makalah akhir bmi_muhammad indra_i34100075
TRANSCRIPT
5/13/2018 Makalah Akhir BMI_Muhammad Indra_I34100075 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-akhir-bmimuhammad-indrai34100075 1/11
Makalah Akhir Mata Kuliah Berpikir & Menulis Ilmiah (KPM 200)
SIKAP DAN PERILAKU NEGATIF KALANGAN REMAJA
PERKOTAAN YANG BERDAMPAK PADA MENURUNNYA
TINGKAT KUALITAS SARANA & PRASARANA UMUM DI
DAERAH PERKOTAAN
Disusun Oleh:
MUHAMMAD INDRA
I34100075
Dosen:
Dr. Ir. Ekawati Sri Wahyuni, MS
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
5/13/2018 Makalah Akhir BMI_Muhammad Indra_I34100075 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-akhir-bmimuhammad-indrai34100075 2/11
i
ABSTRAK
MUHAMMAD INDRA Sikap dan perilaku negatif kalangan remaja perkotaan yang
berdampak pada menurunnya tingkat kualitas sarana dan prasaranan umum di daaerah
perkotaan. Di bawah bimbingan EKAWATI SRI WAHYUNI
Makalah ini bertujuan untuk meneliti terbentuknya sikap dan perilaku negatif dikalangan
remaja khususnya remaja perkotaan, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan remaja
perkotaan melakukan hal yang bersifat merusak fasilitas umum, dan mengkaji hubungan
perilaku negatif yang dilakukan remaja perkotaan dengan menurunnya tingkat kualitas
berbagai fasilitas umum di daerah perkotaan, serta memberikan solusi agar remaja
perkotaan lebih peduli tentang fasilitas umum. Metodologi yang digunakan dalam
mengumpulkan data-data yang terkait dalam pembahasan masalah dalam makalah inimenggunakan data sekunder yang didapatkan dari studi pustaka dan hasil penilitian orang
lain. Variabel-variabel yang digunakan berupa sikap dan perilaku pada arah negatifnya,fasilitas umum yang menjadi obyek, dan hubungan anatara sikap dan perilaku negatif
dengan fasilitas umum. Dari hasil analisis yang didapatkan dari data-data dan hasil pembahasan, didapatkan bahwa adanya hubungan positif anatara perilaku negatif remaja
yang bersifat merusak fasilitas umum dengan perangkat fasilitas umum itu sendiri yangdisebabkan karena tingginya rasa solidaritas antara teman sebaya yang selalu diikuti oleh
remaja yang menjadi temannya. Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan aspel kognitif
dan afektif dalam perkembangan remaja tersebut.
Kata kunci : Sikap, Perilaku, Kenakalan Remaja, Fasilitas Umum, Sarana dan
Prasarana Umum.
5/13/2018 Makalah Akhir BMI_Muhammad Indra_I34100075 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-akhir-bmimuhammad-indrai34100075 3/11
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah akhir yang
berjudul ³Sikap dan Perilaku Negatif Kalangan Remaja Perkotaan yang Berdampak Pada
Menurunnya Tingkat Kualitas Sarana dan Prasarana Umum di Daerah Perkotaan´ ini
dengan baik. Makalah akhir ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK Belajar
dan Menulis Ilmiah (KPM 200) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr Ir Ekawati S. Wahyuni, MS
sebagai pembimbing yang telah memberikan pengajaran materi, saran, dan masukan
informasi mengenai tata cara pembuatan makalah akhir ini selama proses penulisan hingga
penyelesaian makalah akhir ini. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada asisten
praktikum BMI yang bernama Novia Fridayanti yang telah memberikan masukan, saran,dan kritik yang membangun. Tak lupa penulis juga berterima kasih kepada teman-teman
kelompok, teman-teman satu kelas, dan pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dan memberi semangat dalam proses penulisan makalah akhir ini dari
awal hingga akhir.Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaannya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritikan, masukan, dan saran yang membangun dari berbagai pihak dan pembaca. Semoga makalah akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua
kalangan, khususnya bagi remaja-remaja yang peduli akan lingkungan sekitar beserta
fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya.
Bogor, 15 Desember 2011
Muhammad Indra NIM. I34100075
5/13/2018 Makalah Akhir BMI_Muhammad Indra_I34100075 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-akhir-bmimuhammad-indrai34100075 4/11
iii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
Latar Belakang .................................................................................................. 1
Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
Tujuan ............................................................................................................... 1
PERILAKU REMAJA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA ...... 2
Sikap dan Perilaku ............................................................................................ 2
Perkembangan Remaja ..................................................................................... 2
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Sikap Negatif
Remaja ............................................................................................................. 3
SIKAP DAN PERILAKU NEGATIF REMAJA YANG BERDAMPAK
PADA FASILITAS UMUM ................................................................................ 4
Fasilitas Umum ................................................................................................ 4
Perilaku Negatif Remaja Beserta Dampaknya Terhadap Lingkungan
Sekitar .............................................................................................................. 4
Beberapa Perilaku yang Berakibat Rusaknya Fasilitas Umum .......................... 5
SIMPULAN ......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 7
5/13/2018 Makalah Akhir BMI_Muhammad Indra_I34100075 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-akhir-bmimuhammad-indrai34100075 5/11
1
PENDAHULUAN
Dewasa ini, memahami tentang pentingnya fasilitas umum sebagai sarana dan
prasarana yang digunakan bersama untuk mencapai suatu kepentingan atau tujuan tertentu,
maka tanggung jawab untuk memastikan fasilitas itu bisa berfungsi, tidak semata ada di
bahu aparat pemerintah. Anggota masyarakat juga memiliki kewajiban untuk ikut menjaga
dan merawat fasilitas umum, karena pada hakekatnya fasilitas umum adalah milik
bersama. Tetapi, kepemilikan bersama justru seringkali menjadi titik lemah dalam
masyarakat kita. Tidak dapat dipungkiri bahwa tanggung jawab dalam memakai fasilitas
umum yang tersebar di kalangan masyarakat yang begitu majemuk di perkotaan, membuat
banyak fasilitas umum yang seharusnya dapat terawat dengan baik, tetapi menjadi
terbengkalai bahkan sampai ada yang rusak, sehingga tidak dapat berfungsi seperti
biasanya. Sebagian besar fasilitas umum tersebut rusak atau tidak berfungsi karena adanya
tindakan-tindakan dan perilaku masyarakat khususnya masyarakat kalangan remaja di perkotaan yang tidak mau tahu tentang pentingnya fasilitas umum bagi orang banyak.
Hasil-hasil penelitian dan buku referensi yang digunakan sebagai data sekunder dalam penulisan makalah akhir ini, lebih banyak mengulas tentang sikap dan perilaku
perkembangan remaja yang bersifat teori dan konsep, ataupun tidak menggambarkan bagaimana solusi yang dapat mengubah sikap dan perilaku negatif dikalangan remaja
perkotaan.
Hal-hal yang menyebabkan remaja khususnya remaja di daerah perkotaan melakukantindakan-tindakan dan perilaku yang bersifat merusak fasilitas umum ini, biasanya terjadi
karena banyak faktor, diantaranya adalah tingkat pendidikan, latar belakang keluarga,
dan gaya hidup. Tetapi berdasarkan penelitian, faktor terbesar yang mempengaruhi
terbentuknya pola sikap dan perilaku negatif di kalangan remaja perkotaan secara tidak langsung adalah karena "tingginya" (UBB, 2011) rasa solidaritas antar teman,
pengakuan kelompok, atau ajang penunjukkan identitas diri. Masalah ini akan timbul pada saat remaja salah memilih arah dalam berkelompok.
Berdasarkan latar belakang masalah dan thesis utama yang telah dikemukakan,rumusan masalah dalam penulisan makalah akhir adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sikap dan perilaku negatif remaja perkotaan terbentuk?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan remaja khususnya daerah perkotaan
terdorong melakukan hal yang bersifat merusak faslitas publik?
3. Bagaimana hubungan sikap dan perilaku negatif yang dilakukan remaja perkotaan
dengan rusaknya fasilitas publik yang ada?
4. Bagaimana solusi agar remaja perkotaan lebih peduli akan fasilitas publik yang
disediakan oleh pemerintah?
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, berikut tujuan yang ingin
dicapai dalam penulisan makalah akhir ini:
1. Meneliti terbentuknya sikap dan perilaku negatif dikalangan remaja khususnyaremaja perkotaan.
2. Menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan remaja perkotaan melakukan hal
yang bersifat merusak fasilitas umum.3. Mengkaji hubungan perilaku negatif yang dilakukan remaja perkotaan dengan
menurunnya tingkat kualitas berbagai fasilitas umum di daerah perkotaan.4. Memberikan solusi agar remaja perkotaan lebih peduli tentang fasilitas umum.
5/13/2018 Makalah Akhir BMI_Muhammad Indra_I34100075 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-akhir-bmimuhammad-indrai34100075 6/11
2
PERILAKU REMAJA DAN FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA
Sikap dan Perilaku
Dalam memberikan definisi tentang sikap, diantara para ahli banyak terjadi
perbedaan. Terjadinya hal ini karena sudut pandang yang berbeda tentang sikap itu sendiri.
Masri (dalam Ramdhani, 1972) mengartikan sikap sebagai kesediaan yang diarahkan untuk menilai atau menanggapi sesuatu. Berkman dan Gilson (1981) mendefinisikan sikap adalah
evaluasi individu yang berupa kecenderungan (inclination) terhadap berbagai elemen di
luar dirinya. Azwar (1995) mendefinisikan sikap adalah keadaan siap ( predisposisi) yang
dipelajari untuk merespon objek tertentu yang secara konsisten mengarah pada arah yang
mendukung ( favorable) atau menolak (unfavorable). Berarti sikap seseorang terhadap
suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.
Sikap selalu saja dikaitkan dengan perilaku yang berada dalam batas kewajaran dankenormalan yang merupakan respons terhadap stimulus lingkungan sosial. Menurut thana
(dalam Mansoer, 2009) perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh manusia, baik yang dapat
diamati secara langsung ataupun yang tidak dapat diamati secara langsung sebagai hasilinteraksi antara seseorang dengan lingkungannya. Perilaku, secara luas tentu tidak hanyadapat ditinjau dalam kaitannya dengan sikap manusia, melainkan ditinjau dari faktor-faktor
internal dan ekternal dari dimensi masa lalu, saat ini, dan masa datang yang ikut
mempengaruhi perilaku manusia. Salah satu karakteristik reaksi perilaku manusia adalah
sifat diferensialnya. Artinya, satu stimulus dapat menimbulkan lebih dari satu respons yang
berbeda dan beberapa stimulus yang berbeda dapat saja menimbulkan satu respons yang
sama.
Definisi-definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa secara garis besar sikap
terdiri dari komponen kognitif, yaitu ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan
dan dipelajari, perilaku cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai.
Perkembangan Remaja
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan
antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Hurlock
(1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) danmasa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir
dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.Transisi perkembangan pada masa
remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagiankematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak
itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah.
Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuhtermasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir
secara abstrak (Hurlock, 1990 dan Papalia & Olds, 2001).
Perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan. Perubahan itu
dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh, dan
kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak. Perkembangan
dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek
perkembangan yang telah diketahui, yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan
kognitif, dan (3) perkembangan kepribadian dan sosial.
5/13/2018 Makalah Akhir BMI_Muhammad Indra_I34100075 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-akhir-bmimuhammad-indrai34100075 7/11
3
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Sikap Negatif Remaja
Remaja-remaja berperilaku negatif bukanlah suatu hal yang terjadi secara alami,
melainkan merupakan hasil dari pola adaptasi mereka yang terbentuk sepanjang
perkembangannya. Dimana dalam interaksi sosial, remaja bereaksi membentuk pola-pola
sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Sehubungan dengan
itu, terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pola sikap remaja, diantaranya:
a. Pengalaman Pribadi
Faktor lain yang sangat menentukan pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi
atau orang yang berkaitan dengan sikap tertentu. Middlebrook (dalam Azwar,
1995) mengatakan bahwa tidak adanya pengalaman yang dimiliki oleh seseorang
dengan suatu objek psikologis, cenderung akan membentuk sikap negatif terhadap
objek tersebut. Sikap akan lebih mudah terbentuk jika yang dialami seseorang
terjadi dalam situasi yang melibatkan emosi, karena penghayatan akan pengalaman
lebih mendalam dan lebih lama membekas. Pengalaman pribadi yang langsung
dialami memberikan pengaruh yang lebih kuat daripada pengalaman pribadi yang
tidak langsung.
b. Latar Belakang Keluarga dan Pengaruh Orang Tua
Keluarga merupakan lapangan pendidikan yang pertama, dan pendidiknya adalahkedua orang tua. Orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan anak-
anaknya. Sikap orang tua akan dijadikan role model bagi anak-anaknya atau anak
cenderung bersikap sama dengan apa yang dilakukan orang tuanya. Contohnya,
anak yang memiliki orang tua pemusik akan cenderung juga senang musik.
Keluarga berperan dalam pembentukan karakterr bagi anggotanya. Namun, apabila
fungsi keluarga tersebut tidak dapat dilakukan dengan optimal, maka akan timbul
berbagai hal yang negatif baik bagi anggota keluarga itu sendiri maupun bagi
masyarakat.
c. Kelompok Sebaya
Kelompok sebaya atau kelompok masyarakat memberi pengaruh kepada individu.
Ada kecenderungan bahwa seorang individu berusaha untuk sama dengan temansekelompoknya (Ajzen menyebutnya dengan normative belief ). Contohnya,seorang anak yang dulunya baik semenjak bersekolah dan berteman dengan anak-
anak nakal kemungkinan akan berubah menjadi nakal seperti teman-temansebayanya.
d. Media MassaBerbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dll yang
hadir di tengah-tengah masyarakat secara tidak langsung mempunyai pengaruhyang besar dalam pembentukan opini dan pola perilaku masyarakat. Adanya
informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan pandangan baru bagiterbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Contohnya adalah iklan-iklan tentang
gaya hidup remaja jaman sekarang, semakin sering iklan tersebut ditampilkan di berbagai media televisi akan semakin besar kemungkinan orang akan terpengaruh
untuk mengikuti gaya-gaya yang ada di iklan tersebut.
e. Faktor Emosional
Suatu bentuk sikap terkadang didasari oleh emosi, yang berfungsi sebagai semacam penyaluran prustrasi atau pengalihan bentuk mekamisme pertahanan ego. Sikap
demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu prustrasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten
dan bertahan lama.
5/13/2018 Makalah Akhir BMI_Muhammad Indra_I34100075 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-akhir-bmimuhammad-indrai34100075 8/11
4
SIKAP DAN PERILAKU NEGATIF REMAJA
YANG BERDAMPAK PADA FASILITAS UMUM
Fasilitas Umum
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987, tentang Penyerahan
Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum, dan Fasilitas Sosial, termuat definisi akan fasilitas
sosial, yaitu fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan permukiman yangmeliputi fasilitas: kesehatan, pendidikan, perbelanjaan dan niaga, peribadatan, rekresi/budaya,
olahraga dan taman bermain, pemerintah & pelayanan umum serta pemakaman umum.
Sedangkan Prasarana lingkungan meliputi jalan, saluran pembuangan air limbah dan saluran
pembuangan air hujan serta utilitas umum terdiri dari Jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan gas, jaringan telepon, kebersihan/pembuangan sampah dan pemadam kebakaran.
Semua fasilitas umum yang terdiri dari berbagai bidang, tidak semuanya berfungsi
sebagai mana mestinya. Ada banyak fasilitas umum yang rusak dan tidak dapat dipakai
lagi karena berbagai hal salah satunya adalah karena perilaku negatif di kalangan remaja,
tetapi rusaknya fasilitas umum bukan semata-mata karena hal itu saja. Penulis mencoba
menganalisis kerusakan fasilitas publik yang dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu:
1.
Kerusakan karena faktor internalKerusakan karena faktor internal adalah kerusakan yang berasal dari dalam
perangkat fasilitas umum itu sendiri. Kerusakan ini merupakan kerusakan yang
pasti terjadi karena memang tingkat ketahanan penggunaanya sudah menipis karena
sering dipakai atau digunakan oleh orang banyak. Kerusakan karena faktor ini dapat
dicegah dengan perawatan secara berkala.
2. Kerusakan karena faktor eksternal
Kerusakan karena faktor eksternal adalah kerusakan yang berasal dari luar
perangkat fasilitas umum karena berbagai hal. Kerusakan ini sangat sulit sekali ditanggulangi karena mengingat di setiap waktu pasti ada saja fasilitas yang rusak
akibat ulah-ulah tangan masyarakat yang tidak bertanggung jawab.
Perilaku Negatif Remaja Beserta Dampaknya Terhadap Lingkungan Sekitar
Kelompok usia remaja adalah kelompok usia yang dipenuhi dengan semangat yang
sangat tinggi tetapi adakalanya semangat tersebut mengarah kepada hal yang bersifat
negatif sehingga sering disebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja merupakan
gejala umum, khususnya terjadi di kota-kota besar yang kehidupannya diwarnai dengan
adanya persaingan-persaingan dalam memenuhi kebutuhan hidup, baik yang dilakukan
secara sehat maupun secara tidak sehat. Karena itu kelompok remaja perlu mendapatkan
penanganan dan perhatian serius untuk dipersiapkan menjadi manusia yang berguna serta
berkembang baik dan benar, meningkatkan kualitas serta kemampuannya sehingga hasil
kerjanya akan maksimal.
Banyaknya remaja yang menunjukkan perilaku positif dengan prestasi gemilang
dari berbagai bidang, namun tidak sedikit pula remaja di kalangan pelajar yang berperilaku
mengarah pada hal-hal yang negatif. Perilaku dan penyebab terjadinya kenakalan remaja
tersebut, menimbulkan berbagai dampak yang timbul, salah satunya adalah rusaknya
fasilitas-fasilitas umum yang mengganggu khalayak. Sehingga tumbuhlah jiwa remaja
yang tidak disiplin, apatis, dan acuh sehingga menuju pada kebodohan. Hal ini tentunya
dapat merusak citra budaya bangsa Indonesia. Tindak perilaku negatif remaja terutama saat
ini dimana kenakalan remaja tersebut sangat banyak di pengaruhi oleh faktor ± faktor seperti yang telah dijelaskan di subbab sebelumnya.
5/13/2018 Makalah Akhir BMI_Muhammad Indra_I34100075 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-akhir-bmimuhammad-indrai34100075 9/11
5
Dampak keterbukaan informasi dalam era globalisasi menyebabkan munculnya
permasalah pada kelompok remaja yang sangat beragam, dan belum semuanya mendapat
respon dengan baik sehingga permasalah tersebut belum terselesaikan dan justru
berimplikasi pada tindakan-tindakan yang salah. Perilaku negatif remaja tersebut secara
tidak langsung berdampak pada perusakan fasilitas publik karena sikap apatis mereka
terhadap fasilitas yang ada.
Beberapa Perilaku yang Berakibat Rusaknya Fasilitas Umum
Adapun macam ± macam perilaku negatif remaja yang berdampak pada menurunya
kualiatas sarana dan prasarana umum dan sering terjadi disekitar kita, yaitu:
1. Tawuran antar pelajar
Dilihat dari bentuknya, perkelahian pelajar atau yang biasa disebut tawuran adalah
perkelahian massal yang merupakan perilaku kekerasan antar kelompok pelajar
yang ditujukan pada kelompok pelajar dari sekolah lain. Tawuran pelajar saat initidak hanya sebatas pada pelemparan batu, tetapi juga membakar benda-benda yang
berada disekitarnya termasuk fasilitas umum. Hal ini dibuktikan dengan masihseringnya terlihat remaja berjalan bergerombol sambil merusak fasilitas umum atau
menyerang remaja lain.
2.
Mencoret coret dinding Mencoret coret dinding secara ilegal adalah perbuatan yang tidak baik, karenadapat membuat kotor sekitar lingkungan. Dinding yang dimaksud disini adalah
dinding sekolah, dinding rumah yang besar, dinding terowongan, dinding jalan, dan
dinding lain yang bisa untuk dibuat coretan oleh para remaja. Coretan-coretan
tersebut dapat berbentuk gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi yang
tidak enak untuk dipandang, dapat juga berbentuk tulisan kritikan kepada
pemerintah dengan bahasa yang kasar. Tetapi ada pula coretan yang mempunyai
nilai seni diantaranya adalah grafiti, batik, gambar tentang kebijakan pemerintah,
dll, jika kita melakukannya dengan baik. Walau demikian tetap saja itu melanggar
peraturan, seharusnya dapat disalurkan dengan media yang tepat sehingga menjadi
karya seni yang bernilai tinggi.
3. Merusak fasilitas sekolah Merusak fasilitas sekolah akan merugikan diri saendiri dan orang lain, karena kita
tidak bisa memakai atau manggunakan fasilitas fasilitas tersebut, seperti merusak
meja, bangku, dan pagar sekolah, mencorat-coret bangku, meja, dan tembok sekolah, menginjak-nginjak taman sekolah, tidak memelihara kebersihan kamar
mandi (WC), dan fasilitas-fasilitas sekolah lainnya.4. Membuang sampah sembarangan
Perilaku ini merupakan perilaku yang sangat umum dilakukan, bukan hanya darikalangan remaja, tetapi mulai dari anak kecil sampai orang dewasa dan orang lanjut
usia pun melakukan hal ini. Tetapi yang paling dominan adalah kaum remaja yangapatis terhadap lingkungan sekitarnya. Perilaku ini sangat mengganggu sekali bagi
lingkungan sekitar apalagi jika kita melakukannya di tempa-tempat yang
menyediakan fasilitas umum, seperti di pasar, termnial, stasiun, bandara, dll. Pastikita merasa risih jika melihat lingkungan sekititar kita tercermari dengan
banyaknya sampah.
Mengamati dan memahami pola-pola perilaku remaja yang memang sangat rumit
dan tinggi kompleksitasnya, maka sebelum terlambat, segenap potensi sosial yang tersedia
harus diarahkan dan diupayakan secara terpadu dan berkesinambungan untuk melibatkan
perannya. Penanganan permasalahan kenakalan remaja pun tidak hanya ditekankan pada
remaja itu sendiri, melainkan multi dimensi dari berbagai pihak yang terkait.
5/13/2018 Makalah Akhir BMI_Muhammad Indra_I34100075 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-akhir-bmimuhammad-indrai34100075 10/11
6
SIMPULAN
Setelah mendapatkan hasil analisis, dan mengkaji sikap dan perilaku negatif
dikalangan remaja perkotaan yang berdampak pada menurunnya kualitas sarana dan
prasarana umum, maka berdasarkan penyajian data dan pembahasan maka dalam
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Adanya hubungan positif antara sikap dan perilaku negatif yang dilakukan remaja
perkotaan dengan rusaknya berbagai fasilitas publik di daerah perkotaan, karena
mereka para remaja yang mempunyai sikap dan perilaku seperti itu sudah tidak
mengindahkan atau memperdulikan lagi jika apa yang dilakukan mereka telah
menurunkan kualitas bahkan sampai merusak sarana dan prasarana umum bagi
masyarakat sekitar.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja khususnya daerah perkotaan secara
langsung maupun tidak langsung untuk melakukan hal yang bersifat merusak faslitas atau sarana dan prasarana umum, diantarnya adalah faktor genetik &
fisiologik, tingkat pendidikan, gaya hidup (life style), media massa, latar belakang
keluarga, dan pengaruh orang tua.3. Adapun faktor yang paling mendominasi pembentukan karakter sikap dan perilaku negatif remaja perkotaan, yaitu kelompok sebaya (teman sebaya) atau
kelompok masyarakat sekitar dimana remaja tersebut tinggal dan menetap.
Perlu dilakukan penelitian dan analisis lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap dan perilaku negatif kalangan remaja perkotaan yang berdampak
pada menurunnya tingkat kualitas sarana dan prasarana umum, seperti Pengetahuan
remaja, persepsi, emosi, motivasi, sosial ekonomi, ketersediaan fasilitas, kebudayaan dan
waktu-waktu yang menjadi peluang remaja melakukan hal-hal yang bersifat negatif
tersebut.
Perlu diketahui lebih lanjut bahwa tidak selamanya sikap dan perilaku negatif remaja perkotaan karena pengaruh secara langsung maupun tidak langsung dari teman-teman
sebayanya itu akan berdampak buruk dan jelek bagi karakter individu remaja tersebut dan
atau bagi lingkungan sekitar, dan juga tidak selamanya baik. Ada kalanya sikap-sikap dan perilaku negatif tersebut tersalurkan ke media yang tepat bukan ke fasilitas umum yang
akan membuat jelek muka perkotaan, sehingga terciptalah sebuah kreatifitas para remajayang mempunyai nilai-nilai. Pemerintah dan masyarakat sekitar diharapkan juga
mempunyai peranserta aktif dalam membimbing, memberitahu, mencegah, danmenyalurkan sikap-sikap dan perilaku negatif remaja perkotaan ke media yang tepat untuk
melampiaskannya.
5/13/2018 Makalah Akhir BMI_Muhammad Indra_I34100075 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-akhir-bmimuhammad-indrai34100075 11/11
7
DAFTAR PUSTAKA
Azwar S. 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya (Edisi kedua). Yogyakarta [ID]:
Pustaka Pelajar.
Aryenti, Kardiyanto D, Edinur M. 2010. Peranserta masyarakat dalam pemeliharaan sarana
dan prasarana lingkungan permukiman pinggiran sungai di perkotaan. [Internet]. [dikutip
11 November 2011]. J Pemuki. 1(1): 1-7.
Berkman HW, Gilson C. 1981. Consumer behavior: Concept and strategies (second
editions). Boston: Kent Publishin Company.
Hurlock EB (1990). Developmental psychology: a lifespan approach. Boston: McGraw-
Hill.
Mansoer M. 2008. Perilaku keberagaman remaja kasus siswa SLTA di Kota Jakarta
Selatan, Kabupaten Sukabumi & Kabupaten Lebak. [Disertasi]. Bogor [ID]: SekolahPascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Masri AW. 1972. Pragmenta Psyichology Social. Jilid I. Yogyakarta [ID]: YayasanPenerbitan FIF IKIP.
Oesman AT. 2010. Fenomena tawuran sebagai bentuk agresivitas remaja (Kasus dua SMA
Negeri di kawasan Jakarta Selatan). [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 250
hal.
Papalia DE, Olds SW, Feldman, Ruth D. 2001. Human development 8th editions. Boston:
McGraw-Hill
Ramdhani N. [tidak ada tahun]. Sikap & perilaku: Dinamika psikologi mengenai
perubahan sikap dan perilaku. [Internet]. [diunduh 1 Desember 2011]. Dapat diunduh dari
http://neila.staff.ugm.ac.id/ wordpress/wp-content/uploads/.../definisi.pdf
[USU] Universitas Sumatera Utara. [tidak ada tahun]. Bab 2: Sikap. [Internet]. [diunduh 1
Desember 2011]. Dapat diunduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789
/19110/... /Chapter%20II.pdf .
Valentin VH. 2009. Efek berita kriminal terhadap perilaku khalayak remaja (Kasus SMP
Taman Siswa, Jakarta Pusat). [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 250 hal.