makalah biologi perikanan - seksualitas ikan

21
BIOLOGI PERIKANAN SEKSUALITAS IKAN Disusun oleh: Mediana Rahma Putri 230110130123 Perikanan B JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Upload: medianarp

Post on 23-Sep-2015

511 views

Category:

Documents


81 download

DESCRIPTION

Biologi Perikanan

TRANSCRIPT

BIOLOGI PERIKANANSEKSUALITAS IKAN

Disusun oleh:Mediana Rahma Putri230110130123Perikanan B

JURUSAN PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS PADJADJARAN2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Biologi Perikanan. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.Makalah berjudul Seksualitas Ikan ini membahas tentang istilah-istilah umum seksualitas ikan, ciri-ciri seksualitas ikan, contoh-contoh ikan hermaprodit, serta peranan positif memhami seksualitas ikan dalam bidang perikanan.Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan baik dalam materi ataupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan agar kedepannya dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

Bandung, 21 Februari 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang iii1.3 Tujuan ..iiiBAB II PEMBAHASAN2.1 Istilah-istilah Umum dan Ciri-ciri Seksualitas Ikan .........................................42.2 Contoh-contoh Ikan Hermaprodit dan Gonokhoris...42.3 Peranan Positif Memahami Seksualitas Ikan Dalam Bidang Perikanan........................................................................................................12BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 223.2 Saran............................................................................................................... 22DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 23

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIkan merupakan hewan berdarah dingin dengan ciri khas mempunyai tulang belakang, insang dan sirip, dan terutama ikan sangat bergantung pada air sebagai habitat utamanya (Anonim, 2006). Ikan sebagai hewan air memiliki beberapa mekanisme fisiologis yang tidak dimiliki oleh hewan darat (Yushinta Fujaya, 2004).Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya (Yushinta Fujaya, 2004). Untuk dapat melakukan reproduksi maka harus ada gamet jantan dan betina. Penyatuan gamet jantan dan betina akan membentuk zigot yang selanjutnya berkembang menjadi generasi baru.Meskipun tidak semua individu mampu menghasilkan keturunan, namun setidaknya reproduksi berlangsung pada sebagian besar individu yang hidup di permukaan bumi ini (Anonim, 2006). Tingkah laku reproduksi pada ikan merupakan suatu siklus yang dapat dikatakan berkala dan teratur. Kebanyakan ikan mempunyai siklus reproduksi tahunan. Sekali mereka memulainya maka hal itu akan berulang terus menerus sampai mati. Beberapa ikan bahkan bisa bereproduksi lebih dari satu kali dalam satu tahun.Pada sistem reproduksi ikan, faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan seksualitas ikan antara lain spesies, ukuran, dan umur. Siklus reproduksi ikan berhubungan erat dengan perkembangan gonad. Oleh karena hal-hal di atas maka seksualitas ikan penting untuk dipahami agar dapat mengerti pula tentang reproduksi ikan yang nantinya dapat bermanfaat misalnya dalam bidang budidaya dan genetika ikan.1.2 Tujuan1. Mengetahui istilah-istilah umum seksualitas ikan2. Memahami ciri-ciri seksualitas ikan3. Mengetahui contoh-contoh ikan hermaprodit dan gonokhoris4. Mengetahui peranan positif memahami seksualitas ikan dalam bidang perikanan

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Istilah-istilah Umum dan Ciri-ciri Seksualitas IkanIkan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma dan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Dalam populasi ikan ada populasi heteroseksual yaittu suatu populasi yang terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, ada pula populasi monoseksual (uniseksual) yaitu suatu populasi ikan yang terdiri dari ikan betina saja.Pada ikan secara keseluruhan terdapat macam-macam seksualitas mulai dari hermaprodit sinkroni, hermaprodit protandri, hermaprodit protogoni serta gonokhorisme yang berdiferensiasi maupun yang tidak berdiferensiasi, sehingga harus berhati-hati dalam menentukan seks ikan spesies tertentu dari suatu perairan.A. Istilah-istilah Umum Seksualitas IkanHermaproditismeApabila dalam suatu individu ikan di dalam tubuhnya terdapat jaringan ovarium yang dikenal sebagai penentu individu betina dan juga terdapat jaringan testes sebagai penentu individu jantan maka itu dikatakan hermaprodit. Jaringan ovarium dan jaringan testes tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang ada pada individu normal. Macam hermaproditisme pada ikan dapat ditentukan berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testes yang terdapat dalam satu individu. Ada tiga macam hermaprodit pada ikan, yaitu:

1. Hermaprodit SinkroniHermaprodit sinkroni terjadi apabila di dalam gonad individu ikan terdapat sel seks betina dan sel seks jantan yang dapat masak bersama-sama. Gonadnya mempunyai daerah ovarium yang mengandung telur dan daerah testes yang mengandung sperma, dimana telur dan spermanya dapat masak bersama-sama dan masing-masing siap untuk dikeluarkan.Ikan hermaprodit sinkroni ini dapat mengadakan pembuahan sendiri dengan mengeluarkan telur terlebih dahulu kemudian dibuahi oleh sperma dari individu yang sama. Namun jika tidak mengadakan pembuahan sendiri maka dalam satu kali pemijahan ia dapat berlaku sebagai ikan jantan dan dapat pula berlaku sebagai ikan betina. Apabila ikan telah berlaku sebagai ikan jantan dengan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur dari ikan yang lain, maka ia sendiri tetap dapat berlaku sebagai ikan betina dengan mengeluarkan telur yang akan dibuahi sperma dari individu yang lain.2. Hermaprodit ProtandriHermaprodit protandri terjadi apabila di dalam tubuh individu ikan mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke fase betina. Ketika ikan masih muda gonadnya mempunyai daerah ovarium dan daerah testes, tetapi jaringan testes tersebut mengisi sebagian besar gonad pada bagian lateroventral. Setelah jaringan testesnya berfungsi dan dapat mengeluarkan sperma, kemudian akan terjadi masa transisi dimana selama itu jaringan ovariumnya membesar dan testesnya mengkerut. Pada ikan yang sudah tua umumnya testes tadi sudah tereduksi sekali sehingga sebagian besar dari gonad tadi diisi oleh jaringan ovarium yang berfungsi.

3. Hermaprodit ProtoginiHermaprodit protogini terjadi apabila di dalam tubuh individu ikan mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase betina ke fase jantan. Pada beberapa ikan yang termasuk golongan ini sering terjadi sesudah satu kali pemijahan, jaringan ovariumnya mengkerut kemudian jaringan testesnya berkembang.GonokhorismeGonokhorisme adalah suatu kondisi seksual berganda dimana pada ikan bertahap juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan atau betinanya. Gonad tersebut kemudian berkembang menjadi semacam ovarium. Setelah keadaan ini yaitu ikan yang mempunyai gonad semacam ovarium, setengah dari individu ikan-ikan itu gonadnya menjadi ovarium dan setengahnya lagi menjadi testes. Dengan kata lain setengahnya menjadi betina dan setengahnya lagi menjadi jantan.Gonokhoris yang seperti itulah yang dinamakan gonokhoris tidak berdiferensiasi, dimana keadaannya tidak stabil dan dapat terjadi interseks secara spontan. Ikan gonokhoris yang berdiferensiasi sejak dari mudanya sudah ada perbedaan antara jantan dan betina dan perbedaan itu tetap sejak dari kecil sampai dewasa. Karena stabilnya pada ikan-ikan yang gonokhoris berdiferensiasi tidak terdapat spesies yang interseks.B. Ciri-ciri Seksualitas Ikan1. Seksualitas PrimerCiri atau sifat seksualitas primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembulunya pada ikan dan betina, dan pada ikan jantan testis dengan pembuluhnya. Tanpa melihat tanda-tanda lain pada ikan, kiranya akan sukar untuk mengetahui organ seksual primernya. Dengan demikian kita tidak dapat membedakan ikan jantan dengan ikan betina.2. Seksualitas SekunderCiri atau sifat seksualitas sekunder adalah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina. Ciri atau sifat seksual sekunder dapat dibagi menjadi dua, yaitu:a. Sifat seksual sekunder yang bersifat sementara, hanya mucul pada waktu musim pemijahan saja. Misalnya ovipositor pada ikan Bitterling (Rhodeus amarus), yaitu alat yang dipakai untuk menyalurkan telur ke bivalvia.

Gambar 1. Rhodeus amarusPada ikan Nocomis biguttatus dan Semotilus acromaculatus jantan terdapat semacam jerawat di atas kepalanya pada waktu musim pemijahan.Gambar 2. Nocomis biguttatusGambar 3. Semotilus acromaculatus

Selain dari itu banyaknya jerawat dengan susunannya yang khas pada spesies tertentu dapat digunakan sebagai tanda untuk menentukan spesies. Jadi penentuan spesies ikan ini hanya dapat dilakukan pada waktu musim pemijahan saja. Di luar musim pemijahan tanda-tanda tadi tidak ada.b. Sifat seksual sekunder yang bersifat permanen atau tetap, yaitu tanda ini tetap ada sebelum, selama, dan sesudah musim pemijahan. Misalnya tanda bulatan hitam pada ekor ikan Amia calva jantan, gonopodium pada Gambusia afffinis, clasper pada golongan ikan Elasmobranchia, warna yang lebih menyala pada ikan Lebistes, Beta dan ikan-ikan karang, ikan Photocornycus spiniceps yang berparasit pada ikan betinanya dan sebagainya.Gambar 4. Amia calvaGambar 5. Gambusia affinis

Biasanya tanda seksual sekunder itu terdapat positif pada ikan jantan saja. Apabila ikan jantan tadi dikastrasi (testisnya dihilangkan), bagian yang menjadi tanda seksual sekunder menghilang, tetapi pada ikan betina tidak menunjukkan sesuatu. Sebaliknya tanda bulatan hitam pada ikan Amia betina akan muncul pada bagian ekornya seperti ikan Amia jantan, bila ovariumnya dihilangkan. Keterangan mengenai hal tersebut di atas ialah bahwa hormone yang dikeluarkan oleh testes mempunyai peranan pada tanda seksual sekunder. Tetapi tanda hitam pada ikan Amia menunjukkan bahwa hormon yang dikeluarkan oleh ikan betina menjadi penghalang timbulnya tanda bulatan hitam. Sedangkan tanda bulatan hitam tadi terdapat pada kedua seks ikan Amia muda.

2.2Contoh-contoh Ikan Hermaprodit dan GonokhorisHermaprodit SinkroniGambar 6. Serranus cabrillaGambar 7. Serranus subligerius

Gambar 8. Hepatus hepatus

Hermaprodit ProtandriGambar 9. Sparus auratusGambar 10. Sargus annularis

Gambar 11. Pagellus centrodontusGambar 12. Pagellus mormyrus

Hermaprodit ProtoginiGambar 13. Monopterus albusGambar 14. Epinephelus tauvina

GonokhorismeGambar 14. Anguilla anguillaGambar 15. Salmo gairdneri irideus

Gambar 16. Pteriopthalmus vulgaris

2.3 Peranan Positif Memahami Seksualitas Ikan Dalam Bidang Perikanana. Dengan memahami seksualitas ikan maka akan lebih mudah untuk memahami reproduksi ikan yang dapat dimanfaatkan untuk proses budidaya ikanb. Dengan memahami seksualitas ikan akan membantu pula dalam pemahaman mengenai genetika ikan yang erat pula kaitannya dengan reproduksi ikan. Jika genetika ikan sudah dipahami maka akan lebih mudah untuk menghasilkan bibit unggul untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Apabila dalam suatu individu ikan di dalam tubuhnya terdapat jaringan ovarium yang dikenal sebagai penentu individu betina dan juga terdapat jaringan testes sebagai penentu individu jantan maka itu dikatakan hermaprodit. Hermaprodit sinkroni terjadi apabila di dalam gonad individu ikan terdapat sel seks betina dan sel seks jantan yang dapat masak bersama-sama. Hermaprodit protandri terjadi apabila di dalam tubuh individu ikan mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke fase betina. Hermaprodit protogini terjadi apabila di dalam tubuh individu ikan mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase betina ke fase jantan. Gonokhorisme adalah suatu kondisi seksual berganda dimana pada ikan bertahap juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan atau betinanya. Sifat seksual sekunder yang bersifat sementara, hanya mucul pada waktu musim pemijahan saja. Sifat seksual sekunder yang bersifat permanen atau tetap, yaitu tanda ini tetap ada sebelum, selama, dan sesudah musim pemijahan. Seksualitas ikan penting untuk dipahami agar dapat mengerti pula tentang reproduksi ikan yang nantinya dapat bermanfaat misalnya dalam bidang budidaya dan genetika ikan.3.2 SaranAkan lebih baik apabila materi ini dipahami bukan hanya dengan materi di kelas tapi juga dengan praktik agar dapat secara langsung melihat perbedaan yang ada pada seksualitas ikan yang berbeda pula.

DAFTAR PUSTAKA

Effendie, Moch. Ichsan. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.Anonim. 2006. Bahan Ajar Mata Kuliah Ichtiologi. Makasar: Universitas Hasanuddin Makasar.Fujaya, Yushinta. 2004. Fisiologi Ikan (Dasar Pengembangan Teknik Perikanan). Jakarta: PT. Rineka Cipta.Effendi, Irzal. 2009. Pengantar Akuakultur. Jakarta: Penebar Swadaya.