makalah biotek bidang peternakan
TRANSCRIPT
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 1/21
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama beberapa tahun belakangan ini, kita melihat begitu pesat
perkembangan bioteknologi di berbagai bidang. Pesatnya perkembangan
bioteknologi ini sejalan dengan tingkat kemajuan IPTEK dan kebutuhan manusia
dikehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dipahami mengingat bioteknologi
menjanjikan suatu revolusi pada hampir semua aspek kehidupan manusia, mulai
dari bidang pertanian, peternakan, dan perikanan hingga kesehatan dan
pengobatan. ioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah
dengan meman!aatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya, misal
bakteri dan kapang. Selain itu, bioteknologi juga meman!aatkan sel tumbuhan dan
sel he"an yang dibiakkan sebagai konstituen berniaga proses industri. Penerapan
bioteknologi pada umumnya men#akup produksi sel atau biomassa dan perubahan
$trans!ormasi% kimia yang diinginkan.
ioteknologi peternakan yang ada saat ini merupakan e!ek dari kemajuanilmu pengetahuan yang ada. anyak hal yang membuat bioteknologi lahir,
diantaranya adalah semakin besar tuntutan untuk men#apai target yang diinginkan
dengan proses yang lebih #epat dan terobosan yang inovati! yang bisa
menguntungkan bagi umat manusia. ioteknologi juga memiliki peran penting
dalam ilmu pengetahuan de"sa ini, bioteknologi sendiri mengalami berbagai
pembaruan dari bioteknologi yang bersi!at tradisional kearah bioteknologi yang
modern.
1.2 Rumusan Masalah
&. 'pa saja aplikasi(penerapan bioteknologi di bidang peternakan)
*. agaimana proses penerapan bioteknologi di bidang peternakan)
+. agaimana keuntungan ioteknologi di bidang peternakan se#ara umum)
. agaimana dampak negati! bioteknologi di bidang peternakan)
1.3 Tujuan
&. engetahui aplikasi(penerapan bioteknologi di bidang peternakan.
&
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 2/21
*. engetahui bagaimana proses penerapan bioteknologi di bidang
peternakan.
+. engetahui keuntungan ioteknologi di bidang peternakan se#ara
umum.
. engetahui dampak negati! bioteknologi di bidang peternakan.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertan B!tekn!l!g
ioteknologi dari asal katanya sendiri, yaitu bio artinya hidup atau organisme
hidup dan kata teknologi artinya suatu #ara atau teknik. Kata bioteknologi mulai
mun#ul pada tahun &&/ dari seorang ilmuan asal Hungaria yang bernama Karl
Ereky untuk menjelaskan penggunaan gula bit hasil !ermentasi sebagai pakan
ternak babi. Pemberian gula bit dapat meningkatkan produksi ternak babi. 0ara
*
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 3/21
ini, disebut bioteknologi karena menggunakan gula bit dari hasil !ermentasi.
1amun pada saat itu, orang belum tertarik untuk memahami istilah bioteknologi
$2ahruddin, *3&34 &+%.
aru pada tahun &5& 0arl 6oran Heden ahli mikrobiologi menerbitkan jurnal
ilmiah iote#hnology and ioengineering, banyak mempublikasikan hasil-hasil
penelitiannya dalam jurnal tersebut yaitu mengenai peman!aatan jasad hidup
dalam mengahasilkan berbagai bahan untuk kebutuhan manusia, kemudian
mun#ul de!inisi bioteknologi yang diartikan sebagai peman!aatan ja7ad hidup
dalam industri untuk menghasilkan barang dan jasa $2ahruddin, *3&34 &+%.
ioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio $hidup%, teknos $teknologi 8
penerapan% dan logos $ilmu%. ioteknologi adalah suatu teknik modern untuk
mengubah bahan mentah melalui trans!ormasi biologi sehingga menjadi produk
yang berguna. Supriatna $&*% memberi batasan tentang arti bioteknologi se#ara
lengkap, yakni4 peman!aatan prinsip-prinsip ilmiah dan kerekayasaan terhadap
organisme, system atau proses biologis untuk menghasilkan dan atau
meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi
kepentingan hidup manusia.
ioteknologi dibagi ke dalam * bagian, yaitu bioteknologi modern dan
bioteknologi konvensional. Salah satu #ontoh dari bioeknologi konvensional
adalah pembuatan tape ini. 9an salah satu #ontoh dari bioteknologi modern adalah
rekayasa genetika.
2.2 Penera"an B!tekn!l!g # B#ang Peternakan
Penggunaan bioteknologi guna meningkatkan produksi peternakan meliputi4
a. Teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio trans!er, kriopreservasi
embrio, !ertilisasi in vitro, se:ing sperma maupun embrio, #loning dan
spliting.
b. ;ekayasa genetika, seperti genome maps, masker asisted sele#tion, transgenik,
identi!ikasi genetik, konservasi molekuler.
#. Peningkatan e!isiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi mikroba rumen.
d. ioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner.
+
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 4/21
Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan adalah sebagai
berikut4
a. Trans!er embrio berupa teknik ultiple <vulation and Embrio Trans!er
$<ET%. Teknik ini telah diaplikasikan se#ara luas di Eropa, =epang, 'merika
dan 'ustralia dalam dua dasa"arsa terakhir untuk menghasilkan anak
$embrio% yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi.
b. 0loning telah dimulai sejak &>3an pada domba. Saat ini pembelahan embrio
se#ara !isik $spliting% mampu menghasilkan kembar identik pada domba, sapi,
babi dan kuda.
#. Produksi embrio se#ara in vitro? teknologi In vitro aturation $I@%, In @itro2ertilisation $I@2%, In @itro 0ulture $I@0%, telah berkembang dengan pesat.
Kelin#i, men#it, manusia, sapi, babi dan domba telah berhasil dilahirkan
melalui !ertilisasi in vitro.
9i Indonesia, trans!er embrio mulai dilakukan pada tahun &>/. 9engan
teknik ini seekor sapi betina, mampu menghasilkan *3-+3 ekor anak sapi $pedet%
pertahun. Penelitian terakhir membuktikan bah"a, men#iptakan jenis ternak
unggul sudah bukan masalah lagi. 9engan teknologi transgenik, yakni dengan
jalan mengisolasi gen unggul, memanipulasi, dan kemudian memindahkan gen
tersebut dari satu organisme ke organisme lain maka ternak unggul yang
diinginkan dapat diperoleh. abi transgenik, di Prin#eton 'merika Serikat kini
sudah berhasil memproduksi hemoglobin manusia sebanyak &3-&A B dari total
hemoglobin manusia, bahkan laporan terakhir men#atat adanya peningkatan
persentasi hemoglobin manusia yang dapat dihasilkan oleh babi transgenik ini.
9alam bidang peternakan, bioteknologi diman!aatkan untuk menghasilkan
vaksin, antibodi, pakan bergi7i tinggi, dan hormon pertumbuhan. 0ontoh vaksin
untuk ternak yaitu vaksin untuk penyakit mulut dan kuku pada mamalia, vaksin
109 untuk mengobati penyakit tetelo pada unggas, dan vaksin untuk penyakit !lu
burung.
Hormon pertumbuhan diberikan pada ternak untuk meningkatkan produksi
daging, susu, atau telur. 0ontohnya adalah pemberian ovine 6ro"th Hormone
pada sapi perah dapat meningkatkan produksi susu dan daging hingga *3B.
1amun penggunaan hormon untuk mema#u produksi pada ternak masih
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 5/21
diperdebatkan karena berpotensi meningkatkan penyakit masitis pada ternak dan
membahayakan kesehatan manusia $Sutarno, *333%.
Penerapan prinsip bioteknologi dalam bidang peternakan antara lain sebagai
berikut4
&. Teknologi Transplantasi 1ukleus
Teknologi ini lebih dikenal dengan teknologi kloning yaitu teknologi yang
digunakan untuk menghasilkan individu duplikasi $mirip dengan induknya%.
Teknologi kloning telah berhasil dilakukan pada beberapa jenis he"an. Salah
satunya adalah pengkloningan domba yang dikenal dengan domba 9olly. elalui
kloning he"an, beberapa organ manusia untuk keperluan transplantasi
penyembuhan suatu penyakit berhasil dibentuk. Tahapan teknologi kloning
adalah?
a. Isolasi nukleus $inti sel% dari he"an donor4 1ukleus diisolasi dari sel putting
susu domba de"asa dengan menggunakan teknik khusus sehingga dapat
dikeluarkan dari membrane sel.
b. Isolasi sel telur4 Sel telur yang belum dibuahi diperoleh dari domba lain.
9ibutuhkan banyak sel telur dalam teknologi ini karena banyak sel telur yang
tidak mampu bertahan dalam tahapan pengkloningan lebih lanjut.
#. Pengambilan nukleus dari sel telur
d. Penggabungan nukleus dengan sel telur4 1ukleus yang telah diisolasi dari sel
domba de"asa digabungkan ke dalam sel domba lain yang telah dihilangkan
nukleusnya. Se#ara geneti# sel domba yang menerima nukleus identik dengan
domba pendonor.
e. Pemasukan sel telur kedalam rahim4 Sel telur dimasukkan ke dalam rahim
domba betina yang lain. Hanya sedikit sel telur yang mampu bertahan dan
berkembang di dalam rahim. Sel telur yang mampu bertahan akan
berkembang menjadi embrio dan selanjutnya akan dihasilkan anak domba
yang mirip dengan domba pendonor nu#leus $;a#hma"ati, *33%.
Kloning atau transplantasi atau pen#angkokan nukleus digunakan untuk
menghasilkan individu yang se#ara geneti# identik dengan induknya. Proses
kloning dilakukan dengan #ara memasukkan inti sel donor ke dalam sel telur yang
telah dihilangkan inti selnya. Selanjutnya, sel telur tersebut diberi kejutan listrik
atau 7at kimia untuk mema#u pembelahan sel. Ketika klon embrio telah men#apai
A
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 6/21
tahap yang sesuai, embrio dimasukkan ke dalam rahim he"an betina lainnya yang
sejenis. He"an tersebut selanjunya akan mengandung embrio yang ditanam dan
melahirkan anak hasil kloning. 0ontoh he"an hasil kloning adalah domba 9olly
$Kusuma"ati, *3&*4 &/%.
*. Teknik Inseminasi uatan
Teknik ini dikenal dengan nama ka"in suntik, adalah suatu #ara atau teknik
untuk memasukkan sperma yang telah di#airkan dan diproses terlebih dahulu yang
berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan
menggunakan metode dan alat khusus yang disebut C insemination gunD.
Teknik inseminasi buatan memiliki beberapa tujuan, yaitu4a. emperbaiki mutu genetika ternak.
b. engoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul se#ara lebih luas dalam
jangka "aktu yang lebih lama.
c. eningkatkan angka kelahiran dengan #epat dan teratur.
d. en#egah penularan dan penyebaran penyakit kelamin.
Penerapan I pada ternak ditentukan oleh empat !aktor utama, yaitu4
• Semen beku
Permasalahan utama pada semen yang dibekukan adalah adanya pengaruhkejutan dingin $cold shock) terhadap sel yang dibekukan dan perubahan-
perubahan intraseluler akibat pengeluaran air yang bertalian dengan pembentukan
kristal-kristal es. Kristal-kristal es yang terbentuk akan merusak sel spermato7oa
se#ara mekanik, permeabilitas membran sel berubah dan pada saat proses tha"ing
$pen#airan kembali semen% menyebabkan spermato7oa mati. ntuk menghindari
hal tersebut maka proses penanganan semen selama pembekuan harus menjadi
perhatian utama, diantaranya penambahan kriprotektan $seperti gliserol% ke dalam
pengen#er untuk meminimalkan pembentukan kristal-kristal es, pengaturan "aktu
ekuilibrasi, penyimpanan semen dalam kontainer $berisi 1* #air% dan tidak boleh
dipindah-pindahkan atau dikeluarkan le"at mulut kontainer, serta ketepatan
"aktu, dan suhu tha"ing. Salah satu penyebab tingginya kematian spermato7oa
setelah tha"ing adalah terjadinya perubahan suhu semen beku dalam kontainer
akibat manipulasi semen beku di dalam kontainer 1* #air tidak benar. Standar
5
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 7/21
minimal kualitas semen beku ditinjau dari motilitas spermato7oa untuk digunakan
dalam program I adalah 3 B.
• Ternak betina sebagai akseptor I
etina sebagai akseptor I harus sehat organ dan saluran reproduksinya atau
dengan kata lain tidak terjadi gangguan pada organ dan saluran reproduksi, karena
bila terjadi gangguan akan menyebabkan terjadinya kegagalan proses pembuahan.
Pengaruh yang ditimbulkan apabila terjadi gangguan reproduksi pada ternak
betina adalah tanda-tanda !isiologis yang menunjukkan bah"a ternak tersebut
berahi tidak nampak, dalam pengertian pengeluaran lendir melalui vulva, vulva
bengkak, dan vulva ber"arna merah tidak nampak.• Keterampilan tenaga pelaksana $inseminator%
Keterampilan teknisi berkaitan erat dengan kemampuan inseminator untuk
melakukan inseminasi dengan tepat sasaran dan "aktu, dan ini berkaitan erat pula
dengan tingkat pengetahuan 7ooteknis peternak.
• Pengetahuan 7ooteknis peternak
Peternak harus mampu pula mendeteksi berahi pada ternak betina, apakah
berahi atau tidak dan melaporkan kejadian berahi dengan tepat "aktu kepada
inseminator.
Keempat !aktor ini berhubungan satu dengan yang lain dan bila salah satu
nilainya rendah menyebabkan hasil I juga akan rendah, dalam pengertian
e!isiensi produksi dan reproduksi tidak optimal. 'pabila semua !aktor di atas
diperhatikan diharapkan bah"a hasil I akan lebih tinggi atau hasilnya lebih baik
dibandingkan dengan perka"inan alam. Hal ini berarti dengan tingginya hasil I
diharapkan e!isiensi produktivitas akan tinggi pula, yang ditandai dengan
meningkatnya populasi ternak dan disertai dengan terjadinya perbaikan kualitasgenetik ternak, karena semen yang dipakai berasal dari pejantan unggul yang
terseleksi.
Prosedur yangdilakukan dalam tekni I adalah 4
&. Teknik II $ Intrauterine Insemination%
Teknik II dilakukan dengan #ara sperma diinjeksikan melalui leher rahim
hingga ke lubang uterine $rahim%.
*. Teknik 9IPI $ Direct Intraperitoneal Insemination%
/
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 8/21
Teknik 9IPI telah dilakukan sejak a"al tahun &>5. Teknik 9IPI dilakukan
dengan #ara sperma diinjeksikan langsung ke peritoneal $rongga peritoneum%.
Teknik II dan 9IPI dilakukan dengan menggunakan alat yang
disebut bivalve speculum, yaitu suatu alat yang berbentuk seperti selang dan
mempunyai * #abang, dimana salah satu ujungnya sebagai tempat untuk
memasukkan(menyalurkan sperma dan ujung yang lain dimasukkan ke dalam
saluran leher rahim untuk teknik II, sedangkan untuk teknik 9IPI dimasukkan
kedalam peritoneal. =umlah sperma yang disalurkan(diinjeksikan kurang lebih
sebanyak 3,AF* ml. Setelah inseminasi selesai dilakukan, orang yang
mendapatkan perlakuan inseminasi tersebut harus dalam posisi terlentang selama
&3F&A menit.
an!aat penerapan I pada ternak adalah sebagai berikut4
a. ibit ternak yang baik selalu tersedia dan mudah diperoleh. 9engan I,
pejantan bergenetik unggul telah terbukti kebaikannya dan bisa disediakan
untuk hampir semua peternak.
b. engurangi terjadinya bahaya, pekerjaan, dan biaya pera"atan. 9alam I,
jumlah pejantan yang dipelihara semakin sedikit sehingga mengurangi biaya
pera"atan.
#. Hasil persilangan $cross-breeding % yang tidak disukai dapat dihindarkan.
d. Sangat berguna untuk digunakan pada betina-betina yang berada dalam
keadaan estrus dan berovulasi tetapi tidak mau berdiri untuk dinaiki pejantan.
e. 9apat menghindari penyakit yang bersi!at venereal. Penyakit-penyakit
venereal seperti vibrosis dan tri#homoniasis yang dapat menyebar dari ternak betina satu ke ternak betina yang lain pada "aktu perka"inan alam dapat
dihindarkan melalui I.
!. 9apat meman!aatkan ternak jantan yang invalid, lumpuh, patah kaki, dan
sebagainya yang tidak dapat menga"ini betina se#ara alamiah melalui proses
penampungan semennya.
g. emperbaiki tingkat dan e!isiensi seleksi genetik dan meningkatkan
per!ormans produksi ternak.
>
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 9/21
h. 'danya I akan memberikan kemungkinan kesuburan $!ertilitas% ternak
karena semen diolah dengan baik dan diinseminasikan dengan tepat "aktu,
serta dapat memberikan gambaran tentang kondisi peternakan di suatu daerah.
i. emungkinkan bertemunya suatu pasangan ternak yang tidak serasi, misalnya
pejantan yang besar dengan ternak betina yang ke#il atau sebaliknya. ila
ternak-ternak tersebut ka"in se#ara alamiah, maka akan sangat sulit ter#apai
dan bisa menimbulkan keadaan !atal berupa luka-luka atau patah tulang
$Ha!e7, &+%.
Penerapan I ini sudah hampir lima puluh tahun, namun tetap saja masih
menimbulkan pro dan kontra di masyarakat $petani(peternak% sebagai penggunanya karena hasil dari penerapan teknologi ini ber!luktuasi dari tahun ke
tahun. Penerapan I berhubungan erat dengan aspek kesehatan dan penyelamatan
dari kepunahan ternak asli $animal welfare%. Problem utama dalam sistem animal
"el!are dalam kaitannya dengan penerapan teknologi adalah e!isiensi produksi.
Problem ini berkaitan erat pula dengan beberapa !aktor, diantaranya $&% ekspresi
gen $pertumbuhan yang #epat atau produksi susu tinggi%, $*% teknik perka"inan,
dan $+% mutasi gen $Toelihere, &>A%.
9isamping itu hasil I masih sangat bervariasi, dan hal ini dipengaruhi oleh
beberapa !aktor, yaitu4
a% =umlah spermato7oa yang diinseminasikan.
b% Kualitas spermato7oa.
#% Pejantan yang digunakan.
d% Estrus alamiah atau dengan sinkronisasi estrus.
e% Getak semen dideposisikan.
!% =arak antara kelahiran terakhir dengan inseminasi.
g% mur dari induk yang diinseminasi.
h% aktu inseminasi.
i% 2aktor pakan, temperatur, dan tingkat stress ternak.+. Trans!er Embrio
Trans!er embrio merupakan bagian dari teknologi reproduksi setelah
inseminasi buatan yang tengah dikembangkan dalam dunia peternakan.
'pabila ka"in suntik mem!okuskan pada sperma jantan, maka trans!er embrio
tidak hanya potensi dari jantan saja yang dioptimalkan, melainkan potensi betina
berkualitas unggul juga dapat diman!aatkan se#ara optimal.
Teknik TE ini, betina unggul tidak perlu bunting tetapi hanya ber!ungsi
menghasilkan embrio yang untuk selanjutnya bisa ditrans!er pada induk titipan
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 10/21
dengan kualitas yang tidak perlu bagus tetapi memiliki kemampuan untuk
bunting.
Embrio yang akan ditrans!er ke resipien disimpan dalam !oley kateter dua
jalur yang steril $tergantung ukuran serviks%. Sebelum dilakukan panen embrio,
bagian vulva dan vagina dibersihkan dan disterilkan dengan kapas yang
mengandung al#ohol /3B. Embrio yang didapat dapat langsung di trans!er ke
dalam sapi resipien atau dibekukan untuk disimpan dan di trans!er pada "aktu
lain.
Proses trans!er embrio meliputi4
a. etode sinkronisasi birahi dan superovulasi
Sinkronisasi birahi pada ternak resipien harus dilaksanakan pada hari yang
sama pada semua ternak. Sinkronisasi birahi dapat dilakukan dengan beberapa
#ara, namun untuk keperluan trans!er embrio pada umumnya menggunakan
prostaglandin $P62*%. 'plikasi teknik P62* dapat dilakukan dengan #ara
intramus#ular, submukosa vulva atau se#ara intrauterine. Sinkronisasi birahi
dalam rangka trans!er embrio sebaiknya dilakukan se#ara intra uterin dengan
teknik rektovaginal. 'lat untuk mendepositkan P62* menggunakan kateter
intrauterine atau plasti# sheet 'I 6un yang kemudian dimasukkan ke dalam uterus
melalui vagina dipandu dengan tangan per re#tal.
Superovulasi pada ternak donor dilaksanakan se#ara bersamaan dengan
sinkronisasi birahi pada ternak resipien. Superovulasi dapat dilakukan dengan
penyuntikan hormone PS6 dan H06 atau hormone 2SH dan GH, dengan tujuan
agar menghasilkan embrio dalam jumlah banyak.
b. 2lushing embrio
2lushing pada proses trans!er embrio adalah membilas uterus ternak donor
dengan #ara memasukkan #airan media ke dalam koruna uteri kemudianmengeluarkannya kembali untuk mendapatkan embrionya.
Teknik !lushing dapat dilakukan dengan atau tanpa pembedahan. Teknik yang
lebih aman dan lebih banyak digunakan adalah teknik tanpa pembedahan
menggunakan !oley #atheter. Teknik ini dilakukan pada hari ke A F > yaitu ketika
embrio hasil superovulasi sudah berada di koruna uteri namun belum mengalami
implantasi.
#. Pengolahan embrio
&3
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 11/21
Embrio yang diperoleh dari hasil !lushing uterus ternak donor dapat langsung
di trans!er dalam bentuk embrio segar kepada ternak resipien atau disimpan dalam
bentuk embrio beku untuk ditrans!er kepada ternak resipien dikemudian hari.
Sebelum ditrans!er kepada ternak resipien, embrio hasil !lushing terlebih
dahulu mele"ati tahapan berikut 4
Identi!ikasi
Embrio yang berada didalam media !lushing harus dapat di identi!ikasi
terlebih dahulu agar tidak dikelirukan dengan sel epithel tuba !allopii. Proses ini
dilakukan dengan menggunakan mikroskop disekting pada pembesaran *A -3kali. Embrio stadium morula dini atau blastosis dengan kualitas e:#ellent dan
good layak dipergunakan untuk trans!er embrio.
d. Pen#u#ian
'pabila embrio segera ditrans!er maka terlebih dahulu di#u#i dalam media
trans!er dengan #ara memindahkannya dari #a"an petri ke petri lain sebanyak +
kali, pengambilan embrio menggunakan pipet mikro atau pipet berkanula, proses
ini dilakukan diba"ah mikroskop disekting.
e. Pengisian stra"Embrio dimasukkan ke dalam stra" bening dengan posisi 4
E9I' F 9';' F E9I' E;I< F 9';' FE9I'
'dapun man!aat teknologi trans!er embrio adalah4
a. eningkatkan mutu genetik ternak.
b. emper#epat peningkatan populasi ternak.
#. erpotensi men#egah berjangkitnya penyakit he"an menular yang ditularkan
le"at saluran kelamin.
d. emper#epat pengenalan material genetik baru le"at ekspor embrio beku.
Keunggulan teknologi trans!er embrio dibandingkan inseminasi buatan
adalah4a% Perbaikan mutu genetik pada I hanya berasal dari pejantan unggul sedangkan
dengan teknologi TE, si!at unggul dapat berasal dari pejantan dan induk yang
unggul.
b% aktu yang dibutuhkan untuk memperoleh derajat kemurnian genetik yang
tinggi $ purebred % dengan TE jauh lebih #epat dibandingkan I dan ka"in
alam.
&&
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 12/21
#% 9engan teknik TE, seekor betina unggul mampu menghasilkan lebih dari *3 -
+3 ekor pedet unggul per tahun, sedangkan dengan I, hanya dapat
menghasilkan satu pedet per tahun.
d% elalui teknik TE dimungkinkan terjadinya kebuntingan kembar, dengan jalan
mentrans!er setiap tanduk uterus $cornua uteri% dengan satu embrio $Suhardi,
*3&*%.
. Teknologi Transgenik
He"an transgenik adalah he"an yang telah mengalami rekayasa genetika
sehingga dihasilkan he"an dengan si!at yang diharapkan. Teknologi transgenik
pada he"an dilakukan dengan #ara penyuntingan !ragmen 91' se#ara mikro ke
dalam sel telur yang telah mengalami pembuahan. Tujuan dari teknologi ini
adalah meningkatkan produk dari he"an ternak seperti daging susu, dan telur.
0ontoh dari he"an yang mengalami teknologi ini adalah domba transgenik.
=adi 91' domba ini disisipi dengan gen manusia yang disebut !a#tor @III
$merupakan protein pembeku darah%. erkat penyusupan gen tersebut, domba
menghasilkan susu yang mengandung !a#tor @III yang dapat dimurnikan untuk
menolong penderita hemophilia.
;ekayasa genetika juga dapat melestarikan spesies langka. Sebagai #ontoh, sel
telur 7ebra yang sudah dibuahi lalu ditanam dalam kuda spesies lain. Spesies lain
yang dipinjam rahimnya ini disebut surrogate. Hal ini sudah diterapkan pada
spesies keledai yang hampir punah di 'ustralia.
Teknik pelestarian dengan rekaya genetika berguna, dengan alasan4
a. Induk dari spesies biasa dapat melahirkan anak dari spesies langka.
b. Telur he"an langkah yang sudah dibuahi dapat dibekukan, lalu disimpan
bertahun-tahun meskipun induknya sudah mati. =ika telah ditemukan surrogate
yang sesuai, telur tadi ditransplantasi.
Peman!aatan teknologi transgenik memungkinkan diperolehnya ternak dengan
karakteristik unggul. Peternak selalu menggunakan peternakannya yang selekti!
untuk menghasilkan he"an yang sesuai dengan keinginan. isalnya
meningkatkan produksi susu, meningkatkan ke#epatan pertumbuhan. Peternakan
tradisional memakan "aktu dan sulit memenuhi permintaan. Ketika teknologi
menggunakan biologi molekuler untuk mengembangkan karakteristik he"an
dengan "aktu yang singkat dan tepat. 9isamping itu, transenik he"an
menyediakan #ara yang mudah untuk meningkatkan hasil $Suhardi, *3&*%.
&*
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 13/21
Tahapan trans!ormasi genetik adalah 4
a% engisolasi gen unggul
b% emanipulasinya#% emindahkan gen tersebut dari satu organisme ke organisme lainnya sehingga
diperoleh ternak unggul yang diinginkan. isalnya, sapi transgenik yang
diatur se#ara genetik agar menghasilkan lakto!erin dalam air susunya.
Gakto!erin adalah protein yang se#ara normal ditemukan pada 'ir Susu Ibu
$'SI%. He"an transgenik lainnya yang telah berhasil dibuat adalah monyet,
tikus, babi,dan ikan salmon.
A. Hormon ST $ Bovine Somatotrophin%
Teknologi ini dilakukan dengan menyisipkan gen somatotropin sapi pada plasmid. Escherichia coli untuk menghasilkan ST. ST yang ditambahkan pada
makanan ternak dapat meningkatkan produksi daging dan susu ternak
$Kusuma"ati, *3&*4 &>3%.
9engan rekayasa genetika dihasilkan hormon pertumbuhan de"an yaitu ST.
0aranya adalah4
a. Plasmid bakteri Escherichia coli dipotong dengan en7im endonuklease.
b. 6en somatotropin sapi diisolasi dari sel sapi
#. 6en somatotropin disisipkan ke plasmid bakteri
d. akteri yang menghasilkan bovin somatotropin ditumbuhan dalam tangki
!ermentasi ovine somatotropin diambil dari bakteri dan dimurnikan.
e. Hormon ini dapat memi#u pertumbuhan dan meningkatkan produksi susu.
ST ini mengontrol laktasi $pengeluaran susu% pada sapi dengan
meningkatkan jumlah sel-sel kelenjar susu. =ika hormon yang dibuat dengan
rekayasa genetika ini disuntuikkan pada he"an, maka produksi susu akan
meningkat *3B.
Pemakaian ST telah disetujui oleh 29' $ Food and Drug Administration%,
lembaga penga"asan obat dan makanan di 'merika. 'merika berpendapat susu
yang dihasilkan karena hormon ST aman di konsumsi tapi di Eropa hal ini
dilarang karena penyakit mastitis pada he"an yang diberikan hormon ini
meningkat /3B.
Selain memproduksi susu, hormon ini dapat memperbesar ukuran ternak
menjadi * kali lipat ukuran normal. 0aranya dengan menyuntik sel telur yang
akan dibuahi dengan hormon ST. 9aging dari he"an yang diberi hormon ini
&+
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 14/21
kurang mengandung lemak. Sehingga dikha"atirkan hormon ini dapat
mengganggu kesehatan manusia.
2.3 $euntungan B!tekn!l!g # B#ang Peternakan Se%ara Umum
Keuntungan ioteknologi dalam bidang peternakan adalah 4
a. 9engan meman!aatkan aplikasi bioteknologi bidang peternakan akan
menghasilkan ternak dengan kualitas yang unggul. Salah satu #ontoh ternak
unggul hasil dari bioteknologi antara lain ayam penghasil telur, ayam
penghasil daging, sapi pedaging, sapi penghasil susu, dan kambing penghasil
daging.
b. saha memperbanyak ternak unggul tersebut menggunakan teknik ka"in
silang dan teknik ka"in suntik atau inseminasi buatan. 9engan teknik
inseminasi buatan, dapat dihasilkan keturunan sapi atau domba yang
diharapkan tanpa mengenal sistem ka"in serta tanpa melibatkan sapi atau
domba jantan.
#. 'dayanya teknik splitting $yang mampu menghasilkan anak kembar identik
pada domba, sapi, babi, dan kuda%.
2.& Dam"ak Negat' B!tekn!l!g # B#ang Peternakan
*..& Kloning
a. 9apat disalahgunakan untuk men#iptakan spesies atau ras baru dengan tujuan
tertentu yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
b. Kloning pada he"an belum sepenuhnya sempurna, #ontohnya domba 9olly
ternyata menderita berbagai penyakit yang akhirnya memaksa para ilmu"an
untuk melakukan eutanasi.
#. Terjadi keka#auan kekerabatan dan identitas diri dari hasil kloning maupun
induknya.
d. Individu hasil #loning tidak akan mendapatkan imunitas ba"aan, sehingga
individu hasil #loning tersebut akan mudah terserang penyakit karna tidak
mendapatkan imunitas ba"aan sebagai pertahanan pertama terhadap in!eks
penyakit.
&
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 15/21
e. erkurangnya keanekaragaman suatu spesies, karena individu yang dihasilkan
dari proses pengkloningan sama persis dengan 91' maupun si!at dan !isik
induknya.
!. Individu hasil kloning sel-selnya diperoleh dari induknya. Ini berarti umur sel-
sel hasil kloning pun sama dengan umur sel-sel induknya. <leh karena itu,
individu hasil kloning pun akan memiliki umur sama dengan induknya
$Kurniati, *3&+%.
*..* Inseminasi uatan
9ampak negati! yang akan timbul apabila penerapan I tidak terkontrol dalam
kaitannya dengan animal "el!are, seperti4
a. Hilangnya(punahnya ternak lokal akibat terkikis oleh mun#ulnya ternak
persilangan $crossbred animal %. Hal ini bisa mun#ul karena persepsi
masyarakat $petani(peternak% yang lebih menyukai ternak persilangan karena
pertumbuhannya lebih #epat dan dampak akhirnya adalah nilai jual yang
tinggi.
b. Induk ternak lokal yang umumnya lebih ke#il dibandingkan dengan induk sapi
dari daerah sub tropis. ila induk lokal ini diinseminasi $dika"inkan% dengan
semen yang berasal dari pejantan unggul yang memiliki bobot badan besar
dapat menyebabkan gangguan proses kelahiran yang bisa menimbulkan
kematian pada induk, karena potensi genetik yang berasal pejantan unggul
tersebut akan di"ariskan kepada anak yang dikandung oleh induk ternak
lokal. Hal ini lambat-laun pula akan menyebabkan punahnya ternak lo#al.
#. 9apat menyebabkan stress dan menimbulkan resiko pada animal "el!are.
Pemilihan pejantan sebagai sumber semen yang tidak tepat $kemungkinan
mengandung gen lethal% akan menimbulkan beberapa dampak negati!, antara
lain masa kebuntingan lebih panjang, meningkatnya kejadian kesulitan
melahirkan $distokia% dan tingginya !rekuensi gen anomali dan anak yang
dilahirkan memiliki bobot lahir yang melebihi ukuran normal dan penurunan
daya reproduksi.
d. 9apat menimbulkan e!ek inbreeding $perka"inan sekeluarga%. Salah satu
permasalahan yang dihadapi dalam penerapan I adalah tingkat kesukaan
&A
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 16/21
petani(peternak pada jenis semen tertentu. 'pabila hal ini dibiarkan terus-
menerus keturunannya $2&% akan menga"ini tetuanya kembali sehingga akan
terjadi perka"inan sekeluarga. 9ampak negati! dari perka"inan sekeluarga
adalah naiknya proporsi lokus-lokus gen yang homosigot dan menurunkan gen
heterosigot $genotip%, sedangkan dari !enotipnya ditandai dengan penurunan
laju pertumbuhan, kinerja reproduksi, daya tahan tubuh $hbrid vigor % dan
kadang-kadang disertai dengan #a#at tubuh.
1amun demikian dampak negati! tersebut dapat ditanggulangi melalui upaya
konservasi in-situ dimana petani(peternak ikut serta di dalamnya. Program
konservasi in-situ yang telah dilakukan pada ternak lokal antara lain4
a. engisolasi bangsa ternak lokal dalam suatu lokasi tertutup dan dilakukan
upaya pemurniannya.
b. endatangkan pejantan unggul yang sejenis dengan bangsa ternak lokal
tersebut untuk dilakukan program perka"inan dengan ternak lokal yang telah
diisolasi.
#. elakukan program pemuliaan dan seleksi dengan ketat.
d. engaplikasikan program I dengan menggunakan semen yang berasal dari
pejantan unggul.
*..+ Teknologi Transgenik
a% eningkatkan bobot lahir.
b% enyebabkan insiden kesulitan lahir.
#% Kehilangan perinatal yang lebih tinggi.
'da dua konsep yang berbeda tentang keselamatan he"an yang ada saat ini.
Konsep yang terbatas ber!okus pada kesehatan biologis dari organisme yang
diklon dan pada kualitas keji"aan dari he"an yang ditunjukkan akibat intervensi
manusia dalam hidupnya. Konsep yang luas juga mempertimbangkan mengenai
kesempatan he"an untuk menunjukkan spesi!ikasi jenis spesies yang alami.
Kedua perspekti! ini menjadi dasar dari perdebatan tentang keselamatan he"an,
resiko yang dapat ditimbulkan dan juga segi etikanya.
&. Konsep Terbatas
&5
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 17/21
Konsep terbatas terbagi menjadi dua yaitu tentang sisi etika dan keji"aan dari
he"an dan tentang kesehatan !isiologis dan biologis dari he"an. Sisi etika dan
keji"aan hingga saat ini masih menjadi perdebatan karena tidak terdapat metode
untuk mengukur keji"aan dari he"an. Sehingga umumnya banya dibahas
mengenai e!ek kesehatan !isik dan biologis he"an.
Hal ini seringkali menyebabkan berbagai masalah yang berkaitan dengan
keselamatan he"an. asalah yang umunya terjadi adalah kehamilan yang
terlambat atau terlalu dini, kematian saat kelahiran, jarak kematian setelah
kelahiran yang singkat, masa hidup yang singkat, obesitas dan berbagai ma#am
#a#at tubuh.
*. Konsep Guas
Konsep luas juga men#akup permasalahan pada kesehatan he"an tetapi juga
mempertimbangkan kealamian dari he"an dan sisi etika terhadap he"an.
ioteknologi pada he"an dapat menimbulkan e!ek negati! terutama pada
kehidupan alamiah he"an. Proses kloning dan rekayasa ataupun in vitro
menyebabkan he"an tidak dapat hidup se#ara alami pada habitatnya. 2okus
masalah umunya terdapat pada proses perka"inan he"an yang tidak lagi terjadi
se#ara alami. Hal ini melanggar kode etik terhadap he"an. Selain itu, proses
perka"inan yang direkayasa oleh manusia dapat menghilangkan spesies-spesies
alami. E!ek tersebut dapat menyebabkan kepunahan terhadap spesies-spesies
he"an tertentu.
ioteknologi pada he"an juga dapat menggangu keseimbangan ekosistem
lingkungan dan juga sistem rantai makanan. Selain itu, he"an hasil rekayasa atau
kloning kehilangan integritasnya sebagai he"an. Integritas yang dimaksud yaitu
hak untuk hidup se#ara alami yang tidak diperoleh he"an hasil klon atau
rekayasa. Hal ini dikarenakan he"an hasil bioteknologi tidak memiliki
kesempatan untuk hidup seperti he"an lainnya, #ontohnya4 hidup di laboratorium,
makanan diatur ilmuan, proses perka"inan yang direkayasa, dsb.
+. ;esiko pada kesehatan manusia
Produk pangan he"ani hasil bioteknologi menjadi perdebatan dalam kalangan
masyarakat. Konsumsi produk he"ani hasil bioteknologi dapat menyebabkan
&/
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 18/21
alergi pada manusia. Selain itu juga diperkirakan dapat mengubah susunan genetik
manusia apabila gen yang direkayasa tersebut menyisip pada gen manusia.
Penyisipan gen ini dapat menyebabkan berbagai ma#am e!ek mutasi pada !isik
manusia, salah satu #ontohnya adalah pertumbuhan sel yang abnormal yang
dikenal dengan kanker. 9ampak lain dari mutasi adalah #a#at lahir pada keturunan
berikutnya yang disebabkan karena gen yang menyisip juga diturunkan ke bayi
dan diekspresikan.
. ;esiko pada lingkungan dan sosio ekonomi
;esiko bioteknologi he"an terhadap lingkungan yaitu menggangu
keseimbangan alam. ;esiko utama adalah kepunahan dari jenis he"an alami, hal
ini dikarenakan manusia terus mengembangbiakkan he"an hasil rekayasa
sehingga he"an alaminya mulai tersisihkan kemudian punah. Keseimbangan alam
lain yang terganggu adalah rantai makanan dan seleksi alam, di mana yang dapat
bertahan hidup hanya he"an hasil rekayasa. He"an hasil rekayasa bioteknologi
yang dilepaskan ke alam bebas juga diperkirakan dapat menyebabkan mutasi
alam, terutama apabila gen yang disisipkan dapat berpindah kepada organisme
lainnya. utasi alam berdampak dengan menurunkan gen pada keturunan
berikutnya, menyebabkan ukuran he"an abnormal, dan menyebabkan jumlah
he"an kuat yang berlebihan sehingga timbul dominasi di alam. ;ekayasa yang
terus berkembang juga dapat menyebabkan keseragaman genetik pada ekosistem
yang menyebabkan alam kehilangan keberagamannya.
;esiko bioteknologi he"an pada sosio ekonomi berupa adanya keseragaman
genetik. mumnya variasi akan he"an pangan dalam hal jenis dan ukuran akan
menyebabkan variasi harga yang mendukung pertumbuhan ekonomi. 'pabila ada
keseragaman genetik, maka harga he"an pangan akan menjadi sama sehingga
terjadi penurunan ekonomi. Perusahaan pangan yang menggunakan produk
bioteknologi akan makin berkembang sedangkan yang tidak akan merugi.
9ampak lain juga terdapat pada bidang sosial dan politik. 'kan terjadi
kesenjangan sosial antara negara yang maju dan menggunakan pangan transgenik
dan negara berkembang. Hal ini juga akan memi#u ketergantungan pangan oleh
negara berkembang terhadap negara maju. Se#ara politik, ketergantungan ini
&>
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 19/21
dapat merugikan negara-negara berkembang. asalah sosial-politik ini dapat
memi#u kembali masalah negara barat dan negara timur $Suhardi, *3&*%.
&
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 20/21
BAB 3. PENUTUP
3.1 $esm"ulan
erdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bah"a 4
a. ioteknologi adalah suatu teknik modern untuk mengubah bahan mentah
melalui trans!ormasi biologi sehingga menjadi produk yang berguna.
b. 0ara penerapan bioteknologi di bidang peternakan dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik #loning, inseminasi buatan, trans!er embrio, transgenik,
serta penggunaaan hormone ST $ Bovine Somatotrophin%.
#. Keuntungan bioteknologi di bidang peternakan se#ara umum diantaranya yaitu
menghasilkan ternak dengan kualitas yang unggul, dengan teknik inseminasi
buatan, dapat dihasilkan keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa
mengenal sistem ka"in serta tanpa melibatkan sapi atau domba jantan, serta
adayanya teknik splitting $yang mampu menghasilkan anak kembar identik
pada domba, sapi, babi, dan kuda%.
d. 9ampak negative dari bioteknologi di bidang peternakan diantaranya yaitu
kehamilan yang terlambat atau terlalu dini, kematian saat kelahiran, jarak
kematian setelah kelahiran yang singkat, masa hidup yang singkat, obesitas
dan berbagai ma#am #a#at tubuh.
3.2 Saran
akalah tersebut di atas masih memerlukan sumber-sumber yang lebih
banyak lagi sehingga dapat menjadi makalah tentang bioteknologi di bidang
peternakan yang lebih lengkap lagi.
*3
8/16/2019 Makalah Biotek Bidang Peternakan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biotek-bidang-peternakan 21/21
DA(TAR PUSTA$A
0ampbell, 1.'., =.. ;ee#e, G.'. rry, .G. 0ain, S.'. asserman, P.@.
inorski J ;.. =a#kson. *3&3. Biologi! Edisi "edelapan-#ilid $. =akarta4
Erlangga.
2ahruddin. *3&3. Bioteknologi %ingkungan. andung4 'l!abeta.
Ha!e7, E.S.E. &+. Artificial insemination. In4 H'2E, E.S.E. &+. ;eprodu#tion
in 2arm 'nimals. 5th Ed. Gea J 2ebiger, Philadelphia. pp. *-+.
Kurniati, Eka. *3&+. "loning . http4((ekakurniati.#om(*3&+(35(3( kloning.html.
Ldiakses &> ei *3&5M.
Kusuma"ati, ;. J Hidayat, G. *3&*. Biologi. Klaten4 Intan Pari"ara.
;a#hma"ati, 2., 1urul ri!ah, J 'ri ijayati. *33. Bioteknologi. =akarta4
;i#ardo Publishing and Printing.
Suhardi, ;i7al. *3&*. Bioteknologi &ewan. http4((ri7alsuhardieksakta
#om(*3&*(3/(bioteknologi-he"an.html. Ldiakses &> ei *3&5M.
Sutarno, 1ono. *333. Biologi %an'utan (mum II . =akarta4 niversitas Terbuka.
Toelihere, .;. &>A. Inseminasi Buatan pada ernak! Edisi "edua. andung4
'ngkasa.
*&