unit Kerja IP yang diusulkan: 665 unit (Nasional)
• Unit Kerja yang mendapatWBK/WBBM: 83 unit
• Unit kerja POLRI yang diusulkan: 38 unit
• Unit kerja POLRI yang mendapatpredikat WBK/WBBM: 12
INDEKS REFORMASI BIROKRASI, NILAI AKUNTABILITAS KINERJA, DAN UNIT KERJA ZONA INTEGRITAS (WBK/WBBM)
10
TERIMAKASIH
11