makalah ali

13
MAKALAH TAKNOLOGI LAS “SAMBUNGAN LAS” Disusun Oleh : Ali Mustofa 21090113120021 UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS TEKNIK JURUSAN S1 TEKNIK PERKAPALAN

Upload: annn

Post on 21-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fdetewtrtye

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ali

MAKALAH

TAKNOLOGI LAS

“SAMBUNGAN LAS”

Disusun Oleh :Ali Mustofa

21090113120021

UNIVERSITAS DIPONEGOROFAKULTAS TEKNIK

JURUSAN S1 TEKNIK PERKAPALAN

Page 2: Makalah Ali

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang sambungan las ini. saya juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak karena telah banyak membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Dengan tersusunnya makalah ini,saya berharap agar kiranya ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu saya mengharapkan bahwa makalah ini tidak hanya sebagai pelengkap tugas saja melainkan dapat disebut sebagai hasil karya yang setidaknya, dipelihara dan digunakan sebagaimana mestinya. Akhirnya saya sadar bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu demi kesempurnaan makalah yang akan dibuat berikutnya, saya sangat mengharapkan saran serta dukungan maupun kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengan semua itu kesempurnaan makalah ini dapat tercapai.

A. LATAR BELAKANG

Dengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak bisa mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksi suatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah tangga hingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan pemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadi semakin meningkat. Sehingga dapat dikatakan tanpa pemanfaatan logam, kemajuan peradaban manuasia tidak mungkin terjadi. Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu memanfaatkan logam sebagai alat bantu kehidupannya yang sangat vital. Berbagai macam konstruksi mesin, bangunan dan lainnya dapat tercipta dengan adanya logam. Logam tersebut menimbulkan kebutuhan akan teknologi perakitan atau penyambungan. Salah satu teknologi penyambungan tersebut adalah dengan pengelasan. Teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu : 1. Penyambungan sementara (temporary joint), yaitu teknik penyambunganlogam yang dapat dilepas kembali. 2. Penyambungan tetap (permanen joint), yaitu teknik penyambungan logam dengan cara mengubah struktur logam yang akan disambung dengan penambahan logam pengisi. Termasuk dalam kelompok ini adalah solder, brazing dan pengelasan. Dari teknik tersebut dijadikan sebagai dasar dibentuknya benda-benda logam seperti yang dimaksud pada uraian diatas. 

B. SASARAN

Sasaran dari pembuatan makalah ini adalah semua sector dimana orang-orang yang terkait dalam praktik pengelasan khususnya dalam lingkup S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro. Dengan sasaran utama adalah mahasiswa dan mahasiswi yang berperan penting dalam kegiatan praktik di kampus khususnya sambungan las.

Page 3: Makalah Ali

SAMBUNGAN

Makna sambungan yang difahami dalam bidang pemesinan, tidak jauh berbeda dengan apa yang

kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menghubungkan antara satu benda dengan lainnya.

Sebagaimana yang diketahui, manusia tidak dapat memproduksi sesuatu dalam sekali kerja. Hal ini

tidak lain karena keterbatasan manusia dalam menjalani prosesnya. Makanya benda yang dibuat manusia

umumnya terdiri dari berbagai komponen, yang dibuat melalui proses pengerjaan dan perlakuan yang

berbeda. Sehingga untuk dapat merangkainya menjadi sebuah benda utuh, dibutuhkanlah elemen

penyambung.

Menilik fungsinya, elemen penyambung sudah pasti akan ikut mengalami pembebanan saat benda

yang dirangkainya dikenai beban. Ukurannya yang lebih kecil dari elemen yang disambung

mengakibatkan beban terkonsentrasi padanya. Efek konsentrasi beban inilah yang harus diantisipasi saat

merancang sambungan, karena sudah tentu akan bersifat merusak. Ada dua jenis sambungan yang dikenal

secara umum :

1. Sambungan tetap (permanent joint).

Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat dilepas selamanya, kecuali dengan

merusaknya terlebih dahulu.

Contohnya : sambungan paku keling (rivet joint) dan sambungan las (welded joint).

2. Sambungan tidak tetap (semi permanent).

Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat dibongkar- pasang selagi

masih dalam kondisi normal.

Contohnya : sambungan mur-baut / ulir (screwed joint) dan sambungan pasak (keys joint).

SAMBUNGAN PAKU KELING (Rivet Joint)

Paku keling adalah batang silinder pendek dengan sebuah kepala di bagian atas, silinder tengah

sebagai badan dan bagian bawahnya yang berbentuk kerucut terpancung sebagai ekor, seperti gambar di

bawah. Konsruksi kepala (head) dan ekor (tail) dipatenkan agar permanen dalam menahan kedudukan

paku keling pada posisinya. Badan (body) dirancang untuk kuat mengikat sambungan dan menahan beban

kerja yang diterima benda yang disambung saat berfungsi.

Page 4: Makalah Ali

Gambar :

Digunakan untuk membuat sambungan permanen antara pelat-pelat, mulai dari konstruksi ringan

sampai konstruksi berat. Biasanya terbuat dari bahan baja, kuningan, alumunium atau tembaga sesuai

dengan bahan benda yang disambung.

Gambar :

Page 5: Makalah Ali

Bahan Paku Keling

Bahan yang biasanya digunakan untuk pemakaian ringan adalah alumunium, untuk pemakaian

sedang adalah baja klasifikasi IS : 1148 – 1957 dan IS : 1149 – 1957 untuk struktur konstruksi dengan

Page 6: Makalah Ali

gaya tarik tinggi. Sedangkan untuk pemakaian berat termasuk yang kedap cairan dan gas adalah baja

klasifikasi IS : 1990 – 1962 seperti pada boiler.

Metode Pengelingan

Metode pengelingan (penyambungan paku keling) yang dilakukan pada umumnya tergantung dari

jenis pemakaian. Yakni :

a. Pemakaian ringan

Page 7: Makalah Ali

b. Pemakaian sedang

Ditujukan untuk mendapatkan kekuatan sambungan. Setelah pasangan pelat dilobangi dan paku

keling dipasangkan pada lobang, ekor paku dipanaskan dibawah suhu kritis dan ditekan dengan

pukulan palu tangan pada cetakan ekor. Sehingga ekor tercetak seperti bentuk kepala.

Gambar :

c. Pemakaian berat dan kedap air, ditujukan untuk mendapatkan kekuatan dan kerapatan sambungan.

Lobang kedudukan paku keling dibuat lebih besar 1,5 mm dari ukuran diameter paku, agar saat ekor

paku ditekan oleh mesin pencetak kepala, bahan logam paku yang mulai luluh karena sebelumnya

dipanaskan sampai membara pada suhu kritis (600 – 800 oC), mengisi ruang antara tersebut. Logam

luluh yang tertekan tentu saja akan mengisi sampai ke celah-celah terkecil yang terdapat diantara

kedua pelat. Sehingga akhirnya diperoleh sambungan yang kedap fluida.

Gambar :

Page 8: Makalah Ali

Tipe Paku Keling Berdasarkan Bentuk Kepala

Lembaga standarisasi India menetapkan ada beberapa bentuk kepala paku keling yang dapat

digunakan berdasarkan pada jenis pemakaiannya :

1. Kepala bulat/payung 5. Kepala rata terbenam 90o

2. Kepala panci. 6. Kepala rata terbenam 60o

3. Kepala jamur 7. Kepala bulat terbenam 60o

4. Kepala rata terbenam 120o 8. Kepala datar

Gambar :

Page 9: Makalah Ali

Pemakaiannya :

Kepala bulat dan jamur digunakan untuk mengeling konstruksi mesin mulai dari pemakaian ringan

sampai berat, seperti pemakaian rumah tangga, jembatan, kereta api, bangunan tingkat tinggi dan lain-

lain.

Kepala rata terbenam digunakan untuk bangunan kedap air dengan permukaan rata, seperti : kapal

(laut / terbang).

Kepala bulat terbenam digunakan untuk bangunan-bangunan kedap dan tahan tekanan tinggi fluida,

seperti : ketel, tangki dan lain-lain.

Kepala panci digunakan untuk pemasangan dengan palu tangan.

Page 10: Makalah Ali

PENUTUP

A. Kesimpulan setelah saya membaca dari semua referensi yang di dapatkan dan dari penyusunan makalah ini maka saya menyimpulkan bahwa : Pada akhirnya kita mengetahui hal apa saja yang dilakukan dalam sambungan las, cara dan alat-alat yang digunakan, serta tingkat kesususahan dalam sambungan las yang dipelajari.

B. Saran Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada pembaca makalah ini sebagai berikut : Dalam pembuatan makalah diperlukan kerja keras dalam mencari berbagai referensi agar makalah yang dibuat lebih baik. Pelajari makalah yang telah dibuat, agar dapat menambah wawasan lagi

DAFTAR PUSTAKAwww.lab teknologi mekanik.com http://kamissore.blogspot.com/2009/06/kerja-las-listrik-dan-gas.html Cary Howard B, “Modern Welding Technology” Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey Q7632, USA, 1994. Messler R.W, Jr., “Principles of Welding” John Wiley & Sons, Inc. USA, 1999. http://laslistrik.blogspot.com/2009/06/.html http://materi-kuliah.blogspot.com/2009/06/.html http://.arcwelding&gasweldingblogspot.com/2009/06/.html