asuhan keperawatan kebutuhan nutrisi

45
Asuhan keperawatan kebutuhan nutrisi DEFINISI : • Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer Konstantinides). • Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985). • Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh. • Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. • Jenis-jenis Nutrien 1. Karbohidrat Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas : a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa). b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa. c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces. 2. Lemak Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.

Upload: dessy-ratna

Post on 02-Jul-2015

946 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

Asuhan keperawatan kebutuhan nutrisi

DEFINISI :• Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy NuwerKonstantinides).• Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985).• Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.• Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.• Jenis-jenis Nutrien1. KarbohidratKarbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.Karbohidrat dibagi atas :a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyakmolekul glukosa.c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.

2. LemakLemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.Fungsi lemak :1. sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem berika n9 kal/gr.2. Ikut serta membangun jaringan tubuh.3. Perlindungan.4. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.5. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.6. Vitamin larut dalam lemak.

3. ProteinProtein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan

Page 2: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

diserap oleh usus.Fungsi protein :• Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.• Protein menghasilkan jaringan baru.• Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.• Protein sebagai sumber energi.4. VitaminVitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh danberfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.Ada 2 jenis vitamin :• Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.• Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).5. Mineral dan AirMineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.Tiga fungsi mineral : 1. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.2. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).3. Bahan dasar enzim dan protein.MalnutrisiKekurangan intake dari zat-zat makanan terutama protein dan karbohidrat. Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembngan dan kognisi serta dapat memperlambat proses penyembuhan.Tipe-tipe malnutrisi : • Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.• Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.• Kwashiorkor ; kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut.

EFEK MALNUTRISI TERHADAP SISTEM TUBUHNo. SISTEM EFEK1. Neurologis/temperatur regulasi Menurunkan metabolisme dan suhu basaltubuh.2. Status mental Apatis, depresi, mudah terangsang,penurunan fungsi kognitif, kesulitan

Page 3: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

pengambilan keputusan.3. Sistem imunProduksi sel darah putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit turun.4. Muskuloskeletal Penurunan massa otot, terganggunyakordinasi dan ketangkasan.5. Kardiovaskuler Gangguan irama jantung, atropi jantung,pompa jantung turun.6. Respiratori Atropi otot pernafasan, pneumonia.7. Gastrointestinal Penurunan massa feces, penurunan enzim pencernaan, penurunan proses absorbsi, mempersingkat waktu transit, meningkatkanpertumbuhan bakteri, diare, mengurangiperistaltik.8. Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dankeseimbangan cairan dan elektrolit.9. Sistem hati dan empedu Mengurangi penyimpanan glukosa,mengurangi produksi glukosa dari asamamino, mengurangi sintesa protein.

Perencanaan MakananHidangan makanan umumnya direncanakan untuk memberikan campuran berbagai jenis makanan yang sesuai dengan selera tetapi pengetahuan gizi harus diterjemahkan dalam hal-hal praktis tersebut.Pedoman diet dapat diwujudkan dalam cara-cara berikut ini :• Makanlah berbagai ragam makanan. Cara ini akan menjamin bahwa diet anda mengandung semua nutrien dalam jumlah yang memadai.• Mengurangi konsumsi gula.• Meningkatkan kandungan serat dan pati dalam diet dengan makanan lebih banyak beras tumbuk, kentang, sayur dan buah-buahan.• Mengurangi kandungan garam dalam diet dengan mengurangi makanan hasil olahan dan tidak membubuhkan bumbu secara berlebihan.• Mengurangi konsumsi lemak dengan mengurangi makan mentega, menggantikan cara menggoreng dengan membakar atau merebus.Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Tingkat perkembanganMakanan BayiASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun hingga usia 4 bulan bayi hanya perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan setelah itu ASI diberi bersama¬sama makanan mereka. 4-12 bulan mulai dikenalkan dengan makanan padat. 8 bulan ke atas mulai bisa memakan makanan orang dewasa.

DAFTAR MAKANAN 6-12 BULAN4-7 BULAN 6-8 BULAN 7-10 BULAN 10-12 BULANSusu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula.Sereal dan roti Serealdicampur dengan susu. Dilanjutkan dengan rotidan sereal

Page 4: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

lainnya. Dilanjutkan dengan sereallainnya. Dilanjutkan dengan serealbayi sampai 18 bulan.Buah dansayur dijus - Mulai denganjus 1mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C.Lu n a k. 1 mangkokjus, buahlunak dansayur yangdimasak. Sayur danbuah bisa diberikan 4 kali seharitermasuk jus.Daging dan sumber protein lain. - - Daging gilingdan dagingyang dipotong,daging sapi,telur, ikan,kaca n g,polong¬polongan,kej u. Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.

Toodler dan PreschoolRata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan :• Susu ; 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira '/2 - ~ gelas.• Daging ; 2 kali atau lebih dalam 1 hari.• Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/2-1 potong roti atau '/2 - ~ gelas bubur.• Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurang-kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran hijau/kuning.Anak SekolahAnak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak dari anak preschool.Contoh :Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2 - 1 mangkok.AdolesenceRemaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan memberikan sayur dan buah.

Dewasa MudaHarus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan jumlah kalori yang keluar, khususnya pada wanita hamil dan menyusui.Wanita hamil dan menyusui membutuhkan :

Page 5: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

• Protein• Calsium dan fosfor• Magnesium 150 mg/hari• Besi• Iodine 175 mg/hari• Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan jaringan baru.Midle Age Adult (Dewasa Tengah)Intake kalori perlu dikurangi karena penurunan BMR, pertumbuhan sudah lengkap dan aktivitas berkurang. Penurunan intake bertujuan mencegah obesitas. Mereka sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan. Makanan yang dianjurkan makanan rendah lemak, unggas, ikan, kacang, dan telur hanya boleh 3 kali seminggu.Sayur, buah, sereal dan roti kasar dapat memenuhi kebutuhan serat dan protein.ManulaTerjadi perubahan fisiologis seperti : kurangnya gigi, kurangnya kemampuan merasa dan mencium yang dapat berpengaruh pada kebiasaan makanan. Perubahan fisiologis lainnya• Penurunan sekresi empedu dan asam lambung• Penurunan peristaltik• Berkurangnya sirkulasi• Menurunkan toleransi glukosa• Menurunkan massa tulang• BB turunPedoman nutrisi untuk manula menurut Raab dan Raab1. Mengurangi konsumsi lemak dengan minum susu rendah lemak, memakan lebih banyak unggas-unggasan dan ikan dari pada daging merah. Batas porsi daging adalah 4-6 ons perhari. Tambahan lemak yang terbatas dari butter, margarin, dan salad berminyak.2. Konsumsi makan penutup seperti buah segar atau kalengan, puding yang dibuat dari susu rendah lemak lebih baik dari pada mengkonsumsi pie, biscuit, cake atau es krim.3. Yakinkan bahwa intake daging, unggas, ikan, telur dan keju cukup, karena konsumsi makanan ini berkurang pada manula.4. Karena toleransi glukosa menurunkan konsumsi karbohidrat komplek seperti roti, sereal, beras, pasta, kentang dan kacang-kacangan lebih baik dari makanan yang banyak mengandung gula.5. Mengkonsumsi sekitar 800 mg kalsium untuk mencegah kerapuhan tulang. Susu dan produk-produknya seperti keju, yoghurt, sup krim, puding susu, produk susu yang dibekukan adalah sumber kalsium yang utama.6. Cukup konsumsi vitamin D untuk mempertahankan keseimbangan kalsium. Didapatkan dari susu. Bila susu dan produknya tidak dapat mentoleransi defesiensi laktosa, suplemen vitamin D bisa diberikan.7. Diet rendah garam pada manula yang menderita hipertensi dan penyakit kardiovaskuler. Hindari sup kalengan, kecap, mustar, garam, rokok dan lain-lain.

8. Penggunaan aspirin dapat menurunkan intake daging dan kebutuhan zat besi akan meningkat.9. Kesulitan mengunyah buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menyebabkan defesiensi vitamin A dan C, mineral dan serat. Buah dan sayur yang dipotong, sayur berdaun hijau lebih baik. Dan mengganti daging, unggas, ikan yang susah dikunyah.

Page 6: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

10. Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi dan mengurangi penggunaan zat-zat laxatif.Makanan sebaiknya :1. Menarik, warna lebih ditonjolkan untuk menimbulkan selera makan.2. Memasak makanan dengan baik, agar mudah dikunyah oleh gusi.3. Menyedikan zat-zat makanan yang penting, baru kemudian yangbergula/karbohidrat.4. Tidak menyediakan teh, kopi pada sore dan malam hari yang dapat membuat insomniaPENILAIANPenilaian status gizi, perawat menggunakan ‘ABCD’ (Anthropometric Biokimia Clinical sign Dietary history).Pengukuran AnthropometrikMengukur besar dan komposisi tubuh. Efektif untuk mengetahui status protein dan kalori. Meliputi pengukuran TB, BB, lipatan kulit dan lingkar lengan.1. Lingkar pertengahan lengan atasUntuk mengetahui massa otot lengan bawah horizontal, rileks (diletakkan pada paha). Diambil garis tengah antara processus acromion (bahu) dengan processus olecranon pada siku.2. Lipatan kulit trisepIndikasi lemak tubuh dan penyimpanan energi. Lipatan kulit terdiri dari jaringan subkutan, tidak di bawah otot. Ditentukan titik tengah lengan atas bagian belakang, ditarik lurus sejajar dengan tulang humerus. Diletakkan alat ukur (kaliper) di bawah jari yang mencubit, baru diukur.3. Lingkar otot lenganIndikasi indeks protein tubuh. Lingkar otot lengan sama dengan lingkar pertenghan lengan atas (mm) - (3,14 x lipatan kulit trisep (mm).Data BiokimiaDeteksi malnutrisi subklinis. Sampel urin dan darah dapat dibuat untuk mengukur nutrien atau metabolit (produk akhir enzim). Yang sering digunakan sekarang adalah• Indikator Hb dan HematokritHb turun " kekurangan Fe, anemia.Hematokrit meningkat " dehidrasi.• Albumin SerumMerupakan 50% total serum protein untuk keseimbangan cairan dan elektrolit, transpor nutrien, hormon dan obat-obatan. Albumin berguna sebagai indikator kekurangan protein yang berat. Karena dalam tubuh kita banyak albumin. Kerusakannya berlangsung lambat dan perubahan konsentrasinya juga lambat. Kondisi yang mengakibatkan kekurangan albumin seperti penyakit hati, kerusakan ginjal lanjut, infeksi, kanker, gangguan absorbsi. Di sini tingkat serum albumin hanya digunakan sebagai suatu indikator beberapa protein tertentu.• Transferin

Adalah protin darah yang membawa besi dan mentranspornya ke seluruh tubuh. Jumlah transferin adalah indikator yang paling sensitif untuk menentukan kekurangan protein dari serum albumin karena transferin merespon lebih cepat terhadap perubahan intake protein dan sedikit dalam tubuh. Transferin banyak diproduksi dalam hati. Jumah

Page 7: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

transferin yang meningkat bila penyimpanan besi rendah. Jumlah transferin menurun bila penyimpanan besi berlebih. Kondisi yang menurunkan jumlah transferin : penyakit hati, penyakit ginjal lanjut dan luka bakar. Karena banyak laboratorium tidak mempunyai peralatan untuk memeriksa transferin, secara langsung, perkiraan jumlah transferin klien dilakukan dengan Total Iron-Binding Capacity (TIBC). Tes TIBC lebih banyak digunakan karena lebih sensitif.• Menghitung total LimfositKurang kalori protein dan defesiensi nutrisi yang serius dapat menekan sistem imun. Limfosit total berkurang karena terjadi penurunan protein.• Keseimbangan NitrogenDigunakan untuk memperkirakan derajat protein yang sedang digunakan dan diubah dalam tubuh. Tes untuk mengukur nitrogen adalah : Blood Urea Nitrogen (BUN), Urine Urea Nitrogen (UUN). Untuk itu diperlukan pengumpulan urin 24 jam. Urea adalah produk akhir utama metabolisme protein dan asam amino. Terbentuk dari detoksifikasi amonia oleh hati dan ditranspor ke ginjal untuk diekskresi melalui urin. Konsentrasi urea di darah dan urin, langsung dipengaruhi oleh intake dan kekurangan jumlah protein dalam tubuh, produksi rata-rata urea di hati dan rata-rata bersihan urea di ginjal. Peningkatan BUN mungkin disebabkan untuk kelebihan intake protein, dehidrasi berat, sakit parah dan malnutrisi, tetapi juga dapat disebabkan ekskresi urea yang tidak adekuat berhubungan dengan penyakit ginjal atau obstruksi urinary. Penurunan BUN dapat disebabkan oleh rendahnya protein dalam diet. Peningkatan UUN dapat terjadi karena kelaparan berat.• Ekskresi KreatininKreatinin adalah hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi dilepaskan dari fosfokreatin, penyimpanan energi selama metabolisme otot rangka. Rata-rata pembentukkan kreatinin berbanding langsung dengan total massa otot. Kreatinin dibersihkan dari aliran darah oleh ginjal dan diekskresi di urin sebanding dengan pembentukannya. Ekskresi kreatinin dikarenakan juga oleh refleks total massa otot. Pada atropi otot rangka karena malnutrisi dapat menurunkan ekskresi kreatinin. Pengukuran kreatinin urin dengan pengumpulan urin 24 jam. Standar ekskresi kreatinin dipengaruhi oleh jenis kelamin dan TB. Standar ekskresi kreatinin ini digunakan dengan pengukuran kreatinin untuk menentukan Creatinin Height Index (CHI) dalam persen. Contoh : CHI = 70 % artinya massa otot rangka klien kira-kira 70 % diharapkan pada orang dengan ukuran tubuh yang sama.

Clinical Sign / Gejala klinisORGAN TUBUH TANDA-TANDA NORMAL TANDA-TANDA ABNORMALRambut Mengkilat, tidak kering /berminyak Berminyak, kering, kusam,jarangKulit Halus, lembab, turgor baik Kering, berminyak, ruam,kasar, bersisik, memar /pecah-pecahMata Cemerlang, bersih Kering, merahLidah Pink, basah Merah terbelah-belah,ben g ka k

Page 8: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

Membran mukosa Pink, merah, basah Merah, kering, retakKardiovaskuler HR dan TD normal, iramajantung teratur HR dan TD naik, iramajantung tidak teraturOtot Pertumbuhan baik, kuat, tonusbaik, lemak di bawah kulit (+) Tonus buruk, gangguantingkat perkembanganGastrointestinal Nafsu makan baik, eliminasiteratur dan normal Manifestasi anoreksia, ketidakmampuan mencerna, diare, konstipasiTenaga Semangat, energik, dapat tidurdengan baik Energi menurun, lelah,apatis, kurng tidurNeurologi Refleks normal, waspada,perhatian (+), emosi stabil Refleks menurun, mudahmarah, perhatian menurun,bingung, emosi labilBB Normal ; BB, TB seimbang sesuai usia > BB / < BB

Dietary History (latar belakang diet)Umumnya terdiri dari data tentang pola dan kebiasaan makan, pemilihan makanan, pembatasan-pembatasan, intake cairan setiap hari, penggunaan suplemen vitamin dan mineral termasuk masalah diet seperti kesulitan mengunyah / meneguk, aktivitas fisik , riwayat kesehatan dan cara penyediaan / pengolahan makanan untuk memperoleh data tentang pola dan kebiasaan makanan, digunakan tipe diet selama 24 jam secara detail intake makanan lebih dari 3 kali sehari dalam satu minggu. Dokumen-dokumen tentang diet ini perawat dan klien dapat membandingkan daftar makanan dengan standar RDA atau dengan menentukan apakah klien dapat menerima diet nutrisi seimbang. Perawat mendapatkan sudut pandang klien dari status nutrisinya.

DAFTAR PUSTAKAFundamental Of Nursing, Carol Taylor Et All, 1997, Lippincott Raven Washington.Fundamental Of Nursing, Concepts Process & Practice, Patricia A. Potter Et All. Third Edition, 1992, Mosby Year Book Washington.Medical Surgical Nursing, Critical Thinking In Client Care, Priscilla Lemone, 1996. Addisson Wesley NursingManual Of Nursing Practice, Sandra M. Nettina, 6 Th Edition, 1996 , Lippinciott Raven Publishers.Nutrition Hand Book For Nursing Practice, Third Edition, Susan G. Dudek, 1997, Eashington Square Philadelphia

Gangguan kesulitan makan pada anak terjadi pada sekitar 30% anak. Gangguan ini bisa terjadi mulai dari yang ringan sampai tidak ringan. Ternyata gangguan ini

bisa dideteksi sejak usia dini sejak bayi atau di bawah usia 1 tahun.

Page 9: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

GEJALA SULIT MAKAN  DAPAT DI DETEKSI SEJAK DINI

 DETEKSI DINI SULIT MAKAN :

Saat usia 0-6 bulan kemampuan minum hanya 60-75 cc sekali minum, Saat usia 6 – 1 tahun hanya 90 cc sekali minum. Minum ASI hanya sebentar (10 menit) tapi sering, produksi ASI masih banyak

sering tersisa. Usia 0-4 bulan kenaikkan Berat badan setiap bulan hanya naik < 800 gram. Kenaikan berat badan lebih jelek setelah usia 4-6 bulan. Pada gambar grafik

kenaikan BB tidak pernah pada posisi di garis paling atas (KMS) Grafik kenaikkan BB agak datar setelah usia 6 bulan Memuntahkan atau menyembur-nyemburkan makanan yang sudah masuk di

mulut anak dan menepis suapan dari orangtua atau sama sekali tidak mau memasukkan makanan ke dalam mulut.

Makan berlama-lama  dan memainkan makanan. Kesulitan menelan hanya mau makan makanan cair, lumat dan tidak berserat. Kesulitan mengunyah tetapi langsung menelan makanan. Tidak menyukai variasi banyak makanan. Sering pilih-pilih makanan.

 

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MAKAN PADA ANAK

GANGGUAN NAFSU MAKAN

Tampilan gangguan nafsu makan yang ringan berupa minum susu botol sering sisa,  waktu minum ASI berkurang (sebelumnya 20 menit menjadi 10 menit), makan hanya sedikit atau mengeluarkan,  menyembur-nyemburkan makanan atau menahan makanan  di mulut terlalu lama (”dikemut”)  Sedangkan gangguan yang lebih berat tampak anak menutup rapat mulutnya, menepis suapan orang tua atau tidak mau makan dan minum sama sekali.

 

Tidak mau minum dengan botolKeterlambatan makanan kasar dan berserat. Tidak bisa makan nasi tim saat usia 9 bulan, belum bisa makan nasi saat usia 1,5 tahun, tidak bisa makan sayur, daging sapi (empal) atau sayur berserat seperti kangkung. Proses makan terjadi mulai dari memasukkan makan dimulut, mengunyah dan menelan.

 

PENYEBAB KESULITAN MAKAN

PALING SERING

Page 10: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

Infeksi akut (Flu, batuk, pilek, panas, diare) SANGAT JARANG Kelainan kronis : (TBC, Infeksi saluran kencing,

keganasan, kelainan jantung bawaan, kelainan endokrin dan metabolik, dan gangguan neurologis (persarafan), Gangguan Psikologis 

GANGGUAN SALURAN CERNA  BERESIKO MENGAKIBATKAN  KESULITAN MAKAN PADA BAYI 

 

WASPADAI GANGGUAN  PENCERNAAN

Pada usia bayi : Sering muntah/kembung, sering “cegukan”, sering buang angin, sering “ngeden /mulet”, sering REWEL / GELISAH/COLIK terutama malam hari),

Sering buang air besar (> 3 kali perhari) atau susah buang air besar ( ngeden, tidak BAB setiap hari, feses keras hitam atau hijau tua,kecil hitam spt ”tahi” kambing. Buang Air Besar bau menyengat.

Lidah sering kotor (berpulau-pulau), timbul putih, sariawan, bibir kering, air liur berlebihan atau mulut berbau.

Sering muntah, sering nyeri perut ringan dan hilang timbul, tidur malam sering ”nungging”

Sejak lahir berat badan tidak pernah optimal atau berat badan kurang setelah umur 4-6 bulan.

GEJALA LAIN YANG MENYERTAI :

KULIT SENSITIF, pada bayi sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut.

KULIT TIMBUL BERCAK PUTIH SEPERTI PANU. KULIT KERING DAN KASAR

Kepala,telapak kaki/tangan sering teraba hangat.Sering keringat berlebihan. GEJALA ALERGI pada organ tubuh lainnya (hidung sensitif, buntu, bersin)

KOMPLIKASI

GANGGUAN ASUPAN GIZI (kekurangan vitamin dan mineral) Efek samping dari minum obat/ vitamin  yang berlebihan dan berkepanjangan. SERING  OVERDIAGNOSIS DAN   OVERTREATMENT  ( DIAGNOSIS &

TERAPI BERLEBIHAN) PENYAKIT TBC. MINUM OBAT  JANGKA PANJANG PADAHAL BELUM TENTU BENAR TBC, BILA DIAGNOSIS TBC MERAGUKAN SEBAIKNYA SECOND OPINION DENGAN DOKTER LAINNYA

Page 11: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

SERING MENGALAMI INFEKSI (panas, batuk, pilek) BERULANG terutama pada anak dengan keluhan sering muntah dan asma. Tetapi banyak kasus lainnya malahan jarang mengalami penyakit infeksi

GANGGUAN PERTUMBUHAN (BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN KURANG & SULIT NAIK) 

KESULITAN MAKAN PADA ANAK SERING DISERTAI BEBERAPA PERILAKU PADA ANAK MENINGKAT

: GANGGUAN PENCERNAAN (karena ALERGI MAKANAN, INTOLERANSI MAKAN, COELIAC dll)GANGGUAN PROSES MENELAN DAN MENGUNYAH

GERAKAN MOTORIK BERLEBIHAN   Mata bayi sering melihat ke atas. Tangan dan kaki bergerak terus tidak bisa dibedong atau diselimuti. Senang posisi berdiri bila digendong, sering minta turun atau sering menggerakkan kepala ke belakang (head banging), membentur benturkan kepala. Waspadai anak mudah jatuh dari tempat tidur.

GANGGUAN KONSENTRASI : cepat bosan terhadap satu mainanan atau sesuatu aktifitas kecuali, bila bermain sesuatu  tidak bisa bertahan lama, , TAPI BIASANYA ANAK TAMPAK CERDAS

AGRESIF MENINGKAT  sering memukul kepala sendiri, orang lain. Sering menggigit, menjilat, mencubit, menjambak (spt “gemes”).

EMOSI TINGGI (mudah marah, sering berteriak /mengamuk/tantrum), keras kepala, SUKA MEMBANTAH

GANGGUAN SENSORIS, KOORDINASI DAN MOTORIK  (KESEIMBANGAN):  Bolak-balik, duduk, merangkak terlambat atau tidak sesuai usia. Jalan terburu-buru, mudah terjatuh atau  menabrak, jalan jinjit, duduk leter ”W”. Sensitif terhadap raba, cahaya dan suara.

GANGGUAN ORAL MOTOR : GANGGUAN BICARA :  TERLAMBAT BICARA, BICARA TIDAK JELAS, bicara terburu-buru, cadel, gagap. GANGGUAN MENGUNYAH MENELAN :  tidak bisa  makan makanan berserat (daging sapi, sayur, nasi) Disertai keterlambatan pertumbuhan gigi.

IMPULSIF : banyak bicara,tertawa berlebihan, sering memotong pembicaraan orang lain

GANGGUAN TIDUR MALAM :  Tidur larut malam, sulit untuk memulai tidur, Tidur gelisah bolak-balik ujung ke ujung,  tidur posisi “nungging”, berbicara,tertawa,berteriak saat tidur, sulit tidur, malam sering terbangun atau duduk,mimpi buruk, “beradu gigi” atau gigi gemeretak (bruxism).

Page 12: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

MONITOR PERTUMBUHAN ANAK SEJAK BAYI SERING DIABAIKAN

Gangguan Pertumbuhan Paling Sering terjadi saat Usia 6 Bulan

Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah masalah kesehatan yang sangat penting untuk selalu diperhatikan sejak dini. Selama ini tampaknya monitoring atau deteksi faktor pertumbuhan pada anak sering diabaikan. Hal ini tampak dari sangat jarangnya dokter anak menggambar grafik pertumbuhan berat badan pada buku kesehatan yang ada. Seringkali gangguan pertumbuhan terjadi setelah usia 6 bulan tidak terdeteksi dengan baik. Keadaan ini baru disadari setelah usia agak besar. Bila gangguan pertumbuhan terjadi biasanya juga disertai gangguan kekurangan zat gizi nutrisi lainnya, seperti kekurangan zat besi, kekurangan calsium, mineral an vitamin lainnya.

FAKTA MONITORING PERTUMBUHAN PADA ANAK

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dari waktu kewaktu. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya fungsi tubuh seperti pendengaran, penglihatan, kecerdasan, tanggung jawab dan lain-lain.

Setiap anak memiliki garis pertumbuhan yang berbeda-bedah, anak tersebut akan tumbuh mengikuti pola pertumbuhan normalnya.

Demikian pula dengan perkembangan fungsi tubuh, setiap anak memiliki tahapan perkembangan  menujuh ke fungsi  yang lebih baik. Cirinya adalah  dapat diukur secara kuantitatif, mengikuti perjalanan waktu dan dalam keadaan normal (ingat! tidak ada kelainan/sakit) setiap anak memiliki jalur pertumbuhan tertentu

Pemantauan perkembangan status gizi bayi secara berkala setiap bulan dengan cara menimbang berat badan bayi dan mengukur panjang badannya. Idealnya, berat badan bayi berada di garis normal pada grafik pertumbuhan. Ini artinya, pertambahan berat badannya seimbang dengan pertambahan tinggi badan dan usia.

Pemantauan pertumbuhan anak sejak lahir sangat penting. Selain dapat menentukan pola normal pertumbuhan pada anak, juga dapat menentukan permasalahan dan faktor yang mempengaruhi dan mengganggu pertumbuhan pada anak sejak dini

Bila diketahui gangguan pertumbuhan sejk dini maka pencegahan dan penanganan gangguan pertumbuhan tersebut dapat diatasi sejak dini

Sayangnya, hampir 85% lebih buku kesehatan anak yang berobat ke dokter anak atau ke dokter justru tidak pernah digambarkan grafik pertumbuhan berat badan. Justru grafik pertumbuhan berat badan sering digambar oleh kader posyandu bagi bayi yang menimbang di posyandu.

Sehingga banyak kelainan dan gangguan kesehatan sering terjadi keterlambatan deteksi dan penanganannya

50% bayi mengalami gangguan kenaikkan sejak usia 6 bulan yang tidak pernah terdeteksi oleh orangtua dan dokter HANYA KARENA DALAM BUKU

Page 13: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

KESEHATANNYA TIDAK PERNAH TERGAMBAR GRAFIK KENAIKAN BERAT BADAN.

Gangguan kenaikkan berat badan sejak usia 6 bulan seringkali terjadi hanya karena timbulnya reaksi simpang makanan (alergi makanan, intoleransi makanan dan seliak) pada bayi yang dapat mengganggu saluran cerna dan mengganggu nafsu makan dan berat badan bayi. Karena, saat usia 6 bula mulai diberi makanan tambahan baru.

 

Bagaimana  mengetahui pertumbuhan normal anak balita Anda,

ukur berat badan dan tinggi badannya. Pertumbuhan fisik anak, diukur antara lain dengan Berat Badan (BB), Tinggi

Badan (TB) dan Lingkar Kepala (LK). Salah satu cara untuk memantau pengukuran ke 3 parameter tsb, adalah dengan menggunakan grafik pertumbuhan (growth chart).

tentukan berat badan ideal anak, anda juga bisa melihat apakah anak anda tinggi atau pendek, gemuk atau kurus..

Isi  berat badam balita anda  tentunya sesuai umur dan tarik garis grafik pertumbuhan.

Pengukuran Yang Akurat

1. BB (berat badan) Gunakan teknik yang tepat Gunakan selalu timbangan yang sama

2. TB (tinggi badan) dan LK (lingkar kepala) Gunakan teknik yang tepat Gunakan calibrated length board

Page 14: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

Grafik Pertumbuhan (Growth Chart)Adalah grafik yang menunjukkan pola pertumbuhan seorang anak dengan >7 kurva persentil (5th,10th,25th,50th,75th,90th dan 95th). Ket: persentil 50th adalah rata-rata nilai pada umur tsb.

Cara Menggambar Grafik Pertumbuhan pada Kartu Kesehatan (KMS)

Dapatkan data pengukuran BB,TB,LK yang tepat dan akurat Pilih chart atau gambar grafik pertumbuhan kenaikkan BB dan Tinggi badan

yang sesuai dengan umur dan jenis kelamin Gunakan alat bantu seperti penggaris segitiga agar akurat, untuk menghubungkan

BB, TB, dan LK dengan umur

Membaca Grafik Pertumbuhan

 Persentil menunjukkan persentase nilai pada umur tsb dari suatu populasi. Misalnya, seorang anak memiliki BB di persentil 20th, berarti 80% dari anak-anak sebayanya memiliki berat di atas anak tsb, dan 20% lainnya memiliki berat di bawah anak tsb.

Fokus pada pola atau trend dari grafik yang terbentuk (paling baik jika pola yang terbentuk bergerak ke atas/trendnya naik, tidak stagnan, juga tidak meningkat atau menurun dengan tajam). Bukan terfokus pada angka-angka persentil.

Besar atau rendahnya persentil tidak berarti menunjukkan adanya masalah. Seorang bayi yang memiliki lingkar kepala persentil 90th dapat memiliki BB dan TB di persentil 90th. Ini berarti dia termasuk anak normal yang berperawakan besar. Sebaliknya, anak yang memiliki BB di persentil 20th bisa jadi memiliki orangtua yang tinggi dan beratnya juga di bawah rata-rata. Jadi sangat normal jika sang anak berada pada persentil 20th.

Ada juga pola grafik yang naik tajam atau turun drastis atau grafik berada pada kurva paling ekstrim (di luar dari semua kurva). Sebagai contoh, seorang anak memiliki BB di bawah persentil 5th, maka ia dimasukkan dalam kategori underweight (BB kurang). Sedangkan anak dengan BB di persentil 85th akan dimasukkan dalam kategori overweight (beresiko obesitas) dan mereka yang memiliki BB di persentil di atas 95th digolongkan dalam obesitas.

Grafik pertumbuhan dapat juga memberikan kesan yang salah tentang kondisi pertumbuhan anak kita. Contohnya, seorang anak memiliki TB di persentil 5th. Bukan berarti ia memiliki masalah kesehatan. Apalagi jika pola grafik atau trend kurvanya menunjukkan bahwa ia memang selalu berada di kurva persentil 5th (sejak bayi hingga kini, sang anak selalu berada dalam kurva persentil 5th). Analisanya, bisa jadi sang anak mendapatkan gen „pendek“ dari sang orangtua yang juga pendek.

Pola pertumbuhan berat badan bayi/BB (weight) dan panjang badan/PB (length) bayi digambarkan dalam Kurva Pertumbuhan atau Weight/Length Chart. Rentangnya dari 5% sampai 95%. Apabila bayi berada dalam chart tersebut, maka

Page 15: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

bayi masih dikatakan normal. Namun, berada di luar chart baik lebih rendah atau lebih tinggi tidak bisa dinilai ada kelainan, harus diperiksa penyebabnya apa. Misalnya faktor genetik. Memeriksakan dan berdiskusi dengan dokter adalah jalan terbaik.

Satu hal yang penting juga adalah pola pertumbuhan berat badan sebenarnya tergantung dari Tinggi Badan dan Proporsi (keseimbangan) Berat Badan dan Tinggi Badan. Polanya akan terlihat pada grafik pertumbuhan status berat badan ideal anak.

Intepretasinya  adalah sebagai berikut :

PERTAMA ; Pertumbuhan yang diharapkan pada anak dengan statu awal  Berat Badan Idealnya baik (normal) dengan Tinggi Badanya Normal, akan terlihat proporsi (keseimbangan) berat badan dan tinggi badanya normal, maka pola pertumbuhan berat badan pada anak akan terlihat pada  grafik pertumbuhan adalah  standar seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

 

Berat badan standar (ideal) pada anak

usia 1-10 tahun secara praktis dapat digunakan rumus = 2n+8, dimana –n- adalah usia dalam tahun koma bulan  misalnya usia 15 bulan ditulis 1,3 (satu koma tiga)

 

KEDUA ;  Pertumbuhan yang diharapkan pada anak dengan status Berat Badan awalnya  Kurang dan Tinggi Badannya Pendek, akan terlihat proporsi (keseimbangan) Berat Badan dan Tinggi adalah  Normal,  maka pola pertumbuhan anak  pada KMS  akan berada dibawah standar, pola tersebutlah yang diharapkan, karena  jika mengikuti Pola Pertumbuhan Standar, anak akan

Page 16: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

terlihat  kegemukan (obesitas). Seperti terlihat pada gambar dibawah ini

KETIGA ; Jika pertumbuhan pada anak dengan status awal Berat Badannya Kurang, sedangkan Tinggi Badannya normal, akan terlihat proporsi (keseimbangan) Berat Badan dan Tinggi Badan anak adalah kurus, maka pola pertumbuhan anak yang diharapkan  adalah harus berada pada pola standar. Jadi anak harus terus dinaikan berat badannya  sampai berada pada pola standar, tetapi  pola ini tidak boleh dipaksakan bila anak tersebut sejak awal memang sudah mempunyai Tinggi Badan  Pendek. Seperti terlihat pada kedua gamabar dibawah ini

 

Page 17: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

 Faktor Penyebab

Bila berat badan menurun atau grafik pertumbuhan datar, harus dicari segera penyebabnya

PENYEBAB PALING SERING

1. GANGGUAN SALURAN CERNA (ALERGI MAKANAN, HIPERSENSITIFITAS MAKANAN,  INTOLERANSI MAKANAN ATAU SELIAK). Gangguan yang terjadi :

Pada usia bayi : Sering muntah/kembung, sering “cegukan”, sering buang angin, sering “ngeden /mulet”, sering REWEL / GELISAH/COLIK terutama malam hari),

Sering buang air besar (> 3 kali perhari) atau susah buang air besar ( ngeden, tidak BAB setiap hari, feses keras hitam atau hijau tua,kecil hitam spt ”tahi” kambing.

Lidah sering kotor (berpulau-pulau), timbul putih, sariawan, bibir kering, air liur berlebihan atau mulut berbau.

Sering muntah, sering nyeri perut ringan dan hilang timbul, 

GEJALA LAIN YANG MENYERTAI :

1. Kulit sensitif, pada bayi sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut. Kulit kering.

2. Timbul bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Sering menggosok mata dan telinga.

3. Kepala,telapak kaki/tangan sering teraba hangat.Sering keringat berlebihan. 

4. Gigi mudah rusak atau berwarna kecoklatan

PENYEBAB JARANG :

Page 18: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

Infeksi saluran kemih (sering terjadi pada bayi, lebih sering terjadi pada perempuan)

TBC (diuji dg beberapa jenis tes, tes mantoux positif bukan berarti ada infeksi TBC) waspadai overdiagnosis TBC (tidak menderita TBC tetapi divonis atau diobati sebagai TBC)

Gagal tumbuh (growth failure) Gangguan genetik atau kelainan kromosom Gangguan metabolisme Gangguan jantung bawaan, ata kelainan bawaan lainnya Pengetahuan Orang tua

http://childrenclinic.wordpress.com/

Pemberian Makanan Anak usia 0-24 bulan Yang Baik dan Benar

June 18th, 2010 4 Comments Lain-lain

Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan kemampuan bayi/anak menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-24 bulan dibagi menjadi 4 tahap :

a. Makanan bayi umur 0 – 6 bulanb. Makanan bayi umur 6 – 9 bulanc. Makanan anak umur 9 – 12 buland. Makanan anak umur 12 – 24 bulan

Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian makanan bayi/anak perlu penanganan secara khusus.

A. MAKANAN BAYI UMUR 0 – 6 BULAN

1. Hanya ASI saja ( ASI Eksklusif )Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama pada 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. Perlu diingat bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menyusui akan terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.

2. Berikan kolostrumKolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan yang tinggi.

3. Berikan ASI dari kedua payudaraBerikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian pindah ke payudara lainnya, ASI diberikan 8 – 10 kali setiap hari.

Page 19: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

INGAT !• Beri ASI saja sampai umur 6 bulan• Berikan kolostrum

B. MAKANAN BAYI UMUR 6 BULAN

1. Pemberian ASI diteruskan, diberikan dari kedua payudara secara bergantian

2. Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat halus karena bayi sudah memiliki reflek mengunyah. Contoh MP-ASI berbentuk halus antara lain : bubur susu, biskuit yang ditambah air atau susu, pisang dan pepaya yang dilumatkan. Berikan untuk pertama kali salah satu jenis MP-ASI, misalnya pisang lumat. Berikan sedikit demi sedikit mulai dengan jumlah 1-2 sendok makan, 1-2 kali sehari. Berikan untuk beberapa hari secara tetap, kemudian baru dapat diberikan jenis MP-ASI yang lainnya.

3. Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-ASI, agar ASI dimanfaatkan seoptimal mungkin. MP-ASI berbentuk cairan diberikan dengan sendok, jangan sekali-kali menggunakan botol dan dot. Penggunaan botol dan dot berisiko selain dapat pula menyebabkan bayi/anak mencret itu dapat mengakibatkan infeksi telinga.

4. Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak baduta sambil tiduran dapat menyebabkan infeksi telinga tengah, apabila MP-ASI masuk keruang tengah.

5. Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan dipaksa. Kalau bayi sulit menerima, ulangi pemberiannya pada waktu bayi lapar, sedikit demi sedikit dengan sabar, sampai bayi terbiasa dengan rasa makanan tersebut.

INGAT !Teruskan pemberian ASIBerikan ASI lebih dulu, baru MP-ASIBerikan makanan lumat halus 1-2 x sehari

C. MAKANAN BAYI UMUR 6 – 9 BULAN

1. Pemberian ASI diteruskan

2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh karena itu, bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari.

3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi, disamping memberikan rasa enak juga mempertinggi penyerapan vit A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak.

4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit sbb :Pada umur 6 bulan – beri 6 sendok makan

Page 20: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

Pada umur 7 bulan – beri 7 sendok makanPada umur 8 bulan – beri 8 sendok makanPada umur 9 bulan – beri 9 sendok makan“ Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya”

D. MAKANAN BAYI UMUR 9 – 12 BULAN

1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga, bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, lambat laun mendekati bentuk dan kepadatan makanan keluarga.

2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah, dll. usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin.

3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan. Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti (terlampir). Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat dikemudian hari.

INGAT !Teruskan pemberian ASIBerikan makanan lunak 3 kali sehari dengan takaran yang cukupBerikan makanan selingan 1 kali sehariPerkenalkan bayi dengan beraneka ragam bahan makanan

E. MAKANAN ANAK UMUR 12 – 24 BULAN

1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi.

2. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari.

3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan Makanan. Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll. Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam diganti dengan: daun kangkung, wortel, tomat. Bubur susu diganti dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll.

4. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.

INGAT !Teruskan pemberian ASI

Page 21: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

Berikan makanan keluarga 3 kali sehariBerikan makanan selingan 2 kali sehariGunakan beraneka ragam bahan makanan setiap harinya.

http://duniaanak.lumbalumbi.com/2010/06/18/pemberian-makanan-anak-usia-0-24-bulan-yang-baik-dan-benar/

(Foto: thinkstock)Jakarta, Beberapa orangtua terkadang tak sabar ingin cepat-cepat memberikan bayinya makanan padat seperti pisang atau biskuit. Tapi hal ini sebaiknya dihindari, karena ada banyak manfaat yang bisa didapat bayi jika memberikan makanan padat sesuai usianya.

Para ahli telah sepakat bahwa sebaiknya orangtua menunggu hingga bayinya berusia 6 bulan sebelum memberikannya makanan padat. Hal ini didukung oleh sejumlah hasil penelitian dan rekomendasi dari beberapa organisasi kesehatan.

Sebagian besar bayi akan memasuki tahap perkembangan dan fisiologis untuk siap menerima makanan padat pada usia 6-9 bulan. Bahkan untuk beberapa bayi ada yang harus menunda lebih lama yaitu hingga 12 bulan jika memiliki riwayat alergi di keluarganya.

Seperti dikutip dari Kellymom, Senin (23/8/2010) ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan bayi jika menunda memberikan makanan padat hingga diatas usia 6 bulan, yaitu:

1. Memberikan perlindungan yang lebih besar terhadap penyakitSudah banyak diketahui bahwa bayi bisa mendapatkan kekebalan melalui ASI, dan kekebalan paling besar didapatkan jika bayi diberikan ASI eksklusif. Saat ini diketahui ASI memiliki lebih dari 50 faktor kekebalan, tapi kemungkinan masih banyak lagi yang belum diketahui.

Salah satu contohnya adalah kemungkinan terkena penyakit pernapasan yang dapat terjadi kapanpun pada bayi secara signifikan akan berkurang jika bayi diberikan ASI eksklusif dan tidak adanya makanan padat yang diperkenalkan selama itu.

2. Memberikan waktu bagi sistem pencernaan bayi untuk berkembang sempurnaJika makanan padat diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya, maka makanan tersebut akan kurang dicerna dan bisa menyebabkan reaksi yang tidak menyenangkan seperti gangguan pencernaan, perut kembung atau sembelit.

Contohnya adalah enzim amilase baru akan mencapai tingkat memadai untuk mencerna pati sekitar usia 6 bulan, enzim maltase, isomaltase dan sucrase untuk mencerna karbohidrat baru akan sempurna sekitar usia 7 bulan, serta enzim lipase untuk mencerna lemak baru akan mencapai tingkat dewasa sekitar usia 6-9 bulan.

Page 22: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

3. Mengurangi risiko alergi makananSaat bayi baru lahir hingga usia antara 4-6 bulan, bayi memiliki sesuatu yang disebut dengan 'usus terbuka'. Hal ini berarti terdapat ruang antara sel-sel dari usus kecil yang memungkinkan makromolekul utuh termasuk protein dan patogen masuk ke dalam aliran darah. Ditambah dengan belum sempurnanya sistem kekebalan tubuh bayi, maka memungkinkan bayi mengalami alergi makanan atau penyakit tertentu.

Bayi akan mulai memproduksi antibodi sendiri sekitar usia 6 bulan dan rongga-rongga di usus pun akan menutup pada usia tersebut. Saat itulah bayi mulai siap menerima makanan padat.

4. Membantu melindungi bayi dari penyakit anemia akibat kekurangan zat besiBerdasarkan penelitian dari Pisacane pada tahun 1995 didapatkan bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif secara signifikan memiliki tingkat hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang sudah diberikan makanan padat sebelum usia tersebut. Hal ini dikarenakan pemberian ASI eksklusif bisa mempertahankan nilai-nilai hemoglobin di batas normal dan menyimpan zat besi di dalam tubuh.

5. Melindungi bayi dari ancaman obesitas di masa mendatangBerdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wilson tahun 1998, von Kries 1999 dan Kalies tahun 2005 diketahui memperkenalkan makanan padat terlalu dini pada bayi berkaitan dengan adanya peningkatan lemak tubuh dan juga berat badan di masa kanak-kanak.

6. Membantu ibu menjaga produksi air susunyaBayi yang sudah mengenal berbagai rasa dari makanan padat yang dikonsumsinya, cenderung akan mulai menyapih atau berhenti menyusu lebih cepat dari waktunya. Karena pada umumnya bayi mendapatkan rasa yang lebih enak atau gurih dari makanan padat dibandingkan rasa ASI, sehingga lama kelamaan produksi ASI akan semakin berkurang. Sedangkan jika ASI terus menerus dikeluarkan atau diminum bayi, maka produksinya akan semakin banyak.

7. Membantu memberikan ruang bagi bayiASI merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah kehamilan saat bayi masih mendapatkan ASI eksklusif, hal ini akan membuat bayi mendapatkan semua kebutuhan gizi yang diperlukannya dan kasih sayang dari orangtua.

8. Membuat perkenalan makanan padat menjadi lebih mudahBayi yang mendapatkan makanan padat sesuai dengan usia, maka nantinya ia akan lebih mudah untuk makan sendiri, lebih mudah dalam hal memperkenalkan satu jenis makanan padat dan cenderung tidak memiliki reaksi alergi terhadap makanan.

http://www.detikhealth.com/read/2010/08/23/140304/1425814/764/8-manfaat-menunda-makanan-padat-hingga-bayi-usia-6-bulan

Page 23: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

OBESITAS PADA ANAK

ANAK SEHAT

OBESITAS PADA ANAKKegemukan atau obesitas adalah kelainan atau penyakit yang ditandai dengan adanya akumulasi atau penimbunan jaringan lemak di bawah kulit yang berlebihan dan terdapat di seluruh tubuh . Seringkali dihubungkan dengan overweight ( kelebihan berat badan ) , walaupun tidak selalu identik oleh karena obesitas mempunyai ciri-ciri tersendiri . Obesitas merupakan suatu problem kesehatan yang harus segera ditangani . Di Indonesia , terutama di kota-kota besar, dengan adanya perubahan gaya hidup yang menjurus pada westernisasi berakibat pada perubahan pola makan / konsumsi masyarakat yang merujuk pada pola makan tinggi kalori , tinggi lemak dan kolesterol terutama terhadap penawaran makanan siap saji (fast food) yang berdampak meningkatkan resiko obesitas .Obesitas pada masa anak berisiko tinggi menjadi obesitas di masa dewasa dan berpotensi mengalami penyakit metabolic dan penyakit degenerative di kemudian hari , seperti hipertensi , peningkatan profil lemak dalam darah . Maka obesitas pada anak memerlukan perhatian yang serius dan penanganan yang sedini mungkin dengan melibatkan peran serta orangtua . Perjalanan Perkembangan Obesitas               Menurut Dietz terdapat 3 periode kritis dalam masa tumbuh

kembang anak dalam kaitannya dengan terjadinya obesitas, yaitu:

periode pranatal, terutama trimester 3 kehamilan, periode adiposity

rebound pada usia 6 – 7 tahun  dan periode adolescence.

               Pada bayi dan anak yang obesitas, sekitar 26,5% akan tetap

obesitas untuk 2 dekade berikutnya dan 80% remaja yang obesitas

akan menjadi dewasa yang obesitas. Menurut Taitz, 50% remaja yang

obesitas sudah mengalami obesitas sejak bayi.  Sedang penelitian di

Jepang menunjukkan 1/3 dari anak obesitas tumbuh menjadi obesitas

dimasa dewasa dan risiko obesitas ini diperkirakan sangat tinggi.

               Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa obesitas pada

usia 1-2 tahun dengan orang tua normal, sekitar 8% menjadi obesitas

dewasa, sedang obesitas pada usia 10-14 tahun dengan salah satu

orang tuanya obesitas, 79% akan menjadi obesitas dewasa.

Page 24: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

              

Faktor-faktor Penyebab Obesitas               Berdasarkan hukum termodinamik, obesitas disebabkan

adanya keseimbangan energi positif, sebagai akibat ketidak

seimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi, sehingga

terjadi kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Sebagian besar gangguan keseimbangan energi ini disebabkan oleh

faktor eksogen/nutrisional (obesitas primer) sedang faktor endogen

(obesitas sekunder) akibat kelainan hormonal, sindrom atau defek

genetik hanya sekitar 10%.

Penyebab obesitas belum diketahui secara  pasti. Obesitas adalah

suatu penyakit multifaktorial yang diduga bahwa sebagian besar

obesitas disebabkan oleh karena interaksi antara faktor genetik dan

faktor lingkungan, antara lain aktifitas, gaya hidup, sosial ekonomi

dan nutrisional yaitu perilaku makan dan pemberian makanan padat

terlalu dini pada bayi.

●     Faktor Genetik . Parental fatness merupakan faktor genetik yang berperanan besar.

Bila kedua orang tua obesitas, 80% anaknya menjadi obesitas; bila

salah satu orang tua obesitas, kejadian obesitas menjadi 40% dan bila 

kedua orang tua tidak obesitas, prevalensi menjadi 14%.5 Hipotesis

Barker menyatakan bahwa perubahan lingkungan nutrisi intrauterin

menyebabkan gangguan perkembangan organ-organ tubuh terutama

kerentanan terhadap pemrograman janin yang dikemudian hari

bersama-sama dengan pengaruh diet dan stress lingkungan

merupakan predisposisi timbulnya berbagai penyakit dikemudian

hari. Mekanisme kerentanan genetik terhadap obesitas melalui efek

pada resting metabolic rate, thermogenesis non exercise, kecepatan

oksidasi lipid dan kontrol nafsu makan yang jelek. Dengan demikian

kerentanan terhadap obesitas ditentukan secara genetik.

●     Faktor lingkungan , meliputi : 1.   Aktifitas fisik.

Page 25: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

Aktifitas fisik merupakan komponen utama dari energy expenditure,

yaitu sekitar 20-50% dari total energy expenditure. Penelitian di

negara maju mendapatkan hubungan antara aktifitas fisik yang

rendah dengan kejadian obesitas. Individu dengan aktivitas fisik yang

rendah mempunyai risiko peningkatan berat badan sebesar ≥ 5 kg.

Penelitian terhadap anak Amerika dengan tingkat sosial ekonomi yang

sama menunjukkan bahwa mereka yang nonton TV ≥ 5 jam perhari

mempunyai risiko obesitas sebesar 5,3 kali lebih besar dibanding

mereka yang nonton TV ≤ 2 jam setiap harinya.

2.      Faktor nutrisional.

      Peranan faktor nutrisi dimulai sejak dalam kandungan dimana

jumlah lemak tubuh dan pertumbuhan bayi dipengaruhi berat badan

ibu. Kenaikan berat badan dan lemak anak dipengaruhi oleh : waktu

pertama kali mendapat makanan padat, asupan tinggi kalori dari

karbohidrat dan lemak serta kebiasaan mengkonsumsi makanan yang

mengandung energi tinggi.

      Penelitian di Amerika dan Finlandia menunjukkan bahwa

kelompok dengan asupan tinggi lemak mempunyai risiko peningkatan

berat badan lebih besar dibanding kelompok dengan asupan rendah

lemak . Penelitian lain menunjukkan peningkatan konsumsi daging

akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 1,46 kali. Keadaan ini

disebabkan karena makanan berlemak mempunyai energy density

lebih besar dan lebih tidak mengenyangkan serta mempunyai efek

termogenesis yang lebih kecil dibandingkan makanan yang banyak

mengandung protein dan karbohidrat. Makanan berlemak juga

mempunyai rasa yang lezat sehingga akan meningkatkan selera

makan yang akhirnya terjadi konsumsi yang berlebihan. Selain itu

kapasitas penyimpanan makronutrien juga menentukan keseimbangan

energi. Protein mempunyai kapasitas penyimpanan sebagai protein

tubuh dalam jumlah terbatas dan metabolisme asam amino di regulasi

dengan ketat, sehingga bila intake protein berlebihan dapat

Page 26: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

dipastikan akan di oksidasi; sedang karbohidrat mempunyai kapasitas

penyimpanan dalam bentuk glikogen hanya dalam jumlah kecil.

Asupan dan oksidasi karbohidrat di regulasi sangat ketat dan cepat,

sehingga perubahan oksidasi karbohidrat mengakibatkan perubahan

asupan karbohidrat. Bila cadangan lemak tubuh rendah dan asupan

karbohidrat berlebihan, maka kelebihan energi dari karbohidrat

sekitar 60-80% disimpan dalam bentuk lemak tubuh. Lemak

mempunyai kapasitas penyimpanan yang tidak terbatas. Kelebihan

asupan lemak tidak diiringi peningkatan oksidasi lemak sehingga

sekitar 96% lemak akan disimpan dalam jaringan lemak.            

      3.   Faktor sosial ekonomi.

Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup, pola makan,

serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan

jumlah makanan yang dikonsumsi. Suatu data menunjukkan bahwa

beberapa tahun terakhir terlihat adanya perubahan gaya hidup yang

menjurus pada penurunan aktifitas fisik, seperti: ke sekolah dengan

naik kendaraan dan kurangnya aktifitas bermain dengan teman serta

lingkungan rumah yang tidak memungkinkan anak-anak bermain

diluar rumah, sehingga anak lebih senang bermain komputer / games,

nonton TV atau video dibanding melakukan aktifitas fisik. Selain itu

juga ketersediaan dan harga dari junk food yang mudah terjangkau

akan berisiko menimbulkan obesitas.

Dampak Obesitas pada anak 1.      Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler

Faktor risiko ini meliputi peningkatan: kadar insulin, trigliserida, LDL-

kolesterol dan tekanan darah sistolik serta penurunan kadar HDL-

kolesterol. Risiko penyakit Kardiovaskuler di usia dewasa pada anak

obesitas sebesar 1,7 - 2,6. Indeks Massa Tubuh (IMT) mempunyai

hubungan yang kuat dengan kadar insulin. Anak dengan IMT yang

tinggi, 40% diantaranya mempunyai kadar insulin tinggi,  15%

mempunyai kadar HDL-kolesterol yang rendah dan 33% dengan kadar

Page 27: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

trigliserida tinggi. Anak obesitas cenderung mengalami peningkatan

tekanan darah dan denyut jantung, sekitar 20-30% menderita 

hipertensi.

2.      Diabetes Mellitus tipe-2

Diabetes mellitus tipe-2 jarang ditemukan pada anak obesitas.

 3.      Obstruktive sleep apnea/ ngorok

Sering dijumpai pada anak obesitas dengan kejadian 1/100 dengan

gejala mengorok. Penyebabnya adalah penebalan jaringan lemak

didaerah dinding dada dan perut yang mengganggu pergerakan

dinding dada dan diafragma, sehingga terjadi penurunan volume dan

perubahan pola ventilasi paru serta meningkatkan beban kerja otot

pernafasan. Pada saat tidur terjadi penurunan tonus otot dinding dada

yang disertai penurunan saturasi oksigen dan peningkatan kadar CO2,

serta penurunan tonus otot yang mengatur pergerakan lidah yang

menyebabkan lidah jatuh kearah dinding belakang faring yang

mengakibatkan obstruksi saluran nafas intermiten dan menyebabkan

tidur gelisah, sehingga keesokan harinya anak cenderung mengantuk

dan hipoventilasi. Gejala ini berkurang seiring dengan penurunan

berat badan.

4.      Gangguan ortopedik

Pada anak obesitas cenderung berisiko mengalami gangguan

ortopedik yang disebabkan kelebihan berat badan, yaitu

tergelincirnya epifisis kaput femoris yang menimbulkan gejala nyeri

panggul atau lutut dan terbatasnya gerakan panggul.

5.      Pseudotumor serebri

Pseudotumor serebri akibat peningkatan ringan tekanan intrakranial

pada obesitas disebabkan oleh gangguan jantung dan paru-2 yang

menyebabkan peningkatan kadar CO2 dan memberikan gejala sakit

kepala, papil edema, diplopia, kehilangan lapangan pandang perifer

dan iritabilitas.

Page 28: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

Penatalaksanaan Obesitas Pada Anak                Mengingat penyebab obesitas bersifat multifaktor, maka

penatalaksanaan obesitas seharusnya dilaksanakan secara

multidisiplin dengan mengikut sertakan keluarga dalam proses terapi

obesitas. Prinsip dari tatalaksana obesitas adalah mengurangi asupan

energi serta meningkatkan keluaran energi, dengan cara pengaturan

diet, peningkatan aktifitas fisik, dan mengubah / modifikasi pola

hidup.

1.   Menetapkan target penurunan berat badan

      Untuk penurunan berat badan ditetapkan berdasarkan: umur

anak, yaitu usia 2 - 7 tahun dan diatas 7 tahun, derajat obesitas dan

ada tidaknya penyakit penyerta/komplikasi. Pada anak obesitas tanpa

komplikasi dengan usia dibawah 7 tahun, dianjurkan cukup dengan

mempertahankan berat badan, sedang pada obesitas dengan

komplikasi pada anak usia dibawah 7 tahun dan obesitas pada usia

diatas 7 tahun dianjurkan untuk menurunkan berat badan. Target

penurunan berat badan sebesar 2,5 - 5 kg atau dengan kecepatan 0,5

- 2 kg per bulan.

2.   Pengaturan diet

      Prinsip pengaturan diet pada anak obesitas adalah diet seimbang ,

hal ini  karena anak masih mengalami pertumbuhan dan

perkembangan. Intervensi diet harus disesuaikan dengan usia anak,

derajat obesitas dan ada tidaknya penyakit penyerta. Pada obesitas

sedang dan tanpa penyakit penyerta, diberikan diet seimbang rendah

kalori dengan pengurangan asupan kalori sebesar 30%.   

Dalam pengaturan diet ini perlu diperhatikan tentang :

○      Menurunkan berat badan dengan tetap mempertahankan

pertumbuhan normal.

○      Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50-60%, lemak 20-30%

dengan lemak jenuh < 10% dan protein  15-20% energi total serta

kolesterol < 300 mg per hari.

Page 29: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

○      Diet tinggi serat, dianjurkan pada anak usia > 2 tahun .

3.   Pengaturan aktifitas fisik

      Peningkatan aktifitas fisik mempunyai pengaruh  terhadap laju

metabolisme. Latihan fisik yang diberikan disesuaikan dengan tingkat

perkembangan motorik, kemampuan fisik dan umurnya. Aktifitas fisik

untuk anak usia 6-12 tahun lebih tepat yang menggunakan

ketrampilan otot, seperti bersepeda, berenang, menari dan senam.

Dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik selama 20-30 menit per

hari.

4.   Mengubah pola hidup/perilaku

      Untuk perubahan perilaku ini diperlukan peran serta orang tua

sebagai komponen intervensi, dengan cara:

○      Pengawasan sendiri terhadap: berat badan, asupan makanan dan

aktifitas fisik serta mencatat perkembangannya.

○      Mengontrol rangsangan untuk makan. Orang tua diharapkan dapat

menyingkirkan rangsangan disekitar anak yang dapat memicu

keinginan untuk makan.

○      Mengubah perilaku makan, dengan mengontrol porsi dan jenis

makanan yang dikonsumsi dan mengurangi makanan camilan.

○      Memberikan penghargaan dan hukuman.

○      Pengendalian diri, dengan menghindari makanan berkalori tinggi yang

pada umumnya lezat dan memilih makanan berkalori rendah.

5.   Peran serta orang tua, anggota keluarga, teman dan guru.

      Orang tua menyediakan diet yang seimbang, rendah kalori dan

sesuai petunjuk ahli gizi. Anggota keluarga, guru dan teman ikut

berpartisipasi dalam program diet, mengubah perilaku makan dan

aktifitas yang mendukung program diet.

6.   Terapi intensif

      Terapi intensif diterapkan pada anak dengan obesitas berat dan

yang disertai komplikasi yang tidak memberikan respon pada terapi

konvensional, terdiri dari diet berkalori sangat rendah (very low

Page 30: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

calorie diet), farmakoterapi dan terapi bedah dibawah pengawasan

dokter.

Wallohu a’lam bish showab

http://majalah-hilalahmarsolo.blogspot.com/2010/07/obesitas-pada-anak.html

Gangguan Pencernaan Pada Bayi

Merawat bayi tak cuma butuh kesabaran, tapi perlu pengetahuan tentang perawatan yang benar. Seperti menangani gangguan perut pada bayi yang merupakan gejala umum dan sering dijumpai, namun tak bisa dibiarkan.Tentu saja bayi menjadi menderita dan gangguan ini tetap harus diwaspadai dan tak boleh dianggap remeh.

Gangguan pencernaan pada bayi dapat berasal dari susu formula yang dikonsumsinya maupun makanan Pendamping Air Susu Ibu (PASI) atau terlalu dini bayi menerima sapih. Sebaiknya makanan PASI diberikan pada saat bayi usia 6 bulan. Jika terlalu dini bayi akan mengalami gangguan pencernaan. Sebaliknya, jika terlambat diberikan makanan pendamping, maka bayi akan kekurangan gizi. Sebelum berumur 6 bulan bayi harus menerima ASI karena merupakan makanan utama bagi bayi.

dr Rudi Hartono, SpA dari Klinik Anakku mengatakan bahwa makanan pendamping baru bisa diberikan di atas usia 6 bulan. Karena beberapa enzim pemecah protein seperti asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dan lainnya baru akan diproduksi sempurna saat bayi berumur 6 bulan. Gangguan pencernaan itu sendiri bisa diakibatkan oleh infeksi (oleh  virus, bakteri, jamur dll), alergi misal terhadap protein susu sapi, gangguan motilitas usus karena infeksi, gangguan keseimbangan asam basa di darah, sumbatan di usus, defisiensi enzym pencernaan, sindroma malabsorbsi, dll. Bayi yang berumur 0-6 bulan rentan terkenan diare, karena ezim laktosa dalam usus kerapatannya belum sempurna, sehingga ia sulit untuk mengurai kuman-kuman yang masuk sehingga bayi bisa mencret-mencret. Oleh karena itu jangan memberikan makanan pendamping terlalu dini, cukup diberikan ASI eksklusif pada umur sekian karena didalam ASI etrdapat anti bodi yang bisa disalurkan ke bayi. Selain diare, pada umur sekian bayi mudah terkena gangguan pencernaan seperti sembelit, gumoh, dan sebagainya.  Bagi bayi berumur 6-12 bulan sudah dapat diberikan makanan pendamping. “Tetapi pada umur sekian juga bayi masih rentan terkena gangguan pencernaan, karena anti bodi didalam tubuhnya belum berfungsi secara sempurna. Oleh karena itu makanan yang diberikan cukup yang lunak-lunak saja,” ujar Rudi.  Bayi yang sudah mendapatkan makanan pendamping ASI harus diperhatikan benar kebersihannya, mulai dari botol susu, tempat makan, dan lainnya. Sebaiknya tidak memberi bayi makanan terlalu banyak mengandung minyak, santan, mentega atau margarin. Karena, lemak yang dikandung bahan makanan itu akan memperberat kerja sistem pencernaanbayi. Bayi yang terkena diare rentan mengalami dehidrasi.

Beberapa gangguan pencernaan pada bayi :

Page 31: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

Sembelit Gangguan susah Buang Air Besar (BAB) pada bayi biasanya terjadi pada umur 0-4 bulan, karena pencernaan bayi dan pembentukan enzim pencernaan belum sempurna. Susah BAB pada bayi bisa disebabkan karena susu formula yang diolah terlalu kental. Biasanya susu formula memiliki kandungan lemak tinggi dan protein rendah. Pada bayi yang menerima ASI cenderung memiliki feses lembek karena kandungan lemak dan protein yang sesuai fisiologinya. Kekurangan cairan pun dapat sebabkan bayi sembelit. Beri minuman air putih sebelum bayi mnum susu untuk membantu melarutkan dalam proses pencernaan.

Umumnya susu hewani memicu gangguan pencernaan dibandingkan yang berasal dari nabati. Susu nabati mempunyai susunan asam lemak tak jenuh lebih panjang, sehingga mudah dicerna. Gangguan BAB ini juga dapat disebabkan karena makanan. Bayi berumur 6 bulan yang sudah diberi makanan pendamping sebaiknya diberi asupan buah-buahan yang diolah menjadi cair dan halus. Hindari buah pisang dan apel yang memiliki kadar serat tinggi. Apel memiliki daya serap air tinggi dalam saluran pencernaan sehingga dapat menyebabkan kotoran mengeras. Kelainan hipotiroid juga dapat mengakibatkan bayi mengalami gangguan BAB. Gejalafisik yang dapat dilihat adalah pusar bodong, kulit kasar dan kering, otot-otot tubuh lemah, loyo serta wajah yang khas seperti hidung pesek, dan wajah membengkak.

Mencret

Bayi yang berumur 0-6 bulan rentan terkena virus yang mengakibatkan infeksi pada usus. Enzim laktosa didalam tubuh pun belum berfungsi dengan sempurna sehingga bayi mudah mengalami mencret-mencret. Begitu pun hal nya pada bayi umur 6-12 bulan, walaupun ia sudah menerima makanan pendamping, namun perlu diperhatikan mengenai takaran susu formula yang diberikan. Pengolahan susu terlalu kental mengakibatkan usus bayi sulit mencerna, sehingga sebelum dicerna susu sudah keluar akibatnya bayi mengalami mencret. Bila berkepanjangan bayi dapat kekurangan cairan dan mengancam jiwanya. Mencret juga ditimbulkan dari penyakit lainnya sepert infeksi pernapasan atas. Selain karena susu formula, mencret pada bayi juga dapat diakibatkan karena makanan pendamping yang kurang bersih.

Sering Muntah

Umumnya bayi sering mengalami muntah. Banyak hal penyebabnya, salah satunya susu formula. Fungsi pencernaan peristaltik (gelombang kontraksi pada dinding lambung dan usus) pada bayi belum terbentuk sempurna, sehingga jika ada asupan makanan seperti susu, yang terlalu kental maka akan dikeluarkan kembali. Muntah juga bisa terjadi, karena bayi kekenyangan atau bayi mulet hingga tekanan di perutnya tinggi, akibatnya susu keluar lagi. Pada umumnya reflek menelan baru sempurna dilakukan oleh bayi berumur 6 bulan ke atas. Agar bayi tidak muntah, sebaiknya makanan dibuat lebih lunak sehingga dapat mudah dicerna.

Kolik

Page 32: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

Bila bayi tiba-tiba menangis tanpa sebab dengan disertai buang angin, maka bayi mengalami kolik atau keram alias kejang usus. Kolik memang tidak berbahaya namun cukup merepotkan dan belum diketahui pasti penyebabnya. Kemungkinannya akibat kejang otot pada dinding usus, tekanan udara dalam usus dan gangguan pencernaan. Biasanya bayi mengalami kolik pada 3-4 bulan pertama kehidupannya. []

Percernaan pada bayi

Bayi umur 0-6 bulan kerapatan sel2 di ususnya tidak bagus atau kerapatannya belum sempurna. Bayi usia >6 bulan seluruh fungsi pencernaan sudah berjalan dengan normal namun anti body dalam tubuh masih belum berfungsi dengan sempurna sehingga rentan terhadap alergy.

Diet Untuk Bayi

Meli Simarmata

Bayi pun perlu diet. Menurut Dr Inayah Budiasti S.MS,SpGK, dokter spesialis gizi dari Hang Lekiu Medical Center, diet yang dimaksud bukan mengurangi porsi makan, melainkan lebih ke mengatur pola makan. Selain mengatur jenis makanan, juga komposisi dan jadwal. “Hal ini penting karena jika karena nutrisinya tidak lengkap, pertumbuhan anak jadi tidak optimal. Tentu saja anak memerlukan karbohidrat, protein dan lemak. Jangan lupa vitamin dan serat yang berasal dari buah dan tumbuh-tumbuhan,” kata Inayah. Prinsipnya, diet yang tepat untuk bayi harus dapat memenuhi semua kebutuhan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang ideal melalui makanan sehat dan seimbang.

Berikan hanya ASI pada bayi berusia 0-6 bulan. ”ASI adalah nutrisi terbaik karena kandungan gizinya lengkap dan seimbang, sangat ideal untuk tumbuh kembang anak. ASI juga melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, seperti diare dan muntah, infeksi telinga, infeksi saluran nagas dan alergi,” papar Dr Purnamawati S Pudjiarto, SpAK, MMPed. Sampai usia 1 tahun, ASI merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi, tetapi ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Oleh karena itu harus diberi makanan pendamping ASI (MPASI).

Konsep pemberian MPASI menurut dr Purnamawati, sama dengan konsep umum pemberian makan pada anak, tetapi dengan beberapa catatan. ”Feeding bukan sekedar proses menaikkan panjang dan berat badan bayi. Pemberian ASI merupakan proses belajar menelan, mengulum, dan mengunyah serta mempergunakan alat makan sesuai usia, proses bertualang–mengenal rasa dan tekstur, serta proses interaksi sosial–periode makan harus merupakan momen yang entertaining,” jelasnya.

Panduan umum pola makan anak:

Page 33: Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi

1. Sampai usia 6 bulan, berikan ASI sesuai keinginan bayi. Jadi, jika sudah lewat dua jam bayi tidur dan tenang, tidak perlu dibangunkan untuk diberi susu. Karena jika bayi sudah merasa tidak nyaman dan haus, pasti dia akan bangun dan menangis untuk meminta susu.

2. Berikan makanan yang bervariasi, sehat, dan seimbang sesuai piramida makanan.3. Perbanyak mengkonsumsi biji-bijian, beras, roti, dan sayuran.4. Sesedikit mungkin mengkonsumsi gula atau makanan yang diberi gula.5. Pilih makanan rendah garam, tetapi tinggi kalsium dan zat besi. 6. Bayi usia 6 bulan ke atas membutuhkan vitamin D dan kalsium yang cukup untuk

pertumbuhan tulangnya. Sumber terbaik adalah margarin, mentega, sinar matahari dan minyak ikan.

7. Banyak minum air putih.8. Beberapa makanan seperti kacang perlu dihindari karena berpotensi menyebabkan

bayi tersedak. Sebaiknya bayi juga tidak diberi madu karena mengandung mikroorganisme yang sensitif bagi bayi. Hindari juga permen, sayuran dengan krim, soda, serta makanan dan minuman lain yang tinggi lemak dan gula.

http://www.inspiredkidsmagazine.com/ArtikelBabies.php?artikelID=31