makalah biokim
DESCRIPTION
makalah biokimTRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Hiperlipidemia adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
meningkatnya kadar lemak dalam darah. Komponen lemak plasma
yang paling banyak dalam darah adalah kolesterol total (kolesterol
bebas dan ester kolesterol) dan trigliserida. Ketika salah satu atau
lebih dari lemak tersebut meningkat, maka kondisi tersebut
dikatakan hiperlipidemia (Kaplan dan Amadeo, 1984). Peningkatan
kadar lemak yang tinggi ini disebabkan oleh faktor-faktor risiko
yang meliputi : adanya gangguan pada metabolisme lemak,
merokok, diabetes melitus, kegemukan, kurangnya aktivitas fisik,
dan stres (Wijaya, 1993). Akumulasi kolesterol dan lemak lainnya
pada dinding arteri menyebabkan aterosklerosis, yang mendasari
penyebab penyakit pada jantung, seperti penyakit jantung koroner
(PJK) dan stroke (Solomon, 1987).
1.2. Rumusan Masalah
a) Pengetian kolesterol, triliserida, dan lipoprotein
b) Mementukan kadar kolesterol,trigliserida, dan lipoprotein
c) Dampak dan penyakit yang ditimbulkan
1.3. Tujuan
yaitu untuk mengetahui kadar kolesterol total, HDL, LDL dan
Trigliserida dan lipoprotein darah.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kadar Trigliserida
Trigliserida merupakan lipid yang memiliki struktur ester,
yang tersusun oleh tiga molekul asam lemak bebas dan satu
molekul gliserol seperti yang ditunjukan pada Gambar 1(Zulfikar,
2010):
Gambar 1.
Struktur trigliserida yang disusun oleh molekul gliserol dan tiga molekul
asam lemak bebas
Reaksi kimia untuk trigliserida pada prinsipnya memiliki
kesamaan dengan senyawa alkena dan ester, misalnya trigliserida
2
dapat terhidrogenasi oleh gas Hidrogen yang dikatalisis oleh logam
nikel atau platina, reaksi untuk senyawa tersebut disajikan dalam
persamaan reaksi pada gambar 2 (Zulfikar,2010):
Bagan 2.
Reaksi hidrogenasi trigliserida
Reaksi hidrolisis pada trigliserida akan menghasilkan gliserol dan
asam lemak. Reaksi ini dapat berlangsung dalam suasana asam atau
basa atau dapat pula dengan bantuan enzim. Reaksi hidrolisis dari
trigliserida dapat dilihat pada persamaan di bawah ini (Zulfikar,2010):
Gambar 3.
Reaksi Hidrolisi trigliserida
Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan
dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan
yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi
dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati (Ayu,2011).
3
Setelah mengalami proses di dalam tubuh, trigliserida ini
akan diserap usus dan masuk ke dalam plasma darah yang
kemudian akan disalurkan ke seluruh jaringan tubuh dalam bentuk
klomikron dan VLDL (very low density lipoprotein) (Ayu,2011).
Trigliserida dalam bentuk klomikron berasal dari penyerapan
usus setelah konsumsi makanan berlemak. Sebagai VLDL,
trigliserida dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin dari dalam
tubuh (Ayu,2011).
Sementara itu, trigliserida yang berada di luar hati dan
berada dalam jaringan misalnya jaringan pembuluh darah, otot,
jaringan lemak akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa
hidrolisis kemudian akan dimetabolisme oleh hati menjadi
kolesterol LDL (Ayu,2011).
Kalori yang didapatkan tubuh dari makanan yang dikonsumsi
tidak akan langsung digunakan oleh tubuh melainkan disimpan
4
dalam bentuk trigliserida dalam sel-sel lemak di dalam tubuh yang
berfungsi sebagai energi cadangan tubuh (Ayu,2011).
Asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh
yang tinggi dapat meningkatkan efek trigliserida di dalam tubuh
seseorang. Jika kadar trigliserida meningkat, maka kadar
kolesterol pun akan meningkat pula (Ayu,2011).
Proses pencernaan lemak dari makanan selain
menghasilkan kolesterol juga menghasilkan trigliserida dan lemak
bebas semua lemak ini akan diserap oleh tubuh melalui usus ke
dalam darah. Keberadaan kolesterol dan trigliserida dalam darah
memang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Jika pengkonsumsian
makanan yang mengandung lemak jenuh berlebihan maka
mengakibatkan kadar kolesterol berlebihan juga. Hal ini akan
menimbulkan ancaman dan masalah yang serius, terutama pada
penyakit pembuluh darah yang disebut aterosklerosis. Penyakit ini
dapat memicu timbulnya penyakit jantung coroner dan stroke
(Wijayakusuma, Hembing, 2003).
Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di
dalam jaringan kulit sehingga tubuh terlihat gemuk. Seperti halnya
kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam tubuh
dapat membahayakan kesehatan (Ayu,2011).
Namun, trigliserida dalam batas normal sebenarnya sangat
dibutuhkan tubuh. Asam lemak yang dimilikinya bermanfaat bagi
metabolisme tubuh. Selain itu, trigliserida memberikan energi bagi
tubuh, melindungi tulang, dan organ-organ penting lainnya dalam
tubuh dari cedera (Ayu,2011).
5
2.1.1 Trigliserida dikelompokkan menjadi (Putri,2011):
A. Lemak Jenuh (lemak jahat)
Berbentuk padat pada suhu ruangan dan dikenal sebagai
lemak jahat. Umumnya lemak jenuh terdapat dalam produk
hewani. Semakin banyak konsumsi lemak jenuh, maka akan
semakin tinggi kadar koleseterol dalam darah. Contoh makanan
yang mengandung lemak jenuh : susu murni, keju berlemak,
cokelat, daging, kelapa, mentega, babi, hati, ayam. Sebaiknya
jangan terlalu banyak mengkonsumsi jenis lemak jenuh ini.
B. Lemak Tidak Jenuh (lemak baik)
Berbentuk cair atau lunak jika berada pada suhu ruangan.
Lemak ini dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Jenis
lemak tidak jenuh ini merupakan jenis lemak baik. Lemak ini
terbagi dua yaitu lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh
ganda. Contoh makanan yang mengandung lemak tidak jenuh
tunggal adalah zaitun, minyak kacang tanah, beberapa margarine
yang non-dihidrogenasi, almond, kacang mete.
Sementara lemak tidak jenuh ganda bersumber dari
makanan yang mengandung omega 3 (contoh: ikan salmon,
makarel, dan sarden, biji rami, walnut, dan minyak dan margarin
yang non-hidrogenasi dibuat dari kanola, biji rami dan kedelai.
Konsumsi setidaknya 2 porsi ikan per minggu) dan omega 6
(bunga matahari, kedelai dan minyak jagung, walnut, almond, biji
wijen dan beberapa margarine non-dihidrogenasi.)
C. Lemak Trans
Jenis lemak trans akan meningkatkan kolesterol. Lemak ini
terbentuk selama proses kimiawi (misalnya proses pemasakan)
6
yang disebut hidrogenasi. Hidrogenasi adalah ketika sebuah lemak
cair berubah menjadi lemak yang lebih padat. Kebanyakan
margarine mengandung lemak trans. Untuk itu, pilih margarine
yang tidak mengandung lemak trans (Anda bisa melihat label yang
tertera pada kemasannya). Lemak trans berbahaya dan sebaiknya
dihindari karena jenis lemak trans bertindak seperti lemak jenuh di
dalam tubuh manusia yang akhirnya dapat meningkatkan
kolesterol.
Menurut the National Cholesterol Education Program, kadar
trigliserida yang normal adalah kurang dari 150 mg/dL. Kadar yang
termasuk perbatasan tinggi adalah 150-199, dan 200-499
termasuk dalam tinggi (Budi, 2011).
Penentuan kadar trigliserida dapat dilakukan dengan metode
enzimatik. Dimana reaksi yang terjadi pada penetapan kadar
trigliserida adalah dengan terbentuknya senyawa kompleks 4-(p-
benzokinon-monoimino)-fenazon yang berwarna kuning
kecoklatan, yang kemudian diukur serapannya pada panjang
gelombang 500 nm. Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut:
trigliserida dengan adanya enzim lipoprotein lipase akan
dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol dengan
adanya adenosine trifosfat (ATP) oleh enzim gliserol kinase
dirubah menjadi gliserol-3-fosfat. Selanjutnya gliserol-3-fosfat
dioksidasi oleh enzim gliserol fosfat oksidase menjadi
dihidroksiasetonfosfat dan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida
yang terbentuk bereaksi dengan 4-aminofenazon dan 4-klorofenol
membentuk senyawa 4-(p-benzokuinon-monoimino)-fenazon yang
berwarna kuning kecoklatan (Dachriyanus, et al., 2007).
7
Ambang batas kadar trigliserida dalam darah adalah sebagai
berikut (Budi,2011):
a. Kadar yang diingini : maksimal 150 mg / dl
b. Kadar ambang batas tinggi : antara 151 - 250 mg /dl
c. Kadar trigliserida tinggi : 251 - 400 mg / dl
d. trigliserida amat tinggi : 401 mg / dl atau lebih
Adiposit menghasilkan dan mensekresi beberapa protein yang
berperan sebagai hormon. Hormon yang dikenal sebagai adiponektin,
berperan penting dalam proses radang, dan aterosklerotik. Adiponektin
merupakan salah satu dari banyak faktor spesifik jaringan adipose.
Pengaruh adiponektin pada metabolisme trigliserida adalah dengan
melibatkan perubahan intrinsik pada metabolisme lemak di otot skelet
dan berpengaruh terhadap aktivitas lipoprotein lipase di otot skelet dan
adiposit. Adiponektin dapat menurunkan akumulasi trigliserida di otot
skelet dengan meningkatkan oksidasi asam lemak melalui aktivasi
acetyl coA oxidase, Carnitine Palmytoyl Transferase-1 (CPT-1) dan
AMP kinase.
Adiponektin juga dapat menstimulasi Lipoprotein Lipase (LPL),
yang merupakan enzim lipolitik yang dapat mengkatabolis VLDL melalui
peningkatan ekspresi Peroxisome Proliferators Activator Receptor γ
(PPARγ) di hati dan adiposit. Pada tingkat hepatik, adiponektin dapat
menurunkan suplai Non Esterified Fatty Acid (NEFA) ke hati pada
proses glukoneogenesis, sehingga terjadi penurunan sintesis
trigliserida. Kadar adiponektin yang rendah dan dislipidemia pada
penderita diabetes melitus tipe 2 berhubungan dengan kadar LPL
(Renaldi, Olly, 2009)
8
Untuk diet menurunkan kadar trigliserida mulailah dengan
(Budi,2011):
a. Perbanyak makanan tinggi protein tak berlemak
b. Ganti karbohidrat dengan nilai glikemik tinggi dengan
karbohidrat berglikemik rendah.
c. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran segar yang
mengandung serat tinggi.
d. Ganti konsumsi lemak jenuh dan trans dengan lemak yang
baik.
e. Turunkan total lemak makanan sampai 20%-30% dari kalori.
f. Kurangi intake kalori untuk menurunkan berat badan dan
pertahankan berat badan yang ideal.
g. Berolah raga minimal 30 menit per hari.
h. Hentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.
2.2 Kadar Kolesterol
Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada
pembuluh darah semua binatang dan juga manusia. Kolesterol
sebenarnya berguna sebagai sumber energi, membentuk dinding
sel-sel dalam tubuh, dan sebagai bahan dasar pembentukan
hormon -hormon steroid.
Kolesterol memang dibutuhkan tubuh, namun dapat
membentuk endapan pada dinding pembuluh darah. Sebagai
kolesterol baik, HDL bertugas mengambil kolesterol jahat serta
fosolipida dari darah dan menyerahkan pada lipoprotein lain, untuk
diangkut kembali ke hati. Kemudian lemak akan diedarkan kembali
atau dikeluarkan dari tubuh. Inilah mengapa, kadar HDL tinggi
justru dianggap baik.
9
Gambar
arteri dalam tubuh manusia yang terdapat kolesterol
Di hati, reseptor LDL mengatur kolesterol darah. Jika LDL
meningkat, sel-sel perusak menumpuk di dinding pembuluh darah
dan membentuk plak, yang memperkecil diameter pembuluh darah.
Plak yang bercampur dengan protein akan ditutupi oleh sel-sel otot
dan kalsium dan dalam jangka waktu bertahun-tahun bisa terjadi
atherosclerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah).
Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh terhambat.
Jika dibiarkan, dapat mengakibatkan gangguan jantung, stroke, dan
gangguan lain.
Kolesterold dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis
yakni kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan HDL ( kolesterol baik).
LDL apabila terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan kolesterol
10
baik HDL dapat menyebabkan penempelan di dinding pembuluh
darah.
Kolesterol yang berlebihan bisa menempel di dinding
pembuluh darah sehingga pembuluh darah menyempit dan aliran
darah tidak lancar. Inilah mengapa, kolesterol menjadi salah satu
faktor resiko penyakit jantung.
Tabel
klasifikasi LDL dan HDL
Dulu, kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia bisa terjadi
pada usia 50 tahun ke atas. Namun sekarang, penelitian tahun
2004 di Indonesia menunjukkan bahwa 9,3% hiperkolesterolemia
terjadi di usia muda yakni 25-34 tahun. Tidak mengherankan,
National Heart, Lung and Blood Institute di Amerika Serikat
menganjurkan untuk rutin memeriksa kadar kolesterol selewat usia
11
20 tahun. Tujuannya memperkirakan resiko terhadap penyakit
jantung.
Seberapa sering kita perlu memeriksa kadar kolesterol?
Berbeda untuk tiap orang, sesuai dengan kondisinya. Di usia
dewasa (≥20 tahun), disarankan untuk melakukan pemeriksaan
setidaknya 1 x dalam lima tahun, biasanya mencakup pemeriksaan
kolesterol LDL, HDL, dan total kolesterol, serta dikombinasi dengan
tes trigliserida. Ini sering disebut tes profil lipid (lemak).
Jumlah kolesterol yang berlebihan di dalam tubuh juga akan
mengakibatkan hiperkolesterolemia. Biasanya disebabkan oleh
obesitas, alkoholisme, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes,
diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Disamping itu, kolesterol
tinggi pun mengundang dislipidemia, yaitu lemak dalam darah.
2.3 Kadar Lipoprotein Darah
Lipoprotein adalah partikel yang terdiri dari lipid dan protein
yang memungkinkan pengangkutan lipid melalui aliran darah.
Sebuah partikel lipoprotein terdiri dari lapisan luar fosfolipid, yang
menjadikannya larut dalam air, dan inti hidrofobik yang
mengandung trigliserida dan ester kolesterol. Jenis-jenis
lipoprotein dibedakan oleh protein permukaan mereka
(apoprotein), ukuran dan jenis dan jumlah lemak yang
dikandungnya.
Lipoprotein dapat diklasifikasikan sebagai berikut, tercantum
dari yang lebih besar dan kurang padat untuk yang lebih kecil dan
lebih padat. Lipoprotein lebih besar dan kurang padat, jika mereka
terdiri dari lemak lebih dari protein.
12
1. Kilomikron membawa trigliserida (lemak) dari usus ke hati, otot
rangka, dan jaringan adiposa.
2. Lipoprotein kepadatan sangat rendah (VLDL) membawa (baru
disintesis) triacylglycerol dari hati ke jaringan adiposa.
3. Intermediate density lipoprotein (IDL) adalah intermediet antara
VLDL dan LDL. Mereka biasanya tidak terdeteksi dalam darah.
4. Lipoprotein densitas rendah (LDL) membawa kolesterol dari hati ke
sel-sel tubuh. LDL kadang-kadang disebut sebagai lipoprotein
"kolesterol buruk".
Lipoprotein kepadatan tinggi (HDL) mengumpulkan
kolesterol dari jaringan tubuh, dan membawanya kembali ke hati.
HDL kadang-kadang disebut sebagai lipoprotein "kolesterol baik"
Kepadata
n (g / mL) Kelas
Diamete
r (nm)
%
Protei
n
%
Kolestero
l
%
Fosfolipi
d
%
Triacylglycer
ol
> 1,063 HDL 5-15 33 30 29 4
1.019-
1.063 LDL 18-28 25 50 21 8
1.006-
1.019 IDL 25-50 18 29 22 31
0.95-1.006 VLDL 30-80 10 22 18 50
<0,95 Kilomikro
n
100-
1000 <2 8 7 84
13
Alpha dan beta
Hal ini juga dimungkinkan untuk mengklasifikasikan lipoprotein sebagai
"alpha" dan "beta", sesuai dengan klasifikasi protein dalam elektroforesis
protein serum. Terminologi ini kadang-kadang digunakan dalam
menggambarkan gangguan lipid seperti Abetalipoproteinemia.
Lipoprotein (a)
Lipoprotein (a) - Lp (a), Kardiologi tes diagnostik
<14 mg / dL: Normal
14-19 mg / dL:?
> 19 mg / dL: Resiko tinggi
Bagaimana untuk menurunkan: latihan aerobik, niacin, aspirin, guggulipid.
Pengertian Lipoprotein
Pengertian lipoprotein adalah gabungan molekul lipida dan protein
yang disintesis di dalam hati. Tiap jenis lipoprotein berbeda dalam ukuran,
14
densitas dan mengangkut berbagi jenis lipida dalam jumlah yang berbeda
pula (Sunita Almatsier, 2002).
Partikel – partikel lipoprotein memiliki sifat – sifat khusus dan
berbeda pada proses pembentukan artherosklerosis (Imam Soeharto,
2004). Adapun partikel - partikel lipoprotein tersebut antara lain:
1. LDL (Low Density Lipoprotein) : Merupakan lipoprotein yang
mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah. Kadar LDL
yang tinggi menyebabkan pengendapan kolesterol di dalam arteri.
2. HDL (High Density Lipoprotein): Merupakan lipoprotein yang
mengangkut kolesterol yang lebih sedikit. HDL sering disebut
sebagai kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan
kolesterol di pembuluh arteri kembali ke liver untuk diproses dan
dibuang. Jadi HDL mencegah kolesterol mengendap di pembuluh
arteri dan melindungi dari artherosklerosis.
3. VLDL (Very Low Density Lipoprotein): Lipoprotein yang
membawa sebagian besar trigliserida dalam darah. Di dalam
proses sebagian VLDL berubah menjadi LDL.
Jenis-jenis Lipoprotein
Ada beberapa jenis-jenis lipoprotein. Lipoprotein merupakan ikatan
dari beberapa kolesterol. Kolesterol bersifat tidak larut dalam air sehingga
diperlukan suatu alat transportasi untuk beredar dalam darah yaitu
15
apoprotein yang merupakan salah satu jenis protein. Kolesterol akan
membentuk kompleks dengan apoprotein sehingga membentuk suatu
ikatan yang disebut lipoprotein.
Lipoprotein ini dibagi menjadi 4 jenis:
1. Kilomikron: Komponen utamanya adalah trigliserida (85– 90 %) dan
kolesterolnya hanya 6%. Fungsinya Mentransfer lemak dari usus
dan tidak berpengaruh dalam proses arteriosklirosis.
2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) = Pre Beta Lipoprotein, terdiri
dari protein (8 – 10%) dan kolesterol ( 19% ) dibentuk di hati dan
sebagian diusus. Fungsinya mengangkut triasil – gliserol.
3. LDL (Low Density Lipoprotein) = Beta Lipoprotein Komponen terdiri
dari protein 20 % dan kolestrol 45 %. Fungsinya mentransfer
kolesterol dalam darah ke jaringan perifer dan memegang peranan
mentrasfer fosfolipid membran sel, dibutuhkan untuk pembentukan
hati dari sisa-sisa VLDL, diambil oleh sel sasaran melalui
endositosis yang diperantarai reseptor.
4. HDL (High Density Lipoprotein) = Alpha Lipoprotein. Disebut juga
Alpha-1-Lipoprotein dibentuk oleh sel hati dan usus. Fungsinya
Mentranspot kolesterol dari perifer ke hati dimana zat tersebut
dimetabolisasi dan diekskresi. (E.N Kosasih dan A.S Kosasih,
2008).
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan
dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada
makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah
dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati
Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada
pembuluh darah semua binatang dan juga manusia,
Kolesterold dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis
yakni kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan HDL ( kolesterol
baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan
kolesterol baik HDL dapat menyebabkan penempelan di
dinding pembuluh darah. Dan Pengertian lipoprotein adalah
gabungan molekul lipida dan protein yang disintesis di dalam
hati. Tiap jenis lipoprotein berbeda dalam ukuran, densitas
dan mengangkut berbagi jenis lipida dalam jumlah yang
berbeda pula (Sunita Almatsier, 2002). Adapun partikel -
partikel lipoprotein tersebut antara lain: LDL (Low Density
Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), dan VLDL
(Very Low Density Lipoprotein)
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-lipoprotein.html
http://www.e-jurnal.com/2013/04/jenis-jenis-lipoprotein.html
Medicastore. 2009. Kelainan lipid.
http://www.medicastore.com/nutracare/isi_choless.php?isi_choless=kelainan_lipid. html. [11 Juni 2009].
18