makalah anatomi faal

12
MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II “REABSORBSI PADA TUBULUS DAN PERANNYADOSEN : ADRIANI SUSANTY M.Farm.Apt OLEH KELOMPOK 1 MAULINA (0801027) DESI ANDRIANI (0901007) ADE IRMA KARTIKA (1101001) AIDILIA PUTRI RASMI (1101002) ALDILLAH NISRIANA.P (1101003) ALESMY LOVITA (1101004) ANDI HALIM (1101005) ANGGUN ASTRI MURTI (1101006) ARWINDA (1101007) ASNIWATI (1101008) AULIA RAHMAN (1101009) PROGRAM STUDI S1 SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2012

Upload: hal-jordan-hilman

Post on 25-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sd

TRANSCRIPT

Page 1: makalah anatomi faal

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II

“REABSORBSI PADA TUBULUS DAN PERANNYA”

DOSEN : ADRIANI SUSANTY M.Farm.Apt

OLEH KELOMPOK 1

MAULINA (0801027) DESI ANDRIANI (0901007) ADE IRMA KARTIKA (1101001) AIDILIA PUTRI RASMI (1101002) ALDILLAH NISRIANA.P (1101003) ALESMY LOVITA (1101004) ANDI HALIM (1101005) ANGGUN ASTRI MURTI (1101006) ARWINDA (1101007) ASNIWATI (1101008) AULIA RAHMAN (1101009)

PROGRAM STUDI S1

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2012

Page 2: makalah anatomi faal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang

Sel sebagai unit terkecil suatu makhluk hidup secara struktural dan fungsional. Itu

berarti sel merupakan penyusun tubuh makhluk hidup. Sel-sel yang tersusun akan

membentuk suatu jaringan. Sekumpulan jaringan kemudian akan tersusun menjadi suatu

organ. Organ-organ tersebutlah yang kemudian akan tersusun menjadi sistem organ.

Sehingga pada tubuh manusia terciptalah satu kesatuan yang kompleks yang bermula dari

sel.

Di dalam sel terjadi proses biokimia dan fungsi hidup seperti nutrisi dan digesti,

adsorpsi, transport, biosintesis, sekresi, respirasi, ekskresi, respon, dan reproduksi.

Semuanya itu akan berjalan dengan melibatkan sel dan bagian-bagiannya. Organ-organ

yang terbentuk, secara bersama-sama akan menyusun dan menjalankan sistem dengan

kompak.

Misalnya ginjal. Ginjal merupakan organ ekskresi, yaitu pengeluaran zat sampah

sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh, khususnya pada vertebrata. Pada

manusia, ginjal merupakan dua organ yang berbentuk seperti kacang merah dan terletak

di rongga perut. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan

terdapat hati. Ukurannya sebesar kepalan tangan manusia yang tertutup.

Ginjal sebagai organ ekskresi memiliki beberapa fungsi, diantaranya menyaring

darah sehingga menghasilkan urin. Proses ini akan berkaitan dengan proses reabsorbsi

(penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal.

Sehingga urin yang dikeluarkan benar-benar telah terbebas dari mineral-mineral serta

Page 3: makalah anatomi faal

elektrolit-elektrolit yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Dalam makalah ini, akan

dijelaskan sedikit lebih rinci tentang proses tersebut.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui proses reabsorbsi pada

tubulus ginjal serta peranannya yang berhubungan dengan fungsi dan cara kerja ginjal.

Page 4: makalah anatomi faal

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Reabsorbsi pada Ginjal

Reabsorbsi adalah proses penyerapan kembali bahan-bahan yang masih

diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal,

sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui

peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada

tubulus proksimal dan tubulus distal.

Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan

ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada

filtrat dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan

menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi.

Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah,

misalnya urea.

2.2 Mekanisme Reabsorpsi di Tubulus

Molekul protein berukuran kecil dan beberapa hormon peptide mengalami

reabsorpsi melalui proses endositosis di tubulus proksimal. Zat-zat lain disekresi atau

direbsorpsi di tubulus melalui proses difusi pasif antara sel dan melalui sel oleh difusi

fasilitasi menurut tingkat perbedaan tersebut. Perpindahan ini melalui kanal ion,

pertukaran ion, kotransport dan pompa ion, yang sebagian besar telah diklon dan

pengaturan pembentukannya dipelajari.

Page 5: makalah anatomi faal

Fungsi normal kanal ion ini belum jelas diketahui, tetapi kedua protein ini

abnormal pada penyakit ginjal polikistik autosomal dominan, yang menyebabkan

parenkim ginjal lambat laun diganti dengan kista berisi cairan sampai akhirnya terjadi

kegagalan ginjal total.

Perlu juga diketahui bahwa epitel kubus, seperti juga usus halus dan kandung

empedu, merupakan epitel yang bocor (leaky) sehingga tight junction melewatkan

sejumlah air dan elektrolit. Seberapa besar kebocoran melalui jalur paraseluler ini

menambah jumlah cairan yang keluar dan masuk tubulus masih diperdebatkan karena

sulit untuk diukur, tetapi bukti yang diperoleh cenderung mengatakan cukup berarti.

Pengaruh reabsorpsi dan sekresi tubulus pada zat-zat yang mempunyai peran fisiologis

penting.

2.3 Reabsorpsi Na+

Reabsorpsi Na+ dan Cl- memegang peran utama dalam metabolisme elektrolit

dan cairan tubuh. Selain itu, transport Na+ berlangsung bersama (coupled) dengan

transport H+, elektrolit lainnya, glukosa, asam amino, asam organik, fosfat, dan zat lain

Page 6: makalah anatomi faal

yang melewati tubulus.

Kontransporter dan exchanger yang terdapat di berbagai bagian nefron. Di tubulus

proksimal, ansa Henle pars asendens bagian yang tebal, tubulus distal, dan duktus

koligentes, proses perpindahan Na+ berlangsung melalui kontranspor atau pertukaran ion

dari lumen tubulus ke dalam sel epitel tubulus mengikuti tingkat perbedaan konsentrasi

dan listriknya dan kemudian dipompa secara aktif dari sel tubulus ke ruang intersitium.

Dengan demikian, Na+ akan ditranspor secara aktif keluar seluruh bagian tubulus ginjal

kecuali dari ansa Henle bagian yang tipis. Na+ dipompa ke ruang intersitium oleh pompa

Na+ - K+ ATPase. Kerja pompa Na+ yang terdapat dihampir semua sel tubuh. Pompa ini

akan mengeluarkan 3 Na+ dan memasukkan 2 K+ ke dalam sel.

Lokasi Transport Apikal Fungsi

Tubulus Proksimal

Na+ / KT glukosa Reabsorpsi Na+ dan glukosa

Na+ / KT Pi Reabsorpsi Na+ dan Pi

KT Na+ asam amino Reabsorpsi Na+ dan asam amino

Na+ / KT laktat Reabsorpsi Na+ dan laktat

Na+ /H+ exchanger Reabsorpsi Na+ dan ekstrusi H

Cl- / basa exchanger Reabsorpsi Cl-

Pars asendens bagian tebal

KT Na+ , 2Cl- , K+ Reabsorpsi Na+ , Cl- dan K+

Na+ / H+ exchanger Reabsorpsi Na+ dan ekstrusi H+

Kanal K+ Ekstrusi K+ (daur ulang)

Tubulus Kontortus Distal

KT NaCl Reabsorpsi Na+ dan Cl-

Duktus Koligens Kanal

Na+ (ENaC) Reabsorpsi Na+

Hasil reabsorpsi tubulus proksimal bersifat agak hipertonik, sehingga akan

menarik air secara pasif karena perbedaan osmotic yang disebabkan oleh absorpsi air

Page 7: makalah anatomi faal

kedalam sel epitel tubulus. Saat ini diketahui bahwa membrane sel epitel tubulus sebelah

apical mengandung kanal air yang membantu perpindahan air yang bergerak ke ruang

intersel lateral. Na+ dan H2O akan bocor dan kembali ke lumen tubulus melaui hubungan

intersel, terutama bila ruang intersel lateral ini melebar.

2.4 Reabsorpsi Glukosa

Glukosa, asam amino, dan bikarbonat direabsorpsi bersama-sama dengan Na+ di

bagian awal tubulus proksimal. Mendekati akhir tubulus, Na+ akan direabsorpsi bersama-

sama dengan Cl-. Glukosa merupakan contoh zat yang direabsorpsi melalui transport

aktif sekunder. Laju filtrasi glukosa kira-kira 100 mg/menit (80 mg/dL plasma × 125

mL/menit). Hampir semua glukosa direabsorpsi, dan hanya bebarapa milligram saja yang

dapat dijumpai di urin 24 jam.

Mekanisme Transpor Glukosa

Proses reabsorpsi glukosa di ginjal menyarupai proses reabsorpsi glukosa di usus

halus. Glukosa dan Na+ akan diikat oleh karier yang sama yaitu SGLT 2 di membrane

yang menghadap ke lumen dan glukosa dibawa oleh karier masuk kedalam sel bersamaan

dengan masuknya Na+ ke dalam sel mengikuti perbedaan muatan listrik dan kimianya.

Na+ kemudian akan dipompa keluar sel ke ruang intersel lateral, sedangkan glukosa

diangkut ke luar sel oleh GLUT 2 ke cairan interstisium. Dengan demikian, transport

glukosa di ginjal, dan juga usus halus, merupakan contoh transport aktif sekunder.

Karier ini berikatan secara spesifik dengan isomer d glukosa, sehingga kecepatan

transpor d-glukosa ini jauh lebih tinggi dibandingkan l-glukosa. Seperti juga di usus

halus, transpor glukosa di ginjal dapat dihambat oleh florhizin, suatu glukosida yang

berasal dari tanaman. Florhizin akan bersaing dengan d-glukosa untuk ikatan dengan

simport (karier) ini.

Page 8: makalah anatomi faal

2.5 Tahapan reabsorpsi secara umum

Penyerapan Kembali ( Reabsorbsi )

• Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus.

• Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada

tubulus kontortus proksimal.

• Di Tubulus Contortus Proximal inilah terbentuk urine primer atau dikenal dengan

filtrat glomerulus.

• Urine setelahnya terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus

distal.

• Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino darah

dikembalikan ke darah.

• Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrate dikeluarkan dalam

urin.

• Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan

150 g glukosa.

• Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.

• Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder yang

komposisinya sangat berbeda dengan urin primer.

• Pada urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi.

• Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah,

misalnya ureum dari 0,03′, dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam urin

sekunder.

• Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap

melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis.

• Reabsorbsi air terjadi pada tubulus kontortus proksimal dan tubulus distal.

Page 9: makalah anatomi faal

Karena tekanan darah yang tinggi maka air, glukosa, vitamin, asam amino,

protein berukuran kecil, urea, asam urat, garam, dan ion akan menembus kapiler masuk

ke bagian nefron yang disebut Simpai Bowman.

• Simpai Bowman adalah bangunan berbentuk mangkuk yang melingkupi glomerulus.

• Dalam proses ini sel-sel darah dan sebagian besar protein tidak bisa menembus dinding

kapiler karena terlalu besar.

• Akibatnya sel-sel darah dan protein tertinggal dalam kapiler.

• Cairan dalam Simpai Bowman mengalir ke saluran berkelok-kelok dan Ansa Henle.

• Ansa Henle adalah saluran sempit berbentuk U.

• Selama cairan berada di sepanjang saluran-saluran ini, sebagian besar ion, air, dan

semua glukosa, asam amino, dan protein berukuran kecil diserap kembali ke dalam

aliran darah.

• Proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dipergunakan tubuh ini disebut

reabsorbsi.

• Molekul kecil seperti air diserap kembali ke kapiler secara difusi.

• Difusi merupakan gerakan molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke

tempat yang berkonsentrasi rendah.

• Zat lain misalnya ion, dikembalikan ke kapiler dengan cara transport aktif.

• Transport aktif adalah gerakan molekul dari satu larutan ke larutan lain dengan

menggunakan energi.

• Kapiler-kapiler yang berisi zat yang diserap kembali kemudian bersatu membentuk

vena kecil.

• Vena-vena kecil bersatu membentuk vena ginjal.

• Vena ginjal mengembalikan darah yang sudah disaring ke sistem peredaran.

• Di samping peristiwa di atas, di dalam saluran pengumpul terjadi proses lain yaitu

masuknya zat-zat sampah dari pembuluh darah.

Page 10: makalah anatomi faal

• Zat-zat sampah merupakan zat sampah yang masih tersisa di dalam pembuluh darah

saat filtrasi.

• Dengan proses ini urin di dalam saluran pengumpul lebih pekat lagi.

• Sesudah penyerapan kembali, cairan yang tersisa dalam saluran merupakan cairan zat

sisa (disebut urin) yang mengandung garam dan zat sampah lain.

• Urin kemudian mengalir ke saluran pengumpul ginjal yang terletak di bagian medula.

• Keseluruhan proses penyaringan cairan dalam ginjal bisa dilihat pada

1. Gambar Nefron Yang Salah satunya menunjukkan proses Reabsorbsi

• Urin dalam masing-masing saluran pengumpul mengalir ke suatu daerah berbentuk

seperti cerobong asap, yang disebut pelvis atau piala ginjal.

• Saluran ini kemudian berlanjut ke ureter.

Page 11: makalah anatomi faal

BAB III

3.1 Kesimpulan

Reabsorbsi adalah Penyerapan kembali Bahan-bahan yang masih diperlukan di

dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus.

Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di

tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi

penambahan zat-zat sisa dan urea.

Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan

ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan

lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap

melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air

terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.

Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrate dikeluarkan dalam

urin.

Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan

150 g glukosa.

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder yang

komposisinya sangat berbeda dengan urin primer.

Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah,

misalnya ureum dari 0,03′, dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam urin

sekunder.

3.2 Saran

Dengan selesainya makalah ini diharapkan mahasiswa/i dapat mengetahui tentang

reabsorbsi pada tubulus ginjal serta peranannya di dalam tubuh kita. Dan kami sebagai

penyusun berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita semua.

Page 12: makalah anatomi faal

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A., Reece, Jane B. dan Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi.

Jakarta: Erlangga

Don W. Fawcett. 2002. Buku Ajar Histologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC

Ganong, William F. 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC

Kimball, John W. 1996. Biologi. Jakarta: Erlangga

Neal, M. J. 2006. At a Glance Farmakologi Medis. Jakarta: Erlangga

http://dayaukhtimedis.blogspot.com/2011/03/fisiologi-ginjal.html

http://wikipedia indonesia tentang ginjal.html