literatur mikpang
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 literatur mikpang
1/7
Koliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indicator adanya polusi kotoran dan kondisi yang
tidak baik terhadap air, makanan, susu, dan produk-produk susu. Koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri
berbentuk batang, gramnegatif, tidak membentuk spora, aerob dan anaerob fakultatif yang memfermentasi
laktosadengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35oC. Adanya bakter ikoliform di dalam
makanan/minuman menunjukkan kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik dan atau toksigenik yang
berbahaya bagi kesehatan. Bakterikoliform dapat dibedakan menjadi 2 grup yaitu: koliform fekal misalnya Escherichia
coli dan koliform non fekal misalnya Enterobacter aerogenes.
Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia, sedangkan Enterobacter
aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau tanaman-tanamanyang sudah mati. Jadi, adanya Escherichia coli dalam
air minum menunjukkan bahwa air minum itu pernah terkontaminasi feses manusia dan mungkin dapat mengandung pathogenusus.
Oleh karena itu, standar air minum mensyaratkan Escherichia coli harus nol dalam 100ml. untuk mengetahui jumlah koliform
di dalam sampel digunakan metode Most Probable Number (MPN), pemeriksaan kehadiran bakteri koli dari air dilakukanberdasarkan penggunaan medium lactose broth yang ditempatkan di dalam tabung reaksi berisi tabungDurham (tabung
kecil yang letaknya terbaik, digunakan untuk menangkap gas yang terjadi akibat fermentasi laktosa menjadi asam dan gas).
Metode MPN (Most Probable Number) adalah metode yang digunakan untuk menghitung koliform di dalam air
dengan menggunakan pengujian fermentasi dalam tabung.Tiga pengujian itu diantaranya adalah uji penduga
(Presumtive Test), uji penguat (Confirmed Test), dan uji pelengkap (Completed Test).
1. Uji Penduga (Presumtive Test)Uji penduga merupakan tes pendahuluan tentang ada tidaknya kehadiran bakterikoliform berdasarkan terbentuknya asam dan gas yang disebabkan karena
-
8/3/2019 literatur mikpang
2/7
Jutaan Coliform di Kota Seribu Sungai Berbahaya bagi Kita
Kita bangga kota Banjarmasin dikenal dengan sebutan kota seribu sungai, karena inilah yang menjadi ciri
ibukota provinsi kita, tapi apakah kita patut bangga jika dibalik julukan itu ada sesuatu hal yang tidak kita inginkan jika
ditinjau dari sudut pandang mikrobiologi, yaitu adanya bakteri pembusuk yang salah satunya adalah bakteri coliform.
Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia. Mendeteksi
coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Coliform adalah indikator
kualitas air, jadi semakin sedikit kandungan coliform artinya kualitas air semakin baik.
Sungai-sungai yang ada kondisinya hampir sama saja, tidak memenuhi standar kesehatan dan banyak sampah.Kebanyakan warga yang berdomisili di daerah bantaran sungai mengalirkan limbah kamar mandi dan membuat saluran
drainase langsung ke sungai. Bahkan hingga kini masih ada warga yang memanfaatkan sungai sebagai tempat untuk
mencuci, mandi, dan buang air besar. Jika tidak segera diantisipasi, ini dapat menjadi lebih parah. Pelanggar peraturan
yang menyebabkan pencemaran di kota ini harus ditindak tegas. Sebagian besar sampah yang dibuang itu adalah bahan
organik. Secara langsung, itu menurunkan kualitas air. Sebab, mikroba dalam sungai menguraikan zat organik tersebut.
Mikroba tersebut memerlukan oksigen. Artinya, semakin banyak bahan organik yang dibuang, semakin sedikit
kandungan oksigen dalam sungai. Kehidupan makhluk hidup dalam sungai terancam. Selain itu, tinja menjadi salah satu
limbah domestik yang sangat infectious (sangat cepat membuat infeksi). Air yang tercemar tinja menyebabkan berbagai
penyakit. Misalnya,gangguan pencernaan, penyakit kulit, dan penyakit mata. Penyakit itu bisa menjangkiti warga yang
memakai air sungai sebagai bahan baku air minum atau mandi. Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan di daerah
Pasar Lama yang juga merupakan tempat pemukiman warga sekaligus pasar, setiap harinya mereka mandi dan mencucidi batang, selain itu juga para pedagang sayuran yang berjualan sering membuang sisa jualannya yang tidak layak lagi,
ada juga yang membuang kulit udang langsung di sungai tempat warga tersebut mandi, seakan-akan tidak ada sedikit
pun rasa takut akan bakteri tersebut, atau mungkin juga sebagian besar dari mereka memiliki pengetahuan yang kurang
tentang bakteri coliform. Ini juga menjadi kendala bagi kebersihan sungai di kota kita, yang tahu saja masih melakukan
apalagi yang tidak tahu.
Kelompok bakteri pencemar, misal bakteri golongan Coli, yang kehadirannya di dalam badan air dikategorikan
bahwa air tersebut terkena pencemar fekal (kotoran manusia), karena bakteri Coli berasal dari tinja/kotoran, khususnya
manusia. Coli termasuk golongan Enterobactericeae. Enterobactericeae merupakan kelompok bakteri yang bersifat
gram negative, aerob dan fakultatif anaerob, tidak berspora dan berbentuk batang, memfermentasi glukosa, mereduksi
nitrat, oksidase negatif serta tahan dalam garam empedu. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah genus Salmonella,
Shigella, Yersinia, Proteus, Erwinia, Serratia dan Escherichia. Escherichia Coli adalah spesies bakteri penghuni normal
dalam saluran pencernaan manusia dan hewan. Bakteri ini berbentuk batang, gram negatif, bersifat anaerobik fakultatifdan mempunyai flagella peritrikat. Bakteri Coli merupakan jasad indikator dalam air, bahan makanan, dan sebagainya
untuk kehadiran jasad berbahaya yang memiliki persamaan sifat gram negatif, berbentuk batang, tidak membentuk
spora, serta mampu memfermentasikan kaldu laktosa pada temperatur 370 oC dengan membentuk asam dan gas dalam
waktu 48 jam. Escherichia sebagai salah satu contoh bakteri Coli memiliki beberapa spesies hidup dalam saluran
pencernaan makanan manusia dan hewan berdarah panas. Sejak diketahui bahwa jasad tersebut tersebar pada semua
individu, analisis bakteriologis terhadap air minum ditujukan kepada kehadiran jasad tersebut. Walaupun adanya jasad
tersebut tidak dapat memastikan adanya jasad patogen secara langsung, dari hasil yang didapat memberikan kesimpulan
bahwa Coli dalam jumlah tertentu dalam air dapat digunakan sebagai indikator adanya jasad patogen.
Saat ini, untuk menganalisis adanya coliform dapat menggunakan metode pengujian yang dinamakan denganmetode Most Probable Number (MPN) atau jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah Jumlah Perkiraan
Terbatas (JPT). Metode ini merupakan metode standar World Health Organization (WHO) dalam identifikasi coliformdi air, susu, dan makanan tertentu. Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtif test), uji
konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan coliform masihdalam tingkat probabilitas rendah; masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel.
Karena beberapa jenis bakteri selain coliform juga memiliki sifat fermentatif, diperlukan uji konfirmasi untuk mengetes
kembali kebenaran adanya coliform dengan bantuan medium selektif diferensial. Uji kelengkapan kembali meyakinkan
hasil tes uji konfirmasi dengan mendeteksi sifat fermentatif dan pengamatan mikroskop terhadap ciri-ciri coliform:
berbentuk batang, gram negatif, tidak-berspora.
Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan jumlah unit tumbuh (growth unit) atauunit pembentuk-koloni (colony-forming unit) dalam sampel. Namun, pada umumnya, nilai MPN juga diartikan sebagai
perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang digunakan, umumnya per 100 mL atau per gram. Jadi misalnya terdapat
nilai MPN 10/g dalam sebuah sampel air, artinya dalam sampel air tersebut diperkirakan setidaknya mengandung 10
coliform pada setiap gramnya. Makin kecil nilai MPN, maka air tersebut makin tinggi kualitasnya, dan makin layakminum. Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai MPN, terdapat jangkauan nilai
MPN terendah dan nilai MPN tertinggi. Jika jumlah coliform dalam suatu perairan terdiri lebih dari 200 koloni/100 ml
maka kemungkinan besar perairan tersebut mengandung bakteri patogen. Kondisi perairan yang demikian, berpotensi
menimbulkan berbagai macam penyakit infeksi. Salah satunya adalah penyakit saluran pencernaan seperti diare. Dari
metode tersebut kita dapat mengetahui jumlah coliform yang ada, itu pun hanya setiap 100 ml air sungai saja, coba kita
bayangkan berapa banyak total coliform yang ada pada sungai kita. Begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkanoleh bakteri coliform pada sungai, sekarang tinggal kesadaran kita yang perlu ditingkatkan agar tidak membuang
sampah sembarangan di sungai, terutama tinja.
-
8/3/2019 literatur mikpang
3/7
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampelsebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optik dan
elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya dimana detektor yang digunakan secara langsung dapat
mengukur intensitas dari cahaya yang dipancarkan (It) dan secara tidak lansung cahaya yang
diabsorbsi (Ia), jadi tergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb (serap) oleh benda.
Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan
atau warna terbentuk.
Yang perlu dikalibrasi adalah panjang gelombang dan absorbansi
Kalibrasi Panjang gelombang
menggunakan filter gelas holium oksida yang memupnyai panjang gelombang acuan (nm) :
pasang filter gelas holium oksida pada kompartemen sampel dan kompartemen pembandingdibiarkan kosong (udara)
Scan spektrum serapan holium oksida, bandingkan panjang gelombang spektrum yangdiperoleh dengan data panjang gelombang acuan.
Kalibrasi Absorbans
Buat larutan kalium dikromat 50 + 0,5 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan A) Buat larutan kalium dikromat 100 + 1 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan B) buat larutan 0,005 mol/L asam sulfat sebagai pembanding dan bandingkan hasilnya dengan
data acuan (+ 2%)
http://catatankimia.com/wp-content/uploads/clip_image008.jpghttp://catatankimia.com/wp-content/uploads/clip_image006.jpghttp://catatankimia.com/wp-content/uploads/clip_image008.jpghttp://catatankimia.com/wp-content/uploads/clip_image006.jpg -
8/3/2019 literatur mikpang
4/7
October 14, 2006
PRINSIP PERTUMBUHAN BAKTERI
Filed under:Mikrobiologi
Laju Pertumbuhan Bakteri
Istilah pertumbuhan bakteri lebih mengacu kepada pertambahan jumlah sel bukan mengacu kepada
perkembangan individu organisme sel. Bakteri memiliki kemampuan untuk menggandakan diri secara
eksponensial dikarenakan sistem reproduksinya adalah pembelahan biner melintang, dimana tidap sel
membelah diri menjadi dua sel. Selang waktiu yang dibutuhkan sel untuk membelah diri disebut dengan
waktu generasi.
Tiap spesies bakteri memiliki waktu generasi yang berbeda-beda, seperti Escherichia coli, bakteri umum
yang dijumpai di saluran pencernaan dan di tempat lain, memiliki waktu generasi 15-20 menit. Hal ini
artinya bakteri E. colidalam waktu 15-20 menit mampu menggandakan selnya menjadi dua kali lipat.
Misalnya pada suatu tempat terdapat satu sel bakteri E. coli, maka ilustrasinya dapat berlangsung sebagai
berikut
Tabel 2 : ContohPembelahan biner Bakteri tiap 15 menit
0 15 30 45 60 75 90 105 120 135
1 sel 2 sel 4 sel 8 sel 16 sel 32 sel 64 sel 128 sel 256 sel 512 sel
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Hal ini menunjukkan hubungan antara pertambahan sel dengan waktu adalah berbentuk geometrik
eksponensial dengan rumus 2n.
Jadi, bakteri E. colidalam waktu 10 jam berkembang dari satu sel menjadi 1,091012
sel atau lebih dari 1
triliun sel. Sekarang bagaimana apabila jumlah sel awal lebih dari 1 sel???
Kurva Pertumbuhan Bakteri
Apabila satu bakteri tunggal (seperti E. colidi atas) diinokulasikan pada suatu medium dan memperbanyak
diri dengan laju yang konstan/tetap, maka pada suatu waktu pertumbuhannya akan berhenti dikarenakan
sokongan nutrisi pada lingkungan sudah tidak memadai lagi, sehingga akhirnya terjadi kemerosotan jumlah
sel akibat banyak sel yang sudah tidak mendapatkan nutrisi lagi. Hingga akhirnya pada titik ekstrim
menyebabkan terjadinya kematian total bakteri. Kejadian di atas apabila digambarkan dalam bentuk kurva
adalah sebagaimana di bawah.
Gambar 4 : Kurva Pertumbuhan Bakteri
http://rachdie.blogsome.com/2006/10/14/prinsip-pertumbuhan-bakteri/http://rachdie.blogsome.com/2006/10/14/prinsip-pertumbuhan-bakteri/http://rachdie.blogsome.com/category/1/http://rachdie.blogsome.com/category/1/http://rachdie.blogsome.com/category/1/http://rachdie.blogsome.com/category/1/http://rachdie.blogsome.com/2006/10/14/prinsip-pertumbuhan-bakteri/ -
8/3/2019 literatur mikpang
5/7
Pertumbuhan Mikroba
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat suatu
organisme, misalnya kita makhluk makro ini dikatakan tumbuh ketika bertambah tinggi, bertambah besar
atau bertambah berat. Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan
koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi atau masssa
mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak, pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai
pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri.
Pertumbuhan merupakan suatu proses kehidupan yang irreversible artinya tidak dapat dibalik
kejadiannya. Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler dan struktur
organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah, pertambahan ukuran sel,
pertambahan berat atau massa dan parameter lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel
atau pertambahan jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba (Sofa, 2008).
Bakteri merupakan organisme kosmopolit yang dapat kita jumpai di berbagai tempat dengan berbagai
kondisi di alam ini. Mulai dari padang pasir yang panas, sampai kutub utara yang beku kita masih dapat
menjumpai bakteri. Namun bakteri juga memiliki batasan suhu tertentu dia bisa tetap bertahan hidup.
Selang waktu yang dibutuhkan sel untuk membelah diri disebut dengan waktu generasi. Tiap
spesies bakteri memiliki waktu generasi yang berbeda-beda, seperti Escherichia coli, bakteri umum yang
dijumpai di saluran pencernaan dan di tempat lain, memiliki waktu generasi 15-20 menit. Hal ini artinya
bakteri E. coli dalam waktu 15-20 menit mampu menggandakan selnya menjadi dua kali lipat. Misalnya
pada suatu tempat terdapat satu sel bakteri E. coli, maka ilustrasinya dapat berlangsung sebagai berikut :
Hal ini menunjukkan hubungan antara pertambahan sel dengan waktu adalah berbentuk geometrik
eksponensial dengan rumus 2n. Jadi, bakteri E. coli dalam waktu 10 jam berkembang dari satu sel menjadi
1,091012 sel atau lebih dari 1 triliun sel. Sekarang bagaimana apabila jumlah sel awal lebih dari 1 sel.
Pertumbuhan mikroba dalam suatu medium mengalami fase-fase yang berbeda, yang berturut-turut
disebut dengan fase lag, fase eksponensial, fase stasioner dan fase kematian.
1. Fase LagMerupakan fase adaptasi. Pada fase ini terjadi reorganisasi konstituen makro dan mikro molekul.
Ada yang lama ada juga yang cepat. Tergantung kondisi lingkungan.
2. Fase EksponensialMerupakan fase pertumbuhan sebenarnya. Jika dilihat dalam kurva akan dilihat kenaikan jumlah
mikroba berdasarkan bertambahnya waktu.
3. Fase stasionerPada fase ini penambahan dengan pengurangan jumlah mikroba hampir sama. Sehingga di kurva
dapat dilihat berupa garis lurus. Hal ini disebabkan karena mulai menipisnya jumlah nutrisi dalam
mdium yang ditempati.
4. Fase KematianAda kalanya setelah fase stasioner jumlah mikroba menurun. Hal ini karena habisnya nutrisi dalam
media. Mikroba juga menghasilkan metabolisme skunder yang hasilnya menjadi toxic untuk
mikroba lainnya.
http://www.inforedia.com/2009/12/pertumbuhan-mikroba.htmlhttp://4.bp.blogspot.com/_41AR0B02K8Q/SxWTvxgp7hI/AAAAAAAAAXI/8UXT13WnqMQ/s1600/Untitled-2.jpghttp://www.inforedia.com/2009/12/pertumbuhan-mikroba.html -
8/3/2019 literatur mikpang
6/7
Pertumbuhan Mikroba
Mikroba merupakan mikroorganisme yang perlu diketahui kemampuannya untuk tumbuh dan
hidup sebab beberapa di antaranya sering dimanfaatkan untuk keperluan penelitian.Sampai sekarang ini
perkembangan ilmu pengetahuan terus menggali potensi apa yang terdapat di dalam mikriba, oleh karena
itu perlu diketahui seluk beluk dari mikroba itu sendiri.Salah satunya yaitu factor- factor apa saja yang
dapat mempengaruhi pertumbuhannya. Setiap mikrioba memiliki karakteristik kondisi pertumbuhan yang
berbeda- beda Pertumbuhan bakteri pada kondisi yang optimum lebih cepat jika dibandingkan dengan
jamur dan kaoang. Hal ini disebabkan karena bakteri memiliki struktur sel yang lebih sederhana, sehingga
sebagian besar bakteri memiliki waktu generasi hanya sekitar 20 menit jika dibandingkan dengan khamir
dan kapang yang struktur selnya lebih rumit dan waktu generasinya yang cukup lama.
Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba antara lain :
1. Tingkat keasaman (PH)Kebanyakan mikroba tumbuh baik pada pH sekitar netral dan pH 4,6 7,0 merupakan kondisioptimum untuk pertumbuhan bakteri, sedangkan kapang dan khamir tumbuh pada pH yang lebih
rendah.
2. SuhuSuhu merupakan salah satu factor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba.
Setiap mikroba mempunyai kisaran suhu dan suhu optimum tertentu untuk pertumbuhannya.
Berdasarkan kisaran suhu pertumbuhan, mikroba dibedakan atas tiga kelompok sbb :
Psikrofil, yaitu mikroba yang mempunyai kisaran pertumbuhan pada suhu 0 20o C
Mesofil, yaitu mikroba yang mempunyai kisaran suhu pertumbuhan 20 450 C
Termofil, yaitu mikroba yang mempunyai suhu pertumbuhannya diatas 450 C
Kebanyakan mikroba perusak pangan merupakan mikroba mesofil, yaitu tumbuh baik pada suhu
ruangan atau suhu kamar. Bakteri pathogen umumnya mempunyai suhu optimum pertumbuhan
sekitar 370 C, yang juga adalah suhu tubuh manusia. Oleh karena itu suhu tubuh manusia merupakan
suhu yang baik untuk pertumbuhan beberapa bakteri pathogen.
Mikroba perusak dan pathogen umumnya dapat tumbuh pada kisaran suhu 4 660 C.
3. NutrientMikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi sebagai sumber energi dan
pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut adalah : karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur,
fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya. Ketiadaan atau kekurangan sumber-sumber nutrisi ini
dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba
hingga pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.Kondisi tidak bersih dan higinis pada lingkungan
adalah kondisi yang menyediakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sehingga mikroba dapat
tumbuh berkembang di lingkungan seperti ini. Oleh karena itu, prinsip daripada menciptakan
lingkungan bersih dan higinis adalah untuk mengeliminir dan meminimalisir sumber nutrisi bagi
mikroba agar pertumbuhannya terkendali.
4. OksigenMikroba mempunyai kebutuhan oksigen yang berbeda-beda untuk pertumbuhannya. Berdasarkan
kebutuhannya akan oksigen, mikroba dibedakan atas 4 kelompok sbb:
Aerob, yaitu mikroba yang membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya
Anaerob, yaitu mikroba yang tumbuh tanpa membutuhkan oksigen Anaerob fakultatif, yaitu mikroba yang dapat tumbuh dengan atau tanpa adanya oksigen
Mikroaerofil, yaitu mikroba yang membutuhkan oksigen pada konsentrasi yang lebih rendah
daripada konsentrasi oksigen yang normal di udara.
Mikroba perusak pangan sebagian besar tergolong aerob, yaitu membutuhkan oksigen untuk
pertumbuhannya, kecuali bakteri yang dapat tumbuh pada saluran pencernaan manusia yang
tergolong anaerob fakultatif,
-
8/3/2019 literatur mikpang
7/7