makalah kelompok analisis karya sastra ali ahmad bakatsir

23
TUGAS KELOMPOK ANALISIS KARYA SASTRA ALI AHMAD BAKTSIR “Masrahiyah Ha>ru>t Wa Ma>>ru>t MATA KULIAH SASTRA ISLAM Dosen Pengampu : Nur Hidayah, Lc., M.A. disusun oleh : M. ROICHAN FIRDAUS C1010021 ARIEF NUR RAHMAN AL AZIIZ C1010045 1

Upload: roichan

Post on 01-Dec-2015

652 views

Category:

Documents


68 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

TUGAS KELOMPOK ANALISIS KARYA SASTRA

ALI AHMAD BAKTSIR “Masrahiyah Ha>ru>t Wa Ma>>ru>t ”

MATA KULIAH SASTRA ISLAM

Dosen Pengampu : Nur Hidayah, Lc., M.A.

disusun oleh :

M. ROICHAN FIRDAUS C1010021

ARIEF NUR RAHMAN AL AZIIZ C1010045

JURUSAN SASTRA ARAB

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2013

1

Page 2: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

PENDAHULUAN

Sastra Islam menurut Said Hawwa adalah seni atau sastra yang berlandaskan

kepada akhlak Islam. Sedangkan menurut Ala al Mozayyen sastra Islam muncul sebagai

media dakwah, yang di dalamnya terdapat tujuh karakteristik konsistensi, pesan,

universal, tegas dan jelas, sesuai dengan realita, optimis, dan menyempurnakan akhlak

manusia.

Oleh sastrawan Indonesia, Goenawan Mohammad disebutkan, sastra Islam adalah

sastra yang mempromosikan sistem kepercayaan atau ajaran Islam; memuji dan

mengangkat tokoh-tokoh Islam; mengkritik realitas yang tidak sesuai dengan nilai-nilai

Islam; mengkritik pemahaman Islam yang dianggap tidak sesuai dengan semangat asli

Islam awal, atau paling tidak, sastra yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip

Islam (Goenawan Mohammad: 2010).

Salah satu rukun iman dalam Islam adalah beriman tentang adanya malaikat. Dari

literatur – literatur, kita mendapatkan gambaran malaikat sebagai makhluk berpakaian

putih bersih, tidak makan, tidak tidur, dan selalu taat kepada Allah. Namun, benarkah

para malaikat tak pernah menentang perintah Allah? Benarkah malaikat hanya

mengenal kata taat atas segala perintah Allah seperti gambaran dalam ayat – ayat Al

qur’an? Benarkah malaikat adalah makhluk Allah berpakaian putih bersih dengan sayap

di kedua lengan mereka dana wajah senantiasa menyunggingkan senyum, hingga siapa

saja yang melihatnya menjadi gembira? Lalu bagaimana kedudukan mereka? Apakah

mereka lebih mulia dari manusia?

Ali Ahmad Baktsir seakan ingin merekonstruksi ulang prinsip tentang malaikat

melalui karya Masrahiyah Ha>ru>t Wa Ma>>ru>t. Sehingga dalam novel

tersebut Ali Ahmad Baktsir menggambarkan sosok malaikat yang bertolak belakang

dengan gambaran malaikat yang selama ini diyakini seluruh umat Islam. Bermula dari

potongan ayat dari surat Al Baqarah : 102 yakni :

serta Al Baqarah ayat 30-33 yang mengisahkan tentang ‘protes’nya malaikat kepada

Allah tentang dijadikannya manusia sebagai khalifah di muka bumi. Padahal yang

2

Page 3: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

senantiasa bertasbih adalah golongan malaikat, namun Allah justru menjadi manusia

yang mana dalam ayat tersebut mereka membuat kerusakan dan menumpahkan darah.

Sehingga dalam karya tersebut Ali Ahmad Baktsir memaparkan kisah malaikat

Harut dan Marut yang terjerumus dalam kesesatan dan kemaksiatan. Meski kisah ini

banyak dijadikan rujukan dalam meriwayatkan surat Al Baqarah ayat 102, namun

sebagian besar ulama tidak mempercayai keabsahannya. Mereka menganggap kisah ini

adalah salah satu kisah khurafat Bani Israil atau kisah Israiliyat yang memang banyak

digunakan ahli tafsir ketika menafsirkan ayat-ayat Al Qur’an.

Dalam makalah ini, penulis akan menganalisis karya sastra Ali Ahmad Baktsir

“Masrahiyah Ha>ru>t Wa Ma>>ru>t”, bermula dari Biografi Ali Ahmad

Baktsir, sinopsis Masrahiyah Ha>ru>t Wa Ma>>ru>t, Unsur – unsur intrinsik

apa saja yang terkandung? Lalu nilai-nilai Islam apa yang bisa kita ambil sebagai

pembelajaran?. Untuk lebih detailnya akan penulis bahas di bab selanjutnya.

PEMBAHASAN

A. Biografi Ali Ahmad Baktsir ( باكثير أحمد علي )

Ali Ahmad Baktsir Al-kindi lahir di Surabaya Indonesia pada tahun 1910 M.

Kedua orang tuanya adalah orang arab yang berasal dari Hadramaut. Ayahnya bernama

Syeikh Ahmad bin Muhammad Baktsir yang seorang pedagang dan memiliki dua orang

istri. Seorang istrinya tinggal di Hadramaut dan seorang istrinya lagi tinggal di

Surabaya.

Ali Ahamad Baktsir menghabiskan masa kecilnya di Surabaya. Pada usia 8 tahun

ia dikirim ayahnya ke Hadramaut untuk belajar ilmu agama dan bahasa Arab mulai dari

tingkat kuttab, kemudian melanjutkan ke al-Ma;had ad-Di>ni.

Baktsir menjalani masa mudanya di Hadramaut dan menikah pada usia 20 tahun.

Pada tahun 1932 istrinya meninggal dunia karena mengidap penyakit kanker. Setelah

kematian istri tercintanya, Baktsir meninggalkan Hadramaut dan melakukan perjalanan

ke Somalia, Ethiopia, Hejaz, Makkah, Madinah, dan Thaif.

Setelah lulus Bakaloreat di kota Siwun, Hadramaut, pada tahun 1934 Baktsir

masuk Fakultas Sastra Universitas Fuad I (Sekarang Universitas Kairo) dengan

mengambil jurusan Bahasa Inggris dan selesai pada tahun 1939. Kemudian masuk

3

Page 4: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

diploma Tarbiyah Li al-Mu’allimin hngga lulus pada tahun 1940. Tahun 1943, Baktsir

menikah dengan wanita Mesir dan secara resmi menjadi warga negara tersebut pada

tanggal 22 Agustus 1951.

Sejak tahun 1940-1955, Baktsir bekerja sebagai tenaga pengajar di beberapa

sekolah menengah. Setelaah itu, dirinya pindah ke kantor kesenian. Kemudian ia

bekerja di Departemen Kebudayaan dan Pembinaan Nasional sampai ujung akhir

hayatnya.

Baktsir memulai dunia kesastrawannya melalui puisi. Ia sudah mampu

menggubah puisi disaat umurnya belum genap 13 tahun. Karya-karya Baktsir dilatari

oleh bermacam-macam pengalaman dan lawatan yang dilakukan. Selain itu, karyanya

didukung dengan bacaan buku warisan sastra arab dan Barat. Karya-karya sastranya

meliputi karya dalam prosa dan puisi. Karya prosanya meliputi novel dan naskah drama.

Naskah dramanya mengangkat tema-tema sosial, polotik, dan sejarah.

Pada tanggal 10 November 1969, Baktsir wafat dan disemayamkan di pemakaman

Imam Syafi’i di Mesir yang juga merupakan makam keluarga istrinya. Karya-karyanya

sebagai berikut :

A. Karya dalam bentuk Novel ; (1944) القس سالمة sebuah karya novel yang

pernah memperoleh penghargaan dari as-Sayyidah Qut al-Qulub ad-

Damradasyiyyah pada tahun 1944, (1945) إسالماه وا sebuah karya novel yang

pernah memperoleh penghargaan dari departemen pendidikan pada tahun 1945,

(1946) النهر ليلة sebuah karya novel, (1948) األحم))ر الثائر sebuah karya

novel, (1956) سجاع سيرة sebuah karya novel, (1993) الجمي))ل الفارس

sebuah karya novel

B. Karya dalam bentuk drama liris ; روميو(, 1934) األحقاف بالد في أو همام

(1940) ونفرتيتي أخناتون(, 1946) وجولييت pernah memperoleh penghargaan

perlombaan sastra untuk kelompok nasional pada tahun 1940, ) الهودج قصر

موت حضر من عاشق(, 1990) األكبر الوطن(, 1944 .

C. Karya dalam bentuk drama prosa ; الموعود الفرعون(, 1945) الجديد شيلوك (

ب))أمر الح))اكم سر(, 1946) حازم الدكتور(, 1946) الفردوس عودة(,1945

(1947) الله pernah memperoleh penghargaan dari Departemen Urusan sosial pada

4

Page 5: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

tahun 1943, والغفران السلسلة(, 1949) أوديب مأساة(,1948) باشا إبراهيم

(1951) pernah memperoleh penghargaan dari departemen pendidikan pada tahun

1944, (1951) دالم))ة أب))و pernah memperoleh penghargaan dari Departemen

Urusan Sosial pada tahun1950, (,1952) السياسة مسرح(, 1951) جحا مسمار

الله شعب(, 1953) شهرزاد سر , فوضى الدنيا , المزاد في امبراطوريسة

إسرائيل إله(, 1961) األوحد الزعيم(, 1959) أوزيسريس(, 1956) المختار

لقمان ابن دار, pernah memperoleh penghargaan dari Dewan Tinggi urusan Seni,

Budaya, dan Ilmu Sosial pada tahun 1960, (1965) عمر ملحمة sebanyak 19 jilid,

هكذا(, 1963) هانم جلفدان, (1962) وماروت هاروت, وفسئران قطط

) والثعب))ان ال)دودة(, 1966) الفص))يح الفالح , الغس)يل حبل, عمر الله لقي

) الرب))ع أه)ل قض))ية(, 1990) زينب مأساة(, 1990) نابليون أحالم(, 1967

1990) .

B. Sinopsis Masrahiyyah Ha>rut wa Ma>rut

Masrahiyyah Ha>rut wa Ma>rut merupakan salah satu karya dari Ali Ahmad

Baktsir, Terbitan Maktabar Misr, Penerjemah (dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia)

oleh Hidayah. Dalam karyanya ini Ali Ahmad Baktsir mengangkat tema tentang

malaikat yakni Harut dan Marut. Kisah ini menggambarkan sosok malaikat yang

bertolak belakang dengan gambaran malaikat yang selama ini diyakini. Kemestian-

kemestian malaikat diantaranya adalah Malaikat adalah makhluk Allah yang tidak akan

pernah membangkang pada segala perintah Allah, Malaikat adalah makhluk Allah yang

selalu berdzikir kepada-Nya, Malaikat adalah makhluk Allah yang selalu berbuat

kebaikan, Malaikat adalah makhluk Allah yang selalu jujur, Malaikat adalah makhluk

Allah yang tidak akan pernah menipu, dan Malaikat adalah makhluk Allah yang tidak

akan pernah tidur, makan, dan minum.

Masrahiyyah Ha>rut wa Ma>rut ini terdiri dari empat babak atau bagian.

Bagian pertama berisi pengenalan tokoh, pemaparan setting, dan pendahuluan cerita.

Bagian kedua berisi pemunculan konflik, sedangkan bagian ketiga dan keempat berupa

klimak, anti klimaks, dan solusi.

Berikut adalah pemaparan sinopsis dalam Masra>hiyah Ha>ru>t Wa

Ma>>ru>t di masing-masing bagian:5

Page 6: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

1. Bagian I

Mana sedang mencari laki-laki untuk dijadikan sebagai hakim di Istana

Babilonia. Banyak pemuda yang berdatangan namun ditolak.

Mana menyuruh para pengawal untuk menangkap 3 orang pemuda yang

pernah mereka lihat di pasar.

Setelah dibawa ke istana, Mana terkagum dengan paras dan penampilan 3

orang pemuda tersebut (Harut, Marut, dan Uzrayail).

Di tengah dialog tersebut, muncullah Ratu Ellat bergelayut manja dengan

suaminya yang bernama Ba’l.

Uzrayail terpesona dengan kecantikan dan kemolekan ratu Ellat.

Uzrayail tersadar bahwa dirinya tersebut pada sebuah perasaan aneh yang

baru pertama kali dirasakannya. Mengajak Harut dan Marut kembali ke

langit.

Harut & Marut => bagaimana harga diri para malaikat kalau kita menyerah

sebelum melaksanakan perintah Allah.

Namun Uzrayail memilih => mengakui bahwa dia tidak mampu

menundukkan hasrat dan syahwat. Akhirnya kembali ke langit.

“Menyerah demi kebaikan jauh lebih baik dibandingkan bertahan dalam

kebatilan”.

Harut dan Marut dilantik menjadi hakim di Negeri Babilonia.

Sementara itu, Ratu Ellat dan Ba’l bercengkerama di taman Babilonia.

Ba’l menginginkan Ellat untuk pindah ke kerajaan Arya dan menyerahkan

kekuasaannya kepada Uzza (saudarinya Ellat), namun Ellat menolak. Ratu

Ellat ingin dipuji-puji kecantikannya oleh rakyat Babilonia.

Menurut Ellat : “Kecantikan wajah adalah kemuliaan utama Babilonia.

Kemuliaan adalah kecantikan wajah”

Ba’l meragukan cinta Ellat.

“Bagaimana mungkin ada sisa cinta di hatimu untukku jika tubuhmu

menjadi rebutan mata semua laki-laki Babilonia.”

Ellat + Mana >< Ba’l + Hermes (Penasehat Ratu Ellat)

6

Page 7: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

- Di tengah dialog antara Ellat, Ba’l, dan Mana, tiba-tiba muncullah

seorang pemuda tampan, terbias sorot kerifan dan kewibawaan yang

bernama Hermes.

- Hermes protes kepada Ratu Ellat.

“Mengapa paduka keluar menemui rakyat dengan pakaian seperti

telanjang? Paduka tidak malu? Paduka tidak merasa risih?

“Paduka adalah Ratu Bailonia . Terlalu banyak perempuan Babilonia

yang berpakaian telanjang dan berdandan seronok karena mengikuti

perilaku Paduka. Sebelumnya Paduka perempuan lugu dan memiliki

rasa malu serta sopan santun. Apa yang telah membuat Paduka menjadi

seperti ini?”

- Nampak Ba’l mendukung Hermes sedangkan Mana justru mengejek

Hermes dan membujuki Ratu Ellat untuk berpenampilan vulgar.

- Uzza tiba-tiba datang dengan berpakaian tidak sopan dengan ditemani

suaminya bernama Yauq

- Uzza menantang Ratu Ellat perihal siapa yang lebih cantik bagi rakyat

Babilonia

- Uzza mengundang Ratu Ellat datang ke pestanya.

- Setelah Uzza & suaminya pergi, Hermes berusaha menasehati Ratu Ellat

agar tidak mengikuti kesesatan dan kebobrokan adiknya.

- Hermes berusaha mengajak Ratu Ellat untuk menyembah Tuhan dan

menyingkirkan dewa-dewa. Semua orang terkagum dengan perkataan

Hermes seakan menghipnotis.

Pengakuan Harut dan Marut

- Mana menyodorkan berkas pengangkatan Hakim Harut dan Marut.

- Harut dan Marut tidak menerima ajakan Ratu Ellat untuk datang ke pesta

Uzza.

7

Page 8: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

- Ketika menatap kedua hakim tersebut, Hermes merasakan getaran yang

bukan berasal dari bumi, tapi langit. Hermes melihat percikan Cahaya

Tuhan di wajah kedua hakim tersebut.

- Kedua hakim mengaku kepada Hermes tentang jati diri mereka.

- Hermes menyayangkan mereka berdua karena terus melanjutkan tugas

ini

Pesta

- Ba’l dan Uzza bermesraan secara sembunyi-sembunyi. Ba’l merayu dan

meminta Uzza agar tidak lagi bersaing dengan Ratu Ellat. Namun usaha

itu gagal.

- Sementara itu, Ya’uq (suami uzza) minum arak bersama dengan Ratu

Ellat hingga putri mabuk berat. Ya’uq mencoba merayu Ellat namun

sang putri menolak. Datanglah Mana berbincang-bincang dengan Ellat.

- Mana memperlihatkan surat dari Ayah Ba’l untuk putranya. Intinya agar

Ba’l menundukkan Istrinya (Ellat) atau cerai dan kembali ke kerajaan

Arya.

- Mana membopong Ratu Ellat ke sebuah ruangan Istana. Mana menyuruh

Ya’uq agar memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berhubungan intim

dengan Ellat.

- Ellat tersadar dan meronta-ronta menolak usaha Ya’uq akhirnya Ba’l

datang dan menyelamatkan Ellat.

2. Bagian II

Harut dan Marut nampak gelisah dan merasa bahwa mereka terbuai oleh

kecantikan Ratu Ellat.

Bisikan kebaikan dan kesesatan terus bergulir dalam hati Harut dan Marut.

Hal ini terbukti melalui percakapan diantara keduanya.

Ternyata Harut sudah “meneguk madu dunia” bersama atasannya yaitu

Mana.

Hermes datang lalu terjadi dialog dengan Harut dan Marut terkait hikmah

penciptaan manusia dan malaikat. Rahasia penciptaan manusia dengan

malaikat.

8

Page 9: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

Harut menyodorkan botol kecil kepada Marut. Awalnya Marut menolak,

namun Harut berdalih : “Arak itu akan membuat jiwamu lebih berani dan

lidahmu lebih lancar berbicara” akhirnya mereka berdua mabuk.

Tamara (gadis mirip dengan Ratu Ellat) datang ke kediaman kedua hakim

tersebut hendak menanyakan keputusan tentang perkara gadis tersebut pada

mereka berdua. Karena tergoda dan terayu oleh Tamara akhirnya jati diri

Harut dan Marut terkuak. Marut mengajak Tamara terbang ke Venus untuk

membuktikan bahwa dia adalah malaikat.

Ketika Marut hendak memperlakukan Tamara dengan tidak senonoh, maka

tiba-tiba wanita tersebut berteriak: “Ba’l…Ba’l..Tolong aku Ba’l”. Ternyata

wanita tersebut adalah Tuan Putri Ellat yang menyamar untuk menyelidiki

rahasia dari kedua hakim tersebut.

3. Bagian III

Ratu Ellat dan Mana berunding untuk menundukkan kedua hakim Harut dan

Marut. Mana mengambilkan arak yang dibuat seratus lima puluh tahun

sebelum pembangunan menara Babilonia.

Hubungan asmara Ratu Ellat dan Ba’l mulai goyah bahkan Ba’l diusir agar

kembali ke kerajaan asalnya yaitu Arya. Sehingga nantinya akan menyulut

permusuhan di kedua kerajaan. Ba’l berusaha untuk membujuk Ellat agar

hidup penuh perdamaian namun usahanya gagal, lalau keluar ruangan utama

dengan pikiran kalut.

Ratu Ellat mengundang kedua hakim memasuki kamar tidur ratu. Kedua

hakim tersebut disuguhi arak khusus tadi hingga terbuai dan melayang-

layang.

Tiba-tiba Ba’l menerobos masuk kamar istrinya dengan kasar berusaha

untuk membunuh kedua hakim tersebut namun tidak berhasil, Ratu Ellat

membentak Ba’l agar pergi namun Ba’l justru ingin menebas istrinya. Ellat

lari dan menyuruh kedua hakim tersebut agar membunuh Ba’l hingga tewas.

Harut dan Marut merasa berdosa, namun Ellat kembali mengajaknya

berjamu. Akhirnya Harut dan Marut terbujuk dengan rayuan Ellat untuk

9

Page 10: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

mengecap madu birahi. Akibatnya kekuatan malaikat mereka hilang; tidak

bisa terbang ke langit. Sedangkan Ellat justru mampu terbang ke Venus.

Harut dan Marut menengadahkan tangan untuk mohon ampun kepada Allah

namun lidah mereka seakan diikat.

4. Bagian IV

Penyesalan melanda Harut dan Marut yang dikerangkeng dengan jeruji besi

dalam penjara bawah tanah

Ellat dan prajuritnya semakin sewenang-wenang membuat kerusakan di

langit dan di bumi setelah mendapatkan kekuatan rahasia dari Harut dan

Marut. Kerajaan Ariya menuntut balas atas kematian Ba’l yang dibunuh

oleh kedua hakim tersebut.

Hermes melihat kedua hakim tersebut ke penjara. “Demi nafsu hewani,

kalian gadaikan kemurnian perdamaian. Kalian gadaikan kerajaan dan

rakyatnya untuk berperang yang hanya menyisakan duka dan nestapa”

Hermes menyampaikan akibat dari ulah Harut dan Marut.

Harut dan Marut bertaubat atas semua yang mereka lakukan. Lalu Uzrayail

turun menghampiri keduanya untuk menawarkan dua pilihan (hukuman di

dunia atau di akherat) => Akhrinya mereka berdua memilih hukuman di

dunia.

Kerajaan Babilonia hancur, Ratu Ellat begitu serakah dan sombong hingga

akhirnya ia bisa terbang ke Venus namun tak kan pernah bisa kembali lagi.

Rakyat babilonia hancur oleh pedang, wabah thoun dan angin topan.

C. Unsur-unsur IntrinsikUnsur-unsur Intrinsik dalam karya sastra Ali Ahmad Baktsir “Masrahiyah

Ha>ru>t Wa Ma>>ru>t” adalah sebagai berikut ini :1. Judul : Ha>rut wa Ma>rut

10

Page 11: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

2. Tema : Pada drama prosa ini mengangkat tema tentang malaikat dalam karyanya Ha>rut wa Ma>rut (Harut dan Marut) yang mengenal dan merasakan kehidupan sebagai manusia.

3. Alur :Alur dalam drama prosa Ha>rut wa Ma>rut menggunakan alur cerita maju.

Hal ini dikarenakan dalam drama prosa ini menceritakan secara runtut dari tahap awal sampai tahap akhir.4. Plot :a. Tahapan awal :

Tahap awal dalam drama prosa ini ditunjukkan dengan proses mana ketika mencari Hakim Kerajaan Babilonia. Hal ini dibuktikan dengan kutipan sebagai berikut :

. أجمل . نريد يصلح ال أيضا هذا : و مناةSetelah mencari dan mencari, pada akhirnya terpilih Hakim Kerajaan Babilonia

yaitu tiga orang laki-laki. Hal ini dibuktikan dengan kutipan sebagai berikut :

الجدي))د الحي ه))ذا في القضاء لمنصب مقبولون : ...................... أنتم مناة العاصمة من

b. Tahapan PertengahanTahap tengah dimulai dengan konflik yakni sikap yang tidak senonoh yang

dilakukan Marut kepada Tamara. Hal ini dibuktikan dengan :

! بوجهك نستمتع ( دعينا جافية بطريقة وجهها عن النقاب : )يسحب ماروتPuncak konflik :

Ketika Harut dan Marut membunuh Ba’l, hal ini dibuktikan dengan :

فعال( ما على لنادمين كا أيديهما ينفضان وهما القاضيان وخلفها إيالت )تدخل؟ الحياة فارق أنه : تأكدتما إيالت

( نعم وذهول ندم : )في القاضيان! السرعة : بهذا إيالتحقا موالتي يا مات ( قد تعود ثم الثالث الباب من : )تخرج مناة

Rahasia kekuatan dari Hakim babilonia terkuak oleh Ratu Ellat dan pada akhirnya Ratu Ellat mempunyai kekuatan. hal ini dibuktikan dengan :

للقنته))ا آخر سر عندي كان ولو ، األعظم السر لقنتها إذن. أجل : خذها ماروتإياه

c. Tahapan akhirAntiklimak dalam cerita ini adalah Harut dan marut menyesal dan bertaubat atas

semua yang mereka lakukan. Lalu Uzrayail turun menghampiri keduanya untuk

menawarkan dua pilihan (hukuman di dunia atau di akherat) => Akhrinya mereka

berdua memilih hukuman di dunia.11

Page 12: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

نستغفره حين يغفرلنا ربنا لعل النصوح بالتوبة نتواصى أن أردت : إنما هاروت؟ التوبة باب دوننا من أوصد وقد إليه نتوب : كيف ماروت

أح))دهما ! )ينظر الصادقين التائبين وجوه في أبدا يوصد ال التوبة : باب هرمسخجل( في األخر إلى

Akhir cerita Kerajaan Babilonia hancur, Ratu Ellat begitu serakah dan sombong

hingga akhirnya ia bisa terbang ke Venus namun tak kan pernah bisa kembali lagi.

Rakyat babilonia hancur oleh pedang, wabah thoun dan angin topan.

الس))ماء وبق))وى كله))ا األرض بق))وى كفيلة أنني ياهرمس اليوم : سأريك إيالتلبعض. ظهيرا بعضها ولوكان ، معها

! الزهرة كوكب إلى وصلت قد إيالت ملكتكم ... إن بابل أهل : يا عزريائيل ! المج))د إيالت يا ! تباركت الزهرة كوكب جانب( إلى كل من : )هاتفة أصوات

! إيالت يا لكتعود لن : ولكنها عزريائيل يهل))ك أن باب))ل على قض))ى ق))د الل))ه . إن ي))اهرمس األوان فات : قد عزريائيل

بالطوفان! ثم بالطاعون ثم يالسيف أهلها

5. Tokoh :1) Mana 2) Pengawal/Prajurit3) Harut4) Marut5) Uzrayail6) Ratu Ellat7) Ba’l8) Hermes9) Uzza10) Tamara

6. Latar :1) di Singgasana istana Babilonia2) di Taman kerajaan Babilonia3) di ruang pesta4) di pojok ruangan dekat sebuah patung5) Rumah dinas Harut dan Marut6) Venus7) Kamar Tidur

7. Sudut Pandang :Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam drama prosa ini adalah sudut

pandang orang ketiga.hal ini dibuktikan bahwa pengarang selalu menyebut nama-nama tokoh pemeran dalam cerita tersebut, seakan-akan pengarang sangat begitu mengerti

12

Page 13: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

mengenai perasaan yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam kisah tersebut serta sangat pandai dalam menempatkan penokohan dalam kisah tersebut.8. Amanat :

Amanat dalam drama prosa ini adalah - Barang siapa yang melakukan kebaikan pastilah akan memperoleh balasannya atau

sebaliknya barang siapa yang melakukan keburukan pun pasti akan memperoleh balasannya.

- Takdir Allah SWT. yang berlaku atas diri malaikat adalah agar selalu taat, patuh dan tunduk, maka segala sesuatu yang terjadi di luar ketaatan, kepatuhan dan ketundukan menjadi hal-hal yang mustahil dilakukan malaikat.

D. Nilai-nilai Islam yang terkandung Sosok Hermes begitu berani dan mempunyai pendirian yang teguh dalam

menegakkan kebenaran.

Buktinya :

Tanpa berpaling pada Mana dia berujar, “Sekarang aku tidak bisa diam lagi.

AKu tidak bisa membiarkan semuanya menjadi begini. Perilaku buruk apa

yang tengah Paduka lakukan ? Mengapa Paduka keluar menemui orang

dengan pakaian seperti telanjang ? Paduka tidak malu? Paduka tidak

merasa risih?

“Benar Hermes. Nasehati dia,”Ba’l menimpali.

“Ini tradisi pakaian perempuan Babil. Aku Tidak bisa menciptakan tradisi

ini.” Ujar Ratu Ellat membela diri.

13

Page 14: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

“Paduka adalah Ratu Babilonia. Terlalu banyak perempuan Babilonia

yang berpakaian telanjang dan berdandan seronok karena mengikuti

perilaku Paduka. Sebelumnya Paduka perempuan lugu dan memiliki sopan

santun. Apa yang telah membuat Paduka berubah seperti ini?

Kehati-hatian Uzrayail untuk tidak mendekati lebih jauh terhadap sebuah

kemaksiatan dan kesesatan.

Bukti :

“Aku tahu kita akan celaka kalau tetap bertahan di bumi.” Sanggah

Uzrayail. ”Tidak . Demi keagungan Tuhan, aku tidak mau mengingkariNya

setalh sekian lama aku menyembah-Nya. Selamat tinggal. Aku akan kembali

ke langit sekarang.”

Nafsu Harut dan Marut menggadaikan perdamaian => memberi pelajaran

bahwa kenikmatan sesaat di awal menimbulkan duka, nestapa, dan

penyesalan di akhir.

Bukti :

“Demi nafsu hewani, kalian gadaikan kemurnian perdamaian. Kalian

gadaikan kerajaaan dan rakyatnya untuk berperang yang hanya menyisakan

duka dan nestapa”

KESIMPULAN

Menurut kami, karya sastra ini merupakan karya sastra yang sangat fenomenal

karena mengangkat tema tentang malaikat yakni Harut dan Marut. Kisah ini

menggambarkan sosok malaikat yang bertolak belakang dengan gambaran malaikat

yang selama ini diyakini.

14

Page 15: Makalah Kelompok Analisis Karya Sastra Ali Ahmad Bakatsir

Kemestian-kemestian malaikat diantaranya adalah Malaikat adalah makhluk Allah

yang tidak akan pernah membangkang pada segala perintah Allah, Malaikat adalah

makhluk Allah yang selalu berdzikir kepada-Nya, Malaikat adalah makhluk Allah yang

selalu berbuat kebaikan, Malaikat adalah makhluk Allah yang selalu jujur, Malaikat

adalah makhluk Allah yang tidak akan pernah menipu, dan Malaikat adalah makhluk

Allah yang tidak akan pernah tidur, makan, dan minum.

Karya sastra Ali Ahmad Baktsir “Masrahiyah Ha>ru>t Wa Ma>>ru>t ”

termasuk dalam sastra islam karena mengandung beberapa nilai- nilai islam,

diantaranya; Sosok Hermes begitu berani dan mempunyai pendirian yang teguh dalam

menegakkan kebenaran, Kehati-hatian Uzrayail untuk tidak mendekati lebih jauh

terhadap sebuah kemaksiatan dan kesesatan dan Nafsu Harut dan Marut menggadaikan

perdamaian => memberi pelajaran bahwa kenikmatan sesaat di awal menimbulkan

duka, nestapa, dan penyesalan di akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Baktsir, Ali Ahmad.Harut dan Marut/Ali Ahmad Baktsir.Yogyakarta:Navila.2007

15