makalah biotek bidang peternakan

21
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Lata r Be lakan g Selama beberapa ta hun be la ka nga n in i, kit a melih at beg it u pesa t  perkembangan bioteknologi di berbagai bidang. Pesatnya perkembangan  bioteknologi ini sejalan dengan tingkat kemajuan IPTEK dan kebutuhan manusia di kehi dupan seh ar i- hari . Hal ini dapat di paha mi me ngingat bi ot eknologi menja njikan suatu revolu si pada hampir semua aspek kehid upan manusia, mulai da ri bi da ng pe rt anian, pe te rnakan, dan pe ri ka nan hi ng ga ke se ha ta n da n  pengobatan. ioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan meman!aatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya, misal  bakteri dan kapang. Selain itu, bioteknologi juga meman!aatkan sel tumbuhan dan sel he"an yang dibiakkan sebagai konstituen berniaga proses industri. Penerapan  bioteknologi pada umumnya men#akup produksi sel atau biomassa dan perubahan $trans!ormasi% kimia yang diinginkan. ioteknologi peternakan yang ada saat ini merupakan e!ek dari kemajuan ilmu penget ahu an yang ada . anya k hal yang membua t bio tek nol ogi lah ir, diantaranya adalah semakin besar tuntutan untuk men#apai target yang diinginkan de ng an pr oses yang le bi h #e pa t da n te robo san yang in ovat i! yang bi sa menguntungkan bagi umat manusia. ioteknologi juga memiliki peran penting dal am ilmu pengetahuan de"sa ini, bio teknol ogi sendir i men gal ami ber bag ai  pembaruan dari bioteknologi yang bersi!at tradisional kearah bioteknologi yang modern. 1.2 Rumus an Ma salah &. 'pa saja aplikasi(penerapan bio tekno logi d i bid ang p eternakan) *. agaimana pro ses pen erapan biote knolo gi di b idang petern akan) +. agaimana keun tunga n iote knol ogi di bi dang p eterna kan se#ara u mum) . agaimana dampak negati ! bio tekno logi d i bid ang peternakan) 1.3 Tuj uan &. enge tahui a plika si(pen erapan b iotek nolog i di bid ang pe ternak an. &

Upload: sylvia-anggraeni

Post on 05-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 1/21

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama beberapa tahun belakangan ini, kita melihat begitu pesat

 perkembangan bioteknologi di berbagai bidang. Pesatnya perkembangan

 bioteknologi ini sejalan dengan tingkat kemajuan IPTEK dan kebutuhan manusia

dikehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dipahami mengingat bioteknologi

menjanjikan suatu revolusi pada hampir semua aspek kehidupan manusia, mulai

dari bidang pertanian, peternakan, dan perikanan hingga kesehatan dan

 pengobatan. ioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah

dengan meman!aatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya, misal

 bakteri dan kapang. Selain itu, bioteknologi juga meman!aatkan sel tumbuhan dan

sel he"an yang dibiakkan sebagai konstituen berniaga proses industri. Penerapan

 bioteknologi pada umumnya men#akup produksi sel atau biomassa dan perubahan

$trans!ormasi% kimia yang diinginkan.

ioteknologi peternakan yang ada saat ini merupakan e!ek dari kemajuanilmu pengetahuan yang ada. anyak hal yang membuat bioteknologi lahir,

diantaranya adalah semakin besar tuntutan untuk men#apai target yang diinginkan

dengan proses yang lebih #epat dan terobosan yang inovati! yang bisa

menguntungkan bagi umat manusia. ioteknologi juga memiliki peran penting

dalam ilmu pengetahuan de"sa ini, bioteknologi sendiri mengalami berbagai

 pembaruan dari bioteknologi yang bersi!at tradisional kearah bioteknologi yang

modern.

1.2 Rumusan Masalah

&. 'pa saja aplikasi(penerapan bioteknologi di bidang peternakan)

*. agaimana proses penerapan bioteknologi di bidang peternakan)

+. agaimana keuntungan ioteknologi di bidang peternakan se#ara umum)

. agaimana dampak negati! bioteknologi di bidang peternakan)

1.3 Tujuan

&. engetahui aplikasi(penerapan bioteknologi di bidang peternakan.

&

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 2/21

*. engetahui bagaimana proses penerapan bioteknologi di bidang

 peternakan.

+. engetahui keuntungan ioteknologi di bidang peternakan se#ara

umum.

. engetahui dampak negati! bioteknologi di bidang peternakan.

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertan B!tekn!l!g

ioteknologi dari asal katanya sendiri, yaitu bio artinya hidup atau organisme

hidup dan kata teknologi artinya suatu #ara atau teknik. Kata bioteknologi mulai

mun#ul pada tahun &&/ dari seorang ilmuan asal Hungaria yang bernama Karl

Ereky untuk menjelaskan penggunaan gula bit hasil !ermentasi sebagai pakan

ternak babi. Pemberian gula bit dapat meningkatkan produksi ternak babi. 0ara

*

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 3/21

ini, disebut bioteknologi karena menggunakan gula bit dari hasil !ermentasi.

 1amun pada saat itu, orang belum tertarik untuk memahami istilah bioteknologi

$2ahruddin, *3&34 &+%.

aru pada tahun &5& 0arl 6oran Heden ahli mikrobiologi menerbitkan jurnal

ilmiah iote#hnology and ioengineering, banyak mempublikasikan hasil-hasil

 penelitiannya dalam jurnal tersebut yaitu mengenai peman!aatan jasad hidup

dalam mengahasilkan berbagai bahan untuk kebutuhan manusia, kemudian

mun#ul de!inisi bioteknologi yang diartikan sebagai peman!aatan ja7ad hidup

dalam industri untuk menghasilkan barang dan jasa $2ahruddin, *3&34 &+%.

ioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio  $hidup%, teknos  $teknologi 8

 penerapan% dan logos  $ilmu%. ioteknologi adalah suatu teknik modern untuk 

mengubah bahan mentah melalui trans!ormasi biologi sehingga menjadi produk 

yang berguna. Supriatna $&*% memberi batasan tentang arti bioteknologi se#ara

lengkap, yakni4 peman!aatan prinsip-prinsip ilmiah dan kerekayasaan terhadap

organisme, system atau proses biologis untuk menghasilkan dan atau

meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi

kepentingan hidup manusia.

ioteknologi dibagi ke dalam * bagian, yaitu bioteknologi modern dan

 bioteknologi konvensional. Salah satu #ontoh dari bioeknologi konvensional

adalah pembuatan tape ini. 9an salah satu #ontoh dari bioteknologi modern adalah

rekayasa genetika.

2.2 Penera"an B!tekn!l!g # B#ang Peternakan

Penggunaan bioteknologi guna meningkatkan produksi peternakan meliputi4

a. Teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio trans!er, kriopreservasi

embrio, !ertilisasi in vitro, se:ing sperma maupun embrio, #loning dan

spliting.

 b. ;ekayasa genetika, seperti genome maps, masker asisted sele#tion, transgenik,

identi!ikasi genetik, konservasi molekuler.

#. Peningkatan e!isiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi mikroba rumen.

d. ioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner.

+

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 4/21

Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan adalah sebagai

 berikut4

a. Trans!er embrio berupa teknik ultiple <vulation and Embrio Trans!er 

$<ET%. Teknik ini telah diaplikasikan se#ara luas di Eropa, =epang, 'merika

dan 'ustralia dalam dua dasa"arsa terakhir untuk menghasilkan anak 

$embrio% yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi.

 b. 0loning telah dimulai sejak &>3an pada domba. Saat ini pembelahan embrio

se#ara !isik $spliting% mampu menghasilkan kembar identik pada domba, sapi,

 babi dan kuda.

#. Produksi embrio se#ara in vitro? teknologi In vitro aturation $I@%, In @itro2ertilisation $I@2%, In @itro 0ulture $I@0%, telah berkembang dengan pesat.

Kelin#i, men#it, manusia, sapi, babi dan domba telah berhasil dilahirkan

melalui !ertilisasi in vitro.

9i Indonesia, trans!er embrio mulai dilakukan pada tahun &>/. 9engan

teknik ini seekor sapi betina, mampu menghasilkan *3-+3 ekor anak sapi $pedet%

 pertahun. Penelitian terakhir membuktikan bah"a, men#iptakan jenis ternak 

unggul sudah bukan masalah lagi. 9engan teknologi transgenik, yakni dengan

 jalan mengisolasi gen unggul, memanipulasi, dan kemudian memindahkan gen

tersebut dari satu organisme ke organisme lain maka ternak unggul yang

diinginkan dapat diperoleh. abi transgenik, di Prin#eton 'merika Serikat kini

sudah berhasil memproduksi hemoglobin manusia sebanyak &3-&A B dari total

hemoglobin manusia, bahkan laporan terakhir men#atat adanya peningkatan

 persentasi hemoglobin manusia yang dapat dihasilkan oleh babi transgenik ini.

9alam bidang peternakan, bioteknologi diman!aatkan untuk menghasilkan

vaksin, antibodi, pakan bergi7i tinggi, dan hormon pertumbuhan. 0ontoh vaksin

untuk ternak yaitu vaksin untuk penyakit mulut dan kuku pada mamalia, vaksin

 109 untuk mengobati penyakit tetelo pada unggas, dan vaksin untuk penyakit !lu

 burung.

Hormon pertumbuhan diberikan pada ternak untuk meningkatkan produksi

daging, susu, atau telur. 0ontohnya adalah pemberian ovine 6ro"th Hormone

 pada sapi perah dapat meningkatkan produksi susu dan daging hingga *3B.

 1amun penggunaan hormon untuk mema#u produksi pada ternak masih

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 5/21

diperdebatkan karena berpotensi meningkatkan penyakit masitis pada ternak dan

membahayakan kesehatan manusia $Sutarno, *333%.

Penerapan prinsip bioteknologi dalam bidang peternakan antara lain sebagai

 berikut4

&. Teknologi Transplantasi 1ukleus

Teknologi ini lebih dikenal dengan teknologi kloning yaitu teknologi yang

digunakan untuk menghasilkan individu duplikasi $mirip dengan induknya%.

Teknologi kloning telah berhasil dilakukan pada beberapa jenis he"an. Salah

satunya adalah pengkloningan domba yang dikenal dengan domba 9olly. elalui

kloning he"an, beberapa organ manusia untuk keperluan transplantasi

 penyembuhan suatu penyakit berhasil dibentuk. Tahapan teknologi kloning

adalah?

a. Isolasi nukleus $inti sel% dari he"an donor4 1ukleus diisolasi dari sel putting

susu domba de"asa dengan menggunakan teknik khusus sehingga dapat

dikeluarkan dari membrane sel.

 b. Isolasi sel telur4 Sel telur yang belum dibuahi diperoleh dari domba lain.

9ibutuhkan banyak sel telur dalam teknologi ini karena banyak sel telur yang

tidak mampu bertahan dalam tahapan pengkloningan lebih lanjut.

#. Pengambilan nukleus dari sel telur 

d. Penggabungan nukleus dengan sel telur4 1ukleus yang telah diisolasi dari sel

domba de"asa digabungkan ke dalam sel domba lain yang telah dihilangkan

nukleusnya. Se#ara geneti# sel domba yang menerima nukleus identik dengan

domba pendonor.

e. Pemasukan sel telur kedalam rahim4 Sel telur dimasukkan ke dalam rahim

domba betina yang lain. Hanya sedikit sel telur yang mampu bertahan dan

 berkembang di dalam rahim. Sel telur yang mampu bertahan akan

 berkembang menjadi embrio dan selanjutnya akan dihasilkan anak domba

yang mirip dengan domba pendonor nu#leus $;a#hma"ati, *33%.

Kloning atau transplantasi atau pen#angkokan nukleus digunakan untuk 

menghasilkan individu yang se#ara geneti# identik dengan induknya. Proses

kloning dilakukan dengan #ara memasukkan inti sel donor ke dalam sel telur yang

telah dihilangkan inti selnya. Selanjutnya, sel telur tersebut diberi kejutan listrik 

atau 7at kimia untuk mema#u pembelahan sel. Ketika klon embrio telah men#apai

A

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 6/21

tahap yang sesuai, embrio dimasukkan ke dalam rahim he"an betina lainnya yang

sejenis. He"an tersebut selanjunya akan mengandung embrio yang ditanam dan

melahirkan anak hasil kloning. 0ontoh he"an hasil kloning adalah domba 9olly

$Kusuma"ati, *3&*4 &/%.

*. Teknik Inseminasi uatan

Teknik ini dikenal dengan nama ka"in suntik, adalah suatu #ara atau teknik 

untuk memasukkan sperma yang telah di#airkan dan diproses terlebih dahulu yang

 berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan

menggunakan metode dan alat khusus yang disebut C insemination gunD.

Teknik inseminasi buatan memiliki beberapa tujuan, yaitu4a. emperbaiki mutu genetika ternak.

b. engoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul se#ara lebih luas dalam

 jangka "aktu yang lebih lama.

c. eningkatkan angka kelahiran dengan #epat dan teratur.

d. en#egah penularan dan penyebaran penyakit kelamin.

Penerapan I pada ternak ditentukan oleh empat !aktor utama, yaitu4

• Semen beku

Permasalahan utama pada semen yang dibekukan adalah adanya pengaruhkejutan dingin $cold shock)  terhadap sel yang dibekukan dan perubahan-

 perubahan intraseluler akibat pengeluaran air yang bertalian dengan pembentukan

kristal-kristal es. Kristal-kristal es yang terbentuk akan merusak sel spermato7oa

se#ara mekanik, permeabilitas membran sel berubah dan pada saat proses tha"ing

$pen#airan kembali semen% menyebabkan spermato7oa mati. ntuk menghindari

hal tersebut maka proses penanganan semen selama pembekuan harus menjadi

 perhatian utama, diantaranya penambahan kriprotektan $seperti gliserol% ke dalam

 pengen#er untuk meminimalkan pembentukan kristal-kristal es, pengaturan "aktu

ekuilibrasi, penyimpanan semen dalam kontainer $berisi 1* #air% dan tidak boleh

dipindah-pindahkan atau dikeluarkan le"at mulut kontainer, serta ketepatan

"aktu, dan suhu tha"ing. Salah satu penyebab tingginya kematian spermato7oa

setelah tha"ing adalah terjadinya perubahan suhu semen beku dalam kontainer 

akibat manipulasi semen beku di dalam kontainer 1* #air tidak benar. Standar 

5

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 7/21

minimal kualitas semen beku ditinjau dari motilitas spermato7oa untuk digunakan

dalam program I adalah 3 B.

• Ternak betina sebagai akseptor I

etina sebagai akseptor I harus sehat organ dan saluran reproduksinya atau

dengan kata lain tidak terjadi gangguan pada organ dan saluran reproduksi, karena

 bila terjadi gangguan akan menyebabkan terjadinya kegagalan proses pembuahan.

Pengaruh yang ditimbulkan apabila terjadi gangguan reproduksi pada ternak 

 betina adalah tanda-tanda !isiologis yang menunjukkan bah"a ternak tersebut

 berahi tidak nampak, dalam pengertian pengeluaran lendir melalui vulva, vulva

 bengkak, dan vulva ber"arna merah tidak nampak.• Keterampilan tenaga pelaksana $inseminator%

Keterampilan teknisi berkaitan erat dengan kemampuan inseminator untuk 

melakukan inseminasi dengan tepat sasaran dan "aktu, dan ini berkaitan erat pula

dengan tingkat pengetahuan 7ooteknis peternak.

• Pengetahuan 7ooteknis peternak 

Peternak harus mampu pula mendeteksi berahi pada ternak betina, apakah

 berahi atau tidak dan melaporkan kejadian berahi dengan tepat "aktu kepada

inseminator.

Keempat !aktor ini berhubungan satu dengan yang lain dan bila salah satu

nilainya rendah menyebabkan hasil I juga akan rendah, dalam pengertian

e!isiensi produksi dan reproduksi tidak optimal. 'pabila semua !aktor di atas

diperhatikan diharapkan bah"a hasil I akan lebih tinggi atau hasilnya lebih baik 

dibandingkan dengan perka"inan alam. Hal ini berarti dengan tingginya hasil I

diharapkan e!isiensi produktivitas akan tinggi pula, yang ditandai dengan

meningkatnya populasi ternak dan disertai dengan terjadinya perbaikan kualitasgenetik ternak, karena semen yang dipakai berasal dari pejantan unggul yang

terseleksi.

Prosedur yangdilakukan dalam tekni I adalah 4

&. Teknik II $ Intrauterine Insemination%

Teknik II dilakukan dengan #ara sperma diinjeksikan melalui leher rahim

hingga ke lubang uterine $rahim%.

*. Teknik 9IPI $ Direct Intraperitoneal Insemination%

/

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 8/21

Teknik 9IPI telah dilakukan sejak a"al tahun &>5. Teknik 9IPI dilakukan

dengan #ara sperma diinjeksikan langsung ke peritoneal $rongga peritoneum%.

Teknik II dan 9IPI dilakukan dengan menggunakan alat yang

disebut bivalve speculum, yaitu suatu alat yang berbentuk seperti selang dan

mempunyai * #abang, dimana salah satu ujungnya sebagai tempat untuk 

memasukkan(menyalurkan sperma dan ujung yang lain dimasukkan ke dalam

saluran leher rahim untuk teknik II, sedangkan untuk teknik 9IPI dimasukkan

kedalam peritoneal. =umlah sperma yang disalurkan(diinjeksikan kurang lebih

sebanyak 3,AF* ml. Setelah inseminasi selesai dilakukan, orang yang

mendapatkan perlakuan inseminasi tersebut harus dalam posisi terlentang selama

&3F&A menit.

an!aat penerapan I pada ternak adalah sebagai berikut4

a. ibit ternak yang baik selalu tersedia dan mudah diperoleh. 9engan I,

 pejantan bergenetik unggul telah terbukti kebaikannya dan bisa disediakan

untuk hampir semua peternak.

 b. engurangi terjadinya bahaya, pekerjaan, dan biaya pera"atan. 9alam I,

 jumlah pejantan yang dipelihara semakin sedikit sehingga mengurangi biaya

 pera"atan.

#. Hasil persilangan $cross-breeding % yang tidak disukai dapat dihindarkan.

d. Sangat berguna untuk digunakan pada betina-betina yang berada dalam

keadaan estrus dan berovulasi tetapi tidak mau berdiri untuk dinaiki pejantan.

e. 9apat menghindari penyakit yang bersi!at venereal. Penyakit-penyakit

venereal seperti vibrosis dan tri#homoniasis yang dapat menyebar dari ternak  betina satu ke ternak betina yang lain pada "aktu perka"inan alam dapat

dihindarkan melalui I.

!. 9apat meman!aatkan ternak jantan yang invalid, lumpuh, patah kaki, dan

sebagainya yang tidak dapat menga"ini betina se#ara alamiah melalui proses

 penampungan semennya.

g. emperbaiki tingkat dan e!isiensi seleksi genetik dan meningkatkan

 per!ormans produksi ternak.

>

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 9/21

h. 'danya I akan memberikan kemungkinan kesuburan $!ertilitas% ternak 

karena semen diolah dengan baik dan diinseminasikan dengan tepat "aktu,

serta dapat memberikan gambaran tentang kondisi peternakan di suatu daerah.

i. emungkinkan bertemunya suatu pasangan ternak yang tidak serasi, misalnya

 pejantan yang besar dengan ternak betina yang ke#il atau sebaliknya. ila

ternak-ternak tersebut ka"in se#ara alamiah, maka akan sangat sulit ter#apai

dan bisa menimbulkan keadaan !atal berupa luka-luka atau patah tulang

$Ha!e7, &+%.

Penerapan I ini sudah hampir lima puluh tahun, namun tetap saja masih

menimbulkan pro dan kontra di masyarakat $petani(peternak% sebagai penggunanya karena hasil dari penerapan teknologi ini ber!luktuasi dari tahun ke

tahun. Penerapan I berhubungan erat dengan aspek kesehatan dan penyelamatan

dari kepunahan ternak asli $animal welfare%. Problem utama dalam sistem animal

"el!are dalam kaitannya dengan penerapan teknologi adalah e!isiensi produksi.

Problem ini berkaitan erat pula dengan beberapa !aktor, diantaranya $&% ekspresi

gen $pertumbuhan yang #epat atau produksi susu tinggi%, $*% teknik perka"inan,

dan $+% mutasi gen $Toelihere, &>A%.

9isamping itu hasil I masih sangat bervariasi, dan hal ini dipengaruhi oleh

 beberapa !aktor, yaitu4

a% =umlah spermato7oa yang diinseminasikan.

 b% Kualitas spermato7oa.

#% Pejantan yang digunakan.

d% Estrus alamiah atau dengan sinkronisasi estrus.

e% Getak semen dideposisikan.

!% =arak antara kelahiran terakhir dengan inseminasi.

g% mur dari induk yang diinseminasi.

h% aktu inseminasi.

i% 2aktor pakan, temperatur, dan tingkat stress ternak.+. Trans!er Embrio

Trans!er embrio merupakan bagian dari teknologi reproduksi setelah

inseminasi buatan yang tengah dikembangkan dalam dunia peternakan.

'pabila ka"in suntik mem!okuskan pada sperma jantan, maka trans!er embrio

tidak hanya potensi dari jantan saja yang dioptimalkan, melainkan potensi betina

 berkualitas unggul juga dapat diman!aatkan se#ara optimal.

Teknik TE ini, betina unggul tidak perlu bunting tetapi hanya ber!ungsi

menghasilkan embrio yang untuk selanjutnya bisa ditrans!er pada induk titipan

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 10/21

dengan kualitas yang tidak perlu bagus tetapi memiliki kemampuan untuk 

 bunting.

Embrio yang akan ditrans!er ke resipien disimpan dalam !oley kateter dua

 jalur yang steril $tergantung ukuran serviks%. Sebelum dilakukan panen embrio,

 bagian vulva dan vagina dibersihkan dan disterilkan dengan kapas yang

mengandung al#ohol /3B. Embrio yang didapat dapat langsung di trans!er ke

dalam sapi resipien atau dibekukan untuk disimpan dan di trans!er pada "aktu

lain.

Proses trans!er embrio meliputi4

a. etode sinkronisasi birahi dan superovulasi

Sinkronisasi birahi pada ternak resipien harus dilaksanakan pada hari yang

sama pada semua ternak. Sinkronisasi birahi dapat dilakukan dengan beberapa

#ara, namun untuk keperluan trans!er embrio pada umumnya menggunakan

 prostaglandin $P62*%. 'plikasi teknik P62* dapat dilakukan dengan #ara

intramus#ular, submukosa vulva atau se#ara intrauterine. Sinkronisasi birahi

dalam rangka trans!er embrio sebaiknya dilakukan se#ara intra uterin dengan

teknik rektovaginal. 'lat untuk mendepositkan P62* menggunakan kateter 

intrauterine atau plasti# sheet 'I 6un yang kemudian dimasukkan ke dalam uterus

melalui vagina dipandu dengan tangan per re#tal.

Superovulasi pada ternak donor dilaksanakan se#ara bersamaan dengan

sinkronisasi birahi pada ternak resipien. Superovulasi dapat dilakukan dengan

 penyuntikan hormone PS6 dan H06 atau hormone 2SH dan GH, dengan tujuan

agar menghasilkan embrio dalam jumlah banyak.

 b. 2lushing embrio

2lushing pada proses trans!er embrio adalah membilas uterus ternak donor 

dengan #ara memasukkan #airan media ke dalam koruna uteri kemudianmengeluarkannya kembali untuk mendapatkan embrionya.

Teknik !lushing dapat dilakukan dengan atau tanpa pembedahan. Teknik yang

lebih aman dan lebih banyak digunakan adalah teknik tanpa pembedahan

menggunakan !oley #atheter. Teknik ini dilakukan pada hari ke A F > yaitu ketika

embrio hasil superovulasi sudah berada di koruna uteri namun belum mengalami

implantasi.

#. Pengolahan embrio

&3

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 11/21

Embrio yang diperoleh dari hasil !lushing uterus ternak donor dapat langsung

di trans!er dalam bentuk embrio segar kepada ternak resipien atau disimpan dalam

 bentuk embrio beku untuk ditrans!er kepada ternak resipien dikemudian hari.

Sebelum ditrans!er kepada ternak resipien, embrio hasil !lushing terlebih

dahulu mele"ati tahapan berikut 4

Identi!ikasi

Embrio yang berada didalam media !lushing harus dapat di identi!ikasi

terlebih dahulu agar tidak dikelirukan dengan sel epithel tuba !allopii. Proses ini

dilakukan dengan menggunakan mikroskop disekting pada pembesaran *A -3kali. Embrio stadium morula dini atau blastosis dengan kualitas e:#ellent dan

good layak dipergunakan untuk trans!er embrio.

d. Pen#u#ian

'pabila embrio segera ditrans!er maka terlebih dahulu di#u#i dalam media

trans!er dengan #ara memindahkannya dari #a"an petri ke petri lain sebanyak +

kali, pengambilan embrio menggunakan pipet mikro atau pipet berkanula, proses

ini dilakukan diba"ah mikroskop disekting.

e. Pengisian stra"Embrio dimasukkan ke dalam stra" bening dengan posisi 4

E9I' F 9';' F E9I' E;I< F 9';' FE9I'

'dapun man!aat teknologi trans!er embrio adalah4

a. eningkatkan mutu genetik ternak.

b. emper#epat peningkatan populasi ternak.

#. erpotensi men#egah berjangkitnya penyakit he"an menular yang ditularkan

le"at saluran kelamin.

d. emper#epat pengenalan material genetik baru le"at ekspor embrio beku.

Keunggulan teknologi trans!er embrio dibandingkan inseminasi buatan

adalah4a% Perbaikan mutu genetik pada I hanya berasal dari pejantan unggul sedangkan

dengan teknologi TE, si!at unggul dapat berasal dari pejantan dan induk yang

unggul.

 b% aktu yang dibutuhkan untuk memperoleh derajat kemurnian genetik yang

tinggi $ purebred % dengan TE jauh lebih #epat dibandingkan I dan ka"in

alam.

&&

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 12/21

#% 9engan teknik TE, seekor betina unggul mampu menghasilkan lebih dari *3 -

+3 ekor pedet unggul per tahun, sedangkan dengan I, hanya dapat

menghasilkan satu pedet per tahun.

d% elalui teknik TE dimungkinkan terjadinya kebuntingan kembar, dengan jalan

mentrans!er setiap tanduk uterus $cornua uteri% dengan satu embrio $Suhardi,

*3&*%.

. Teknologi Transgenik 

He"an transgenik adalah he"an yang telah mengalami rekayasa genetika

sehingga dihasilkan he"an dengan si!at yang diharapkan. Teknologi transgenik 

 pada he"an dilakukan dengan #ara penyuntingan !ragmen 91' se#ara mikro ke

dalam sel telur yang telah mengalami pembuahan. Tujuan dari teknologi ini

adalah meningkatkan produk dari he"an ternak seperti daging susu, dan telur.

0ontoh dari he"an yang mengalami teknologi ini adalah domba transgenik.

=adi 91' domba ini disisipi dengan gen manusia yang disebut !a#tor @III

$merupakan protein pembeku darah%. erkat penyusupan gen tersebut, domba

menghasilkan susu yang mengandung !a#tor @III yang dapat dimurnikan untuk 

menolong penderita hemophilia.

;ekayasa genetika juga dapat melestarikan spesies langka. Sebagai #ontoh, sel

telur 7ebra yang sudah dibuahi lalu ditanam dalam kuda spesies lain. Spesies lain

yang dipinjam rahimnya ini disebut surrogate. Hal ini sudah diterapkan pada

spesies keledai yang hampir punah di 'ustralia.

Teknik pelestarian dengan rekaya genetika berguna, dengan alasan4

a. Induk dari spesies biasa dapat melahirkan anak dari spesies langka.

 b. Telur he"an langkah yang sudah dibuahi dapat dibekukan, lalu disimpan

 bertahun-tahun meskipun induknya sudah mati. =ika telah ditemukan surrogate

yang sesuai, telur tadi ditransplantasi.

Peman!aatan teknologi transgenik memungkinkan diperolehnya ternak dengan

karakteristik unggul. Peternak selalu menggunakan peternakannya yang selekti! 

untuk menghasilkan he"an yang sesuai dengan keinginan. isalnya

meningkatkan produksi susu, meningkatkan ke#epatan pertumbuhan. Peternakan

tradisional memakan "aktu dan sulit memenuhi permintaan. Ketika teknologi

menggunakan biologi molekuler untuk mengembangkan karakteristik he"an

dengan "aktu yang singkat dan tepat. 9isamping itu, transenik he"an

menyediakan #ara yang mudah untuk meningkatkan hasil $Suhardi, *3&*%.

&*

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 13/21

Tahapan trans!ormasi genetik adalah 4

a% engisolasi gen unggul

 b% emanipulasinya#% emindahkan gen tersebut dari satu organisme ke organisme lainnya sehingga

diperoleh ternak unggul yang diinginkan. isalnya, sapi transgenik yang

diatur se#ara genetik agar menghasilkan lakto!erin dalam air susunya.

Gakto!erin adalah protein yang se#ara normal ditemukan pada 'ir Susu Ibu

$'SI%. He"an transgenik lainnya yang telah berhasil dibuat adalah monyet,

tikus, babi,dan ikan salmon.

A. Hormon ST $ Bovine Somatotrophin%

Teknologi ini dilakukan dengan menyisipkan gen somatotropin sapi pada plasmid. Escherichia coli untuk menghasilkan ST. ST yang ditambahkan pada

makanan ternak dapat meningkatkan produksi daging dan susu ternak 

$Kusuma"ati, *3&*4 &>3%.

9engan rekayasa genetika dihasilkan hormon pertumbuhan de"an yaitu ST.

0aranya adalah4

a. Plasmid bakteri Escherichia coli dipotong dengan en7im endonuklease.

 b. 6en somatotropin sapi diisolasi dari sel sapi

#. 6en somatotropin disisipkan ke plasmid bakteri

d. akteri yang menghasilkan bovin somatotropin ditumbuhan dalam tangki

!ermentasi ovine somatotropin diambil dari bakteri dan dimurnikan.

e. Hormon ini dapat memi#u pertumbuhan dan meningkatkan produksi susu.

ST ini mengontrol laktasi $pengeluaran susu% pada sapi dengan

meningkatkan jumlah sel-sel kelenjar susu. =ika hormon yang dibuat dengan

rekayasa genetika ini disuntuikkan pada he"an, maka produksi susu akan

meningkat *3B.

Pemakaian ST telah disetujui oleh 29' $ Food and Drug Administration%,

lembaga penga"asan obat dan makanan di 'merika. 'merika berpendapat susu

yang dihasilkan karena hormon ST aman di konsumsi tapi di Eropa hal ini

dilarang karena penyakit mastitis pada he"an yang diberikan hormon ini

meningkat /3B.

Selain memproduksi susu, hormon ini dapat memperbesar ukuran ternak 

menjadi * kali lipat ukuran normal. 0aranya dengan menyuntik sel telur yang

akan dibuahi dengan hormon ST. 9aging dari he"an yang diberi hormon ini

&+

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 14/21

kurang mengandung lemak. Sehingga dikha"atirkan hormon ini dapat

mengganggu kesehatan manusia.

2.3 $euntungan B!tekn!l!g # B#ang Peternakan Se%ara Umum

Keuntungan ioteknologi dalam bidang peternakan adalah 4

a. 9engan meman!aatkan aplikasi bioteknologi bidang peternakan akan

menghasilkan ternak dengan kualitas yang unggul. Salah satu #ontoh ternak 

unggul hasil dari bioteknologi antara lain ayam penghasil telur, ayam

 penghasil daging, sapi pedaging, sapi penghasil susu, dan kambing penghasil

daging.

 b. saha memperbanyak ternak unggul tersebut menggunakan teknik ka"in

silang dan teknik ka"in suntik atau inseminasi buatan. 9engan teknik 

inseminasi buatan, dapat dihasilkan keturunan sapi atau domba yang

diharapkan tanpa mengenal sistem ka"in serta tanpa melibatkan sapi atau

domba jantan.

#. 'dayanya teknik splitting $yang mampu menghasilkan anak kembar identik 

 pada domba, sapi, babi, dan kuda%.

2.& Dam"ak Negat' B!tekn!l!g # B#ang Peternakan

*..& Kloning

a. 9apat disalahgunakan untuk men#iptakan spesies atau ras baru dengan tujuan

tertentu yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan.

 b. Kloning pada he"an belum sepenuhnya sempurna, #ontohnya domba 9olly

ternyata menderita berbagai penyakit yang akhirnya memaksa para ilmu"an

untuk melakukan eutanasi.

#. Terjadi keka#auan kekerabatan dan identitas diri dari hasil kloning maupun

induknya.

d. Individu hasil #loning tidak akan mendapatkan imunitas ba"aan, sehingga

individu hasil #loning tersebut akan mudah terserang penyakit karna tidak 

mendapatkan imunitas ba"aan sebagai pertahanan pertama terhadap in!eks

 penyakit.

&

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 15/21

e. erkurangnya keanekaragaman suatu spesies, karena individu yang dihasilkan

dari proses pengkloningan sama persis dengan 91' maupun si!at dan !isik 

induknya.

!. Individu hasil kloning sel-selnya diperoleh dari induknya. Ini berarti umur sel-

sel hasil kloning pun sama dengan umur sel-sel induknya. <leh karena itu,

individu hasil kloning pun akan memiliki umur sama dengan induknya

$Kurniati, *3&+%.

*..* Inseminasi uatan

9ampak negati! yang akan timbul apabila penerapan I tidak terkontrol dalam

kaitannya dengan animal "el!are, seperti4

a. Hilangnya(punahnya ternak lokal akibat terkikis oleh mun#ulnya ternak 

 persilangan $crossbred animal %. Hal ini bisa mun#ul karena persepsi

masyarakat $petani(peternak% yang lebih menyukai ternak persilangan karena

 pertumbuhannya lebih #epat dan dampak akhirnya adalah nilai jual yang

tinggi.

 b. Induk ternak lokal yang umumnya lebih ke#il dibandingkan dengan induk sapi

dari daerah sub tropis. ila induk lokal ini diinseminasi $dika"inkan% dengan

semen yang berasal dari pejantan unggul yang memiliki bobot badan besar 

dapat menyebabkan gangguan proses kelahiran yang bisa menimbulkan

kematian pada induk, karena potensi genetik yang berasal pejantan unggul

tersebut akan di"ariskan kepada anak yang dikandung oleh induk ternak 

lokal. Hal ini lambat-laun pula akan menyebabkan punahnya ternak lo#al.

#. 9apat menyebabkan stress dan menimbulkan resiko pada animal "el!are.

Pemilihan pejantan sebagai sumber semen yang tidak tepat $kemungkinan

mengandung gen lethal% akan menimbulkan beberapa dampak negati!, antara

lain masa kebuntingan lebih panjang, meningkatnya kejadian kesulitan

melahirkan $distokia% dan tingginya !rekuensi gen anomali dan anak yang

dilahirkan memiliki bobot lahir yang melebihi ukuran normal dan penurunan

daya reproduksi.

d. 9apat menimbulkan e!ek inbreeding   $perka"inan sekeluarga%. Salah satu

 permasalahan yang dihadapi dalam penerapan I adalah tingkat kesukaan

&A

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 16/21

 petani(peternak pada jenis semen tertentu. 'pabila hal ini dibiarkan terus-

menerus keturunannya $2&% akan menga"ini tetuanya kembali sehingga akan

terjadi perka"inan sekeluarga. 9ampak negati! dari perka"inan sekeluarga

adalah naiknya proporsi lokus-lokus gen yang homosigot dan menurunkan gen

heterosigot $genotip%, sedangkan dari !enotipnya ditandai dengan penurunan

laju pertumbuhan, kinerja reproduksi, daya tahan tubuh $hbrid vigor % dan

kadang-kadang disertai dengan #a#at tubuh.

 1amun demikian dampak negati! tersebut dapat ditanggulangi melalui upaya

konservasi in-situ dimana petani(peternak ikut serta di dalamnya. Program

konservasi in-situ yang telah dilakukan pada ternak lokal antara lain4

a. engisolasi bangsa ternak lokal dalam suatu lokasi tertutup dan dilakukan

upaya pemurniannya.

 b. endatangkan pejantan unggul yang sejenis dengan bangsa ternak lokal

tersebut untuk dilakukan program perka"inan dengan ternak lokal yang telah

diisolasi.

#. elakukan program pemuliaan dan seleksi dengan ketat.

d. engaplikasikan program I dengan menggunakan semen yang berasal dari

 pejantan unggul.

*..+ Teknologi Transgenik 

a% eningkatkan bobot lahir.

 b% enyebabkan insiden kesulitan lahir.

#% Kehilangan perinatal yang lebih tinggi.

'da dua konsep yang berbeda tentang keselamatan he"an yang ada saat ini.

Konsep yang terbatas ber!okus pada kesehatan biologis dari organisme yang

diklon dan pada kualitas keji"aan dari he"an yang ditunjukkan akibat intervensi

manusia dalam hidupnya. Konsep yang luas juga mempertimbangkan mengenai

kesempatan he"an untuk menunjukkan spesi!ikasi jenis spesies yang alami.

Kedua perspekti! ini menjadi dasar dari perdebatan tentang keselamatan he"an,

resiko yang dapat ditimbulkan dan juga segi etikanya.

&. Konsep Terbatas

&5

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 17/21

Konsep terbatas terbagi menjadi dua yaitu tentang sisi etika dan keji"aan dari

he"an dan tentang kesehatan !isiologis dan biologis dari he"an. Sisi etika dan

keji"aan hingga saat ini masih menjadi perdebatan karena tidak terdapat metode

untuk mengukur keji"aan dari he"an. Sehingga umumnya banya dibahas

mengenai e!ek kesehatan !isik dan biologis he"an.

Hal ini seringkali menyebabkan berbagai masalah yang berkaitan dengan

keselamatan he"an. asalah yang umunya terjadi adalah kehamilan yang

terlambat atau terlalu dini, kematian saat kelahiran, jarak kematian setelah

kelahiran yang singkat, masa hidup yang singkat, obesitas dan berbagai ma#am

#a#at tubuh.

*. Konsep Guas

Konsep luas juga men#akup permasalahan pada kesehatan he"an tetapi juga

mempertimbangkan kealamian dari he"an dan sisi etika terhadap he"an.

ioteknologi pada he"an dapat menimbulkan e!ek negati! terutama pada

kehidupan alamiah he"an. Proses kloning dan rekayasa ataupun in vitro

menyebabkan he"an tidak dapat hidup se#ara alami pada habitatnya. 2okus

masalah umunya terdapat pada proses perka"inan he"an yang tidak lagi terjadi

se#ara alami. Hal ini melanggar kode etik terhadap he"an. Selain itu, proses

 perka"inan yang direkayasa oleh manusia dapat menghilangkan spesies-spesies

alami. E!ek tersebut dapat menyebabkan kepunahan terhadap spesies-spesies

he"an tertentu.

ioteknologi pada he"an juga dapat menggangu keseimbangan ekosistem

lingkungan dan juga sistem rantai makanan. Selain itu, he"an hasil rekayasa atau

kloning kehilangan integritasnya sebagai he"an. Integritas yang dimaksud yaitu

hak untuk hidup se#ara alami yang tidak diperoleh he"an hasil klon atau

rekayasa. Hal ini dikarenakan he"an hasil bioteknologi tidak memiliki

kesempatan untuk hidup seperti he"an lainnya, #ontohnya4 hidup di laboratorium,

makanan diatur ilmuan, proses perka"inan yang direkayasa, dsb.

+. ;esiko pada kesehatan manusia

Produk pangan he"ani hasil bioteknologi menjadi perdebatan dalam kalangan

masyarakat. Konsumsi produk he"ani hasil bioteknologi dapat menyebabkan

&/

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 18/21

alergi pada manusia. Selain itu juga diperkirakan dapat mengubah susunan genetik 

manusia apabila gen yang direkayasa tersebut menyisip pada gen manusia.

Penyisipan gen ini dapat menyebabkan berbagai ma#am e!ek mutasi pada !isik 

manusia, salah satu #ontohnya adalah pertumbuhan sel yang abnormal yang

dikenal dengan kanker. 9ampak lain dari mutasi adalah #a#at lahir pada keturunan

 berikutnya yang disebabkan karena gen yang menyisip juga diturunkan ke bayi

dan diekspresikan.

. ;esiko pada lingkungan dan sosio ekonomi

;esiko bioteknologi he"an terhadap lingkungan yaitu menggangu

keseimbangan alam. ;esiko utama adalah kepunahan dari jenis he"an alami, hal

ini dikarenakan manusia terus mengembangbiakkan he"an hasil rekayasa

sehingga he"an alaminya mulai tersisihkan kemudian punah. Keseimbangan alam

lain yang terganggu adalah rantai makanan dan seleksi alam, di mana yang dapat

 bertahan hidup hanya he"an hasil rekayasa. He"an hasil rekayasa bioteknologi

yang dilepaskan ke alam bebas juga diperkirakan dapat menyebabkan mutasi

alam, terutama apabila gen yang disisipkan dapat berpindah kepada organisme

lainnya. utasi alam berdampak dengan menurunkan gen pada keturunan

 berikutnya, menyebabkan ukuran he"an abnormal, dan menyebabkan jumlah

he"an kuat yang berlebihan sehingga timbul dominasi di alam. ;ekayasa yang

terus berkembang juga dapat menyebabkan keseragaman genetik pada ekosistem

yang menyebabkan alam kehilangan keberagamannya.

;esiko bioteknologi he"an pada sosio ekonomi berupa adanya keseragaman

genetik. mumnya variasi akan he"an pangan dalam hal jenis dan ukuran akan

menyebabkan variasi harga yang mendukung pertumbuhan ekonomi. 'pabila ada

keseragaman genetik, maka harga he"an pangan akan menjadi sama sehingga

terjadi penurunan ekonomi. Perusahaan pangan yang menggunakan produk 

 bioteknologi akan makin berkembang sedangkan yang tidak akan merugi.

9ampak lain juga terdapat pada bidang sosial dan politik. 'kan terjadi

kesenjangan sosial antara negara yang maju dan menggunakan pangan transgenik 

dan negara berkembang. Hal ini juga akan memi#u ketergantungan pangan oleh

negara berkembang terhadap negara maju. Se#ara politik, ketergantungan ini

&>

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 19/21

dapat merugikan negara-negara berkembang. asalah sosial-politik ini dapat

memi#u kembali masalah negara barat dan negara timur $Suhardi, *3&*%.

&

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 20/21

BAB 3. PENUTUP

3.1 $esm"ulan

erdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bah"a 4

a. ioteknologi adalah suatu teknik modern untuk mengubah bahan mentah

melalui trans!ormasi biologi sehingga menjadi produk yang berguna.

 b. 0ara penerapan bioteknologi di bidang peternakan dapat dilakukan dengan

menggunakan teknik #loning, inseminasi buatan, trans!er embrio, transgenik,

serta penggunaaan hormone ST $ Bovine Somatotrophin%.

#. Keuntungan bioteknologi di bidang peternakan se#ara umum diantaranya yaitu

menghasilkan ternak dengan kualitas yang unggul, dengan teknik inseminasi

 buatan, dapat dihasilkan keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa

mengenal sistem ka"in serta tanpa melibatkan sapi atau domba jantan, serta

adayanya teknik splitting $yang mampu menghasilkan anak kembar identik 

 pada domba, sapi, babi, dan kuda%.

d. 9ampak negative dari bioteknologi di bidang peternakan diantaranya yaitu

kehamilan yang terlambat atau terlalu dini, kematian saat kelahiran, jarak 

kematian setelah kelahiran yang singkat, masa hidup yang singkat, obesitas

dan berbagai ma#am #a#at tubuh.

3.2 Saran

akalah tersebut di atas masih memerlukan sumber-sumber yang lebih

 banyak lagi sehingga dapat menjadi makalah tentang bioteknologi di bidang

 peternakan yang lebih lengkap lagi.

*3

8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 21/21

DA(TAR PUSTA$A

0ampbell, 1.'., =.. ;ee#e, G.'. rry, .G. 0ain, S.'. asserman, P.@.

inorski J ;.. =a#kson. *3&3. Biologi! Edisi "edelapan-#ilid $. =akarta4

Erlangga.

2ahruddin. *3&3. Bioteknologi %ingkungan. andung4 'l!abeta.

Ha!e7, E.S.E. &+. Artificial insemination. In4 H'2E, E.S.E. &+. ;eprodu#tion

in 2arm 'nimals. 5th Ed. Gea J 2ebiger, Philadelphia. pp. *-+.

Kurniati, Eka. *3&+.  "loning .  http4((ekakurniati.#om(*3&+(35(3( kloning.html.

Ldiakses &> ei *3&5M.

Kusuma"ati, ;. J Hidayat, G. *3&*. Biologi. Klaten4 Intan Pari"ara.

;a#hma"ati, 2., 1urul ri!ah, J 'ri ijayati. *33.  Bioteknologi. =akarta4

;i#ardo Publishing and Printing.

Suhardi, ;i7al. *3&*.  Bioteknologi &ewan. http4((ri7alsuhardieksakta

#om(*3&*(3/(bioteknologi-he"an.html. Ldiakses &> ei *3&5M.

Sutarno, 1ono. *333. Biologi %an'utan (mum II . =akarta4 niversitas Terbuka.

Toelihere, .;. &>A.  Inseminasi Buatan pada ernak! Edisi "edua. andung4

'ngkasa.

*&