konsep ketuhanan dalam islam

18
Di susun oleh : Herlenasari Kasmawati Mita Puspita Sari Konsep Ketuhanan dalam Islam

Upload: herlena-sari

Post on 15-Jan-2017

12.413 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Di susun oleh :Herlenasari Kasmawati

Mita Puspita Sari

Konsep Ketuhanan dalam Islam

Page 2: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Hakikat Tuhan Pengertian Tuhan dalam Perspektif Islam Pemikiran Manusia tentang Tuhan Pandangan Islam Terhadap Animisme dan

Dinamisme Bukti Adanya Allah

Konsep Ketuhanan dalam Islam

Page 3: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Tuhan adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, disembah oleh manusia, sebagai yang Maha Kuasa, Maha Perkasa dan lain sebagainya.

Dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa, Allah adalah Tuhan yang menciptakan segala sesuatu yang ada. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an surah Thaaha ayat 14, nama Allah sebagai nama Tuhan kita, adalah Dia sendiri yang mengatakan dan memberitahukan kepada manusia.

Hakikat Tuhan

Page 4: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Dalam Al-Qur’an, perkataan Tuhan dikenal dengan beberapa istilah, yaitu :

• Rabb• Maalik atau Malik • Ilaah

Pengertian Tuhan dalam Perspektif Islam

Page 5: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Rabb adalah “Tuhan Sang Maha Pencipta”, yang menciptakan keseluruhan alam. Dalam Al-Qur’an, perkataan Rabb sering dihubungkan dengan kata kerja seperti yang terdapat didalam surat al-Alaq (96) ayat 1-5: Artinya:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.

Karena itulah Rabb mempunyai pengertian Tuhan yang berbuat akitf. Jadi Dia hidup dan ada dengan sesungguhnya, bukan ada dalam pikiran saja.

Rabb

Page 6: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Dalam Al-Qur’an kata malik dipakai untuk menunjuk pada Tuhan yang berkuasa, mempunyai, memiliki, atau merajai sesuatu. Sebagaimana yang tercantum dalam:

• surah al-Fatihah (1) ayat 4 : “Yang menguasai hari pembalasan”.

• Sedangkan dalam surat an-Nass (114) ayat 2 : “Raja manusia”.

Apabila Rabb itu berarti yang berbuat aktif, maka malik menunjuk pada yang menguasai semua apa yang telah diperbuat-Nya tadi.

Maalik atau Malik

Page 7: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Secara etimologis ‘Ilaah’ berarti : sebagai yang disembah dengan sebenarnya atau tidak sebenarnya. Apa saja yang disembah manusia, dapat disebut dengan Ilaah. Ini yang membedakan seseorang apakah muslim atau bukan.

Semua Nabi, menurut keyakinan islam membawa pesan yang sama: “La Ilaha ha Ila Allah” (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah)

Meskipun segala sesuatu dapat disebut sebagai Ilaah, namun Ilaah yang sebenarnya ialah Ilaah yang mempunyai jabatun Rabbun dan Malikun. Dengan kata lain, walaupun segala sesuatu dapat dipertuhan dan disembah manusia namun Tuhan yang sebenarnya yang berhak disembah manusia ialah Tuhan pencipta dan penguasa alam semesta yaitu Allah SWT.

Ilaah

Page 8: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Dalam pemikiran Manusia tentang Tuhan, terdapat pengkasifikasian kepercayaan, yaitu :

Dinamisme: percaya bahwa benda-benda itu punya kekuatan.

Animisme: Mengakui bahwa roh adalah sesuatu yang selalu hidup (punya rasa senang, sedih, punya kebutuhan).

Pemikiran Manusia Tentang Tuhan

Page 9: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

• Berasal dari bahasa Yunani “dunamos”, Diterjemahkan ke bahasa inggris : dynamic, Dalam Bahasa Indonesia : kekuatan, kekuasaan, khasiat, daya.

• Dinamisme: Kepercayaan agama primitif pada zaman sebelum

kedatangan agama Hindu di indonesia. Disebut preanismisme, yang mengajarkan bahwa

tiap-tiap benda atau makhluk mempunyai mana (percaya adanya kekuatan yang maha yang berada dimana-mana).

Dinamisme

Page 10: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Tujuan Dinamisme: memperoleh tuah/mana sebanyak-banyaknya, memahami benda-benda bertuah, memahami fetish yang telah diisi tuah yang bertujuan untuk memperoleh ketentraman dan keselamatan manusia selama hidup.

Page 11: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Berasal dari kata “Anima”, dari bahasa latin “Animus”,• Dari bahasa yunani “Avepos”,• Dalam bahasa sansekerta “prana”,• Dalam bahasa Ibrani “ruah”, Yang berarti nafas atau jiwa.

Animisme: • kepercayaan terhadap makhluk halus dan roh yang

awalnya muncul dari kepercayaan primitif.

• Setiap benda baik yang bernyawa atau tidak, mempunyai ruh atau (spirit) jiwa yang mesti dihormati. Ruh tersebut dipercaya akan bersikap baik kepada manusia, atau sebaliknya.

Misal: kawasan tertentu (jalan-jalan, kebun,gunung), gua, pohon, batu besar, hewan (babi,harimau) dsb.

Animisme

Page 12: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Tujuan Animisme: dipercaya dapat melindungi manusia dari ruh jahat, serta diyakini membantu dalam kehidupan keseharian mereka.

Page 13: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Animisme dan Dinamisme hanyalah kepercayaan yang hayal belaka. Dalam islam hal ini dianggap syirik, dan orang yang melakukannya dikatakan musyrik.

Islam mengajarkan untuk tidak boleh menyembah selain Allah, sebagaimana ditegaskan dalam syahadat pertama :“saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah”.

Menurut islam kepercayaan ini samasekali tidak memberikan manfaat kepada manusia. Islam juga sangat melarang kita untuk menganut kepercayaan tersebut.

Pandangan Islam Terhadap Animisme dan Dinamisme

Page 14: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Wujud (ada)-nya Allah SWT adalahsesuatu yang badihiyah.Namun demikian untuk membuktikan wujud-Nya dapat dikemukakan beberapa dalil, antara lain:

• Dalil Fitrah• Dalil Akal• Dalil naqli

Pembuktian Adanya Allah

Page 15: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Dalil fitrah adalah dalil yang lahir dari fitrah asal manusia itu sendiri, bagaimanapun manusia umumnya mengakui kewujudan Allah (QS Al-A’raf (7) ayat 172).

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian dari jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan: “sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (kelengahan Tuhan)”

Dalil Fitrah

Page 16: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Dengan menggunakan akal pikiran untuk merenungkan dirinya sendiri, alam semesta dan lain-lainnya seorang manusia bisa membuktikan adanya Tuhan (Allah SWT). Untuk membuktikannya dapat dipakai beberapa “qanun” (teori, hukum) antara lain:• Qanun al’Illah : hukum sebab-akibat.• Qanun al-Wujub : wujub berarti wajib. Pencipta

alam semesta pasti adalah yang wajib ada.• Qanun al-Huduts : Huduts berarti baru (ada

awalnya).• Qanun an-Nizham : Nizham berarti aturan, teratur.

Dalil Akal

Page 17: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Dalil naqli adalah pembuktian adanya Tuhan berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah untuk membimbing manusia mengenal Tuhan yang sebenarnya (Allah SWT) dengan segala asma dan sifat-Nya. Sebab hanya dengan fitrah dan akal tentu tidak bisa menjelaskan siapa Tuhan yang sebenarnya itu (Allah SWT).

Dalil Naqli

Page 18: Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Wujud adanya Tuhan (Allah SWT)

subhanallah