lo blok 10 skenario 1

Upload: intentejaningasih

Post on 08-Mar-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tutorial 6

TRANSCRIPT

LO BLOK 16SKENARIO 1Inten Tejaning Asih 201300340080

1. Syarat anastesi Potensi dan reabilitasnya Substansi idea : Digunakan secara tepat, dalam dosis tepat Efek anastesi efektif & konsisten Aksi reversible : Harus sudah hilang seluruhnya dalam rentang waktu tertentu Tidak toksis Tidak mengiritasi : Harus isotonic dan punya pH sesuai dengan pH jaringan Kecepatan timbulnya efek Durasi efek : Dengan menambahkan vasokonstriktor. Lignokain (paling lama) Prilokain Prokain Mepivacain Harus steril Berdaya tahan lama Bisa penetrasi kemembran mukosa: Lignokain sifat penetrasi cukup baik

2. Teknik apa saja yang biasa digunakanA. Topical (permukaan)Aplikasi anastesi pada kulit/ mukosa yang dapat penetrasi untuk membaalkan ujung syaraf superficial. Membaalkan mukosa sebelum penyuntikan. Beberapa ditambahkan ensim hialuronidase untuk membantu penetrasi ke jaringan, amethocaine dan benzocaine1. Semprotan Bahan aktif : Lignokain Hidroklorida 10%Manfaat : Lebih mudah dan efek luas. Cara : daerah anastesi dikeringkan -> anastesi disemprotkan pada gulungan kapas -> letakan di sulcus -> biarkan 1 menit sebelum insersi jarum.2. Salep Bahan aktif : Lignokain Hidroklorida 5%Waktu : 3-4 menit untuk efeknyaManfaat : diaplikasikan di gingiva lunak sebelum aplikasi tumatan yang dalam3. Emulsi bahan aktid Bahan aktif : Lignokain Hidroklorida 2%Manfaat : Pencetakan RM pada pasien yang mudah mual. Cara : kumur-kumur di mulut dan orofaring -> biarkan 1 menit -> ludahkan. Mengurangii nyeri pasca oprasi ginggivektomi4. Etilclorida Disemprot -> menguap -> menimbulkan efek anastesi melalui pedinginan.Manfaat : terbatas, utuk anastesi sebelum insisi abses fluktuan.5. Injeksi JetTeknik dimana sejumlah kecil larutan anastesi dikeluarkan dengan kecepatan cukup tinggi pada sub mukosa tanpa jarum hipodermik.Cara : Tombol ditekan -> tekanan udara -> pengeluaran laruta cepat -> nembus mukosa melalui luka tusuk kecil. Setelah itu baru jarum hipodermik dapat diinsersikan tanpa rasa sakit melalui luka yang sama.Efektif sebelum suntikan palatalB. Infiltrasi Dideposit dekat serabut syaraf terminal dari syaraf dan terinfiltrasi sepanjang jaringan untuk mencapai serabut syaraf dan menimbulkan efek anastesi. Digunakan untuk anastesi serabut syaraf didaerah kecil dan tidak mempunyai syaraf lagi.C. Regional (Blok)Dideposit dekat batang syaraf. Disuntikan diarea tertentu dimana syaraf yang mempersyarafimya di blok sehingga rangsangan tidak diteruskan.

3. Agen anasteesi local pada kedokteran gigi a. Lignokain (Lidokain) Derivat dari amida Lebih cepat tersebar dijaringan Sering digunakan untuk anastesi infiltrasi atau regional dan topikal Hanya sedikit menimbulkan vasodilatas Butuh sedikit penambahan vasokontriktor Penambahan vasokonstriktor 2% bisa menambah durasi anastesi pulpa dari 5-1- menit menjadi 1-1 set jam 2 kali lebih toksi dari prokain Bila sebagai agen tunggal jangan lebih dari 200 mg. Bila ditambahan vasokonstriktor Meningkatkan dosis total jadi 350 mg dan memperlambat absorbsi. Tidak memunyai sifat alergenik Kontra untuk penderita penyakit hatib. Mepivakain Derivate amida, nama dagang Carbocaine dan tidak mengandung paraben Timbulnya efek, durasi aksi, potensi dan toksisitas irip Ligdokain. Digunakan untuk anastesi infiltrasi atau regional tapi tidak efektif untuk anastesi topical. Vasokonstriksi lebih ringan dari lidokain, biasanya dalam bentuk larutan dengan penambahan adrenalin 1: 80.000. Dalam bentuk seperti itu dosis jangan melebihi dosis maksimal 5 mg/kg berat tubuh Kadang dipasarkan dalam bentuk larutan 3 % tanpa penambahan vasokonstriktor, dan menimbulkan anasetisi pulpa 20-30 menit dan anastesi jar. Lunak berdurasi 2-4jam.c. Prilokain Golongan amida, nama dagang Cianest Digunakan untu anasetesi infiltrasi dan regional dan tidal pada topical Aksi lebih cepat dari lidokain namun tidak terlalu dalam Kurang punya efek vasokonstriktor dibanding lidokain Kurang toksik tapi tidak boleh lebih dari 400 mg Penambahan agen vasokonstriktor Felupresin (octapresin) 0,03 I.u/ml (=1:200.000) dapat meningakatkan kedalaman dan durasi anastesi

4. Bagamana mekanisme kerja anastesi localCara kerja anastesi local Cairan intraselular (Sitoplasma) sel syaraf mengandung ion Proteina (-) dan Potassium(+). Ion potassium berdifusi melalui membrane sel sekitar namun ion proteina tidak. Cairan ekstraselular mengandung Ion sodium (+) dan ion klorin (-). Ion klorin akan berdifusi bebas melalui membrane permukaan. Pada keadaan istirahat, kosetrasi ion potassium (K) dalam sel dipertahankan melalui potensi elektrik yang menjaga agar bagian dalam sel negative terhadaf bagian luar. Konsentrasi ion K dalam sel 30 kali lebih besar dari pada luar. Ion Na akan terdorong keluar sel melalui mekanisme pompa sodium sehingga Na intraselluler lebih rendah. Konsentrasi ion Na diluar sel umumnya 10 kali lebih besar disbanding di dalam sel. Membrane sel syaraf umumnya permeable terhadap ion K tapi relative tidak permeable terhadap ion Na sehingga ada perbedaaan potensi yg kecil antara di dalam dan diluar sel. Pada syaraf sensoris dan motoris impuls syaraf diangga sebagai akibat dari ertukaran kation (Na dan K) melewati membrane permukaan sel syaraf. Rangsang pada impuls syaraf akan meningkatkan permeabilitas membrane permukaan dari akso pendek. Ion Na akan berdifusi dengan cepat kedalam sel, melebihi besar pompa sodium dan polaritas bagian dalam sel dalam hubunganya dengan bagian luar yang berubah mendadak. Aliran ion sodium (Na) kedalam diimbangi dengan aliran keluar dari ion K. perubahan polarias ini disebut Depolarisasi elombang. Gerak gelombang depolarisasi ini berjalan cepat disepanjang serabut syaraf dan akan merangsang terjadinya impuls syaraf. Perubahan pada kondisi elektrikal dari syaraf alan menimbulkan perbedaan ptensi sebesar 70 mV. Tepat dibalik gelombang depolarisasi, membrane akan pulih dan syaraf mulai kembali ke keadaan semula. Ion sodium (Na) akan dikeluarkan oleh pompa sodium dan ion potassium (K) bergerak kedalam sel. Konsentrasi relative dari ion potassium dan sodium di dalam dan diluar sel akan segera kembali ketingkatan saat istirahat. Perubahan ini membutuhkan waktu 1,5 milidetik. Semua agen anasetesi umumnya terbentuk dari kombinasi asam lemah dan basa kuat, agen-agen ini akan dengan mudah terhidrolisa pada jaringan manusia yang bersifat alkali (pH7,4) untuk mengeluarkan basa alkaloid yang akan diikat lemak pada serabut syaraf. Alkalpid adalah alkalin hyang merupakan kostituen utama dari organic, cara kerja basa bebas ini masih belum dikeahui tapi sudah banyak bukti bahwa basa dapat mencegah bertambahnyapermeabilitas membrane syaraf. Stabilitasi membrane pembatas aksonal akan mencegah aliran ke dalam dari ion Na dan depolarisasi dank arena itu tidak aka nada konduksi impuls. Larutan anastesi local dengan konsentrasi yang rendah akan menunda gerakan ionic. Sedang konsentrasi yang tinggi akan mencegah gerakan tersebut. Tipe dan besar syaraf akan mempengaruhi kecepatan aksi amastesi. Maki besar larutan, makin lama waktu yang diperlukan untuk menganastesi syaraf mielinisasi karena akson hanya dapat dipengaruhi pada nodus Ranvier. Serabut syara berdiameter kecil biasanya lebih cepat teranastesi dariada serabut berdiameter besar. Syaraf simpatetik dan syaraf sensoris lebih sensitive terhadap anastesi local dari pada serabut motoris

5. Apa saja bahan-bahan vasokonstriktor Bahan yang biasa digunakan : a. Adrenalin (Epinephrine) : Suatu alkaloid sintetik yang mirip dengan sekresi medulla adrenaln alamib. Felypressin (Octapressin) : Suatu polipeptid sintetik yang mirip sekresi glamdula pituitary posterior manusia. Vasokonstriktor lemah tapi dapat diperkuat dengan penambahan prilokainKedalaman dan durasi anastesi dapat dimodifikasi karena penambahan vasokonstriktor dalam larutan, karena itu beberapa pabrik membuat larutan lignokain yang mengandung adrenalin atau non adrenalin dengan konsentrasi 1:50.000, 1:80.000 ayau 1: 100.000Makin rendah konstrentasi vasokonstriktor makin kecil kedalaman dan durasi anastesi. c. Non adrenalin ( laevoarterenl, nonephinephirine) Suatu substansi sintetik. Efek samping berupa episode hipertensi yang parah dan kolaps. Makin jarang dilakuka karena tidak lebih unggu dari pada adrenalin. d. Adrenalin : Agen yang paling sering di gunakan dan vasokonstriktor paling efektif namun ada reaksi alerghi. Pasien mengeluh rasa mau pinsan, denyut jantung yg lebih cepatKeuntungan Vasokonstriktor : Mengurangi efek toksik melalu penghambaan absorbs konstituen Membatasi agen anastesi hanya pada derah terlokalisir sehingga meningkatkan kedalaman dan durasi dari anastesi Bebas bercak darahAgen konstituen laina. Agen reduksi Vasokonstriktor larutanya tidak stabil dan dapat teroksidasi sehingga larutaan berubah menjadi coklat, hal ini merupakan insikasi kalau larutan harus diuang. Sehigga pencegahnaya adalah ditambahkan sedikit sodium metabisulfat yang dapat mengikat oksigen dalam larutan sehingga melindungi stabilitas larutan.b. PengawetLarutan anasteso local sekarang stabil dan daya tahan hinga 2-2setengah tahun. Strerilitasnya dipertahankan dengan menambahkan pengawet seperti caprylhydrocuprienotoxin yang digabungkan pada xylotox. Beberapa seperti metil paraben menyebabkan alerghic. Anti jamurd. Vehicle: Megurangi sakit saat larutan disuntikan

6. Bagaimana prosedur penatalaksanaan pre dan post anastesi pada pasien hipertensi Peralaan anastesi local1. Syringe (spuit injeksi)2. Cartridge : Terbuat dari kaca bebas alkali dan pirogen dengan tudung yang dapat ditembus dengan jarum hipodermik. Mengandung 2,2 ml atau 1, 8 ml anastesi, 1,8 ml cukup untuk prosedur dental.3. Jarum hipodermik : Ujung jarum dibuat sudut dan diberi bevel ganda. Di kedokteran gigi yang digunakan dibagi menjadi 2;a. Jarum panjang : 2 atau 2,5 cm, untuk anastesi infiltrasib. Jarum pendek : 3,5 c,, untuk anastesi blokPertimbangan pra operatif Mental pasien Pra medikasi rutin dilakukan hanya jika pada saat tertentu saja Pada pasien takut diberi salah satu jenis barbiturate.Tindakan pra bedah a. Sebelum masuk ruang bedah, ahli bedah sebelumnya sudah: Memakai pakaian bedah, penutup kepala dan penutup sepatu Melakukan sterilisasi diri sesuai prosedur dan memakai maskerdam sarung tanganb. Isolasi daerah yang akan dibedah. Untuk prosedur di rongga mulut, muka bagian bawah dan daerah servikal atas digosok degan cairan srerilc. Pemberian anastesid. Menyedot cairan rongga mulut dan faring dan memasukan throat pack. Jika prosedur bedah dilakukan pada kulit mulut dianggap sebagai daerah terkontaminasi sehingga harus ditutupe. Pada prosedur bedah mulut kepala harus stabil dengan menempatkan penyangga kepala berbentuk donat atau bantalan karet busa.Tindakan pemulihan Pasien ditempatkan diruang pemulihan Ahli anastesi memberkan catatan kepada perawat tentang anastesi dan laporan lisan terperinci yang menggambarkan kondisi pasien meliputi vital sign, tinggkat kesadaran, dan pertimbangan lainya.

7. Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi ketika dilakukan anastesi serta bagaimana cara mencegah timbulnua komplikasi dan penangananyaReaksi yang tidak menguntungkan ;a. Gagal mendapat efek anastesi Teknik anastesi yang salah menyebabkan larutan anastesi local terdeposisi di pembuluh darah. Penanganan dengan mengulang suntikan setelah memahami kembali anatomi Adanya infeksi karena laruan anastesi local (alkaloid) tidak akan efektif pada lingkungan asam. Penanganan dengan menggunakan anastesi regional dimana larutan didepositkan pada jaringan sehat yang letaknya aga jauh dari daerah peradangan. Jika anastesi regional gagal maka anastesi umum merupakan indikasi Larutan sudah kedaluwarsa karena itu harus memastikan bahwa stok cartridge anastesi belum kedaluwarsa. Resistensi individual terhadap efek obat-obat pada beberapa pasien. Penagnanan dengan pemberian obat alternative dengan komposisi kimia yang berbedab. Sakit selama suntikan. Tindakan yang dapat memperkecil rasa sakit diantaranya; Ketajaman jarum Menghangatkan larutan dan menyuntikan secara perlahan-laham Penyuntikan larutan non-isotonik (yang sudah terkontaminasi) Penyuntikan blok gigi inferior kadang menyebabkan sakit neuralgia hebat pada jaringan yang disuplai oleh syaraf tersebut. Simtom ini merupakan ndikator bahwa jarum sudah menembus selubung syaraf dan harus segera ditarik keluar. Bila doktergigi tetap mendepositkan larutan anastesinya, akan terjadi gangguan sensasi labial yang berlangsung lama Sakit dapa disebabkan juga setelah efek anastesi hilang, karena itu minum 2 tablet aspirin atau asetaminofen (Tylenol) 325-650 mc. Pembentukan hematomaJaringan mulut mempunyai banyak pembuluh vascular maka tidak jarang ujung jarum suntik tidak sengaja menembus pembuluh darah. Kesalahan paling sering bila di gunakan blok gigi superior posterior. Hal ini disebabkan oleh struktur dan posisi pleksus venosus pterigoid yang bervariasi atau adanya pembuluh darah yang terjebak diantara tulang dan tertusuk jarum selama penyuntikan blok gigi inferior atau infra orbital. Umumnya menimbulkan Pendarahan jaringan disertai pembentukan hematoma. Pendarahan dari pleksus venosus pterigoid akan menimbulkan pembengkakan yang dramatic dan berlangsung cepa pada pipi Diikuti perubahan warna kulit diatasnya karena pecahnya pigmen-pigmen darah yang berlangsung dalam 24-48 jam. Mata sembab.Pasien harus diberi tahu bahwa pendarahan ini akan berhenti spontan bengkak akan mengecil dalam waktu 24-48 jam, dan perubahan warna yang akan hilang. Pendarahan ke ruang pterigo-mandibula karena suntikan gigi inferior biasanya tidak segera terjadi. Pasien biasanya datang setelah 1-2 hari dengan keluhan trismus. Bila hematoma ini kemungkinan akan menyebabkan infeksi harus segera diberikan terapi antibiotic dan dating kembali setelah 24 jam bila perlu.d. Kepucatan Disebabkan karena kombinasi meningkatnya tegangan jaringan akibat deposisi cairan dan efek local dari vasokonstriktor

e. Trismus Disebabkan oleh penyuntikan pada otot pterigoid medial, dimana kerusakan pembuluh darah akan menimbulkan hematoma atau infeksi. Peradangan akan menyebabkan otot sekitarnya mengejang dan darah didalam ruang jaringan akan bersifat sangat mengiritasi. Penanganan : bila karena infeksi pasien akan menderita demam dan sakit. Bila terbentuk nanah harus di drainase dan diberikan terapi antibiotic. Setelah infeksi terkontrol symptom trismus dihilangkan dengan menggunakan larutan kumur saline hangat dan diatermi gelombang pendek.f. Paralisa wajahMerupakan komplikasi yang jarang terjadi dari suntikan gigi inferior dan dapat bersifat sebaian atau menyeluruh tergantung pada ujung syaraf yang terkena dan akan kembali normal setelah efek anastesi hilang.

Insersi ujung jarum terlalu kebelakang dan terlalu dibelakang ramus asendensLarutan didepositkan pada substansi glandula parotidCabang syaraf wajah teranastesiParalisa otot yang disuplainya

g. Patahnya jarum, umumnya patah didaerah hub. Sehingga jarum jangan iinsersikan seluruhnya dalam jaringan, harus disisakan 5 mm dari seluruh panjang jarum. h. Trauma bibir, pada pasien anak yang diberikan suntik blok gigi inferior menggigit-gigit bagian bawah bibir yang teranastesi sehingga menimbulkan ulcer yang sangan nyeri.i. Gangguan visual. Pasien datang kembali dengan keluhan gangguan pengelihatan bilateral maupun unilateral berupa pengelihatan ganda atau pengelihatan buram dan bahkan kebutaan sementara. Kemungkinan disebabkan oleh; Kejang vascular atau suntikan intra-arterial yang tak disengaja sehingga terjadi distribusi vascular abnormal. Hal ini akan kembali normal setelah 30 detik. Suntikan maksilaris dapat menyebabkan larutan terdeposit ke orbit sehingga menganastesi otot motoris mata dan akan kembali normal setelah 3 jam.

8. Interaksi obata. Obat anti deprasan golongan trisiklin. Konsumsi antidepresan trisiklin menyebabkan efek nonadrenalin meningkat dan efek adrenalin berkurang. Sehingga pada pasien ini Vasokonstriktor tidak digunakan karena dapat menimbulkan hipertensi atau aritemia kardiak. Reaksi hipertensi ini ditandai denga sakit kepala parah dan mendadak yang bersifat sementara. Keadaan ini bisa diperhebat jika adanya pendarahan intracranial atau gagal jantung akut. Kompikasi dihindari dengan suntikan i.m atau I,v dengan phentolamine 5mg oleh operator berpengalaman karena dapat menimbulkan tekanan darah yang labil.b. Obat sulphonamide pada pasien perawaan sistemik, anastesi local Prokain tidak boleh diberikan karena sulphonamide mengandung cincin benzoic para amino yang sama dengan prokain, sehingga obat-obatan ini akan saling menetralkan bila digunakan secara bersamaan.c. Obat-obat antihipertensi umumnya mempunyai interaksi obat dengan anastesi local diantaranya; Interaksi LA dan beta-blocker menyebabkan meningkatnya toksisitas Interaksi Epinephrine dan beta-blocker menyebabkan efek kardiovaskuler Penggunaan NSAID jangka panjang dengan beta blocker, alfa- blocker, vasodilators, dan ACE inhibitor merupakan antagonisnya (memblok reseptor)

9. Apa saja klasifikasi hypertensi? Menurut ASATekanan (mmHg)Klasifikasi ASAPertimbangan dalam perawatan

200/>115IVPeriksa ulang tekanan darah setelah 5-10 menit. Bila tidak terjadi penurunan rujuk ke dkternya sesegera mungkin. Tundalah tindakan pembedahan samapi hasil rujukan diterima dan hipertensi terkontrol dengan baik. Batasi pemberian antibiotic dan analgesik

10. Mengapa bahan anastesi dengan bahan non-vasokonstriktor dipilih untuk pasien pada scenario?