makalah anatomi pernafasan

Upload: chubydhee

Post on 12-Jul-2015

630 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

MAKALAHANATOMI SYSTEM PERNAFASANMakalah ini untuk memenuhi tugas Mata Ajar IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan 1)

Disusun Oleh:

Datia Nahdiatulsalam (NIM KHG C.11010) Dea Fitri Handayani (NIM. KHG C.11011) Denden Nurkholis (NIM KHG C.11012) Wildan Yahdian Rosyadi (NIM. KHG C.11052)

STIKes Karsa Husada Garut 2011/2012

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan masalah.. C. Tujuan penulisan D. Metode dan teknik penulisan. E. Sistematika penulisan

BAB II PEMBAHASAN A. Pernafasan. B. System pernafasan C. Organ-organ pernafasan.. D. Proses terjadinya pernapasan.. E. Macam-macam pernapasan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan. DAFTAR PUSTAKA.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perkembangamn ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan sesuatu yang dahulu tak terlihat bahkan tak terbayang menjadi sesuatu yang dapat di lihat dan di yakini kebenarannya, karena diperkuat dengan riset riset ilmiah, data data dan alat- alat canggih, seperti halnya mikrosop, foto, computer dan lain lain. Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbon dioksida sebagai sisa dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat makalah dengan judul anatomi system pernapasan . B. Rumusan Masalah Setelah penulis menjelaskan uraian secara singkat, maka untuk mempermudah pembahasan, penulis akan merumuskan ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Anatomi system pernafasan. C. Tujuan Penulisan Setelah penulis menyajikan pokok masalah dalam bentuk pertanyaan, maka penulisan karya tulis ini bertujuan untuk: 1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah IDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan)

D. Metode dan Teknik Penulisan Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif, yaitu menggambarkan apa adanya (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, 1996:228), dan merupakan suatu metode yang tertuju pada gambaran situasi masa sekarang yang digunakan untuk berupaya memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada masa sekarang (Moh Ali, 1982:20). Teknik penulisan yang digunakan oleh penulis adalah teknik Bibliografi, yaitu usaha mengambil dan mempelajari daftar buku atau karangan dari seorang pengarang atau daftar tertentu suatu objek ilmu (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, 1996:130). E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penyusunan karya tulis ini, penulis membagi tulisan menjadi empat bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode dan tekhnik penulisan dan sistematika penulisan. BAB II ANALISIS TEORETIS, berisi pengertian system pernafasan,Organ-organ

pernafasan,Proses terjadinya pernapasan,Macam-macam pernapasan BAB IV PENUTUP, berisi tentang kesimpulan penulisan.

.BAB

II

PEMBAHASAN A. Pernapasan Pernapasan dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh organisme untuk menghasilkan energi dari hasil metabolisme. Ada dua macam pernapasan, yaitu pernapasan eksternal (luar) dan internal (dalam). Pernapasan luar meliputi proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 dan uap air antara organisme dengan lingkungannya. Pernapasan internal disebut juga pernapasan seluler karena pernapasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria. Pernapasan seluler meliputi tiga tahap, yaitu glikolisis, siklus krebs, dan transport electron. B. System pernapasan Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbon dioksida sebagai sisa dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi. Jadi dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang ditarik dari udara masuk ke dalam darah dan co2 dikeluarkan dari darah secara osmosis.seterusnya co2 akan dikeluarkan melalui traktus respiratorius (jalan pernapasan) dan masuk ke sermabi jantung (atrium sinistra) lalu ke aorta terus ke seluruh tubuh (jaringan-jaringan dan sel-sel), di sini terjadi oksidasi (pembakaran). Sebagai ampas (sisanya) dari pembakaran adalah co2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung (serambi kanan/atrium dekstral) terus ke bilik kanan (ventrikal dekstra) dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis kejaringan paru-paru. Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli. Proses

pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolism, sedangkan sisa dari metabolism lainnya akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan kulit. Guna pernapasan : Mengambil O2 yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh untuk pembakaran Mengeluarkan CO2 yang terjadi sebagai sisa pembakaran, dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang. Menghangatkan dan melembabkan udara.

C. Organ-organ pernapasan

1) Hidung Hidung atau naso atau nasal mempunyai dua lubang (kavum nasi), dipisahkan oleh sekat hidung yaitu septum nasi. Bagian dari hidung :

a) Bagian luar dinding terdiri dari kulit. b) Bagian tengah terdiri dari otot dan tulang rawan. c) Bagian dalam terdiri dari selaput lender yang berlipat-lipat (konka pasalis), yang berjumlah 3 buah : a. Konka nasalisis inferior b. Konka nalisis media c. Konka nalisis superior Fungsi hidung, terdiri dari : a) Bekerja sebagai saluran udara pernapasan. b) Penyaring udara pernapasan. c) Menghangtakan udara pernapasan oleh mukosa. d) Membunuh kuman yang masuk bersama leukosit yang terdapat dalam selaput lender mukosa hidung. 2) Tekak/Faring Merupakan tempat persimpangan antara jalan napas jalan makanan. Terdapat di bawah dasar tengkorak belakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher.

Rongga tekak dibagi menjadi 3 bagian : a) Naso faring b) Oro faring c) Laringo faring

3) Pangkal tenggorokan (Laring) Merupakan saluran udara dan sebagai pembentukan suara terletak di depan faring sampai ketinggian vertebrata servikalis dan masuk trakea dibawahnya. Terdiri dari lima tulang rawan : a) Kartigo tiroid (1 buah) depan jakun (adams aple) b) Kartilago ariteanois (2 buah) c) Kartilago krikois (1 buah) d) Kartilago efiglotis (1 buah) Proses pembentukan suara : Merupakan hasil kerjasama antara antara rongga mulut, rongga hidung, laring, lidah, dan bibir. Pada pita suara palsu tidak terdapat otot, oleh karena itu pada pita suara ini tidak dapat bergetar, hanya antara kedua pita suara tadi dimasuki oleh aliran udara maka tulang rawan gondok dan tulang rawan kartilogi ariteanoid tadi diputar, akibatnya pita suara dapat menjadi kencang dan mengendor dengan demikian sela udara menjadi sempit dan luas. 4) Trakea (batang tenggorokan) Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk huruf C. panjang trakea 9-11 cm dan di belakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos. Sel-sel bersilia gunanya untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk bersama-sama dengan udara pernapasan.

5) Bronkus (cabang tenggorokan) Lanjutan dari trakea ada dua buah yang terdapat pada ketinggian vertebrata torakalis ke IV dan V yaitu bronkus. Bronkus bercabang-cabang disebut bronkiolus dan pada bagian ini tidak terdapat cincin lagi, pada ujung-ujungnya terdapat gelombang hawa atau alveoli.

6) Paru-paru Sebagian besar terdiri dari alveoli yang terdiri dari sel-sel epitel dan endotel, luasnya sekitar 90 m2 pada lapisan ini terjadi pertukaran udara antara O2 dan CO2.

Banyaknya gelembung sekitar 700.000.000 buah. Terdapat dua buah paru-paru, yaitu paru dektra dan paru sinistra.

Letak paru-paru : Pada rongga dada datarannya menghadap ke tengah rongga dada / kavum mediastinum. Bagian tengah terdapat tampuk paru-paru atau hilus. Selaput paru-paru : a) Pleura viseralis. b) Pleura parietis. Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum pleura, permukaannya dilapisi oleh cairan yang disebut eksudat, berguna menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada pada waktu bernapas.

Kapasitas dan volume paru-paru

Kapasitas paru-paru yaitu kesanggupan paru-paru dalam menanmpung udara di dalamnya. Untuk menguraikan peristiwa dalam siklus paru, kadang perlu menyatukan dua atau lebih valume di atas. a) Tidal Volume (TV): (kira-kira 500 ml) adalah jumlah udara yang diinspirasi dan diekspirasi selama pernapasan tenang. b) Inspiratory Reserve Volume (IRV) : (kira-kira 3100 ml) volume gas ekstra yang masih dapat dihisap pada akhir inspirasi biasa. c) Expiratory Reserve Volume (ERV) : (kira-kira 1200 ml) volume gas ekstra yang masih dapat dihisap pada akhir ekspirasi biasa. d) Residual Volume (RV) : (kira-kira 1200 ml) volume gas yang masih tertinggal di dalam paru-paru stelah ekspirasi maksimal. e) Functional Residual Capacity (FRC) : (kira-kira 2400 ml) volume gas yang masih tertinggal di dalam paru-paru setelah ekspirasi normal.

f) Inspiratory Capacity (IC) : volume gas maksimal yang dapat dihisap dan keadaan akhir ekspirasi (TV + IRV = 3600 ml) g) Vital Capacity (VC) : volume gas yang dapat dikeluarkan oleh setelah ekspirasi maksimal (TLC RV = 4800 ml) h) Total Lung Capacity (TLC) : volume gas yang mengisi paru-paru setelah inspirasi maksimal (6000 ml). D. Proses terjadinya pernapasan a) Inspirasi (menarik napas) b) Ekspirasi (menghembuskan napas) Pernapasan berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama, dan terus menerus. Bernapas merupakan gerakan reflex yang terjadi pada otototot pernapasan yang di atur oleh pusat pernapasan yang terletak di dalam sumsum penyambung (medulla oblongata), untuk pengaturan napas juga dipengaruhi oleh korteks serebri. Inspirasi, terjadi bila muskulus diapragma telah mendapat rangsangan dari nervus prenikum lalu mengkerut datar. Muskulus interkostatis yang letaknya miring, setelah mendapat rangsangan kemudian mengerut dantulang iga (kosta) menjadi datar. Dengan demikian jarak aorta sternum dan vertebrata semakin luas dan melebar. Rongga dada membesar maka pleura akan tertarik, dengan demikian menarik paru-paru maka tekanan udara di dalamnya berkurang dan masuklah udara dari luar. Ekspirasi, pada suatu saat otot-otot akan kendor lagi, (diafragma akan menjadi cekung, muskulus intercostalis miring lagi) dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali, maka udara didorong ke luar. Jadi proses respirasi ini terjadi karena

adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru-paru. Selama pernapasan normal dan tenang, hampir semua kontraksi otot pernapasan hanya terjadi selama inspirasi, sedangkan ekspirasi adalah proses hampir seluruhnya pasif akibat elastisitas paru (elastic recoil) dan struktur rangka dada. E. Macam-macam pernapasan a) Pernapasan dada Pada waktu seseorang bernapas, rangka dada terbesar bergerak, pernapasan ini disebut pernpasan dada. Ini terdapat pada rangka dada yang lunak, yaitu pada orang-orang muda dan pada perempuan.

b) Pernapasan perut Jika pada waktu bernapas diafragma turun-naik, maka ini disebut pernapasan perut. Kebanyakan pada orang tua, karena tulang rawannya tidak begitu lembek dan bingkas lagi yang disebabkan oleh banyak zat kapur mengendap di dalamnya dan ini banyak ditemukan pada pria.

KESIMPULAN

Jadi kesimpulan dari system pernapasan ini bahwa semua mahluk hidup pasti terjadi pernafasan,dimana pernafasan meliputi proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 serta uap air.yang secara garis besar pernafasan merupakan pemecahan glukosa dengan bantuan enzimenzim untuk menghasilkan energi. Pernapasan pada manusia menggunakan paru-paru.Difusi O2 dan CO2 pada paru-paru terjadi di bagian alveolus.Pernapasan melibatkan dua proses,yaitu menarik napas (inspirasi) dan mengeluarkan nafas (ekspirasi).Berdasarkan organ-organ yang terlibat,pernafasan dibagi dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.