makalah 2 mo forensik
TRANSCRIPT
KASUS
Sesosok mayat bayi lahir ditemukan si suatu tempat sampah. Masyarakat melaporkannya kepada polisi. Mereka juga melaporkan bahwa semalam mereka melihat seorang perempuan yang menghentikan mobilnya di dekat sampah dan berada di sana cukup lama. Seorang dari anggota masyarakat setempat mencatat nomor mobil perempuan tersebut.
Polisi mengambil mayat bayi tersebut dan menyerahkannya kepada anda sebagai dokter direktur rumah sakit. Polisi juga mengatakan bahwa sebentar lagi si perempuan yang dicurigai sebagai pelakunya akan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Anda harus mengatur segalanya agar semua pemeriksaan dapat berjalan dengan baik dan akan membrifing para dokter yang akan terjadi pemeriksa.
1
PEMBAHASAN KASUS
Aspek hukum pembunuhan anak sendiri
Pasal 341 KUHPSeorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama 7 tahun.
Pasal 342 KUHPSeorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana paling lama 9 tahun.
Pasal 343 KUHPKejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang bagi orang lain yang turut serta melakukan sebagai pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana.
3 faktor penting pada tindak pidana pembunuhan anak sendiri
Pelakunya adalah ibu kandung dari bayi yang bersangkutan Pembunuhan dilakukan dalam tenggang waktu tertentu Si ibu dalam keadaan kejiwaan takut ketahuan bahwa ia melahirkan anak.
Pembunuhan anak sendiri adalah bayi yang dilahirkan hidup setelah seluruh tubuhnya keluar dari tubuh ibu lalu dibunuh oleh ibunya sendiri.
Bila lahir mati kemudian dibuang
Pasal 181 KUHP barang siapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari atau menghilangkan mayat dengan maksud menyembunyikan kematian atau kelahirannya, diancam dengan pidana penjara selama 9 bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
Bila bayi yang ditelantarkan sampai mati
Pasal 308 KUHP jika seorang ibu karena takut akan diketahui orang tentang kelahiran anaknya, tidak lama sesudah melahirkan, menempatkan anaknya untuk ditemukan atau meninggalkannya dengan maksud untuk melepaskan diri dari padanya, maka maksimum pidana tersebut dalam pasal 305 dan 306 dikurangi separuhnya.
2
Membuang anak supaya dipungut
Pasal 305 KUHP Barang siapa menempatkan anak yang umurnya belum tujuh tahun untuk ditemukan atau meninggalkan anak itu dengan maksud untuk melepaskan diri dari padanya, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan.
Suatu perbuatan yang mengakibatkan kematian
Pasal 306 KUHP (2). Jika mengakibatkan kematian, pidana penjara paling lama 9 tahun.
Prosedur medikolegal
1. Kewajiban dokter membantu peradilan
Pasal 133 KUHP(1). Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.(2). Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksuda dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.(3). Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.
2. Bentuk bantuan dokter bagi peradilan dan manfaatnya
Pasal 183 KUHAP
Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang – kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar – benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.Pasal 184 KUHAP(1) Alat bukti yang sah adalah:
a. keterangan saksib. keterangan ahlic. surat
3
d. petunjuke. keterangan terdakwa
pasal 186 KUHAP
keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di siding pengadilan.
Pemeriksaan terhadap mayat bayi dan interpretasi penemuan
Bayi ditemukan pagi hari dalam keadaan meninggal, di tempat pembuangan sampah, didalam kardus, ditutupi kain panjang berwarna coklat.
Pemeriksaan luar- Ukur panjang bayi
Dengan menggunakan rumus De Haase dapat memperkirakan usia bayi dalam kandungan.Diukur Panjang Bayi = 50 cm. (Panjang Bayi/5) x 4 minggu = (50 cm/5) x 4 minggu= 40 minggu. Bayi sudah cukup bulan dalam kandungan.
- Berat Badan bayi2600 gram. Bayi lahir dengan berat badan normal.
- Panjang kepala – tumit50 cm.
- Lingkar kepala fronto – occipital34 cm.
- Batas rambut depan dan belakang sudah terbentuk.
- Rawan telinga sudah terbentuk sempurna.
- Putting susu sudah berbatas tegas dengan diameter 7 mm.
- Kuku jari tangan sudah melewati ujung jari.
- Garis tapak tangan dan kaki sudah melebihi 2/3 bagian.
- Testis sudah turun sempurna.
- Rambut kepala, masing – masing helai terpisah satu sama lain dan tampak mengkilat.
- Jaringan lemak bawah kulit cukup tebal dengan ketebalan 2cm.
- Processus xyphoideus membengkok ke dorsal.
- Alis mata sudah lengkap, bagian lateralnya sudah jelas.
Kesimpulannya bahwa mayat bayi ini lahir viable ( keadaan bayi yang dapat hidup di luar kandungan lepas dari ibunya ) dengan cukup bulan dan matur.
- Bayi tidak berpakaian, hanya ditutupi dengan kain panjang berwarna coklat.
4
- Berlumuran darah dan lendir.
- Terdapat vernix caseosa / lemak bayi pada dahi , leher, lipat ketiak, lipat lengan dan lutut, bokong.
- Tali pusat masih berhubungan dengan placenta.
- Terdapat meconium.
Kesimpulannya mayat bayi ini setelah dilahirkan tidak ada terdapat tanda – tanda perawatan.
- Mayat bayi ditemukan sianosis pada bibir, ujung – ujung jari, dan kuku.
- Terdapat busa halus pada hidung dan mulut.
- Terdapat memar pada mukosa bibir dan pipi.
Kesimpulannya mekanisme kematian pada bayi ini adalah asfiksia ( mati lemas ) dengan sebab kematian pembekapan.
Pemeriksaan dalam- Ditemukan dada sudah mengembang dan diafragma sudah turun sampai sela iga 5.
- Pemeriksaan makroskopik paru ditemukan paru sudah mengisi rongga dada dan menutupi sebagian kandung jantung. Terdapat petekiae / Tardieu’s spot di subpleura viseralis paru terutama di lobus bawah pars diafragmatika.
- Uji apung paru memberikan hasil positif.
- Pemeriksaan mikroskopik paru menunjukkan alveoli paru yang mengembang sempurna.
Kesimpulannya mayat bayi ini lahir hidup dengan tanda – tanda asfiksia ( mati lemas ).
- Udara dalam saluran cerna diperiksa dengan foto rontgen, terdapat di dalam usus halus.
- Kesimpulannya mayat bayi ini lahir hidup dengan tanda – tanda asfiksia ( mati lemas ).
Pemeriksaan terhadap wanita yang dicurigai sebagai pelaku pembunuhan anak sendiri dan interpretasi temuan
Pemeriksaan yang membuktikan bahwa wanita ini memang baru saja melahirkan.- Buah dada wanita membesar.
- Rahim masih membesar.
- Keluar cairan kemerahan dari vagina ( lochia ).
- Adanya tanda – tanda nifas.5
- Di pemeriksaan laboratorium, hCG masih diatas normal sampai 4 minggu setelah melahirkan.
Pemeriksaan yang membuktikan adanya hubungan antara wanita tersebut dengan mayat bayi yang diketemukan- Pemeriksaan golongan darah mayat bayi: didapatkan hasil gol. Darah B
- Pemeriksaan golongan darah wanita tersangka: didapatkan hasil gol. Darah BPemeriksaan golongan darah ini tidak bermakna bila tidak diperiksa juga golongan darah dari laki – laki yang menyebabkan kehamilan pada wanita ini.
- Pemeriksaan DNADari hasil DNA didapatkan bahwa mayat bayi ini adalah anak kandung dari wanita tersangka.
6
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
Bagian Ilmu Kedokteran Forensik
Fakultas Kedokeran Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa gedung B Telp 665410, Fax 665411 Jakarta 11440
Nomor : 3456-SK III/2345/16/10 Jakarta,16 April 2010
Lamp. : Satu sampul tersegel----------------------------------------------------------------------------
Perihal : Hasil Pemeriksaan Pembedahan--------------------------------------------------------------
Atas bayi B ---------------------------------------------------------------------------------------
PROJUSTITIA
Visum Et Repertum
Yang bertanda tangan di bawah ini, dokter ahli kedokteran forensik pada Bagian Ilmu
Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta, menerangkan bahwa atas
permintaan tertulis dari Kepolisian Resort Polisi Jakarta No.Pol : B/789/VR/X/08/Serse
tertanggal 16 April 2010, maka pada tanggal enam belas April dua ribu sepuluh , pukul Sembilan
pagi Waktu Indonesia Bagian Barat, bertempat di ruang bedah jenazah Bagian Forensik Fakultas
Kedokteran Trisakti telah melakukan pemeriksaan atas jenazah yang menurut surat permintaan
tersebut adalah:
Nama : bayi B-------------------------------------------------------------------------------
Jenis kelamin : Laki-laki---------------------------------------------------------------------------
Umur : 2 jam ---------------------------------------------------------------------------
Kebangsaan : Indonesia---------------------------------------------------------------------------
Agama :---------------------------------------------------------------------------------------
Alamat :---------------------------------------------------------------------------------------
Mayat telah diidentifikasi dengan sehelai label berwarna merah dengan materai terikat
pada ibu jari kaki kanan----------------------------------------------------------------------------------------
Hasil Pemeriksaan
1. Korban ditemukan ditempat pembuangan sampah, didalam kardus di tutupi dengan
sehelai kain panjang berwarna coklat dalam keadaan meninggal, tidak berpakaian, 7
berlumuran darah dan lender, adanya meconium yang keluar dan tali pusat masih
terhubung dengan ari – ari bayi.---------------------------------------------------------------------
2. Pemeriksaan antropometrik mayat: Panjang Bayi = 50 cm, berat badan bayi = 2600 gram, panjang kepala – tumit = 50 cm, lingkar kepala = 34 cm---------------------------------------
3. Pemeriksaan luar ditemukan batas rambut depan dan belakang sudah terbentuk, rawan telinga sudah terbentuk sempurna, puting susu sudah berbatas tegas dengan diameter 7 mm, kuku jari tangan sudah melewati ujung jari, garis tapak tangan dan kaki sudah melebihi 2/3 bagian, buah zakar sudah turun sempurna, rambut kepala masing – masing helai terpisah satu sama lain dan tampak mengkilat, jaringan lemak bawah kulit cukup tebal dengan ketebalan 2 cm, taju pedang membengkok ke dalam, alis mata sudah lengkap, bagian ujungnya sudah jelas--------------------------------------------------------------
4. Ditemukan bibir yang berwarna biru, ujung – ujung jari dan kuku yang berwarna biru-----5. Terdapat memar pada mukosa bibir dan pipi------------------------------------------------------6. Pada pemeriksaan dalam, ditemukan dada sudah mengembang dan diafragma sudah turun
sampai sela iga 5, paru sudah mengisi rongga dada dan menutupi sebagian kandung jantung, terdapat bintik – bintik perdarahan di kantong paru terutama di bagian bawah paru dekat diafragma, uji apung paru memberikan hasil positif, pemeriksaan mikroskopik paru menunjukkan alveoli paru yang mengembang sempurna, terdapat udara di dalam usus halus, dan golongan darahnya B---------------------------------------------------------------
Kesimpulan
Pada mayat bayi laki – laki ini ditemukan lahir hidup, cukup bulan, dan tidak mendapat
perawatan setelah dilahirkan-------------------------------------------------------------------------------
Pada mayat bayi laki – laki ini ditemukan tanda – tanda mati lemas, ditemukan luka memar
akibat kekerasan benda tumpul-------------------------------------------------------------------------------
Sebab mati bayi ini adalah pembekapan yang mengakibatkan mati lemas-----------------------------
Demikian saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang sebaik-
baiknya mengingat sumpah sesuai dengan KUHAP--------------------------------------------
Dokter yang memeriksa,
dr. M. Abdul Hafis
NIP 13006069------
8
DAFTAR PUSTAKA
1. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Peraturan
Perundang-undangan Bidang Kedokteran. Edisi I. FKUI, Jakarta, 1994. Hal: 11-15
2. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ilmu
Kedokteran Forensik. Edisi I. FKUI, jakarta, 1997. Hal: 57 – 58, 166 – 176
3. Munim idries, A, Tjiptomartono, A. Penerapan ilmu kedokteran forensik dalam proses
penyidikan. Edisi revisi. 2008. Jakarta: CV. Sagung Seto. Hal. 168 - 171
9
MAKALAH MODUL ORGAN FORENSIK
Kasus 2
KELOMPOK I
03005225 VERA OCTASIA
03006002 ACHMAD YUDHA AULIA
03006020 ALSE KEPERMUNANDA
03006027 ANDRIANTI NADHILAH W
03006072 DIMAS QADAR RADITIYO
03006100 GEA MIRINA A
03006129 IRA DWISONYA
03006292 ZAKI BONNIE PRACANDA
03006313 MOHD HAMDI BIN MOHD IBRAH
03007001 A. HADI PRADIPTA
03007002 ADE MAYASARI
03007003 ADELIN LITAN
03007004 ADHY HERMAWAN
03007005 ADI AGUNG ANANTA
03007284 ABD HAFEEZ A B ABD MOH R
03007285 AHMAD A BIN MAZNORBALIA
Jakarta, 17 April 2010
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti10