lp preklinik kep.anak

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengue Hemorraghic Fever atau yang biasa dikenal dengan nama demam berdarah adalah penyakit yang menjadi langganan saat musim hujan tiba. Penyakit ini tidak pernah absen menjadi headline news setiap tahunnya. Tidak hanya anak – anak yang menjadi korbannya remaja, orang dewasapun tak lepas dari jeratan penyakit ini. Banyak kasus DHF yang terlambat ditangani karena tidak tahunya masyarakat tentang gejala penyakit ini. DHF memang tidak bisa dideteksi pada saat 3 hari pertama. Hal ini lah yang membuat masyarakat lalai dan menganggap DHF sebagai penyakit demam biasa. Sehingga banyak kasus yang ditemui ketika derajat penyakit mencapai shock, yang akhirnya menjadikan adanya korban. Oleh karena itu, penulis mengharapkan dengan adanya penulisan ini bisa menambah pemahaman bagi masyarakat maupun penulis sendiri dalam penanganan penyakit ini. Sehingga dikemudian harinya epidemi penyakit ini tidak menjadi hal yang wajar lagi di surat kabar. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas penulis menyimpulkan masalah “Apa yang dimaksud dengan DHF dan bagaimanakah penanganan seharusnya?” 1

Upload: wenni-esye

Post on 11-Feb-2015

41 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LP Preklinik Kep.anak

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengue Hemorraghic Fever atau yang biasa dikenal dengan nama demam berdarah

adalah penyakit yang menjadi langganan saat musim hujan tiba. Penyakit ini tidak pernah absen

menjadi headline news setiap tahunnya. Tidak hanya anak – anak yang menjadi korbannya

remaja, orang dewasapun tak lepas dari jeratan penyakit ini.

Banyak kasus DHF yang terlambat ditangani karena tidak tahunya masyarakat tentang

gejala penyakit ini. DHF memang tidak bisa dideteksi pada saat 3 hari pertama. Hal ini lah yang

membuat masyarakat lalai dan menganggap DHF sebagai penyakit demam biasa. Sehingga

banyak kasus yang ditemui ketika derajat penyakit mencapai shock, yang akhirnya menjadikan

adanya korban.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan dengan adanya penulisan ini bisa menambah

pemahaman bagi masyarakat maupun penulis sendiri dalam penanganan penyakit ini. Sehingga

dikemudian harinya epidemi penyakit ini tidak menjadi hal yang wajar lagi di surat kabar.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas penulis menyimpulkan masalah “Apa yang dimaksud

dengan DHF dan bagaimanakah penanganan seharusnya?”

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah :

1. Menjadi bahan latihan dalam melakukan pengkajian terhadap klien.

2. Memberikan bahan bacaan yang bermanfaat bagi para pembaca yang

membutuhkan.

3. Sebagai alat pemenuhan tugas dalam mata kuliah Preklinik Keperawatan Anak.

1

Page 2: LP Preklinik Kep.anak

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Definisi

Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue

sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan

nyamuk aedes aegypty (Christantie Efendy,1995 ).

Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan orang

dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa

ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbo virus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui

gigitan nyamuk aedes aegypty (betina) (Seoparman , 1990).

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengue haemorhagic

fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong

arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty yang

terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi

yang disertai ruam atau tanpa ruam.

2.2 Etiologi

a. Virus dengue sejenis arbovirus.

b. Virus dengue tergolong dalam family Flavividae dan dikenal ada 4 serotif, Dengue 1 dan 2

ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia ke II, sedangkan dengue 3 dan 4

ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953-1954. Virus dengue berbentuk batang, bersifat

termoragil, sensitif terhadap inaktivitas oleh diatiter & natrium diaksikolat, stabil pd suhu 70 oC.

2.3 Patofisiologi

Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan gejala

karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh badan, hiperemi

ditenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin muncul pada system

retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa. Ruam pada

DHF disebabkan karena kongesti pembuluh darah dibawah kulit.

2

Page 3: LP Preklinik Kep.anak

Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit dan membedakan DF dan

DHF ialah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan zat anafilaktosin,

histamin dan serotonin serta aktivasi system kalikreain yang berakibat ekstravasasi cairan

intravaskuler. Hal ini berakibat berkurangnya volume plama, terjadinya hipotensi,

hemokonsentrasi, hipoproteinemia, efusi dan renjatan.

2.4 Manifestasi Klinis

a. Demam tinggi selama 5 – 7 hari

b. Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.

c. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, echymosis, hematoma.

d. Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.

e. Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.

f. Sakit kepala.

g. Pembengkakan sekitar mata.

h. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.

i. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah,

capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah).

2.5 Klasifikasi

a. Derajat I :

Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positi,

trombositopeni dan hemokonsentrasi.

b. Derajat II :

Manifestasi klinik pada derajat I dengan manifestasi perdarahan spontan di bawah kulit

seperti peteki, hematoma dan perdarahan dari lain tempat.

c. Derajat III :

Manifestasi klinik pada derajat II ditambah dengan ditemukan manifestasi kegagalan

system sirkulasi berupa nadi yang cepat dan lemah, hipotensi dengan kulit yang lembab, dingin

dan penderita gelisah.

3

Page 4: LP Preklinik Kep.anak

d. Derajat IV :

Manifestasi klinik pada penderita derajat III ditambah dengan ditemukan manifestasi renjatan

yang berat dengan ditandai tensi tak terukur dan nadi tak teraba.

2.6 WOC

Terlampir

2.7 Data Fokus

a. Wawancara

a. Identitas

DHF merupakan penyakit daerah tropis yang sering menyebabkan kematian anak,

remaja dan dewasa ( Effendy, 1995 )

b. Keluhan Utama

Pasien mengeluh panas, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan nafsu makan

menurun.

c. Riwayat penyakit sekarang

Riwayat kesehatan menunjukkan adanya sakit kepala, nyeri otot, pegal seluruh

tubuh, sakit pada waktu menelan, lemah, panas, mual, dan nafsu makan menurun.

d. Riwayat penyakit terdahulu

Tidak ada penyakit yang diderita secara specific.

e. Riwayat penyakit keluarga

Riwayat adanya penyakit DHF pada anggota keluarga yang lain sangat

menentukan, karena penyakit DHF adalah penyakit yang bisa ditularkan melalui

gigitan nyamuk aides aigepty.

f. Riwayat Kesehatan Lingkungan

Biasanya lingkungan kurang bersih, banyak genangan air bersih seperti kaleng

bekas, ban bekas, , bak mandi jarang dibersihkan.

4

Page 5: LP Preklinik Kep.anak

b. Pemeriksaan fisik

Pengkajian Per Sistem

i. Sistem Pernapasan

Sesak, perdarahan melalui hidung, pernapasan dangkal, epistaksis, pergerakan dada

simetris, perkusi sonor, pada auskultasi terdengar ronchi, krakles.

ii. Sistem Persyarafan

Pada grade III pasien gelisah dan terjadi penurunan kesadaran serta pada grade IV dapat

trjadi DSS

iii. Sistem Cardiovaskuler

Pada grde I dapat terjadi hemokonsentrasi, uji tourniquet positif, trombositipeni, pada

grade III dapat terjadi kegagalan sirkulasi, nadi cepat, lemah, hipotensi, cyanosis sekitar

mulut, hidung dan jari-jari, pada grade IV nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat

diukur.

iv. Sistem Pencernaan

Selaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri tekan pada epigastrik, pembesarn limpa,

pembesaran hati, abdomen teregang, penurunan nafsu makan, mual, muntah, nyeri saat

menelan, dapat hematemesis, melena.

v. Sistem perkemihan

Produksi urine menurun, kadang kurang dari 30 cc/jam, akan mengungkapkan nyeri sat

kencing, kencing berwarna merah.

vi. Sistem Integumen.

Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, pada grade I terdapat positif pada uji

tourniquet, terjadi pethike, pada grade III dapat terjadi perdarahan spontan pada kulit.

c. Pemeriksaan penunjang

1. Hemokonsentrasi yaitu terjadi peningkatan nilai hematokrit > 20 %. Meningginya

hematokrit sangat berhubungan dengan beratnya renjatan. Hemokonsentrasi selalu

mendahului perubahan tekanan darah dan nadi.

2. Trombositopenia, akan terjadi penurunan trombosit sampai dibawah 100.000 mm3

3. sediaan hapusan darah tepi, terdapat fragmentosit, yang menandakan terjadinya

hemolisis

5

Page 6: LP Preklinik Kep.anak

4. Sumsum tulang, terdapatnya hipoplasi sistem eritropoetik disertai hiperplasi sistem

RE dan terdapatnya makrofag dengan fagositosis dari bermacam jenis sel

5. Elektrolit, : hiponatremi (135 mEq/l). terjadi hiponatremi karena adanya kebocoran

plasma,anoreksia, keluarnya keringat, muntah dan intake yang kurang

2.8 Diagnosa

1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan

intravaskuler ke ekstravaskuler

2. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolic, dehidrasi,  viremia   

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu

makan yang menurun.

2.9 Asuhan Keperawatan

NO DIAGNOSA NOC NIC

1. Resiko kekurangan

volume cairan b.d

pindahnya cairan

intravaskuler ke

ekstravaskuler

Hidrasi

Indikator :

- Mempertahankan

urine output sesuai

dengan usia dan BB,

BJ urine normal, HT

normal

- Tekanan darah, nadi,

suhu tubuh dalam

batas normal

- Tidak ada tanda tanda

dehidrasi, Elastisitas

turgor kulit baik,

membran mukosa

lembab, tidak ada rasa

haus yang berlebihan

Manajemen Cairan

Aktivitas :

- Timbang BB tiap hari

- Hitung haluran

- Pertahankan intake yang

akurat

- Pasang kateter urin

- Monitor status hidrasi (seperti:

kelebapan mukosa membrane,

nadi)

- Monitor hasil lab. terkait

retensi cairan (peningkatan

BUN, Ht ↓)

- Monitor TTV

- Monitor perubahan BB klien

sebelum dan sesudah dialisa

- Monitor status nutrisi

6

Page 7: LP Preklinik Kep.anak

Manajemen Hipovolemia

Aktivitas :

- Monitor status cairan, meliputi

intake dan output dengan tepat

- Pertahankan kepatenan iv

- Monitor  nilai hemoglobin dan

hematokrit

- Monitor tanda – tanda vital

- Hitung kebutuhan cairan

berdasarkan luas permukaan

tubuh dan ukuran luka bakar

apabila ada

- Monitor respon pasien

terhadap perubahan volume

cairan

2. Hipertermi b.d

peningkatan

metabolic,

dehidrasi,  viremia   

Termoregulasi

Indikator :

- Suhu kulit normal

- Suhu badan

35,9˚C-  37,3˚C

- Tidak ada sakit kepa-

la / pusing

- Tidak ada nyeri otot

- Tidak ada perubahan

warna kulit

- Nadi, respirasi

dalam     batas normal

- Hidrasi adequate

- Pasien

menyatakan   nyaman

- Tidak menggigil

Pengaturan Panas

Aktivitas :

- Monitor suhu sesuai

kebutuhan

- Monitor  tekanan darah, nadi

dan respirasi

- Monitor suhu dan warna kulit

- Monitor dan laporkan tanda

dan gejala  hipertermi

- Anjurkan intake cairan dan

nutrisi yang adekuat

- Ajarkan klien bagaimana

mencegah panas yang    tinggi

Pengobatan Panas

Aktivitas :

- Monitor suhu sesuai

7

Page 8: LP Preklinik Kep.anak

kebutuhan

- Monitor IWL

- Monitor suhu dan warna kulit

- Monitor tekanan darah, nadi

dan respirasi

- Monitor derajat penurunan

kesadaran

- Monitor kemampuan aktivitas

- Monitor leukosit, hematokrit,

Hb

- Monitor intake dan output

- Berikan cairan intravena

Mengontrol Infeksi

Aktivitas :

- Anjurkan klien untuk mencuci

tangan sebelum makan

- Gunakan sabun untuk mencuci

tangan

- Cuci tangan sebelum dan

sesudah me-lakukan  kegiatan

perawatan klien

- Ganti tempat infuse dan

bersihkan sesuai dengan  SOP

- Dorong klien untuk cukup

istirahat

3. Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

b.d nafsu makan

yang menurun.

Status Nutrisi : Intake

Makanan dan Cairan

Indikator :

- Adanya peningkatan

berat badan sesuai

dengan tujuan

Manajemen Nutrisi

Aktivitas :

- Kaji adanya alergi makanan.

- Kaji makanan yang disukai

oleh klien.

- Kolaborasi team gizi untuk

8

Page 9: LP Preklinik Kep.anak

- Berat badan ideal

sesuai dengan tinggi

badan

- Mampu

mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

- Tidak ada tanda tanda

malnutrisi

- Menunjukkan

peningkatan fungsi

pengecapan dari

menelan

- Tidak terjadi

penurunan berat badan

yang berarti

penyediaan nutrisi TKTP

- Anjurkan klien untuk

meningkatkan asupan nutrisi

TKTP dan banyak

mengandung vitamin C

- Yakinkan diet yang

dikonsumsi mengandung

cukup serat untuk mencegah

konstipasi.

- Monitor jumlah nutrisi dan

kandungan kalori.

- Berikan informasi tentang

kebutuhan nutrisi.

Monitor Nutrisi

Aktivitas :

- Monitor respon klien terhadap

situasi yang mengharuskan

klien makan.

- Jadwalkan pengobatan dan

tindakan tidak bersamaan

dengan waktu klien makan.

- Monitor adanya mual muntah.

- Kolaborasi untuk pemberian

terapi sesuai order

9

Page 10: LP Preklinik Kep.anak

BAB III

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK P. DENGAN DHF

DIRUANG INFEKSI

RSUD DR. RASYIDIN PADANG

1. IDENTITAS DATA

Nama Anak : An. P

BB/TB : 15 kg / 107 cm

Usia : 6 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan Anak : TK

Anak ke : 1

Tanggal klien masuk : 3 April 2013

No. RM : 108048

Diagnose Medis : DHF Derajat 1

Nama Ibu : Ny. Y

Pekerjaan : Pedagang

Pendidikan : SMP

Alamat : Pagang dalam RT 003/ RW 001

2. KELUHAN UTAMA

Pasien baru masuk melalui IGD dengan keluhan batuk kering, sakit perut, makan dan

minum kurang, awal demam suhu tinggi dan demam naik turun.

3. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

a. Prenatal : Selama kehamilan Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan rutin kebidan kurang

lebih 6x dan mendapatkan imunisasi TT 2x. ibu pertama kali periksa kehamilan pasa saat

10

Page 11: LP Preklinik Kep.anak

usia 4 bulan kehamilan. Ibu juga menyatakan tidak pernah menderita sakit selama hamil,

obat yang diminum selama hamil yaitu tablet penambah darah dari bidan.

b. Intranatal : An. P lahir ditolong oleh bidan, lahir spontan, langsung menangis, lahir cukup

bulan (9 bulan 4 hari).

c. Postnatal : An. P diasuh sendiri oleh kedua orang tuanya dan diberi ASI sejak lahir

sampai usia 2 tahun. Sejak usia 6 bulan An. C diberikan susu formula dan bubur tim dan

diberi makan nasi biasa sampai sekarang.

4. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU

a. Penyakit yang diderita sebelumnya : An. P hanya pernah demam dan batuk

b. Pernah dirawat di RS : Ibu mengatakan anaknya baru pertama kali ini

dirawat dirumah sakit, sebelumnya belum pernah dirawat di RS.

c. Obat- obatan yang pernah digunakan : An. P pernah menggunakan obat dari bidan

d. Alergi : An. P tidak mempunyai alergi makanan

e. Kecelakaan : An. P tidak pernah mengalami kecelakaan.

f. Riwayat imunisasi : An. P sudah lengkap mendapatkan imunisasi dasar 

Usia 1 bulan : BCG

Usia 2-3 bulan : Hep. B I, II, III, Polio I, II dan DPT I, II

Usia 4 bulan : DPT III dan Polio III

Usia 9 bulan : Polio IV dan Campak 

5. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI

Pasien baru masuk melalui IGD pada tanggal 3 April 2013 pukul 15.10 dengan

keluhan batuk kering, sakit perut, makan kurang, awal demam suhu tinggi, dan demam naik

turun. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 4 April 2013 pukul 08.40 klien terlihat

masih batuk, demam, sakit perut, kurang minum dan makan.

6. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit seperti klien, ibu juga

menyatakan tidak ada tetangganya yang menderita penyakit yang sama dengan yang diderita

An.P.

11

Page 12: LP Preklinik Kep.anak

7. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

a. Kemandirian dan bergaul : Menurut keterangan ibunya An. P saat usia 4 tahun anaknya

sudah mulai mandiri dan bergaul dengan teman-temannya.

b. Motorik Kasar : Menurut keterangan ibunya An. P saat usia 11 bln sudah bisa berjalan

dengan dipegangi kedua lengannya. Saat ini semenjak sakit An. P lebih banyak berada di

tempat tidur karena badanya lemas dan anak juga kurang gerak.

c. Motorik Halus : Pada saat ini An. P sudah mampu menunjukan keseimbangan dan

koordinasi mata dan tangan

d. Kognitif dan Bahasa : Perkembangan bahasa An. P sudah mulai mengoceh sejak usia

6,5 bln dan sekang anak sudah bisa mengucapkan kata-kata dan menyusun kalimat serta

menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya.

e. Psikososial : Pada saat ini anak masih belum bisa berpisah dengan orang tuanya.

8. RIWAYAT SOSIAL

Yang mengasuh klien : Orang tua

Hubungan dengan anggota keluarga : Baik

Hubungan dengan teman sebaya : Baik

Pembawaan secara umum : Ceria

Lingkungan rumah : Lingungan kurang bersih dan banyak genangan air

9. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Vital sign : N : 80 x/menit

RR : 22 x/menit

T : 37,80 C

d. BB (kg) / TB (cm) : 15 kg / 107 cm

e. Kepala

Lingkar kepala : 54 cm

12

Page 13: LP Preklinik Kep.anak

Rambut : Bersih, distribusi merata, berwarna hitam, halus dan tidak mudah

dicabut

f. Mata : Gerakan bola mata simetris. Sclera tidak ikterik, konjungtiva

tidak anemis

g. Telinga : Simetris dan fungsi pendengaran baik

h. Hidung : Simetris dan tidak ada folip

i. Mulut : Kering

Lidah : Tidak kotor

Gigi : Caries (-)

j. Leher

KGB : Tidak ada pembesaran KGB

Kelenjer Tiroid : Tidak ada pemesaran kelenjar tiroid

JVP : 5 – 2 CmH2O

k. Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tak tampak

Palpasi : Ictus cordis tak tampak

Perkusi : Pekak

Auskultasi : S1 dan S2 murni, tidak ada suara tambahan (s3)

l. Paru-paru

Inspeksi : Simetris statis dinamis (SSD)

Palpasi : Taktil fremitus teraba sama kuat pada paru kanan-kiri

Perkusi : Sonor di semua lapang paru.

Auskultasi : Vesikuler

m. Perut

Inspeksi : Perut datar

Palpasi : Hepar dan Lien tidak teraba

Perkusi : Timpani 

Auskultasi : Bising Usus

n. Punggung : Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan dan nyeri ketuk

o. Ekstremitas : Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 5. 

Atas : Pada tangan kanan terpasang infuse RL 25 tpm.

13

Page 14: LP Preklinik Kep.anak

Bawah : Normal

p. Genitalia : Normal

q. Kulit : Kulit anak berwarna coklat, turgor kulit cukup, tekstur kenyal,

anak terpasang infus di tangan kanan dan terdapat bintik-bintik warna merah dibawah

kulit. (ptecie).

TERAPY :

- IVFD RL 25 tpm

- Inj. ranitidin 3x 0,4 cc i.v

- Inj. Pirantel Penoat 1 x 25 mg. i.v

- Sanmol 3 x 1/2 sendok teh p.o

- Diet : Diet 3x Makanan Lunak dan susu 3 x 200 cc 

10. PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG

a. DDST

Motorik kasar : Berdiri satu kaki 6 detik

Berjalan tumit kejari kaki

Bahasa : Mengartikan 2 kata

Mengetahui 3 kata sifat

Bicara semua dimengerti

Adaptif

Motorik halus : Mencontoh

Menggambar orang 6 bagian

Mencontoh 8 ditunjukkan

Memilih garis yang lebih panjang

Personal social : Mengambil makanan

Menggosok gigi tanpa bantuan

Bermain ular angga /kartu

Berpakaian tanpa bantuan

14

Page 15: LP Preklinik Kep.anak

b. STATUS NUTRISI

BB/U

Normal x = 20 kg

15/20 x 100 % = 75 % (KEP I)

TB/U

Normal x = 115

107/115 x 100 % = 93 % (Normal)

BB/TB

15/18 x 100 % =83,3 % (Gizi Kurang)

Interpretasi = Sekarang Kurang + (rendah, normal, rendah)

11. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Hematologi

Hb : 11,70 gr/dl ( p. 13 – 16 gr/dl )

Ht : 35,3 % ( p. 40 – 50 % )

Leukosit : 8.500 / mm3 ( 5.000 - 10.000 / mm3 )

Trombosit : 29.000 / mm3 ( 150.000 - 450.000 / mm3 )

b. Urinalisa

Warna : Kuning Bilirubin : (-)

pH : 5,5 reduksi : (-)

Protein : (+) Satu

Urobilin : (+) positif

12. KEBUTUHAN DASAR SEHARI-HARI

No Jenis Kebutuhan Di Rumah/sebelum

sakit

Di Rumah sakit

1 Makan Biasa makan 3

x/hari (pagi, siang,

malam) dengan

menu lengkap (nasi,

lauk pauk dan

makan dengan diet

3x Makanan Lunak

( 3-5 sendok makan

yang habis )

15

Page 16: LP Preklinik Kep.anak

sayur).

2 Minum Terbiasa minum

susu Bendera di

rumah.

Diberi minum susu

3 x 200 cc

3 Tidur 8-10 jam sehari 6-8 jam sehari

4 Mandi Mandiri / sendiri Dibantu keluarga

perawat

5 Eliminasi BAB 1-2 x/hari,

konsisitensi padat,

warna coklat,

BAK 6-8 x/hari

BAK 6-7 x/hari,

warna kuning, bau

khas

BAB 1-2 x/hari,

konsistensi lembek,

warna hitam.

6 Bermain Aktif / ceria Kurang semangat /

lemah

13. ANALISIS DATA

NO DATA PATOFISIOLOGI MASALAH

1. DS :

Keluarga klien

mengatakan klien

badannya terasa panas

DO :

Akral dingin

Panas hari ke 2

panjang.

TTV : N : 80 x/menit,

RR : 22 x/menit,

T : 37,80 C

Proses infeksi virus dengue

Viremia

Thermoregulasi

Hipertermi

16

Page 17: LP Preklinik Kep.anak

2. DS :

Keluarga mengatakan

klien mengatakan tidak

suka minum dan perut

terasa kenyang minum

terus.

DO :

Turgor kulit baik

Mukosa bibir kering

Urine banyak warna

kuning pekat

Panas hari ke 2 panjang

Trombosit ; 29.000

Peningkatan suhu tubuh

Ektravasasi cairan

Intake kurang

Volume plasma berkurang

Penurunan volume cairan tubuh

Resiko Kekurangan

Volume Cairan

3. DS :

Keluarga mengatakan

Klien tidak mau makan,

tetapi tidak mual.

DO :

KU = Lemah

Makan hanya mau 3-5

sendok

Nafsu makan menurun

Intake nutrisi tidak adekuat

Nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh

Ketidakseimbangan

Nutrisi Kurang dari

Kebutuhan Tubuh

14. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan

intravaskuler ke ekstravaskuler

2. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolic, dehidrasi,  viremia   

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu

makan yang menurun.

17

Page 18: LP Preklinik Kep.anak

15. ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA NOC NIC

1. Resiko kekurangan

volume cairan b.d

pindahnya cairan

intravaskuler ke

ekstravaskuler

DS :

Keluarga

mengatakan klien

mengatakan tidak

suka minum dan

perut terasa

kenyang minum

terus.

DO :

Turgor kulit

baik

Mukosa bibir

kering

Urine banyak

warna kuning

pekat

Panas hari ke 2

panjang

Trombosit ;

29.000

Hidrasi

Indikator :

- Mempertahankan

urine output sesuai

dengan usia dan BB,

BJ urine normal, HT

normal

- Tekanan darah, nadi,

suhu tubuh dalam

batas normal

- Tidak ada tanda tanda

dehidrasi, Elastisitas

turgor kulit baik,

membran mukosa

lembab, tidak ada rasa

haus yang berlebihan

Manajemen Cairan

Aktivitas :

- Timbang BB tiap hari

- Hitung haluran

- Pertahankan intake yang

akurat

- Pasang kateter urin

- Monitor status hidrasi (seperti:

kelebapan mukosa membrane,

nadi)

- Monitor status hemodinamik

termasuk CVP,MAP, PAP

- Monitor hasil lab. terkait

retensi cairan (peningkatan

BUN, Ht ↓)

- Monitor TTV

- Monitor status nutrisi

- Monitor respon pasien untuk

meresepkan terapi elektrolit

- Kaji lokasi dan luas edem

- Anjurkan klien untuk intake

oral

- Distribusikan cairan > 24 jam

Manajemen Hipovolemia

Aktivitas :

- Monitor status cairan, meliputi

intake dan output dengan tepat

- Pertahankan kepatenan iv

18

Page 19: LP Preklinik Kep.anak

- Monitor  nilai hemoglobin dan

hematokrit

- Monitor adanya kehilangan

cairan (contoh, perdarahan,

muntah, diare, perspirasi dan

takipnea)

- Monitor tanda – tanda vital

2. Hipertermi b.d

peningkatan

metabolic,

dehidrasi,  viremia   

DS :

Keluarga klien

mengatakan klien

badannya terasa

panas

DO :

Akral dingin

Panas hari ke 2

panjang.

TTV :

N : 80 x/menit,

RR:22 x/menit,

T : 37,80 C

Termoregulasi

Indikator :

- Suhu kulit normal

- Suhu badan

35,9˚C-  37,3˚C

- Tidak ada sakit kepa-

la / pusing

- Tidak ada nyeri otot

- Tidak ada perubahan

warna kulit

- Nadi, respirasi

dalam     batas normal

- Hidrasi adequate

- Pasien

menyatakan   nyaman

- Tidak menggigil

Pengaturan Panas

Aktivitas :

- Monitor suhu sesuai

kebutuhan

- Monitor  tekanan darah, nadi

dan respirasi

- Monitor suhu dan warna kulit

- Monitor dan laporkan tanda

dan gejala  hipertermi

- Anjurkan intake cairan dan

nutrisi yang adekuat

- Ajarkan klien bagaimana

mencegah panas yang    tinggi

- Berikan obat antipiretik

- Berikan obat  untuk mencegah

atau mengontrol  menggigil

Pengobatan Panas

Aktivitas :

- Monitor suhu sesuai

kebutuhan

- Monitor suhu dan warna kulit

- Monitor tekanan darah, nadi

dan respirasi

- Monitor derajat penurunan

19

Page 20: LP Preklinik Kep.anak

kesadaran

- Monitor kemampuan aktivitas

- Monitor leukosit, hematokrit,

Hb

- Monitor intake dan output

Mengontrol Infeksi

Aktivitas :

- Anjurkan klien untuk mencuci

tangan sebelum makan

- Gunakan sabun untuk mencuci

tangan

- Cuci tangan sebelum dan

sesudah me-lakukan  kegiatan

perawatan klien

- Berikan perawatan kulit di

area yang odem

- Dorong klien untuk cukup

istirahat

3. Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

b.d nafsu makan

yang menurun.

DS :

Keluarga

mengatakan Klien

tidak mau makan,

tetapi tidak mual.

DO :

KU = Lemah

Status Nutrisi : Intake

Makanan dan Cairan

Indikator :

- Adanya peningkatan

berat badan sesuai

dengan tujuan

- Berat badan ideal

sesuai dengan tinggi

badan

- Mampu

mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

- Tidak ada tanda tanda

Manajemen Nutrisi

Aktivitas :

- Kaji adanya alergi makanan.

- Kaji makanan yang disukai

oleh klien.

- Kolaborasi team gizi untuk

penyediaan nutrisi TKTP

- Anjurkan klien untuk

meningkatkan asupan nutrisi

TKTP dan banyak

mengandung vitamin C

- Yakinkan diet yang

dikonsumsi mengandung

20

Page 21: LP Preklinik Kep.anak

Makan hanya

mau 3-5

sendok

malnutrisi

- Menunjukkan

peningkatan fungsi

pengecapan dari

menelan

- Tidak terjadi

penurunan berat badan

yang berarti

cukup serat untuk mencegah

konstipasi.

- Monitor jumlah nutrisi dan

kandungan kalori.

- Berikan informasi tentang

kebutuhan nutrisi.

Monitor Nutrisi

Aktivitas :

- Monitor BB jika 

memungkinkan

- Monitor respon klien terhadap

situasi yang mengharuskan

klien makan.

- Jadwalkan pengobatan dan

tindakan tidak bersamaan

dengan waktu klien makan.

- Monitor adanya mual muntah.

- Kolaborasi untuk pemberian

terapi sesuai order

- Monitor adanya gangguan

dalam input makanan

misalnya perdarahan, bengkak

dsb.

21

Page 22: LP Preklinik Kep.anak

BAB IV

ANALISA DATA SENJANG

Pada kasus DHF seharusnya diagnose utama yang muncul adalah Hipetermi, tetapi pada

kasus yang ditemukan di rumah sakit, diagnose utama yang muncul adalah resiko kekurangan

volume cairan. Hal ini didukung dengan data : Mukosa bibir kering, urine banyak warna pekat,

panas hari ke 2 panjang, dan trombosit 29.000/mm3. Walaupun masih bersifat resiko tetapi

menurut kebutuhan dasar maslow, kebutuhan cairan adalah urutan pertama dan cairan berfungsi

untuk mengatur suhu tubuh, melancarkan peredaran darah, membuang racun dan sisa makanan

serta dalam proses pencernaan, cairan berfungsi untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui

darah untuk segera dikirim ke sel-se tubuh. Sehingga jika cairan tidak dapat terpenuhi klien

dapat mengalami dehidrasi, syok hingga dapat menyebabkan kematian.

22

Page 23: LP Preklinik Kep.anak

BAB V

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan orang

dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa

ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbo virus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui

gigitan nyamuk aedes aegypty (betina) (Seoparman , 1990).

3.2 Saran

Demam berdarah adalah penyakit yang sering ditemui dan sebenarnya tidak berbahaya

jika penanganannya tepat. Tetapi yang terjadi dewasa ini, banyak terjadi epidemiologi demam

berdarah gara – gara ketidaktahuan masyarakat tentang penyakit ini. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan adanya kesadaran dari masyarakat untuk mencoba peka terhadap lingkungan dan

tenaga kesehatan yang gencar dalam melakukan penyuluhan sehingga masyarakat mengetahui

tindakan yang bisa dilakukan dalam keadaan mendesak. Akhirnya, dengan tindakan kooperatif

ini demam berdarah bukan lagi penyakit yang akan menghiasi headline surat kabar karena

penanganan yang kurang dan korban jiwa yang sudah banyak jatuh.erdarah bukan lagi penyakit

yang akan menghiasi headline surat kabar karena penanganan yang kurang dan korban jiwa yang

sudah banyak jatuh.

23

Page 24: LP Preklinik Kep.anak

DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria M., dkk. 2008. Nursing Intervention Classification (NIC). USA : Mosby.

Moorhead, Sue., dkk.2008. Nursing Outcomes Classification (NOC). USA : Mosby.

Heardman, T.Heather.2009. Nursing Diagnosis (NANDA International). Singapore : Markono

Print Media.

Sunaryo, Soemarno.1998. Demam Berdarah Pada Anak. Jakarta : EGC.

Effendy, Christantie.1995.Perawatan Pasien DHF. Jakarta : EGC.

Hendarwanto.1996. Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, Edisi Ketiga. Jakarta : FKUI.

24