li.1 hipersensitivitas

2
Witrisyah Putri Pari Cendana 1102010293 LI 1. Mampu memahami reaksi Hipersensitivitas 1.1. Definisi Hipersensitivitas adalah peningkatan reaktivitas atau sensitivitas terhadap antigen yang pernah dipajankan atau dikenal sebelumnya. (Buku imunologi) Atau respon imun ayng berlebihan dan yang tidak diinginkan karena dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. (Buku IPD) 1.2. Klasifikasi a. Menurut waktu timbulnya reaksi - Reaksi cepat Reaksi cepat terjadi dalam hitungan detik, menghilang dalam 2 jam. Ikatan silang antara alergen dan IgE pada permukaan sel mast menginduksi penglepasan mediator vasoaktif. Manifestasi reaksi cepat berupa anafilaksis sistemik atau anafilaksis berat. - Reaksi intermediet Reaksi intermediet terjadi setelah beberapa jam dan menghilang dalam 24 jam. Reaksi intermediet diawali oleh IgG dan kerusakan jaringan pejamu yang disebabkan oleh sel neutrofil atau sel NK. Manifestasi reaksi intermediet berupa : Reaksi transfusi darah (eritroblastosis, fetalis, dan anemia hemolitik autoimun). Reaksi Arthus lokal dan reaksi sistemik (serum sickness, vaskulitis nekrotis, glomerulonefritis, artritis reumatoid dan LES). - Reaksi lambat Reaksi lambat terlihat sekitar 48 jam setalah terjadi pajanan dengan antigen yang terjadi oleh aktivasi oleh sel Th. Pada DTH, sitokin yang dilepas sel T mengaktifkan sel efektor makrofag yang menimbulkan kerusakan jaringan. Contoh reaksi lambat

Upload: witrisyah-putri

Post on 17-Feb-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Li.1 Hipersensitivitas

Witrisyah Putri Pari Cendana

1102010293

LI 1. Mampu memahami reaksi Hipersensitivitas

1.1. DefinisiHipersensitivitas adalah peningkatan reaktivitas atau sensitivitas terhadap antigen

yang pernah dipajankan atau dikenal sebelumnya. (Buku imunologi)Atau respon imun ayng berlebihan dan yang tidak diinginkan karena dapat

menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. (Buku IPD)

1.2. Klasifikasia. Menurut waktu timbulnya reaksi

- Reaksi cepatReaksi cepat terjadi dalam hitungan detik, menghilang dalam 2 jam. Ikatan

silang antara alergen dan IgE pada permukaan sel mast menginduksi penglepasan mediator vasoaktif. Manifestasi reaksi cepat berupa anafilaksis sistemik atau anafilaksis berat.

- Reaksi intermedietReaksi intermediet terjadi setelah beberapa jam dan menghilang dalam 24

jam. Reaksi intermediet diawali oleh IgG dan kerusakan jaringan pejamu yang disebabkan oleh sel neutrofil atau sel NK. Manifestasi reaksi intermediet berupa :

Reaksi transfusi darah (eritroblastosis, fetalis, dan anemia hemolitik autoimun).

Reaksi Arthus lokal dan reaksi sistemik (serum sickness, vaskulitis nekrotis, glomerulonefritis, artritis reumatoid dan LES).

- Reaksi lambatReaksi lambat terlihat sekitar 48 jam setalah terjadi pajanan dengan

antigen yang terjadi oleh aktivasi oleh sel Th. Pada DTH, sitokin yang dilepas sel T mengaktifkan sel efektor makrofag yang menimbulkan kerusakan jaringan. Contoh reaksi lambat adalah dermatitis kontak, reaksi M. Tuberkulosis dan reaksi penolakan tandur.

Perbedaan Reaksi cepat Reaksi intermediet Reaksi lambatWaktu timbul reaksi

Hitungan detikTerjadi setelah beberapa jam terpajan

Terjadi setelah 48 jam terpajan

b. Menurut Gell dan Coombs- Reaksi hipersensitivitas tipe I atau reaksi cepat atau reaksi alergi.- Reaksi hipersensitivitas tipe II atau reaksi sitotoksik.- Reaksi hipersensitivitas tipe III atau reaksi kompleks imun.- Reaksi hipersensitivitas tipe IV atau reaksi lambat.