makalah analisis jabatan

30

Upload: semua-unduh

Post on 15-Jan-2017

311 views

Category:

Recruiting & HR


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah analisis jabatan
Page 2: makalah analisis jabatan
Page 3: makalah analisis jabatan

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat

rahmat dan karunianya penyusunan makalah yang bertema “Analisis Jabatan” ini

dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Banyak kendala yang kami

jumpai dalam penyususnan makalah ini, namun berkat dukungan dan masukan

dari berbagai pihak, kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari segala keterbatasan, dengan kelebihan dan kekurangan dalam

penyusunannya, kami berharap bisa dimaklumi. Demikian makalah ini kami buat

dengan sebaik mungkin. Mudah-mudahan bisa menjadi bahan wacana dan

menambah informasi bagi pembaca sekalian. Amin

Jakarta, Desember 2016

Penyusun

Page 4: makalah analisis jabatan

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 1

1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2

1.4. Manfaat Penulisan ................................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 3

2.1. Pengertian .............................................................................................. 3

2.2. Manfaat Analisis Jabatan ...................................................................... 5

2.3. Tujuan Analisis Jabatan ........................................................................ 5

2.4. Sasaran Analisis Jabatan ....................................................................... 6

2.5. Uraian Pekerjaan (Job Description) ...................................................... 7

2.6. Spesifikasi/Persyaratan Jabatan ............................................................ 8

2.7. Standar kinerja pekerjaan ...................................................................... 9

BAB III PEMBAHASAN KASUS ..................................................................... 10

3.1. Pengertian Profil Perusahaan .............................................................. 10

3.2. Sejarah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk ............................................ 11

3.3. Analisis Masalah ................................................................................. 12

3.4. Pembahasan Masalah .......................................................................... 12

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 25

4.1. Kesimpulan ......................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

Page 5: makalah analisis jabatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap organisasi atau perusahaan pasti memerlukan sumber daya untuk

mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pendayagunaan

berbagai sumberdaya, salah satu sumberdaya yang penting yaitu sumber daya

manusia, dengan pengelolaannya yang baik sumber daya tersebut akan mampu

berkompetetif dan menjadikan perusahaan menjadi lebih baik.

Salah satu tugas manajemen adalah mengelola sumber daya yang dimiliki

secara optimal, pengelolaan tersebut berarti mengupayakan sumber daya manusia

agar dapat bekerja secara optimal. Manusia akan mampu bekerja dengan baik

bilamana dia di tempatkan di posisi jabatan yang sesuai menurut minat dan

kemampuannya.

Analisis jabatan sangatlah penting dalam suatu organisasi atau perusahaan

untuk menempatkan karyawan pada jabatan/pekerjaan tertentu. Namun pada

kenyataannya tidak semua organisasi merasa perlu melakukan analisis jabatan,

Karena mereka beranggapan bahwa setiap karyawan pasti tahu apa tugasnya. Hal

ini membuat beberapa karyawan simpang siur atau merasa kebingungan ketika di

tempatkan di posisi/jabatan yang tidak sesuai dengan minat dan keahliannya.

Hal tersebut memang sudah tidak asing di masa krisis seperti sekarang

dengan alasan melakukan efisiensi, dengan mempekerjakan satu orang di

beberapa bidang pekerjaan sekaligus. Sehingga mengalami kesulitan saat

melakukan uraian jabatan karena jabatan sering tidak nyambung dengan apa yang

dilakukan pekerjaannya sehari-hari.

1.2. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan pembahasan latar belakang di atas maka rumusan

masalah yang dapat di ambil yaitu :

1. Seperti apa gambaran PT. Bank Mandiri, Jakarta, Sudirman ?

2. Bagaimana persepsi karyawan PT. Bank Mandiri, Jakarta, Sudirman, terhadap

analisis jabatan ?

Page 6: makalah analisis jabatan

2

3. Apakah analisis jabatan yang dilakukan organisasi atau perusahaan

berpengaruh terhadap kinerja karyawan/pegawai ?

4. Apakah analisis jabatan dapat digunakan sebagai pusat informasi terhadap

karyawan/pegawai ?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui persepsi karyawan PT. Bank Mandiri terhadap analisis jabatan.

2. Memahami pengertian analisis jabatan.

3. Memahami pentingnya analisis jabatan terhadap perusahaan.

4. Mengerti tentang pengaruh analisis jabatan terhadap hasil kinerja karyawan.

1.4. Manfaat Penulisan

Diharapkan penyusun maupun pembaca mengerti tentang pentingnya

analisis jabatan dan pengaruhnya terhadap hasil kinerja yang akan meningkatkan

efektifitas hasil kerja karyawan terhadap perusahaan.

Page 7: makalah analisis jabatan

3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian

Analisis jabatan terdiri atas dua kata, analisis dan jabatan. Analisis

merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian,

komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan

jabatan adalah sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan,

sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu.

Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk

mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang

lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo,

2002:127).

Analisis pekerjaan (Job Analysis) adalah menganalisis dan mendesain

pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana pekerjaanya, dan mengapa

pekerjaan itu harus dikerjakan (Malayu (2005:28).

Analisis jabatan adalah penyelidikan yang sistematis tentang isi pekerjaan,

lingkungan fisik yang melingkupi pekerjaan, dan kualifikasi yang dibutuhkan

untuk menjalankan tanggung jawab jabatan/pekerjaan. (French 1986)

Dan menurut Dessler (2006) Analisis pekerjaan (job Analysis) merupakan

serangkaian prosedur untuk menentukan tanggung jawab posisi dan orang macam

apa yang akan dipekerjakan untuk itu. Dan menurut Dessler bahwa spesialis

dalam sumber daya manusia (SDM) biasanya mengumpulkan beberapa informasi

berikut melalui analisis jabatan, yaitu:

A. Aktivitas kerja

Informasi yang berasalah dari kegiatan pelaksanaan kerja secara langsung,

seperti pada kegiatan penjualan, pemesanan, pembersihan, mengajar, dsb. Daftar

tersebut menjunjukan menagapa, bagaimana dan kapan pekerja melakukan

kegiatan aktivitas tersebut.

Page 8: makalah analisis jabatan

4

B. Perilaku manusia

Informasi mengenai perilaku manusia saat bekerja yang diantaranya

seperti berkomunikasi, mengambil sebuah keputusan, merasakan, dsb. Termasuk

kedalam informasi yang berkaitan dengan tuntutan jabatan pekerja tersebut seperti

menerima telepon, mengemudi, mengirim barang dsb.

C. Mesin, alat, perlengkapan dan bantuan kerja yang digunakan.

Informasi yang berhubungan dengan kegiatan produksi dari bahan yang

diproses, metode yang di terapkan maupun jasa yang disumbangkan.

D. Standar kinerja

Sekumpulan informasi yang dikumpulkan berhubungan dengan standar

kinerja (kualitas, kuantitas, atau kecepatan untuk setiap tugas jabatan) yang

berdasarkan atas seorang karyawan dalam jabatannya tersebut.

E. Konteks jabatan

Informasi yang berhubungan dengan secara fisik, penjadwalan kerja dan

secara sosial dalam organisasi, contoh dilihat dari segi jumlah orang dengan siapa

karyawan akan secara normal harus berinteraksi, termasuk yang berkaitan dengan

insentif dalam melaksanakan pekerjaan.

F. Tuntutan manusiawi

Informasi yang berkaitan atas balas jasa manusiawi dari jabatan dari

pinpinan, seperti keterampilan atau pengetahuan seperti pelatihan, pendidikan dan

pengalaman kerja. Dan juga menuntut atas atribut personal seperti karakteristik

fisik, kepribadian,kecerdasan, dan minat.

Maka dapat disimpulkan bahwa analisis jabatan adalah serangkaian

kegiatan yang di dalamnya terdiri dari pengumpulan informasi-informasi dan

menentukan dan menetapkan sebuah jabatan dan wewenang atas jabatan yang

telah diberikan atasannya kepada karyawannya dengan berbagai kriteria yang

telah dibuat oleh perusahaan untuk jabatan tersebut.

Page 9: makalah analisis jabatan

5

2.2. Manfaat Analisis Jabatan

Beberapa kegiatan organisasi akan berjalan lebih baik hasilnya bila

berlandaskan pada analisis jabatan. Menurut Nitisemito (1992), manfaat analisis

jabatan sebagai berikut :

1. Landasan untuk melaksanakan mutasi.

a. Merit System (secara ilmiah objectif dan meningkatkan kinerja karyawan).

b. Seniority System ( landasan atas usia, pengalaman kerja dan masa kerja).

c. Spoil System ( berdasakan atas kekeluargaan).

2. Landasan untuk melaksanakan promosi.

bertujuan untuk karyawan lebih kreatif dalam berkompetisi dalam jabatan

tersebut.

3. Landasan untuk melaksanakan training (pelatihan).

4. Landasan untuk melaksanakan kompensasi.

5. Landasan untuk melaksanakan syarat lingkungan kerja.

6. Landasan untuk pemenuhan kebutuhan peralatan.

2.3. Tujuan Analisis Jabatan

1. tujuan analisis jabatan (Job description), adalah untuk mengidentifikasikan

pekerjaan, bidang pekerjaan, kewajiban pekerjaan, dan pertanggung jawaban

pekerjaan, serta untuk mengetahui spesifikasi pekerjaan atau informasi

mengenai standar kerja.

2. penyusunan pekerjaan (Job classification), yaitu penyusunan pekerjaan

kedalam kelas, kelompok-kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana

sistematika tertentu.

3. Evalusai Pekerjaan (Job evaluation), suatu prosedur pengklasifikasian

pekerjaan yang berdasarkan atas kegunaan masing-masing di dalam

organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terikat.

4. Restrukturisasi desain pekerjaan (Job desinng restructuring), meliputi usaha-

usaha untuk mengalokasikan dan merestrukturisasi kegiatan pekerjaan

kedalam berbagai kelompok pekerjaan.

Page 10: makalah analisis jabatan

6

5. Persyaratan Personil (Personel requirement), yang merupakan persyaratan

atau spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan.

6. Penilaian Kinerja (Performance appraisal), yaitu penilaian yang bersifat

sistematis yang dilakukan oleh supervisor terhadap performansi pekerjaan

dari para karyawan.

7. Pelatihan pekerjaan (Worker training), yaitu pelatihan yang ditujukan kapada

para pekerja/karyawan.

8. Mobilitas pekerjaan (Worker mobility), yaitu dinamika keluar-masuknya

seseorang dalam posisi, perkerjaan-pekerjaan, dan okupasi-okupasi tertentu

9. Efektivitas (Efficiency), ini mencangkup penggabungan proses kerja yang

optimal dan rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas, serta prosedur

kerja, standar kerja dan susunan kerja.

10. Pengaman (Safety), berfokus mengidentifikasi dan peniadaan perilaku kerja

yang tidak aman, kondisi fisik dan kondisi lingkungan yang tidak aman.

11. Perencanaan SDM (Human resource planning), kegiatan antisipasi dan

reaktif melalui suatu organisasi tersebut.

12. Hukum (Legal), aturan dan ketentuan lain yang berkaitan dengan organisasi

tersebut.

2.4. Sasaran Analisis Jabatan

1. Dapat nilai pekerjaan yang memungkinkan untuk pemeliharaan hak

pembayaran internal dan eksternal.

2. Memastikan perusahaan tidak melanggar ketetapan upah dan imbalan untuk

pekerjaan yang sama.

3. Membantu supervisor dan pekerja dalam mendefinisikan tugas dan tanggung

jawab untuk masing-masing pekerja.

4. Menyediakan justifikasi untuk eksistensi pekerjaan dan dimana organisasi

dalam kondisi “fit” hingga kondisi “istirahat”.

5. Menentukan kebutuhan rekrutmen dan informasi yang memungkinkan untuk

membuat keputusan pekerja.

Page 11: makalah analisis jabatan

7

6. Sebagai dasar untuk memantapkan program dan pola pengembangan karier

bagi karyawan.

7. Sebagai cara untuk menyampaikan pada pekerja potensi apa yang diharapkan

dari mereka, kondisi kerja secara umum dan tipe individu yang bagaimana

yang dapat memuaskan pekerjaan.

2.5. Uraian Pekerjaan (Job Description)

Dalam prosesnya analisa jabatan akan menghasilkan sebuah uraian

jabatan. Dapat didefinisi bahwa Uraian Jabatan adalah “ringkasan aktivitas-

aktivitas yang terpenting dari suatu jabatan, termasuk didalamnya tugas dan

tanggung jawabnya”. Dan dapat diartikan dengan kata lain Uraian Jabatan

menjelaskan mengenai apa yang harus dikerjakan, mengapa dikerjakan, dimana

dikerjakan dan secara ringkas bagaimana mengerjakannya.

Penulisannya dapat dalam format yang disesuaikan dengan kebutuhan dari

masing-masing organisasi. Secara umum dapat dibagi 5 kelompok yaitu :

1. Identifikasi

Dalam bagian ini dituliskan seperti: nama jabatan, departemen, divisi,

nama pemegang jabatan, nama atasan pemegang jabatan dan hal-hal lain yang

dianggap perlu.

2. Ringkasan Umum

Dituliskan ringkasan dari aktivitas jabatan tersebut. Para Job Analyst

sepakat untuk membatasi dengan sekitar empat kalimat atau tiga puluh kata.

3. Tugas dan Tanggung Jawab yang terpenting

Bagian ini dituliskan lebih detail mengenai pekerjaan tersebut tetapi

ringkas. Disarankan untuk menuliskan hanya aktivitas-aktivitas yang menyita

lima persen lebih waktu bekerja.

4. Spesifikasi Jabatan

Pada bagian ini menjelaskan kualitas atas spesifikasi apa yang diperlukan

untuk mengerjakan jabatan ini. Dikenal dengan “KSA requirement” yang

merupakan ringkasan dari:

• Knowledge, berkatian dengan aktivitas mental

Page 12: makalah analisis jabatan

8

• Skill, berkaitan dengan aktivitas phisik

• Abillities, berkenaan dengan bakat.

5. Disclaimer dan Approval

Persetujuan pemegang jabatan dan atasannya perlu dicantumkan dengan

menandatangani bagian ini. Disclaimer menjelaskan batasan-batasan yang

biasanya diperlukan untuk kepentingan legal.

2.6. Spesifikasi/Persyaratan Jabatan

Spesifikasi jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh

orang yang menduduki suatu jabatan tertentu,agar dapat melaksanakan tugas-

tugas yang ditetapkan kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan ini dapat

disusun secara bersama-sama dengan Uraian Jabatan, dan juga dapat di susun

secara terpisah.

Ada Beberapa hal yang umumnya dimasukkan kedalam Spesifikasi Jabatan

adalah :

1. Persyaratan pendidikan, latihan dan pengalaman kerja

2. Persyaratan pengetahuan dan keterampilan

3. Persyaratan fisik dan mental

4. Persyaratan umur dan jenis kelamin

Kegunaan Analisa Jabatan, uraian jabatan dan spesifikasi jabatan, sebagai

hasil dari analisa jabatan yang mempunyai banyak manfaat, diantaranya :

1. Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi jabatan

2. Sebagai dasar untuk menentukan standard hasil kerja seseorang

3. Sebagai dasar untuk melakukan rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai

baru

5. Sebagai dasar untuk merancang program pendidikan dan latihan

6. Sebagai dasar untuk menyusun jalur promosi

7. Untuk rnerencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi dan

penyederhanaan kerja

8. Sebagai dasar untuk mengembangkan program kesehatan dan keselamatan

kerja

Page 13: makalah analisis jabatan

9

2.7. Standar kinerja pekerjaan

Standar kinerja pekerjaan(performance standar) dapat diartikan sebagai

menetapkan tingkatan kinerja pekerjaan yang diharapkan dari pekerjaan dan

kriteria mengukur keberhasilan pekerjaan. Standar kinerja pekerjaan membuat

eksplisit kuantitas dan kualitas kinerja untuk karyawan yang diharapkan dalam

tugas mendasar yang ditetapkan sebelumnya dalam deskripsi pekerjaan.

Standar kinerja pekerjaan ini biasanya berupa pernyataan yang mengenai

kinerja yang dianggap dapat diterima dan dapat dicapai atas sebuah pekerjaan

tertentu. Adapun beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi dalam standar kinerja

pekerjaan diantaranya adalah :

1. Standar kinerja perlu relevan dengan individu dan organisasi.

2. Standar kinerja perlu stabil dan handal.

3. Standar kinerja harus membedakan antara pelaksanaan pekerjaan yang baik,

sedang dan buruk.

4. Standar kinerja harus dijabarkan dalam angka.

5. Standar kinerja harus mudah diukur.

6. Standar kinerja harus dipahami oleh karyawan dan penyedia.

7. Standar kinerja harus memberikan interprestasi yang tidak bisa.

Standar kinerja pekerjaan ini memiliki dua fungsi.

1. Menjadi tujuan atau sasaran upaya karyawan. Jikalau standar telah dipenuhi,

karyawan harus merasakan adanya pencapaian dan penyelesaian.

2. Standar kinerja pekerjaan ini merupakan kriteria pengukuran keberhasilan

suatu pekerjaan. Tidak adanya standar, tidak ada sistem kendali yang dapat

mengevaluasi kinerja karyawan. Beberapa diantaranya dapat menjadi

disfungsional.

Contoh, standar yang tertulis diperusahaan Jepang adalah yaitu seorang

karyawan mesti bekerja luar biasa lamanya setiap hari guna membuktikan

loyalitasnya untu pihak perusahaan. Karoshi, atau kematian yang diakibatkan

kelebihan kerja, menjadi konsekuensi yang harus ditanggung karyawan.

Page 14: makalah analisis jabatan

10

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

3.1. Pengertian Profil Perusahaan

Profil perusahaan adalah suatu hal yang berisikan tentang definisi,

gambaran, sejarah, dan tujuan tentang masa depan dari perusahaan itu sendiri.

dalam berbagai jenis perusahaan, informasi kontak selalu dicantumkan. Informasi

kontak biasanya tidak lebih tampilan alamat fisik dan surat untuk kantor bagian

pusat di suatu perusahaan. Dalam pemasukan data kontak dasar biasanya nomor

telpon dan nomor faks juga turut dicantumkan. Namun beberapa tahun

belakangan ini, alamat e-mail dan dan informasi umum lainya pun di anggap

penting, sehingga turut dicantumkan dalam profil perusahaan.

Selain informasi kontak, bahkan profil perusahaan biasanya turut

mencakup sejarah dari bisnis yang bersangkutan dan informasi tentang latar

belakang. Informasi itu termasuk tentang kapan perusahaan itu dibentuk, siapa

nama pendirinya, dan bagaimana tahap dan proses suatu perusahaan tersebut

tumbuh dan berkembang saat pertama kalinya perusahaan itu didirikan. Tak

jarang perusahaan turut menceritakan jatuh bangunya sebuah perusahaan yang

disangkut-pautkan dengan perkembangan bisnis suatu perusahaan di masa kini.

Meskipun sebuah profil perusahaan tidak di cantumkan secara lengkap, namun

biasanya cukup untuk memberikan suatu gambaran bagi si pembaca tentang

perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.

Profil perusahaan biasanya menyertakan sedikitnya tentang statistik umum

yang berkaitan tentang status bisnis. Hal ini mencakup tentang suatu informasi

jumlah pabrik yang di miliki perusahaan, kantor, atau operasi lainya yang dimiliki

oleh perusahaan tersebut. Selain itu juga jumlah karyawan dan jumlah pendapatan

yang dihasilkan perusahaan selama tahun fiskal terbaru.

Profil perusahaan juga biasanya mencantumkan data tentang rencana masa

depan bisnis. Profil perusahaan dapat mendiskusikan tentang rencana masa depan

mengenai lokasi, suatu produk maupun jasa yang akan di kenalkan dan di

tawarkan dalam waktu dekat. Namun perusahaan tidak mungkin mencantumkan

suatu informasi tentang rencana perusahaan yang belum di bahas dan belum

Page 15: makalah analisis jabatan

11

disetujui oleh pemegang saham dan pemimpin lainya di perusahaan. Semua data

yang ada dalam profil perusahaan dianggap bebas dan tersedia untuk siapa saja.

Banyak dari perusahaan yang memperbarui informasi profil perusahaan,

setidaknya setahun sekali. hal ini dikarenakan pekerja atau karyawan suatu

perusahaan bisa pensiun, dan pemilik bisnisnya bisa saja meninggalkan bisnisnya,

dan terkadang lokasi bisnis yang dapat membuka atau menutup selama beberapa

waktu. Dengan menjaga data atau informasi profil suatu perusahaan dapat

dimanfaatkan oleh orang –orang yang akan mempertimbangkan kerjasama bisnis,

transaksi bisnis, dan membeli beberapa saham yang di keluarkan oleh perusahaan.

3.2. Sejarah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program

restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada

bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang

Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur

menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang

tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan

hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun

memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Visi & Misi perusahaan

Visi :

Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif

Misi :

Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar

Mengembangkan sumber daya manusia professional

Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder

Melaksanakan manajemen terbuka

Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan

Page 16: makalah analisis jabatan

12

3.3. Analisis Masalah

Pada perusahaan PT Bank Mandiri, Tbk. (Persero) tepatnya di Micro

Banking District Center, Jakarta Sudirman telah ditemukan adanya tumpang

tumpang tindih pekerjaan, yang disebabkan adanya pembagian tugas yang kurang

sesuai. Hasil data tersebut di dapat dari wawancara dengan Cluster Admin, Micro

Credit Analyst dan Micro Credit Sales pada bulan Januari 2009.

Dari permasalahan tersebut pada PT Bank Mandiri, Tbk. (Persero)

sangatlah dibutuhkannya penganalisisan jabatan (Job Analysis). Agar tidak ada

lagi permasalahan atas tugas dan tanggung jawab karyawan yang telah di tentukan

prosedur-prosedurnya oleh perusahaan PT Bank Mandiri, Tbk.

Menurut (Luis R., Gomez & Meija, Balkin, D., & Candy, Robert L, 2007)

“ Analisa Jabatan adalah prosedur pengumpulan data yang sistematis

tentang suatu jabatan dalam sebuah organisasi, khususnya mengenai tugas-tugas

dan tanggung jawab dari jabatan tersebut”

Dapat kita tarik kesimpulan dari R., Gomez & Meija, Balkin, D., &

Candy, Robert L bahwa analisis jabatan (job Analysis) sendiri prosedur-prosedur

yang mengumpulkan data yang sistematis yang berada pada sebuah perusahaan

yang terkhusus untuk mengenai segala tugas dan tanggung jawab atas jabatan itu

sendiri.

3.4. Pembahasan Masalah

1. Pembatasan masalah

Ditemukan tumpang tindih pekerjaan pada PT Bank Mandiri Persero Sudarso

Jakarta.

2. Akibat

Pembagian yang tidak sesuai dan tidak jelas.

3. Penyelesaian masalah

Dalam penyelesaian masalah disini terlebih dahulu membagikan questioner

kepada para nasabah. Agar mengetahu secara jelas apakah ada permasalahan

tumpang tindih di PT Bank Mandiri Jakarta Sudarso. Dengan mengambil sample

dengan metode stratified, artinya dibentuk strata, tingkatan atau kelompok.

Page 17: makalah analisis jabatan

13

Dengan kata lain, populasi dibagi terlebih dulu menjadi tingkatan atau

kelompok yang berbeda. sampel ditarik secara random dari setiap kelompok

sehingga bisa meliputi setiap strata yang berbeda untuk mewakili populasi

secara keseluruhan (Istijanto, 2005).

Tabel 2. Operasionalisasi Konsep

Konsep Variable Dimensi Sub dimensi Indicator skala

Analisis

jabatan

(job

analysis

)

Penerapa

n analisis

jabatan

Uraian

jabatan (job

descript)

(a)wewenan

g

1. Kewenangan

terdefinisikan

secara jelas

2. Tidak

overlapping

dengan posisi

lain.

3. Kesesuaian

wewenang

dengan posisi

ordinal

(b)tanggung

jawab

karyawan

1. Memperoleh

kejelasan

mengenai

tanggungjawab

2. Arah

pertanggungjaw

aban jelas

3. Kompensasi

yang diberikan

sesuai dengan

tanggungjawab

pekerjaan

Ordina

l

(c) kondisi

pekerjaaan

1. Peraturan atas

kebijaksanaan

perusahaan

dapat dipahami

2. Adanya

Ordina

l

Page 18: makalah analisis jabatan

14

kejelasan

koordinasi

dalam

melaksanakan

pekerjaan

(d)fasilitas

pekerjaan

1. Kelengkapan

fasilitas untuk

mendukung

kelancaran

pekerjaan

2. Kesesuaian

fasilitas dengan

kebutuhan

pekerjaan

Ordina

l

(e) Standar

hasil kerja

1. Kejelasan mengenai

target yang diharapkan

2. Kesesuaian target

dengan bidang

pekerjaan

Ordina

l

Persyaratan

Jabatan

(Job

Specification

)

(a)

Pendidikan

dan

pelatihan

1. Kesesuaian tanggung

jawab pekerjaan dengan

latar belakang

pendidikan

2. Kesesuaian tanggung

jawab pekerjaan dengan

latar belakang

pengalaman kerja

3. Efektivitas pelatihan

dalam menunjang

pekerjaan

Ordina

l

(b)

Kompetensi

1. Kesesuaian pekerjaan

dengan pengetahuan

Ordina

l

Page 19: makalah analisis jabatan

15

2. Kesesuaian pekerjaan

dengan keahlian

3. Kesesuaian pekerjaan

dengan keterampilan

4. Kesesuaian pekerjaan

dengan minat

5. Pengetahuan yang

dimiliki dapat

menunjang

pekerjaan secara efektif

6. Keahlian yang

dimiliki dapat

menunjang

pekerjaan secara efektif

7. Keterampilan yang

dimiliki dapat

menunjang

pekerjaan secara efektif

8. Minat yang dimiliki

dapat menunjang

pekerjaan

secara efektif

Sumber: Pengolahan data penelitian dari Gomes (1995) dan Sofyandi (2008)

Tabel 3. Table skor dan reniang skala

No Pernyataan STS TS Persepsi

R

S SS Skor Ket

1 Wewenang terdefinisi dengan

jelas

0 0 2 54 22 332 Sangat

baik

Page 20: makalah analisis jabatan

16

2 Wewenang sesuai dengan

bidang pekerjaan

0 2 4 54 18 322 Baik

3 Wewenang tidak tumpang

tindih dengan jabatan lain

1 8 8 47 14 279 Baik

4 Adanya kejelasan tanggung

jawab

0 6 5 52 15 310 Cukup

5 Adanya kejelasan alur

pertanggungjawaban

0 4 7 52 15 312 Baik

6 Kompensasi sesuai dengan

tanggung jawab

9 26 7 28 9 239 Baik

7 Peraturan dan kebijakan

perusahaan dapat dipahami

1 4 5 56 12 308 Baik

8 Adanya kejelasan alur

koordinasi

0 6 5 56 11 306 Cukup

9 Tersedianya fasilitas yang

lengkap

6

25 4 26 17 257 Baik

10 Fasilitas yang tersedia sesuai

dengan kebutuhan

Pekerjaan

5

18 9 33 13 265 Cukup

11 Adanya kejelasan mengenai

target kinerja

0 4 16 48 10 298 Baik

12 Target kinerja sesuai dengan

bidang pekerjaan

0 2 13 49 14 309 Baik

Total skor dimensi Uraian Jabatan 3537 Baik

Rata-rata skor dimensi Uraian Jabatan (3537 / 12) 294,75 Baik

13 Latar belakang pendidikan

sesuai dengan bidang

Pekerjaan

4 18 19 29 8 253 Cukup

14 Latar belakang pekerjaan 3 14 11 36 14 278 Baik

Page 21: makalah analisis jabatan

17

sesuai dengan bidang

Pekerjaan

15 Adanya pelatihan yang

efektif dalam menunjang

Pekerjaan

5 9 14 36 14 279 Baik

16 Pengetahuan yang dimiliki

sesuai dengan bidang

Pekerjaan

0 11 9 42 16 297 Baik

17 Keahlian yang dimiliki sesuai

dengan bidang

Pekerjaan

0 10 11 44 13 294 baik

18 Keterampilan yang dimiliki

sesuai dengan bidang

Pekerjaan

2 7 10 47 12 294 Baik

19 Minat yang dimiliki sesuai

dengan bidang pekerjaan

3 8 14 44 9 282 Baik

20 Pengetahuan yang dimiliki

efektif dalam menunjang

Pekerjaan

1 4 2 56 15 314 Baik

21 Keahlian yang dimiliki

efektif dalam menunjang

Pekerjaan

1 3 3 54 17 317 Baik

22 Keterampilan yang dimiliki

efektif dalam menunjang

Pekerjaan

0 3 5 51 19 320 Baik

23 Minat yang dimiliki efektif

dalam menunjang

Pekerjaan

1 4 9 48 16 308 Baik

Page 22: makalah analisis jabatan

18

Total skor dimensi Persyaratan Jabatan 3236 Baik

Rata-rata skor dimensi Persyaratan Jabatan (3236 / 11) 294,18 Baik

Total Skor 6773 Baik

Rata Rata Skor (6773 / 23) 294,48 baik

Sumber: Hasil pengolahan data, 2009

Tabel 4. Dimensi Uraian Jabatan

No Pernyataan persepsi Skor Ket

STS TS R S SS

1 Wewenang terdefinisi dengan jelas 0 0 2 54 22 332 Baik

2 Wewenang sesuai dengan bidang

pekerjaan

0 2 4 54 18 322 Baik

3 Wewenang tidak tumpang tindih dengan

jabatan lain

1 8 8 47 14 279 Baik

4 Adanya kejelasan tanggung jawab 0 6 5 52 15 310 Baik

5 Adanya kejelasan alur

pertanggungjawaban

0 4 7 52 15 312 Cukup

baik

6 Kompensasi sesuai dengan tanggung

jawab

9 26 7 28 9 239 Baik

7 Peraturan dan kebijakan perusahaan dapat

dipahami

1 4 5 56 12 308 Baik

8 Adanya kejelasan alur koordinasi 0 6 5 56 11 306 Cukup

baik

9 Tersedianya fasilitas yang lengkap 6 25 4 26 17 257 Cukup

baik

10 Fasilitas yang tersedia sesuai dengan

kebutuhan pekerjaan

5 18 9 33 13 265 Baik

11 Adanya kejelasan mengenai target kinerja 0 4 16 48 10 298 Baik

12 Target kinerja sesuai dengan bidang

pekerjaan

0 2 13 49 14 309 Baik

Total skor dimensi Uraian Jabatan 3537

Page 23: makalah analisis jabatan

19

Rata-rata skor dimensi Uraian Jabatan (3537 / 12) 294,75

Sumber: Hasil pengolahan data penelitian, 2009

3.4.1. Dimensi Uraian Jabatan

Berdasarkan uraian table diatas bahwa karyawan operasional MBDC

Jakarta Sudirman berkaitan dengan dimensi uraian jabatan dikategorikan cukup

baik. ini terlihat dari nilai rata-rata dari 12 indikator yang menunjukkan bahwa

uraian jabatan mencapai 294,75.tabel4 . Cara yang digunakan untuk penilaian

mencapai kriteria sangat baik tersebut yaitu kejelasan wewenang dari setiap

jabatan, nilai yang diperoleh mencapai 332.

Sedangkan tiga penilian mendapatkan nilai yang cukup dengan nilai

terendah mencapai 239. pemberian kompensasi yang diberikan perusahaan

kepada karyawan dianggap cukup sesuai dengan tanggung jawab yang dimiliki

karyawan. Itu terbukti dengan karyawan mengerti atas peraturan dan kesesuaian

wewenang dengan bidang pekerjaannya. Dengan data menunjukan bahwa

sebagian besar responden menilai bahwa peraturan yang telah ditetapkan telah

sesuia dengan bidang pekerjaannya. bahwa sebagian besar karyawan dapat

memahami bidang pekerjaannya dan telah mendapat hak yang dari timbal jasa

karyawan berikan kepada karyawan.

Sesesuaian wewenang dengan bidang pekerjaan. Dari data tersebut

memperlihatkan bahwa sebagian besar jawaban responden menganggap

wewenangnya telah sesuai dengan bidang pekerjaan. Itu berarti bahwa sebagian

besar karyawan telah dapat memahami apa bidang pekerjaannya dan merasa telah

mendapat hak-hak

yang diperlukan untuk dapat bekerja sesuai dengan bidang pekerjaan masing-

masing.

Wewenang tidak tumpang tindih dengan jabatan lain. Itu dibuktikan

bahwa sebagianbesar jawaban responden merasa bahwa terdapat batasan yang

jelas dalam pemberian wewenang sesuai dengan bidang pekerjaan masing-

masing. Kejelasan atas tanggung jawab. Itu di buktikan dari hasil data pada tabel

5 yang memperlihatkan bahwa sebagian besar karyawan telah merasa memperoleh

atas mengenai tanggung jawab yang sesuai dengan jabatannya. Dan ada beberapa

Page 24: makalah analisis jabatan

20

karyawan di MBU tertentu yang merasakan ketidakjelasan dalam menjalankan

pekerjaanya.

kesesuaian kompensasi dengan tanggung jawab. Data tersebut menunjukan

akan adanya penyebaran persepsi yang merata di antara responden mengenai atas

kesetujuan dan ketidaksetujuan. Yang mengenai kompensasi tersebut sendiri,

terdapat dua aspek utama, yaitu financial dan nonfinancial. Dari sisi financial,

kepuasan terhadap besaran gaji yang diterima karyawan bersifat subjektif dan

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya biaya hidup di lokasi tertentu (biaya

hara mahal) dan beban yang harus ditanggung.

Faktor yang tidak kalah penting yaitu aspek non financial, contohnya

adanya perasaan nyaman di lingkungan kerja, pengakuan atas prestasi, dan adanya

jenjang karir yang jelas. Dengan memperhitungkan data dan fakta tersebut kita

dapat melihat bahwa tingkat kepuasan karyawan operasional terhadap kompensasi

masih terbilang rata-rata. MBDC Jakarta Sudirman belum dapat memberikan

kompensasi yang memuaskan seluruh karyawannya yang di operasional dan

belum mencakup keseluruhan aspek kompensasi lainnya.

Memang sudah disediakan kamera sebagai alat dokumentasi. MMS dan

MKS diwajibkan menggunakan kendaraan sendiri tanpa dapat biaya tambahan

transportasi dan lain-lain. Dari pernyataan yang ada dapat disimpulkan MBDC

Jakarta Sudirman belum bisa memberikan kepuasan atas perlengkapan fasilitas

kepada karyawan nya dengan cara menyeluruh.

Dapat dperhatikan dari data tersebut , selain jumlah responden menyatakan

setuju atas kesesuaian fasilitas dengan kebutuhan pekerjaan. Ada juga responden

yang menyatakan tidak setuju , yang menjadi pokok masalah nya adalah kuantitas

peralatan yang masih dibawah kebutuhan pekerjaan. Terutama sistem jaringan

yang menghambat efektivitas pekerjaan.

Pada tabel 4 adanya persetujuan dari sebagian besar responden mengenai

adanya kejelasan target kinerja di MBDC Jakarta Sudirman. Hal tersebut MBDC

sudah mampu merumuskan target kerja yang diharapkan nya sehingga dapat

dipahami oleh karyawan. Setiap karyawan operasional agar lebih rajin dan fokus

untuk mencapai suatu tujuan dan meningkatkan prestasi kerja.

Page 25: makalah analisis jabatan

21

Berdasarkan tabel 4 kebanyakan responden menyatakan persetujuan nya

atas kesesuaian target kinerja dengan bidang pekerjaan. MBDC Jakarta Sudirman

sudah menetapkan target kinerja yang rasional dan bisa dipahami oleh karyawan.

Dengan demikian karyawan bisa bekerja dengan baik sesuai bidang pekerjaan nya

masing-masing dan memiliki motivasi atau pacuan untuk mencapai target yang

mungkin di raih nya.

Ketersedianya fasilitas yang lengkap. Itu di tunjukan dari data yang

menunjukkan adanya keberagaman persepsi di antara responden mengenai

kelengkapan fasilitas di dalam melaksanakan pekerjaan. Untuk posisi MKA dan

CA, MBDC Jakarta Sudirman sudah menyediakan fasilitas yang cukup yang

diantaranya perangkat komputer, mesin faksimile, mesin fotokopi, printer,

pesawat telepon, dan sistem jaringan internet dan intranet. Namun untuk posisi

MKS dan MMC yang memiliki mobilitas tinggi, MBDC Jakarta Sudirman belum

dapat menyediakan fasilitas secara optimal.

Tabel 5. Dimensi Persyaratan Jabatan

No Pernyataan persepsi Skor Ket

STS TS R S SS

1 Latar belakang pendidikan sesuai dengan

bidang pekerjaan

4 18 19 29 8 253 Baik

2 Latar belakang pekerjaan sesuai dengan

keahlian.

3 14 11 36 14 278 Baik

3 Adanya pelatihan yang efektif dalam

menunjang pekerjaan

5 9 14 36 14 279 Baik

4 Pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan

bidang pekerjaan

0 11 9 42 16 297 Baik

5 Keahlian yang dimiliki sesuai dengan bidang

pekerjaan

0 10 11 44 13 294 Baik

6 Ketrampilan yang dimiliki sesuai dengan

bidang pekerjaan

2 7 10 47 12 294 Baik

7 Minat yang dimiliki sesuai dengan bidang

pekerjaan

3 8 14 44 9 282 Baik

8 Pengetahuan yang dimiliki efektif dalam 1 4 2 56 15 314 Baik

Page 26: makalah analisis jabatan

22

menunjang pekerjaan

9 Keahlian yang dimiliki efektif dalam

menunjang pekerjaan

1 3 3 54 17 317 baik

10 Ketrampilan yang dimiliki efektif dalam

menunjang pekerjaan

0 3 5 51 19 320 Baik

11 Minat yang dimiliki efektif dalam menunjang

pekerjaan

1 4 9 48 16 308 Baik

Total skor dimensi Persyaratan Jabatan 3236 baik

Rata-rata skor dimensi Persyaratan Jabatan (3236 / 11) 294,18

Sumber: Hasil pengolahan data penelitian, 2009

3.4.2. Dimensi Persyaratan

Kesesuaian bidang pekerjaan dengan latar belakang pendidikan yang

cukup baik. terbukti dari tabel 5 bahwa ada perbedaan atas persepsi para

responden atas kesesuaian bidang pekerjaan dengan latar belakang pendidikan.

Hal itu dikarenakan para responden yang memiliki latar belakang disiplin ilmu

yang beragam. Itu dapat di sebabkan oleh karena kesulitan dalam mencari

pekerjaan di lapangan pekerjaan yang sesuai. yang menjadi salah satu faktor

penyebab fenomena ini.

Atas kesesuaian bidang pekerjaan dengan pengalaman kerja. Hasil dari

data penelitian menunjukkan walaupun mayoritas responden menyatakan

persetujuan atas kesesuaian bidang pekerjaan dengan pengalaman kerja,selain itu

terdapat sejumlah responden yang menyatakan ketidaksetuju dan ragu. Peneliti

melihat bahwa responden yang menyatakan “tidak setuju” dan “sangat tidak

setuju” memang belum pernah bekerja atau berasal dari latar belakang yang

berbeda, contohnya sebagai teknisi.

Sedangkan responden yang menyatakan “ragu"’ memiliki latar belakang

yang pengalaman kerja di bidang yang bukan perkreditan, tetapi mencakupan

pekerjaan yang mendekati, seperti perbankan dan maupun pemasaran bantuan

finansial. Bahwa wewenang tidak tumpang tindih dengan jabatan yang lainnya.

Itu di buktikan dengan data yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden

Page 27: makalah analisis jabatan

23

telah merasa bahwa terdapat batasan yang cukup jelas dalam pemberian

wewenang sesuai dengan bidang pekerjaan yang telah di tentukan.

Adanya pelatihan yang efektif. Berdasarkan hasil dari data tabel 5, dapat

kita lihat bahwa masih terdapat sejumlah responden yang menyatakan ketidak

setujan atas pernyataan adanya pelatihan yang efektif. Pada realisasinya bahwa,

MBDC Jakarta Sudirman sudah mengadakan beberapa program pelatihan untuk

karyawan operasionalnya.

Pelatihan tersebut di antara lain kursus yang bertempat di Learning Center

Tanah Abang bagi para MKA yang berupa pembekalan singkat mengenai tatacara

pengoperasian sistem dan penyempurnaannya. Selain itu para MKS juga

diberikan pelatihan berupa on the job training selama setengah bulan di MBU lain

sehingga MKS agar dapat memahami mengenai prosedur kerja sebelum terjun

langsung di MBU tempatnya bertugas. Berdasarkan dari data dan fakta tersebut,

kita dapat melihat bahwa MBDC Jakarta Sudirman telah mengadakan program

pelatihan untuk para karyawan operasional MBDC, tetapi yang menjadi

permasalahannya adalah efektivitas pelatihan itu sendiri, yang dipengaruhi oleh

cara-cara pelatihan dan daya tangkap dari setiap individu yang berbeda-beda.

Kesesuaian pengetahuan karyawan operasional dengan bidang pekerjaan.

Kita dapat lihat dari data pada tabel 5 yang menunjukkan bahwa sebagian besar

jawaban responden merasakan bahwa pengetahuan yang mereka miliki telah

sesuai dengan bidang pekerjaan. Fakta tersebut membuktikan bahwa MBDC

Jakarta Sudirman telah cukup berhasil menempatkan karyawan di posisi yang

tepat dengan keahlian yang dimiliki karyawan tersebut. Salah satu faktor penentu

keberhasilan tersebut adalah dengan melakukannya test wawancara dan test

psikotes dalam proses seleksi. Seorang karyawan dapat bekerja dengan sesuai dan

dengan standar yang diharapkan.

Efektivitas pengetahuan karyawan operasional dalam menunjang

pekerjaan. Hasil dari data pada tabel 5 menunjukan bahwa sebagian besar

responden merasa pengetahuan yang mereka miliki telah dapat menunjang

pekerjaannya secara efektif. MBDC Jakarta Sudirman terus berupaya untuk

meningkatkan pengetahuan karyawan operasionalnya. Yang menjadi salah satu

cara MBDC Jakarta Sudirman yang ditempuh adalah dengan membuat bulletin

Page 28: makalah analisis jabatan

24

perusahaan yang mencakup informasi yang dibutuhkan oleh para karyawan. Cara

lainnya adalah dengan berlangganan surat kabar umum maupun lokal sehingga

para karyawan dapat mengetahui berita-yang terhangat yang berkaitan dengan

usaha kredit mikro, agar dapat mengetahui harga pasaran agunan serta mengetahui

prospek dan perkembangan usaha di daerah sekitar guna mencari calon debitur

yang berpotensial.

Efektivitas keahlian karyawan operasional dalam menunjang pekerjaan.

Berdasarkan dari data pada

tabel 5,menytakan bahwa secara signifikan bahwa sebagian besar jawaban

responden berpendapat keahlian yang mereka miliki telah dapat menunjang

pekerjaan secara efektif. Ini membuktikan bahwa MBDC Jakarta Sudirman

mampu memperoleh dan membentuk karyawan operasional yang dapat bekerja

secara baik sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Efektivitas keterampilan karyawan operasional dalam menunjang

pekerjaan. Berdasarkan dari hasil data pada tabel 5, dapat terlihat dengan jelas

bahwa sebagian besar jawaban responden berpendapat keterampilan yang mereka

telah miliki telah dapat menunjang pekerjaan secara efektif. Hal ini menunjukkan

bahwa MBDC Jakarta Sudirman telah mampu memperoleh dan membentuk

karyawan operasional yang dapat bekerja secara baik sesuai dengan sesuai

keterampilan yang dimiliki karyawan.

Efektivitas minat karyawan operasional dalam menunjang pekerjaan.

Berdasarkan dari data pada tabel 5, dapat di buktikan dengan jelas bahwa sebagian

besar jawaban responden berpendapat minat yang mereka miliki telah dapat

menunjang pekerjaan secara efektif. Hal ini menunjukkan bahwa MBDC Jakarta

Sudirman telah mampu memperoleh dan membentuk karyawan operasional yang

dapat bekerja secara baik sesuai dengan minat yang dimiliki.

Page 29: makalah analisis jabatan

25

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Bahwa dapat kita simpulkan dalam perusahaan sangatlah dibutuhkan

analisis jabatan (analiysis job) dikarenakan kuci kemajuan sebuah perusaan dapat

dibentuk oleh pembentukan awal yaitu analsis jabatan yang membahas ilmu

bagaimana untuk penempatak karyawan dari rekrutmen sampai dari bagaimana

penempatan karyawan agar sesuai dengan keahliannya serta bagaimana

memperhitungkan kewajiban dan kewenangan karyawan dalam sebuah

perusahaan sampai dengan bagaimana jenjang karir karyawan pada perusaan

tersebut.

Dari data analisis diatas dapat disimpulkan bahwa PT. Bank Mandiri

Persero analisis jabatan dari pekerjaan yang tumpang tindih dapat disimpulkan

bahwa perencanaan analisis jabatan PT. Bank Mandiri Persero cukup jelas yang

dilihat dari data responden.

Page 30: makalah analisis jabatan

DAFTAR PUSTAKA

Restyla, juli 5, 2009 Tujuan Analisis Jabatan

https://restyla.wordpress.com/2009/07/05/analisis-jabatan/

Win, 2012 Manfaat Analisis Jabatan

https://winpsikologi.wordpress.com/2012/04/23/pengertian-dan-tujuan-analisis-

jabatan/

Taufik, 2014 Pengertian Analisis Jabatan

http://makalainet.blogspot.co.id/2014/01/analisis-jabatan.html