analisis kelayakan usaha bidang peternakan

18
Analisis Finansial Kelompok 2B Andik Finaryo (02) Chris David. S. (07) Dyah Ayu. D. A (12) Gugus Satrio. P. (17) M. Abdul Azis (22) Shafira Mifta. S (27)

Upload: crhis-david

Post on 09-Jan-2017

285 views

Category:

Business


37 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

Analisis Finansial Kelompok 2BAndik Finaryo (02)Chris David. S. (07)Dyah Ayu. D. A (12)Gugus Satrio. P. (17)M. Abdul Azis (22)Shafira Mifta. S (27)

Page 2: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

ANALISIS FINANSIA

L?Menurut Husnan Suswarsono (2000) analisis finansial merupakan suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan manfaat  untuk menentukan  apakah  suatu usaha akan menguntungkan selama umur usaha.

Analisis finansial bertujuan untuk mengetahui perkiraan dalam hal pendanaan dan aliran kas, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya usaha yang dijalankan.

Page 3: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

ANALISIS FINANSIAL

Page 4: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

Net Present Value (NPV), digunakan untuk menilai manfaat investasi dengan ukuran nilai kini (present value) dari keuntungan bersih proyek.

Keterangan :Bt : Jumlah penerimaan kotor dari usaha pada tahun tCt : Jumlah pengeluaran kotor dari usaha pada tahun tt : Tahun Investasi unit penampungan susu (Jangka Waktu) n : Umur ekonomisi : Bunga potongan (Discount rate)

Page 5: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

Internal Rate of Return (IRR), merupakan suku bunga maksimal (discount rate) untuk sampai pada NPV bernilai sama dengan nol (seimbang).Perumusannya adalah sebagai berikut

Page 6: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

Benefit Cost Ratio (BCR), merupakan perbandingan antara gross benefit yang telah dipresent valuekan dengan total cost yang telah dipresentvaluekan. BCR pada prinsipnya data yang dipentingkan adalah besarnya manfaat. Kriteria yang dipakai adalah usaha tani dikatakan memberikan manfaat bila BCR lebih besar dari satu (Soekartawi, 2002). Secara matematis dirumuskan:

Keterangan :Bt = Manfaat pada tahun ke-t

Ct = Biaya pada tahun ke-ti = tingkat bunga yang berlakut = jangka waktu proyek/usahatanin = umur proyek/usahatani

Page 7: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

Payback Period, adalah suatu periode yang diperlukan untuk mengembalikan semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan di dalam investasi suatu proyek. Metode Payback Period ini merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu atau periode pengembalian investasi suatu usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan benefit bersih yang diperoleh setiap tahun. Secara matematisdirumuskan:

Keterangan :I = Besarnya biaya investasi usaha yang diperlukanAb = Manfaat (benefit) bersih yang dapat diperoleh usaha pada setiap tahunnya

Page 8: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

Break Event Point (BEP), adalah suatu cara yang digunakan untuk mengetahui pada volume penjualan dan volume produksi berapakah perusahaan yang bersangkutan tidak menderita keuntungan dan tidak pula memperoleh laba. Analisis BEP dirumuskan:

dimana:FC = Biaya tetap (Rp)VC = Biaya tidak tetap (Rp)C = Produksi (kg)P = Unit penjualan (Rp)S = Penjualan total (Rp)

BEP atas dasar produksi :

Page 9: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

Perhitungan rugi - laba

Page 10: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan
Page 11: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan kambing domba adalah sebagai berikut

• per unit kandang berisi 20 ekor kambing PE• umur ekonomis kandang 9 tahun (3 periode pemeliharaan)• harga bibit/bakalan (umur 2,5 tahun) Rp.1.000.000/ekor dengan

produksi 1 liter/ekor/hari• harga jual susu Rp. 20.000/liter• harga pupuk Rp. 1.000.000/periode pemeliharaan (3 tahun)• populasi kambing 20 ekor yang laktasi 16 ekor• umur afkir kambing 5,5 tahun

Page 12: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

BIAYA INVESTASI

No Uraian Jumlah

1 Kandang Rp. 21.000.000

2 Peralatan Rp. 1.500.000

3 Sewa Lahan Rp. 11.000.000

Total Rp.33.500.000

Page 13: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 3 TAHUNBIAYA TETAP

No Uraian Jumlah

1 Penyusutan Kandang(Rp.21.000.000:3)

Rp.7.000.000

2 Penyusutan Peralatan(Rp.1.500.000;3)

Rp.500.000

Total Rp.7.500.000

Page 14: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

BIAYA TIDAK TETAP

No Uraian Jumlah

1 Biaya bibit(20 ekorxRp.1.000.000)

Rp. 20.000.000

2 Hijauan Pakan Ternak(dari lahan sendiri)

-

3 Pakan konsentrat(200 grx20 ekorx1095hr) x 1.1001000gr

Rp. 4.818.000

4 Obat-obatan(20 ekorxRp.500x1095 hr)

Rp.10.950.000

5 Upah Tenaga Kerja(3 orangxRp.800.000x36 bulan)

Rp.86.400.000

6 Listrik(Rp.200.000x36 bulan)

Rp.7.200.000

7 Air(Sumur)

-

8 Transport(Rp. 500.000 x 36 bulan)

Rp. 18.000.000

Total Rp. 147.368.000

Page 15: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

BIAYA TOTAL: Rp. 154.868.000

MODAL USAHABiaya investasi + biaya total = Rp.188.368.000,-

PENERIMAAN (HASIL USAHA)

NO Produksi(ekor) Harga Jumlah

1 1 liter x 16 ekor x 1095 hr Rp. 20.000/liter Rp.350.400.000

2 Kotoran (pupuk) Rp. 1.000.000 Rp.1.000.000

Total Rp.351.400.000

Page 16: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

• ANALISA LABA-RUGIKeuntungan = hasil usaha – biaya total = Rp. 196.532.000

• RETURN COST RATIO (R/C)R/C= Rp. 351.400.000 = 1,2 Rp.154.868.000

Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha kambing perah layak diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C= 2,2 artinya bahwa setiap Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 2.200,-

• ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODALROI = Rp. 197.032.000 = 1,2 Rp. 154.868.000Dari analisis B/C diperoleh nilai 1,2 artinya bahwa setiap Rp. 1.000 biaya yang dikeluarkan untuk usahja penggemukan kambing domba akan menghasilkan keuntungan Rp. 1.200,-

Page 17: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan

• ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL

ROI = Rp.197.032.000 x 100%=104,5% Rp. 188.368.000

• RATIO KEUNTUNGAN TERHADAP PENERIMAANRp.197.032.000 x 100%= 56% Rp. 351.400.000

• ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP)• BEP Produksi = Rp.154.868.000 = 7.743,4 liter

Rp. 20.000• BEP harga = Rp. 154.868.000 = Rp. 8.839,-

17.520 literdibulatkan Rp.8.850

Usaha peternakan kambing perah tidak mengalami kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika produksi susu sebanyak 7.743,4 liter atau harga susu per liter Rp. 8.850,-

Page 18: Analisis kelayakan usaha bidang peternakan