biologi perikanan 2003

Upload: asrul-ismail

Post on 18-Jul-2015

1.072 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

BIOLOGI PERIKANAN(SIFAT DAN KEBIASAAN HIDUP)

OLEH : USMAN LT, IR, M.Si

JURUSAN TEKNOLOGI PENANKAPAN IKAN POLTEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE & KEPULAUAN

Modul : 4 (Sifat dan Kebiasaan Hidup) 1. Pergerakan Aktivitas Renang 2. Ruaya/Migrasi 3. Kebiasaan Makan dan Cara Makan. 4. Schoaling (pengelompokan) Tujuan Pembelajaran Khusus : 1. Menjelaskan pergerakan/kemampuan aktivitas renang pada ikan. 2. Menjelaskan jenis dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ruaya ikan. 3. Menjelaskan kebiasaan ikan makan dan cara ikan makan. 4. Menjelaskan pembantukan schoaling pada ikan. Jml. Pertemuan : 2 kali

I. PERGERAKAN AKTIVITAS RENAG PADA IKAN : 1. Scombriform : perenang capat, tenaga penggerak pada ekor, bentuk ekor seperti bulan sabit, batang ekornya sangat kuat menyerupai linggir (kill) pada batang ekor. Contoh : Ikan Tuna, Tenggiri.

2. Carangiform : kecepatan renang pada waktu permulaan bergerak menerkam mangsa, kecepatan berenang dapat berlangsung lama, namun tidak bisa terus menerus. 3. Anguliiform : pergerakan tubuh seolah-olah membentuk gelombang. Arah gerak hewan ini berlawanan dengan arah gelombang yang dibentuknya. Contoh : Belut.

4. Ostaciform : terdapat pada ikan yang berbentuk kaku seperti kotak kayu,sehingga tidak dapat menggunakan sirip dan ekornya. Contoh : ikan buntal (Tetrodontidae) dan Mola-mola (Molidae)

5. Jet Propulsion : pergerakannya dengan cara menyemprotkan air kesuatu arah tertentu sehingga hewan tersebut bergerak ke arah yang berlawanan dengan air yang disemprotkan. Contoh : cumi-cumi, ubur-ubur (jelly fish) dan gurita (Octopus)

Peningkatan aktivitas renang ikan pada siang maupun malam hari telah banyak diteliti. Ikan bertulang rawang (Elasmobrach) dan ikan bertulang sejati (Teleos) : dogfish (Scyliorhynus canicula), skate (Raja batis), pari (R. calavata) spotted sea pech ( Epinephelus rubra), banded sea pech (Sargus cephalus) lebih aktif pada malam hari. Belanak (Mugil cephalus), kakap merah (Pagella centrodontus) dan Pagrus-pagrus) pada malam hari mengapung pasif sedikit di atas dasar. Jenis sea bass (Morone labrax) tenang beristirahat di bawah permukaan air pada malam hari. Para ahli menyimpulkan : aktifitas berenang pada ikan bervariasi sesuai jenis, situasi dan kondisi tertentu. Yuen, (1966) dalam Gunarso, (1985) : kecepatan renag ikan dari jenis Thunnuidae : cakalang, yellowfin, blue fin dan albakora antara 0,825 25 m/dt (tergantung aktivitas dan ukuran ikan.

Sedangkan menurut Magnuson dalam Gunarso (1985), Euthynnus affinis pada keadaan tidak dijumpai makanan kecepatan renang rata-rata 80 cm/dt pada siang hari dan 83 cm/dt pada malam hari, pada saat memburu makanan 108 cm/dt , pada siang hari dan 93 cm/dt pada malam hari. Sedangkan kuat renangnya dalam usaha mencari makanan dapat mencapai 35 km/12 jam.Ikan hering dalam bentuk kelompok bergerk menuju daerah pemijahan mereka 6 10 mil/24 jam, ketika sudah dekat dengan daerah yang dituju kecepatannya meningkat menjadi sekitar 24 40 mil/24 jam. Poddibny (1969) dalam Gunarso (1985), ikan sturgeon (Acipencer quldenstdtii, Brandt) berenang dengan kecepatan yang tidak teratur dalam ruaya mereka, dalam keadaan biasa sekitar 7,2 km/jam, sedangkan kecepatan makimal 9,6 km/jam. Kecepatan ranang bergantung besar kecilnya ukuran ikan (kec. Renang ikan = kec. mutlak per akar kuadrat panjang ikan (V/panjang). Ikan perenang cepat (Shark, Thunnus), nilai koefisien = 70, Salmon, mackerel = 30 60, perenang sedang (hering, cod & gremullet) = 20 50, perenang agak lambat (bream) = 10 20, perenang lambat = 5 10, dan ikan perenang sangat lambat (moon fish) < 5 (Niikolsky, 1963).

Burst speed = lompatan renang ikan ketika menghadapi predator, memburu mangsa, menghindari alat tangkap. Burst speed terbatas pada ikan menjelang titik kelelahannya.Spesies Clupea harengus (Herring) Gadus morhua (Cod) Malanogrammus aeglefinus (Haddock) Merlangius merlangius (Whiting) Pseudopleuronectus americanus (Winter flounder) Salmo trutta (Sea trout) Scomber scombrus (Mackerel) Sebastes marines (Redfish) Panjang Rata-rata (cm) 20 -25 12 -14 48 -56 40 15 18 20 22 22 -23 32 36 25 36 16 - 17 Kemampuan renang sampai letih x pj. tubuh 1121 151 128 143 254 600 975 496 293 400

II. RUAYA/MIGRASI : Perpindahan ikan dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan tujuan tertentu sebelum dan sesudahnya, ke daerah-daerah dimana mereka menemukan kondisi yang diperlukan dalam fase tertentu dari daur hidupnya. - Ikan yang bukan peruaya : ikan yang tidak pernah meninggalkan habitatnya. - Ikan peruaya : ada dlm habitat tertentu dlm waktu tertentu dan pada waktu lain meninggalkan habitatnya untuk : memijah, mencari makan, mencari daerah yang lebih baik untuk kelangsungan hidupnya. Baberapa spesies ikan tdk menghuni satu habitat saja baik musiman maupun pd tahap perkembangan hidupnya. Jenis-jenis Ruaya Ikan : - Amfibiotik : melakukan ruaya dari air laut ke air tawar atau sebaliknya. - Holobiotik : tidak melakukan ruaya, selama hidupnya tinggal di air tawar atau di air laut saja, namun beberapa menjadi peruaya. - Diadrom : melakuakn ruaya untuk berpijah. - Amfidrom : melakukan ruaya untuk mencari makan. - Potamodrom : hidup dan mengadakan ruaya di air tawar saja (sungai & danau) - Oseanodrom : hidup di laut dan melakukan ruaya di laut. - Batidrom : beruaya di perairan dalam. - Brakheadrom : beruaya di perairan dangkal.

Diadrom terdiri dari dua macam : 1. Katadrom : beruaya dr air tawar ke laut untuk berpijah. 2. Anadrom : beruaya dr air laut ke air tawar untk berpijah. Klp anadrom : ikan fluvial (seluruh hidupnya tinggal dlm aliran, bilamana akan berpijah menuju ke daerah hulu. Adfluvial, tinggal di perairan tenang bila berpijah ke hulu. Ikan holobiotik terdiri dari : patamodrom dan oseanodrom. Patamodrom terdiri dari lakustrin, adfluvial dan fluvial. Ikan lakustrin ada yg batidrom dan brakheadrom.

MACAM-MACAM HABITAT YANG DIHUNI OLEH IKANNama Kelompok Penghuni Laut - Laut Dalam Abysal Bathypelagic Archibenthic - Laut Dangkal Benthic Oceanic Pelagic Benthopelagic Coastal Estuarine Dromous (aliran) : - Catadromous (ikut aliran) - Anadromous (menentang aliran) Andromous fluvial Katadromousfluvial Air Tawar : - Lacustrine (penghuni danau) - Fluvial (penghuni aliran) - Adfluvial (ke air mengalir) Sifat Umum Habitat yg Dihuni

Tempatnya gelap dan dingin di samudera dalam Tempatnya remang-remang, masih dingin, diatasnya samudera dalam. Tempatnya di atas atau dekat dasar di bawah ujung continental shelf. Tempatnys di atas atau dekat dasar continental self. Jauh dari darat, di permukaan atau dekat permukaan samudera Pengembara di samudera dekat permukaan. Secara bermusim menghuni dasar sampai ke permukaan. Tidak pernah jauh dari pantai. Daerah kuala, toleran terhadap perubahan salinitas.

Dewasa di air tawar atau payau, berpijah di lautan.Dewasa di lautan, berpijah di air tawar. Menentang arus dengan atau tanpa danau. Melawan arus dari danau, anaknya di danau.

Seluruh hidupnya di air tenang. Seluruh hidupnya di air mengalir. Hidup dlm danau, melawan arus untuk berpijah.

1. Jenis-jenis Ruaya Ikan - Ruaya Pemijahan : penyesuaian tempat paling menguntungkan untuk perkembangan telur dan larva. Tidak ada gangguan predator, manusia, misalnya bendungan dll. - Ruaya ke daerah pembesaran : dari daerah pemijahan ke daerah pembesaran dan makanan untuk kelangsungan hidupnya (untuk pertumbuhan survival). Misalnya nener bandeng mengadakan ruaya denatant (searah dg. arus) ke daerah pantai, larva ikan sidat beruaya secara pasif ke darah pembesaran, mis : di pantai Pelabuhan Ratu dan Cilacap. Bila sudah dewasa ruaya diteruskan ke sungai dan daerah mkanan untuk kelangsungan hidupnya. - Ruaya pengungsian : untuk menghindarkan diri dari tempat yang kondisinya kurang baik dan mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya. Pada daerah yang bermusim empat ikan melakukan ruaya overwintering (meninggalkan daerahnya selama musim dingin). Perpindahan ikan akibat perubahan faktor lingkungan tergantung kepada kemampuan ikan tersebut untuk menyesuaikan dirinya terhadap perubahan lingkungan 1). Ikan eury : ikan yang toleransainya besar terhadap perubahan lingkungan. 2). Ikan steno : ikan yang toleransinya kecil terhadap perunagah lingkungan. 3). Eurythermal /stenothermal : toleran besar/kecil terhadap perubahan suhu. 4). Euryhalin /stenohalyne : toleran besar/kecil terhadap perubahan kadar garam. 5). Euryphag /stenophag : toleran besar/kecil terhadap perubahan makanan Ruaya pemijahan, pembesaran, mencari makanan dan ruaya musim dingin semuanya saling berhubungan dalam perkembangan biologis ikan.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ruaya Ikan - Faktor dalam : sekresi kelenjar hormon dan lainnya yg saling berhubungan dengan faktor luar (untuk pemijahan) - Faktor luar : faktor lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung berperan terhadap aktivitas ruaya ikan. Taxis : pergerakan ikan yang disebabkan oleh faktor luar (sbg. perangsang).Kelompok Gerakan Alimetal taxis (trophotaxis) Nama Gerakan 1. Bromotaxis 2. Branchiotaxis 3. Thermotaxis 1. Phototaxis 2. Chimiotaxis a. Halotaxis b. Osmotaxis 3. Rheotaxis Gamotaxis - nutris - pernapasan - suhu - cahaya Perangsang

Sensor Taxis

- garam-garam terlarut - bau dari onyek terendam (makanan) - arus- Lawan jenis

Reproduktif Taxis

III. KEBIASAAN MAKAN DAN CARA MAKAN Kebiasaan makan (food habits) mencakup : kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan oleh ikan (dapat menjelaskan daur hidup, besar populasi, pertumbuhan, kondisi serta tingkat kegemukan ikan). Pada waktu masih berukuran kecil (larva) makanannya adalan plankton setelah dewasa berubah, kecuali ikan yang makanannya tetap plankton. Mis : tembang, layang. Pengelompokan ikan berdasarkan makanannya : pemakan plankton, pemakan tanaman, pemakan dasar, pemakan detritus, predator (ikan buas) dan pemakan campuran. Namun banyak ikan yang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya. Untuk mengetahui jenis dan jumlah makanan digunakan metoda analisa isi perut. Kwalitas dan kwantitas makanan tersebut ditentukan dengan berbagai metoda : a. Metoda jumlah : menghitung jumlah setiap jenis organisme yang terdapat pada alat pencernaan ikan. b. Metoda frekwensi kejadian : menghitung persentase makanan yang terdapat pada bagian-bagian alat pencernaan tertentu saja.

c. Metoda persen perkiraan tumpukan : masing-masing organisme yg sejenis dikelompokkan dan dihitung persentasenya terhadap jml total makanan yg ada. d. Metoda volumetrik : menghitung persentase (dlm volume) setiap jenis organisme terhadap volume total makanan yg dijumpai dlm pencernaan. e. Metoda gravimetri : sama dg metoda voluletrik hanya saja presentase diperoleh dalam ukuran berat (Effendie, 1977). Makanan dapat dikelompokkan : a. Makanan pokok : makan yg frekuensi kejadian dan volumenya cukup besar. b. Makanan tambahan : makan yg frekuensi kejadian besar namun volumenya kecil. c. Makanan insidentil (pelengkap) : makan yg frekuensi kejadian maupun volumenya kecil. Berdasarkan makanannya ikan dikelompokkan : - euryphagic : ikan pemakan bermacam-macam jenis makanan. - stenophagic : ikan pemakan makanan yang jenisnya sedikit. - monophagic : ikan yg hanya satu macam jenis makanannya.

Berdasarkan jenis makanannya secara garis besar digolongkan : - Herbivor : ikan pemakan tumbuhan. - Carnivor : ikan pemakan daging. - Omnivor : ikan pemakan segala (tumbuhan maupun daging). - Predator : ikan buas (pemangsa) Namun Banyak yg overlap disebabkan oleh kondisi habitat disekelilingnya. Dalam hubungannya dengan ketersediaan makanan, penyebaran ikan disebabkan oleh : - ketersediaan makanan. - pilihan ikan itu sendiri. - faktor-faktor fisik yg mempengaruhinya.

Cara MakanCara makan (feeding habits) : kebiasaan cara memakan pd ikan dihubungkan dg bentuk tubuh yg khusus dan fungsional morfologi dari tengkorak, rahang dan alat pencernaan makannya. - ikan herbivor tdk mempunyai kemampuan mencerna makanan selain dr tumbuhan, perlu mengekstraksi nutrien dlm usus yg panjang sebagai penahan makanan dlm jml besar dan waktu yg lama. - ikan carnivor ususnya pendek. Cara makan mencakup : waktu, tempat dan cara ikan mendapatkan makanannya. Adanya makanan di dalam perairan dipengaruhi oleh kondisi biotik dan abiotik. Cara ikan mendapatkan makanannya dibagi dalam beberapa tipe : a. Menyaring (filter feeder) : jika makanannya terdiri dari organisme halus yg hanyut terbawa arus, mis : plankton. - hewan yg hidupnya melekat/menempel ; menyaring makan jika makan tsb melalui tubuhnya (inactive filter feeding), mis : hewan pembentuk terumbu karang (colentrata). - hewan yg aktif menyaring makannya (active filter feeding) : tdk tinggal diam, bergerak menangkap makan yg terbawa arus. Mis : layang, lemuru, paus. Termasuk tritip (cirripedia) hidup menempel akan tetapi aktif menggerak-gerakkan rambut getarnya agar air yg mengandung makanan melalui tubuhnya.

b. Pemakan detritus (detritus feeder ) : pada fase larva bersifat planktonis, setelah dewasa hidup menetap. Contoh : beberapa jenis kerang-kerangan (bivalvae) memiliki sphon yg panjang. c. Memarut (browsing) : memarut/menggerogoti makanannya. Mis : ikan kakatua (sparidae), limpet (menggerogoti lumut pada batu karang) d. Pemangsa (predator) : bergerak cepat menangkap mangsa (tuna), ada pula yg kurang pandai berenang. Indera penglihatan dan penciumannya tajam. Mis : ikan hiu, setuhuk (Xyphias gladius), yg mengutamakan penciuman mis : alu-alu (Sphyrnidae) Kebanyakan ikan mencari makan meggunakan indera penglihatan. Pembauan dan persentuhan dilakukan oleh ikan pemakan dasar dlm perairan yg kurang cahaya atau keruh. Berdasarkan kebiasaan hidup dlm lingkungannya ikan mempunyai letak mulut yg berbedabeda : - inferior (dibawah kepala) : golongan Elasmobrachia, Acipencer, Polyodon. - terminal (di ujung kepala) : seperti kebanyakan ikan. - superior (di bagian atas) : ikan Hyporanphus. Selain letaknya, bentuk mulut ikan bervariasi dan perlengkapan lainnya seperti gigi atau peraba lainnya. Feeding priodicity : masa ikan mengambil makanan dalam 24 jam, ada yg satu atau dua kali, ada yg satu jam atau dua jam, bahkan ada yg terus menerus. Feeding periodicity ikan nokturnal aktif pd malam hari sejak terbenam matahari sampai pagi. Ikan diurnal pada siang hari. Jika kondis lingkungan buruk feeding periodicity dapat berubah bahkan dapat menyebabkan terhentinya pencarian makanan.

IV. SCHOALING (PENGELOMPOKAN) Pengelompokan merupakan penomena biososial dengan elemen-elemen penyebabnya sebagai suatu pendekatan yg bersifat timbal balik. Saling tertarik ini didasari oleh proses syaraf yang lebih tinngi, sesuai dg perbedaan spesies, respon terhadap tanda-tanda khusus, penyaringan, mekanisme, faktor pengalaman dll (Shaw, 1969 dalam, Effendie, 1977). Tujuannya : untuk memperkuat pertahanan, mengacaukan perhatian pemangsa dll. Ciri-ciri Ikan yang Membentuk Kelompok : a. Umur dan ukuran relatif sama b. Mempunyai tujuan sama, mis : mencari makan, mencari daerah yang cocok, mencari daerah untuk memijah, dll. c. Kecepatan beranang relatif sama karena ukuran dan umur relatif sama. d. Untuk jenis tertentu : dalam rangka memperkuat pertahanan. Mis : ikan teri, layang, kembung dan japuh, sedangkan ikan pemangsa : tongkol dan tuna. Ikan yg bersifat soliter, terpisah-pisah (tidak berkelompok), biasanya sifat ini dimiliki oleh ikan pemangsa. Contoh : ikan kerapu, kakap merah dan hiu.

- Bentuk pengelompokan ada yg bersifat sementara : ditandai dg reaksi mereka terhadap rangsangan yg dihasilkan sesuatu keadaan hanya bersifat sementara, pengelompokan dan penyebarannya sesuai dengan perubahan faktor sekeliling yg cepat. - Bentuk pengelompokan yg sejati : sifat pengelompokannya mempunyai tingkat kestabilan yg lebih tinggi terhadap keadaan sekeliling yg bagaimanapun variasinya. Hal-hal yang menyebabkan ikan membentuk schoal : 1. Sebagai perlindungan diri dari predator. 2. Mencari dan menangkap mangsa. 3. Pemijahan. 4. Musim dingin. 5. Ruaya dan pergerakan. 6. Pengaruh faktor sekeliling.

Bentuk schoal bervariasi menurut jenisnya : - Kelompok cakalang yg akan memakan umpan dg baik berada pada suatu formasi yg teratur, kecepatan dan arah renang sama, membentuk riakan ripples yg sama. - Sedangkan ikan yg tidak akan memakan umpan dengan baik (poorly biting schoal) biasanya berada pada suatu formasi yg tidak teratur, arah gerak tidak tetap, cenderung membentuk kelompok-kelompok kecil, olakan-olakan yg besar di permukaan, loncatan terlihat pada bagian tepi schoal, umumnya akan segera menyelam bila didekati oleh kapal.

Tugas : Tulis nama jenis-jenis ikan, amati jenis makanan utamanya dan makanan tambahannya. Selanjutnya jelaskan cara makan, kebiasaan makan dan sifat makannya masing-masing.