makalah biotek kel 4

47
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Begitu banyak peran bioteknologi bagi kehidupan kita yang sangat membantu dan bermanfaat. Namun Bioteknologi juga mempunyai dampak negatif bagi kehidupan manusia yaitu di bidang: Lingkungan, kesehatan, social dan ekonomi serta yang paling menghawatirkan adalah masalah etika. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan misalnya pada pengolahan limbah plastik dan sejenisnya. Limbah adalah bahan sisa pada suatu kegiatan atau proses produksi. Limbah dapat dibedakan berdasarkan nilai ekonomisnya dapat digolongkan dalam 2 golongan, yaitu : 1. Limbah yang memiliki nilai ekonomis limbah yang dengan proses lebih lanjut/diolah dapat memberikan nilai tambah. 2. Limbah non ekonomis limbah yang tidak akan memberikan nilai tambah walaupun sudah diolah, pengolahan limbah ini sifatnya untuk mempermudah sistem pembuangan. Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan 1

Upload: silvieani-nur-azizah

Post on 15-Jun-2015

1.436 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah biotek kel 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Begitu banyak peran bioteknologi bagi kehidupan kita yang sangat

membantu dan bermanfaat. Namun Bioteknologi juga mempunyai dampak

negatif bagi kehidupan manusia yaitu di bidang: Lingkungan, kesehatan,

social dan ekonomi serta yang paling menghawatirkan adalah masalah etika.

Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada

biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan misalnya pada pengolahan

limbah plastik dan sejenisnya. Limbah adalah bahan sisa pada suatu kegiatan

atau proses produksi. Limbah dapat dibedakan berdasarkan nilai ekonomisnya

dapat digolongkan dalam 2 golongan, yaitu : 1. Limbah yang memiliki nilai

ekonomis limbah yang dengan proses lebih lanjut/diolah dapat memberikan

nilai tambah. 2. Limbah non ekonomis limbah yang tidak akan memberikan

nilai tambah walaupun sudah diolah, pengolahan limbah ini sifatnya untuk

mempermudah sistem pembuangan.

Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus

meningkat. Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan

plastik impor Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar

136.122,7 ton sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga

dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah

tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya.

Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan.

Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang

oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di

Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah plastik setiap

minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat

yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara

alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada

akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).

1

Page 2: Makalah biotek kel 4

Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap

barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating,

gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-

alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir dipastikan

pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung

Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung

Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat

penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol

bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang

tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes

membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A.

Sekitar 20% volume sampah perkotaan berupa limbah plastik. Pada

umumnya, sampah tersebut dibuang ke tempat pembuangan sampah. Oleh

karena limbah plastik itu tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme,

akibatnya kita terus-menerus memerlukan areal untuk pembuangan sampah.

Meskipun tidak beracun, limbah plastik dapat menyebabkan pencemaran

tanah, selain merusak pemandangan. Beberapa cara yang dapat ditempuh

dalam mengatasi limbah plastik adalah dengan mendaur ulang, dengan

incinerasi, dan dengan membuat plastik yang dapat mengalami biodegradasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan plastik serta jenis-jenis plastik apa saja yang

sering di temui di masyarakat?

2. Bahan kimia apa saja yang terkandung dalam plastik?

3. Bagaimana proses pembuatan plastik ?

4. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari limbah plastik pada

lingkungan?

5. Bagaimana peranan bioteknologi dalam mengatasi limbah plastik?

6. Bagaimana cara pengolahan dan pemanfaatan limbah plastik di

lingkungan?

2

Page 3: Makalah biotek kel 4

C. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah diatas, terdapat beberapa tujuan dalam

pembuatan makalah tersebut ialah untuk mengetahui apa yang dimaksud

dengan plastik, bagaimana proses pengolahannya, kandungan bahan kimia

pada plastik serta bagaimana dampak yang ditimbulkan dari limbah plastik

dan cara penanganannya, pengolahan serta pemanfaatannya di lingkuangan.

3

Page 4: Makalah biotek kel 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Plastik

Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap

barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating,

gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-

alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir dipastikan

pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung

Bisphenol-A.

Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol

A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan

makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi

walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak

mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Suatu tes

membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A.

Sekitar 20% volume sampah perkotaan berupa limbah plastik. Pada

umumnya, sampah tersebut dibuang ke tempat pembuangan sampah. Oleh

karena limbah plastik itu tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme,

akibatnya kita terus-menerus memerlukan areal untuk pembuangan sampah.

Meskipun tidak beracun, limbah plastik dapat menyebabkan pencemaran

tanah, selain merusak pemandangan. Beberapa cara yang dapat ditempuh

dalam mengatasi limbah plastik adalah dengan mendaur ulang, dengan

incinerasi, dan dengan membuat plastik yang dapat mengalami biodegradasi.

B. Jenis-Jenis Plastik Dan Penggunaannya

Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis,

dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan

besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset.

Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi

bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat

4

Page 5: Makalah biotek kel 4

dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan

sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.

Tidak semua produk yang terbuat dari plastik aman digunakan. Ada

beberapa jenis yang memiliki ketentuan penggunaan tersendiri. Jenis utama

plastik diantaranya adalah PE (Poly Etylene), PP (Poly Propylene), PS (Poly

Styrene), PET (Poly Etylene Therephtalate), PVC (Poly Vinyl Clhorida).

Asosiasi industri plastik di AS telah mengembangkan suatu standar

dimana terdapat pengkodean jenis pada setiap produk plastik. Kode ini

biasanya ada di bagian bawah wadah plastik, berupa cetakan timbul

bergambar panah yang membentuk segitiga dengan sebuah angka di

dalamnya. Angka ini menunjukkan jenis plastik dan penggunaannya. Di

bawah panah yang berbentuk segitiga itu kadang tercantum inisial kandungan

kimia dari plastik tersebut. Berikut adalah kode jenis plastik dan

penggunaanya.

1. Kode 1 bertuliskan PET atau PETE

PET atau PETE

(Polyethylene terephthalate) sering

digunakan sebagai botol minuman,

minyak goreng, kecap, sambal,

obat, maupun kosmetik. Plastik

jenis ini tidak boleh digunakan

berulang-ulang atau hanya sekali pakai. Habiskan segera isinya, jika tutup

wadah telah dibuka. Semakin lama wadah terbuka, maka kandungan kimia

yang terlarut semakin banyak. Monomer : ethyl terephtalate

Kegunaan dan sifat :

jelas, keras, tahan terhadap pelarut

tititk lelehnya 85ºC

botol minuman berkarbonasi

botol juice buah

tas bantal dan peralatan tidur

fiber tekstile

5

Page 6: Makalah biotek kel 4

2. Kode 2 Bertuliskan HDPE

HDPE atau High Density Polyethylene banyak

ditemukan sebagai kemasan makanan dan obat yang

tidak tembus pandang. Plastik jenis ini digunakan untuk

botol kosmetik, obat, minuman, tutup plastik, jerigen

pelumas, dan cairan kimia

3. Kode 3 Bertuliskan PVC

PVC atau Polyvinyl Chloride (PVC) sering digunakan

pada mainan anak, bahan bangunan, dan kemasan

untuk produk bukan makanan. PVC dianggap sebagai

jenis plastik yang paling berbahaya. Beberapa negara

Eropa bahkan sudah melarang penggunaan PVC untuk

bahan mainan anak di bawah tiga tahun.

Monomer : Vinyl Chlorida

Kegunaan dan sifat :

karpet, kayu imitasi

Jas hujan

Botol detergen

Keras dan kaku

dapat bersatu dengan pelarut

tititk lelehnya 70 – 140ºC

pipa air (paralon), alat-alat listrik,

film

4. Kode 4 Bertuliskan LDPE

LDPE atau Low Density Polyethylene (LDPE) sering

digunakan untuk membungkus, misalnya sayuran,

daging beku, kantong/tas kresek.

5. Kode 5 Bertuliskan PP

PP atau Polypropylene sering

digunakan sebagai kemasan makanan,

6

Page 7: Makalah biotek kel 4

minuman, dan botol bayi menggunakan plastik jenis ini. Monomer : propena (CH3

– CH = CH2).

Kegunaan dan sifat :

1. kantong plastik, film, automotif

2. mainan mobil-mobilan, ember, botol

3. lebih tahan panas dan titik leleh 1650C

4. keras, flexible, dapat tembus cahaya

5. ketahanan kimianya bagus

6. Kode 6 Bertuliskan PS

PS atau Polystyrene termasuk kemasan

sekali pakai. Contohnya gelas dan tempat

makanan styrofoam, sendok, dan garpu

plastik, yang biasa ada pada kotak

makanan. Kotak CD juga mengandung

Polystyrene. Kandungan bahan kimia

plastik jenis ini berbahaya bagi kesehatan.

Jika makanan berminyak dipanaskan dalam wadah ini, styrene dari kemasan

langsung berpindah ke makanan.

7. Kode 7 untuk jenis lainnya

Kategori ini mencakup semua jenis

plastik yang tidak termasuk dalam keenam

kategori di atas. Namun, bukan berarti plastik

jenis ini aman sebagai wadah makanan,

karena di dalam kategori ini termasuk

polycarbonate yang dapat melepaskan BPA.

Di dalam kategori ini juga ada bioplastik yang terbuat dari tepung jagung,

kentang, atau tebu. Bioplastik aman sebagai kemasan makanan dan ia pun

7

Page 8: Makalah biotek kel 4

dapat terurai secara biologis. Untuk jenis ini, pastikan bahannya tidak

mengandung Polycarbonate.

PC atau Polycarbonate biasanya digunakan untuk botol galon air

minum, botol susu bayi, melamin untuk gelas, piring, mangkuk alat

makanan. Salah satu bahan perlengkapan makanan dan minuman yang

sering digunakan adalah melamin yang tergolong jenis plastik termoset.

Plastik jenis ini tergolong dalam “food grade” dan dapat digunakan

sampai 140º C.

Kode 7 ini biasanya ada 4 macam, yaitu:

SAN (styrine acrylonitrile)

ABS (acrylanitrle butadiene styrene)

PC (polycarbonate)

Nilon

Saat ini beredar perlengkapan makanan melamin palsu yang biasanya

dijual dengan harga 10 ribu 3, dibuat dari bahan urea formaldehyde yang

mengandung formalin kadar tinggi, yang tidak tahan panas dan dapat

mengeluarkan formalin yang dapat mengkontaminasi makanan.

Untuk membedakan melamin palsu dengan yang asli dapat dilihat dari

tekstur permukaannya di bawah cahaya lampu, yang palsu biasanya bergelombang

sedangkan yang asli tidak, dan jika direbus yang palsu akan berubah bentuk dan

warnanya menjadi kekuningan.

C. Kandungan Bahan Kimia Pada Plastik

Sebagian di antaranya kemasan plastik

berasal dari material polyetilen, polypropilen,

polyvinylchlorida (PVC) yang jika dibakar

ataudipanaskan bisa menimbulkan dioksin,

yaitu suatu zat yang sangat beracun dan

merupakan penyebab kanker serta dapat

mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang.

Sehingga menjaga plastik agar tidak berubah selama digunakan sebagai

8

Page 9: Makalah biotek kel 4

pengemas makanan merupakan cara aman untuk menghindari bahaya-bahaya

tersebut. Dan bahan utama pembuat PVC adalah DOP. DOP memang populer

digunakan dalam proses plastisasi. Konsumsi DOP pada industri PVC

mencapai 50-70% dari total produksi plasticizer (senyawa aditif yang

ditambahkan ke dalam polimer untuk menambah fleksibilitas dan daya

kerjanya). Selain efisien, DOP juga memberikan viskositas yang stabil pada

saat aplikasinya pada PVC. Lebih dari itu, harga DOP paling murah di antara

sekitar 300 plasticizer yang dikembangkan, karena proses sintesanya

sederhana dan bahan baku industri petrokimia ini juga melimpah.

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik.

Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa

juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada

beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi

film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka

"malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi

yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras,

"reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya,

komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik

digunakan hampir di seluruh bidang industri. Pellet atau bijih plastik yang siap

diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi, dll)

Plastik dapat juga menuju ke

setiap barang yang memiliki karakter

yang deformasi atau gagal karena shear

stress, lihat keplastikan (fisika) dan

ductile. Plastik dapat dikategorisasikan

dengan banyak cara tapi paling umum

dengan melihat tulang-belakang

polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.).

Klasifikasi lainnya juga umum.

Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain.

Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik

9

Page 10: Makalah biotek kel 4

yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen,

chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga

berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama

yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset

properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang

(biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum

menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer).

Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi

bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti

dari polimer tersebut. Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material

alami (seperti: permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang

dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya

ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

D. Proses Pembuatan Plastik

Penemuan dan pembuatan plastik, pertama kali dilaporkan oleh

Dr.Montgomerie pada tahun 1843, yaitu oleh penduduk Malaya dengan cara

memanaskan getah karet kemudian dibentuk dengan tangan dan dijadikan

sebagai gagang pisau. Pada tahun 1845 J.Peluoze berhasil mensintesa sululosa

nitrat. Cetakan bahan plastik yang pertama, dipatenkan oleh J.L.Baldwin pada

tangal 11 Februari 1862 yang disebut dengan molds for making daguerreotype

cases. Cetakan ini kemudian digunakan secara luas untuk membentuk bahan-

bahan plastik yang terdiri dari campuran getah karet dengan berbagai bahan

pengisi, humektan dan pemplastik.

Teknologi pembuatan plastik mulai dikembangkan pada tahun 1800-an.

Kemudian pada tahun 1868 John Wesley Hyatt membuat billiard ball dengan

menginjeksikan seluloid ke dalam mold. John dan Isaiah Hyatt mematenkan

injection machine molding untuk pertama kalinya pada tahun 1872. Seluloid

digunakan juga untuk mainan anak-anak, pakaian, cat dan vernis, serta film

untuk foto.

a) Injection Molding

10

Page 11: Makalah biotek kel 4

Injection molding adalah metode pemrosesan material termoplastik

yang mana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh

plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air kemudian material

tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari

cetakan.

b) Proses Pembuatan Botol Plastik (Blow Mold Technology)

Proses pembuatannya diawali dengan pembentukan material plastik

dengan cara meniupkan suatu fluida (cairan) kedalam cetakan untuk

membentuk suatu bentukan yang diinginkan. Umumnya digunakan untuk

bentukan yang berongga dengan perbedaan tebal dinding. Metode Blow

Mold dapat dibedakan atas tiga cara, yaitu :

a. Injection Blow Mold

Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara

diinjeksikan terlebih dahulu untuk bakalan plastik yang akan di blow.

Terdiri dari komponen Injeksi dan Blow. Secara umum digunakan

untuk kontainer dengan ukuran yang relatif kecil dan yang sama sekali

tidak ada handle. Sering juga digunakan untuk kontainer yang terdapat

bentukan ulir pada bagian leher pada botol.

Tahapan Proses :

1. Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam

bentuk bakalan.

2. Plastik dipindah ke cetakan blowing.

3. Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel

sesuai bentuk mold.

4. Cetakan membuka untuk pengeluaran produk.

b. Extrusion Blow Mold

Proses pembentukan material plastik dengan cara diteteskan dari

extruder. Metode yang paling sederhana dari blow mold terdiri dari

extruder dan blow. Bisa digunakan untuk kontainer yang bervariasi

dari bentuknya, ukurannya, bukaan leher pada botol, maupun bentukan

11

Page 12: Makalah biotek kel 4

handle. Jenis plastik yang digunakan adalah HDPE, PVC, PC, PP, and

PETG. Tahapan Proses :

1. Plastik dikeluarkan dari extruder masuk ke cetakan blow dengan

pengarah lubang.

2. Cetakan tertutup.

3. Pengarah lubang mengalirkan fluida (udara) kedalam plastik yang

dalam keadaan melting sehingga menekan ke cetakan.

4. Cetakan terbuka untuk pengeluaran produk.

c. Stretch Blow Mold

Proses pembentukan plastik dengan cara di rentangkan (stretch)

sampai tercapai ukuran yang diinginkan dengan mempertimbangkan

ketebalan bakalan plastik. Sangat baik digunakan untuk plastik dengan

jenis PET. Terdiri dari komponen Injeksi, Stretcher dan Blow. Tahapan

Proses :

1. Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam

bentuk bakalan.

2. Plastik di stretching (diregangkan) sesuai dimensi yang

diperlukan.

3. Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel

sesuai bentuk mold.

4. Cetakan membuka untuk pengeluaran produk.

Ini merupakan prinsip dasar cara membuat botol. Di pabrik semua

sistem berjalan secara otomatis dan bisa menghasilkan ribuan botol

dalam tiap jamnya.

E. Pengolahan atau Pemanfaatan Limbah Plastik

Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus

meningkat. Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan

plastik impor Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar

136.122,7 ton sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga

dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%.

12

Page 13: Makalah biotek kel 4

Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun

selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak

terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik

yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah

tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah

plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan

sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak

terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat,

dan pada akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).

Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang)

Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan

plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya

dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah

plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur

ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah

tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang

berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot

atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan

adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali

terjadi di kota-kota besar (Syafitrie, 2001).

Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya

dilakukan oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu

limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus

dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah

harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik

diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan,

pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya (Sasse et

al.,1995).

Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di

Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena

13

Page 14: Makalah biotek kel 4

pemisahan secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara

maju, dapat dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah

sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang

memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya

industri daur ulang plastik di Indonesia (Syafitrie, 2001).

Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-

barang plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik

(80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus

dilakukan pencampuran dengan bahan baku baru dan additive untuk

meningkatkan kualitas (Syafitrie, 2001). Menurut Hartono (1998) empat jenis

limbah plastik yang populer dan laku di pasaran yaitu polietilena (PE), High

Density Polyethylene (HDPE), polipropilena (PP), dan asoi.

1. Plastik Daur Ulang Sebagai Matriks

Di Indonesia, plastik daur ulang sebagian besar dimanfaatkan

kembali sebagai produk semula dengan kualitas yang lebih rendah.

Pemanfaatan plastik daur ulang sebagai bahan konstruksi masih sangat

jarang ditemui. Pada tahun 1980 an, di Inggris dan Italia plastik daur ulang

telah digunakan untuk membuat tiang telepon sebagai pengganti tiang-

tiang kayu atau besi. Di Swedia plastik daur ulang dimanfaatkan sebagai

bata plastik untuk pembuatan bangunan bertingkat, karena ringan serta

lebih kuat dibandingkan bata yang umum dipakai (YBP, 1986).

Pemanfaatan plastik daur ulang dalam bidang komposit kayu di

Indonesia masih terbatas pada tahap penelitian. Ada dua strategi dalam

pembuatan komposit kayu dengan memanfaatkan plastik, pertama plastik

dijadikan sebagai binder sedangkan kayu sebagai komponen utama; kedua

kayu dijadikan bahan pengisi/filler dan plastik sebagai matriksnya.

Penelitian mengenai pemanfaatan plastik polipropilena daur ulang sebagai

substitusi perekat termoset dalam pembuatan papan partikel telah

dilakukan oleh Febrianto dkk (2001). Produk papan partikel yang

dihasilkan memiliki stabilitas dimensi dan kekuatan mekanis yang tinggi

dibandingkan dengan papan partikel konvensional. Penelitian plastik daur

14

Page 15: Makalah biotek kel 4

ulang sebagai matriks komposit kayu plastik dilakukan Setyawati (2003)

dan Sulaeman (2003) dengan menggunakan plastik polipropilena daur

ulang. Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur ulang, beberapa

polimer termoplastik dapat digunakan sebagai matriks, tetapi dibatasi oleh

rendahnya temperatur permulaan dan pemanasan dekomposisi kayu (lebih

kurang 200°C).

2. Bioremediasi

Bioremediasi didefinisikan sebagai proses penguraian limbah

organik/anorganik polutann secara biologi dalam kondisi terkendali.

Penguraian senyawa kontaminan ini umumnya melibatkan

mikroorganisme (khamir, fungi, dan bakteri).

a. Proses Bioremediasi

Proses bioremediasi harus memperhatikan antara lain temperatur

tanah, derajat keasaman tanah, kelembaban tanah, sifat dan struktur

geologis lapisan tanah, lokasi sumber pencemar, ketersediaan air,

nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30:1, dan

ketersediaan oksigen. Pendekatan umum yang dilakukan untuk

meningkatkan biodegradasi adalah dengan cara yang pertama

menggunakan mikroba indigenous (bioremediasi instrinsik), kedua

memodifikasi lingkungan dengan penambahan nutrisi dan aerasi

(biostimulasi), dan yang ketiga penambahan mikroorganisme

(bioaugmentasi). Ada dua jenis bioremediasi, yaitu in-situ (atau on-

site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah

pembersihan di lokasi.

Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari

pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Sementara

bioremediasi ex-situ atau pembersihan off-side dilakukan dengan cara

tanah yang tercemar digali dan dipindahkan ke dalam penampungan

yang lebih terkontrol, kemudian diberi perlakuan khusus dengan

menggunakan mikroba. Bioremediasi ex-situ dapat berlangsung lebih

cepat, mampu me-remediasi jenis kontaminan dan jenis tanah yang

15

Page 16: Makalah biotek kel 4

lebih beragam, dan lebih mudah dikontrol dibanding dengan

bioremediasi in-situ.

b. Teknik Bioremediasi

Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi:

1. Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar)

dengan penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi

pH, dsb

2. Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu

mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi

khusus.

3. Penerapan immobilized enzymes

4. Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan

atau mengubah pencemar. Bioremediasi ex-situ meliputi

penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah

yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan

dari zat pencemar.

Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,

kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya

zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan

instalasi pengolah air limbah. Kelemahan bioremediasi ex-situ ini jauh

lebih mahal dan rumit. Sedangkan keunggulannya antara lain proses bisa

lebih cepat dan mudah untuk dikontrol, mampu meremediasi jenis

kontaminan dan jenis tanah yang lebih beragam.

c. Manfaat Bioremediasi

Bioremediasi telah memberikan manfaat yang luar biasa pada :

1. Bidang Lingkungan, yakni, pengolahan limbah yang ramah

lingkungan dan bahkan mengubah limbah tersebut menjadi ramah

lingkungan. Contoh bioremediasi dalam lingkungan yakni telah

membantu mengurangi pencemaran dari pabrik, misalnya saat

1979, supertanker Exxon Valdez di Alaska, lebih dari 11juta

16

Page 17: Makalah biotek kel 4

gallon oli mentah mengalir, tetapi bakteri pemakan oli membantu

mengurangi pencemaran laut yang lebih jauh lagi.

2. Bidang Industri, yakni bioremediasi telah memberikan suatu

inovasi baru yang membangkitkan semangat industri sehingga

terbentuklah suatu perusahaan yang khusus bergerak dibidang

bioremediasi, contohnya adalah Regenesis Bioremediation

Products, Inc., di San Clemente, Calif.

3. Bidang Ekonomi, karena bioremediasi menggunakan bahan bahan

alami yang hasilnya ramah lingkungan, sedangkan mesin-mesin

yang digunakan dalam pengolahan limbah memerlukan modal dan

biaya yang jauh lebih, sehingga bioremediasi memberikan solusi

ekonomi yang lebih baik.

4. Bidang Pendidikan, penggunaan microorganisme dalam

bioremediasi, dapat membantu penelitian terhadap

mikroorganisme yang masih belum diketahui secara

jelas.Pengetahuan ini akan memberikan sumbangan yang besar

bagi dunia pendidikan sains.

5. Bidang Teknologi, bioremediasi memberikan tantangan baru bagi

teknologi untuk terus memberikan inovasi yang lebih baik bagi

lingkungan.

6. Bidang Sosial, bioremediasi memberikan solusi ekonomi yang

mudah dijangkau dan mudah dilakukan baik bagi rumah tangga

dan industri. Dengan begini, limbah rumah tangga dapat dikelola

jauh lebih baik.

7. Bidang Kesehatan, dengan pengelolaan limbah yang baik,

pencemaran dapat diminimalisir sehingga kualitas hidup manusia

jauh meningkat.

8. Bidang Politik, isu lingkungan dapat lebih ditekan sehingga para

petinggi dapat memfokuskan masalah ke lingkup lain, Bahkan

bioremediasi dapat membantu memperbaiki masalah yang

berkesinambungan didalamnya.

17

Page 18: Makalah biotek kel 4

3. Plastik Ramah Lingkungan

Selama ini, beraneka produk dari plastik sangat mudah kita jumpai di

pasaran. Sebab, selain praktis, harganya pun cenderung lebih murah.

Bahkan, bisa dikatakan, tak ada hari tanpa plastik, mulai dari kantung

belanja, hingga kemasan makanan. Tapi, belakangan, upaya mengurangi

plastik sebagai bahan penunjang kehidupan sehari-hari, mulai banyak

dilakukan. Sebab, plastik dianggap sebagai salah satu bahan tidak ramah

lingkungan yang sukar diuraikan. Apalagi, setelah diteliti, ternyata bahan-

bahan yang terbuat dari plastik, terbukti dapat memicu tumbuhnya bibit-

bibit kanker.

Kantong plastik yang bisa hancur/terurai dalam waktu relatif

singkat(saya sebut relatif singkat, jika dibandingkan dengan 200 hingga

1000 tahun waktu hancurnya material plastik biasa) terdiri dari 2 macam,

yaitu kantong plastik bio-degradable dan kantong plastik oxo-degradable.

Kantong plastik bio-degradable berbahan dari bijih plastik dicampur 20%

– 30% tepung tapioka atau tepung jagung. Mengandung bahan alami

bukan? Meskipun masih juga menggunakan bijih plastik. Sayangnya lagi,

karena menggunakan bahan alami tersebut biaya pembuatannya tinggi

sehingga harga jualnya lebih tinggi dari harga jual kantong plastik biasa,

bahkan bisa mencapai 5 kalin lebih mahal.

Proses degradasi, dengan penggambaran produk kantong plastik ini

yang mulai dari bulan ke-1, bulan ke-2, bulan ke-3, hingga bulan ke-24,

mengalami degradasi atau kerusakan/kehancuran, sedikit demi sedikit.

Butuh 24 bulan atau 2 tahun kantong plastik yang disebut “Ramah

Lingkungan” ini untuk bersatu dengan alam. Sementara itu, kantong

plastik oxo-degradable terbuat bijih plastik biasa, ditambah zat lain/aditif

yang menyebabkannya menjadi mudah terurai, dengan mengalami

oksidasi oleh udara. Salah satu zat aditif itu bernama EPI.

18

Page 19: Makalah biotek kel 4

Kantong plastik Alfamart ini menggunakan Oxium sebagai aditifnya.

Oxium ternyata serupa dengan EPI, merupakan zat aditif yang

mempercepat kehancuran material plastik. Hanya saja EPI berasal dari

produsen Kanada, sedangkan Oxium ini adalah produk karya orang

Indonesia.

Untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik, saat ini telah

dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini dapat duraikan

kembali mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah

lingkungan. Biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas

alam, atau batu bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material

yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam

tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein, protein atau lipid yang

terdapat dalam hewan.

Jenis plastik biodegradable antara lain polyhidroksialkanoat (PHA)

dan poli-asam amino yang berasal dari sel bakteri, polylaktida (PLA) yang

merupakan modifikasi asam laktat hasil perubahan zat tepung kentang atau

jagung oleh mikroorganisme, dan poliaspartat sintesis yang dapat

terdegradasi. Bahan dasar plastik berasal dari selulosa bakteri, kitin,

kitosan, atau tepung yang terkandung dalam tumbuhan, serta beberapa

material plastik atau polimer lain yang terdapat di sel tumbuhan dan

hewan.

Plastik biodegradable berbahan dasar tepung dapat didegradasi

bakteri pseudomonas dan bacillus memutus rantai polimer menjadi

monomer-monomernya. Senyawa-senyawa hasil degradasi polimer selain

19

Page 20: Makalah biotek kel 4

menghasilkan karbon dioksida dan air, juga menghasilkan senyawa

organik lain yaitu asam organik dan aldehid yang tidak berbahaya bagi

lingkungan. Plastik berbahan dasar tepung aman bagi lingkungan. Sebagai

perbandingan, plastik tradisional membutuhkan waktu sekira 50 tahun

agar dapat terdekomposisi alam, sementara plastik biodegradable dapat

terdekomposisi 10 hingga 20 kali lebih cepat. Hasil degradasi plastik ini

dapat digunakan sebagai makanan hewan ternak atau sebagai pupuk

kompos. Plastik biodegradable yang terbakar tidak menghasilkan senyawa

kimia berbahaya. Kualitas tanah akan meningkat dengan adanya plastik

biodegradable, karena hasil penguraian mikroorganisme meningkatkan

unsur hara dalam tanah.

Sampai saat ini masih diteliti berapa cepat atau berapa banyak

polimer biodegradable ini dapat diuraikan alam. Di samping itu,

penambahan tepung pada pembuatan polimer biodegradable menambah

biaya pembuatan plastik. Namun ini menjadi potensi yang besar di

Indonesia, karena terdapat berbagai tanaman penghasil tepung seperti

singkong, beras, kentang, dan tanaman lainnya. Apalagi harga umbi-

umbian di Indonesia relatif rendah. Dengan memanfaatkan sebagai bahan

plastik biodegradable, akan memberi nilai tambah ekonomi yang tinggi.

Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan. Bukan tidak mungkin kelak

Indonesia menjadi produsen terbesar plastik biodegradable di dunia.

Jerman, India, Australia, Jepang, dan Amerika adalah negara yang

paling intensif mengembangkan riset plastik biodegradable dan

mempromosikan penggunaannya menggantikan plastik konvensional.

Produk industri berbahan dasar plastik mulai menggunakan bahan

biodegradable. Fujitsu, perusahaan komputer besar di Jepang telah

menggunakan plastik biodegradable ini pada semua casing produknya.

Komunitas internasional sepakat, penggunaan bahan polimer sintetis yang

ramah lingkungan harus terus ditingkatkan.

Sementara itu, penggunaan di Indonesia masih jauh panggang dari

api. Padahal sudah jelas potensi bahan baku pembuatan plastik

20

Page 21: Makalah biotek kel 4

biodegradable sangat besar di Indonesia. Tampaknya perlu dukungan dari

semua pihak terutama pemerintah selaku regulator, industri kimia dan

proses, serta kesadaran dari seluruh masyarakat. Harus ada kerja sama

diantara banyak pihak untuk mendukung penerapan plastik biodegradable

menggantikan plastik konvensional. Penggunaan skala besar plastik

berbahan biodegradable ini akan membantu mengurangi penggunaan

minyak bumi, gas alam dan sumber mineral lain serta turut berkontribusi

menyelamatkan lingkungan.

4. Incinerasi

Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya

pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang

tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit

listrik. Beberapa pembangkit listrik membakar batu bara yang dicampur

beberapa persen ban dan plastik bekas. Akan tetapi pembakaran

sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara.

Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat

korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat

pekat dan gas- gas yang bersifat korosif. Gas- gas korosif ini membuat

incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah

dibebaskannya gas Dioksin yang sangat beracun pada pembakaran

senyawa yang mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran

harus dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi polusi

udara

F. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Limbah Plastik Pada Lingkungan

Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahaya dari plastik itu

sendiri, apabila kita tidak benar menggunakannya. Beberapa laporan ini

menguak sisi lain dari kemudahan yang diberikan oleh bahan-bahan yang

terbuat dari polimer sintetis. Styrofoam (gabus) praktis dipakai sebagai

kemasan makanan. Demikian juga plastik. Tetapi keduanya juga mengandung

21

Page 22: Makalah biotek kel 4

zat-zat yang amat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Kanker salah satu

ancamannya. Bahan dasar pembuatan Styrofoam adalah styren. Styren, bahan

dasar styrofoam, bersifat larut lemak dalam alkohol. Ini berarti, wadah dari

jenis ini tidak cocok untuk tempat susu yang mengandung lemak tinggi.

Begitu pun dengan kopi yang dicampur krim. Padahal, tidak sedikit restoran

cepat saji yang menyuguhkan kopi panasnya dalam wadah ini. Karena itu

sewajarnya kita berhati-hati menggunakan styrofoam. Kalau untuk makanan

dingin tidak perlu khawatir, tapi bagaimanapun, penggunaannya sebaiknya

dihindari. Styrofoam mengandung muatan zat racun, terutama styrin. Oleh

sebab itu, hidangan panas yang akan disajikan ke dalam kotak styrofoam

sebaiknya didinginkan dahulu dan diberi alas daun, jangan plastik. Demikian

halnya plastik botol minuman mineral. Bahan plastik yang disebut

polyethylene terephthalate ini sebaiknya jangan disiram air panas, lantaran

mengandung zat atau senyawa stiarin. Meski demikian, ada bahan-bahan

plastik tertentu yang memang tahan panas.

1. Pigmen warna

Ancaman terhadap kesehatan karena pigmen datang dari kantong

plastik berwarna-warni. Masalahnya adalah seringkali tidak diketahui

bahan pewarna yang digunakan. Memang ada pewarna khusus untuk

kantong plastik yang aman untuk makanan. Tetapi di Indonesia jarang

ditemukan hal yang demikian. Biasanya produsen di sini menggunakan

pewarna nonfood grade atau pewarna yang tidak aman bagi makanan.

Banyak kandungan berbahaya dari kantong plastik (kresek) bisa

mengontaminasi makanan. Bila terkena suhu tinggi, pigmen warna

kantong plastik akan bermigrasi ke makanan. bila makanan yang baru

digoreng ditempatkan di kantong kresek, suhu minyak yang tinggi akan

menghasilkan kolesterol atau lemak jenuh yang tinggi pula.

2. Zat beracun dalam Plastik tanpa warna

Menurut ilmu kimia, yang perlu diwaspadai adalah plastik yang tidak

berwarna ini. Semakin jernih, bening, dan bersih plastik tersebut, semakin

22

Page 23: Makalah biotek kel 4

sering terdapat kandungan zat kimia yang berbahaya dan tidak aman bagi

kesehatan manusia.

Ada bahan-bahan yang terkandung pada plastik

a. Dioctyl phthalate (DOP)

Ingat iklan tentang pipa plastik dari bahan polyvinyl chlorida

(PVC) yang tak hancur meski diinjak-injak gajah? Sekarang,

bayangkan bila unsur-unsur zat itu masuk ke tubuh melalui

kemasan makanan dari bahan plastik maupun styrofoam (gabus).

Tentu saja sistem pencernaan kita sulit mencernanya.

b. Zat benzen

Ditambah lagi pada jenis bahan ini justru ditemukan kandungan

yang menyimpan zat benzen, suatu larutan kimia yang sulit dilumat

oleh sistem percernaan. Benzen ini juga tidak bisa dikeluarkan

melalui feses (kotoran) atau urine (air kencing). Akibatnya, zat ini

semakin lama semakin menumpuk dan terbalut lemak. Inilah yang

bisa memicu munculnya penyakit kanker.

c. Zat kimia karsinogen

Zat ini dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu

penyakit yang terjadi akibat adanya bahan kimia karsinogen dalam

makanan. Saat ini masih banyak restoran-restoran siap saji (fast

food) yang masih menggunakan styrofoam sebagai wadah bagi

makanan atau minumannya. Sedapat mungkin Kalian harus

menghindari penggunaan styrofoam untuk makanan atau minuman

panas, karena sama halnya dengan plastik, suhu yang terlalu tinggi

dapat menyebabkan perpindahan kandungan kimia dari plastik ke

dalam makanan.

d. Logam berat Zn (seng)

Belum lagi, stryfoam ini juga mengandung logam berat Zn (seng)

yang biasanya diberikan pabrik plastik sebagai bahan tambahan

untuk plastik.

e. Formalin

23

Page 24: Makalah biotek kel 4

Formalin ternyata bukan hanya ditemukan pada ikan, mi, baso,

atau tahu. Terungkap bahwa zat pengawet mayat itu juga

ditemukan pada plastik pembungkus makanan dan styrofoam.

Sementara itu dalam sebuah penelitian lain disebutkan pada

pembungkus berbahan dasar resin atau plastik rata-rata

mengandung 5 ppm formalin. Satu ppm adalah setara dengan satu

miligram per kilogram. Formalin pada plastik atau styrofoam ini,

merupakan senyawa-senyawa yang secara menetap terkandung

dalam bahan dasar resin atau plastik. Namun, zat racun tersebut

baru akan luruh ke dalam makanan akibat kondisi panas, seperti

saat terkena air atau minyak panas. Karenanya, , makanan yang

masih panas jangan langsung dimasukkan ke dalam plastik atau

kotak styrofoam. Bersama formalin, luruh pula zat yang tak kalah

racunnya yakni stiarin, yang biasa terkandung pada styrofoam.

Secara umum, zat racun seperti formalin dan stiarin terdapat dalam

produk berbahan dasar resin. Namun, dalam kadar cukup tinggi,

senyawasenyawa ini terkandung dalam produk plastik berkualitas

rendah seperti, plastik PVC. Contoh sederhana plastik dengan

kadar racun tinggi adalah kantung plastik warna hitam yang biasa

digunakan toko-toko untuk mengantongi barang belian. Lebih baik

kantong plastik ini tidak disatukan dengan makanan, apalagi yang

masih panas, seperti goreng-gorengan.

24

Page 25: Makalah biotek kel 4

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahsan makalah diatas, dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Plastik adalah salah satu bahan mengandung Bisphenol-A.

2. Plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang

bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat

dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain,

sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan

kembali.

3. Limbah adalah bahan sisa pada suatu kegiatan atau proses produksi. Limbah

digolongkan dalam 2 golongan, yaitu limbah yang memiliki nilai ekonomis

limbah yang dengan proses lebih lanjut/diolah dapat memberikan nilai

tambah dan limbah non ekonomis limbah yang tidak akan memberikan nilai

tambah walaupun sudah diolah.

4. Kode-kode jenis plastik yaitu Kode 1 bertuliskan PET atau PETE digunakan

sebagai botol minuman, minyak goreng, kecap, sambal, obat, maupun

kosmetik. Kode 2 Bertuliskan HDPE digunakan untuk botol kosmetik, obat,

minuman, tutup plastik, jerigen pelumas, dan cairan kimia. Kode 3

Bertuliskan PVC digunakan pada mainan anak, bahan bangunan, dan

kemasan untuk produk bukan makanan. Kode 4 Bertuliskan LDPE

digunakan untuk membungkus, misalnya sayuran, daging beku, kantong/tas

kresek. Kode 5 Bertuliskan PP digunakan sebagai kemasan makanan,

minuman, dan botol bayi menggunakan plastik jenis ini. Kode 6 Bertuliskan

25

Page 26: Makalah biotek kel 4

PS digunakan sebagai gelas dan tempat makanan styrofoam, sendok, dan

garpu plastik, yang biasa ada pada kotak makanan. Kode 7 untuk jenis

lainnya mencakup semua jenis plastik yang tidak termasuk dalam keenam

kategori di atas.

5. kemasan plastik berasal dari material polyetilen, polypropilen,

polyvinylchlorida (PVC) yang jika dibakar ataudipanaskan bisa

menimbulkan dioksin, yaitu suatu zat yang sangat beracun dan merupakan

penyebab kanker serta dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang.

6. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali

(reuse) maupun daur ulang (recycle).

7. Bioremediasi telah memberikan manfaat yang luar biasa pada bidang

lingkungan, bidang industri, bidang ekonomi, bidang pendidikan, bidang

teknologi, bidang sosial, bidang kesehatan, bidang politik.

8. Jenis plastik biodegradable antara lain polyhidroksialkanoat (PHA) dan poli-

asam amino yang berasal dari sel bakteri, polylaktida (PLA) yang merupakan

modifikasi asam laktat hasil perubahan zat tepung kentang atau jagung oleh

mikroorganisme, dan poliaspartat sintesis yang dapat terdegradasi.

9. Penggunaan skala besar plastik berbahan biodegradable ini akan membantu

mengurangi penggunaan minyak bumi, gas alam dan sumber mineral lain

serta turut berkontribusi menyelamatkan lingkungan.

10. Bahan dasar plastik berasal dari selulosa bakteri, kitin, kitosan, atau tepung

yang terkandung dalam tumbuhan, serta beberapa material plastik atau

polimer lain yang terdapat di sel tumbuhan dan hewan.

11. Bahan-bahan yang terkandung pada plastik yaitu dioctyl phthalate (dop), zat

benzen, zat kimia karsinogen, logam berat zn (seng) dan formalin.

26

Page 27: Makalah biotek kel 4

DAFTAR PUSTAKA

Anonim .2008. “Kemasan Polystirena Foam (Styrofoam)” . Info POM(Vol 9 No.

5, September 2008). Jakarta.

Anonim. 2011. Plastik ramah lingkungan. http://mapalaapache

.blogspot.com/2011/01/plastik-ramah-lingkungan.html. diakses pada tanggal

3 April 2013

Anonim. 2009. Bioplastik.

http://bioteknologiindonesia.blogspot.com/2009/03/mikroba.

tenaga.kerja.bioplastik. Diakses pada tanggal 3 April 2013

Fumento, Michael. 2003. Bioevolution: How Biotechnology Is Changing Our

World . United State of America : Encounter Books.

Suwanto. 1998. Bioteknologi molekuler: Mengoptimalkan manfaat keanekaan

hayati melalui teknologi DNA rekombinan (in Indonesian). Bogor: IPB.

27

Page 28: Makalah biotek kel 4

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, memberikan kemudahan disaat

kesulitan, kesehatan dan yang selalu memberikan ridho-Nya, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan makalah yang berupa makalah mengenai mata

kuliah Bioteknologi.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari

kesempurnaan, banyak kekurangan, dan kelemahan. Hal ini disebabkan oleh

keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Meskipun demikian

penulis telah berusaha menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Berhasilnya penulis menyelesaikan makalah ini bukan mutlak atau semata-

mata usaha sendiri, melainkan juga berkat dorongan, bimbingan, bantuan dan

do’a dari semua pihak.

Dengan segala kerendahan hati izinkan penulis menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen : Ina Rosdiana Lesnawati

M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Bioteknologi serta semua pihak

yang telah membantu penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat

terselesaikan.

Untuk itu segala bentuk kritik dan saran yang tulus ikhlas dari pembaca

senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan makalah yang akan penulis

susun selanjutnya, dan penulis mengucapkan selamat membaca makalah ini,

semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca pada umumnya

dan penulis khususnya.

28

Page 29: Makalah biotek kel 4

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Cirebon, April 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2

C. Tujuan penulisan......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Plastik....................................................................................... 4

B. Jenis-Jenis Plastik Dan Penggunaannya.......................................................... 4

C. Kandungan Bahan Kimia Pada Plastik....................................................... 6

D. Proses Pembuatan Plastik........................................................................... 9

E. Pengolahan atau Pemanfaatan Limbah Plastik...........................................12

F. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Limbah Plastik Pada Lingkungan.........21

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.......................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA

29

i

Page 30: Makalah biotek kel 4

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI PENANGGULANGAN PLASTIK

Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Bioteknologi

Dosen : Ina Rosdiana Lesnawati M.Pd

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4

Dinah Romdlonatullail (1410160118)Nunung Nurhaeti (1410160131)Nurlaela (1410160133)Risa Fauzi Khoirunisa (1410160135)Santi Oktaviani (1410160139)Silviani Nurazizah (1410160140)Sislyati (1410160141)Siti Nafisah (1410160142)Tri Handayani (1410160153)

30

Page 31: Makalah biotek kel 4

IPA Biologi D / VI

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI

CIREBON

2013

31