kat ali sssss

27
KATA PENGANTAR Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ manfaat katalis dalam bidang industri ” ini. Banyak manfaat yang saya rasakan dengan adanya makalah ini. Saya dapat memperoleh tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan. Makalah ini mencakup tenang pemanfaatan katalis dalam bidang industri. Saya berharap tulisan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya dan dunia ilmu pengetahuan pada umumnya, diharapkan pula dapat membantu kelancaran proses belajar pada mata mata kuliah Kimia Dasar 2. Akhirnya, saya menyadari bahwa tulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, segala bentuk masukan dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat saya harapkan demi penyempurnaan tugas-tugas berikutnya. Kupang, Maret 2015

Upload: meyyemo

Post on 28-Sep-2015

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul manfaat katalis dalam bidang industri ini. Banyak manfaat yang saya rasakan dengan adanya makalah ini. Saya dapat memperoleh tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan. Makalah ini mencakup tenang pemanfaatan katalis dalam bidang industri.Saya berharap tulisan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya dan dunia ilmu pengetahuan pada umumnya, diharapkan pula dapat membantu kelancaran proses belajar pada mata mata kuliah Kimia Dasar 2.Akhirnya, saya menyadari bahwa tulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, segala bentuk masukan dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat saya harapkan demi penyempurnaan tugas-tugas berikutnya.

Kupang, Maret 2015 PENULIS

DAFTAR ISI

Kata PengantarDaftar Isi..

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman modern dewasa ini, banyak dijumpai adanya produk-produk yang serba instan dan praktis. Dengan produk instan tersebut banyak mengandung kentungan begitu sebaliknya. Seperti yang kita ketahui bahwa semua sesuatu yang instan mempunyai reaksi yang cepat antara satu zat dengan zat yang lain. Contohnya serbuk Adem Sari apabila bereaksi dengan air maka mempunyai laju yang cepat, ini dikarenakan padatan tersebut berbentuk serbuk. Factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan, konsentrasi, suhu, dan katalis. Akan tetapi katalis sering digunakan dalam bidang industri. Industri tidak hanya tekstil, mobil, sepatu akan tetapi juga industri makanan, minuman dsb, yang kita tidak terlepas dari semua produk tersebut.Dalam proses pembuatan produk, biasanya untuk mempercepat laju reaksi maka ditambahkn katalisator.Katalis memegang peranan penting dalamperkembangan industri kimia. Saat ini, hampir semua produk industri dihasilkan melalui proses yang memanfaatkan jasa katalis, baik satu atau beberapa proses. Katalis tidak terbatas pada bagianproses konveksi, bahkan juga untuk bagian proses pemisahan. Penggunaan katalis di industri sekitar 50% (Levenspiel,1999). Katalis berdasarkan fase reaksinya dapat digolongkan mejadi katalis homogen dan heterogen. Katalis hetrogen adalah katalis yang berbeda fase dengan fase reaktan dan fase produknya. Katalis heterogen mempunyai kelebihan dalam pemisahan dari sisa reaktan dan produk serta tahan terhadap temperatur tinggi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksudkan dengan katalis?2. Bagaimana perbandingan laju reaksi pada larutan yang berkatalis dan non katalis?3. Bagaimana pembagian katalisis?4. Bagaimana pengaruh katalisator terhadap kesetimbangan?5. Apa peranan katalis dalam dunia industri?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian katalis2. Mengetahui pembagian katalisis3. Mengetahui pengaruh katalisator terhadap kesetimbangan4. Mengetahui bagaimana peranan katalis dalam dunia industri

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Katalis

katalis adalah suatu senyawa kimia yang dapat mengarahkan sekaligus meningkatkan kinetika suatu reaksi (jika reaksi tersebut secara termodinamika memungkinkan terjadi). Namun senyawa tersebut (katalis) tidak mengalami perubahan kimiawi diakhir reaksi, dan tidak mengubah kedudukan kesetimbangan kimia dari reaksi.Katalis sangat penting dalam proses kimia. Pentingnya katalis ditunjukkan oleh kenyataan bahwa lebih dari 75% proses produksi bahan kimia di industri disintesis dengan bantuan katalis. Contoh proses kimia yang sangat penting misalnya sintesis metanol dari syngas (CO dan H2) dikatalisis oleh ZnO/Cr2O3, dan reaksi water gas shift (WGS), CO + 2H2O == CO2 + H2 dikatalisis oleh besi oksida atau oksida campuran Zn, Cu maupun Cr.Teknologi katalis telah digunakan dalam industri kimia lebih dari 100 tahun lamanya dan penelitian serta pengembangan teknologi katalis telah menjadi semacam bidang kekhususan kimia.Yang dikerjakan oleh katalis dalam sebuah reaksi. Dalam kazanah energi reaksi, katalis menurunkan rintangan energi atau menurunkan besaran energi aktifasi sebuah reaksi melalui aneka mekanisme fisikawi maupun kimiawi.Ada pula yang menyebutkan bahwa Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri (lihat pula katalisis). Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerap. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. katan atara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:A + C AC (1)B + AC AB + C (2)Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi,A + B + C AB + CKatalis tidak termakan atau pun tercipta. Enzim adalah biokatalis. Penggunaan istilah katalis dalam konteks budaya yang lebih luas, secara bisa dianalogikan dengan konteks ini. beberapa katalis ternama yang pernah dikembangkan di antaranya katalis Ziegler-Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen. Reaksi katalitik yang paling dikenal ialah proses Haber untuk sintesis amoniak, yang menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitikyang dapat menghancurkan produk samping knalpot yang paling bandeldibuat dari platinadan rodium.Definisi lain tentang katalis. Katalis adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan maksud memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada akhir reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi. Katalis mempercepat reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Adanya penambahan katalis akan menyebabkan terbentuknya tahap-tahap reaksi tambahan,yaitu tahap pengikatan katalis dan tahap pelepasan katalis pada akhir reaksi. Katalis ini bersifat spesifik, artinya hanya berfungsi untuk suatu reaksi tertentuDengan kata lain penambahan katalis memberikan jalan baru bagi reaksi yang memiliki energi aktivasi yang lebih rendah, sehingga lebih banyak molekul yang bertumbukan pada suhu normal dan laju reaksi semakin cepat.

B. Pembagian Katalis

Pembagian KatalisTerdapat tiga katalis yang umum, tergantung jenis zat yang menaikkan lajunya yaitu:1. Katalisis HeterogenDalam katalis heterogen, reaktan dan katalis berupa padatan dan reaktan berwujud gas atau cairan. Katalisis heterogen sejauh ini adalah jenis katalisis yang paling penting dalam kimia industry, terutama dalam sintesis berbagai bahan kimia penting. Di sini dijelaskan dua contoh katalisis heterogen yang spesifik.Pembuatan Asam NitratAsam nitarat ialah salah satu asam anorganik yang paling penting. Asam ini digunakan dalam produksi pupuk, zat warna,obat-obatan dan bahan peledak. Metode industry yang utama dalam memproduksi asam nitrat ialah proses Ostwalk. Bahan awalnya yaitu ammonia dan molekul oksigen, dipanaskan dengan tambahan adanya katalis platina-rodiumsampai sekitar 800 C :4NH3(g) +5O2(g) 4NO(g) +6H2O(g)Nitrat oksida yang terbentuk mudah teroksidasi (tanpa katalis) menjadi nitrogen dioksida:2NO(g) + O2 2NO2(g)Ketika dilarutkan di dalam air, NO2 membentuk asam nitrit dan asam nitrat:2NO2(g) + H2O(l) HNO2(aq) + HNO3(aq)Jika dipanaskan, asam nitrit berubah menjadi asam nitrat sebagai berikut:3HNO2(aq) HNO3(aq) + H2O(l) + 2NO(g)NO yang dihasilkan dapat didaur ulang untuk menghasilkan NO2 pada tahap kedua.Konverter KatalitikPada suhu tinggi di dalam mesin mobil yang sedang berjalan gas nitrogen dan oksigen bereaksi membentuk nitrat oksida:N2(g) + O2(g) 2NO(g)Ketika lepas ke atmosfer, NO segera bergabung dengan O2 membentuk NO2. Nitrogen dioksida dan gas lain yang diemisikan oleh mobil, seperti karbon monoksida (CO) dan berbagai hidrokarbon yang terbakar, menjadikan mobil sebagai sumber pencemar udara yang utama. Sebagian besar mobil baru dilengkapi dengan converter katalitik. Konverten katalitik yang efisien memiliki dua tujuan : mengoksidasi CO dan H2o, dan mereduksi NO dan NO2 menjadi N2 dan O2. Gas buang panas yang telah diinjeksi dengan udara dilewatkan ke bilik pertama dari salah satu converter untuk mempercepat pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan untuk menurunkan emisi CO. Namun karena suhu tinggi meningkat produksi NO, diperlukan satu lagi bilik kedua yang berisi katalis berbeda (logam transisi atau oksida logam transisi) dan bekerja pada suhu yang lebih rendah untuk menguraikan NO menjadi N2 dan O2 sebelum gas dibuang lewat knalpot.

2. Katalisis HomogenDalam katalis homogen, reaktan dan katalis terdispersi dalam satu fasa, biasanya fasa cair. Katalis asam dan basa adalah jenis katalis homogeny yang paling penting dalam larutan cairan. Contohnya, reaksi etil asetat dengan air yang menghasilkan asam asetat dan etanol biasanya berlangsung sangat lambat sehingga sukar diukur.O O CH3 C O C2H5 + H2O CH3 C OH + C2H5OHTanpa kehadiran katalis, hukum lajunya ialah :Laju = k[CH3COOC2H5]Namun, reaksi dapat dikatalis oleh asam. Dengan bantuan asam klorida, lajunya menjadi:Laju = kc[CH3COOC2H5][H+]3. Katalisis EnzimDari semua proses rumit yang ada dalam system maklhluk hidup, tidak satupun yang yang lebih menarik atau lebih penting daripada ktalissis enzim. Enzim ialah katalis biologis. Kenyataan yang menabjukkan tentang enzim ialah bahwa enzim tidak saja dapat meningkatkan laju reaksi biokimiawi sebanyak 106 sampai 1018 kali, tetapi enzim juga sangat spesifik. Satu enzim hanya bekerja untuk molekul-molekul tertentu, yang disebut substrat (dengan kata lain, reaktan) dan tidak menggangu bagian lain dari system itu. Telah diperkirakaan bahwa rata-rata sel hidup dapat mengandung sampai 3000 enzim yang berbeda, masing-masing mengkatalis reaksi spesifik yang substratnya dikonversi menjadi produk yang sesuai. Katalis enzim biasanya merupakan katalisis homogeny dengan substrat dan enzim berada dalam larutan berair yang sama.Enzim umumnya ialah suatu molekul protein berukuran besar yang mengandung satu atau lebih tapak aktif tempat terjadinya interaksi enzim dengan substrat. Tapak-tapak ini memiliki struktur sesuai dengan molekulnya, sama seperti kunci yang sesuai dengan gembok tertentu. Tinjauan matematis untuk kinetika enzim cukup rumit, meskipun kita telah mengetahui tahap dasar yang terlibat dalam reaksinya. Skema sederhananya ialah :E + S ESES k P +EDengan E, S dan P adalah enzim , substrat, dan produk, dan ES ialah zat antara enzim- substrat. Gambar diatas menunjukkan profil energy potensial untuk reaksi ini. Seringkali diasumsikan pembentukan ES dan penguaraiannya kembali ke molekul enzim dan molekul substrat terjadi dengan cepat dan bahwa tahap penentuan lajunya ialah pembentukan produk. Secara umum , laju reaksi seperti itu dinyatakan dengan persamaanLaju = [p]t= k[ES]

Laju = [p]t= k[ES] C. PENGARUH KATALISATOR TERHADAP KESETIMBANGANFungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.HUBUNGAN ANTARA HARGA Kc DENGAN KpUntuk reaksi umum:aA(g)+bB(g)cC(g)+dD(g)Harga tetapan kesetimbangan:Kc = [(C)c . (D)d] / [(A)a . (B)b]Kp = (PCc x PDd) / (PAa x PBb)dimana: PA, PB, PC dan PD merupakan tekanan parsial masing-masing gas A, B. C dan D.Secara matematis, hubungan antara Kc dan Kp dapat diturunkan sebagai:Kp = Kc (RT) Dndimana Dn adalah selisih (jumlah koefisien gas kanan) dan (jumlah koefisien gas kiri).Contoh:Jika diketahui reaksi kesetimbangan:CO2(g) + C(s) 2CO(g)Pada suhu 300o C, harga Kp= 16. Hitunglah tekanan parsial CO2, jika tekanan total dalam ruang 5 atm!Jawab:Misalkan tekanan parsial gas CO = x atm, maka tekanan parsial gas CO2 = (5 x) atm.Kp = (PCO)2 / PCO2 = x2 / (5 x) = 16 x = 4Jadi tekanan parsial gas CO2 = (5 4) = 1 atm.

D. Pemanfaatan Katalis dalam Bidang Industri

1. Pembuatan Amonia menurut proses Haber-Bosch

Dalam proses pembuatannya banyak diterapkan prinsip dalam ilmu kimia, diantaranya sifat-sifat larutan, kelarutan, kejenuhan larutan, konsentrasi larutan, dansebagainya. Semua itu termasuk factor yang harus diperrhatikan dalam prosespembuatan minuman olahraga itu. Dengan mengetahui cara proses pembuatan yangbaik dari minuman-meinuman olahraga tersebut serta kandungan-kandungan yangsebaiknya ada dan ditiadakan di dalamnya maka siswa dapat memilah produk yanglebih layak untuk dikonsumsi. Lebih jauhnya ketika mereka terjun ke masyarakat atauberkecimpung di dunia yang berhubungan dengan produksi minuman sejenis itu makaproduk yang dihasilkan itu akan lebih baik dan berkualitas daripada yang sebelumnyadikenal olehnya.

Penerapan laju reaksi dalam industry kimia dapat ditemukan pada penggunaan katalis pada industry pembuatan ammonia menurut proses Haber-Bosch . Dalam pembuatan gas ammonia dilakukan dengan mereaksikan gas nitrogen dengan gas hidrogen Nitrogen terdapat melimpah di udara, yaitu sekitar 78% volume. Walaupun demikian, senyawa nitrogen tidak terdapat banyak di alam. Satu-satunya sumber alam yang penting ialah NaNO3 yang disebut Sendawa Chili. Sementara itu, kebutuhan senyawa nitrogen semakin banyak, misalnya untuk industri pupuk, dan bahan peledak. Oleh karena itu, proses sintesis senyawa nitrogen, fiksasi nitrogen buatan, merupakan proses industri yang sangat penting. Metode yang utama adalah mereaksikan nitrogen dengan hidrogen membentuk amonia. Selanjutnya amonia dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lain seperti asam nitrat dan garam nitrat. Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman.Persamaan termokimia reaksi sintesis amonia adalah :

Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 500oC sekalipun. Dilain pihak, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu akan mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch semula dilangsungkan pada suhu sekitar 500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan katalisator, yaitu Fe2O3 Katalis ini mempercepat laju reaksinya dengan cara mengadsorbsi zat-zat pereaksi pada permukaannya, reaksinya sebagai berikut:

Seiring dengan kemajuan teknologi, digunakanlah tekanan yang jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia. 2. Dalam industri rotiKatalis yang digunakan dalam pembuatan roti adalah enzim zimase yang merupakan bio katalis.Penambahan zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan roti.Ragi di tambahkan ke dalam adonan sehingga glukosa dalam adonanterurai menjadi etil alkohol dan karbon dioksida. Penguraian berlangsung dengan bantuan enzim zimase yang dihasilkan ragi.

Pada proses ini, CO berfungsi mengembangkan adonan roti.Banyaknya rongga kecil pada roti membuktikan terjadinya gelembung CO saat peragian3. Perengkahan Minyak Bumi ( CRACKING)CRACKING dalam bahasa Indonesia sering juga diterjemahkan sebagai perengkahan. Secara garis besar reaksi perengkahan adalah reaksi pemutusan ikatan C-C dari suatu senyawa hidrokarbon. Perengkahan dibagi menjadi dua jenis yaitu perengkahan termal (Thermal cracking) dan perengakahan katalitik (Catalytic cracking). Perengakahan termal pemutusan ikatan C-C dapat berlangsung sebagai akibat kenaikan temperatur yang tinggi, sedangkan pada perengkahan katalitik, reaksi pemutusan C-C berlangsung dengan peran serta katalis dalam reaksi.

Sejak 1940 cracking adalah proses penting dalam industri minyak bumi. Proses ini digunakan untuk memproduksi gasolin (fraksi bensin dan kerosin) dari minyak berat atau crude oil.Proses dapat berlangsung melalui dua mekanisme yaitu mekanisme radikal yang dilakukan secara termal (dengan temperatur tinggi) atau secara katalitik. ThermalCrackingThermal cracking dilakukan pada temperatur bervariasi dari 455oC hingga 730oC dan tekanan bervariasi dari tekanan normal hingga 1000 psig. Mekanisme yang terjadi adalah pemutusan ikatan C-Chomolitik. Reaksi bersifat ireversibel endotermis . Thermal cracking dari molekul parafin umumnya akan menghasilkan rantai dengan ukuran molekul yang lebih rendah yang umumnya masuk dalam golongan paranin dan olefin.Sebagai contoh:R-CH2=CH2-CH2-RR-CH=CH2CH3-RMEKANISME:1. Radikal primer mengalami pemutusan pada posisi karbon (-fission) membentuk molekul etena.RCH2CH2 R+ CH2=CH22. Radikal primer menyerang molekul parafin membentuk molekul stabil parafin yang baru dan radikal sekunderRCH2CH2 + R-CH2-CH2-CH2-R R-CH2-CH3+ R-CH2-CH2-CH2-R3. Dapat terjadi perpindahan posisi hidrogenpada molekul yang sama bila rantai hidrokarbon poanjang dan membentuk rantai paradin memberntuk radikal primer yang terdiri dari 5 hingga 6 karbon (C).4. Radikal sekunder dapat mengalami -fission membentuk radikal primer dan -olefinR-CH2-CH2-CHR RCH2 + RCH=CH2 Perengkahan termal pada umumnya berlangsung pada kondisi temperatur bervariasi dari 4550C sampai 7300C dan tekanan normal sampai 1000 psig. Pada kondisi reaksi yang sama akan terjadi pemutusan ikatan C-C (C-C bond scission), dehidrogenasi, isomerisasi dan polimerisasi. Namun demikian, reaksi yang disebutkan pertama tersebut adalah reaksi yang utama. Sebagai contoh reaksi:R-CH2-CH2-CH2-RR-CH2=CH2 + CH3-RReaksi pemutusan ikatan C-C dari suatu molekul parafin akan menghasilkan molekul lebih ringan jenis parafin dan olefin.Olefin juga akan dihasilkan melalui dehidrogenasi reversibel dari parafin:R-CH2-CH3R-CH=CH2+ H2Reaksi-reaksi tersebut bersifat endotermis.Olefin yang terbentuk dari kedua reaksi tersebut di atas dapat mengalami reaksi lebih lanjut:Isomerisasi :CH3-CH3-CH=CH2CH3-CH=CH-CH3Dehidrogenasi : CH3-CH3-CH=CH2CH2=CH2-CH=CH2Polimerisasi : 2 CH3-CH3-CH=CH2CH3-C-CH2-C=CH2Isomerisasi dan dehidrogenasi merupakan reaksi endotermis sedangkan polmerisasi merupakan reaksi eksotermis.Beberapa hal yang dapat terjadi:1.Pada perengkahan termal, naften dengan cincin aromatik tunggal lebih stabil dibandingkan parafin dan olefin, meskipun pada temperatur tinggi akan dihasilkan pembukaan cincin. 2.Dehidrogenasi dapat terjadi membentuk cincin aromatik tak jenuh atau senyawa aromatik.3.Polimerisasi menghasilkan olefin atau senyawa dengan berat molekul sangat tinggi4.perengkahan lanjutan menghasilkan etena dan propenaCatalytic Cracking Untuk merngurangi kebutuhan energi yang cukup besar serta menghasilkan produk dengan selektifitas yang tinggi, digunakan berbagai katalis termasuk dalam proses perengkahan. Katalis perengkahan dalam industri minyak bumi umumnya merupakan katalis heterogen atau padatan dengan luas permukaandan keasaman yang tinggi serta stabilitas termal yang cukup besar. Luas permukaan katalis yang digunakan dalam proses ini berkisar antara 300m2/gram hingga 700 m2/gram. Bahan padatan tersebut antara lain adalah -alumina, Aluminium oksida (Al2O3), Silika alumina, zeolit dan clay. Pada produksi gasolin, dilaporkan penggunaan katalis pada perengkahan minyak bumi menghasilkan angka oktan yang tinggi. Mekanisme dasarnya adalah pada pembentukan muatan elektrik suatu molekul yang disebabkan oleh keasaman padatan katalis.Dilakukan menggunakan katalis dengan luas permukaan spesifik yang tinggi (300 higga 700 m2/g), memiliki sifat asam dan stabil pada temperatur tinggi. Mekanisme :1. Catalytic Cracking terjadi melalui pembentukan karbokation dari mokekul yang berlanjut pada penyerangan molkeul yang lain:

Pembentukan karbokation baru dan pemutusan ikatan C-C dari molekul didasarkan pada kestabilan hiperkonjugasi yang mungkin dalam molekulKarbokation yang terbentuk bersifat sangat reaktif dan dapat menyerang parafin atau naften menghasilkan karbokation baru.RCH2-CH=CH2 + (CH3)3CH -----> (CH3)3C+ RCH2-CH2-CH3

Senyawa aromatik tersubtitusi alkil dapat bereaksi dalam beberapa mekanisme , salah satunya pemutusan rantai 2. Aromatik tersubstitusi alkil dapat menghasilkan karbokationdan senyawa aromatik3. Perpindahan hidrogen (hidrogen shift) dan perpindahan metil (methyl shift) dari karbokation dapat terjadi membentuk produk isomer.4. Dapat terjadi siklisasi pada hidrokarbon rantai panjang

4. Industri Pembuatan Asam Nitrat-Metode yang sering digunakan dalam industri asam nitrat adalah metode Proses Ostwald, yang dikembangkan oleh ahli kimia Jerman, Wilhelm Ostwald.-Bahan baku industri asam nitrat adalah amonia. Mula-mula, amonia dibakar pada suhu 800 C.-Oksida NO terbentuk teroksida dengan cepat membentuk NO .-Kemudian gas NO diserap oleh air menghasilkan asam nitrit dan asam nitrat.HNO diubah mnjadi HNO (g) melalui persamaan,-Gas NO dimasukan kembali ke dalam reaktor dan dioksidasi menjadi NO .

BAB III. PENUTUP

A. KesimpulanDari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi tanpa ikut terpakai. Larutan dalam reaksinya apabila tanpa ditambah dengan katalisator mempunyai laju reaksi yang lebih lambat dibandingkan dengan larutan yang berkatalisator. Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar. Dan pemafaatan katalis dalam dunia industri sangatlah penting, seperti

DAFTAR PUSTAKA

http://zuhriyasholicha.blogspot.com/2011/11/pengaruh-katalisator.htmlhttp://magviealcha.blogspot.com/2013/11/katalis-dalam-dunia-industri.htmlhttp://sweetoneng.blogspot.com/2012/10/contoh-penerapan-laju-reaksi-dalam.htmlhttps://dyahernawati.wordpress.com/2013/12/27/katalis-dan-fungsinya/http://tonialbertussinaga.blogspot.com/2013/05/paper-aplikasi-kimia-dalam-kehidupan.htmlhttps://polarisasi.wordpress.com/materi-kimia-kelas-xi/laju-reaksi/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-laju-reaksi/

Faktor-faktor yang Mempengaruhi LajuReaksiPengalaman menunjukan bahwa serpihan kayu terbakar lebih cepat daripada balok kayu, hal ini berarti bahwa laju reaksi yag sama dapat berlangsung dengan kelajuan yang berbeda, bergantung pada keadaan zat pereaksi. Dalam bagian ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Pengetahuan tentang hal ini memungkinkan kita dapat mengendalikan laju reaksi, yaitu melambatkan reaksi yang merugikan dan menambah laju reaksi yang menguntungkan.1. Konsentrasi PereaksiKonsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besarkonsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.2. SuhuSuhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu rekasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.3. TekananBanyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.4. KatalisKatalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.5. Luas Permukaan SentuhLuas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.