li lbm 2 blok 14

5
STEP 1 Deformitas tulang: Pertumbuhan abnormal bawaan pada tulang Retensi: Kemampuan gigi tiruan untuk melekat pada tempatnya ketika tidak difungsikan STEP 2 1. Tahap penentuan desain GTSL 2. Tahapan pembuatan GTSL 3. Retensi & stabilisasi yg baik untuk pembuatan GTSL 4. Perawatan pendahuluan pembuatan GTSL pada skenario 5. Kelebihan & kekurangan dari masing-masing GTSL 6. Syarat yg harus dipenuhi dalam pembuatan GTSL pada kasus di skenario 7. Efek GTSL pada rongga mulut 8. Macam macam dukungan gigi sebagian lepasan 9. Indikasi pemakaian gigi tiruan dari klasifikasi edentulous 10. Klasifikasi & indikasi dari GTSL STEP 3 1. Tahap penentuan desain GTSL 1) Anamnesa & Pem. Subjektif 2) Pem. Objektif & Pem. Penunjang 3) Perawatan Pendahuluan 4) Pencetakan Model studi & Work model 5) Menentukan Kelas dari Masing-Masing Daerah Tak Bergigi Klas IV (untuk skenario) 6) Menentukan masing-masing dukungan dari tiap saddle Paradental (tertutup) 7) Menentukan macam retainer Direct & indirect, yg perlu diperhatikan: Dukungan saddle, stabilitas gigi tiruan, estetik 8) Menetukan macam konektor

Upload: rizal-prakoso

Post on 13-Dec-2015

53 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

LI LBM 2 BLOK 14

TRANSCRIPT

Page 1: LI Lbm 2 Blok 14

STEP 1

Deformitas tulang: Pertumbuhan abnormal bawaan pada tulang Retensi: Kemampuan gigi tiruan untuk melekat pada tempatnya ketika tidak difungsikan

STEP 2

1. Tahap penentuan desain GTSL2. Tahapan pembuatan GTSL3. Retensi & stabilisasi yg baik untuk pembuatan GTSL4. Perawatan pendahuluan pembuatan GTSL pada skenario5. Kelebihan & kekurangan dari masing-masing GTSL6. Syarat yg harus dipenuhi dalam pembuatan GTSL pada kasus di skenario7. Efek GTSL pada rongga mulut8. Macam macam dukungan gigi sebagian lepasan9. Indikasi pemakaian gigi tiruan dari klasifikasi edentulous10. Klasifikasi & indikasi dari GTSL

STEP 3

1. Tahap penentuan desain GTSL1) Anamnesa & Pem. Subjektif2) Pem. Objektif & Pem. Penunjang3) Perawatan Pendahuluan4) Pencetakan Model studi & Work model5) Menentukan Kelas dari Masing-Masing Daerah Tak Bergigi

Klas IV (untuk skenario)6) Menentukan masing-masing dukungan dari tiap saddle

Paradental (tertutup)7) Menentukan macam retainer

Direct & indirect, yg perlu diperhatikan:Dukungan saddle, stabilitas gigi tiruan, estetik

8) Menetukan macam konektorMayor: rigit, tidak mengganggu gerak jaringan, tidak menyebabkan tergeseknya mukosa dan gigiva, tepi konektor mayor jauh dari margin gingiva

9) Pembuatan GTSL10)Kontrol

2. Tahapan pembuatan GTSL Kunjungan 1

Page 2: LI Lbm 2 Blok 14

Pem. Subjektif & Objektif, serta pembuatan studi model Kunjungan 2

Pembuatan work model, cantolan survei model gigi yg akan digunakan untuk tempat cangkolan, pembuatan basis gigi tiruan dengan malam merah, proses flasking, wax eleminaation, proses deflasking, finishing & polishing

Kunjungan 3Try in basis gigi tiruan dengan cangkolannya, pembuatan work model untuk menetapkan hubungan RA & RB sebelum dipasang di artikulator, pemasangan model pada artikulator, penyusunan gigi tiruan

Kunjungan 4Insersi ke dalam rongga mulut, dilihat hambatan pada permukaan gigi & jaringan yg dijumpai saat pemasangan & pelepasan gigi tiruan dihilangkan dengan cara pengasahan permukaan gigi tiruan, dilihat retensi stabilisasi dan oklusi dari gigi tiruan

Kunjungan 5Kontrol, pemeriksaan subjektif (anamnesa) objektif (intraoral) & penunjang (rontgen)

3. Retensi & stabilisasi yg baik untuk pembuatan GTSL Retensi: dilihat saat istirahat, tidak lepas/goyang

Adhesi (ikatan saliva) & kohesi (relasi mukosa-saliva-basis), pemberat untuk RB, friksi, bagian basis yg melewati undercut gigi serta mukosa, dari tekanan atmosfer memberi perlekatan dari 2 partikel saliva

Stabilisasi: dilihat saat kerja, tidak lepas/goyangWing yg pas di antara batas mukosa bergerak & mukosa tidak bergerak

4. Perawatan pendahuluan pembuatan GTSL pada skenarioFoto rontgen: untuk mengetahui kerusakan di tulang alveolar resorpsi akar abses dan lain-lain, jika ada maka dilakukan bedah periodontalScalling jika ada kalkulus

5. Kelebihan & kekurangan dari masing-masing GTSLBahan basis: Akrilik (mudah patah, pecah, dan kaku) & logam (bisa dibuat setipis mungkin sehingga lebih nyaman, ketelitian lebih tinggi dalam pembuatan, jika patah harus dibuat ulang, bisa di adaptasikan terhadap keadaan anatomis pasien, tidak dapat di kompensasikan jika ada gigi tambahan yg hilang), porcelainPorcelain kelebihan:Tidak mudah aus dan tergores, tidak mudah berubah warnaLebih berat dari akrilik, tidak baik untuk proc. Alveolaris yg datarDibandingkan dengan GTCTidak perlu pembuangan jaringan gigi yg sehat

6. Syarat yg harus dipenuhi dalam pembuatan GTSL pada kasus di skenarioKennedy:1) Tulang alveolaar sudah banyak yg hilang2) Gigi harus disusun dengan overjet besar sehingga dibutuhkan banyak gigi pendukung

Page 3: LI Lbm 2 Blok 14

3) Dibutuhkan distribusi merata melalu banyak gigi pendukung pada pasien dengan gaya kunyah besar

4) Diperlukan dukungan dengan resistensi tambahan dari gigi penyangga

7. Efek GTSL pada rongga mulut Peningkatan akumulasi plak Disfungsi otot wajah & kunyah, jika pasien merubah pola gerak kunyah Menimbulkan trauma langsung jika klamer tidak pas Jika oklusi sentrik tidak baik, maka kontak gigi palsu dengan gigi asli bisa menyebabkan

erupsi berlebih

8. Macam macam dukungan gigi sebagian lepasanDukungan gigi: serat periodontal menjadi aktif memberi stabilisasi maksimal pada gigi abutment gigi palsu bebas bergerak (dikontrol oleh sistem mastikasi neuromuskular)Dukungan jaringan: jaringan lunak yg membungkus tulang alveolar (mukosa, submukosa, periosteum), jaringan di bawah saddle harus sehat dan cukup tebal, tidak ada penyakit yg berhubungan dengan resorbsi tulangKombinasi jaringan & gigi: digunakan jika ujung saddle sudah tidak ada gigi lagi

9. Indikasi pemakaian gigi tiruan dari klasifikasi edentulousApplegate & Kennedy:1) Klas I: menggunakan protesa lepasan 2 sisi dan dengan perluasan basis ke distal2) Klas II: protesa dengan desain bilateral dan perluasan basis ke distal3) Klas II: protesa sebagian lepasan, dukungan gigi dengan desain bilateral4) Klas IV: cekat (bila gigi tetangga masih kuat), lepasan (bila gigi tetangga & jaringan sudah

tidak kuat), tulang alveolar banyak hilang trauma, distribusi merata untuk pasien daya kunyah besar

5) Klas V: protesa lepasan 2 sisi, lepasan desain bilateral dan prisnip basis berujung bebas di bagian anterior

6) Klas VI: protesa cekat/lepasan satu sisi & dukungan dari gigi, berdesain unilateral

10. Klasifikasi & indikasi dari GTSLSoelarko & Wachijati:Frame dentureMiller:Kals I: 2 cangkolan lurus berhadapan & tegak lurus midlineKlas II: 2 cangkolan letaknya diagonalKlas II: 3 cangkolan membentuk segitiga di tengah protesa bila ditarik garisKlas IV: 4 cangkolan membentuk segiempat di tengah protesa bila ditarik garis

STEP 5

1. Klasifikasi & indikasi dari GTSL2. Desain GTSL dari skenario

Page 4: LI Lbm 2 Blok 14

3. Alur untuk penanganan kasus di skenario: Perawatan Pendahuluan Pencetakan Model studi & Work model Menentukan Kelas dari Masing-Masing Daerah Tak Bergigi Menentukan masing-masing dukungan dari tiap saddle Menentukan macam retainer Menetukan macam konektor Pembuatan GTSL