ali mixing

Upload: ahmad-ali

Post on 06-Jan-2016

71 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

teknik kimia

TRANSCRIPT

M I X I N G

I. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini adalah; Menghitung Nilai Power Number Menjelaskan pengaruh viskositas, densitas, dan rate pengadukan terhadap Power Pengadukan

II. ALAT & BAHAN

Alat Timbangan analitik Tangki berpengaduk/reactor Baskom plastic Corong plastic Gelas kimia plastic 2L Piknometer Viskometer Oswald Beker gelas Erlenmeyer

Bahan Garam halus AirIII. Dasar Teori Pengadukanadalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul- molekul, zat-zat yang bergerak atau komponennya menyebar (terdispersi). Pencampuranadalah operasi yang menyebabkan tersebarnya secara acak suatu bahan ke bahan yang lain dimana bahan-bahan tersebut terpisah dalam dua fasa atau lebih.Pemilihan pengaduk yang tepat menjadi salah satu faktor penting dalam menghasilkan proses dan pencampuran yang efektif. Pengaduk jenis baling-baling (propeller) dengan aliran aksial dan pengaduk jenis turbin dengan aliran radial menjadi pilihan yang lazim dalam pengadukan dan pencampuran.Tangki pengadukYang dimaksud dengan tangki pengaduk (tangki reaksi) adalah bejana pengaduk tertutup yang berbentuk silinder, bagian alas dan tutupnya cembung. Tangki pengaduk terutama digunakan untuk reaksi-reaksi kimia pada tekanan diatas tekanan atmosfer dan pada tekanan vakum, namun tangki ini juga sering digunakan untuk proses yang lain misalnya untuk pencampuran, pelarutan, penguapan ekstraksi dan kristalisasi.Hal penting dari tangki pengaduk, antara lain :1. Bentuk : pada umumnya digunakan bentuk silinder dan bagain bawahnya cekung.2. Ukuran : diameter dan tangki tinggi.3. Kelengkapannya, seperti :a. Ada tidaknya buffle, yang berpengaruh pada pola aliran didalam tangki.b. Jacket atau coil pendingin/pemanas, yang berfungsi sebagai pengendali suhu.c. Letak lubang pemasukan dan pengeluaran untuk proses kontinu.d. Sumur untuk menempatkan termometer atau peranti untuk pengukuran suhue. Kumparan kalor, tangki dan kelengkapan lainnya pada tangki pengaduk.Keuntungan pemakaian tangki berpengaduk, yaitu :1.Pada tangki berpengaduk suhu dan komposisi campuran dalam tangki selalu serba sama. Hal ini memungkinkan mengadakan suatu proses isothermal dalam tangki berpengaduk untuk reaksi yang panas reaksinya sangat besar.2. Pada tangki berpengaduk dimana volume tangki relative besar, maka waktu tinggal juga besar, berarti zat pereaksi dapat lebih lama beraksi didalam tangki.Kerugian pemakaian tangki berpengaduk yaitu:1.Sukar membuat tangki berpengaduk yang dapat bekerja dengan efesiensi untuk reaksi-reaksi dalam fase gas, karena adanya persoalan pengaduk.2.Untuk reaksi yang memerlukan tekanan tinggi.3.Kecepatan perpindahan panas per satuan massa pada tangki pengaduk lebih rendah.4. Kecepatan reaksi pada tangki berpengaduk adalah kecepatan reaksi yang ditunjukkan oleh komposisi waktu aliran keluar dari tangki.

Gambar 1 Tangki BerpengadukTujuan Pengadukan Pengadukan zat cair dilakukan untuk berbagai tujuan, antara lain : a) Membuat suspensi partikel zat padat b) Untuk meramu zat cair yang mampu campur ( miscible ), sebagai contoh metil alkohol dengan air. c) Untuk mendispersikan (menyebarkan) gas dalam zat cair dalam bentuk gelembung gelembung kecil. d) Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat campur sehingga membentuk emulsi atau suspensi partikel halus pada kedua zat cair inmiscible tersebut. e) Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair baik sesama bahan dengan menyuplai panas yang ada dalam tangki pencampuran tersebut. f) Kadang kala pengaduk ( agigator ) digunakan untuk berbagai tujuan sekaligus, misalnya dalam hidrogenisasi katalitik daripda zat cair. Dalam bejana hidrogenisasi, gas hidrogen didispersi melalui zat cair dimana terdapat partikel-partikel katalis padat dalam keadaan suspensi, sementara kalor diangkut melalui kumparan atau mantel. (Mc. Cabe W.L, 1994)

Jenis-jenis PengadukSecara umum, terdapat tiga jenis pengaduk yang biasa digunakan secaraumum, yaitu pengaduk baling baling, pengaduk turbin, dan pengaduk dayung.a. Pengaduk jenis baling-baling(propeller)Ada beberapa jenis pengaduk yang biasa digunakan. Salah satunya adalah baling-baling berdaun tiga.

Gambar 2 PropelerBaling-baling ini digunakan pada kecepatan berkisar antara 400 hingga 1750 rpm (revolutions per minute) dan digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah.b. Pengaduk Dayung(Paddle)Berbagai jenis pengaduk dayung biasanya digunakan pada kesepatan rendah diantaranya 20 hingga 200 rpm. Dayung datar berdaun dua atau empat biasa digunakan dalam sebuah proses pengadukan. Panjang total dari pengadukan dayung biasanya 60 - 80% dari diameter tangki dan lebar dari daunnya 1/6 - 1/10 dari panjangnya.

Gambar 3 Pengaduk Paddle

Pengaduk dayung menjadi tidak efektif untuk suspensi padatan, karena aliran radial bisa terbentuk namun aliran aksial dan vertikal menjadi kecil. Sebuah dayung jangkar atau pagar, yang terlihat pada gambar 6 biasa digunakan dalam pengadukan. Jenis ini menyapu dan mengeruk dinding tangki dan kadang-kadang bagian bawah tangki. Jenis ini digunakan pada cairan kental dimana endapan pada dinding dapat terbentuk dan juga digunakan untuk meningkatkan transfer panas dari dan ke dinding tangki. Bagaimanapun jenis ini adalah pencampuran yang buruk. Pengaduk dayung sering digunakan untuk proses pembuatan pasn kanji, cat, bahan perekat dan kosmetik.

c. Pengaduk TurbinPengaduk turbin adalah pengaduk dayung yang memiliki banyak daun pengaduk dan berukuran lebih pendek, digunakan pada kecepatan tinggi untuk cairan dengan rentang kekentalan yang sangat luas. Diameter dari sebuah turbin biasanya antara 30 - 50% dari diamter tangki. Turbin biasanya memiliki empat atau enam daun pengaduk. Turbin dengan daun yang datar memberikan aliran yang radial. Jenis ini juga berguna untuk dispersi gas yang baik, gas akan dialirkan dari bagian bawah pengadukdan akan menuju ke bagian daun pengaduk lalu tepotong-potong menjadi gelembung gas.

Gambar 8 pengaduk turbinPada turbin dengan daun yang dibuat miring sebesar45o, seperti yang terlihat pada gambar 8, beberapa aliran aksial akan terbentuk sehingga sebuah kombinasi dari aliran aksial dan radial akan terbentuk. Jenis ini berguna dalam suspensi padatan kerena aliran langsung ke bawah dan akan menyapu padatan ke atas. Terkadang sebuah turbin dengan hanya empat daun miring digunakan dalam suspensi padat. Pengaduk dengan aliran aksial menghasilkan pergerakan fluida yang lebih besar dan pencampuran per satuan daya dan sangat berguna dalam suspensi padatan.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pencampuran Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencampuran, yaitu: a. Aliran, aliran yang turbulen dan laju alir bahan yang tinggi biasanya menguntungkan proses pencampuran. Sebaliknya, aliran yang laminar dapat menggagalkan pencampuran. b. Ukuran partikel/luas permukaan, semakin luas permukaan kontak bahan-bahan yang harus dicampur,yang berarti semakin kecil partikel dan semakin mudah gerakannya di dalam campuran, maka proses pencampuran semakin baik. c. Kelarutan, semakin besar kelarutan bahan-bahan yang akan dicampur satu terhadap lainnya, semakin baik pencampurannya.

Pencampuran cairan dengan cairan digunakan untuk mempersiapkan atau melangsungkan proses-proses kimia dan fisika serta juga untuk membuat produk akhir yang komersial. Tangki atau bejana biasanya berbentuk silinder dengan sumbu terpasang vertikal, bagian atas bejana itu bias terbuka saja ke udara atau dapat pula tertutup. Ujung bawah tangki itu biasanya agak membulat, jadi tidak datar saja, maksudnya agar tidak terdapat terlalu banyak sudut-sudut tajam atau daerah yang sulit ditembus arus zat cair. Kedalaman zat cair biasanya hampir sama dengan diameter tangki. Di dalam tangki itu dipasang pengaduk (impeller) pada ujung poros menggantung, artinya poros itu ditumpu 5 dari atas. Poros itu digerakkan oleh motor, yang kadang-kadang dihubungkan langsung dengan poros itu, namun biasanya dihubungkan melalui peti roda gigi untuk menurunkan kecepatannya (Suparni Setyowati Rahayu, 2009)Pola Aliran Dalam Bejana

Jenis aliran di dalam bejana yang sedang diaduk bergantung pada jenis impeller, karakteristik fluida dan ukuran serta perbandingan tangki, sekat dan agigator. Kecepatan fluida pada setiap titik dalam tangki mempunyai tiga komponen dan pola aliran keseluruhan di dalam tangki itu bergantung pada variasi dari ketiga komponen itu dari satu lokasi ke lokasi lain1. Bilangan Reynold ( NRe ) Bilangan ini menggambarkan jenis aliran dalam fluida yang disebabkan oleh putaran batang pengaduk. Secara matematis bilangan Reynold dapat ditulis: Dimana :

D= diameter impeller n = kecepatan putaran impeller = densitas = viskositas. (Geankoplis, 1983)

2. Bilangan Power ( NPo )

Bilangan ini digunakan untuk menggambarkan hubungan dan kaitannya dalam pengerjaan operasi dan juga untuk menghitung power atau tenaga yang dibutuhkan pada operasi yang dilaksanakan. Secara matematis bilangan ini dapat ditulis :

Dimana : P = daya keluaran motor D= diameter impeller n = kecepatan putaran impeller g= gravitasi = densitas

3. Bilangan Froud (NFr)

Bilangan ini digunakan untuk menghitung pengaruh gravitasi bumi dalam penentuan gerakan fluida dan juga untuk mengetahui besarnya vorteks yang terjadi. Secara matematis bilangan ini dapat ditulis

Dimana;n = kecepatan putaran impeller D= diameter impeller g= gravitasiLaju dan Waktu PencampuranWaktu pencampuran(mixing time)adalah waktu yang dibutuhkan sehingga diperoleh keadaan yang homogen untuk menghasilkan campuran atau produk dengan kualitas yang telah ditentukan. Sedangkan laju pencampuran(rate of mixing)adalah laju dimana proses pencampuran berlangsung hingga mencapai kondisi akhir.Pada operasi pencampuran dalam tangki berpengaduk, waktu pencampuran ini dipengaruhi oleh beberapa hal :1. Yang berkaitan dengan alat, seperti : Ada tidaknya baffle atau cruciform vaffle Bentuk atau jenis pengaduk (turbin, propele, padel) Ukuran pengaduk (diameter, tinggi) Laju putaran pengaduk Kedudukan pengaduk pada tangki, seperti :a. Jarak pengaduk terhadap dasar tangkib. Pola pemasangan : Center, vertikal Off center, vertical Miring(inclined)dari atas Horisontal Jumlah daun pengaduk Jumlah pengaduk yang terpasang pada poros pengaduk

2. Yang berhubungan dengan cairan yang diaduk : Perbandingan kerapatan atau densitas cairan yang diaduk Perbandingan viskositas cairan yang diaduk Jumlah kedua cairan yang diaduk Jenis cairan yang diaduk(miscible, immiscible)

Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan variabel yang dapat dimanipulasi untuk mengamati pengaruh setiap faktor terhadap karakteristik pengadukan, terutama tehadap waktu pencampuran Waktu pencampuran secara umum, diberikan oleh Norwood dan Metzner adalah :

...........................(1)Untuk pengaduk propeler,

...............................(2)

Dimana :Da= Diameter pengaduk (m)Dt= Diameter tangki (m)H= Tinggi tangki (m)ntT= Mixing time faktorg= Percepatan grafitasi (m/dt2)n= Kecepatan putar (rpm)ft= Blending time factor

Mixing time faktor dapat diperkirakan dari gambar grafik dibawah

IV. Prosedure Kerja1) MIXINGa) Dibuat larutan garam sabanyak (7 dan 14) % dalam 20 liter, dengan cara melarutkan 1.4 kg garam dalam 20liter air. Kemudian larutan tersebut dimasukkan ke dalam reactor berpengaduk.b) Selanjutnya diatur skala pengadukan yang ingin digunakan. Pada praktikum kali ini kami menggunakan skala bervariasi yaitu skala 0, 10, 20, 30, dan 40. c) Viskositas dan densitas sampel diukur tiap 10 menit (tiap penggunaan skala pengadukan akan memiliki masing-masing data viskositas dan densitas. Sehingga total ada 5 data viskositas dan 5data densitas)d) Selain pengukuran viskositas dan densitas, disini juga akan dilakukan pengamatan rate pengadukan tiap penggunaan skala pengadukan. e) Berikutnya diukur keliling tangki untuk menentukan nilai diameter tangki dan diameter impeller.

2) PENGUKURAN DENSITAS SAMPELa) Diketahui volume piknometer adalah 10 Ml (a)b) Ditimbang piknometer kosong (b)c) Dimasukkan sampel ke dalam pikno hingga penuh, lalu ditimbang (c)d) Dihitung bobot sampel ( c b )e) Berikutnya dihitung densitas sampel

3) PENGUKURAN VISKOSITAS SAMPELa) Disiapkan Viskometer Ostwaldb) Sampel dimasukkan ke dalam Viskometer, atur ketinggian cairan denganBolp hingga mencapai garis pertama/garis atas.c) Hitung waktu aliran sampel dari garis atas ke garis bawah.

V. Data PengamatanRate pengadukan & keliling tangkiTabel 1.1 Konsentrasi 7 % GaramNOSKALA WAKTU MIXINGt(viskositas)JUMLAH PUTARANKECPTAN. RPS

101,05651,083333333

2101,6651,083333333

3201,7651,083333333

4301,2651,083333333

5401,16651,083333333

Tabel 1.2 Konsentrasi 14 % GaramNOSKALA WAKTU MIXINGt(viskositas)JUMLAH PUTARANKECPTAN. RPS

101,05651,083333333

2101,48651,083333333

3201,69651,083333333

4301,79651,083333333

5401,77651,083333333

Keliling Tangki = 1 meter

Tabel 1.3 Data pengukuran densitas 7%BOBOT SAMPELVOL SAMPELDENSITAS SAMPEL(g/m^3)

9,87100,987

11,75101,175

11,79101,179

10,26101,026

10,19101,019

Tabel 1.4 Data pengukuran densitas 14%BOBOT SAMPELVOL SAMPELDENSITAS SAMPEL(g/m^3)

9,87100,987

12,64101,264

11,71101,171

11,74101,174

11,75101,175

Tabel 1.5 Data t(viskositas)7%SKALA WAKTU MIXINGt(viskositas)

01,05

101,6

201,7

301,2

401,16

Tabel 6 Data t(viskositas)14%SKALA WAKTU MIXINGt(viskositas)

01,05

101,48

201,69

301,79

401,77

VI. PerhitunganA. MENGHITUNG DENSITAS SAMPEL

Misalkan dihitung densitas sampel pada putaran dengan skala 10 Diketahui;Vol. sampel (vol.pikno)=10 mLBobot Sampel=9,87 g

Densitas ;

x 1000 987 kg/m3Metode perhitungan di atas juga diterapkan pada sampel lain sehingga diperoleh data;Tabel 2.1 Densitas Pada konsentrasi 7%BOBOT SAMPELVOL SAMPELDENSITAS SAMPEL(Kg/m3)

9,8710987

11,75101175

11,79101179

10,26101026

10,19101019

Tabel 2.2 Densitas Pada konsentrasi 14%BOBOT SAMPELVOL SAMPELDENSITAS SAMPEL(Kg/m^3)

9,8710987

12,64101264

11,71101171

11,74101174

11,75101175

B. MENGHITUNG VISKOSITAS SAMPEL

Menghitung konstanta viskositas

Diketahui; air pada suhu normal=0,99764 kg/m3 (a) air pada 4C=0,99998 kg/m3 (b)Specific gravity=a / b=(0,99764 / 0,99998) =0,997659953t air=1,08 s air =8,5086.10-4 kg/m.s Maka ;

kg/m.s2Tabel 2.3 Data Konstanta ViskositasMenghitung konstanta viskositas

densitas air (32C)0,99764kg/l

densitas air (4C)0,99998kg/l

viskositas air (30C)0,00085086kg/m.s

sg0,997659953

t aquades1,05S

konstanta0,000812244kg/m.s^2

Menghitung viskositas sampel

Misalkan dihitung viskositas sampel pada putaran skala 10 konsentrasi 7%

Diketahui;k=0.000812244 kg/m.s2 t=1,05 s

maka, =kg/m.s2 . 1,05 s kg/m.s

Metode perhitungan di atas juga diterapkan pada sampel lain sehingga diperoleh data;Tabel 2.4 Viskositas Pada Konsentrasi 7%SKALA WAKTU MIXINGt(viskositas)viskositas (kg/m.s)

01,050,000852856

101,60,00129959

201,70,001380814

301,20,000974692

401,160,000942203

Tabel 2.5 Viskositas Pada Konsentrasi 14%SKALA WAKTU MIXINGt(viskositas)viskositas (kg/m.s

01,050,000852856

101,480,00120212

201,690,001372692

301,790,001453916

401,770,001437671

C. MENGHITUNG DIAMETER IMPELER

Diketeahui;Keliling tangki =1 mKeliling tangki=2 r1 meter=2 x 3,14 x rR=1 / 2 x 3,14=0.159090Maka Diameter Tangki

Diameter Pengaduk x 0.3181 m

= 0.106103295 m

diameter reaktor = keliling / (m)diameter pengaduk (m)

3,142857143diameter pengaduk (m)0,106103295

Jari-jari0,159090909

diameter Tangki0,318181818

D. Menghitung Renol Number (NRe)

Misalkan dihitung NRe sampel pada putaran skala 10 konsentrasi 7%

Diketahui;D=0,106103295 mn=1,083333 s-1=0,987 kg/m3=0,000852856 kg/m.s

Maka,

Metode perhitungan di atas juga diterapkan pada sampel lain sehingga diperoleh data; Tabel 2.6 Re Pada konsentrasi 7%SKALA WAKTU MIXINGRENOL NUMBER

014114,368

1011026,85

2010413,54184

3012838,06876

4013190,15131

Tabel 2.7 Re Pada konsentrasi 14%SKALA WAKTU MIXINGRENOL NUMBER

014114,368

1012823,86511

2010404,08216

309848,013804

409967,774009

E. PERHITUNGAN FROUDE NUMBER

Misalkan dihitung nilai NFr pada pengadukan dengan skala 10 konsentrasi 7%

Diketahui;n=1,083333 s-1D=0,106103295 mg=9,81 m/s2

Maka,

Metode perhitungan di atas juga diterapkan pada sampel lain sehingga diperoleh data;

MENGHITUNG FROUDE NUMBER

00,012693579

100,012693579

200,012693579

300,012693579

400,012693579

Grafitasi9,81 m/s^2

F. Penentuan Power Number (Np)

Penentuan nilai Np dilakukan dengan cara memplotkan nilai NRe pada Grafik 9.14 di bawah ini,

Hasil Penentuan NpKonsentrasi 7%

SKALA WAKTU MIXINGNp

00.22

100.24

200.25

300.23

400.23

Hasil Penentuan NpKonsentrasi 14%

SKALA WAKTU MIXINGNp

00.22

100.23

200.25

300.27

400.26

L. MENGHITUNG NILAI KALIBRASI POWER NUMBER (NP (koreksi))

Menghitung nilai (m)

Karena kita menggunakan kurva D pada gambar no. 9-14, maka;

a = 2,3 & b = 18

Misalkan dihitung nilai m sampel pada putaran skala 10 konsentrasi 7 %

Diketahui;NRe= 14114,368

Maka,

-0,102758969

Metode perhitungan di atas juga diterapkan pada sampel lain sehingga diperoleh data;

MENGHITUNG NILAI m [m=(a-log(NRe)/b]Pada konsentrasi 7%

SKALA WAKTU MIXINGM

0-0,102758969

10-0,096802859

20-0,095422137

30-0,100472205

40-0,101124988

a2,3

b18

MENGHITUNG NILAI m [m=(a-log(NRe)/b]Pada konsentrasi 14%

SKALA WAKTU MIXINGM

0-0,102758969

10-0,100445497

20-0,09540021

30-0,094074925

40-0,094366566

a2,3

b18

Menghitung Power Number (NP) kalibrasi

Misalkan dihitung nilai Power Number (NP) kalibrasi sampel pada putaran skala 10 Konsentrasi 7%

Diketahui;NP=0,22NFr=0,012693579m=-0,102758969Maka,

0,344585045

Metode perhitungan di atas juga diterapkan pada sampel lain sehingga diperoleh data;Np (koreksi) konsentrasi 7%Np (koreksi)Konsentrasi 14%

0,3445850450,344585045

0,3662601980,356627045

0,3792277140,379191405

0,356668640,407163604

0,3576867670,392583105

M. Menghitung Power Pengadukan (P)

Misalkan dihitung nilai Power Pengadukan (P) sampel pada putaran skala 10 konsentrasi 7%

Diketahui;NP=0,344585045=987 kg/m3D=0.106103295 mn=1,083333333 Rpsg=9,81 m/s2Maka,

0,000592755

Metode perhitungan di atas juga diterapkan pada sampel lain sehingga diperoleh data;P(koreksi) konsentrasi 7%P(koreksi)Konsentrasi 14%

0,0005927550,000592755

0,0007526020,000785639

0,0007792480,000773886

0,0006377850,000833103

0,0006352410,000803954

Laboratorium SATUAN OPERASI 1Semester IV 2014/2015LAPORAN PRAKTIKUMPENCAMPURAN (MIXING)

Pembimbing: Kelompok: SATU (1)Tgl. Praktikum : 25 Maret dan 1 April 2015

Nama: Ahmad AliNim: 33113029Kelas: 2.B TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG2014/2015

VII. Pembahasan Pada percobaan yang kami lakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan kosentrasi terhadap waktu pengadukan dan kecepatan pengadukan konstan . pada praktikum ini kami telah melakukan mixing dengan skala putaran konstan dan kosentrasi yang berbeda (7% dan 14%) dimana tiap 10 menit sampel diambil untuk diukur nilai densitas dan nilai viskositasnya. Dengan data densitas dan viskositasnya, kami dapat mengetahui nilai Renol Number (NRe), Power Number (NP), Froude Number (NFr), dan nilai Power Pengadukan. Selain itu kami meakukan pengukuran keliling tangki untuk menentukan/menghitung diameter impeller.Semua data yang didapatkan saling berpengaruh satu sama lain. Kami telah melakukan pengamatan pada data pengamatan dan data hasil perhitungan yang telah diperoleh.

Berdasarkan pers.

Diketahui nilai densitas berbanding lurus dengan nilai viskositas.Pada data densitas dan viskositas di bawah ini,

waktu (menit)Densitas 7% garamDensitas 14% garamViskositas 7% garamViskositas 14% garam

00,9870,9871,051,05

101,1751,2641,61,48

201,1791,1711,71,69

301,0261,1741,21,79

401,0191,1751,161,77

Diketahui bahwa semakin lama nilai densitas semakin kecil, otomatis seharusnya nilai viskositas juga semakin kecil.tetapi pada konsentrasi 14% garam tidak seperti itu nilai viskositasnya terus meningkat dan belum mengalami peurunan hal ini mungkin disebabkan larutannya belum mencapai titk homegennya dalam waktu 40 menit yang tealah di tentukan. Nilai ini mempengaruhi nilai Renol Number, dan Power Number, sehingga nilai Power Pengadukan juga ikut terpengaruh.

Pengaruh viskositas terhadap nilai Renol Number (NRe)Berdasarkan data table di bawah ini;waktu (menit)Viskositas 7% garamViskositas 14% garamRENOL NUMBER 7% garamRENOL NUMBER 14% garam

01,051,0514114,36814114,368

101,61,4811026,8512823,86511

201,71,6910413,5418410404,08216

301,21,7912838,068769848,013804

401,161,7713190,151319967,774009

Berdasarkan pengamatan data di atas, diketahui bahwa semakin Besar nilai viskositas maka nilai Renol Number akan semakin Kecil begitupun sebaliknya. Tatapi hal itu tidak terjadi pada waktu pengdukan 0 dan 40. Bedasarkan teori, jika nilai viskositas kecil maka fluida juga akan encer, sehingga menimbulkan aliran turbulen yang dimana nilai renol numbernya besar. Begitupun sebaliknya jika nilai viskositas besar maka fluida akan kental, sehingga menimbulkan aliran laminar yang nilai Renol Numbernya kecil. Namun masih terdapat beberapa data yang tidak stabil. Pengaruh Densitas sampel dan Power Pengadukan dimana semakin besar densitas maka semakin besar pula power pengadukan. Begitupun dengan densitas dan viskositas, makin besar densitas maka makin besar pula viskositas dan pada percobaan kali ini ada beberapa data yang memenuhi syarat dan ada pula yang melenceng ini disebabkan karena terjadi kebocoran pada saluran buangan pada reactor atau bejana pengaduk sehingga berpengaruh terhadap praktikum.

Pengaruh konsentrasi terhadap Densitas sampel dan Power Pengadukan :waktu (menit)Densitas 7% garamDensitas 14% garamP(koreksi) konsentrasi 7%P(koreksi) Konsentrasi 14%

00,9870,9870,0005927550,000592755

101,1751,2640,0007526020,000785639

201,1791,1710,0007792480,000773886

301,0261,1740,0006377850,000833103

401,0191,1750,0006352410,000803954

Berdasarkan pengamatan data di atas, menunjukkan perbandingan yang tidak menentu, misalkan saja pada pengaruh nilai Power Pengadukan, pada data waktu pengadukan dengan skala 0-40 menunjukan menunjukkan bahwa semakin besar nilai densitas maka semakin besar pula nilai power pengadukan.

VIII. Kesimpulan Dari percobaan yang dilakukan kami mendapatkan bahwa bahwa hasil data yang diperoleh pada praktikum ini terdapat data yang sesuai dengan teori meskimpun masih ada sebagian kecil data yang masih tidak sesuai. Hal ini disebabkan karena efisiensi dan kualitas dari alat instrument yang sudah mengalami penurunan. 1. Nilai Power number berbanding lurus dengan nilai Densitas dan nilai Rate Pengadukan (Berdasarkan Persamaan Power Number)2. Nilai viskositas berbanding lurus dengan nilai Densitas (Berdasarkan Persamaan Renol number)3. Nilai konsentrasi berbanding lurus dengan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titi homegen (Berdasarkan nilai viskositas dan densitas)

SKALA WAKTU MIXINGKECPTAN. RPSNp (koreksi) konsentrasi 7%Np (koreksi)Konsentrasi 14%P(koreksi) konsentrasi 7%P(koreksi)Konsentrasi 14%

01,0833333330,3445850450,3445850450,0005927550,000592755

101,0833333330,3662601980,3566270450,0007526020,000785639

201,0833333330,3792277140,3791914050,0007792480,000773886

301,0833333330,356668640,4071636040,0006377850,000833103

401,0833333330,3576867670,3925831050,0006352410,000803954

IX. Daftar Pustaka

Petunjuk praktikum Satuan Operasi Teknik Kimia.Politeknik Negeri Ujung Pandang. Warren L.Mc.Cabe,Julian C.Smith, dan Peter Harriot. 1991. Operasi Teknik Kimia Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Buku Operasi Teknik Kimia Jilid 1, Bab: Pengadukan Dan Pencampuran Zat Cair. Sandra Sopian,Fidihana Noviyanti 2014 laporan mixing laboratorium pilt plant Kimia.Politeknik Negeri Bandung Robert H. Perry, 1997, Perrys Chemical Engineers Handbook, 7th edition, Mc Graw Hill International Edition, New York Tim penyusun.2013.Penuntun Praktikum Laboratorium Satuan Operasi.Samarinda: POLNES.