lp kebutuhan nutrisi

Upload: ristia-anggarini

Post on 11-Oct-2015

134 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISIDi Ruang Anggrek1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Tugas MandiriStase Praktek Keperawatan Dasar

Disusun oleh :RISTIA ANGGARINI09/281900/KU/13168

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA2013I. KONSEP KEBUTUHAN NUTRISIA. PENGERTIANNutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW). 1. Body Mass Index (BMI)Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weigth) dan obesitas. Rumus BMI diperhitungkan : BB(kg) atau BB(pon) x 704,5TB(cm)2 TB(inci)22. Ideal Body Weight (IBW)Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.Elemen nutrien / zat gizi terdiri atas :1. Karbohidrat2. Protein3. Lemak4. Vitamin5. Mineral6. AirKarbohidrat, lemak dan protein disebut energi nutrien karena merupakan sumber energi dari makanan sedangkan vitamin, mineral dan air merupakan substansi penting untuk membangun, mempertahankan dan mengatur metabolisme jaringan tubuh.Fungsi zat gizi adalah :a. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan dan kerja fisikb. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringanc. Sebagai pelindung dan pengaturMalnutrisi adalah suatu keadaan terganggunya kemampuan fungsional, atau defisiensi integritas struktural atau perkembangan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara suplai nutrisi esensial untuk jaringan tubuh dengan kebutuhan biologis spesifik. Malnutrisi dapat disebabkan oleh:1. Under nutrition, disebabkan karena kekurangan pangan secara relatif atau absolut selama periode tertentu.2. Spesific deficiency, disebabkan karena kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan vitamin A, yodium, Fe, dll.3. Over nutrition, disebabkan karena kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu.4. Imbalance, disebakan karena disporposi zat gizi, misalnya kolesterol terjadi karena tidak seimbangnya LDL, HDL dan VLDL.Metode untuk pengkajian nutrisi adalah A,B, C, D:1. Antropometri measurementsa. Pengkajian nutrisi yang meliputi:Sistem pengukuran dan susunan tubuh dan proporsi tubuh manusiab. Mengevaluasi pertumbuhan, mengkaji status nutrisi, ketersediaan energi tubuhc. Identifikasi masalah nutrisi: Tinggi badan Berat badan Body mass index Lipatan trisep, LLA, LOLA.2. Biochemical dataPengkajian nutrisi menggunakan nilai biokimia seperti: total limposit, serum albumin, zat besi, creatinin, Hb, Ht, keseimbangan nitrogen, kadar kolesterol dll.

3. Clinical signsPemeriksaan clinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissue) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.Tanda tanda dan Gejala klinis defisiensi nutrisi:

Tabel 1. Tanda gejala klinis Defisiensi NutrisiNoBagian TubuhTanda klinikKemungkinan kekurangan

1Tanda umumPenurunan berat badan dehidrasi, haus pertumbuhan terhambatKalori,Air, dan vitamin A

2RambutKekuningankekurangan pigmen,kusutProtein

3KulitDeatitisDermatosis pada bayiPetechial hemorrhagesEksemaNiasin, riboflavin, biotinLemakAsam askorbat

4MataPhotopobiaRabun senjaRiboflavinVitamin A

5MulutStomatitisGlositisRiboflavinNiasin, asam folik, vitamin B12, zat besi

6GigiKariesFlour

7NeuromoskulerKejang otot Lemah ototVitamin D

8TulangRiketsiaVitamin D

9GastrointestinalAnoreksia Mual dan muntahThiamin, garam dapur, NaCl

10EndokrinGondokIodium

11KardipovaskulerPendarahan peny, Jantung, anemiaVitamin K, thiamin, pyridoxine, zat besi

12Sistem sarafKelainan mental dan sarafVitamin B12

4. Dietary historyMengkaji riwayat diet meliputi:a. Feed recall 24 jam: pola, jenis dan frekuensi makanan yang dikonsumsi dalam 24 jamb. Alergi, keemaran, intoleransi terhadap makananc. Faktor yang mempengaruhi pola makan

B. NILAI-NILAI NORMAL1. Nilai normal pengkajian nutrisiBMI : 19,8-26Ketebalan lipatan kulit trisep (mm) :Pria12,5Wanita16,5Lingkar lengan atas (cm) :Pria29,5Wanita28,5Lingkar otot lengan atas (cm) :Pria25,3Wanita23,3Albumin (g/dl)3,5-5Transferin (mg/dl)230-400Jumlah limfosit total (jumlah/mm3)1500-40002. Nilai normal kebutuhan kalori menurut umurTabel 2. Kebutuhan kalori menurut umurUmurBB (kg)TB (cm)Energi (kkal)

0-6 bulan7-12 bulan1-3 tahun4-6 tahun7-9 tahunPria10-12 tahun13-15 tahun16-19 tahun20-59 tahun

> 60 tahunWanita10-12 tahun13-15 tahun16-19 tahun20-59 tahun

> 60 tahunHamilMenyusui0-6 bulan7-12 bulan13-24 bulan5,58,5121824

30455662

62

35465054

54

607190110120

135150160165

165

140153153156

154

560800125017501900

2000240025002800 (Ringan)3000 (Sedang)2200

1900210020002050 (Ringan)2250 (Sedang)2600 (Berat)1850+ 285

+ 700+ 500+ 400

Selama kondisi sakit, kebutuhan kalori meningkat sesuai dengan beratnya penyakit. Penghitungan kebutuhan energi tersebut dilakukan menurut kebutuhan energi masing-masing dalam Tabel 3 yang kemudian ditambah dengan kebutuhan energi tambahan seperti dalam Tabel 4.Tabel 3. Kebutuhan Kalori sesuai Aktivitas

Tabel 4. Kebutuhan Kalori Saat Sakit

C. HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA KLIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI1. Riwayat keperawatan dan diet Anggaran makan, makan kesukaan, waktu makan Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus ? Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya ? Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar dan demam ? Adakah toleransi makan / minum tertentu ?2. Faktor yang mempengaruhi diet Status kesehatan Kultur dan kepercayaan, status sosial ekonomi Faktor psikologis Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet3. Pemeriksaan fisik Keadaan fisik : apatis, lesu Berat badan : obesitas, kurus (underweigth) Otot : flaksial/lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran liver / lien Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100 kali / menit, irama abnormal, tekanan darah rendah/tinggi Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa pucat Gusi : perdarahan, peradangan Lidah : edema, hiperemis Gigi : karies, nyeri, kotor Mata : konjungtiva pucat, kering, exotalmus Kuku : mudah patah Pengukuran antropometri :Berat badan ideal : (TB-100) +- 10 %Lingkar pergelangan tanganLingkar lengan atas (MAC)Nilai normal Wanita : 28,5 cmPria : 28,3 cmLipatan kulit pada otot trisep (TSF) :Nilai normal Wanita : 16,5 18 cmPria : 12,5 16,5 cm4. Laboratorium Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml) Transferin (N:170-25 mg/100 ml) Hb (N: 12 mg%) BUN (N: 10-20 mg/100 ml) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100 ml, wanita: 0,5-1,0 mg/100ml)

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan ketidakseimbangan nutrisi antara lain:1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan untuk mengunyah atau mengabsorbsi nutrisi dikarenakan faktor biologis, psikologi atau ekonomi.2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. intake yang berlebihan.3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.

III. RENCANA KEPERAWATAN1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan untuk mengunyah atau mengabsorbsi nutrisi dikarenakan faktor biologis, psikologi atau ekonomi.NOC: Status nutrisi intake makanan dan cairan, dengan kriteria hasil pasien memiliki: Intake makanan peroral yang adekuat Intake NGT adekuat Intake cairan peroral adekuat Intake cairan yang adekuat Intake TPN adekuatNIC: Monitor intake makanan dan minuman yang dikonsumsi klien setiap hari Tentukan berapa jumlah kalori dan tipe zat gizi yang dibutuhkan dengan berkolaborasi dengan ahli gizi Dorong peningkatan intake kalori, zat besi, protein dan vitamin C Beri makanan lewat oral, bila memungkinkan Kaji kebutuhan klien akan pemasangan NGT Lepas NGT bila klien sudah bisa makan lewat oral2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. intake yang berlebihan.NOC: Status nutrisi intake zat gizi, dengan kriteria hasil pasien mendapatkan intake yang normal dari: 10

Kalori Protein Lemak Karbohidrat Vitamin Mineral Zat besi Kalsium

NIC: Diskusikan dengan pasien tentang kebiasaan dan budaya serta faktor hereditas yang mempengaruhi berat badan. Diskusikan resiko kelebihan berat badan. Kaji berat badan ideal klien. Kaji persentase normal lemak tubuh klien. Beri motivasi kepada klien untuk menurunkan berat badan. Timbang berat badan setiap hari. Buat rencana untuk menurunkan berat badan klien. Buat rencana olahraga untuk klien. Ajari klien untuk diet sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.NOC: kontrol berat badan, dengan kriteria hasil pasien mampu: Memonitor berat badan Mempertahankan intake kalori harian secara optimal Menyeimbangkan antara olahraga dengan intake kalori Mempertahankan berat badan yang optimalNIC: Kaji kebutuhan kalori dan tipe nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan klien, bekerjasama dengan ahli gizi. Pastikan intake kalori klien sesuai dengan tipe tubuh dan gaya hidup. Sesuaikan diet dengan gaya hidup klien. Ajari klien untuk membuat catatan intake makanan setiap hari. Berat badan klien pada angka yang tepat.IV. DAFTAR PUSTAKA. Ellis, Janice, Elizabeth A. Noulis. 1994. Nursing Human Need Approach 5th Edition. Philadelphia: J.B. Lippincott CompanyMubarak, W.I., Chayatin, N. 2005. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: teori dan aplikasi dalam praktik. EGC: JakartaNorth American Nursing Diagnosis Association. 2005. Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2005-2006. PhiladelphiaTarwoto dan Wartonah. 2007. Kebutuhan Dasar Manusi & Proses Keperawatan. Edisi 3. Salemba Medika. JakartaTaylor C., Lilis C., Le Mone P. 1997. Fundamentals of Nursing: The Art and Science of Nursing Care. Philadelphia: Lippincott-Raven Publishers