makalah biokim

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hiperlipidemia adalah suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar lemak dalam darah. Komponen lemak plasma yang paling banyak dalam darah adalah kolesterol total (kolesterol bebas dan ester kolesterol) dan trigliserida. Ketika salah satu atau lebih dari lemak tersebut meningkat, maka kondisi tersebut dikatakan hiperlipidemia (Kaplan dan Amadeo, 1984). Peningkatan kadar lemak yang tinggi ini disebabkan oleh faktor-faktor risiko yang meliputi : adanya gangguan pada metabolisme lemak, merokok, diabetes melitus, kegemukan, kurangnya aktivitas fisik, dan stres (Wijaya, 1993). Akumulasi kolesterol dan lemak lainnya pada dinding arteri menyebabkan aterosklerosis, yang mendasari penyebab penyakit pada jantung, seperti penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke (Solomon, 1987). 1.2. Rumusan Masalah a) Pengetian kolesterol, triliserida, dan lipoprotein b) Mementukan kadar kolesterol,trigliserida, dan lipoprotein 1

Upload: arievmohamed

Post on 18-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah biokim

TRANSCRIPT

Page 1: makalah biokim

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Hiperlipidemia adalah suatu penyakit yang ditandai dengan

meningkatnya kadar lemak dalam darah. Komponen lemak plasma

yang paling banyak dalam darah adalah kolesterol total (kolesterol

bebas dan ester kolesterol) dan trigliserida. Ketika salah satu atau

lebih dari lemak tersebut meningkat, maka kondisi tersebut

dikatakan hiperlipidemia (Kaplan dan Amadeo, 1984). Peningkatan

kadar lemak yang tinggi ini disebabkan oleh faktor-faktor risiko

yang meliputi : adanya gangguan pada metabolisme lemak,

merokok, diabetes melitus, kegemukan, kurangnya aktivitas fisik,

dan stres (Wijaya, 1993). Akumulasi kolesterol dan lemak lainnya

pada dinding arteri menyebabkan aterosklerosis, yang mendasari

penyebab penyakit pada jantung, seperti penyakit jantung koroner

(PJK) dan stroke (Solomon, 1987).

1.2. Rumusan Masalah

a) Pengetian kolesterol, triliserida, dan lipoprotein

b) Mementukan kadar kolesterol,trigliserida, dan lipoprotein

c) Dampak dan penyakit yang ditimbulkan

1.3. Tujuan

yaitu untuk mengetahui kadar kolesterol total, HDL, LDL dan

Trigliserida dan lipoprotein darah.

1

Page 2: makalah biokim

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kadar Trigliserida

Trigliserida merupakan lipid yang memiliki struktur ester,

yang tersusun oleh tiga molekul asam lemak bebas dan satu

molekul gliserol seperti yang ditunjukan pada Gambar 1(Zulfikar,

2010):

Gambar 1.

Struktur trigliserida yang disusun oleh molekul gliserol dan tiga molekul

asam lemak bebas

Reaksi kimia untuk trigliserida pada prinsipnya memiliki

kesamaan dengan senyawa alkena dan ester, misalnya trigliserida

2

Page 3: makalah biokim

dapat terhidrogenasi oleh gas Hidrogen yang dikatalisis oleh logam

nikel atau platina, reaksi untuk senyawa tersebut disajikan dalam

persamaan reaksi pada gambar 2 (Zulfikar,2010):

Bagan 2.

Reaksi hidrogenasi trigliserida

Reaksi hidrolisis pada trigliserida akan menghasilkan gliserol dan

asam lemak. Reaksi ini dapat berlangsung dalam suasana asam atau

basa atau dapat pula dengan bantuan enzim. Reaksi hidrolisis dari

trigliserida dapat dilihat pada persamaan di bawah ini (Zulfikar,2010):

Gambar 3.

Reaksi Hidrolisi trigliserida

     Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan

dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan

yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi

dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati (Ayu,2011).

3

Page 4: makalah biokim

Setelah mengalami proses di dalam tubuh, trigliserida ini

akan diserap usus dan masuk ke dalam plasma darah yang

kemudian akan disalurkan ke seluruh jaringan tubuh dalam bentuk

klomikron dan VLDL (very low density lipoprotein) (Ayu,2011).

Trigliserida dalam bentuk klomikron berasal dari penyerapan

usus setelah konsumsi makanan berlemak. Sebagai VLDL,

trigliserida dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin dari dalam

tubuh (Ayu,2011).

Sementara itu, trigliserida yang berada di luar hati dan

berada dalam jaringan misalnya jaringan pembuluh darah, otot,

jaringan lemak akan dihidrolisis oleh enzim  lipoprotein lipase. Sisa

hidrolisis kemudian akan dimetabolisme oleh hati menjadi

kolesterol LDL (Ayu,2011).

Kalori yang didapatkan tubuh dari makanan yang dikonsumsi

tidak akan langsung digunakan oleh tubuh melainkan disimpan

4

Page 5: makalah biokim

dalam bentuk trigliserida dalam sel-sel lemak di dalam tubuh yang

berfungsi sebagai energi cadangan tubuh (Ayu,2011).

Asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh

yang tinggi dapat meningkatkan efek trigliserida di dalam tubuh

seseorang. Jika kadar trigliserida meningkat, maka kadar

kolesterol pun akan meningkat pula (Ayu,2011).

Proses pencernaan lemak dari makanan selain

menghasilkan kolesterol juga menghasilkan trigliserida dan lemak

bebas semua lemak ini akan diserap oleh tubuh melalui usus ke

dalam darah. Keberadaan kolesterol dan trigliserida dalam darah

memang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Jika pengkonsumsian

makanan yang mengandung lemak jenuh berlebihan maka

mengakibatkan kadar kolesterol berlebihan juga. Hal ini akan

menimbulkan ancaman dan masalah yang serius, terutama pada

penyakit pembuluh darah yang disebut aterosklerosis. Penyakit ini

dapat memicu timbulnya penyakit jantung coroner dan stroke

(Wijayakusuma, Hembing, 2003).

Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di

dalam jaringan kulit sehingga tubuh terlihat gemuk. Seperti halnya

kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam tubuh

dapat membahayakan kesehatan (Ayu,2011).

Namun, trigliserida dalam batas normal sebenarnya sangat

dibutuhkan tubuh. Asam lemak yang dimilikinya bermanfaat bagi

metabolisme tubuh. Selain itu, trigliserida memberikan energi bagi

tubuh, melindungi tulang, dan organ-organ penting lainnya dalam

tubuh dari cedera (Ayu,2011).

5

Page 6: makalah biokim

2.1.1 Trigliserida dikelompokkan menjadi (Putri,2011):

A. Lemak Jenuh (lemak jahat)

Berbentuk padat pada suhu ruangan dan dikenal sebagai

lemak jahat. Umumnya lemak jenuh terdapat dalam produk

hewani. Semakin banyak konsumsi lemak jenuh, maka akan

semakin tinggi kadar koleseterol dalam darah. Contoh makanan

yang mengandung lemak jenuh : susu murni, keju berlemak,

cokelat, daging, kelapa, mentega, babi, hati, ayam. Sebaiknya

jangan terlalu banyak mengkonsumsi jenis lemak jenuh ini.

B. Lemak Tidak Jenuh (lemak baik)

Berbentuk cair atau lunak jika berada pada suhu ruangan.

Lemak ini dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Jenis

lemak tidak jenuh ini merupakan jenis lemak baik. Lemak ini

terbagi dua yaitu lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh

ganda. Contoh makanan yang mengandung lemak tidak jenuh

tunggal adalah zaitun, minyak kacang tanah, beberapa margarine

yang non-dihidrogenasi, almond, kacang mete.

Sementara lemak tidak jenuh ganda bersumber dari

makanan yang mengandung omega 3 (contoh: ikan salmon,

makarel, dan sarden, biji rami, walnut, dan minyak dan margarin

yang non-hidrogenasi dibuat dari kanola, biji rami dan kedelai.

Konsumsi setidaknya 2 porsi ikan per minggu) dan omega 6

(bunga matahari, kedelai dan minyak jagung, walnut, almond, biji

wijen dan beberapa margarine non-dihidrogenasi.)

C. Lemak Trans

Jenis lemak trans akan meningkatkan kolesterol. Lemak ini

terbentuk selama proses kimiawi (misalnya proses pemasakan)

6

Page 7: makalah biokim

yang disebut hidrogenasi. Hidrogenasi adalah ketika sebuah lemak

cair berubah menjadi lemak yang lebih padat. Kebanyakan

margarine mengandung lemak trans. Untuk itu, pilih margarine

yang tidak mengandung lemak trans (Anda bisa melihat label yang

tertera pada kemasannya). Lemak trans berbahaya dan sebaiknya

dihindari karena jenis lemak trans bertindak seperti lemak jenuh di

dalam tubuh manusia yang akhirnya dapat meningkatkan

kolesterol.

     Menurut the National Cholesterol Education Program, kadar

trigliserida yang normal adalah kurang dari 150 mg/dL. Kadar yang

termasuk perbatasan tinggi adalah 150-199, dan 200-499

termasuk dalam tinggi (Budi, 2011).

Penentuan kadar trigliserida dapat dilakukan dengan metode

enzimatik. Dimana reaksi yang terjadi pada penetapan kadar

trigliserida adalah dengan terbentuknya senyawa kompleks 4-(p-

benzokinon-monoimino)-fenazon yang berwarna kuning

kecoklatan, yang kemudian diukur serapannya pada panjang

gelombang 500 nm. Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut:

trigliserida dengan adanya enzim lipoprotein lipase akan

dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol dengan

adanya adenosine trifosfat (ATP) oleh enzim gliserol kinase

dirubah menjadi gliserol-3-fosfat. Selanjutnya gliserol-3-fosfat

dioksidasi oleh enzim gliserol fosfat oksidase menjadi

dihidroksiasetonfosfat dan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida

yang terbentuk bereaksi dengan 4-aminofenazon dan 4-klorofenol

membentuk senyawa 4-(p-benzokuinon-monoimino)-fenazon yang

berwarna kuning kecoklatan (Dachriyanus, et al., 2007).

7

Page 8: makalah biokim

  Ambang batas kadar trigliserida dalam darah adalah sebagai 

berikut (Budi,2011):

a. Kadar yang diingini                   : maksimal 150 mg / dl 

b. Kadar ambang batas tinggi        : antara 151 - 250 mg /dl 

c. Kadar trigliserida tinggi : 251 - 400 mg / dl 

d. trigliserida amat tinggi    : 401 mg / dl atau lebih 

Adiposit menghasilkan dan mensekresi beberapa protein yang

berperan sebagai hormon. Hormon yang dikenal sebagai adiponektin,

berperan penting dalam proses radang, dan aterosklerotik. Adiponektin

merupakan salah satu dari banyak faktor spesifik jaringan adipose.

Pengaruh adiponektin pada metabolisme trigliserida adalah dengan

melibatkan perubahan intrinsik pada metabolisme lemak di otot skelet

dan berpengaruh terhadap aktivitas lipoprotein lipase di otot skelet dan

adiposit. Adiponektin dapat menurunkan akumulasi trigliserida di otot

skelet dengan meningkatkan oksidasi asam lemak melalui aktivasi

acetyl coA oxidase, Carnitine Palmytoyl Transferase-1 (CPT-1) dan

AMP kinase.

Adiponektin juga dapat menstimulasi Lipoprotein Lipase (LPL),

yang merupakan enzim lipolitik yang dapat mengkatabolis VLDL melalui

peningkatan ekspresi Peroxisome Proliferators Activator Receptor  γ

(PPARγ) di hati dan adiposit. Pada tingkat hepatik, adiponektin dapat

menurunkan suplai Non Esterified Fatty Acid (NEFA) ke hati pada

proses glukoneogenesis, sehingga terjadi penurunan sintesis

trigliserida. Kadar adiponektin yang rendah dan dislipidemia pada

penderita diabetes melitus tipe 2 berhubungan dengan kadar LPL

(Renaldi, Olly, 2009)

8

Page 9: makalah biokim

Untuk diet menurunkan kadar trigliserida mulailah dengan

(Budi,2011):

a. Perbanyak makanan tinggi protein tak berlemak

b. Ganti karbohidrat dengan nilai glikemik tinggi dengan

karbohidrat berglikemik rendah.

c. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran segar yang

mengandung serat tinggi.

d. Ganti konsumsi lemak jenuh dan trans dengan lemak yang

baik.

e. Turunkan total lemak makanan sampai 20%-30% dari kalori.

f. Kurangi intake kalori untuk menurunkan berat badan dan

pertahankan berat badan yang ideal.

g. Berolah raga minimal 30 menit per hari.

h. Hentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.

2.2 Kadar Kolesterol

Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada

pembuluh darah semua binatang dan juga manusia. Kolesterol

sebenarnya berguna sebagai sumber energi, membentuk dinding

sel-sel dalam tubuh, dan sebagai bahan dasar pembentukan

hormon -hormon steroid.

Kolesterol memang dibutuhkan tubuh, namun dapat

membentuk endapan pada dinding pembuluh darah. Sebagai

kolesterol baik, HDL bertugas mengambil kolesterol jahat serta

fosolipida dari darah dan menyerahkan pada lipoprotein lain, untuk

diangkut kembali ke hati. Kemudian lemak akan diedarkan kembali

atau dikeluarkan dari tubuh. Inilah mengapa, kadar HDL tinggi

justru dianggap baik.

9

Page 10: makalah biokim

Gambar

arteri dalam tubuh manusia yang terdapat kolesterol

Di hati, reseptor LDL mengatur kolesterol darah. Jika LDL

meningkat, sel-sel perusak menumpuk di dinding pembuluh darah

dan membentuk plak, yang memperkecil diameter pembuluh darah.

Plak yang bercampur dengan protein akan ditutupi oleh sel-sel otot

dan kalsium dan dalam jangka waktu bertahun-tahun bisa terjadi

atherosclerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah).

Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh terhambat.

Jika dibiarkan, dapat mengakibatkan gangguan jantung, stroke, dan

gangguan lain.

Kolesterold dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis

yakni kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan HDL ( kolesterol baik).

LDL apabila terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan kolesterol

10

Page 11: makalah biokim

baik HDL dapat menyebabkan penempelan di dinding pembuluh

darah.

Kolesterol yang berlebihan bisa menempel di dinding

pembuluh darah sehingga pembuluh darah menyempit dan aliran

darah tidak lancar. Inilah mengapa, kolesterol menjadi salah satu

faktor resiko penyakit jantung.

Tabel

klasifikasi LDL dan HDL

Dulu, kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia bisa terjadi

pada usia 50 tahun ke atas. Namun sekarang, penelitian tahun

2004 di Indonesia menunjukkan bahwa 9,3% hiperkolesterolemia

terjadi di usia muda yakni 25-34 tahun. Tidak mengherankan,

National Heart, Lung and Blood Institute di Amerika Serikat

menganjurkan untuk rutin memeriksa kadar kolesterol selewat usia

11

Page 12: makalah biokim

20 tahun. Tujuannya memperkirakan resiko terhadap penyakit

jantung.

Seberapa sering kita perlu memeriksa kadar kolesterol?

Berbeda untuk tiap orang, sesuai dengan kondisinya. Di usia

dewasa (≥20 tahun), disarankan untuk melakukan pemeriksaan

setidaknya 1 x dalam lima tahun, biasanya mencakup pemeriksaan

kolesterol LDL, HDL, dan total kolesterol, serta dikombinasi dengan

tes trigliserida. Ini sering disebut tes profil lipid (lemak).

Jumlah kolesterol yang berlebihan di dalam tubuh juga akan

mengakibatkan hiperkolesterolemia. Biasanya disebabkan oleh

obesitas, alkoholisme, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes,

diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Disamping itu, kolesterol

tinggi pun mengundang dislipidemia, yaitu lemak dalam darah.

2.3 Kadar Lipoprotein Darah

Lipoprotein adalah partikel yang terdiri dari lipid dan protein

yang memungkinkan pengangkutan lipid melalui aliran darah.

Sebuah partikel lipoprotein terdiri dari lapisan luar fosfolipid, yang

menjadikannya larut dalam air, dan inti hidrofobik yang

mengandung trigliserida dan ester kolesterol. Jenis-jenis

lipoprotein dibedakan oleh protein permukaan mereka

(apoprotein), ukuran dan jenis dan jumlah lemak yang

dikandungnya.

Lipoprotein dapat diklasifikasikan sebagai berikut, tercantum

dari yang lebih besar dan kurang padat untuk yang lebih kecil dan

lebih padat. Lipoprotein lebih besar dan kurang padat, jika mereka

terdiri dari lemak lebih dari protein.

12

Page 13: makalah biokim

1. Kilomikron membawa trigliserida (lemak) dari usus ke hati, otot

rangka, dan jaringan adiposa.

2. Lipoprotein kepadatan sangat rendah (VLDL) membawa (baru

disintesis) triacylglycerol dari hati ke jaringan adiposa.

3. Intermediate density lipoprotein (IDL) adalah intermediet antara

VLDL dan LDL. Mereka biasanya tidak terdeteksi dalam darah.

4. Lipoprotein densitas rendah (LDL) membawa kolesterol dari hati ke

sel-sel tubuh. LDL kadang-kadang disebut sebagai lipoprotein

"kolesterol buruk".

Lipoprotein kepadatan tinggi (HDL) mengumpulkan

kolesterol dari jaringan tubuh, dan membawanya kembali ke hati.

HDL kadang-kadang disebut sebagai lipoprotein "kolesterol baik"

Kepadata

n (g / mL) Kelas

Diamete

r (nm)

%

Protei

n

%

Kolestero

l

%

Fosfolipi

d

%

Triacylglycer

ol

> 1,063 HDL 5-15 33 30 29 4

1.019-

1.063 LDL 18-28 25 50 21 8

1.006-

1.019 IDL 25-50 18 29 22 31

0.95-1.006 VLDL 30-80 10 22 18 50

<0,95 Kilomikro

n

100-

1000 <2 8 7 84

13

Page 14: makalah biokim

Alpha dan beta

Hal ini juga dimungkinkan untuk mengklasifikasikan lipoprotein sebagai

"alpha" dan "beta", sesuai dengan klasifikasi protein dalam elektroforesis

protein serum. Terminologi ini kadang-kadang digunakan dalam

menggambarkan gangguan lipid seperti Abetalipoproteinemia.

Lipoprotein (a)

Lipoprotein (a) - Lp (a), Kardiologi tes diagnostik

<14 mg / dL: Normal

14-19 mg / dL:?

> 19 mg / dL: Resiko tinggi

Bagaimana untuk menurunkan: latihan aerobik, niacin, aspirin, guggulipid.

Pengertian Lipoprotein

Pengertian lipoprotein adalah gabungan molekul lipida dan protein

yang disintesis di dalam hati. Tiap jenis lipoprotein berbeda dalam ukuran,

14

Page 15: makalah biokim

densitas dan mengangkut berbagi jenis lipida dalam jumlah yang berbeda

pula (Sunita Almatsier, 2002).

Partikel – partikel lipoprotein memiliki sifat – sifat khusus dan

berbeda pada proses pembentukan artherosklerosis (Imam Soeharto,

2004). Adapun partikel - partikel lipoprotein tersebut antara lain:

1. LDL (Low Density Lipoprotein) : Merupakan lipoprotein yang

mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah. Kadar LDL

yang tinggi menyebabkan pengendapan kolesterol di dalam arteri.

2. HDL (High Density Lipoprotein): Merupakan lipoprotein yang

mengangkut kolesterol yang lebih sedikit. HDL sering disebut

sebagai kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan

kolesterol di pembuluh arteri kembali ke liver untuk diproses dan

dibuang. Jadi HDL mencegah kolesterol mengendap di pembuluh

arteri dan melindungi dari artherosklerosis.

3. VLDL (Very Low Density Lipoprotein): Lipoprotein yang

membawa sebagian besar trigliserida dalam darah. Di dalam

proses sebagian VLDL berubah menjadi LDL.

Jenis-jenis Lipoprotein

Ada beberapa jenis-jenis lipoprotein. Lipoprotein merupakan ikatan

dari beberapa kolesterol. Kolesterol bersifat tidak larut dalam air sehingga

diperlukan suatu alat transportasi untuk beredar dalam darah yaitu

15

Page 16: makalah biokim

apoprotein yang merupakan salah satu jenis protein. Kolesterol akan

membentuk kompleks dengan apoprotein sehingga membentuk suatu

ikatan yang disebut lipoprotein.

Lipoprotein ini dibagi menjadi 4 jenis:

1. Kilomikron: Komponen utamanya adalah trigliserida (85– 90 %) dan

kolesterolnya hanya 6%. Fungsinya Mentransfer lemak dari usus

dan tidak berpengaruh dalam proses arteriosklirosis. 

2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) = Pre Beta Lipoprotein, terdiri

dari protein (8 – 10%) dan kolesterol ( 19% ) dibentuk di hati dan

sebagian diusus. Fungsinya mengangkut triasil – gliserol. 

3. LDL (Low Density Lipoprotein) = Beta Lipoprotein Komponen terdiri

dari protein 20 % dan kolestrol 45 %. Fungsinya mentransfer

kolesterol dalam darah ke jaringan perifer dan memegang peranan

mentrasfer fosfolipid membran sel, dibutuhkan untuk pembentukan

hati dari sisa-sisa VLDL, diambil oleh sel sasaran melalui

endositosis yang diperantarai reseptor. 

4. HDL (High Density Lipoprotein) = Alpha Lipoprotein. Disebut juga

Alpha-1-Lipoprotein dibentuk oleh sel hati dan usus. Fungsinya

Mentranspot kolesterol dari perifer ke hati dimana zat tersebut

dimetabolisasi dan diekskresi. (E.N Kosasih dan A.S Kosasih,

2008).

16

Page 17: makalah biokim

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan

dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada

makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah

dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati

Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada

pembuluh darah semua binatang dan juga manusia,

Kolesterold dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis

yakni kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan HDL ( kolesterol

baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan

kolesterol baik HDL dapat menyebabkan penempelan di

dinding pembuluh darah. Dan Pengertian lipoprotein adalah

gabungan molekul lipida dan protein yang disintesis di dalam

hati. Tiap jenis lipoprotein berbeda dalam ukuran, densitas

dan mengangkut berbagi jenis lipida dalam jumlah yang

berbeda pula (Sunita Almatsier, 2002). Adapun partikel -

partikel lipoprotein tersebut antara lain: LDL (Low Density

Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), dan VLDL

(Very Low Density Lipoprotein)

17

Page 18: makalah biokim

DAFTAR PUSTAKA

http://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-lipoprotein.html

http://www.e-jurnal.com/2013/04/jenis-jenis-lipoprotein.html

Medicastore. 2009. Kelainan lipid.

http://www.medicastore.com/nutracare/isi_choless.php?isi_choless=kelainan_lipid. html. [11 Juni 2009].

18