makalah agama islam.docx

20
AKHLAK KEPADA ORANG YANG SUDAH MENINGGAL part 2 Tugas mata kuliah akhlakul karimah 3 Disusun oleh : Bekti Noviandari PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN REGULER B SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYAH PRINGSEWU

Upload: abi-aisyah

Post on 12-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH AGAMA islam.docx

AKHLAK KEPADA ORANG YANG SUDAH MENINGGAL part 2

Tugas mata kuliah akhlakul karimah 3

Disusun oleh : Bekti Noviandari

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN REGULER B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYAH

PRINGSEWU

2015

Page 2: MAKALAH AGAMA islam.docx

KATA PENGANTAR

Syukur  alhamdulillah, kami haturkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberi taufiq, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kita jalan yang lurus (Agama Islam) yang diridhai Allah SWT, sehingga penulisan makalah yang berjudul “ Akhlak Kepada Orang yang Sudah Meninggal ” ini dapat terselesaikan. Makalah ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas yang diberikan pada mata kuliah Akhlakul Kharimah 3..

Makalah yang ditulis dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan ini, tentu tidak luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu selalu terbuka bagi adanya kritik dan saran serta penyempurnaan. Namun demikian penulis akan terus mencoba dan berusaha agar pada waktu yang akan datang dapat lebih menyempurnakan pengetahuan penulis di bidang ilmu agama.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Pringsewu, Juni 2015

Penulis

Page 3: MAKALAH AGAMA islam.docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang…………………………………………………………………………….

B.Rumusan Masalah…………………………………………………………………………

C.Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

A.Hal Yang Diharamkan Kepada Kerabat Yang Ditinggalkan……………………………..

B.Tanda-Tanda Khusnul Khotimah………………………………………………………….

C.Pujian Orang Yang Masih Hidup Kepada Orang Yang Sudah Meninggal………………

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan ……………………………………………………………………………….

B.Saran……………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..

Page 4: MAKALAH AGAMA islam.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna di antara makhluk-makhluk yang lain. Hal ini dikarenakan Allah memberikan akal kepada manusia, dengan akal tersebut manusia dituntut untuk memikirkan segala sesuatu, baik yang berkaitan dengan agama, sesuatu hablum minannas maupun hablum minallah.

Setiap yang bernyawa akan mengalami ajal atau kematian, ajal manusia sudah menjadi ketentuan, bila sudah waktunya meninggal dunia,maka kita harus bersikap sabar atas keluarga yang meninggal tersebut.Ketahuilah bahwa mayit disiksa karena ratapan keluarganya. Dan bila seseorang sampai meneteskan air mata, bila keluarganya meninggal dunia,maka hal tersebut sudah biasa sebagai rasa duka, yang penting tidak sampai menangis ketrelaluan.

Bila sudah satu dari keluarga (famili) kita meninggal, maka kita harus tetap bertaqwa kepada-Nya dan bersikap sabar atas musibah tersebut dan kita berusaha jangan sampai berputus asa, menggerutu dan bahkan sampai marah-marah, karena semua itu kejadian yang pasti dan bila sudah waktunya maka tak seorangpun bisa mengelaknya.Maka atas dasar tersebut di atas, kita dalam menghadapi orang dan keluarga atau teman yang meninggal janganlah bersikap kurang baik secara perorangan ataupun secara bersama-sama, dan doakanlah si mayit agar khusnul khotimah karena mendo’akan orang yang telah meninggal dunia hukumnya adalah wajib atau keharusan bagi kaum muslimin yang ada di sekitar rumah orang yang meninggal tersebut, baik pandangan menurut  Muhammadiyah maupun pandangan Nahdatul Ulama.

B.Rumusan Masalah

1.Apa saja hal apa saja yang diharamkan kepada kerabat yang ditinggalkan ?

2.Apa saja tanda-tanda khusnul khotimah?

3.Bagaimana pujian orang yang masih hidup kepada orang yang sudah meninggal?

C.Tujuan Penulisan

1.Agar kita mengerti apa saja hal apa saja yang diharamkan kepada kerabat yang ditinggalkan .

Page 5: MAKALAH AGAMA islam.docx

2.Agar kita mengetahui apa saja tanda-tanda khusnul khotimah.

3.Agar kita mengetahui bagaimana pujian orang yang masih hidup kepada orang yang sudah meninggal.

Page 6: MAKALAH AGAMA islam.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A.Hal yang diharamkan kepada kerabat yang ditinggalkan

1.Yang berhubungan dengan kuburan :

a.jangan membuat,menembok, atau membangun rumah ,dan duduk diatasnya

Dari Jabir,”Rasululloh Saw telah melarang menembok kuburan,duduk di atasnya dan membuat rumah di atasnya.”(Riwayat Ahmad dan Muslim)

b.jangan membuat tulisan-tulisan di atasnya

Pada riwayat Nasai disebutkan,”Rasululloh Saw telah melarang membuat rumah di atas kubur dan membuat tulisan di atasnya.”

c.Jangan membuat perkuburan menjadi masjid

Sabda Rasululloh Saw :

Dari Abu Hurairah,“sesungguhnya Rasululloh Saw telah berkata , ‘Mudah-mudahan allah membunuh Yahudi dan Nasrani yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka menjadi masjid.(Riwayat Bukhari dan Muslim)

d.jangan membongkar mayat yang sudah dan baru dikuburkan ,haram hukumnya ,kecuali terjadi beberapa hal seperti: mayat yang dikubur belum dimandikan; tidak dikafani; tidak disalatkan; tidak menghadap kiblat; dikuburkan ditanah yang dirampas / dibungkus dengan kain yang dirampas, sedang siempunya minta dikembalikan; atau ke dalam kuburan tersebut terjatuh suatu barang yang berharga.Jika terjadi salah satu dari hal tersebut ,kuburan boleh dibongkar selama mayat belum membusuk.Adapun membongkar kuburan yang telah lama tidak ada halangan asal mayat sudah hancur,berarti tulang-tulangnyapun telah hancur.

2.Berhubungan dengan si mayit ,yaitu jangan meratapi dan menangisi si mayit.

Orang yang ditinggal mati keluarganya dilarang meratapinya dengan berlebih-lebihan,karena perbuatan itu adalah perbuatan orang jahiliayah dan bukan sunah Nabi.

Page 7: MAKALAH AGAMA islam.docx

Dari Ibnu Mas’ud ra,berkata ia : bersabdalah Rasululloh saw,”bukanlah termasuk golongan umatku,orang-orang yang memukul pipinya dan orang yang merobek-robek bajunya dan memanggil-manggil (menyebut-nyebut kebaikan si mayit) dengan cara-cara memanggil-manggil yang dilakukan orang jahiliyah”.(HR.Bukhari dan Muslim)

Dari abi Sa’id al Khuduri ra,berkata :Rasululloh saw melaknati wanita-wanita yang meratapi (mayit) dan yang sengaja memperdengarkan ratapan itu”.)HR Abu Dawud)

3.Yang berhubungan dengan keluarga :

a.Dilarang berpesta pora pada keluarga si mayit

Kaum kerabat ,tetangga, sahabat,dan handai tolan mayat hendaklah member makan keluarga (ahli) mayat karena mereka sedang dalam keadaan kalut,belum sempat bmengurus makanan mereka sendiri.

Itulah yang disyariaykan dalam agama Islam,bukan sebagaimana yang biasa dilakukan di Indonesia ,semua tetangga,sahabat yang dekat / yang jauh,keluarga,teman , dan orang sekampung dating beramai-ramai berkumpul di rumah ahli mayat untuk makan-makan , dan ahli mayat terpaksa menyediakan makanan yang bermacam-macam,biarpun sampai menghabiskan harta peninggalan si mayit.Bahkan kalu kurang hartanya sendiri dihabiskan pula.Kadang-kadang orang yang dating ditempat kematian itu sepanjang hari tidak perlu berbelanja lagi karena keperluannya sydah ditanggung oleh orang yang sedang bersedih dan berduka cita karena kehilangan anak/ bapak yang dicintainya.Selain dari perayaan pada hari matinya itu diadakan pula selamatan untuk makan-makan pada hari ketiga dari hari meninggalnya,hari ketujuh,kesepuluh,empat puluh,seratus,dan seterusnya.Kesedihan itu selalu diperbaharui dan kerugian selalu bertambah .Semua itu hukumnya haram,tidak diizinkan oleh agama Islam yang maha suci,lebih-lebih kalau ahli mayat itu ada yang belum sampai umur (belum balig).

Dari Jarir bin AbdullahAl-Bajali,ia berkata,”Berkumpul-kumpul pada ahli mayat serta membuat makanan sesudah mayat dikuburkan,kami anggap sebagian dari meratap (sama hukumnya dengan meratap,yaitu haram).”(Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah)

Memang kalu kita renungkan dengan lebih jauh serta kita pikirkan dengan pikiran yang sehat dan tenang,alangkah sedihnya ahli mayat,sesudah ia kehilangan anak,buah hatinya,atau kehilangan bapak pemegang kemudi hidup dan penghidupannya,hartanya duhabiskan pula.Sedang kalau tidak mengikuti adat, ia tercela di mata kaum adat yang berpikiran tidak sehat itu.

Page 8: MAKALAH AGAMA islam.docx

b.Kepada istri yang ditinggalkan suami (si mayit)

Secara ringkas, wanita yang sedang menjalani masa berkabung, tidak boleh melakukan segala sesuatu yang diharamkan pada wanita yang sedang menunggu masa iddah seperti berhias atau hal-hal lain yang dapat menarik perhatian lelaki untuk menikahinya.

Diharamkan pada wanita yang berkabung ini semua yang diharamkan pada orang yang menunggu masa iddah dari berhias atau yang lainnya yang dapat menarik untuk menikahinya.

B.Tanda-Tanda Khusnul Khotimah

Setiap hamba Allah yang berjalan diatas manhajnya yang lurus yang berusaha meneladani kehidupan Rasulullah dan para sahabatnya ajmain tentu sangat mengharapkan akhir kesudahan yang baik. Allah telah menetapkan tanda-tandanya dintara tanda-tanda husnul khatimah ituadalah:

1.Mengucapkan kalimah syahadat ketika wafat

Rasulullah bersabda :”barangsiapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan “La ilaaha illallah” maka ia dimasukkan kedalam surga” (HR. Hakim)

2. Ketika wafat dahinya berkeringat

Ini berdasarkan hadits dari Buraidah Ibnul Khasib adalah Buraidah dahulu ketika di Khurasan, menengok saudaranya yang tengah sakit, namun didapatinya ia telah wafat, dan terlihat pada jidatnya berkeringat, kemudian ia berkata,”Allahu Akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah bersabda: Matinya seorang mukmin adalah dengan berkeringat dahinya” (HR. Ahmad, AN-Nasai, at-Tirmidzi, Ibnu MAjah, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan ath-Thayalusi dari Abdullah bin Mas’ud)

3.Wafat pada malam jum’at

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah “Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari jum’at atau pada malam jum’at kecuali pastilah Allah menghindarkannya dari siksa kubur” (HR. Ahmad)

4.Mati syahid dalam medan perangMengenai hal ini Allah berfirman:

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup disisi Tuhan-Nya dengan mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira

Page 9: MAKALAH AGAMA islam.docx

disebabkan karunia Allah yang diberikanNya kepada mereka dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka bahwa tidak ada kekawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahal orang-orang yang beriman” (Ali Imraan:169-171)

Adapun hadits-hadits Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yang berkenaan dengan masalah ini sangat banyak dijumpai diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Rasulullah bersabda:

“Bagi orang yang mati syahid ada 6 keistimewaan yaitu:diampuni dosanya sejak mulai pertama darahnya mengucur, melihat tempatnya didalam surga, dilindungi dari adzab kubur, dan terjamin keamanannya dari malapetaka besar, merasakan kemanisan iman, dikawinkan dengan bidadari, dan diperkenankan memeberikan syafa’at bagi 70 orang kerabatnya” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad) 2. Seorang sahabat Rasulullahberkata: “Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata: Wahai Rasulullah mengapa orang mukmin mengalami fitnah dikuburan mereka kecuali yang mati syahid? beliau menjawab: Cukuplah ia menghadapi gemerlapnya pedang diatas kepalanya sebagai fitnah”(HR. an-Nasai)

catatan:

Dapatlah memperoleh mati syahid asalkan permintaannya benar-benar muncul dari lubuk hati dan penuh dengan keikhlasan, kendatipu ia tidak mendapatkan kesempatan mati syahid dalam peperangan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Barang siapa yang memohon mati syahid kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan menyampaikannya derajat para syuhada sekalipun ia mati diatas ranjangnya”(HR. Imam Muslim danal-Baihaqi)

5.Mati dalam peperangan fisabilillah

Ada dua hadist Rasulullah shalallahu alaihi wassalam:

a. Rasulullah bersabda:”Apa yang kalian katagorikan sebagai orang yang mati syahid diantara kalian? mereka menjawab :Wahai Rasulullah yang kami anggap sebagai orang yang mati syahid adalah siapa sja yang mati terbunuh dijalan Allah. Beliau bersabda:Kalau begitu ummatku yang mati syahid sangatlah sedikit. Para sahabat kembali bertanya: Kalau begitu siapa sajakah dari mereka yang mati syahid wahai Rasulullah? beliau menjawab: Barangsiapa yang terbunuh dijalan Allah, yang mati sedang berjuang dijalan Allah, dan yang

Page 10: MAKALAH AGAMA islam.docx

mati karena penyakit kolera, yang mati karena penyakit perut (yakni disebabkan penyakit yang menyerang perut seperti busung lapar, diare atau sejenisnya) maka dialah syahid dan orang-orang yangmati tenggelam dialah syahid “(HR. Muslim, Ahmad, dan al-Baihaqi)

b. Rasulullah bersabda: Siapa saja yang keluar dijalan Allah lalu mati atau terbunuh maka ia adalah mati syahid. Atau yang dibanting oleh kuda atau untanya lalu mati atau digigit binatang beracun atau mati diatas ranjangnya dengan kematian apapun yang dikehendaki Allah, maka ia pun syahid dan baginya surga” (HR. Abu Daud,al-Hakim, dan al-Baihaqi)

6.Mati disebabkan penyakit kolera.

Tentang ini banyak hadits Rasulullah meriwayatkannya diantaranya sebagai berikut:

a. Dari Hafshah binti Sirin bahwa Anas bin MAlik berkata:”Bagaimana Yahya bin Umrah mati? Aku jawab: “Karena terserang penyakit kolera” ia berkata:Rasulullah telah bersabda: penyakit kolera adalah penyebab mati syahid bagi setiap muslim” (HR. Bukhari, ath-Thayalusi dan Ahmad)

b. Aisyah bertanya kepada Rasulullah tentang penyakit kolera. Lalu beliau menjawab;”Adalah dahulunya penyakit kolera merupakan adzab yang Allah timpakan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya kemudia Dia jadikan sebagai rahmat bagi kaum mukmin. Maka tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah kolera lalu ia menetap dikampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang Allah tetapkan baginya pahala orang yang mati syahid”(HR. Bukhari, al-Baihaqi dan Ahmad)

7.Mati karena tenggelam.

8Mati karena tertimpa reruntuhan/tanah longsor.

Dalil dari 2 point diatas adalah berdasarkan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wassalam: “Para syuhada itu ada lima; orang yang mati karena wabah kolera, karena sakit perut, tenggelam, tertimpa reruntuhan bangunan, dan syahid berperang dijalan Allah” (HR.Imam Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan Ahmad)

9.Perempuan yang meninggal karena melahirkan.

Ini berdasarkan hadits yang diberitakan dari Ubadah ibnush Shamit radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menjenguk Abdullah bin Rawahah yang tidak bisa beranjak dari pembaringannya, kemudian beliau bertanya : “Tahukah kalian siapa syuhada dari ummatku? orang-orang yang ada menjawab:Muslim yang mati terbunuh” beliau bersabda:Kalau hanya itu para syuhada dari ummatku hanya sedikit. Muslim yang mati terbunuh adalah syahid, dan mati karena penyakit kolera adalah syahid, begitu pula

Page 11: MAKALAH AGAMA islam.docx

perempuan yang mati karena bersalin adalah syahid (anaknya yang akan menariknya dengan tali pusarnya kesurga)” (HR. Ahmad, Darimi, dan ath-Thayalusi) menurut Imam Ahmad ada periwayatan seperti itu melalui jalur sanad lain dalam Musnad-nya.

10.Mati terbakar.

11.Mati karena penyakit busung perut.

Tentang kedua hal ini banyak sekali riwayat, dan yang paling masyhur adalah dari Jabir bin Atik secaramarfu': “Para syuhada ada 7: mati terbunuh dijalan Allah, karena penyakit kolera adalah syahid,mati tenggelam adalah syahid,karena busung lapar adalah syahid, karena penyakit perut keracunan adalah syahid,karena terbakar adalah syahid, dan yang mati karena tertimpa reruntuhan(bangunan atau tanahlongsor) adalah syahid, serta wanita yang mati pada saat mengandung adalah syahid” (HR. Imam Malik, Abu Daud, An-Nasa’i, Ibnu MAjah dan Ahmad)

12.Mati karena penyakit Tubercolosis (TBC). Ini berdasarakan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wassalam: “Mati dijalan Allah adalah syahid, dan perempuan yang mati ketika tengah melahirkan adalah syahid, mati karena terbakar adalah syahid, mati karena tenggelam adalah syahid, mati karena penyakit TBC adalah syahid, dan mati karena penyakit perut adalahsyahid”(HR.Thabrani)

13.Mati karena mempertahankan harta dari perampok. Dalam hal ini banyak sekali haditsnya, diantaranya sebagai berikut:

a. “Barangsiapa yang mati karena mempertahankan hartanya (dalam riwayat lain; Barang siapa menuntut hartanya yang dirampas lalu ia terbunuh) adalah syahid” (HR. Bukhari, Muslim, Abu DAud, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

b. Abu Hurairah berkata, seorang laki-laki datang kepada Nabi seraya berkata: “Ya, Rasulullah, beritahukanlah kepadaku bagaimana bila ada seseorang yang datang dan akan merampas hartaku” beliau menjawab: ‘jangan engkau berikan’ Ia bertanya; bagaimana kalau ia membunuhku?beliau menjawab; Engkau mati syahid. Orang itu bertanya kembali,Bagaimana kalau aku yang membunuhnya?beliau menjawab; ia masuk neraka”(HR. Imam Muslim, an-Nasa’i dan Ahmad)

c. Mukhariq berkata, seorang laki-laki datang kepada Nabi dan berkata :

Page 12: MAKALAH AGAMA islam.docx

“ada seorang laki-laki hendak merampas hartaku, beliau bersabda: Ingatkan dia akan Allah. Orang itu bertanya: bila tetap saja tak mau berdzikir? beliau menjawab:Mintalah tolong orang disekitarmu dalam mengatasinya.Orang itu bertanya lagi : Bila tidak saya dapati disekitarku seorangpun? Beliau menjawab:Serahkan dan minta tolonglah kepada penguasa.Ia bertanya: Bila penguasa itu jauh tempatnya dariku? beliau bersabda: berkelahilah dalam membela hartamu hingga kau mati dan menjadi syahid atau mencegah hartamu dirampas” (HR. An-Nasa’i, dan Ahmad)

14 dan 15. Mati dalam membela agama dan jiwa. Dalam hal ini ada dua riwayat hadits sebagai berikut:

a.””Barangsiapa mati terbunuh dalam membela hartanya maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati dalam membela keluarganya maka ia mati syahid, dan barang siapa yang mati dlam rangka membela agama(keyakinannya) maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati mempertahankan darah (jiwanya) maka ia syahid” (HR. Abu Daud, an-Nasa’i, at-tirmidzi, dan Ahmad)

b. “Barangsiapa mati dalam rangka menuntut haknya maka ia mati syahid” (HR. An-Nasa’i)

16.Mati dalam berjaga-jaga (waspada) dijalan Allah. Dalam hal ini ada dua hadits dari Rasulullah shalallahu alaihi wasslam :

a.”Berjaga-jaga (waspada) dijalan Allah sehari semalam adalah lebih baik daripada berpuasa selama sebulan dengan mendirikan (shalat) pada malam harinya. Apabila ia mati, maka mengalirkan pahala amalannya yang dahulu dilakukannya dan juga rezekinya serta aman dari siksa kubur(fitnah kubur)” (HR. Imam Muslim, an-Nasa’i, Tirmidzi, Hakim dan Ahmad)

b. “setiap orang yang meninggal akan disudahi amalannya kecuali orang yang mati dalam berjaga-jaga dijalan Alllah, maka amalannya dikembangkan hingga tiba hari kiamat nanti serta terjaga dari fitnah kubur” (HR. ABu Daud, Tirmidzi, Hakim, dan Ahmad)

17.Orang yang meninggal pada saat mengerjakan amal shaleh. Ini berdasarkan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wassalam: “Barangsiapa mengucapkan ‘laa ilaaha illallah’ dengan berharap akan keridhaan Allah, dan diakhir hidupnya mengucapkannya, maka ia akan masuk surga. Dan, barangsiapa yang berpuasa sehari mengharap keridhaan Allah kemudian mengakhiri hidupnya dengannya (puasa), maka ia masuk surga. Dan barangsiapa bersedekah mencari ridha Allah dan menyudahinya dengan (sedekah) maka ia akan masuk surga” (HR. Ahmad)

Page 13: MAKALAH AGAMA islam.docx

C.Pujian orang yang masih hidup kepada orang yang sudah meninggal

Apabila mayit telah terbujur,hendaklah kita menyanjung dan memuji-muji terhadapnya akan segala kebaikan dan ketaatannya dengan memohon ampunan untuknya.Karena ucapan-ucapan kebaikan itu dari kita yang masih hidup,diaminkan oleh malaikat,sebagaimana Sabda Nabi Saw:

Dari Ummi Salamah r,a.ia berkata :Rasululloh Saw bersabda :”Apabila kamu menghadapi orang yang sedang sakit atau mati,maka hendaklah engkau mengucapkan kebaikan (menyatakan bahwa ia orang baik), karena sesungguhnya malaikat mengaminkan segala yang kau katakana iti”. (HR Muslim)

Terhadap orang-orang yang telah meninggal mendahului kita ,rasululloh Saw telah memberikan tuntunanya kepada kita sebagai berikut :

Dari ‘Aisyah ra ,berkata : Rasululloh Saw bersabda :”Janganlah engkau mencacu orang-orang yang telah meninggal, karena mereka telah sampai kepada apa yang nereka kerjakan”. (HR Bukhari)

Page 14: MAKALAH AGAMA islam.docx

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Setiap yang bernyawa akan mengalami ajal atau kematian, ajal manusia sudah menjadi ketentuan, bila sudah waktunya meninggal dunia,maka kita harus bersikap sabar atas keluarga yang meninggal tersebut.Ada beberapa hal yang diharamkan kepada kerabar yang ditinggalkan,meliputi hal yang berkenaan dengan keluarga,si mayit ,dan berhubungan dengan kuburan si mayit.

Setiap hamba Allah yang berjalan diatas manhajnya yang lurus yang berusaha meneladani kehidupan Rasulullah dan para sahabatnya ajmain tentu sangat mengharapkan akhir kesudahan yang baik. Allah telah menetapkan tanda-tandanya dintara tanda-tanda husnul khatimah yang terdiri dari 18 macam.

Apabila mayit telah terbujur,hendaklah kita menyanjung dan memuji-muji terhadapnya akan segala kebaikan dan ketaatannya,dengan memohon ampunan untuknya.Karena ucapan-ucapan kebaikan itu dari kita yang masih hidup,diaminkan oleh malaikat.

B.Saran

Janganlah kita melupakan orang yang sudah meninggal dunia, sebab mereka tidak  mampu lagi mengerjakan kebajikan, mereka hanya menanti hadiah dari anak-anak dan kerabat-kerabat mereka serta orang-orang yang berbuat baik terhadap mereka. Karena itu jangan lupa mendoakan mereka dalam shalat-shalat sunnah dan fardhu dan pada makam mereka. Terlebih lagi untuk kedua orang tua dan  saudara kita semua, diantaranya dengan memberikan sedeqah bagi mereka yang telah meninggal. Mudah-mudahan Allah menjadikan akhir hidup kita husnul khatimah dan memasukkannya dalam golongan orang-orang yang mati syahid amin.

Page 15: MAKALAH AGAMA islam.docx

DAFTAR PUSTAKA

kitab “Tuntunan Lengkap Mengurus Jenazah ” hal:52-55 M. Nashiruddin Al-Albani, Gema Insani Press, Jakarta,1999

Buku fiqh Islam tentang kitab jenazah