makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

28
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Secara fitriah manusia membutuhkan agama sebagai pegangan hidup, karena itu sejarah agama sama panjangnya dengan sejarah manusia. Karena itu sejarah mencatat aneka macam agama yang dianut oleh manusia sejak dahulu sampai hari ini, baik agama yang berasal dari olah pikir manusia (agama ardi atau agama budaya), maupun agama yang diturunkan melalui wahyu (agama samawi) yang diterima rasul-rasul Tuhan. Agama Islam adalah agama wahyu berdasarkan tauhid, berbeda dengan monoteisme. Tauhid atau keesaan Tuhan diketahui manusia berdasarkan kabar dari Tuhan sendiri melalui firman yang disampaikan kepada Rasul-Nya. Sedangkan monoteisme lahir dari perkembangan kepercayaan manusia terhadap Tuhan setelah melalui proses panjang pengalaman manusia dari dinamisme, animisme, politeisme dan akhirnya monoteisme. Ilmu Kalam/Teologi Islam, adalah ilmu yang membahas aspek ketuhanan dan segala sesuatu yang berkait dengan-Nya secara rasional. Berkenaan dengan 1

Upload: finnada-dwi-agustin

Post on 14-Dec-2014

630 views

Category:

Documents


157 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Secara fitriah manusia membutuhkan agama sebagai pegangan

hidup, karena itu sejarah agama sama panjangnya dengan sejarah manusia.

Karena itu sejarah mencatat aneka macam agama yang dianut oleh manusia

sejak dahulu sampai hari ini, baik agama yang berasal dari olah pikir manusia

(agama ardi atau agama budaya), maupun agama yang diturunkan melalui

wahyu (agama samawi) yang diterima rasul-rasul Tuhan.

Agama Islam adalah agama wahyu berdasarkan tauhid, berbeda

dengan monoteisme. Tauhid atau keesaan Tuhan diketahui manusia

berdasarkan kabar dari Tuhan sendiri melalui firman yang disampaikan

kepada Rasul-Nya. Sedangkan monoteisme lahir dari perkembangan

kepercayaan manusia terhadap Tuhan setelah melalui proses panjang

pengalaman manusia dari dinamisme, animisme, politeisme dan akhirnya

monoteisme.

Ilmu Kalam/Teologi Islam, adalah ilmu yang membahas aspek

ketuhanan dan segala sesuatu yang berkait dengan-Nya secara rasional.

Berkenaan dengan itu, maka obyek forma teologi yaitu permasalahan

ketuhanan dan segala sesuatu yang berkait dengan-Nya. Sementara

metodologinya, yaitu upaya memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan al-Sunnah

secara mendalam diikuti elaborasi pemaman dengan fakta-fakta empirik.

Biasa dikenal dengan istilah dialog ilmiah keagamaan. Sebagai sebuah

disiplin ilmu, teologi islam, berada satu rumpun dalam disiplin ilmu

Pemikiran dalam Islam.

Pembicaraan tentang Tuhan merupakan pembicaraan yang menyedot

pemikiran manusia sejak jaman dahulu kala. Manusia senantiasa bertanya

1

Page 2: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

tentang siapa di balik adanya alam semesta ini. Apakah alam semesta terjadi

dengan sendirinya ataukah ada kekuatan lain yang mengatur alam semesta ini.

Bertitik-tolak dari keinginan manusia untuk mengetahui keberadaan alam

semesta ini, maka manusia mencoba mengkajinya sesuai dengan kemampuan

akal yang dimilikinya. Hasil dari kajian-kajian yang dilakukan, manusia sejak

jaman primitif sudah mempercayai adanya kekuatan lain/gaib di luar diri

manusia yang disebut dengan Tuhan.

Mengingat kepercayaan terhadap Tuhan berbeda-beda, lantas apakah

semua Tuhan yang dipercayai oleh manusia merupakan Tuhan yang Haq

(benar) dan bagaimana cara mengetahui Tuhan yang Haq (benar) tersebut.

Tulisan ini akan menjelaskan tentang Tuhan yang Haq (benar) dalam

perspektif Islam, dan menguji Tuhan-Tuhan yang ada dalam kepercayaan

manusia di luar Islam.

1.2. Rumusan masalah

1. Bagaimana filsafat ketuhanan dalam persepsi islam?

2. Apa itu iman dan takwa?

3. Bagaimana implementasi iman dan takwa dalam kehidupan modern?

2

Page 3: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Filsafat Ketuhanan Dalam Islam

Filsafat ketuhanan dalam islam merupakan filsafat yang tertinggi

karena menggali persoalan yang pertama, utama, dan menjadi sebab dari

segala yang ada. Tuhan dalam bahasa Arab disebut dengan ILAAHUN –

ILAAHAINI – AALIHATUN. Dalam Al-Qur’an kata tersebut dipakai untuk

menyatakan berbagai obyek yang diagungkan, dibesarkan atau dipentingkan

oleh manusia. Dengan demikian Tuhan (ilah) adalah segala sesuatu yang

dipentingkan, dianggap mutlak oleh manusia sedemikian rupa sehingga

mereka merelakan dirinya untuk dikuasai oleh sesuatu tersebut

Dia(Allah) tidak terjangkau dengan penglihatan mata, namun Dia (Allah)

menjangkau semua penglihatan, daan Dia Dia-lah Yang Maha Lembut

lagi Maha Mengetahui segala kejadian.(Al-An’am, 103 ).

Dialah Yang Maha Awwal dan Maha Akhir, Yang Dzahir dan Yang Bathin

dan Dialah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. ( Al-Hadid,3).

Katakanlah ( hai Muhammad ) : ‘Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah

adalah Tuhan yang kepada-Nya bergantung segala sesuatu. Dia tidak

beranak dan tidak pula diperanakkan , dan tak ada apa pun yang setara

dengan-Nya. ( Al-Ikhlas,1-4).

Dialah Allah Yang menciptakan segala sesuatu,(Ar-Ra’ad, 18).

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (hai Muhammad )

tentang aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku

mengabulkan permohonan orang yang berdoa jika ia berdoa kepada-Ku.

3

Page 4: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

Maka hendaklah mereka memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah

mereka beriman ( percaya sepenuhnya ) kepada-Ku, agar mereka selalu

berada dalam kebenaran. (Al-Baqarah, 186).

Ingatlah,bahwa Allah Maha Meliputi segala sesuatu. ( Fusshilat,54).

Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ( Al-Ahzab, 27).

Segala sesuatu pasti binasa kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan,

dan hanya kepada-Nya sajalah kalian akan dikembalikan. ( Al- Qashas,

88).

Pada Ayat – ayat tersebut secara garis besar menggambarkan aqidah

ilahiyyah ( keyakinan tentang ketuhanan ) di dalam Islam. Itulah Aqidah

paling sempurna dalam agama. Pencipta satu-satunya,tiada berawal dan tiada

berakhir.Maha Kuasa atas segala sesuatu, Maha Mengetahui segala sesuatu,

Maha Meliputi segala sesuatu, dan tiada suatu apa pun yang serupa dengan-

Nya.

Keberadaan Allah adalah mutlak, hal ini dapat dibuktikan antara lain

bahwa ada ciptaan-Nya dan dibenarkan oleh pengalaman batin manusia

maupun fitrahnya, disamping itu telah dijelaskan oleh firman Allah dalam

surat Ali Imran ayat 190-191:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya

siang dan malam merupakan tanda-tanda bagi orang yang berakal. Yaitu

orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk ataupun

dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan

langit dan bumi dan seraya berkata “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau,

menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau maka jagalah kami

dari siksa neraka”.

4

Page 5: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

Manusia melalui pengalaman pancaindera serta kecerdasannya tidak

mungkin akan dapat menyangkal Allah yang menjadi Maha Pencipta,

termasuk juga menciptakan manusia itu sendiri. Dimensi Pencipta tidak

mungkin akan sama dengan dimensi yang diciptakan-Nya, dan untuk

memahaminya diperlukan pemikiran yang mendalam serta kejujuran yang

sebenar-benarnya.

1Ada tiga argumentasi paling terkenal yang melandasi filsafat

ketuhanan. Yaitu yang ada dikalangan eropa dikenal dengan nama :

cosmological argument, teological argument, ontological argument.

Cosmological argument ialah bahwa segala sesuatu yang bergerak

pasti ada penggeraknya, yang tidak digerakkan oleh hal lain. Segala sesuatu

yang ada ( mumkinat) tentu ada yang mengadakan ( mujid) dan yang

mengadakannya pasti ada ( wajibul-wujud). sebab jika tidak demikian, tentu

akan terjadi rangkaian silsilah yang tidak berkesudahan. Yang mengadakan

( mujid ) atau yang pasti ada ( wajibul – wujud ) ialah Tuhan.

Teological argument ialah bahwa keteraturan alam ini menunjukkan

adanya kehendak yang meliputi dan mengetahui segala sesuatu termasuk

semua sebab-musabab dan tujuannya.

Ontological argument ialah bahwa jika akal menggambarkan sesuatu

yang besar berarti ia menggambarkan sesuatu yang lebih besar. Jika tidak

demikian hal nya, akal akan berhenti pada batas kebesaran yang tak dapat

dilampauinya. Setiap ada sesuatu yang besar , pasti ada yang lebih besar lagi

dan pada akhirnya akal akan menggambarkan suatu kebesaran yang tak

mungkin ada bandingannya. Kebesaran yang tidak dilebihi oleh hal lain itu

bukan semata-mata gambaran yang terdapat di dalam imajinasi, dan tidak

pula terdapat di alam nyata. Karena, kebesaran yang benar-benar ada

melebihi kebesaran yang dapat di bayangkan atau di gambarkan. Dengan

11Abbas Mahmud Al-Aqqad. 1986. Filsafat Qur’an. Jakarta : Pustaka Firdaus. hal 155-173,

5

Page 6: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

demikian, Tuhan pasti ada, karena Dia jauh lebih besar dari pada semua yang

ada.

2Di dalam al-qur’an, terdapat berbagai dalil dan argumentasi yang

tersebut di berbagai ayat. Qur’an juga menegaskan, bahwa adanya alam

wujud ini menunjukkan adanya Sang Pencipta Sang Pengatur yang

berkehendak ( Al-Mudabbir Al-Murid ). Menetapkan idealisme tinggi

mengenai sifat – sifat Tuhan yang lebih Tinggi dari segala idea adalah masuk

akal, dan dapat dimengerti.

Dia-lah (Allah) pencipta langit dan bumi, dan Dia telah menciptakan bagi

kalian pasangan-pasangan dari jenis kalian sendiri , dan demikian pula

pasangan-pasangan dari jenis kalian sendiri , dan demikian pula pasangan

– pasangan bagi binatang ternak. Dengan demikian Allah membuat kalian

dapat berkembang biak. Tak ada apa pun serupa dengan Dia. Dia Maha

Mendengar lagi Maha Melihat. ( asy- Syura, 11).

Dan di antara tanda – tanda kekuasaan Nya ialah penciptaan langit dan

bumi, kelainan bahasa dan warna kulit kalian. Sesungguhnya dalam hal

yang demikian terdapat tanda – tanda bagi orang – orang yang mau

mengetahui. ( ar- Rum, 22 ).

Di dalam Al-qur’an juga disebutkan masalah ke-Esa-an Tuhan.

tentang Mengimani Tuhan Yang Maha Esa lebih kokoh dan lebih benar

daripada sekedar mempercayai adanya Tuhan. Kepercayaan tentang adanya

Tuhan yang lebih dari satu sangat merusak dan mengingkari pemahaman

manusia mengenai alam dan mencerai beraikan pemahaman manusia tentang

sebuah perasaan. Didalam Qur’an terdapat penjelasan mengenai ke-Esa-an

Tuhan yang tidak dapat di bantah. Adapun firman Allah adalah :

Seumpama di langit dan di bumi ada tuhan-tuhan selain Allah , pasti

rusaklah kedua-duanya. ( Al-anbiya’, 22).

6

Page 7: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

Katakanlah ( hai Muhammad ) : ‘seumpama ada tuhan-tuhan lain di

samping Allah , sebagaimana yang mereka katakan, tuhan – tuhan itu

pasti mencari- cari jalan untuk dapat menjadi Tuhan Penguasa ‘Arsy. ( al-

Isra’, 42).

2Bila seorang muslim telah kembali kepada hikmah filsafat Qur’an

mengenai masalah ketuhanan, berati ia telah memperoleh akidah dari kitab

suci nya. Dengan akidah itu, dapat memperbaiki kekeliruan kepercayaan

agama-agama lain. jika ditegakkan atas dasar iman, tidak ada apa pun yang

berhak di imani selain Tuhan Yang Maha Esa, Kepada-Nya – lah bergantung

segala sesuatu. Yang Maha Mendengar, Maha Mengabulkan permohonan,

yang tiada apa pun serupa dengan Nya dan yang pengetahuan Nya meliputi

segala sesuatu. Allah lah yang menggerakkan segala nya, yang mengatur

segala yang terjadi di muka bumi ini.

Manusia sebagai makhluk yang dikaruniani akal sebenarnya mampu

menghayati wujud Allah, yaitu melalui ciptaan-ciptaan-Nya, pengalaman-

pengalaman batin atau fitrahnya, namun masih belum merasa puas dan

menginginkan pembuktian yang secara langsung. Walaupun untuk

kepentingan umatnya maupun Nabi Musa sendiri sebagai utusan Allah

(Rasul) pernah juga memohon agar Tuhan menampakkan diri. Hal ini

diungkapkan dalam surat Al-Araf ayat 143

Keinginan semacam itu tentu saja tidak dimungkinkan kecuali dalam

pembuktian yang tetap masih bersifat relatif(nisbi) dan terbatas sekali. Oleh

karenanya cara pembuktian lain yang paling akurat ialah melalui Al Qur’an

dan Sunnah nabi, tentu saja hal ini terutama ditujukan kepada orang-orang

beriman, sebab tanpa adanya keimanan hal ini juga kurang bermanfaat.

Adanya iman pada seseorang dalam rangka menghayati wujud Allah

adalah merupakan modal paling menentukan

2 Sidi Gazalba. 1976. Asas Agama Islam. Jakarta:Bulan Bintang

7

Page 8: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

2.2 Keimanan dan ketaqwaan

A. Keimanan

Kata iman dalam bahasa arab adalah bentuk mashdar dari kata

amana yang berarti percaya, yakin. Tetapi iman itu sendiri dapat diartikan

dengan percaya dan kepercayaan. Yang pertama menggambaran tentang

sikap mental atau jiwa dari seseorang yang mempercayai atau meyakini

sesuatu. Sedangkan yang kedua menunjuk kepada sesuatu yang dipercayai

itu. Iman dalam arti percaya yaitu sikap mental atau jiwa yang

mempercayai bahwa sesuatu itu benar jika dikaitkan dengan islam berarti;

Sikap mental dari seorang muslim yang mempercayai pokok-pokok

kepercayaan dan menerima hal-hal yang dipercaya itu sebagai kebenaran

yang tidak bisa diragukan dengan cara pengucapan dengan lidah,

pembenaran dengan hati, dan perwujudan dengan amal perbuatan.

Dalam ajaran islam, iman dalam arti kepercayaan tersimpul dalam

6 rukun iman, yaitu percaya kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-

Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kemudian dan Qadha’ dan Qadar-Nya.

Rukun iman merupakan bagian pokok dari agama islam yang diatasnya

dibina ajaran-ajaran islam. Sedangkan rukun iman yang pertama yaitu

percaya kepada Allah adalah rukun iman yang terpokok karena menjadi

sumber rukun-rukun iman yang lainnya, atau dengan meminjam istilah

Aristoteles sebagai prima causa dari segala universum ini. Karena inti dari

iman adalah keyakinan, maka sasaran-sasaran dari iman itu sendiri adalah

hal-hal ghaib, yang rahasia, yang tidak dapat dijangkau hakekatnya oleh

akal manusia. Yang dimaksud dengan ghaib disini adalah ghaib hakiki

yang keghaibannya bersifat hakiki dan tidak mungkin terbuka bagi

8

Page 9: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

manusia untuk mengetahuinya dengan perangkat indera dan akal yang

dimilikinya.

Meskipun iman hanya urusan hati, tetapi tidaklah berarti akal dan

pikiran tidak ada hubungannya dengan iman. Akal itu sendiri dapat

dijadikan sebagai sarana untuk mencapai iman bagi yang belum beriman

dan untuk memperkokoh iman bagi yang telah beriman. Di dalam islam

argumen-argumen akal dapat dijadikan sebagi justifikasi bagi iman.

Pemikiran-pemikiran filosofis terhadap alam semesta, terhadap manusia

khususnya, dapat membawa kepada iman akan adanya Dzat Pencipta dan

Pemelihara alam ini, meskipun setelah itu akal tidak lagi mampu

menjawab pertanyaan tentang siapa dan bagaimana Sang Pencipta itu.

Yang mampu menjawab pertanyaan terakhir ini bukan lagi akal tetapi

sendiri yang memberitakan tentang diri-Nya lewat wahyu-Nya kepada

Rasul-rasul-Nya menerima wahyu sebagai kebenaran juga bukan

wewenang dan perkara akal, tetapi kebanyakan yang berperan adalah hati

yang telah hati beriman. Orang-orang yang sudah beriman tidak perlu

mencari-cari alasan dan tidak perlu mempermasalahkan sesuatu yang

datang dari Tuhan. Orang yang beriman akan menerima semua itu sebagai

kebenaran yang tidak dapat diragukan atau dibantah. Firman Allah dalam

surat Al-Baqarah (2): 26

“ Sesungguhnya Allah tiada sengaja membuat perumpamaan berupa

nyamuk atau yang lebih dari itu. Adapun orang-orang yang beriman

maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka,

tetapi yang kafir mengatakan: Apa maksud Allah menjadikan ini untuk

perumpamaan?”

Dengan kata lain sikap beriman adalah sikap menerima tanpa

reserve, tanpa tanya, dan tanpa keragu-raguan. Kalau seseorang masih

9

Page 10: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

mempertanyakan apakah tuhan itu Maha Kuasa, Maha Pengasuh, Maha

Penyayang, dan seterusnya, berarti orang tersebut sesungguhnya belum

beriman secara utuh dan mendalam.

Di dalam surat Al-Hujurat (49):15 dijelaskan ciri-ciri dan sifat

orang yang betul-betul beriman.“ Sesungguhnya orang-orang beriman

hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya

kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta

dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang

benar”

3Iman sebagai sikap mental yang meyakini eksistensi dan

kesempurnaan wujud dan sifat-sifat Tuhan berikut rukun-rukun iman yang

lainnya memiliki sifat bertambah dan berkurang (menaik atau menurun).

Sifat ini ditautkan dengan pengertian iman yang mencakup: pengucapan

dengan lidah, pembenaran dengan hati, dan perwujudan dengan amal

perbuatan. Bila amal shaleh menaik, maka meningkat pula keimanannya

dan bila amal shaleh menurun, maka menurun pula kesempurnaan

keimanan itu. Oleh karena sifatnya yang bertambah dan berkurang itulah

maka iman harus senantiasa dipelihara dan dibina agar supaya senantiasa

mantap di dalam dada. Pembinaaan iman dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu Tafakkur dan Dzikir

Tafakkur adalah aktivitas berpikir dan bernalar. Kita dapat

membina iman kita dengan cara memikirkan dan merenungkan penciptaan

Allah dan pengaturan-Nya terhadap alam semesta dengan segala isinya ini.

Ketia kita memikirkan kejadian bumi dengan berbagai ragam isi dan

kandungannya; tanah, air, udara, hujan, hewan-hewan yang berjenis-jenis,

tembuhan yang beraneka ragam, ikan di laut yang tidak pernah habis,

3 Zakiyah Darajat. 1987. Islam Untuk Disiplin Ilmu Filsafat. Jakarta: Departemen Agama RI

10

Page 11: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

gunung-gunung yang menghiasi bumi tegak laksana pasak tertanam

dengan kokoh di bumi; ketika kita berpikir tentang aneka macam bintang

yang bertebaran di angkasa raya yang begitu luas simana bui kita hanya

setitik daripadanya; ketika memikirkan tentang bulan dan matahari yang

beredar tepat pada waktunya tidak pernah mencong atau menympang dari

peredarannya selama beribu-ribu tahun; ketika kita memikirkan dan

merenungkan tentang diri kita sendiri manusia yang begitu indah dan

lengkap kejadian dan bentuknya dibandingkan dengan makhluk-makhluk

hidup lainnya, manusia yang penuh dengan kehebatan-kehebatan tetapi

syarat dengan kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan; ketika

kita merenungkan semua itu maka tergambarlah di hadapan kita dan

terpatrilah di dalam hati kita betapa hebatnya, betapa kuasanya, dan betapa

sempurnanya Khaliq yang menjadikan semua realitas-realitas tadi. Di saat-

saat dimana keimanan kita akan bertambah dalam dan kesadaran kita

sebagai seorang hamba yang sangat dhaif disisi-Nya bertambah terhujam

ke dalam kalbu kita yang paling dalam. Lihatlah dan renungkanlah ayat-

ayat yang merangsang kita untuk bertafakkur buat kekokohan iman kita

antara lain terdapat dalam surat Al-Jatsiyah (45):3-6

“ Sesungguhnya pada langit dan bumi benar benar terdapat tanda

kekuasaan Allah untuk orang-orang yang beriman. Dan penciptaan

pada kamu dan pada binatang-binatang melata yang bertebaran (di

muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang

meyakini. Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang

diturunkan oleh Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan

itu bumi sesudah matinya, dan pada perkisaran angin terdapat pula

tanda-tanda ( Kekuasaan Allah ) bagi kaum yang berakal. Itulah ayat-

ayat Allah yang kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya,

maka kepada perkataan mana lagikah mereka akan beriman sesudah

(kalam) Allah dan keterangan-keterangan-Nya”

11

Page 12: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

Berdzikir adalah mengingat-ingat Allah dan menyebut-nyebut

nama-Nya setiap saat dalam segala posisi dan keadaan kita. Mengingat

nama Allah, menghadirkan asma Allah dalam hati kita setiap waktu akan

membawa efek yang sangat besar atau baik tehadap kedalaman dan

kemantapan iman kita, karena orang yang senantiasa berbuata demikian

akan selalu dekat dengan Allah.

Firman Allah dalam surat Ali Imran (3):190-191 terkandung

anjuran untuk bertafakkur sekaligus berdzikir dalam segala keadaan kita

demi mempertebal keimanan kita dan agar supaya kita selalu dekat dengan

Allah SWT.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih brgantinya

malam dengan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.

(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk

atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang

penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : Ya Tuhan kami, tiadalah

engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci engkau, maka

peliharalah kami dari siksa neraka”

Dengan uraian diatas terlihatlah betapa bertanya kaitan antara

fikir dan zikir, yang kedua-duanya diperintahkan oleh Allah SWT. Melalui

berpikir (tafakur) orang yang belum beriman dapat menjadi beriman dan

orang yang sudah beriman dapat bertambah keimanannya. Sedangkan

melalui dzikir manusia-manusia mukmin akan semakin dekat kepada

Allah dan Allahpun akan semakin dekat juga dengan mereka dan

memperkenankan setiap doa dan permohonanan mereka.

B. Ketaqwaan

12

Page 13: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

Pengertian logawiyah taqwa adalah hati-hati, ingat, awas,

menjaga diri. Akar katanya adalah wiqayah. Banyak orang mengartikan

taqwa dengan takut. Agaknya etimologi takut berasal dari taqwa. Apabila

taqwa kepada Allah diartikan dengan takut kepada Allah, pengertian itu

terlalu sempit. Sebab sikap taqwa kepada Allah bukanlah berunsur takut

saja, tapi juga cinta, mesra, mendekatkan diri, mentaati, dan lain-lain.

Memang ada yang patuh yang disebabkan tapi ada pula karena cinta

karena meyakini atau karena menghargai. Seorang suami patuh

menjalankan tugas sebagai suami karena cintanya kepada istrinya. Dalam

masyarakat kampung orang patuh kepada petunjuk-petunjuk orang tua

karena menghargai mereka.

4Pengertian taqwa tercantum pula dalam surat Al-Baqarah (2):2-

5.“ Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan kepadanya, petunjuk bagi

mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang yakin pada yang Ghaib,

mendirikan sholat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami

anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang yakin kepada kitab (Al-

Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab yang diturunkan

sebelummu. Serta mereka yang yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

Mereka itulah yang mengikuti pimpinan Tuhan dan mereka itulah orang

yang beruntung”

Unsur-unsur pengertian taqwa adalah:

Yang jadi pemimpin dan petunjuk orang taqwa adalah Al-Quran

Orang taqwa yakin kepada yang ghaib, mengerjakan rukun islam,

yakin kepada rukun iman

Orang taqwa itu orang beruntung

Orang taqwa telah menemukan fitrah kemanusiaan, bahwa Allah

menciptakan manusia untuk beribadah kepada Allah

13

Page 14: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

Orang taqwa takut kepada neraka dan yakin bahwa neraka itu tempat

orang kafir

Taqwa adalah amal tertinggi pola agama. Ia merupakan ujung dari

proses amal agama. Pangkal proses untuk menjadi Muttaqin ialah Mu’min.

Dengan mengamalkan ibadah, Mu’min menjadi Muslim. Dengan

mengihsankan ibadahnya, Muslim menjadi Muhsin. Dengan

mengikhlaskan ibadahnya yang ihsan, Muhsin menjadi Mukhlis. Dengan

menyempurnakan keikhlasan ibadah baru Mukhlis meningkat menjadi

Muttaqin.

Taqwa sebagai kepribadian islam mengendalikan akal. Akal

membentuk kemauan. Kemauan itu menggerakkan perbuatan yang

diistilahkan dengan amal saleh. Amal saleh ialah cara laku-perbuatan yang

mematuhi suruhan dan larangan Tuhan. Dengan selalu ingat kepada Allah

sehingga selalu berperilaku yang ma’ruf dan tidak berbuat yang munkar,

terjagalah hubungan dengan Allah.

2.3 Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern

Menurut bahasa iman berarti membenarkan, sedangkan menurut

syara’ berarti membenarkan dengan hati, dalam arti menerima dan tunduk

kepada hal-hal yang diketahui berasal dari Nabi Muhamad. Dengan demikian

Iman kepada Allah berati iman atau percaya bahwa Allah satu-satunya dzat

yang mencipta, memelihara, menguasai, dan mengatur alam semesta

4Iman tidaklah cukup disimpan didalam hati. Iman terlebih utama

harus dilahirkan dalam bentuk perbuatan yang nyata dan dalam bentuk amal

dan perilaku yang baik. iman tidak sekedar beriman kepada apa yang

disebutkan di dalam “rukun iman” saja, yaitu iman kepada Allah, iman

4 Furqon Arif. 2002. Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum .Jakarta : Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam

14

Page 15: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

kepada malaikat-malaikat-Nya, iman kepada hari akhir, dan iman kepada

qadha’ dan qadar, akan tetapi lebih dari itu seperti, cakupan iman meliputi

pengimanan terhadap segala hal yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

Taqwa di dalam Al qur’an disebut dalam tiga pengertian. Pertama :

Takut dan malu, Kedua :Taat dan beribadah, Ketiga : Membersihkan hati dari

dosa, dan yang terakhir adalah taqwa yang benar – benar sesungguhnya di

mata allah swt. Secara hafiah, taqwa adalah suatu perkataan yang

mengungkapkan perilaku penghindaran diri dari kemurkaan Allah SWT dan

Siksa-Nya. Yakni dengan melaksanakan apa yang diperintah-Nya dan

menghindari dam menjauhkan diri dari melakukan segala larangan-Nya.

Pengamalan amalan iman dan tawa dalam secara nyata bukan hanya

sebatas apa yang terkandung di dalam rukun islam, seperti syahadat, sholat,

zakat, dan haji saja.akan tetapi Amalan taqwa adalah apa-apa saja amalan dan

perbuatan yang didalam kehidupan yang dilandaskan syariat, baik itu fardhu,

wajib, sunah, mubah, atau apa saja.

5Perilaku iman dan taqwa juga masuk dalam segala perkara yang

berlaku dalam kehidupan baik dalam kehidupan keseharian, dalam bidang

ekonomi, pembangunan, pendidikan, kenegaraan, kebudayaan, manajemen,

kesehatan dan sebagainya. Asalkan yang dilakukan berdasarkan serta terkait

dan karena Allah, maka itu amalan iman dan taqwa. Sedangkan amalan yang

tidak terkait dan tidak dilakukan karena Allah, itu adalah amalan yang tidak

ada nyawa, jiwa, atau rohnya dan ia tidak ada nilai di sisi Allah.

Ciri-ciri orang yang melakukan amalan iman dan taqwa kepada Allah

itu adalah :

1. Gemar menginfaqkan harta bendanya dijalan Allah, baik dalam waktu

sempit maupun lapang.5 Abu Ahmadi dkk. 2008. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Bumi Aksara

15

Page 16: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

2. Mampu menahan diri dari sifat marah.

3. Selalu memaafkan orang lainyang telah membuat salah kepadanya ( tidak

pendendam).

4. bila terjerumus pada perbuatan keji dan dosa atau mendzalimi diri

sendiri, ia segera ingat Allah, lalu bertaubat, memohon ampun kepada-Nya

atas dosa yang telah dilakukan.

Terdapat banyak sekali faedah yang akan dipetik dari perilaku taqwa

dan hasil yang akan diperoleh dan nikmat yang akan didapat oleh orang yang

bertaqwa di antaranya :

1. Ia akan memperoleh Al-Furqon yaitu kemampuan untuk membedakan

antara yang haq dan yang batil, halal dan haram, antara yang sunnah

dengan bid’ah. Serta kesalahan-kesalahannya dihapus dan dosa-dosanya di

ampuni.  

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah

niscaya Dia akan memberikan kepadamu Furqon dan menghapuskan

segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan

Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. Al-Anfal: 29)

2. Ia akan memperoleh jalan keluar dari segala macam problematika yang

dihadapinya, dan amalan-amalan baiknya pasti diterima oleh Allah hingga

menjadi berat timbangannya karena amal-amalnya dan pada di hari akhir

kelak, dimudahkan proses penghisabannya dan ia menerima kitab catatan

amalnya dengan tangan kanan.

3. dan ia akan dimasukkan ke dalam Surga allah yang kekal di dalamnya

serta hidup dalam Keridhoan-Nya.

16

Page 17: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari materi yang telah kami bahas dapat disimpulkan :

1. Keberadaan Allah adalah mutlak, hal ini dapat dibuktikan antara lain

bahwa ada ciptaan-Nya dan dibenarkan oleh pengalaman batin

manusia maupun fitrahnya

2. Manusia melalui pengalaman pancaindera serta kecerdasannya tidak

mungkin akan dapat menyangkal Allah yang menjadi Maha

Pencipta, termasuk juga menciptakan manusia itu sendiri

3. Iman dalam arti percaya jika dikaitkan dengan islam berarti sikap

mental dari seorang muslim yang mempercayai pokok-pokok

kepercayaan dan menerima hal-hal yang dipercaya itu sebagai

kebenaran yang tidak bisa diragukan dengan cara pengucapan

dengan lidah, pembenaran dengan hati, dan perwujudan dengan amal

perbuatan.

4. Takwa merupakan keseluruhan aspek manusia baik keyakinan,

ucapan, maupun perbuatan yang mencerminkan konsistensi

seseorang terhadap nilai-nilai ajaran Islam

17

Page 18: makalah konsep ketuhanan dalam islam.docx

5. Pengamalan amalan iman dan tawa dalam secara nyata bukan hanya

sebatas apa yang terkandung di dalam rukun islam, seperti syahadat,

sholat, zakat, dan haji saja.akan tetapi amalan iman dan taqwa adalah

apa-apa saja amalan dan perbuatan yang didalam kehidupan yang

dilandaskan syariat, baik itu fardhu, wajib, sunah, mubah, atau apa

saja

3.2. Saran

Mohon dimaklumi jika terdapat kesalahan-kesalahan dalam penulisan

makalah dikarenakan kelompok kami merupakan kelompok pertama

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dkk. 2008. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta : Bumi Aksara.

Daradjat, Zakiyah. 1997. Islam Untuk Disiplin Ilmu Filsafat. Jakarta : Departemen

Agama RI.

Furqon, Arif. 2002. Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum.

Jakarta : Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam.

Gazalba, Sidi. 1975. Asas Agama Islam. Jakarta : Bulan Bintang

Mahmud, Abbas. 1986. Filsafat Qur’an. Jakarta : Pustaka Firdaus

18