managemen birokrasi

Upload: nosi-arsyahni

Post on 10-Apr-2018

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    1/21

    Ringkasan Kajian

    Rencana Tindak Reformasi BirokrasiTim Penyusun*)

    1. Pendahuluan

    Birokrasi, dunia usaha, dan masyarakat merupakan tiga pilar utama dalam

    upaya mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good Governance). Birokrasi

    sebagai organisasi formal memiliki kedudukan dan cara kerja yang terikat dengan

    peraturan, memiliki kompetensi sesuai jabatan dan pekerjaan, memiliki semangatpelayanan publik, pemisahan yang tegas antara milik organisasi dan individu, serta

    sumber daya organisasi yang tidak bebas dari pengawasan eksternal. Karena itu,birokrasi bekerja dalam mengemban perjuangan mewujudkan keseluruhan cita-cita

    dan tujuan bernegara sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang

    Dasar 1945.

    Birokrasi memiliki peran yang strategis untuk menjalankan roda pemerintahandan pembangunan. Ironisnya selama ini birokrasi pemerintah belum menunjukkan

    kinerja yang diharapkan. Masyarakat menilai bahwa kinerja birokrasi masih buruk,

    tidak profesional dan masih sarat dengan tindakan penyalahgunaan kewenangandalam bentuk praktik korupsi, dan belum menjadi pelayanan masyarakat melainkan

    melainkan pihak yang dilayani, padahal di era otonomi daerah ini seharusnya

    birokrasi adalah sebagai pelayanan masyarakat. Citra negatif dalam birokrasi tersebut,

    menurut Toha (2002), masih tertanam bahkan setelah lima tahun reformasi itu

    bergulir. Perbaikan birokrasi yang dicanangkan permerintah selama ini belumberjalan secara optimal.

    Untuk itu diperlukan reformasi birokrasi yang konsisten dan berkelanjutan

    yang diarahkan pada upaya-upaya untuk: (i) menuntaskan penanggulanganpenyalahgunaan kewenangan dalam bentuk KKN dengan menerapan prinsip-prinsip

    tata pemerintahan yang baik (good governance); (ii) meningkatkan kualitas

    penyelenggaraan administrasi negara; dan (iii) meningkatkan kualitas pelayanan

    publik terutama pelayanan dasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Upaya-upaya tersebut difokuskan kepada beberapa isu-isu yang dianggap paling dominan

    dan strategis untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan reformasi birokrasi yaitu:(a) pemerintahan yang bersih (clean government), (b) aktualisasi prinsip-prinsip

    kepemerintahan yang baik (goodgovernance); (c) kompetensi sumber daya manusiaaparatur; (d) pelayanan publik (e) desentralisasi kewenangan. Kemudian, untuk lebih

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    2/21

    Pelaksanaan reformasi birokrasi diharapkan mampu menghasilkan birokrasi

    yang dapat berperan sebagai dinamisator pembangunan dan mampu menciptakaniklim ekonomi, sosial politik yang kondusif bagi lancarnya proses pembangunan;

    dapat meningkatkan kinerja pelayanan publik sejalan dengan pelaksanaandesentralisasi dan otonomi daerah dan demokrasi; dapat merespon dinamika

    perkembangan ekonomi, sosial politik dalam negeri yang berkembang, serta dapat

    mengantisipasi dan mendapatkan manfaat dari kemajuan teknologi dan informasiyang begitu cepat, serta globalisasi seperti sekarang ini.

    2. Permasalahan

    - Tingginya tingkat penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk KKN.- Rendahnya kualitas pelayanan publik.- Belum berjalannya desentralisasi kewenangan secara efektif.

    3. Tujuan Kerja.

    -

    Memberikan gambaran akurat tentang permasalahan di lingkungan birokrasiyang terkait dengan kelembagaan, manajemen dan sumber daya manusiaaparatur.

    - Memberikan alternatif rekomendasi kebijakan mengenai reformasi birokrasi.- Memberikan usulan rencana tindak reformasi birokrasi yang mungkin

    dilakukan untuk jangka waktu 2005-2009.

    4. Hasil Kajian dan Analisis

    Konsep dan prakarsa reformasi birokrasi tidak terlepas dari

    pertimbangan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi,

    dinamika, dan kinerja birokrasi, yang meliputi baik faktor-faktor

    internal maupun faktor-faktor lingkungan strategis lainnya, termasuk

    pemahaman mengenai posisi dan peran birokrasi dalam sistem

    administrasi negara kita. Keseluruhan faktor tersebut perlu

    dipertimbangkan dalam menentukan format birokrasi yang

    dikehendaki dan berkemampuan merespon tantangan lingkungan

    strategis yang semakin kompleks dan meningkat.

    Dengan menggunakan pendekatan manajemen strategis, rencana

    reformasi birokrasi bertolak dari berbagai fenomena yang dinilai

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    3/21

    Terdapat lima isu strategis terkait dengan reformasi birokrasi

    yang perlu ditindaklanjuti secara cermat dalam rencana tindak, yaitupemerintahan yang bersih, aktualisasi prinsip-prinsip kepemerintahan

    yang baik, kompetensi SDM aparatur, pelayanan publik, dan

    desentralisasi kewenangan. Rencana tindak dalam konteks ini adalah

    rencana yang ingin diimplementasikan sehingga birokrasi didorong ke

    arah birokrasi yang lebih baik yang mampu merespon dinamika

    lingkungan strategis. Rencana tindak ini diharapkan akan dapat secara

    bertahap memperbaiki sosok dan kinerja birokrasi. Kelima isu strategistersebut meliputi:

    1. Pemerintahan yang Bersih2. Aktualisasi Prinsip-Prinsip Good Governance3. Kompetensi SDM Aparatur4. Pelayanan Publik5.

    Desentralisasi Kewenangan

    5. Kesimpulan dan Rekomendasi

    5.1. KesimpulanReformasi birokrasi pada dasarnya merupakan upaya perubahan yang

    dilakukan secara sadar, untuk memposisikan diri (birokrasi) kembali, dalam rangka

    menyesuaikan diri dengan dinamika lingkungan yang dinamis. Upaya tersebut,

    dilakukan untuk melaksanakan peran dan fungsi secara tepat dan konsisten, gunamenghasilkan manfaat sebagaimana diamanatkan konstitusi. Kesadaran diri untuk

    melakukan upaya perubahan kearah yang lebih baik, merupakan cerminan darisebuah kebutuhan. Kebutuhan tersebut, bertitik tolak dari fakta adanya peran

    birokrasi saat ini yang masih jauh dari harapan. Realitas ini, sesungguhnya juga

    menunjukkan kesadaran bahwa terdapat kesenjangan antara apa yang sebenarnyadiharapkan dengan fakta aktual mengenai peran birokrasi dewasa ini.

    Berbagai predikat negatif ditujukan terhadap birokrasi pemerintah dalam

    melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan dewasa ini. Predikat

    negatif ini terkait dengan penyakit birokrasi korupsi kolusi dan nepotisme (KKN),dan rendahnya kinerja yang dapat diukur dengan lambatnya dalam pemberian

    pelayanan kepada masyarakat. Kondisi demikian berakibat pada tingkat kredibilitas

    birokrasi yang makin merosok dan bahkan timbul ketidakpercayaan dan skeptis darimasyarakat terhadap kinerja birokrasi

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    4/21

    Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kajian rencana tindak reformasi birokrasi

    ini merupakan salah satu upaya untuk merespon kondisi birokrasi saat ini dantuntutan perbaikan kinerjanya. Respon ini pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi

    tiga hal besar; pertama, upaya mengkaji faktor-faktor yang turut mempengaruhimasih rendahnya kinerja birokrasi; kedua adalah memformulasikan ikhtiar-ikhtiar

    rencana tindak yang dapat dilakukan untuk merubah kondisi birokrasi saat ini

    menuju birokrasi yang professional, efisien dan efektif serta andal dalammelaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan; dan ketiga dapat

    menjadi salah satu landasan gerak dalam penyusunan kebijakan nasional mengenai

    Rencana Aksi percepatan pelaksanaan reformasi birikrasi.

    Ikhtiar-ikhtiar tersebut didasarkan pada 4 (empat) hal yang dianggap strategis

    dalam konteks reformasi birokrasi saat ini, yaitu:

    - Peningkatan komitmen bersama dalam mendorong peningkatan kinerjabirokrasi dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih, dengan

    tetap menjaga perimbangan peran antara pemerintah, swasta dan masyarakat.

    - Peningkatan upaya penguatan aktualisasi dan implementasi good governancepada seluruh pemerintahan di pusat dan daerah dalam melaksanakan tugas dan

    fungsi pemerintahan dan pembangunan.- Peningkatan kinerja dengan terus-menerus meningkatkan kompetensi dan

    kesejahteraan SDM aparatur dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan

    pembangunan.

    - Peningkatan sinergi (networking) antar pemerintah pusat, antara pemerintahpusat dan daerah dan antar pemerintah daerah sendiri dalam melaksanakan

    tugas pemerintahan dan pembangunan.

    - Peningkatan kapasitas birokrasi dalam merespon aspirasi yang berkembang dimasyarakat dan tuntutan terhadap perbaikan pelayanan publik.

    5.2. RekomendasiReformasi birokrasi bukanlah pekerjaan yang mudah dan dapat dilaksanakandalam waktu singkat. Reformasi birokrasi akan berhasil bila terdapat komitmen

    aparatur yang kuat dan diikuti dengan tindakan nyata untuk merubah perilaku dan

    budaya birokrasi. Oleh karena itu perlu dilakukan:

    - Mengutamakan peningkatan kesadaran dan tanggung jawab profesional

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    5/21

    penerapan good governance. Karena tanpa dukungan dari masyarakat,

    mustahil untuk melaksanakan reformasi birokrasi.

    6. Rencana Tindak Reformasi Birokrasi.Untuk mengetahui lebih jauh mengenai rencana tindak reformasi birokrasi dapat

    dilihat pada tabel berikut ini.

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    6/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Tabel 1

    Matriks Rencana Tindak dengan Issu Stratejik Clean Government

    RENCANA TINDAKISU

    StrategikISU Pendukung Kelembagaan Ketatalaksanaan SDM

    INDIKATOR KINERJA

    (Jangka Menengah)

    Instansi

    Penanggungjawab

    Pemerintahan

    yang bersih

    (Clean

    Government)

    Law Enforcement

    yang lemah

    Membentuk

    komisi yang

    memantau

    kinerja

    lembagapenegak

    hukum

    Memperbaikisistem kerja

    internal lembaga-

    lembaga penegak

    hukum Memperbaiki

    hubungan tata kerja

    antar lembaga

    penegak hukum

    dan pengawasan

    Meningkatkan

    kapasitas

    (pengetahuan, sikap,

    keterampilan) aparat

    penegak hukumdalam merespon

    kuantitas dan

    kualitas kriminalitas

    (white colar crime)

    Banyaknya hasil pemantauan yangakurat terhadap kinerja lembaga

    penegak hukum

    Banyaknya hasil pemantauan yangdirespon dan ditindaklanjuti

    Banyaknya kasus KKN yangdiselesaikan dengan tuntas

    Tingkat efektifitas penyelesaiansuatu perkara/ kasus KKN

    Departemen

    Kehakiman dan HAM

    (Koordinator);

    Kepolisian; Kejaksaan,

    Mahkamah Agung;KPK, BPK; BPKP

    Ketidakjelasan

    dan

    ketidaklengkapanperaturan

    (pemanfaatan

    celah hukum)

    Melakukan reviewterhadap peraturan

    seluruh peraturanterkait dengan

    KKN

    Memperbaikisubstansi

    peraturan-peraturan

    yang

    memungkinkan

    terjadinya multiinterpretasi/

    ambiguitas

    Disiminasi dan

    Sosialisasi Banyaknya kasus KKN yang

    diselesaikan dengan tuntas

    Tingkat efektifitas penyelesaiansuatu perkara/ kasus KKN

    Departemen

    Kehakiman dan HAM

    (Koordinator);Kepolisian; Kejaksaan,

    Mahkamah Agung;

    KPK, BPK; BPKP

    Adanya duplikasi

    aturan dan

    kewenangan

    lembaga-lembaga

    pengawasan

    internal (BPKP,

    Melakukanreview

    kewenanga

    n dan fungsi

    masing-

    masing

    Memperbaikisistem kerja

    internal lembaga-

    lembaga

    pengawasan

    Memantapkan

    Mengadakan

    sertifikasi sistem,

    proses dan produk

    pendidikan dan

    pelatihan di bidang

    pengawasan dan

    Kejelasan pembagian tugas, fungsidan kewenangan lembaga-

    lembaga pengawasan internal

    Terbangunnya sistem yangberstandar internasional

    Diterapkannya e-audit secara

    Departemen

    Kehakiman dan HAM

    (Koordinator);

    Kepolisian; Kejaksaan,

    Mahkamah Agung;

    KPK, BPK; BPKP

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 6

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    7/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Itjen, Depdagri,

    Bawasda)

    Lembaga

    pengawasan

    internal

    Memperbaiki struktur

    fungsi

    lembaga-

    lembaga

    pengawasan

    internal

    standar akuntansi

    pemerintah sesuai

    dengan standar

    internasionalMengembangkan

    e-audit

    auditing selektif

    Meningkatnya kualitas SDMaparatur pengawasan dan kinerja

    pengawasan baik kualitatifmaupun kuantitatif

    Tidak efektifnyapelaksanaan

    fungsi lembaga-

    lembaga penegak

    hukum (Adanya

    ketidakjelasan,

    dan duplikasi

    kewenangan,

    lemahnyapembinaan

    profesionalisme

    Melakukanreview

    kewenanga

    n dan fungsi

    lembaga-

    lembaga

    penegak

    hukum

    Memperbaiki strukturfungsi

    lembaga-

    lembaga

    penegak

    hukum

    Memperbaikihubungan tata kerja

    antar lembaga

    penegak hukum

    Memperbaikisubstansi

    peraturan-peraturan

    yang multi

    interpretasi/ambiguitas

    Pengendalian mutuproses penegakan

    hukum

    Mengadakansertifikasi

    sistem, proses

    dan produk

    pendidikan dan

    pelatihan di

    bidang

    penegakan

    hukum Meningkatkan

    disiplin,

    kompetensi dan

    kesejahteraan

    aparatur

    penegak hukum

    Kejelasan pembagian tugas, fungsidan kewenangan lembaga-

    lembaga penegak hukum

    Meningkatnya kualitas SDMaparatur penegak hukum

    Meningkatnya kinerja aparaturpenegak hukum khususnya dalam

    penyelesaian perkara/kasus KKN

    dan penerapan hukum tindakpidana korupsi secara efektif

    DepartemenKehakiman dan HAM

    (Koordinator);

    Kepolisian; Kejaksaan,

    Mahkamah Agung;

    KPK, BPK; BPKP

    Standarpengelolaan

    kebijakan dan

    pelayanan publik

    yang belum jelas

    dan tidak

    transparan (SOP

    dan berorientasi

    pada pencapaian

    tujuan bernegara

    Mempertegas institusiyang

    bertanggun

    gjawab

    untuk

    menyusun

    norma,

    standar, dan

    prosedur

    Mereview terhadapSOP lembaga-lembaga

    penyelenggara

    negara dan

    pemerintahan

    Memperbaiki danmerumuskan

    kembali SOP.

    Menetapkan

    Diseminasi danSosialisasi SOPdan indikator

    kinerja lembaga

    Peningkatankompetensi SDM

    Penerapan rewardand punishment

    Tersedianya SOP yang jelas,mudah dipahami dandilaksanakan

    Terciptanya keserasian danketerpaduan kebijakan publik

    Tersedianya indikator kinerja(input, proses, output, outcome)

    yang jelas dan terukur

    Terbitnya laporan akuntabilitaskinerja yang dapat diakses oleh

    Menpan (Koordinator);seluruh lembaga

    penyelenggara negara

    dan pemerintahan

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 7

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    8/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    dan kepentingan

    publik)

    dalam

    pengelolaan

    kebijakan

    publik Memperkua

    t fungsi dan

    kewenanga

    n unit yang

    mengelola

    informasi

    indikator kinerja

    (input, proses,

    output, outcome)

    masing-masinglembaga.

    Memperkuat sistemdan manajeman

    informasi pada

    setiap lembaga

    informasi yang ada

    Menetapkan aturanmengenaiklasifikasi

    informasi yang

    wajib, dapat atau

    tidak dapat

    disampaikan

    kepada publik

    publik

    Meningkatnya kompetensi SDM Tersedianya informasi kebijakan

    publik yang terpercaya,mutakhir, serta mudah dijangkau

    Lemahnyapartisipasi

    masyarakat

    dalam

    pengawasan

    penyelenggaraan

    pemerintahan

    Memberdayakan lembaga-

    lembaga

    kemasyarakata

    n (sipil) yang

    memiliki

    fungsi

    pengawasan

    Menetapkanpedoman untuk

    mengakomodasikan

    aspirasi masyarakat

    Memperkuatpemahaman dantanggungjawab

    masyarakat

    dalam proses

    penyelenggaraan

    pemerintahan

    (civic education)

    Memfasilitasilearning process

    mengenai civic

    education

    Meningkatnya partisipasi dalampengawasan penyelenggaraanpemerintahan (masukan yang

    berkualitas dari masyarakat untuk

    penyusunan, perbaikan

    implementasi, dan evaluasi

    kinerja)

    seluruh lembagapenyelenggara negara

    dan pemerintahan

    Profesionalitas

    tidak dihargai

    secara layak

    (misalnya

    remunerasi belum

    Regulasistandar

    kinerja

    profesional

    individu

    Melakukan reviewsistem dan proses

    pengelolaan

    kebijakan

    remunerasi

    Menegakkanreward and

    punishment

    Meningkatnya kinerja lembagadan SDM aparatur

    Remunerasi yangmengakomodasi standarkelayakan (Y=C+S).

    Menpan dan BKN

    (Koordinator)

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 8

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    9/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    sesuai standar

    sektor swasta

    dengan tingkat

    produktivitas)

    dan institusi

    Memperkuat

    kelembagaan

    kepegawaia

    n dalam

    pembinaan

    profesionali

    tas

    Menyusun danmenerapkan sistem

    remunerasi sesuai

    dengan standarkelayakan (kinerja,

    biaya hidup dan

    saving).

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 9

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    10/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Tabel. 2

    Matriks Rencana Tindak dengan Isu Stratejik Aktualisasi Good Governance (GG)

    RENCANA TINDAKISU

    Strategik

    ISU

    Pendukung Kelembagaan Manajemen SDM

    INDIKATOR KINERJA

    (Jangka Menengah)

    Instansi

    Penanggungjawab

    Aktualisasi

    prinsip-prinsip

    GG

    Lemahnya

    pemahaman

    dan

    kemampuan

    mengaktualisa

    sikan prinsip-

    prinsip GG

    Menginternalisasi

    kan nilai-nilai

    GG dalam proses

    kebijakan pada

    setiap lembaga

    Menyusun konsep,mekanisme, dan

    indikator

    operasional GG

    Melakukan kendalimutu terhadappelaksanaan GG

    Sosialisasi dandiseminasi GG

    Meningkatkanlearning process

    Terinternalisasikannya nilai-nilai GG dalam proses

    kebijakan pada setiap

    lembaga

    Tersedianya konsep,mekanisme, dan indikatoroperasional GG

    Diterapkannya kendali mututerhadap pelaksanaan GG

    Meningkatnya pemahaman,komitmen, dan kompetensi

    SDM dalam menerapkan

    GG

    Menpan (Koordinator)

    Lemahnya

    komitmen 3

    pilar GG

    (masih sebatas

    retorika)

    Memberdaya-kan lembaga

    untuk

    mengaplikasik

    an prinsip-

    prinsip GG

    Mengembangkanaplikasi prinsip-

    prinsip GG dalam

    manajemen

    pemerintahan di

    pusat dan daerah

    Sosialisasi dandiseminasi

    prinsip GG

    kepada seluruh

    stakeholdernya

    Membangunkonsensus dalam

    dan antar tiga

    pilar GG

    Meningkatnya kapasitaslembaga dalam mewujudkan

    prinsip GG

    Teraplikasikannya prinsipGG dalam manajemen

    pemerintahan di pusat dan

    daerah

    Tersosialisasikannya prinsipGG kepada seluruh

    stakeholder

    Terbangunnya konsensusdalam dan antar tiga pilar

    GG

    Belum

    didukung

    Sistem

    Membangunsistem

    informasi pada

    Menyusun SOPpada setiap

    lembaga dalam

    Meningkatankapasitas SDM

    aparatur di

    Terbangunnya sisteminformasi (banyaknya

    lembaga yang telah

    Menegkominfo

    (Koordinator)

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 10

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    11/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Informasi

    yang

    memadai;

    setiap lembaga

    yang

    terintegrasi

    Membangunkemitraan

    dengan pihak

    swasta di

    bidang sistem

    informasi

    rangka

    pemanfaatan SI

    untuk mendukung

    penerapan prinsipGG

    Mengadakansistem insentif

    untuk

    pengembangan

    sistem informasi

    bidang sistem

    informasi

    Memanfaatkansumber daya luar(outsourcing)

    untuk mengelola

    dan

    mengembangkan

    SI

    membangun dan

    menerapkan sistem

    informasi)

    Tersusunnya SOP dalamrangka pemanfaatan sistem

    informasi untuk mendukung

    penerapan prinsip GG

    Meningkatnya kapasitas dankualitas SDM aparatur di

    bidang sistem informasi

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 11

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    12/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Tabel 3.

    Matriks Rencana Tindak dengan Issu Stratejik Kompetensi SDM

    ISU

    TrategisISU

    Pendukung

    RENCANA TINDAK

    Kelembagaan Ketatalaksanaan SDM Aparatur

    INDIKATOR KINERJA

    (jangka menengah)

    Institusi

    Penanggung Jawab

    Quality at

    Entry

    Penetapan syarat

    dan standar

    perekrutan

    pegawai

    Mereview danmenyusun SOP

    Rekruitmen

    pegawai baru

    Pengawasanterhadap

    pelaksanaan SOP

    rekruitmen

    Perekrutan SDM

    yang

    kompetensinya

    sesuai dengan

    kebutuhan

    Tingkat Pendidikan Nilai TPA Nilai TOEFL Nilai ujian masuk

    MENPAN, BKN, OTO-

    BAPPENAS, DEPDAGRI,

    BADIKLAT DAERAH

    Ketidaksesuai-

    an antara

    kemampuan/

    ketrampilanSDM dengan

    tugas yang

    diembannya;

    Penetapanstandar

    kompetensi

    jabatan Penetapan

    standar

    Diklat untuk

    setiap jabatan

    Penyusunan SOPrelokasi pegawai

    Penyusunan SOPDiklat

    Relokasipegawai ke

    tempat lain;

    Diklat; Merekrut

    pegawai baru.

    Terpenuhinya SDM yang

    sesuai antara beban kerja

    dan kemampuan yang

    dimiliki

    MENPAN, BKN,

    DEPDAGRI, BADIKLAT

    DAERAH

    Kompentesi

    SDM Aparatur

    Kedisiplinan; Memaksimalkan

    fungsi

    inspektorat, danBawasda

    Pengawasan danbimbingan;

    Pembinaan MoralJumlah pelanggaran

    peraturan

    MENPAN, KEJAKSAAN,

    POLRI, BPKP, BPK,

    BKN, ITJEN DEPDAGRI

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 12

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    13/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Manajemen

    SDM (yang

    belum mantap)

    (dari prosesrekruitmen s.d.

    pension);

    Perencanaanpegawai yang

    rasional dan

    layak; Pola seleksi yang

    kompetitif,

    terbuka dan adil;

    Konsistensiterhadap

    penerapan sistem

    penghargaan dan

    sanksi

    Tersedianya dokumenreview SDM;

    Tersedianya dokumenperencanaan SDM yangbersifat nasional dan

    lokal

    Tersusunnya rencanakebutuhan pegawai;

    Tertatanya pola seleksiyang lebih baik;

    Terlaksananyapenerapan sistempenghargaan dan sanksi

    MENPAN, LAN, BKN,

    BAPPENAS, DEPKEU,

    DEPDAGRI

    Uraian tugas

    dan

    kewenangan

    yang tidak

    jelas

    Penetapan batas

    kewenangan

    antar jenjang

    jabatan dan

    antara jabatantertentu

    Penyusunanjob

    description (uraian

    tugas) dan

    kewenangannya

    secara jelas

    Bimbingan teknis

    dan manajerial

    Tersusunnya uraian tugas

    yang lebih baik untuk setiap

    jabatan.

    MENPAN, BKN, LAN,

    DEPDAGRI

    Sistem

    penghargaan

    dan sanksi

    yang tidak

    jelas (a)Merit

    and cariersystem; (b)

    Diklat.

    Meninjaukembali

    peraturan

    perundang-

    undangan

    yang mengatursistem

    penghargaan,

    sanksi, merit

    dan karier.

    Menatakembali sistem

    diklat jabatan

    Perbaikan sistempenghargaan;

    Penyusunan/penyempurnaan

    sistem sanksi;

    Penyusunankriteria mengenaisistem merit and

    sistem karir

    Penetapan standarakreditasi sistem

    diklat jabatan

    Sosialisasi

    peraturan

    perundang-

    udanganan melalui

    berbagai diklat dan

    seminar

    Tersusunnya mekanismesistem penghargaan;

    Tersusunnya mekanismesistem sanksi;

    Tersusunnya peraturanperundangan-undanganyang mengatur sistem

    merit dan sistem karir

    berdasarkan prestasi.

    Meningkatnya kualitasSDM aparatur negara.

    MENPAN, BKN, LAN,

    KEJAKSANAAN

    AGUNG, DEPDAGRI

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 13

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    14/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Law

    enforcement Pemrosesan

    secara hukum

    terhadappenyalahguna-

    an kewenang-

    an;

    Penyusunanetika birokrasi

    dan budaya

    kerja;

    Menciptakan suatu

    mekanisme yang

    efektif dalammengaplikasikan

    peraturan

    perundangan

    Menciptakan SDM

    yang memiliki

    komitmen terhadaptujuan bernegara

    dgn menjunjung

    tinggi nilai-nilai

    luhur Pancasila dan

    UUD 1945

    Meningkatnya jumlahpelanggaran hukum yang

    diproses secara hukum; Tersusunnya kode etik

    birokrasi.

    KEJAKSANAAN, POLRI,

    MENPAN, BKN, LAN,

    DEPDAGRI

    Infrastruktur

    pendukung

    yang masih

    lemah

    Penyediaan

    sarana dan

    prasarana

    pendukung;

    Menyusun SOP

    dalam rangka

    pemanfaatan

    infrastruktur

    pendukung

    Peningkatan

    kualitas dan

    ketrampilan SDM

    Tersedianya infrastruktur

    yang mendukung

    penyelenggaaan negara dan

    pembangunan

    MENPAN, BKN,

    BAPPENAS, DEPKEU

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 14

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    15/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Tabel 4.

    Matriks Rencana Tindak dengan Issu Stratejik Pelayanan Publik

    ISU

    TrategisISU

    Pendukung

    RENCANA TINDAK

    Kelembagaan Ketatalaksanaan SDM Aparatur

    INDIKATOR KINERJA

    (jangka menengah)

    Institusi

    Penanggung Jawab

    Pelayanan

    PublikMasih

    banyak

    tumpang

    tindihnya

    fungsi dan

    peran

    Kelembagaa

    n

    Reformulasi

    tugas & fungsi

    serta strukturkelembagaan

    yang ada

    (meninjau

    kembali

    peraturan

    Perundangan

    yang tumpang

    tindih dalammemberikan

    pelayanan

    publik)

    Menata kembali

    sistem dan prosedur

    pelayanan publikyang diberikan oleh

    instansi pemerintah .

    Menempatkan

    orang yang tepat

    pada jabatan yangtepat.

    Berkurangnya peraturanperundang-undangan yang

    tumpang tindih terhadapfungsi dan peran

    kelembagaan.

    Tersusunnya sistempelayanan yang efektif yang

    didukung oleh SDM aparatur

    yang profesional

    Sekneg Mendagri Menpan Depart. lain Pemda

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 15

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    16/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Pemeri

    ntahan yang

    sentralistik

    Menatakembali

    struktur

    organisasipemerintah

    pusat dan

    daerah.

    Membangunhubungan

    kesetaraan

    antara

    pemerintahpusat dan

    daerah dan

    antar

    pemerintah

    daerah

    Mempercepat

    sosialisasi dan

    implementasi UU

    OTDA yang barusecara tuntas

    Meningkatkan

    kualitas dan

    kuantitas SDM

    yang lebih meratadalam pelayanan

    Implementasi sistempemerintahan yang

    desentralistik.

    Kualitas dan kuantitas SDMyang lebih merata dalam

    pelayanan

    Mendagri Menpan Pemda

    Kurang

    nya

    infrastruktur

    e-

    Government

    Membangun

    infrastruktur

    kelembagaanberbasis e-

    Government

    Mempercepat

    penyusunan peraturan

    perudang-undanganyang berorientasi e-

    Government

    Menyiapkan SDM

    yang

    berkompentensidan berbudaya

    e-Government

    Semua lembaga pemerintahantelah memiliki web site.

    Terpenuhinya infras-trukturkelembagaan berbasise-Government.

    Implementasi undang-undangyang berorientasi e-

    Government

    Tersedianya SDM yangberkompen-tensi dan

    berbudaya e-Government

    Menegkominfo Menpan Depart.lain Pemda

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 16

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    17/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Budaya

    dilayani bukan

    melayani

    Membangunkemitraan

    antara

    pemerintahdan organisasi

    masyarakat

    dalam rangka

    pelayanan

    publik.

    Mengurangiperan lembaga

    pemerintahyang

    berorintasi

    serba negara.

    Membangunorganisasi

    pemerintah

    berdasarkan

    padakepercayaan

    Menciptakan sistem

    yang berorientasi

    pada kepuasan

    pelanggan

    Membangun pola

    pikir aparatur yang

    pro aktif dalam

    pelayanan

    Berkurangnya keluhan

    masyarakat berkaitan dengan

    pelayanan pemerintah

    Mendagri Menpan Pemda

    Standar

    pelayanan

    yang meliputi

    transparansi

    biaya danprosedur

    pelayanan

    yang belum

    jelas

    Mendorong

    terciptanya

    lembaga

    pelayanan publik

    yang standar danterukur

    Membangun sistemstandarisasi mulai

    dari input, proses

    dan output dalam

    pelayanan publikPembuatan SOP

    dalam upaya

    mendorong

    transparansi, dan

    prosedur yang lebih

    baik dalam

    pelayanan.

    Meningkatkan

    kepedulian aparatur

    dalam memberikan

    pelayanan kepada

    masyarakat

    Adanya pelayanan yang cepat,

    tepat dan biaya yang

    terjangkau serta transparan

    Mendagri Menpan Pemda

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 17

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    18/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Sistem insentif

    yang lemah

    Membangun

    lembaga berbasis

    kinerja

    Tersusunnya

    peraturan perundang-

    undangan tentang

    sistem remunerasiyang memenuhi

    standar hidup layak

    Meningkatkan

    kesejahtraan PNS

    dan meningkatkan

    gaji yang layak

    Peraturan Perundang-undangan tentang sistem

    remunerasi yang memenuhi

    standar hidup layak. Terpenuhinya kebutuhan

    PNS yang layak, dari

    remunerasi yang diterima.

    Mendagri Menpan Menkeu Pemda

    Sistem

    penghargaan

    dan sanksi

    belummemadai.

    Membangun

    suatu sistem

    pengawasan yang

    berorientasi padapemberian

    penghargaan dan

    sanksi pada

    institusi

    pemerintah

    Membangun sistem

    peraturan perundang-

    undangan tentang

    pemberianpenghargaan dan

    sanksi institusi

    -

    Meningkatnya kinerja aparatur

    dalam upaya mendapatkan

    penghargaan atas prestasi

    kerja.

    Mendagri Menpan Institusi Pengawas

    pusat dan daerah

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 18

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    19/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Tabel 5.

    Matriks Rencana Tindak dengan Issu Stratejik Desentralisasi Kewenangan.

    ISU

    StrategikISU

    Pendukung

    RENCANA TINDAK

    Kelembagaan Ketatalaksanaan SDM Aparatur

    INDIKATOR KINERJA

    (jangka menengah)

    Institusi

    Penanggung Jawab

    Desentralisasi

    kewenangan

    Rendahnya

    kapasitas

    aparatur

    daerah

    Outsourcingbagi

    supporting

    office perbaikan

    sistem

    remunerasi

    Memperkuatlembaga yang

    ada

    Implementasiperaturantentang hak

    dan kewajiban

    daerah dalam

    mengelola

    aparatur daerah

    Meningkatkan

    kompetensi SDM

    melalui:

    perbaikan sistemrekrutmen dansistem karier

    pelatihan danpendidikan,

    profesionalitas

    Meningkatnya kompetensi

    SDM

    Depdagri dan Seluruh

    Badan Diklat Prop,

    Kab/Kota

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 19

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    20/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Lambannya

    penyesuaian

    kelembagaan

    pusat(resistensi);

    Restrukturisasi

    kelembagaan di

    pusat

    Penyusunan sistem

    dan standar pelatihan

    Penataan SDM

    pusat yang berlebih

    ke daerah yang

    memerlukantermasuk pensiunan

    dini, mutasi,

    pelatihan, dan

    pembekalan

    Adanya Peraturan Presidententang kelembagaan di

    pusat

    Boundary less organization Tidak terlalu hierarkis Pengambilan keputusan

    yang lebih cepat dan

    sederhana

    Menpan, dan seluruh

    Sekretariat Daerah

    Belum

    tuntasnya

    pembagian

    kewenangan

    antara

    pemerintah

    pusat dengan

    daerah, danantar daerah;

    Meningkatkankapasitas

    fiskal daerah

    Optimasipembagian

    kewenangan

    antara

    pemerintahpusat dan

    daerah

    KoordinasiPusat Daerah

    Meningkatnya porsi danaperimbangan dalam APBN

    Menurunnya kesenjanganpembangunan antar daerah

    Efektifnya pemerintahan dipusat dan daerah

    Berkurangnya strukturkelembagaan pusat yangkewenangannya sudah

    diserahkan ke daerah

    Berkurangnya kewenanganyang tumpang tindih

    Depkeu, MenpanN,

    Depdagri, dan Bappenas

    serta Dep/Lembaga

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 20

  • 8/8/2019 Managemen Birokrasi

    21/21

    Matrik Rencana Tindak Reformasi Birokrasi

    Tiadanya

    keserasian dan

    keterpaduan

    regulasi/kebijakan

    antar pusat dan

    daerah (perda

    bermasalah);

    serta kebijakan

    pusat (sektor)

    yang tidak

    sejalan dengankebijakan

    desentralisasi

    Peningkatan

    koordinasi Pusat

    -Daerah

    Me-reviewberbagai peraturan

    terkait di tingkat

    pusat Menyusun

    program legislasi

    daerah

    Penetapan SOPpenyusunan

    regulasi daerah dan

    pusat

    Peningkatan

    kemampuan SDM

    dalam legal

    planning dan legaldrafting

    Tersusunnya programlegislasi daerah (Prolegda)

    Adanya SOP (dapat

    berbentuk PP, Perda,Keppres)

    Kualitas SDM perencanakebijakan meningkat

    Berkurangnya konflik antarperaturan perundang-

    undangan

    Depdagri,Bappenas,

    Pemda

    Perlu

    didasarkan

    pada SANKRI

    sebagai

    guiding

    principle

    dalam

    pengelolaan

    pemerintahan

    pusat dan

    daerah

    SANKRI sebagai

    landasan untuk

    membangun

    komitmen dalam

    bernegara

    Terciptanya keserasian dan

    keterpaduan dalam perumusan

    kebijakan publik

    LAN, Depkeh, Depdagri

    Rencana Tindak Reformasi Birokrasi 21