lp colelitiasis

12
LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PX DENGAN COLELITIASIS A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Kolelitiasis (batu empedu) adalah adanya batu (kalkuli) dalam kandung empedu. Kolelitiasis biasanya terbentuk dalam kandung empedu dari unsur-unsur padat yang berbentuk cairan empedu. Batu empedu mempunyai bentuk ukuran dan komponen yang sangat bervariasi. Batu empedu tidak lazim dijumpai pada anak-anak dan dewasa muda tetapi insidennya semakin sering pada individu berusia diatas 40 tahun. 2. Etiologi Beberapa faktor resiko terjadinya batu empedu antara lain : - Jenis kelamin. - Umur. - Hormon wanita - Infeksi (kolelitiasis). - Kegemukan. - Paritas. - Genetik. 3. Patofisiologi Ada 2 tipe batu empedu yaitu yang tersusun dari pigmen dan tersusun dari kolestrol. Batu pigmen

Upload: tarmidzi-alhe

Post on 31-Dec-2014

60 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Colelitiasis

LAPORAN PENDAHULUAN

ASKEP PX DENGAN COLELITIASIS

A. KONSEP DASAR

1. Pengertian

Kolelitiasis (batu empedu) adalah adanya batu (kalkuli) dalam kandung

empedu.

Kolelitiasis biasanya terbentuk dalam kandung empedu dari unsur-unsur

padat yang berbentuk cairan empedu. Batu empedu mempunyai bentuk

ukuran dan komponen yang sangat bervariasi.

Batu empedu tidak lazim dijumpai pada anak-anak dan dewasa muda tetapi

insidennya semakin sering pada individu berusia diatas 40 tahun.

2. Etiologi

Beberapa faktor resiko terjadinya batu empedu antara lain :

- Jenis kelamin.

- Umur.

- Hormon wanita

- Infeksi (kolelitiasis).

- Kegemukan.

- Paritas.

- Genetik.

3. Patofisiologi

Ada 2 tipe batu empedu yaitu yang tersusun dari pigmen dan tersusun dari

kolestrol.

Batu pigmen

Kemungkinan akan terbentuk bila pigmen yang tak terkonjugasi dalam

empedu mengadakan (presipitasi) pengendapan sehingga terjadi batu.

Batu ini tidak dapat dilarutkan dan harus dikeluarkan dengan jalan

operasi. Tipe pigmen biasanya adalah akibat proses Hemolitis atau

infestasi escherihia coli atau ascaris lumbricoides kedalam empedu yang

dapat mengubah bilirubin diglukuronida menjadi bilirubin bebas yang

mungkin dapat menjadi kristas kalsium bilirubin.

Batu kolesterol

Pada px yang cenderung menderita batu empedu akan terjadi penurunan

sinteris asam empedu dan peningkatan sinteris kolesterol dalam hati yang

Page 2: Lp Colelitiasis

berakibat supersaturasi getah empedu oleh kolesterol yang kemudian

keluar dari getah empedu mengendap dan membentuk batu. Getah

empedu yang jernih oleh kolesterol merupakan pnedis posisi untuk

timbul batu empedu dan berperan sebagai iritan yang menyebabkan

peradangan dalam kandung empedu.

4. Manifestasi klinik

a. Terjadi secara tersembunyi, tidak menyebabkan nyeri dan hanya

menunjukkan gejala-gejala gastrointestinal ringan.

b. Mungkin akut dan kronis dengan distres epigastrik (cegah, distensi

abdomen, nyeri tak jelas, pada kesadaran kanan atas). Setelah makan

makanan mengandung lemak.

c. Jika saluran empedu tersumbat maka kandungan empedu mengalami

distensi dan akhirnya infeksi. Mungkin terjadi demam dan teraba masa

pada abdomen kolik gillier dengan nyeri abdomen kanan atas, menjalar

kepunggung atau bahu kanan, mual dan muntah-muntah beberapa jam

setelah makan banyak.

d. Ikterik terjadi tersumbatnya duktus komunis empedu.

e. Urin berwarna sangat gelap : feses warna pucat.

f. Deficienci Vit. A, D, E, K (vitamin yang larut dalam lemak).

g. Abses, nekrosis dan perforasi dengan peritonitis dapat terjadi jika batu

empedu terus menyumbat saluran empedu.

5. Evaluasi diagnotik

a. Pemeriksaan sinar X abdomen.

b. Ultrasonografi.

c. Pemeriksaan pencitraan radionuklida atau koleskintografi.

d. Kolesistografi.

e. Endoskopi Retrograde Cholongiopan Creatograpi (ERCP).

f. Perkeitaneus Transhepatik Kolangiografi (PTC).

6. Penatalaksanaan Non Pembedahan

Sasaran utama terapi medikal adalah untuk mengurangi insiden

serangan akut nyeri kandungan empedu dan kolesitis dg!

Penatalaksanaan pendukun dan diit

Kurang lebih 80% px sembuh dengan istirahat cairan infus pengisapan

nasogastrik analgesik dan antibiotik.

Page 3: Lp Colelitiasis

Diit segera setelah dibatasi pada makanan cairan rendah lemak

penatalaksaan diit merupakan bentuk terapi utama pd px yang mengalami

intolerasi terhadap makanan berlemak dan mengeluhkan gangguan gastro

intestinal ringan.

Farmakoterapi

a. Analgensik seperti mc peridin mungkin dibutuhkan, hindari

penggunaan morfin karena dapat meningkatkan spasme spingter addi.

b. Asam senodeoksikolik (Chenodiol atau CDCA) aalah efektif dalam

manghancurkan batu empedu kolesterol utama.

c. Tindak lanjut jangka panjang dan pemantauan enzim-enzim hepar

harus dilakukan.

Litotripsi

1. Litotripsit syok gelombang extra korporeal : kejutan gelombang

berulang yang diarahkan pada batu empedu yang terletak didalam

kandung empedu atau daktus empedu komunis untuk memecahkan

batu empedu.

2. Litotripsi syok gelombang intrakorpareal : batu dapat dipecahkan

dengan ultra sound, tembakan laser atau litotripsi hidrolik yang

dipasang melalui endoskopi yang diarahkan pada empedu.

7. Penatalaksanaan pembedahan

a. Kolesistektomi

Merupakan salah satu prosedur bedah yang sering dilakukan. Kandungan

empedu diangkat setelah arteri dan duktus sistikus diligasi.

b. Minikoleksistektomi

Merupakan prosedur bedah untuk mengeluarkan kandungan empedu

lewat luka insisi selebar 4 cm. Jika dipertukaran luka insisi dapat

diperlebar untuk mengeluarkan batu kandung empedu yang berukuran

lebih besar.

c. Kolesistektomi laparoskopi

Dilakukan melalui insisi kecil atau fungsi yang berat melalui dinding

abdomen dalam umbilikus

B. KONSEP KEPERAWATAN

Proses perawatan adalah suatu sistem dalam merencanakan pelayanan

diskep yang mempunyai 4 tahapan yaitu : pengkajian, perencanan, pelaksanaan

dan evaluasi.

Page 4: Lp Colelitiasis

I. Pengkajian

Penkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan yang dilaksanankan

melalui pendekatan yang sistematis untuk mengumpulkan data dan

menganalisis. Sehingga dapat diketahui kebutuhan keperawatan Kx.

a. Pengumpulan Data

1. Identitas.

Identitas Px meliputi, nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status

perkawinan, pendidikan, agama, suku, alamat, tanggal dan jam masuk

RS, no Register, ruangan. Serta identitas orang yang bertanggung

jawab selama Px dirawat di RS.

2. Riwayat Penyakit Sekarang.

Pada umumnya Px dengan kolelitiasis datang dengan keluhan nyeri

abdomen. Rasa tidak nyaman, gangguan pernafasan.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga.

Adakah dalam keluarga Kx yang menderita penyakit seperti Kx, dan

atau penyakit menular lainnya.

4. Riwayat Penyakit Dahulu.

Penyakit yang pernah diderita Kx sebelumnya.

5. Pemeriksaan Fisik.

a. Keadaan Umum.

Kx terlihat lemah, menyeringai akibat rasa nyeri pada abdomen.

Nafsu makan Kx menurun, kenaikan suhu tubuh Kx.

b. Tanda-tanda Vital.

Meliputi : adakah peningkatan suhu tubuh, tensi, nadi, respirasi.

c. Pemeriksaan Penunjang.

- Pemeriksaan sinar x abdomen. USG.

- Endoskopi retrograde kolangio

pankreatografi

- Percutancus transhepatik

kolangiografi.

Diagnosa Keperawatan.

1. Nyeri dan gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan

iskemia jaringan kandung empedu.

2. Resti nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan mual /

muntah.

Page 5: Lp Colelitiasis

3. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang

penyakitnya.

Rencana perawatan

Dx I : nyeri dan gangguan rasa nyaman iskemia jaringan kandung empedu.

Tujuan : nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan dalam waktu 3 x 24 jam.

KH : - Kx

menyatakan nyeri berkurang.

- Kx lebih

tenang dan merasa nyaman.

- TTV

dalam batas normal.

Rencana Tindakan.

1. Lakukan pendekatan kepada Kx dan keluarga dengan komunikasi yang baik.

2. Jelaskan pada Kx tentang sebab akibat terjadinya nyeri dan cara mengatasi

nyeri.

3. Evaluasi nyeri, catat karakteristik dan frekuaensi nyeri.

4. Ajarkan dan bantu Kx dalam mengatasi nyeri dengan memusatkan perhatian

pada pernafasan dan mobilisasi sesuai rencana.

5. Berikan kompres hangat didaerah nyeri dan obs TTV.

6. Kolaborasi dengan tim Dokter dalam poemberian terapi.

Rasional

1. Dengan komunikasi yang baik diharapkan Kx dan keluarganya akan lebih

kooperatif dalam pelaksanaan Askep.

2. Diperolehnya pengetahuan tentang nyeri akan memudahkan kerja sama

dengan Askep untuk memecahkan masalah.

3. Dengan mengetahui kualitas dan kuantitas akan dapat mempermudah dalam

melakukan tindakan selanjutnya.

4. Mengembalikan fungsi gerak yang terganggu akibat efek pembedahan

keadaan semula dalam hubungannya memenuhi kebutuhan dan aktivitas

sehari-hari.

5. Untuk mengurangi rasa nyeri dan untuk mengetahui gejala dini yang timbul.

6. Diharapkan dapat menghindari kesalahan dalam pemberian terapi obat / infis.

Page 6: Lp Colelitiasis

Dx II : Resiko Tinggi Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan

mual / muntah.

Tujuan : Kx dapat memenuhi intake sesuai dengan kebutuhan.

KH : - Kx tidak mual dan untah.

- Nafsu makan meningkat.

- Berat badan Kx meningkat.

Rencana tindakan

Jelaskan pada kx dampak dari nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Jelaskan pada kx faktor-faktor yang dapat mengatasi mual.

Anjurkan pada kx untuk makan makanan selagi hangat.

Anjurkan pada posisi semi fowler saat makan.

Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat dan kolaborasi dengan

tim gizi dalam pemberiaan diit yang tepat.

Rasional

Meningkatkan pengetahuan dan memotivasi kx untuk makan.

Meningkatkan motivasi kx untuk melakukan tindakan mengetahui mual.

Untuk menambah nafsu makan px.

Untuk mencegah mual dan aspirasi.

Untuk mengatasi kata mual dan meningkatkan proses penyembuhan pasien.

Dx III : Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya.

Tujuan : kx mengerti tantang penyakitnya.

KH : - Ekspresi wajah px lebih tenang (rileks).

- Px menyetujui dilakukannya tindakan pengobatan.

Rencana tindakan

Jelaskan pada px mengenai prosedur tes dan persiapan yang dilakukan.

Anjurkan kx untuk menghindari makanan dan minuman tinggi lemak.

Batu px untuk menetapkan masalahnya secara jelas.

Tingkatkan harga diri px dan berikan support.

Rasional

Informasi menurunkan cemas.

Mencegah / membatasi kambuhnya serangan kandung empedu.

Page 7: Lp Colelitiasis

Keterbukaan dan pengertian tentang persepsi diri adalah syarat untuk

berubah.

Dengan memberikan support diharapkan harga diri kx akan merasa

hidupnya berguna dan dengan meningkatkan harga diri mempunyai

semangat untuk berobat sampai penyakitnya sembuh.

LAPORAN PENDAHULUAN

(LP)

Page 8: Lp Colelitiasis

AKAD E M I P E R AW ATA N

UN IVERS ITAS M U H A M M A D IYA H SUR ABA

YA

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH

KEPERAWATAN COLELITIASIS

DI RUMAH SAKIT AL-IRSYAD

SURABAYA

OLEH :

RIVA HADIANA

200143

AKADEMI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2004